Anda di halaman 1dari 17

Blanded Learning, Kombinasi Sistem Pembelajaran Online Dan Offline

MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perencanaan sistem
pembelajaran PAI, pada Program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan
Agama Islam (PAI) FakultasTarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas
Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Dosen Pengampu :
Riska Elfira, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok 7 (PAI 2) :

1. Nurfaizah / 211010059

2. Mutmainnah Djahidin / 211010060

3. Ria Husain / 211010037

4. Salahudin Abi Waqqas / 211010057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
DATOKARAMA PALU
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya lah kami, sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah “Blanded Learning, Kombinasi Sistem Pembelajaran
Online Dan Offline” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Media dan
Teknologi Pembelajaran”. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini,
penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Riska Elfira, S.Pd., M.Pd. selaku
dosen pengampu pada mata kuliah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Penulis
menyadaribahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dalam penyusunan.
Maka dari itu penulis sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkaan terima kasih.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Palu,14 Desember 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Konsep Blended Learning Untuk Pembelajaran ............................ 3

B. Pengertian Blanded Learning ........................................................... 4

C. Manfaat Blended Learning ............................................................... 6

D. Keunggulan Dan Kekurangan Model Blanded Learning .............. 8

E. Karakteristik Blanded Learning ...................................................... 9

F. Implementasi Based Learning Pada Pembelajaran ........................ 10


BAB III ............................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ......................................................................................... 13

B. Saran.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran yang diterapkan di berbagai sekolah masih banyak


menggunakan pembelajaran tradisional yaitu masih menggunakan
pembelajaran yang mengedapankan tatap muka antara guru dan siswa
padahal didunia kerja ataupun dunia bisnis dihadapkan dengan kehidupan
yang berbasis teknologi informasi dan komounikasi (TIK) yang
memudahkan kita dalam berbagai urusan. Begitupula dalam pembelajaran
dalam mentransfer ilmu banyak media yang memudahkan siswa untuk
menjelajah pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan dalam dunia
pendidikan.

Masalah utama adalah siswa ataupun guru masih rendah dalam


penguasaan teknologi maka dari itu berbagai lembaga pendidikan di
Indonesia masih menggunakan pembelajaran tradisional. Maka dari itu
diharapkan lembaga pendidikan melakukan revolusi pembelajaran yang
awalnya menggunakan pembelajaran tradisonal atau tatap muka maka
berubah menjadi pembelajaran berbasis digital

Perkembangan pembelajaran yang awalnya menggunakan konsep


tradisional yaitu tatap muka maka dikembangkan oleh para ahli dengan
memanfaat teknologi informasi dan komunikasi berdampak besar bagi
manusia. Perkembangan teknologi dalam pendidikan yaitu pembelajaran
online dan offline. Pembelajaran online pembahruan pembelajaran dengan
pengembangan media dengan koneksi pada jaringan internet. Bahan
pembelajaran dapat divisualisasikan dalam bentuk yang lebih menarik dan
dinamis. Dengan menggunakan berbagi variasi pembelajaran maka dapat
meningkatkan antusiasme siswa pada pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Blended Learning Untuk Pembelajaran?


2. Bagaimana Pengertian Blanded Learning?

3. Apa Manfaat Blended Learning?

4. Apa Keunggulan Dan Kekurangan Model Blanded Learning?

5. Bagaimana Karakteristik Blanded Learning?

6. Bagaimana Implementasi Blanded Learning Pada Pembelajaran?

C. Tujuan

1. Agar Mahasiswa Dapat Mengetahui Konsep Based Learning Dalam


Pembelajaran

2. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Based Learning

3. Bisa Mengetahui Apa Saja Manfaat Dari Based Learning

4. Untuk Mengetahui Kelemahan Dan Keunggulan Based Learning

5. Dapat Mengetahui Karakteristik Based Learning Dan Mahasiswa Dapat


Mengimplementikan Baesd Learning
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Blended Learning Untuk Pembelajaran

