Anda di halaman 1dari 15

BLANDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran MI Berbasis


Teknologi

Dosen Pengampu :

Suprayitno, S. T.
Oleh :
Khoirotun Nisya

NIM : 20212600390

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AZHAR

MENGANTI GRESIK

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah memberi
segala nikmat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya menuju arah terang dan
gemilang.

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Pembelajaran MI Berbasis Teknologi” Prodi S-1 PGMI STAI Al-Azhar
Menganti. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi
dan bagi para pembaca, serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.

Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya, mungkin juga


terdapat kesalahan. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang berguna bagi
perbaikan buku ini amatlah saya harapkan, dari manapun datangnya.

Gresik, 15 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………... i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 2

C. Tujuan Masalah ………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Blanded Learning Menurut Para Ahli ………………………….. 3

B. Karakteristik Blanded Learning …………………………………………. 4

C. Manfaat Blanded Learning ………………………………………………. 5

D. Tantangan Menerapkan Blanded Learning ……………………………… 6

E. Langkah Penerapan Blanded Learning …………………………………... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 10

B. Saran ……………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran berbasis blended learning dimulai sejak ditemukan
computer, walaupun sebelum itu juga sudah terjadi adanya kombinasi
(blended). Terjadinya pembelajaran awalnya sebab adanya tatap muka dan
interaksi antara guru dan siswa, setelah ditemukan mesin cetak maka guru
memanfaatkan media cetak. Pada saat ditemukan media audio visual, sumber
belajar dalam pembelajaran mengkombinasi antara pengajar, media cetak, dan
audio visual. Namun terminology blanded learning muncul setelah
berkembangnya teknologi informasi sehingga sumber dapat diakses oleh siswa
secara offline maupun online.
Model pembelajaran blanded ialah suatu model pembelajaran yang
mengkombinasikan metode pengajaran face to face dengan metode pengajaran
berbentuk komputer baik secara offline maupun online untuk membentuk suatu
pendekatan pembelajaran yang berintegrasi. Dahulu, materi-materi berbasis
digital telah dipraktekkan namun dalam batas peran penopang, yaitu untuk
mendukung pengajaran face to face. Tujuan blanded learning ialah untuk
memberikan pengalaman pembelajaran yang paling efektif dan efisien.1
Dahulu elemen pembelajaran mempunyai batas atau jarak, sebab
menggunakan berbagai macam media untuk keperluan yang berbeda dan untuk
peserta didik yang berbeda pula. Tetapi saat ini elemen pembelajaran tidak
memiliki jarak lagi dalam proses pembelajaran, pembelajaran tatap muka
memerlukan media untuk menunjang proses pembelajaran agar tercapai tujuan
pembelajarannya. Begitu pula dengan pembelajaran tatap muka dapat
dikombinasikan dengan penggunaan online learning, walaupun alokasi waktu

1
Husni Idris, “Pembelajaran Model Blended Learning,” Jurnal Iqra’, Vol. 5, No. 1 (2011): 61,
https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/Jll/article/viewFile/562/466

1
untuk pembelajaran konvensional atau tatap muka lebih besar dibandingkan
dengan online learning.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Blanded Learning menurut para ahli?
2. Bagaimana karakteristik Blanded Learning?
3. Apa manfaat Blended Learning?
4. Apa tantangan menerapkan Blanded Learning?
5. Apa saja langkah penerapan Blanded Learning dalam pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Blanded Learning menurut para ahli
2. Untuk mengetahui karakteristik Blanded Learning
3. Untuk mengetahui manfaat Blanded Learning
4. Untuk mengetahui tantangan menerapkan Blanded Learning
5. Untuk mengetahui langkah penerapan Blanded LEearning dalam
pembelajaran

2
Siti Istiningsih, “Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan,” Jurnal Elemen,
Vol. 1, No. 1 (2015): 52, http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jel/article/download/79/69

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Blanded Learning menurut para ahli


Blanded Learning menurut Driscool dan Carliner yaitu proses
mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan
penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik. Blanded Learning merupakan
sebuah kombinasi dan berbagai strategi di dalam pembelajaran. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Blanded Learning ialah metode belajar yang menggabungkan
dua atau lebih metode dan strategi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
dari proses pembelajaran tersebut.
Kurtus menyatakan bahwa “blended learning is a mixture of the various
learning strategis and delivery methods that will optimize the learning
experience of the user”. Hal ini menyatakan bahwa Blanded Learnig adalah
campuran dari berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang
akan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya. Pelaksanaan
strategi ini memungkinkan penggunaan sumber belajar online, terutama yang
berbasis web atau blog, tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka.
Sedangkan menurut Allen, Seaman, dan Garrett mendefinisikan Blanded
Learning yaitu “the definition of an online program or blanded program is
similar to the definition used for course: an online program is one where at least
80 percent of the program content is delivered online and a blanded program is
one where between 30 and 79 percent of the program content is delivered
online”.
Dari definisi para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Blanded
Learning adalah pencampuran dua atau lebih strategi atau metode pembelajaran
untuk mendapatkan hasil belajar yang di harapkan.3

