Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

MATERI TENTANG BLENDED LEARNING PEMBELAJARAN TATAP


MUKA DAN ONLINE

KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH:
1. MUH. EDIL (230301502076)
2. MUH. NOVAL (230301502082)
3. RISKAL SAPUTRA (23030502075)
4. HAIRUL BAQA (230301502088)
5. RUSDIN (230301502072)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan berkat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada temanteman yang telah berpartisipasi meluangkan
waktu-Nya untuk menyumbangkan baik pikiran maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dari pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi semoga pembaca dapat
mempraktikkan dalam kehidupan seharihari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan di dalam materi ini. oleh sebab itu, kami butuh kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

MAKASSAR, 17 Oktober 2023

DAFTAR ISI

JUDUL____________________________________________________________i
KATA PENGANTAR___________________________________________________i
DAFTAR
ISI_________________________________________________________ii
BAB I PENDAHULUAN________________________________________________1
1. LATAR
BELAKANG_________________________________________________1
2. RUMUSAN MASALAH_____________________________________________1
3. TUJUAN_________________________________________________________1
BAB II PEMBAHASAN________________________________________________2
1. MUNCULNYA BLENDED LEARNIN____________________________________2
2. BLENDED LEARNING MENURUT PARA
AHL____________________________23. KARAKTERISTIK BLENDED
LEARNING________________________________3 4. MANFAAT BLENDED
LEARNING_____________________________________4 5. TANTANGAN DALAM
MEMBERIKAN BLENDED LEARNING________________5 6. LANGKAH-LANGKAH
METODE BLENDED LEARNING _____________________5
BAB III PENUTUP____________________________________________________6
1. KESIMPULAN____________________________________________________6
2. DAFTAR PUSTAKA________________________________________________7

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Blended learning adalah sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan antara
pembelajaran langsung (synchronous) dengan pembelajaran tidak langsung atau
mandiri yang bisa dilakukan kapan pun (asynchronous).
Pada dasarnya, metode pembelajaran ini semakin terkenal seiring dengan penyebaran
Covid-19 yang semakin meningkat. Wabah yang merebak bukan hanya di Indonesia
melainkan banyak negara di dunia tersebut membuat sekolah tidak bisa melaksanakan
pembelajaran secara tatap muka. Dunia pendidikan memang sangat terkena
dampaknya di mana peserta didik tidak bisa datang ke sekolah.
Akibatnya, pembelajaran sempat terhenti karena guru tidak bisa menjelaskan
materinya seperti halnya ketika di kelas. Namun, adanya metode blended ini bisa
menjadi solusi dalam menerapkan pembelajaran daring atau PJJ (pembelajaran jarak
jauh).
B. RUMUSAN MASALAH
Terkait materi di atas, adapun rumusan masalah yang di bahas tentang BLENDED
LEARNING pembelajaran tatap muka dan online,yaitu :
1. Kapan muncul BLENDED LEARNING
2. jelaskan pengertian BLENDED LEARNING menurut para ahli?
3. Apa saja sih karakteristik BLENDED LEARNING ?
4. Apa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan menerapkan metode pembelajaran
gabungan ?
5. jelaskan dan sebutkan tantangan dalam menerapkan BLENDED LEARNING ?
6. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode BLENDED LEARNING
?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kapan munculnya BLENDED LEARNIN?

2. Untuk mengetahui pendapat menurut para ahli tentang BLENDED LEARNING


3. Untuk mengetahui karakteristik BLENDED LEARNING
4. Untuk mengetahui cara memanfaatkan BLENDED LEARNING
5. Untuk mengetahui tantangan dalam menerapkan BLENDED LEARNING?
6. Untuk mengetahui langkah-langkah metode BLENDED LEARNING
1

