Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL

DAN TEORI PEMBELAJARAN BLANDED LEARNING


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Digital
yang diampu oleh
Machrus Abadi, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Ishma Mahliya Ruwaida 195110701111027


2. Indi Nailu Farhamro 195110707111024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB 2. PEMBAHASAN 3

2.1 Definisi Blended Learning 3

2.2 Manfaat Pembelajaran Blended Learning 4

2.3 Media Pembelajaran Blended Learning 4

2.4 Kelebihan dan Kekurang Pembelajaran Blended Learning 6

BAB 3. PENUTUP 8

DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menggeser paradigma
pembelajaran konvensional menuju pembelajaran yang berbasis teknologi (education
based technology). Guru bukan lagi satu-satunya sumber utama pengetahuan.
Sekarang ini, peserta didik dengan mudah mengakses ilmu pengetahuan dari media
internet maupun media teknologi yang lain. Oleh karena itu, guru sekarang harus
memahami kemajuan teknologi agar tidak tertinggal informasi dari peserta didik.
(Arifin, 2012). Dalam pembelajaran penggunaan media merupakan sarana penunjang
yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas keberhasilan pembelajaran seperti
yang diungkapkan Smaldino, et al. (2012:5) yaitu teknologi dan media yang
disesuaikan dan dirancang secara khusus bisa memberi kontribusi bagi pengajaran
yang efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu mereka meraih potensi tertinggi
mereka. Selain itu, menurut Chris (2010:36) mengungkapkan bahwa media adalah
salah satu alat yang dapat membantu siswa memahami pembelajaran.
Pembelajaran dalam dunia pendidikan telah dimudahkan, seperti halnya adanya
pembelajaran blended learning. Menurut Izzudin (2012:5) menyatakan bahwa
blended learning pada dasarnya merupakan keunggulan pembelajaran yang di
lakukan secara tatap muka (face to face learning) dan secara virtual (e-learning).
Pembelajaran online atau e-learning dalam blended learning menjadi perpanjangan
alami dari pembelajaran ruang kelas tradisional yang menggunakan model tatap muka
(face to face learning). Dengan blended learning, kita bisa belajar dengan interaktif
yang mendekati belajar langsung secara tatap muka, juga dapat di lakukan ketika
siswa dan guru berada dalam jarak yang jauh atau di luar lingkup sekolah.
Pembelajaran ini dapat di lakukan dimana saja dengan mengatur jadwal belajar sesuai
waktu yang tersedia.
Salah satu alternatif metode pembelajaran e-learning yang banyak digunakan saat
ini adalah pembelajaran berbasis Blended Learning (BL). Yaitu metode pembelajaran
yang menggabungkan sistem pembelajaran berbasis kelas (face to face) dan
pembelajaran berbasis e-learning artinya terjadi support dalam proses pembelajaran
sehingga Interaktif dan manfaat pembelajaran dapt dicapai dengan optimal. Dengan
menerapkan metoda Blanded Learning ini memungkinkan pengguna sumber belajar
online terutama yang berbasis web dengan tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka.
Pendekatan sistem pengajaran ini dapat dilaksanakan dengan melakukan pengajaran
secara langsung (real time) ataupun dengan cara sebagai tempat pemusatan
pengetahuan (knowledge). (Dziuban, 2004)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Definisi Blended Learning?
1.2.2 Apa Manfaat Pembelajaran Blended Learning?
1.2.3 Apa Saja Media Pembelajaran Blended Learning?
1.2.4 Apa Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Blended Learning?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Definisi Blended Learning
1.3.2 Untuk Mengetahui Manfaat Pembelajaran Blended Learning
1.3.3 Untuk Mengetahui Media Pembelajaran Blended Learning
1.3.4 Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Blended Learning
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Blanded Learning