Penggunaan aplikasi teknologi informasi (e-learning) sebagai media


pembelajaran sudah semakin sering ditemui dalam pendidikan. Konsep e-
learning tentunya memberi nuansa baru bagi proses pendidikan yang selama
ini hanya bertumpu pada eksistensi guru. Menurut Clark & Mayer bahwa e-
learning adalah pembelajaran yang disajikan dengan bantuan komputer.
Huruf “e” dalam e-learning bermakna bahwa materi yang diberikan
berbentuk digital sehingga dapat disimpan dalam perangkat elektonik. E-
learning memberi ilustrasi bahwa dengan adanya teknologi informasi dan
komunikasi, khususnya internet, pembelajaran menjadi lebih terbuka (open)
dan fleksibel (flexible), terjadi kapan saja, dimana saja dan dengan serta
kepada siapa saja di lokasi mana saja (distributed), berbasis komunitas.
Menurut Castle and McGuire, e-learning mampu meningkatkan
pengalaman belajar sebab siswa dapat belajar dimanapun dan dalam kondisi
apapun selama dirinya terhubung dengan internet tanpa harus mengikuti
pembelajaran tatap muka (face to face learning).1

Blended learning adalah suatu pendekatan yang fleksibel untuk


merancang program yang mendukung campuran dari berbagai waktu dan
tempat untuk belajar. Menurut Rovai and Jordan model blended learning
pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang
dilakukan secara tatap muka (face to face learning) dan secara virtual (e-
learning). Pembelajaran online atau e-learning dalam blended learning
menjadi perpanjangan alami dari pembelajaran ruang kelas tradisional yang
menggunakan model tatap muka (face to face learning). Lewat model
blended learning, proses pembelajaran akan lebih efektif karena proses
belajar mengajar yang biasa dilakukan (conventional) akan dibantu dengan

1
Izuddin Syarif, Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar
Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2, Juni 2012.
pembelajaran secara e-learning yang dalam hal ini berdiri di atas
infrastruktur teknologi informasi dan bisa dilakukan kapanpun dan
dimanapun. Selain itu menurut Jusoff and Khodabandelou, blended learning
bukan hanya mengurangi jarak yang selama ini ada diantara siswa dan guru
namun juga meningkatkan interaksi diantara kedua belah pihak.2

B. Pengertian Blanded Learning

Blended learning adalah kombinasi pembelajaran tradisional dengan


elektronik. Blended learning menggabungkan aspek pembelajaran berbasis
web/ internet, streaming video, komunikasi audio synchronous dan
asynchronous dengan pembelajaran tradisional “tatap muka”. Penerapan
blended learning diharapkan siswa dapat memahami materi dengan lebih
baik dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.3

Blended learning pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan


pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka (face to face learning) dan
secara virtual (e-learning). Pembelajaran online atau e-learning dalam
blended learning menjadi perpanjangan alami dari pembelajaran ruang kelas
yang menggunakan model tatap muka (face to face learning).4

Thorne, menjelaskan bahwa blended learning merupakan evolusi


yang paling logis dalam pembelajaran. Blended learning memberikan solusi
untuk tantangan menyesuaikan pembelajaran dan pengembangan untuk
kebutuhan individu.5 Blended learning merupakan kesempatan untuk
mengintegrasikan kemajuan inovatif dan teknologi yang ditawarkan oleh
pembelajaran online dengan interaksi dan partisipasi yang terbaik dari
pembelajaran tradisional. Blended learning adalah campuran dari teknologi

2
Izuddin Syarif, Pengaruh Model Blended Learning ....
3
Apriliya Rizkiyah, Penerapan Blended Learning untuk Menngkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, Vol 1 Nomer 1/JKPTB/15, 2015.
4
Izzudin Syarif, Pengaruh penerapan model blended learning terhadap motivasi dan prestasi
belajar siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2, Juni 2012.
5
Kaye Thorne, Blended Learning How to Integrate Online and Traditional Learning. United
States: Kogan Page, 2003.
multimedia, CD ROM video streaming, kelas virtual, email, animasi teks
online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional pelatihan di
kelas.6

Menurut Carman, ada lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran


dengan menggunakan blended learning, yaitu:7

a. Live Event, pembelajaran langsung atau tatap muka secara


sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama ataupun waktu sama
tapi tempat berbeda.

b. Self-Paced Learning, yaitu mengkombinasikan dengan


pembelajaran mandiri (self-paced learning) yang memungkinkan
peserta belajar kapan saja, dimana saja secara online.

