Oleh:
Wahid Mohamad
411418009
A-Pendidikan Matematika
Wahid Mohamad
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAAN
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi
standar dan kompetensi dasar.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik
4. Hindari kata-kata yang tidak perlu; dan tidak memiliki arti sama sekali
misalnya : e…, em…, apa ini…, apa itu….
10. Penjelasan dapat diberikan secara deduktif maupun induktif dan kaitkanlah
dengan generalisasi;
C. Keterampilan bertanya
Pertanyaan dapat menjadikan orang lain tertarik dengan apa yang kita
katakan. Pertanyaan nyatanya menjadi alat komunikasi yang ampuh antara
guru dan siswa. Maka dari itu seorang guru harus pandai untuk menyusun
sebuah pertanyaan.
Kebosanan dan kejenuhan pasti melanda siswa anda jika, setiap anda
mengajar anda hanya menggunakan cara mengajar yang itu itu saja. Di
tambah lagi jika performa guru yang masih kuran serta sarana kelas tidak
mendukung maka pembelajaran di dalam kelas menjadi pembelajaran yang
paling tidak di sukai. Akibatnya jika siswa sendiri tidak nyaman dan tidak
menyukai kegiatan pembelajaran akan sulit bagi mereka untuk menyerap
setiap informasi materi belajar.
Namun dengan bervariasinya pembelajaran dapat membuat siswa lebih
nyaman, mereka tidak lagi bosan dengan kegiatan pembelajaran yang
sebelumnya dilakukan dengan metode atau cara itu itu saja.
4. Bermakna
Jenis penguatan
1. Penguatan verbal
Penguatan verbal adalah penguatan yang disampaikan melalui
kata-kata atau secara lisan. Penguatan verbal dapat diutrakan dengan
menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan
sebagainya. misalnya :
Itu bagus
Aku setuju denganmu
Aku tidak menyangka kamu bisa melakukannya
Apakah itu kamu yang melakukannya luar biasa
Kmau adalah murid yang cerdas
Itu hal yang menakjubkan untuk anak seusiamu
Aku tidak percaya kamu melakukannya sendiri, itu hal yang hebat.
2. Penguatan non verbal
Penguatan ini meliputi :
Penguatan berupa gerak mimik, seperti senyuman, acungan jempol,
kerutan wajah,tatapan mata yang tajam, dll.
Penguatan dengan cara menekati
Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan,
seperti: saat siswa bisa mengerjakan suatu tugas lebih dahulu dari
teman temannya, dia bisa diminta untuk mengajari teman lainnya
(make it fun).
Penguatan berupa simbol, seperti : menggunakan bintang, kartu
bergambar, dll.
Penguatan tak penuh, seperti : ketika mendapati siswa menjawab
soal dan beberapa jawabannya sebagaian salah guru tidak boleh
menyalahkan “iya kamu salah” tetapi dapat menggantinya dengan
“iya jawaban kamu sudah baik, tetapi kamu dapat
menyempurnakannya lebih baik lagi”.
1. Memusatkan perhatian siswa pada satu jutuan dan satu topik diskusi.
Untuk memusatkan tujuan tersebut guru dapat melakukannya dengan
cara : menyampaikan tujuan dalam diskusi, menyampaikan masalah yang
akan di bahas, mencatat aspek-aspek yang mengganggu jalannya diskusi.
2. Menganalisis pendapat dari siswa. Analisis terhadap jawaban atau
pendapat siswa apakah setiap pendapat yang diutarakan sudah
berlandasakan sumber pengetahuan yang tepat dan memiliki landasan.
3. Meluruskan alur berfikir siswa.
4. Memberikan kesmpatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi.
5. Menutup diskusi. Dapat dilakukan dengan membuat rangkuman hasil
diskusi.
Sementara hal-hal yang perlu dihindarkan dalam diskusi kelompok
kecil yaitu:
PENUTUP
Kesimpulan
3. Keterampilan bertanya