3
Siti Istiningsih, “Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan,” Jurnal Elemen,
Vol. 1, No. 1 (2015): 51, http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jel/article/download/79/69

3
B. Karakteristik Blanded Learning
Berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam Blanded Learning, maka teori
belajar yang mendasari model pembelajaran tersebut adalah teori belajar
konstruktivisme (individual learning). Karakteristik teori belajar
konstruktivisme (individual learning) untuk Blanded Learning adalah sebagai
berikut:
1. Active learners
2. Learners construct their knowledge
3. Subjective, dynamic and expanding
4. Processing and understanding of information
5. Learners has his own learning
Individual learning dalam teori ini adalah siswa yang aktif, yang dapat
membangun pengetahuan mereka sendiri, secara subjektif, dinamis dan
berkembang. Kemudian memproses dan memahami suatu informasi, sehingga
siswa memiliki pembelajarannya sendiri. Siswa membangun pengetahuan
mereka berdasarkan atas pengetahuan dari pengalaman yang mereka alami
sendiri. Teori belajar berikutnya yang melandasi model blanded learning adalah
teori belajar kognitif. Pendekatan kognitif menekankan bagan sebagai satu
struktur pengetahuan yang diorganisasi. Selain karakteristik di atas, ciri-ciri
spesifik blanded learning, yaitu:
1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran
2. Selama proses belajar siswa, selaku guru dan siswa terpisahkan oleh
tempat, jarak geografis, dan waktu atau kombinasi dari ketiganya
3. Sebab siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, maka komunikasi
di antara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media
cetak (bahan ajar berupa modul) maupun media elektronika (CD-ROM,
VCD), telepon, radio, fidio, televisi, dan computer
4. Jasa pelayanan disediakan bauk untuk siswa maupun guru, missal pusat
sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur pembelajaran. Maka baik guru
maupun dosen tidak harus mengusahakan sendiri keperluan dalam
proses belajar mengajar

4
5. Komunikasi antar guru dan siswa dapat dilakukan baik melalui cara
komunikasi satu arah maupun da arah, contoh komunikasi dua arah ini
ialah teleconferensing, video conferensing, dsb)
6. Proses belajar mengajar pada pendidikan jarak jauh masih
dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka (face to face),
walaupun itu bukan suatu keharusan
7. Selama kegiatan belajar, siswa lebih cenderung membentuk kelompok
belajar, walaupun sifatnya tidak tepat dan tidak wajib
8. Sebab hal-hal yang disebutkan di atas maka peran guru lebih bersifat
sebagai fasilitator dan siwa bertindak sebagai participant
Blanded learning dibutuhkan pada saat:
1. Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, namun menambah waktu
pembelajaran dengan memanfatkan teknologi dunia nyata
2. Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop antara guru
dan siswa
3. Siswa dan guru dapat di posisikan sebagai pihak yang belajar
4. Membantu proses percepatan pengajaran4
C. Manfaat Blanded Learning
Banyak manfaat dan keuntungan dari Blanded Learning. Blended Learning
yang memiliki konsep pembelajaran campuran yang menggabungka
pembelajaran tatap muka yang konvensional dengan pembelajaran online akan
memberi solusi terbaik pada pembelajaran masa kini untuk mendukung era
industry 4.0. secara namun pembalajaran ini membri solusi jam pelajaran yang
sangat terbatas yaitu 1-2 jam, dengan pembelajaran Blanded Learning jam
pelajaran dapat dilakukan 24 jam atau sesuai jadwal yang ditentukan oleh
pembelajar itu sendiri. Ketika pembelajaran online pembelajar dengan pebelajar
dapat melakukan komunikasi dan kolaborasi tentang materi yang belum
terselesaikan pada saat pembelajaran tatap muka. Komunikasi dan kolaborasi
yang dilakukan pembelajaran dapat ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara

4
Indah Suryawati, Model Pmbelajaran Blended Learning (Lombok Tengah: Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2021), google books, 9-10.