c. Collaboration, mengkombinasikan kolaborasi, baik kolaborasi


pengajar, maupun kolaborasi antar peserta belajar.

d. Assessment, perancang harus mampu meramu kombinasi jenis


assessmen online dan offline baik yang bersifat tes maupun non-tes.

e. Performance Support Materials, pastikan bahan belajar disiapkan


dalam bentuk digital, dapat diakses oleh peserta belajar baik secara
offline maupun online.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa


blended learning adalah pembelajaran yang merupakan gabungan antara
pembelajaran dengan elektronik berbasis web (e-learning) dengan
pembelajaran secara tatap muka di kelas. Blended learning merupakan
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa e-learning
sebagai media dalam menyampaikan pembelajaran dan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan pembelajaran yang lebih
modern dan menarik. Proses pembelajaran dengan blended learning akan

6
Apriliya Rizkiyah, Penerapan Blended Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, Vol 1 Nomer 1/JKPTB/15 (2015).
7
Apriliya Rizkiyah, Penerapan Blended Learning .... 42.
lebih efektif karena proses pembelajaran yang biasanya dilakukan secara
conventional atau tatap muka akan dibantu dengan pembelajaran secara web
atau e-learning dengan teknologi informasi yang bisa dilakukan kapanpun
dan dimanapun.8

C. Manfaat Blended Learning

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa antara face to face dan e-


learning terfasilitasi Blended Learning. Masing-masing memiliki kekuatan
dan kelemahan sehingga jika dikombinasikan maka berpotensi untuk saling
menguatkan dan menutupi kelemahannnya. Graham mengkategorikan
kekuatan dan kelemahan keduanya sebagai berikut:9

a. Kekuatan e-learning:

1) flexibility: artinya siswa dapat berkontribusi dalam diskusi pada


waktu dan tempat yang mereka pilih secara individual;

2) participation: bahwa semua siswa dapat berpartisipasi di dalam


proses belajar karena mereka dapat mengatur waktu dan tempat
untuk ikut serta;

3) depth of reflection: pembelajar memiliki waktu lebih banyak


sehingga dapat lebih berhati-hati dalam beragumentasi serta lebih
dalam merefleksikan pandangan dan pendapatnya.

Kelemahannya adalah:

1) spontaneity: karena kecepatan ide dan pendapat yang dikemukakan


umumnya tidak didukung oleh keruntunan berpikir sehingga
pikiran-pikiran yang mengemuka tidak memiliki pondasi yang
saling mendukung;

2) procrastination: ada tendesi penanggungan;

8
Apriliya Rizkiyah, Penerapan Blended Learning …. 42
9
Curtis J. Bonk and Charles R. Graham, The Handbook of Blended Learning; Global
perspectives, Local Designs, ( San Fransisco: John Wiley & Sons, 2006), 18.
3) human connection: ini kelemahan utamanya karena media bersifat
impersonal untuk banyak orang.

b. Face to face kekuatannya adalah:

1) human connection: lewat face to face sangat mudah membangun dan


mengembangkan suatu presensi sosial dan rasa saling percaya;

2) spontaneity: melalui pembelajaran langsung, memungkinkan setiap


orang untuk mengikuti dan mengimbangi percepatan berfikir
diantara kontribrutor sehingga dimungkinkan mencapai
kesepahaman.

Kelemahannya adalah:

1) participation: ada hambatan-hambatan partisipasi untuk semua


orang terutama jika terjadi dominasi perseorangan;

2) flexibility: karena keterbatasan waktu hingga memungkinkan suatu


materi yang didiskusikan tidak mencapai sasaran yang diharapkan.

Kekurangan sekaligus kelebihan dari pembelajaran face to face dan


e-learning yang dijembatani dengan blended learning memberikan
kelebihan yang bermanfaat dalam praktik pembelajaran. Beberapa
keuntungan pemanfaatan blended learning dalam pembelajaran diantaranya
adalah sebagai bertikut:10

a. Siswa leluasa untuk mempelajari secara mandiri memanfaatkan


materi-materi yang tersedia secara online.

b. Siswa dapat melakukan diskusi dengan guru atau siswa lain diluar
jam tatap muka.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di luar jam tatap muka

