Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Matematika
Disusun Oleh :
BELLA MINARNI (F1041171006)
TSAMARA BANAFSAJ (F1041171029)
YULIANI NURMALA SARI (F1041171068)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kompetansi Guru dalam Mengelola Proses Belajar Mengajar
B. Pengembangan Tujuan Pembelajaran
C. Metode Mengajar
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
Dua puluh tahun kemudian yaitu pada tahun 1973, dilakukan tracer study.
Hasilnya menunjukkan kelompok 3% ternyata mencapai llebih banyak hal dalam
semua aspek kehidupan mereka selama periode 20 tahun itu daripada kelompok
97% hasil penelitian ini merupaakan bukti momental yang menunjukkan beberapa
hasil penting “menetukan tujuan’
Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar, ma tujuan merupakan muara dan
pangkal dari proses belajar mengajar. Oleh karena itu, tujuan menjadi pedoman
arah dan sekaligus sebagai suasana yang akan dicapai dalam kegiatan belajar
mengajar. Kepastian proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya
perumusan tujuan pembelajaran. Semakin jelas dan operasional tujuan yang kan
dicapai, maka semakin mudah menentukan alat dan cara menempatinya, dan
sebalilknya.
Karena sebagai pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
setiap kali kegiatan belajar mengajar, maka guru diwajibkan merumuskan tujuan
pembelajaran khusu (TBK), karena tujuan pembelajaran umum (TPU) sudah
tersedia di dalam GBPP. Inilah langkah pertama yang harus guru lakukan dalam
menyusun rencana pengajaran.. tujuan pembelajaran khusus ini harsu dirumuskan
secara proposional dengan memenuhi syarat syarat tertentu yaitu:
Perlu diingat bahwa dalam penyusunan tujuan pengajaran khusus (TPK), perlu
mempertimbangkan hal hal
- Kemampuan dan nilai nilai yang ingin dikembangkan pada diri siswa
- Bagaimana cara mencapai tujuan itu ecara bertahap atau sekaligus
- Apakah perlu menekankan aspek aspek tertentu atau tidka
- Seberapa jauh tujuan itu dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa
- Apakah waktu yang tersedia cukup untuk mencapai tujuan tujuan itu.
C. Metode Mengajar
A. Pengertian metode mengajar
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode
diartikan sebagai suautu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu. Kata “mengajar” sendiri memberi pelajaran.
Jadi, metode mengajar adalah cara- cara menyajikan bahan pelajaran kepaa
siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah
satu keterampilan guru yang memegang peranan penting dalam pengajaran
adalah keterampilan memilih metode. Pemilihan metode berkaitan langsung
dnegan usha usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara
optimal. Oleh karena itu, salah satu hall yang sangat mendasar untuk dipahami
guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagi salah satu
komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang sama pentingnya
dengan komponen komponen lain dlam keseluruhan komponen pendidikan.
Oleh sebab itu, fungsi fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan, karena
metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suautu proses
belajar mengajar dan merupaka bagian yang integral dala suautu sistem
pengajaran.
b. Materi pelajaran
Materi pelajaran ialah senjumlah materi yang akan disampaikan
oleh guru untuk bisa dikuasai oleh peserta didik.
c. Peserta didik
Peserta didik sebagai subjek sumber belajar memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi
sosial, lingkungan keluarga, dan harapan terhadap masa depannya.
Perbedaaan peserta didik dari aspek psikologi, seperti pendian,
super aktif, tertutup, terbuka, periang, pemurung, bahkan menunjukkan
prilaku-prilaku yang sulit dikenal. Semua perbedaan tadi akan
berpengaruhterhadap penentuan metode pembelajaran.
d. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar merupakan setting lingkungan
pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi.
Oleh karena itu, pada waktu tertentu guru melakukan proses
pembelajaran di luar kelas atau alam terbuka.
e. Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
menagajar. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas sangat mengganggu
pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk
praktek, jelas kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau
demonstrasi. Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya
proses pembelajaran yang efektif.
f. Guru
Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan
dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar
biasanya dipengaruhi pula oleh latar belakang pendidikan. Guru yang
berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam
memilih metode dan tepat dalam menerapkannya, sedangkan guru
yang latar belakang pendidikannya kurang relevan, sekalipun tepat
dalam mnentukan metode, namun sering menemukan hambatan dalam
penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru, pad intinya harus
memiliki jiwa yang profesional. Dengan memiliki jiwa
keprofesionalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam proses
pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Metode Diskusi
Salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah
yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Tujuan penggunaan metode ini ialah untuk memberi motivasi
stimulasi kepada siswa agar berfikir dalam renungan yang dalam.
4. Metode Kisah/Cerita
Meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesannya. Dalam
kisah itu tersimpan nilai-nilai pedagogis-religius yang memungkinkan
anak didik mampu meresapinya.
5. Metode Demonstrasi
Dalam hubungannya dengan penyajian informasi dapat diartikan
sebagai upaya peragaan tentang suatu cara melakukan sesuatu. Metode
demonstrasi ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kejadian, baik
secara langsung mamupun melalui penggunaan media pembelajaran
yang relevan dengan pokok pembahasan yang sedang disajikan.
Tujuan dari metode ini adalah untuk memperjelas pengertian
konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses
terjadinya sesuatu.
6. Metode Karyawisata
Adalah metode dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak
keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang
mengandung sejarah, hal ini bukan rekreasi, tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung atau kenyataan.
Karena itu, di katakan teknik karyawisata adalah cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat bersejarah atau
objek bersejarah untuk mempelajari atau meneliti sesuatu. Metode ini
dalam waktu singkat dan ada pula dalam waktu yang panjang.
Manfaat dari metode ini antara lain menyegarkan tubuh,
menambah kesehatan, melatih anak-anak agar kuat, mampu menahan
lapar dan dahaga, para pembimbing atau pendidik menganjurkan agar
memperhatikan tingkah laku anak-anak dan sikap mereka dalam
menghadapi berbagai hal yang beragam dan berbeda.
7. Metode Tutorial.
Metode ini diberikan dengan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan
bahan ajar, kemuian siswa diminta mempelajari bahan ajar tersebut,
pada bagian yang dirasa sulit siswa dapat bertanya kepada tutor.
8. Metode Perumpamaan
Metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan
hakikat dari realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan
menggambarkan sesuatu yang lain yang serupa, seperti
mengumapamakan sesuatu yang rasional-abstrak dengan sesuatu yang
indera.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh penulis. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta calon
pendidik.Untuk memperbaiki kualitas,maka penulis mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA