MAKALAH
Dosen Pengampu :
Suprayitno, S. T.
Oleh :
Khoirotun Nisya
NIM : 20212600390
MENGANTI GRESIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah memberi
segala nikmat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya menuju arah terang dan
gemilang.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi
dan bagi para pembaca, serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 10
B. Saran ……………………………………………………………………. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Husni Idris, “Pembelajaran Model Blended Learning,” Jurnal Iqra’, Vol. 5, No. 1 (2011): 61,
https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/Jll/article/viewFile/562/466
1
untuk pembelajaran konvensional atau tatap muka lebih besar dibandingkan
dengan online learning.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Blanded Learning menurut para ahli?
2. Bagaimana karakteristik Blanded Learning?
3. Apa manfaat Blended Learning?
4. Apa tantangan menerapkan Blanded Learning?
5. Apa saja langkah penerapan Blanded Learning dalam pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Blanded Learning menurut para ahli
2. Untuk mengetahui karakteristik Blanded Learning
3. Untuk mengetahui manfaat Blanded Learning
4. Untuk mengetahui tantangan menerapkan Blanded Learning
5. Untuk mengetahui langkah penerapan Blanded LEearning dalam
pembelajaran
2
Siti Istiningsih, “Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan,” Jurnal Elemen,
Vol. 1, No. 1 (2015): 52, http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jel/article/download/79/69
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Siti Istiningsih, “Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan,” Jurnal Elemen,
Vol. 1, No. 1 (2015): 51, http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jel/article/download/79/69
3
B. Karakteristik Blanded Learning
Berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam Blanded Learning, maka teori
belajar yang mendasari model pembelajaran tersebut adalah teori belajar
konstruktivisme (individual learning). Karakteristik teori belajar
konstruktivisme (individual learning) untuk Blanded Learning adalah sebagai
berikut:
1. Active learners
2. Learners construct their knowledge
3. Subjective, dynamic and expanding
4. Processing and understanding of information
5. Learners has his own learning
Individual learning dalam teori ini adalah siswa yang aktif, yang dapat
membangun pengetahuan mereka sendiri, secara subjektif, dinamis dan
berkembang. Kemudian memproses dan memahami suatu informasi, sehingga
siswa memiliki pembelajarannya sendiri. Siswa membangun pengetahuan
mereka berdasarkan atas pengetahuan dari pengalaman yang mereka alami
sendiri. Teori belajar berikutnya yang melandasi model blanded learning adalah
teori belajar kognitif. Pendekatan kognitif menekankan bagan sebagai satu
struktur pengetahuan yang diorganisasi. Selain karakteristik di atas, ciri-ciri
spesifik blanded learning, yaitu:
1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran
2. Selama proses belajar siswa, selaku guru dan siswa terpisahkan oleh
tempat, jarak geografis, dan waktu atau kombinasi dari ketiganya
3. Sebab siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, maka komunikasi
di antara keduanya dibantu dengan media pembelajaran, baik media
cetak (bahan ajar berupa modul) maupun media elektronika (CD-ROM,
VCD), telepon, radio, fidio, televisi, dan computer
4. Jasa pelayanan disediakan bauk untuk siswa maupun guru, missal pusat
sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur pembelajaran. Maka baik guru
maupun dosen tidak harus mengusahakan sendiri keperluan dalam
proses belajar mengajar
4
5. Komunikasi antar guru dan siswa dapat dilakukan baik melalui cara
komunikasi satu arah maupun da arah, contoh komunikasi dua arah ini
ialah teleconferensing, video conferensing, dsb)
6. Proses belajar mengajar pada pendidikan jarak jauh masih
dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka (face to face),
walaupun itu bukan suatu keharusan
7. Selama kegiatan belajar, siswa lebih cenderung membentuk kelompok
belajar, walaupun sifatnya tidak tepat dan tidak wajib
8. Sebab hal-hal yang disebutkan di atas maka peran guru lebih bersifat
sebagai fasilitator dan siwa bertindak sebagai participant
Blanded learning dibutuhkan pada saat:
1. Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, namun menambah waktu
pembelajaran dengan memanfatkan teknologi dunia nyata
2. Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop antara guru
dan siswa
3. Siswa dan guru dapat di posisikan sebagai pihak yang belajar
4. Membantu proses percepatan pengajaran4
C. Manfaat Blanded Learning
Banyak manfaat dan keuntungan dari Blanded Learning. Blended Learning
yang memiliki konsep pembelajaran campuran yang menggabungka
pembelajaran tatap muka yang konvensional dengan pembelajaran online akan
memberi solusi terbaik pada pembelajaran masa kini untuk mendukung era
industry 4.0. secara namun pembalajaran ini membri solusi jam pelajaran yang
sangat terbatas yaitu 1-2 jam, dengan pembelajaran Blanded Learning jam
pelajaran dapat dilakukan 24 jam atau sesuai jadwal yang ditentukan oleh
pembelajar itu sendiri. Ketika pembelajaran online pembelajar dengan pebelajar
dapat melakukan komunikasi dan kolaborasi tentang materi yang belum
terselesaikan pada saat pembelajaran tatap muka. Komunikasi dan kolaborasi
yang dilakukan pembelajaran dapat ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara
4
Indah Suryawati, Model Pmbelajaran Blended Learning (Lombok Tengah: Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2021), google books, 9-10.