10
Sentot Kusairi, “Seminar Nasional 2011_Pengembangan Pembelajaran Berbasis Blended
Learning Universitas Negeri Malang,”
http;//www.scribd.com/doc/73445704/ImplementasiBlneded-Learning-Dalam-Pembelajaran.pdf
(akses 23 Februari 2018)
dapat di administrasikan dan dikontrol dengan baik oleh guru.

d. Guru dapat menambah materi pengayaan melalui fasilitas internet.

e. Guru dapat meminta siswa membaca materi atau mengerjakan tes


yang dilakukan sebelum pembelajaran.

f.Guru dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan


memanfaatkan hasil tes dengan efektif.

g. Siswa dapat saling berbagi file dengan siswa lain, dan masih banyak
keuntungan lain dengan memanfaatkan kelebihan pembelajaran
berbasis internet.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang di uraikan Kusairi di atas,
Abraham dalam penelitian terbaru berhasil mengungkap menfaat blended
leraning secara global, yaitu:
a. Berpikir kritis dapat dipupuk.

a. Efektifitas sistem penilaian online dan tutorial akan didorong.

b. Siswa dapat memiliki kontrol atas pembelajaran mereka.

D. Keunggulan Dan Kekurangan Model Blanded Learning

Keuntungan dari penggunaan blended learning seperti yang


dikemukakan oleh Hariman adalah sebagai berikut:11

1) Siswa tidak hanya belajar lebih banyak pada saat sesi online yang
ditambahkan pada pembelajaran tradisional, tetapi dapat
meningkatkan interaksi dan kepuasan siswa.

2) Siswa dilengkapi dengan banyak pilihan sebagai tambahan


pembelajaran di kelas, meningkatkan apa yang dipelajari, dan
kesempatan untuk mengakses tingkat pembelajaran yang lebih
lanjut.

11
Taofan Ali Achmadi, Pengaruh Penerapan Blended Learning Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, (Yogyakarta : Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), Senin, 15 Januari 2018.
3) Penyajian dapat lebih cepat disampaikan bagi siswa yang belajar
menggunakan e-learning.

4) Tidak hanya belajar satu arah yang berurutan, dengan blended


learning siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari materi yang
diinginkan, serta pengaturan jadwal dan waktu yang fleksibel suatu
mata pelajaran.

5) Biaya yang lebih hemat bagi institusi dan siswa.

Berikut ini adalah kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh model


pembelajaran Blended Learning:12

1) Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan


apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.

2) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti


komputer dan akses internet. Padahal, Blended Learning
memerlukan akses internet yang memadai dan bila jaringan kurang
memadai, itu tentu akan menyulitkan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran mandiri via online.

3) Kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran (pengajar,


peserta didik dan orang tua) terhadap penggunaan teknologi.

E. Karakteristik Blanded Learning

Menurut Sharpen et.al., karakteristik blended e-learning adalah:13

1) Ketetapan sumber suplemen untuk program belajar yang


berhubungan selama garis tradisional sebagian besar melalui
institusional pendukung lingkungan belajar virtual.

2) Transformatif tingkat praktik pembelajaran didukung oleh

12
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Hasil Pustak, 2013), 36- 37
13
Rusman, Kurniawan D., & Riyana C.. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012),
245
rancangan pembelajaran sampai mendalam.

3) Pandangan menyeluruh tentang teknologi untuk mendukung


pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas, karakteristik blended blended e-


learning adalah sumber suplemen, dengan pendekatan tradisional juga
mendukung lingkungan belajar virtual melalui suatu lembaga, rancangan
pembelajaran yang mendalam pada saat perubahan tingkat praktik
pembelajaran dan pandangan tentang semua teknologi digunakan untuk
mendukung pembelajaran.

Karakteristik blended learning jika dilihat dari media yang


digunakan, media pembelajaran yang digunakan untuk blended learning
tidak terbatas pada teknologi termasuk:14

1) Stand-alone, Asynchronous, atau Synchronous online learning


/training.

2) Perangkat lunak penunjang (knowledge management tools).

3) Kelas tradisional, laoratorium, atau alat peraga lainnya.

4) Bacaan, CD-ROOM atau pembelajaran mandiri lainnya.

5) Teletraining (telelearning), atau media lain.

