Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mutmainnah Djahidin

Nim : 211010060
Kelas : PAI 2
Mata Kuliah : Etika Profesi Guru PAI
Semester :4
Dosen Pengampuh : Drs, SYAHRIL, M.A.

RESUME

MATERI 1 (PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM)
A. Pengertian Profesionalisme Guru Pendidikan agama Islam (PAI)
Profesionalisme ialah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus
dilakukan oleh orang yang profesional Orang yang profesional ialah orang yang
memiliki profesi.1
Ahmad Tafsir mengutip pendapat Muchtar Lutfi mengatakan: seseorang disebut
memiliki profesi bila ia memenuhi kriteria berikut ini:
a. Profesi harus mengandung keahlian. Artinya, suatu profesi itu harus ditandai oleh
suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu.
b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu.2
Syafrudin, mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indanesia istilah professional adalah
bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.3
B. Pengembangan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pengembangan profesi guru didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan taraf atau derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan
guru, baik penguasaan materi ajar atau penguasaan metodologi pengajaran, serta sikap
keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan komitmen guru dalam menjalankan
tugas sebagai guru.
1. Fungsi Pengembangan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam
Pengembangan profesionalisme guru agama ini berfungsi untuk:

1
Ahmad Tafsir, Im Pendidikan Islam Dalam Perspekid Islam, (Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2005),
107
2
Ibid, 107
3
Syafrudin Nudi, Gars Profenal dan Implementat Kuritalum (Ciputat: Pers, 2002), 15
a. Meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan
profesionalisme pendidik baik laki-laki maupun perempuan pada satuan
pendidikan formal dan non formal, negeri maupun swasta, untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan
pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, serta mempunyai komitmen secara profesional dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan.
b. Meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan
profesionalisme tenaga kependidikan untuk mampu melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
2. Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru PAI Oleh Kepala Sekolah
Upaya pengembangan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) oleh Kepala Sekolah antara lain:
a. Mengadakan loka
karya Loka karya merupakan suatu usaha untuk mengembangakan
kemampuan berfikir dan bekerja bersama-sama baik mengenai masalah-
masalah teoritis maupun praktek dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas hidup pada umumnya serta kualitas dalam hal pekerjaan.4
b. Menyediakan fasilitas
Sara pendidikan dapat diartikan segala sesuatu yang diadakan dengan
sengaja dan terencana yang secara langsung maupun tidak angsung
dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.5
c. Memperhatikan status ekonomi guru
d. Mengadakan kunjungan guru-guru antar sekolah
e. Penataran (upgrading)
f. Mengadakan pengawasan dan kedisiplinan
g. Membentuk rapat guru (Teacher Meeting)

4
Piet A. Sahertian, Prinsip Tehknik Superfisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), 108.
5
Ibid , 109
MATERI 2 (KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS)

1. Kemampuan Guru Mengelola Kelas


a. Pengertian Kemampuan Guru
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi menyelenggarakan pendidikan.6
Guru merupakan profesi / jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru.7 Jadi untuk bisa menjadi guru itu kita harus mempunyai kemampuan dalam
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola kelas dengan baik
sehingga hasil belajar siswa maksimal.
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa, sanggup melakukan atau
8
dapat. Kemampuan menurut Kunandar adalah sesuatau yang dimiliki oleh seseorang untuk
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. 9 Sedangkan menurut Broker
dan Stone dalam Cece Wijaya kemampuan guru adalah sebagai gambaran hakikat dan
perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti. 10 Berdasarkan pendapat
di atas penulis menyimpulkan bahwa kemampuan guru adalah kesanggupan atau potensi
yang dimiliki oleh guru untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan.
b. Pengelolaan Kelas
1) Pengertian Pengelolaan kelas
Dalam proses belajar mengajar, guru sangat berperan penting dalam menciptakan
suasana kelas yang nyaman, sehingga peserta didik lebih semangat lagi dalam belajar. Ada
beberapa definisi pengelolaan kelas menurut pakar antara lain sebagai berikut: Pertama,
menurut Syaiul Bachri Djamarah, pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila
terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Kedua, menurut Burhanudin, pengelolaan kelas
merupakan upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi yang
kondusif dan optimal bagi terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Ketiga, menurut suyanto pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru untuk
mengkondisikan kelas dengan mengoptimalkan kelas dengan mengoptimalkan berbagai
sumber (potensi pada diri guru, sarana, dan lingkungan belajar dikelas) sehingga proses
belajar mengajar berjalan sesuai perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai.11