5
pembelajar dan pebelajar. Missal melalui aplikasi yang sedang trend saat ini
yaitu WhatsApp, E-mail, Massanger, Facetime, Line dan lain sebagainya,
sedangkan materi pembelajar dapat di upload pada mini blog, blog seperti
slidesshare, website, atau materi lainnya yag dipercayai pebelajar sebagai
sumber belajar untuk melengkapi materi yang dibutuhkannya.
Manfaat dan keuntungan lain dari Blended Learning yaitu:
1. Pebelajar dapat memilih tempat dan waktu belajarnya dimana saja untuk
mengakses pelajarannya dengan melalui internet.
2. Memberikan kesempaan pada pebelajar untuk belajar mandiri, kapan
pebelajar akan memulai dan berhenti belajarnya.
3. Mengatasi keterbatasan sumber belajar. Pebelajar dapat mengakses bahan
atau materi di internet yang belum tercukupinya.
4. Pebelajar tidak hanya dapat berkomunkasi dan kolaborasi dengan pebelajar
saja, akan tetapi pebelajar dapat melakukan diskusinya antara pebelajar
dengan pebelajar lainnya, dengan kelompoknya, atau dengan orang lain yang
dipercayai menjadi sumber informasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.5
D. Tantangan Menerapkan Blanded Learning
Tentu saja, meskipun ada manfaat dan keuntungan menerapkan pendekatan
pembelajaran campuran, siswa dan guru juga memiliki tantanganya sendiri.
Selain itu, pendekatan pembelajaran campuran ini sangat baru dan belum banyak
dipraktikkan. Di bawah ini adalah berbagai tantangan yang harus dihadapi ketika
menerapkan pendekatan Blanded Learning.
a. Mengandalkan Teknologi
Pendekatan Blanded Learning yang memadukan pembelajaran
online dan tatap muka masih mengandalkan teknologi. Sekolah yang
memulai pendekatan Blanded Learning harus memiliki alat, sarana atau
prasarana, dan dukungan keuangan untuk mendukung mereka dalam
memenuhi kebutuhan mereka.
5
Achmad Noor Fatirul, Desain Blended Learning (Surabaya: Scopindo, 2020), google books, 47.
6
b. Membutuhkan pengetahuan teknis yang baik
Siswa dan guru dituntut untuk dapat memnguasai teknologi yang digunakan
untuk pembelajaran guna mengatur segala kegiatan dan proses belajar
mengajar. Guru jga harus dapat menilai dan memenfaatkan data untuk
mengatasi kesenjangan dalam hasil belajar siswa. Namun kelemahan
tersebut masih dapat diatasi dengan persiapan yang matang, mulai dari alat,
pelatihan bagi guru, siswa bahkan orang tua. Blanded Learning bekerja
secara efektif dan efisien bila semua persiapan memenhi syarat dan baik.6
E. Langkah penerapan Blanded Learning dalam pembelajaran
Pada pengembangan pembelajaran baik dengan menerapkan Blanded
Learning maupun secara konvensional, pendidik perlu mengembangkan
Langkah-langkah pembelajaran yang tepat dalam suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam
pembelajaran.
Pengembangan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Blanded
Learning juga perlu dirancang dengan baik, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajarannya siswa tidak merasa kesulitan secara teknis. Oleh sebab itu,
pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu segala hal yang dibutuhkan,
misal materi-materi yang akan disampaikan atau dibahas, platfrom yang akan
digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Blanded Learning dan lain
sebagainya.