Blended learning adalah terjadi proses interaksi antara konten, peserta didik dan
lingkungan masyarakat. Pembelajaran terjadi melalui proses intraksi antara pesera didik,
instruktur dan komunikasi praktisi. Menciptakan interaksi merupakan tantangan besar
terutama pada mode online (Tupe, 2018). Secara umum lebih mudah menciptakan interaksi
secara offline dibandingkan interaksi online. Dalam pembelajaran tatap muka, siswa dan
guru dapat berinteraksi satu sama lain karena kehadiran fisik, sementara dalam pembelajaran
online peserta didik tidak dapat berinteraksi secara langsung. Asumsi lainnya adalah
pembelajaran yang baik menghasilkan produk belajar yang terkait dengan pengetahuan
keterampilan, pemikiran dan unjuk kerja. Dalam blended learning peserta didik berperan pula
sebagai komunitas praktisi. Peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar mandiri yang
menghasilkan produk sesuai dengan tujuan pembelajaran. Blended learning mempunyai
potensi untuk memecahkan metode pembelajaran cara lama dan membuat:

a. Penyesuaian Pembelajaran
Pembelajaran akan menyesuaikan dengan data peserta didik, umpan balik secara tepat
waktu dan jadwal yang fleksibel
b. Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Peserta didik dianggap berhasil jika sudah menguasai materi bukan berdasarkan waktu
belajar
c. Pembelajaran dimana saja dan kapan saja (Blended Learning University, 2019)

Blended Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan


pembelajaran tatap muka dengan memberikan peluang bagi peserta didik untuk berintegrasi
dengan teknologi sambil belajar di kelas. Pembelajaran ini memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk setiap saat belajar melalui sistem online, sehingga memberikan
pengalaman belajar yang terintegrasi (Horn & Staker, 2014). Model Blended Learning adalah
salah satu bentuk komunikasi dalam pendidikan yang menggunakan sumber media alternatif
seperti media cetak, multimedia, video, audio, on-line dan offline serta interaksi tatap muka
konvensional melalui skenario pembelajaran yang dibuat (Tupe, 2018). Blended learning
merupakan metode belajar yang mengkombinasikan dan menggabungkan beberapa metode
dan strategi pembelajaran (Wajib, 2017). Blended Learning dapat pula dimaknai sebagai
model pembelajaran online yang menggabungkan dengan pembelajaran tradisional sehingga
materi pembelajaran dapat menjangkai wilayah/peserta didik yang sedang tidak hadir ke
kampus/sekolah (Johan, 2016). Oleh karena itu blended learning dapat diartikan sebagai
pembelajaran yang menggabungkan beberapa metode pembelajaran sehingga dapat
menghasilkan pembelajaran dapat dinikmati oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
2.2 Manfaat Pembelajaran Blanded Learning

Manfaat blended learning dapat ditunjukkan sebagai:

● Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan manajemen proyek dan waktu


Mengembangkan rasa kebersamaan yang lebih kuat di antara para peserta didik daripada
pelatihan tradisional/konvensional atau sepenuhnya online
● Mendukung penyediaan informasi dan sumber daya bagi peserta didik
● Melibatkan dan memotivasi peserta didik melalui interaktivitas dan kolaborasi
● Teknologi sinkron seperti Skype dan Elluminate Live, izinkan peserta didik untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi di luar kelas.
● Mengintegrasikan teknologi yang tepat dan mengelolanya secara efektif di seluruh proses
pembelajaran.
● Menimimalkan biaya, fleksibilitas penempatan tenaga kerja, dan sebagainya.
● Peluang untuk menciptakan pengalaman pelatihan yang bersifat pribadi, relevan dan
menarik.