5
pembelajar dan pebelajar. Missal melalui aplikasi yang sedang trend saat ini
yaitu WhatsApp, E-mail, Massanger, Facetime, Line dan lain sebagainya,
sedangkan materi pembelajar dapat di upload pada mini blog, blog seperti
slidesshare, website, atau materi lainnya yag dipercayai pebelajar sebagai
sumber belajar untuk melengkapi materi yang dibutuhkannya.
Manfaat dan keuntungan lain dari Blended Learning yaitu:
1. Pebelajar dapat memilih tempat dan waktu belajarnya dimana saja untuk
mengakses pelajarannya dengan melalui internet.
2. Memberikan kesempaan pada pebelajar untuk belajar mandiri, kapan
pebelajar akan memulai dan berhenti belajarnya.
3. Mengatasi keterbatasan sumber belajar. Pebelajar dapat mengakses bahan
atau materi di internet yang belum tercukupinya.
4. Pebelajar tidak hanya dapat berkomunkasi dan kolaborasi dengan pebelajar
saja, akan tetapi pebelajar dapat melakukan diskusinya antara pebelajar
dengan pebelajar lainnya, dengan kelompoknya, atau dengan orang lain yang
dipercayai menjadi sumber informasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.5
D. Tantangan Menerapkan Blanded Learning
Tentu saja, meskipun ada manfaat dan keuntungan menerapkan pendekatan
pembelajaran campuran, siswa dan guru juga memiliki tantanganya sendiri.
Selain itu, pendekatan pembelajaran campuran ini sangat baru dan belum banyak
dipraktikkan. Di bawah ini adalah berbagai tantangan yang harus dihadapi ketika
menerapkan pendekatan Blanded Learning.
a. Mengandalkan Teknologi
Pendekatan Blanded Learning yang memadukan pembelajaran
online dan tatap muka masih mengandalkan teknologi. Sekolah yang
memulai pendekatan Blanded Learning harus memiliki alat, sarana atau
prasarana, dan dukungan keuangan untuk mendukung mereka dalam
memenuhi kebutuhan mereka.

5
Achmad Noor Fatirul, Desain Blended Learning (Surabaya: Scopindo, 2020), google books, 47.

6
b. Membutuhkan pengetahuan teknis yang baik
Siswa dan guru dituntut untuk dapat memnguasai teknologi yang digunakan
untuk pembelajaran guna mengatur segala kegiatan dan proses belajar
mengajar. Guru jga harus dapat menilai dan memenfaatkan data untuk
mengatasi kesenjangan dalam hasil belajar siswa. Namun kelemahan
tersebut masih dapat diatasi dengan persiapan yang matang, mulai dari alat,
pelatihan bagi guru, siswa bahkan orang tua. Blanded Learning bekerja
secara efektif dan efisien bila semua persiapan memenhi syarat dan baik.6
E. Langkah penerapan Blanded Learning dalam pembelajaran
Pada pengembangan pembelajaran baik dengan menerapkan Blanded
Learning maupun secara konvensional, pendidik perlu mengembangkan
Langkah-langkah pembelajaran yang tepat dalam suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam
pembelajaran.
Pengembangan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Blanded
Learning juga perlu dirancang dengan baik, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajarannya siswa tidak merasa kesulitan secara teknis. Oleh sebab itu,
pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu segala hal yang dibutuhkan,
misal materi-materi yang akan disampaikan atau dibahas, platfrom yang akan
digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Blanded Learning dan lain
sebagainya.
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Blanded
Learning, pendidik harus menyiapkan dulu semua kebutuhan pembelajarannya
terutama penggunaan platfrom teknologi yang akan digunakan dalam
pembelajaran yang akan digunakan dalam pemeblajaran dengan Blanded
Learning seperti Group Milling List (Millis, seperti Yahoo groups, Google+, dan
lain-lain), Web Blog Guru, Social Media (Fecebook, Twitter, Instagram, Plath,
dan lain-lain), aplikasi-aplikasi Learning Management Systems atau LMS
(seperti Moodle, Edomodo, Quipper, Kelase, dll) dan sebagainya. Selanjutnya,

6
Nurul Mukhlisah Abdal dkk, Teknologi Pendidikan (Makassar: Rizmedia, 2019), google books,
121.

7
bagaimana platfrom-platfrom yang sudah ditentukan oleh pendidik diterapkan
dalam pembelajaran dengan sebelumnya disusun terlebih dalam Langkah-
langkah pembelajaran yang dirancang.
Contoh langkah-langkah pembelajaran secara umum dengan menerapkan
Blanded Learning.
No Aktivitas Waktu Platform
Pembelajaran Pelaksanaan
1 Pendahuluan

a. Guru Sebelum Blog Guru ipapertanyaan


memberikan pelaksanaan 3.blogspot.com
tugas kepada pembelajaran di
siswa untuk sekolah
membaca materi
pelajaran dan
menjawab
beberapa
pertanyaan awal
yang ada di Blog
guru.
b. Siswa mengakses
Blog Guru,
selanjutnya
membaca dan
mengerjakan
beberapa
pertanyaan guru.
c. Guru Sebelum Group Facebook:
memberikan pelaksanaan www.facebook.com/page/ipa3
jadwal untuk pembelajaran di
melakukan sekolah dengan
diskusi dari hasil jadwal yang
jawaban siswa telah ditentukan
terhadap sebelumnya.
beberapa
pertanyaan guru
melalui Blog
Siswa.
d. Guru Pertemuan 1
menyampaikan (2x40 menit)
kompetensi dasar, (tatap muka)
dan tujuan (10 menit)
pembelajaran.