6
Ika Nurdiana Azizah dan Arini Estiastuti, Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Rendah Pada
Pembelajaran Tematik Di SD, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj, diakses Pada Tanggal 22 Desember
2019 Pukul 07.25.
7
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 6.
8
Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT. Mitra Pelajar, 2005), h.332.
9
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Grafindo
Persada, 2008), h.52.
10
Cece Wijaya, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1991), h. 7-8.
11
Erwin Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas, (Yogyakarta: Diva Press, 2018), h.11-12.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah
upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar
agar tetap kondusif sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
2) Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas
Menurt Supriyanto ruang lingkup pengelolaan kelas dapat diklasifikasikan menjadi
dua.
a) Pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal yang bersifat fisik. Adapun hal fisik yang
perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas mencakup pengaturan prabot kelas dan peserta
didik dalam belajar.
b) Pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal yang non fisik. Hal nonfisik dalam
pengelolaan kelas memfokuskan pada aspek berikut.
(1) Interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya
(2) Peserta didik dengan guru
(3) Lingkungan kelas maupun kondisi kelas menjelang selama, dan akhir
pembelajaran.12
3) Fungsi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas berfungsi untuk membuat perubahanperubahan dalam kelas, sehingga
peserta didik dapat bekerja sama dan mengembangkan kontrol diri. 13 Peserta didik harus
mampu mengontrol diri dan mengembangkan sikap aktif, khususnya dalam belajar. Jadi
fungsi pengelolaan kelas ini yaitu untuk merubah situasi kelas supaya menjadi kelas yang
menyenangkan, sehingga peserta didik bergairah dalam belajar.
4) Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas tidak hanya bertujuan untuk mengatur kondisi kelas, tetapi juga
berkaitan dengan pengaturan berbagai komponen. Mengelola kelas berarti menciptakan
dan memelihara kondisi kelas
5) Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
a) Kehangatan dan antusias.
b) Tantangan
c) Bervariasi
d) Keluwesan
e) Penekanan pada hal-hal yang positif
f) Penanaman disiplin diri

MATERI 3 (KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR)


12
Ibid., h.14-15.
13
Ibid., h.16.
A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan umum


mengajar sebagai bekal utama dalam pelaksanan tugas profesional yang
mengacu atau merujuk kepada konsep pendekatan kompetensi dari LPTK
(Lembaga pendidikan dan Tenaga Kependidikan). Keterampilan-keterampilan
ini mutlak perlu dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari bidang studi apapun
yang diajarkan sebagai modal dasar dalam mengajar. Keterampilan dasar
mengajar sangat diperlukan, karena pembentukan penampilan guru yang baik
diperlukan keterampilan dasar. Keterampilan dasar adalah keterampilan
standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru.14

Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang
tenaga pengajar, yaitu;
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk ke dalam aspek how to
teach yaitu bagaimana cara membelajarkan peserta didik. Keterampilan dasar
mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru, karena
keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar.
Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi
menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter,
kebiasaan, dan nilai-nilai.
B. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh seorang pengajar dapat
dibedakan menjadi 8 macam, berikut uraiannya:
1. Keterampilan membuka atau menutup pembelajaran.
2. Keterampilan bertanya
3. Keterampilan memberi penguatan
4. Keterampilan mengadakan variasiu
5. Keterampilan menjelaskan
6. Keterampilan membimbing diskusi
7. Keterampilan mengolah kelas
8. Keterampilan menilai atau mengevaluasi

MATERI 4 (PERAN GURU PENDIDIKAN ISLAM DALAM BIMBINGAN DAN


KONSELING)
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anakanak remaja
14
Buchari,Alma dkk.. Guru Profesional. (Bandung: cv Alfabeta 2009), 22
maupun dewasa dalam menghindari atau mengatasi problemaproblema di dalam
kehidupannya sehingga tercapai kebahagiaan hidupnya. Bimbingan merupakan
helping, yang identik dengan aiding, assisting, atau avaling, yang berarti bantuan
atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan menujukkan bahwa yang aktif
dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan
adalah individu atau peserta didik sendiri.
B. Bimbingan dan Konseling Islami
Bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar
dalam kehidupannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan
konseling Islami adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar
menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya dalam
kehidupannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga
dapatbmencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.15
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan tersebut selaras dengan Pendidikan Agama Islam yang akan memberi
pengaruh bagi pembentukan jiwa keagamaan pada anak. Sebab, pendidikan agama
pada hakikatnya merupakan pendidikan nilai. Oleh karena itu, pendidikan agama
lebih dititik beratkan pada bagaimana membentuk kebiasaan selaras dengan
tuntutan agama.16
Guru PAI dan guru BK memiliki peran penting dalam mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi oleh siswa. Secara rinci guru Pendidikan Agama Islam
menurut zuhairini, Peran guru Pendidikan Agama Islam antara lain:
1) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam
2) Menambahkan keimanan dalam jiwa anak
3) Mendidik anak agar taat dalam menjalankan ibadah
4) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.17

D. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Bimbingan dan Konseling


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Adapun peran guru PAI dalam bimbingan konseling untuk meningkatkan hasil
belajar adalah :
1) Mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan bimbingan
2) Berkoordinasi dengan guru BK
3) Mengajarkan materi keagamaan

4) Mendidik siswa membentuk karakter yang baik.

5) Membantu siswa yang bermasalah itu kembali kepada jalan yang benar.18

15
Abror Sodik, PengantarBimbingan dan Koseling, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2017), hal. 4
16
H. Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta : Rajawali Pers, 2011, Cet. 15) h. 296
17
H. Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta : Rajawali Pers, 2011, Cet. 15) h. 296
18
Hasil wawancara dengan bapak Ruslan Abduh S.Pd.I selaku guru PAI pada tanggal 19 Februari 2020
pukul 9.30-9.45 WIB.
DAFTAR PUSTAKA

Cece Wijaya, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,


Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.
Erwin Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas, Yogyakarta: Diva Press, 2018.
Faizal Djabidi, Manajemen Pengelolaan Kelas, Malang: Madani. 2017.
Hoetomo, kamus lengkap bahasa indonesia, Surabaya: PT. Mitra Pelajar, 2005.
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta:
Grafindo Persada, 2008.

Anda mungkin juga menyukai