2.3 Media Pembelajaran Blended Learning

Media pembelajaran merupakan komposisi bahan yang akan digunakan untuk


menyampaikan dan membentuk pembelajaran blended learning (Singh dan Reed, 2001).
Media pembelajaran tersebut terbagi menjadi dua jenis bentuk yaitu real time format
(synchronous format) dan non real time format (asynchronous format). Media-media
pembelajaran tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Synchronous Format
● Virtual classroom
Virtual classroom merupakan sebuah replika dari pembelajaran pada kelas
tradisional dimana pelajar di lokasi yang jauh mendapatkan suasana dan pengalaman
yang sama seperti ketika mereka berada di kelas yang sama. Pelajar dapat bertanya dan
berinteraksi dengan pengajar seperti ketika dia berada di kelas.
● Web Seminar
Webinar merupakan seminar yang diadakan melalui internet (Verma et al, 2009).
Webinar melibatkan presenter untuk mengadakan presentasi melalui internet dan peserta
dapat mengakses alamat webinar melalui internet dan menajdi bagian dalam webinar
yang bersangkutan. Webinar memberikan revolusi dalam edukasi dengan menyediakan
jangkauan luas, kombinasi antara audio, video, dan berbagai interaksi secara langsung.
Fitur utama yang disediakan oleh webinar yaitu sebagai berikut (Sumber : Verma et al,
2009):
1. Merekam presentasi
Sesi presentasi dalam seminar dapat direkam secara otomatis dimana dapat
digunakan berulang-ulang dalam bentuk CD dan lain-lain.
2. Chat
Partisipan dapat melakukan komunikasi dengan teks dengan partisipan lain tanpa
mengganggu jalannya seminar
3. Application Sharing
Presenter dapat membagikan layar monitor, aplikasi, dan lain-lain kepada peserta
untuk membantu peserta mengerti presentasi dengan lebih baik.
4. Pemungutan Suara
Presenter dapat melakukan voting dan survei kepada partisipan.
● E-Meeting
E-meeting adalah rapat melalui internet. E-meeting mengacu pada penggunaan
aplikasi elektronik untuk bertemu, berdiskusi, dan bertukar pikiran menggunakan
kolaborasi digital (Stockley, 2006). Fitur e-meeting dapat digunakan untuk pertemuan
tatap muka atau PJJ secara langsung. Fitur e-meeting yaitu virtual white board, merekam
sesi rapat, membagi kelompok, dan menyediakan komunikasi teks antar partisipan
(Tewalt, 2009).
● Instant Messaging
Instant messaging telah tersebar luas dan banyak digunakan oleh mahasiswa
(Lauricella dan Robin, 2013). Aplikasi komunikasi berbentuk teks berguna bagi
mahasiswa dalam meningkatkan komunikasi diluar perkuliahan. Mahasiswa juga
bersedia menggunakan instant messaging untuk keperluan edukasi (Jeong 2007;
Kennedy et al. 2008).

2. Asynchronous Format
● Web/Computer-Based Training Modules (Word, Powerpoint, Excel)
Merupakan salah satu metode pembelajaran interaktif dan menarik yang memanfaatkan
komputer sebagai medianya atau Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
penyampaian pembelajaran
● Web Pages
Suatu halaman yang ditampilkan pada suatu website di internet, web page dapat
menampilkan tulisan/ teks, gambar, video, dan suara. Halaman Web Page jika di
ibaratkan seperti sebuah halaman yang ada dalam buku. Web Page digunakan untuk
menunjukan suatu halaman website.
● e-Book
Buku yang berbentuk elektronik atau digital yang berisi informasi atau panduan, tutorial, novel,
layaknya buku pada umumnya.
● Video Sharing Website (Youtube)
Website dimana user dapat mengupload video ke website melakukan pemrosesan video
dan mengkonverisnya ke format flash video
● Assessments, tests, dan survei
Hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa, kelas/mata
kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian pembelajaran
tertentu.
● Simulasi Siaran Langsung Yang Direkam
● Komunitas Belajar Online dan Forum Diskusi
● Artikel
Karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk
dipublikasikan di media online maupun cetak dan bertujuan menyampaikan gagasan
dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik.
● Email
Surat Elektronik merupakan sarana dalam mengirim surat yang dilakukan melalui
media internet
● Makalah Penelitian
Kegiatan penulisan hasil penelitian dalam format jurnal untuk dipresentasikan
(oral/poster) pada seminar nasional / internasional, atau dipublikasikan pada jurnal
nasional / internasional.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Blanded Learning

Blanded learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional


dengan sistem tatap muka maupun dengan sistem e-learning atau pembelajaran online.
Tingkat efektifitas tersebut ditunjang dengan kelebihan yang dimiliki oleh pembelajaran
dengan sistem pembauran (blanded learning), sebagai berikut:
1. Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja dengan
memanfaatkan sistem jaringan internet.
2. Peserta didik memiliki keleluasan untuk mempelajari materi atau bahan ajar secara
mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar yang tersimpan secara online.
3. Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline dan berlangsung diluar jam pelajaran,
kegiatan diskusi berlangsung baik antara peserta didi dengan guru maupun antara antar
peserta didik itu sendiri.
4. Pengajar dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang dilakukan siswa diluar
jam pelajaran peserta didik.
5. Pengajar dapat meminta kepada peserta didik untuk mengkaji materi pembelajaran
sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan menyiapkan tugas-tugas
pendukung.
6. Target pencapaian materi-mater ajar dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan.
7. Pembelajaran menjadi luwes dan tidak kaku.