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Blanded
Learning, pendidik harus menyiapkan dulu semua kebutuhan pembelajarannya
terutama penggunaan platfrom teknologi yang akan digunakan dalam
pembelajaran yang akan digunakan dalam pemeblajaran dengan Blanded
Learning seperti Group Milling List (Millis, seperti Yahoo groups, Google+, dan
lain-lain), Web Blog Guru, Social Media (Fecebook, Twitter, Instagram, Plath,
dan lain-lain), aplikasi-aplikasi Learning Management Systems atau LMS
(seperti Moodle, Edomodo, Quipper, Kelase, dll) dan sebagainya. Selanjutnya,
6
Nurul Mukhlisah Abdal dkk, Teknologi Pendidikan (Makassar: Rizmedia, 2019), google books,
121.
7
bagaimana platfrom-platfrom yang sudah ditentukan oleh pendidik diterapkan
dalam pembelajaran dengan sebelumnya disusun terlebih dalam Langkah-
langkah pembelajaran yang dirancang.
Contoh langkah-langkah pembelajaran secara umum dengan menerapkan
Blanded Learning.
No Aktivitas Waktu Platform
Pembelajaran Pelaksanaan
1 Pendahuluan
8
2 Kegiatan Inti
7
Wendhie Prayitno, “Implementasi Blanded Learning Dalam Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar
Dan Menengah,” Jurnal Warna, Vol. 1, No. 1 (2020): 14.
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Blanded Learning menurut Driscool dan Carliner yaitu proses
mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan
penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik. Blanded Learning
merupakan sebuah kombinasi dan berbagai strategi di dalam pembelajaran.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Blanded Learning ialah metode belajar
yang menggabungkan dua atau lebih metode dan strategi dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan.
2. Karakteristik teori belajar konstruktivisme (individual learning) untuk
Blanded Learning adalah sebagai berikut:
1. Active learners
2. Learners construct their knowledge
3. Subjective, dynamic and expanding
4. Processing and understanding of information
Learners has his own learning
3. Manfaat dan keuntungan lain dari Blended Learning yaitu:
1. Pebelajar dapat memilih tempat dan waktu belajarnya dimana saja untuk
mengakses pelajarannya dengan melalui internet.
2. Memberikan kesempaan pada pebelajar untuk belajar mandiri, kapan
pebelajar akan memulai dan berhenti belajarnya.
3. Mengatasi keterbatasan sumber belajar. Pebelajar dapat mengakses
bahan atau materi di internet yang belum tercukupinya.
4. Pebelajar tidak hanya dapat berkomunkasi dan kolaborasi dengan
pebelajar saja, akan tetapi pebelajar dapat melakukan diskusinya antara
pebelajar dengan pebelajar lainnya, dengan kelompoknya, atau dengan
orang lain yang dipercayai menjadi sumber informasi untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya.
10
4. Dalam menerapkan Blanded Learning juga terdapat tantangannya yaitu
berupa mengandalkan teknologi dan membutuhkan pengetahuan teknis yang
baik.
5. Pengembangan langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan Blanded
Learning juga perlu dirancang dengan baik, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajarannya siswa tidak merasa kesulitan secara teknis. Oleh sebab itu,
pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu segala hal yang dibutuhkan,
misal materi-materi yang akan disampaikan atau dibahas, platfrom yang
akan digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Blanded Learning
dan lain sebagainya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan dari segi penulisan dan juga keterangan. Harap saya semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca untuk dijadikan reverensi.
Namun, kritik dan saran yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka saya
terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdal, Nurul Mukhlisah dkk. Teknologi Pendidikan (Makassar: Rizmedia, 2019).
google books, 121.
Fatirul, Achmad Noor. Desain Blended Learning (Surabaya: Scopindo, 2020).
google books, 47.
Idris, Husni. “Pembelajaran Model Blended Learning.” Jurnal Iqra’ Vol. 5, No. 1
(2011): 61.
Istiningsih, Siti. “Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan.”
Jurnal Elemen Vol. 1, No. 1 (2015): 52.
Prayitno, Wendhie. “Implementasi Blanded Learning Dalam Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar Dan Menengah.” Jurnal Warna Vol. 1, No. 1 (2020): 14.
Suryawati, Indah. Model Pmbelajaran Blended Learning (Lombok Tengah: Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2021). google books,
9-10.
12