BAB II PEMBAHASAN

A. MUCULNYA BLENDED LEARNING


Sementara itu, Dwiyogo menjelaskan jika model pembelajaran blended learning merupakan
pembelajaran yang sifatnya gabungan atau campuran. Metode ini hadir dengan mencampurkan
antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran yang berbasis teknologi.
B. PENGERTIAN BLENDED LEARNING MENURUT PARA AHLI
1. MENURUT Thorne (2013)
Sebuah sistem campuran yang memadukan antara dua komponen maupun metode sekaligus.
Perpaduan metode tersebut yaitu e-learning serta multimedia. Sementara untuk pembelajaran
yang diterapkan berupa kelas virtual, streaming video, teks animasi online, dan lain-lain. Semua
metode tersebut dihadirkan dengan metode pembelajaran tradisional yang terdapat di kelas.
2. MENURUT GRAHAM (2005)
Graham menjelaskan tentang blended learning dalam pengertian yang lebih sederhana. Dia
menjelaskan bahwa ini merupakan sebuah pembelajaran yang memadukan antara
pembelajaran online dengan offline atau tradisional.
3. Mosa (dalam Rusman, 2011)
Blended learning adalah perpaduan antara dua unsur utama. Kedua unsur tersebut yaitu
belajar di kelas dan online, atau pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet dan
berbasis website. Selain itu, terdapat beberapa teknologi media yang diterapkan. Misalnya
email, streaming, video, kelas virtual, dan sebagainya.
4. Dwiyogo (2012)
Sementara itu, Dwiyogo menjelaskan jika model pembelajaran blended learning merupakan
pembelajaran yang sifatnya gabungan atau campuran. Metode ini hadir dengan mencampurkan
antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran yang berbasis teknologi.
Para siswa juga bisa mengakses dan mengikuti pembelajaran tersebut baik secara online atau
offline. Kemudian model pembelajarannya mempunyai kesamaan dengan e-learning.
5. Allen dan Ure (dalam Bonk dan Graham 2006:4)
Kemudian Bonk dan Graham juga memberikan penjelasan terkait pembelajaran campuran.
Menurut mereka, blended learning berfokus pada:
a. Perpaduan antara strategi pembelajaran.
b. Perpaduan antara metode pembelajaran.
c. Kombinasi pembelajaran online dengan tatap muka.
Dengan menggabungkan berbagai strategi serta teknik mengajar dalam pembelajaran
campuran, diharapkan mampu membantu peserta didik mencapai target pembelajarannya
secara maksimal. Meskipun mereka tidak harus datang ke sekolah, namun peserta didik tetap
memperoleh bahan ajar, penjelasan, serta penyelesaian tugas secara optimal.

C. KARAKTERISTIK BLENDED LEARNING


Kemudian untuk beberapa karakteristik blended learning adalah seperti penjelasan berikut:
1. Menggabungkan Beragam Cara Penyampaian
Karakteristik yang pertama, metode ini menggabungkan antara beragam model pembelajaran
yang sifatnya konvensional atau offline dengan pembelajaran online. Sebenarnya ini bukan
metode baru melainkan menjadi sebuah pelengkap dari metode belajar daring alias e-learning.
Di dalam pembelajaran gabungan ini, yang menjadi fokus utamanya yaitu pelajar diharapkan
mampu belajar secara mandiri. Mereka juga harus memiliki tanggung jawab dalam mengikuti
pembelajaran serta menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya.
2. Kombinasi Pengajaran Secara Langsung
Metode blended learning juga merupakan pembelajaran yang berbasis komputer. Itu artinya,
dalam menerapkannya harus memanfaatkan pendekatan teknologi dengan mengombinasikan
berbagai sumber belajar tatap muka. Untuk media yang dipakai yaitu telepon seluler,
komputer, video conference, dan sebagainya.
3. Perpaduan Antara Cara Mengajar dan Gaya Pembelajaran Efektif
Dengan adanya metode pembelajaran gabungan, peserta didik akan semakin termotivasi untuk
dapat melaksanakan berbagai aktivitas pembelajaran secara mandiri. Mereka juga bisa
bertanya dengan mudah melalui forum diskusi baik kepada guru maupun peserta didik lainnya.
4. Guru dan Orang Tua Mempunyai Peran yang Sama
Karakteristik berikutnya dari pembelajaran gabungan adalah guru serta orang tua mempunyai
peran yang sama. Metode ini akan menjadi sebuah pilihan serta solusi terbaik untuk bisa
meningkatkan efektivitas maupun efisiensi dalam aktivitas belajar mengajar. Daya
tarik agar bisa berinteraksi dalam lingkungan belajar juga akan meningkat.
Metode ini juga akan memberikan fasilitas pembelajaran yang bersifat sensitif,
terutama tentang perbedaan terkait karakter psikologis.