Tentunya, pembelajaran dengan konsep kombinasi/pembauan selain memiliki


kelebihan diatas juga memiliki kekurangan-kekurangan, antara lain:
1. Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-learning
2. Pengajar waktu menyiapkan waktu untuk mengembangkan dan mengelola pembelajaran
sistem e-learning, seperti mengembangkan materi, menyiapkan assement, melakukan
penilaian, serta menjawab atau memberikan pernyataan pada forum yang disampaikan
oleh peserta didik.
3. Pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai acuan peserta didik dan referensi
digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap muka.
4. Tidak meratanya sarana dan prasarana pendukung dan rendahnya pemahaman tentang
teknologi.
5. Diperlukan strategi pembelajaran oleh pengajar untuk memaksimalkan potensi blanded
learning.

BAB III
PENUTUP
Blended Learning merupakan proses pembelajaran yang memadukan sistem pembelajaran tatap
muka dan sistem pembelajaran berbasis teknologi yang dilakukan secara online dengan bantuan internet.
Model blended learning menjadi salah satu model yang menarik bagi siswa karena pembelajaran tidak
hanya dapat dilakukan dengan tatap muka saja, dengan menggunakan model blended learning siswa dapat
mencari informasi sebanyak-banyaknya melalui bantuan internet. Pembelajaran blended learning adalah
pembelajaran yang menggabungkan metode pembelajaran langsung (synchronous) dan metode
pembelajaran mandiri/tidak langsung yang dapat dilakukan kapan saja (Asynchronous). Adapun manfaat
pembelajaran blended learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan motivasi belajar
siswa dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri siswa. Kelebihan dari metode pembelajaran
ini cukup banyak sehingga cukup populer juga. Beberapa kelebihan yang bisa didapatkan adalah
menghemat waktu dan biaya. Peserta yang mengikuti metode pembelajaran ini tidak terbatas waktu dan
ruang. Kelebihan memang cukup banyak, namun terdapat beberapa kekurangan yang salah satunya adalah
di mana ketika peserta tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu akses
internet di tempat tertentu juga masih menjadi masalah dari para peserta yang mengikuti.

DAFTAR PUSTAKA
Divayana, D. G. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Blended Learning Di SMK TI Udayana
Menggunakan Model CSE-UCLA. Jurnal Pendidikan Vokasi, 7(1), 64-77.
Wajib, M. (2017). Blended Learning Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan. Prosiding
Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi PJOK (pp. 317-324). Universitas
Negeri Malang
Asalla, L. K. (2010). Meningkatkan Kualitas Blended Learning: Case Study Menggunakan CoI
Model. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 1(2), 770.
Bibi, S., & Jati, H. (2015). Efektivitas model blended learning terhadap motivasi dan tingkat
pemahaman mahasiswa mata kuliah algoritma dan pemrograman. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 5(1), 74.
Chaeruman, U. A. (2013). Merancang Blended Learning yang Membelajarkan. Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Melalui Penggunaan Sumber-Sumber Dan Teknologi Yang
Tepat, 1(1), 384–394.
Dwiyogo, D. W. (2013). Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Malang: Raja Grafindo
Persada-Rajawali Pers.
Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran Blended Learning. Malang: Prestasi Pustakarya.
Jati, H. (2015). Efektivitas Model Blended Learning Terhadap Motivasi dan Tingkat
Pemahaman Mahasiswa Mata Kuliah Algoritma dan Pemograman. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 5.
Kuntarto, Eko dan Asyhar, R. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning
pada Aspek Learning Design dengan Platform Media Sosial Online sebagai
Pendukung Perkuliahan Mahasiswa. 1–26.
Noviansyah, N. (2015). PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING Terampil
Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-to-Face, E-Learning Offline-Online
dan Mobil Learning. At-Turats, 9(2), 75.

Anda mungkin juga menyukai