F. Implementasi Based Learning Pada Pembelajaran

Implementasi penerapan model blended learning pada pembelajaran


PAI dilakukan pada seluruh siswa dengan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang telah didesain dalam tahap perencanaan model
pembelajaran blended learning. Adapun langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan model blendedlearning, meliputi: kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup yang didalamnya melibatkan langkah
orientasi, organisasi, investigasi, presentasi, dan analisis serta evaluasi.

14
Sutopo, H. Ariesto. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), 172.
Menurut Majid dalam proses pembelajaran setidaknya terdapat15
tiga tahapan yaitu;

a) Kegiatanpendahulan yang terdiri atas penyampaian tujuan,


kompetensi dasar, cakupan materi dan apresepsi; Guru membuka
kegiatan belajar dengan salam dan do’a serta menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasi oleh siswa
yakni siswa memhami dan mempraktekan pengurusan jenazah.
Selain itu guru PAI juga menyampaikan apersepsi dan motivasi
pembelajaran, semua kegitan tersebut disampaikan melalui aplikasi
video call jetse meet dan link nya telah dibagikan sebelumya melalui
group whatsappkelas oleh wali kelas.

b) Kegiataninti yang terdiri atas penyampaian kegiatan menyampaikan


penyampaitan materi, pemberian bimbingan bagi siswa
dan melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa. guru
melakukan kegiatan dengan pendekatan scientific. Sebelumnya
guru meminta siswa untuk bergabung dalam aplikasi video jetse
meetmelalui link sudah dibagikan sebelumnya melalui
aplikasigroup whatsapp.

c) Kegiatanpenutup yang terdiri atas pemberian penegasan atau


kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi yang
diberikan pada kegiatan inti.Pada kegiatan penutup sebelum
menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan tugas secara
berkelompok kepada pesrta didik untuk membuat resumehasil
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, selain itu juga guru
menghimbau kepada peserta didik untuk selalu menjaga protokol
kesehatan selama dirumah dan memberikan arahan bahwa
pandemi yang sedang dialami ini adalah ujian dari Allah SWT
dan mengarahkan untuk tetap tegar setipa menghadapi ujian dari

15
Abdul Majid. Strategi Pembelajaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013)hlm. 104
Allah, SWT. Kemudian guru mentup kegitaan pembelajaran dengan
berdo’a bersama melalui jetse meet.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penggunaan aplikasi teknologi informasi (e-learning) sebagai media


pembelajaran sudah semakin sering ditemui dalam pendidikan. Konsep
e-learning tentunya memberi nuansa baru bagi proses pendidikan yang
selama ini hanya bertumpu pada eksistensi guru. Menurut Clark &
Mayer bahwa e-learning adalah pembelajaran yang disajikan dengan
bantuan komputer. Huruf “e” dalam e-learning bermakna bahwa materi
yang diberikan berbentuk digital sehingga dapat disimpan dalam
perangkat elektonik.

Blended learning adalah kombinasi pembelajaran tradisional dengan


elektronik. Blended learning menggabungkan aspek pembelajaran
berbasis web/ internet, streaming video, komunikasi audio synchronous
dan asynchronous dengan pembelajaran tradisional “tatap muka”.

Abraham dalam penelitian terbaru berhasil mengungkap menfaat


blended leraning secara global, yaitu: Berpikir kritis dapat dipupuk,
Efektifitas sistem penilaian online dan tutorial akan didorong, Siswa
dapat memiliki kontrol atas pembelajaran mereka.

B. Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena rerbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar
penulis bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik. Dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA

Bonk, C. J., & Graham, C. R. (2012). The handbook of blended learning: Global
perspectives, local designs. John Wiley & Sons.
Riyana, R., & Kurniawan, D. C. (2011). Pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi: Mengembangkan profesionalitas guru.
Rizkiyah, A. (2015). Penerapan blended learning untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ilmu bangunan di kelas X TGB SMK Negeri 7
Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 1(1/JKPTB/15).
Sutopo, A. H. (2012). Teknologi informasi dan komunikasi dalam
pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 131-134.
Syarif, I. (2012). Pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi
belajar siswa SMK. Jurnal pendidikan vokasi, 2(2).
Syarif, I. (2012). Pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi
belajar siswa SMK. Jurnal pendidikan vokasi, 2(2).
Thorne, K. (2003). Blended learning: how to integrate online & traditional
learning. Kogan Page Publishers.

Anda mungkin juga menyukai