3
D.. MANFAAT BLENDED LEARNING
Setelah memahami karakteristiknya, sekarang apa manfaat yang bisa kamu peroleh dengan
menerapkan metode pembelajaran gabungan? Beberapa manfaatnya yaitu:
1. Lebih Fleksibel
Tujuan menerapkan metode blended learning adalah agar pembelajaran menjadi lebih
fleksibel. Tentu saja ini berbeda jika kamu bandingkan dengan pembelajaran tradisional. Pada
metode ini, memungkinkan para peserta didik agar bisa belajar sesuai kecepatannya sendiri.
2. Hasil Belajar yang Efektif
Gabungkan berbagai metode pengajaran dari blended learning sudah terbukti mampu
meningkatkan hasil belajar para peserta didik. Misalnya, berdasarkan sebuah penelitian,
peserta didik yang duduk di bangku SD dan menerapkan blended learning Core5 untuk
pembelajaran Bahasa Inggris menunjukkan hasil yang positif. Terdapat peningkatan terkait
pencapaian membaca peserta didik hingga 20%.
3. Meningkatkan Interaksi dan Keterlibatan Peserta Didik
Sekarang banyak peserta didik yang sudah tidak asing dengan teknologi. Mereka
memanfaatkan teknologi tersebut setiap hari. Maka dari itu, dengan memanfaatkan teknologi
ketika belajar akan membuat mereka cenderung lebih mudah untuk terlibat di dalam aktivitas
pembelajaran.
4. Manfaat Blended Learning, Mampu Meningkatkan Kepuasan Belajar
Metode pembelajaran gabungan juga terbukti mampu meningkatkan kepuasan para peserta
didik terkait pembelajaran serta hasil belajar yang mereka dapatkan. Hal ini karena sejak awal
mereka sudah memahami seperti apa alur pembelajarannya. Para peserta didik tersebut
memahami apa yang diharapkannya sampai syarat untuk bisa mencapai tujuan maupun tugas
akhir.
5. Partisipasi Peserta Didik Menjadi Lebih Aktif
Dalam pembelajaran berbasis offline atau tradisional, peserta didik cenderung pasif ketika
mengikuti pembelajaran. Salah satu alasannya karena pembelajaran yang berlangsung di kelas
bersifat teachercentered atau berpusat pada guru.