8
2 Kegiatan Inti

a. Siswa 30 menit Blog Siswa


mempresentasikan
hasil diskusi
sebelumnya
dengan
menayangkan
Blog Siswa
b. Siswa diminta 30 menit Website Sekolah
membuat artikel
hasil diskusi dan
presentasi yang
dipublikasikan ke
dalam web
sekolah
3 Penutup

a. Guru mengajak 10 menit


siswa untuk
menyimpulkan
bersama
b. Guru memberikan Blog Guru: ipa3.blogspot.com
tugas selanjutnya
melalui Blog Guru

Berdasarkan contoh sederhana langkah-langkah pembelajaran yang


menerapkan Blanded Learning diatas, pendidik telah menerapkan pembelajaran
dengan Blanded Learning. Hal ini dibuktikan dengan memanfaatkan platform-
platform teknologi informasi seperti Blog, dan Facebook yang digunakan dalam
proses pembelajarannya yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Pendidik
mengaktifkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang di upload pendidik
dalam Web Blog Guru. Selain itu juga, pendidik mengaktifkan siswa untuk
berdiskusi dari hasil tugas yang dikerjakan siswa melalui social media
Facebook.7

7
Wendhie Prayitno, “Implementasi Blanded Learning Dalam Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar
Dan Menengah,” Jurnal Warna, Vol. 1, No. 1 (2020): 14.

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
1. Blanded Learning menurut Driscool dan Carliner yaitu proses
mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan
penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik. Blanded Learning
merupakan sebuah kombinasi dan berbagai strategi di dalam pembelajaran.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Blanded Learning ialah metode belajar
yang menggabungkan dua atau lebih metode dan strategi dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan.
2. Karakteristik teori belajar konstruktivisme (individual learning) untuk
Blanded Learning adalah sebagai berikut:
1. Active learners
2. Learners construct their knowledge
3. Subjective, dynamic and expanding
4. Processing and understanding of information
Learners has his own learning
3. Manfaat dan keuntungan lain dari Blended Learning yaitu:
1. Pebelajar dapat memilih tempat dan waktu belajarnya dimana saja untuk
mengakses pelajarannya dengan melalui internet.
2. Memberikan kesempaan pada pebelajar untuk belajar mandiri, kapan
pebelajar akan memulai dan berhenti belajarnya.
3. Mengatasi keterbatasan sumber belajar. Pebelajar dapat mengakses
bahan atau materi di internet yang belum tercukupinya.
4. Pebelajar tidak hanya dapat berkomunkasi dan kolaborasi dengan
pebelajar saja, akan tetapi pebelajar dapat melakukan diskusinya antara
pebelajar dengan pebelajar lainnya, dengan kelompoknya, atau dengan
orang lain yang dipercayai menjadi sumber informasi untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya.

10
4. Dalam menerapkan Blanded Learning juga terdapat tantangannya yaitu
berupa mengandalkan teknologi dan membutuhkan pengetahuan teknis yang
baik.
5. Pengembangan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Blanded
Learning juga perlu dirancang dengan baik, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajarannya siswa tidak merasa kesulitan secara teknis. Oleh sebab itu,
pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu segala hal yang dibutuhkan,
misal materi-materi yang akan disampaikan atau dibahas, platfrom yang
akan digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Blanded Learning
dan lain sebagainya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan dari segi penulisan dan juga keterangan. Harap saya semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca untuk dijadikan reverensi.
Namun, kritik dan saran yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka saya
terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdal, Nurul Mukhlisah dkk. Teknologi Pendidikan (Makassar: Rizmedia, 2019).
google books, 121.
Fatirul, Achmad Noor. Desain Blended Learning (Surabaya: Scopindo, 2020).
google books, 47.
Idris, Husni. “Pembelajaran Model Blended Learning.” Jurnal Iqra’ Vol. 5, No. 1
(2011): 61.
Istiningsih, Siti. “Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan.”
Jurnal Elemen Vol. 1, No. 1 (2015): 52.
Prayitno, Wendhie. “Implementasi Blanded Learning Dalam Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar Dan Menengah.” Jurnal Warna Vol. 1, No. 1 (2020): 14.
Suryawati, Indah. Model Pmbelajaran Blended Learning (Lombok Tengah: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2021). google books,
9-10.

12

Anda mungkin juga menyukai