Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS”

DOSEN PENGAMPU : Drs. Affan, M.E.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Fani Ahmad Tri Alfitra (A1C121066)


2. Bina Nurani Sibarani (A1C121054)
3. Risma Della Elviani Rovita (A1C121063)
4. Nova P.R Sihombing (A1C121066)
5. Mangontang Sinaga (A1C121079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Pengolahan Kelas Digital yaitu tentang “Konsep
Dasar Pengelolaan Kelas ”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen pengampu
Drs. Affan, M.E. pada mata kuliah Pengolahan Kelas Digital. Semoga tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait Konsep Dasar Pengelolaan Kelas .
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan
makalah ini.

Jambi, Agustus 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang
mengembangkan potensi-potensi siswa, agar mampu menjalani tugas-tugas dalam
kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah sebagai suatu organisasi
kerja yang terdiri dari beberapa kelas.Untuk dapat menjalankan peranannya sebagai
lembaga pendidikan, sekolah sangat membutuhkan tenaga ahli dalam bidang
mengajar yakni guru. Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan
formal pada umumnya karena bagi siswa sering dijadikan tokoh teladan.
Oleh sebab itu, guru seyogyanya memiliki perilaku dan kemampuan
yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan
tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai
berbagai hal kompetensi yang dimilikinya, termasuk kemampuan dalam mengelola
kelas. Alasan itu pula yang melatar belakangi kami sebagai penulis menyusun
makalah tentang “Konsep Dasar Pengelolaan Kelas” yang akan membahas lebih
dalam tentang latar belakang, pengertian, serta tujuan pengelolaan kelas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagiamana latar belakang pengelolaan kelas
2. Apa pengertian dari pengelolaan kelas
3. Apa tujuan dari pengelolaan kelas
4. Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan/ manajemen kelas
5. Bagaimana strategi pengeloaan kelas

1.3 TUJUAN MAKALAH


Makalah ini membahas tentang konsep dasar pengelolaan kelas.
Adapun tujuan penulisan makalah ini.
1. Untuk mengetahui Bagiamana latar belakang pengelolaan kelas
2. Untuk mengetahui Apa pengertian dari pengelolaan kelas
3. Untuk mengetahui Apa tujuan dari pengelolaan kelas
4. Untuk mengetahui Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan/ manajemen kelas
5. Untuk mengetahui Bagaimana strategi pengeloaan kelas.
BAB II

PMEBAHASAN

2.1 Latar Belakang Pengelolaan Kelas


Pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan
akal dan pikiran. Oleh sebab itu, manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Pendidikan
mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu
bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan


kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan
jenjang pendidikan.Dalam pendidikan Indonesia yang berasaskan pendidikan seumur hidup,
semua materi pelajaran harus diprogramkan secara sistematis dan berencana dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan untuk mengembangkan kepribadian bangsa, membina
kewarganegaraan, serta memelihara dan mengembangkan budaya bangsa.
Kelas merupakan suatu lingkungan belajar yang diciptakan berdasarkan kesadaran
kolektif dari suatu komunitas siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan
tujuan merupakan kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses
pembelajaran yang akseptabel (acceptable).

Guru, merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses
belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan. Guru juga berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak
selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga
memungkinkan proses belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan
pendidikan yang harus mereka capai.
Proses belajar-mengajar dalam kelas hakikatnya akan melibatkan semua unsur yang ada
dalam sekolah yang bersangkutan akan tetapi secara langsung akan terlibat hal-hal sebagai
berikut:

1. Guru sebagai pendidik


2. Murid sebagai yang dididik
3. Alat-alat yang dipakai
4. Situasi dalam dan lingkungan kelas
Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran
yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Belajar
merupakan proses yang sangat penting dilakukan siswa.[8]

Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar
mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan
prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan
terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.[9]

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi berbagai hal
sebagaimana yang dikemukan oleh Adams dan Decey dalam Basic Principles of Student
Teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.[10]

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Permendiknas
No 41 Tahun 2007 bahwasannya pengelolaan kelas harus meliputi:

Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta
aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan
baik oleh peserta didik;
Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
1. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik;
2. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan
pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
3. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
4. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis
kelamin dan status sosial ekonomi;
5. Guru menghargai pendapat peserta didik;
6. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
7. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya; dan
8. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola
kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah bersifat menantang dan memacu siswa untuk
belajar, memberikan rasa ramah dan kepuasan dalam mencapai tujuan.Dengan mengkaji
konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan kelas dan
mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, diharapkan agar guru akan dapat
mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.
Pengelolaan kelas lebih lanjut, bukan hanya mencangkup kemampuan guru
menciptakan dan mengendalikan keadaan kelas yang tertib, aman dan tenang, melainkan
mencangkup pula kegiatan perencanaan pengadministrasian, pengaturan, penataan,
pelaksanan, dan pengawasan terhadap seluruh kelas yang terdapat seluruh kelas yang
terdapat dalam lingkungan lembaga pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
penggunaannya dan lain sebagainya.Meskipun pengelolaan kelas berkedudukan penting
seperti dijelaskan di atas, namun banyak aspek pengelolaan kelas yang diabaikan guru.
Sehingga hal itu mempunyai efek negatif terhadap proses belajar siswa baik dari segi
menurutnya motivasi belajar, menurunnya kedisplinan murid, serta hal-hal yang tidak
diharapkan.