6. Menghemat Biaya serta Waktu


Model pembelajaran campuran memungkinkan guru serta peserta didik untuk lebih
menghemat waktu serta biaya. Maksudnya, guru bisa menghemat pemakaian kertas karena
aktivitas pembelajaran dapat terlaksana secara paperless. Guru bisa memanfaatkan handout,
worksheet, maupun penunjang yang lainnya tanpa harus mencetak maupun
menggandakannya. File terkait materi tinggal di-upload kemudian para peserta didik tinggal
mengunduh melalui komputer, laptop, atau HP. Guru dan peserta didik juga bisa lebih
menghemat waktu karena mereka tidak perlu menempuh perjalanan ke sekolah, terutama
ketika lokasi rumah ke sekolah sangat jauh.
4
1. Bergantung pada Teknologi
Blended learning adalah metode yang menggabungkan pembelajaran online dengan tatap
muka. Itu artinya, dalam menerapkannya harus bergantung pada teknologi. Sekolah yang ingin
menerapkan metode tersebut juga harus mempunyai alat, infrastruktur, serta dukungan
keuangan sesuai teknologi yang diperlukan.
2. Memerlukan Pengetahuan yang Mumpuni tentang Teknologi
Guru-guru harus mampu menguasai teknologi yang akan mereka pakai dalam aktivitas
pembelajarannya. Guru harus mengevaluasi serta memanfaatkan data agar bisa mengatasi
kesenjangan yang terjadi pada hasil belajar peserta didik.
E. LANGKAH-LANGKAH METODE BLENDED LEARNING
Sebelum kamu mulai menerapkan metode pembelajaran campuran, ada beberapa langkah
yang harus kamu pelajari dan pahami. Tujuannya agar pembelajaran yang kamu terapkan
berlangsung lancar sehingga mampu mencapai tujuan. Jangan sampai pembelajaran tersebut
kamu terapkan secara asal-asalan. Akibatnya, proses pembelajaran berantakan dan kamu tidak
bisa mencapai tujuan pembelajaran.
Pertama, pihak sekolah harus mengidentifikasi urgensi di dalam menerapkan metode
pembelajaran gabungan. Kemudian melakukan pendataan terkait sarana serta prasarana yang
diperlukan untuk menerapkannya.
Kedua, merancang seperti apa teknis pembelajaran menggunakan metode blended learning.
Hal ini termasuk platform apa yang akan kamu gunakan sebagai penunjang dalam pembelajaran
asinkron atau tidak sinkron. Kamu juga harus memilih aplikasi apa yang akan kamu gunakan
untuk mendukung metode pembelajaran di kelas pada saat peserta didik benar-benar tidak
dapat ke sekolah karena kondisi tertentu, seperti pandemi Covid-19.
Ketiga, pihak sekolah harus mensosialisasikan kebijakannya pada orang tua serta peserta
didik. Ini sangat krusial karena banyak masyarakat yang masih awam tentang pembelajaran
campuran. Kemudian di dalam pelaksanaannya, pembelajaran campuran ini bukan hanya
menuntut kesiapan guru serta infrastrukturnya, akan tetapi kesiapan orang tua dan peserta
didik itu sendiri. Sebagai tambahan, biasanya sekolah akan melakukan simulasi terlebih dahulu.
Tujuannya agar bisa tahu kira-kira apa yang menjadi kendala peserta didik sehingga menjadi
bahan evaluasi untuk kemudian dicarikan solusinya.Sementara itu, keterlibatan orang tua
biasanya perlu untuk level pembelajaran dasar. Adapun siswa yang berada di jenjang lebih
tinggi misalnya SMA maupun perguruan tinggi, maka persiapannya lebih berfokus pada
peserta didik maupun mahasiswa saja.

5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulannya, blended learning merupakan metode pembelajaran yang menjadi solusi di
tengah kondisi sekolah yang tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap
muka. Metode ini hadir dengan banyak manfaat yang bisa dirasakan bukan hanya oleh guru
melainkan juga peserta didik dan orang tua. Meskipun begitu, terdapat tantangan tersendiri
ketika ingin menerapkannya. Apalagi masih banyak yang awam tentang metode pembelajaran
gabungan tersebut.
Selain itu, metode ini juga harus didukung oleh fasilitas yang tersedia baik dari pihak sekolah
maupun peserta didik. Dengan begitu, pembelajaran akan berlangsung efektif dan peserta didik
mampu mencapai tujuan belajarnya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Bersin, Josh. The Blended Learning Book: Best Practices, Proven Methodologies,
and Lessons Learned. 2004. San Francisco, John Wiley & Sons.
Glazer, Francine S. 2012. Blended Learning. Virginia, Stylus Publishing
Staker, Heather and Michael B. Horn, Classifying K–12 Blended learning, Inno
Sight Institut, May 2012.
Thorne, Kaye and David Mackey, Everything You Ever Needed to Know About
Training. 2007. London: Kogan Page Publishers.
7
7

Anda mungkin juga menyukai