Disusun oleh :
(1120021)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun
hingga selesai. Tidak lupa sholawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW. Karena rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI”.
Makalah ini dibuat karena merupakan salah satu tugas mata kuliah TPKI di program studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Nur Ulwiyah, M.Pdi selaku Dosen Pembimbing mata kuliiah TPKI.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dan masih membutuhkan banyak
perbaikan. Maka dari itu saya akan menerima segala kritik dan saran yang diberikan demi
terciptanya makalah yang sempurna.
Mojokerto, 20-November-2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Manfaat Pembahasan
BAB II : PEMBAHASAN
Simpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Guru merupakan hal yang penting dalam pendidikan,guru membantu pertumbuhan dan
perkembangan murid.selain sebagai pengajar dimana guru menjadi panutan guru juga
berperan dalam pembimbing dalam hal ini menyangkut fisik dan mental.Guru juga berfungsi
sebagai pendorong kreativitas oleh karena iti guru harus berusaha melayani peserta didik
agar murid semakin kreatif.tentunyaa hal ini berkaitan dengan proses pembelajaran, terutama
mengacu pada kurikulum saat ini yaitu kurikulum 2013. Guru harus bisa menyesuaikan
dengan perubahan dalam hal pendidikan yang sangat cepat ,dengan menyesuaikan kondisi
murid dan tuntutan perubahan dimasa depan, untuk membentuk kepribadian murid demi
menyiapkan dan mengembangkan SDM. Maka dari itu diperlukan peran dari semua yang
berkaitan dengan pendidikan,khususnya guru selaku pendidik.
B. Rumusan masalah
1. Apa peran Guru PAI.
2. Apa yang dimaksud Pengembangan Guru PAI?
3. Bagaimana Cara Pengembangan Guru PAI?
C. Manfaat pembahasan
1. Mengetahui Peran Guru PAI.
2. Mengetahui Pengembangan Guru PAI.
3. Mengetahui Cara Pengembangan Guru PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara mengenai mengenai pengembangan profesionalisme guru PAI, tidak terlepas dari
tugas dan tanggunng jawab seorang guru. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi banyak hal,
yaitu guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan
belajar, perencana pembelajaran, supervisor, motivator, evaluator, innovator, serta tugas lainnya.
Sejalan dengan pendapat Olivia Sardiman AM, menyatakan bahwa peran guru adalah
sebagai informator, organisator, motivator, director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator,
dan evaluator.
Jadi peranan guru bukanlah bertindak yang hanya bertindak mengajar, tetapi haruslah sanggup
bertindak sebagai korektor, inspirator, informator, motivator, fasilitator, pembimbing,
demosntrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, organisator, direktor ini sintora trans mitter,
dan evaluator. Hal ini diperlukan sebagai bekal untuk pengabdian dirinya dalam meraih cita-cita
mulia yaitu mencapai tujuan pendidikan universal.
Guru merupakan suatu profesi,yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang diluar bidang pendidikan.
Maka dari itu guru PAI harus dibina untuk mengembangkan profesionalismenya agar mutu
pendidikan meningkat.
Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki sertifikat
pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan atau olah raga. Pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir guru (P3KG) meliputi pembinaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Pembinaan dan
pengembangan karir meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. Upaya pembinaan dan
pengembangan karir ini harus sejalan dengan jenjang jabatan fungsional para guru.
Berikut penjelasan tentang fokus P3KG dengan empat kompetensi utama yang harus
dimiliki oleh seorang guru. Pertama, kompetensi pedagogik. Kompetensi ini terdiri atas lima
subkompetensi yaitu: memahami peserta didik secara mendalam; merancang pembelajaran,
termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran; melaksanakan
pembelajaran; merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; dan mengembangkan
peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi dirinya. Lima subkompetensi ini memiliki
sedikitnya empatbelas indikator.
Kedua, kompetensi kepribadian. Kompetensi ini terdiri atas empat subkompetensi yaitu:
kepribadian yang mantap dan stabil; kepribadian yang arif; kepribadian yang berwibawa;
berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Empat subkompetensi ini memiliki sedikitnya enam
indikator.
Ketiga, kompetensi sosial. Kompetensi ini terdiri atas tiga subkompetensi yaitu: mampu
berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik; mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan; mampu berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan orang tua / wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Tiga subkompetensi
ini memiliki sedikitnya lima indikator.
Keempat, kompetensi profesional. Kompetensi ini terdiri atas dua subkompetensi yaitu:
menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi; menguasai struktur dan metode
keilmuan. Dua subkompetensi ini memiliki sedikitnya enam indikator.
Dalam mewujudkan visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan indonesia cerdas dan
kompetitif diperlukan ketersediaan tenaga guru yang profesionl dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya oleh sebab itu penghargaan terhadap profesi guru harus terus dilakukan dan
ditingkatkan sebagai profesi yang bermatabat sebagaimana diamanatkan dakam UU No 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen. Adapun jenis-jenis kegiatan pengembangan profesionalisme guru
dilaksanakan melalui berbagai strategi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat) maupun
bukan diklat antara lain;
Calon guru harus disiapkan menjadi guru profesional melalui Pendidikan Profesi
Guru (PPG). Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan mahasiswa didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian
khusus.
4. PLPG
PLPG singkatan dari Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. PLPG ini diadakan bagi
guru yang sudah memenuhi syarat untuk menerima tunjangan profesi (sertifikasi) agar
dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai pengganti diharapkan.
PLPG sendiri hadir sebagai ganti dari porptofolio yang dinilai kurang maksimal dalam
menjaring guru agar lulus sertifikasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Guru merupakan suatu profesi,yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang diluar bidang
pendidikan.Maka dari itu guru PAI harus dibina untuk mengembangkan profesionalismenya agar
mutu pendidikan meningkat. Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah
memiliki sertifikat pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya
tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.
Dalam mewujudkan visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan indonesia cerdas dan
kompetitif diperlukan ketersediaan tenaga guru yang profesionl dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya oleh sebab itu penghargaan terhadap profesi guru harus terus dilakukan dan
ditingkatkan sebagai profesi yang bermatabat sebagaimana diamanatkan dakam UU No 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen. Adapun jenis-jenis kegiatan pengembangan profesionalisme guru
dilaksanakan melalui berbagai strategi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat) maupun
bukan diklat.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Reneka Cipta,2000.
http://www.tarbiyah-iainantasari.ac.id/makalah_detail.cfm?judul=110
Syaiful Bahri Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2007