Dengan demikian, dalam proses belajar-mengajar, seorang guru tidak hanya memiliki
pengetahuan untuk diberikan kepada murid-muridnya. Tetapi guru dituntut untuk memiliki
kemampuan untuk memanage atau mengelola kelas baik secara fisik maupun kelas dalam
artian siswa di kelas, ketika guru dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas
yang kondusif sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

2.2 Pengertian Pengelolaan Kelas


Pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan pengaturan kelas dalam upaya menciptakan
dan mengkondisikan suasana kelas dengan sebaik-baiknya agar siswa merasa betah
berada di dalam kelas dan siap untuk mengikuti proses belajar mengajar. Setiap guru harus
memahami makna pengelolaan kelas, karena cara guru untuk mengelola suatu kelas
juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan yang dimaksud dengan
keterampilan pengelolaan kelas adalah suatu kecakapan yang dimiliki seorang guru dalam
mengatur, mengelola dan meciptakan kondisi belajar yang optimal agar tercipta
suasana kelas yang kondusif dan mendukung demi terciptanya keberhasilan proses
belajar mengajar.
Pengelolaan Kelas oleh guru merupakan salah satu factor eksternal penentu hasil belajar
siswa, Oleh karena itu keterkaitan yang erat antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar
siswa merupakan hal yang tak dapat disangkal, Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
Hipotesis adanya pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa terbukti
sisgnifikan. Hal tersebut dapat bermakna bahwa semakin terampil guru dalam mengelola
kelas, maka hasil belajar para siswanya akan semakin baik, demikian sebaliknya jika
pengelolaan kelas yang dilakukan guru kurang baik, maka hasil belajar para siswanya akan
tidak baik pula. Dengan demikian dapat dinyatakan jika pengelolaan kelas merupakan salah
satu variable penentu terhadap hasil belajar. (kurnia, 2014)

2.3 Tujuan dari pengelolaan kelas Digital


Pengelolan kelas bukan sekedar bertujuan untuk mengatur kondisi kelas, tetati meliputi
pengaturan berbagai komponen. Mengelola kelas berarti menciptakan dan memelihara
kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara efektif.
Dengan demikian, pengelolaan kelas sebenarnya memiliki tujuan yang kompleks.
Menurut Ahmad, ada beberapa tujuan pengelolaan kelas yaitu sebagai berikut :
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, yang sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelomok belajar yang memungkinkan perserta didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan pembelajar untuk belajar sesuai lingkungan sosial, emosionl, dan
intelektual peserta didik dalam kelas.
4. Membinan dan membimbing sesuai latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta
sifat-sifat individunya.

2.4 Prinsip – Prinsip Pengelolaan / Manajemen Kelas


Menurut Djamah dan Aswan, untuk memperkecil pemasalahan dalam manajemen kelas
dapat menggunakan prinsip-prinsip berikut ini :
1. Hangat dan Antusias
Dalam mengimplementasikan manajemen kelas sikap yang hangat dan akrab dari guru
kepada peserta didik dapat membuat siswa mudah dikendalikan oleh guru jika memiliki
kedekatan emosional dengan peserta didik. Selain itu, sikap guru yang selalu antusias
dapat membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Tantangan
Guru harus selalu membuat peserta didik merasa tertantang dalam setiap mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal ini akan mebuat peserta didik tertarik sehingga dapat
mengendalikan gairah belajar mereka.
3. Variasi
Variasi merupakan kunci bagi tercapainya manajemen kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan. Guru harus selalu kreatif dan memiliki inovasi dalam
menggunakan media serta metode pembelajaran.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajar dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta menciptakan iklim pembelajaran
yang efektif.

2.5 Strategi Pengelolaan Kelas


Strategi pengelolaan kelas dijelaskan sebagai pengorganisasian dan pengkoordinasian siswa
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada proses ini siswa akan diseleksi dan juga akan
dilakukan penyesuaian alat teknologi pendidikan. Pengelolaan kelas secara signifikan
berkaitan dengan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Dibawah
ini akan dijelaskan strategi-strategi tentang pengelolaan kelas :
1. Membangun kerja sama dengan siswa dalam pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, keterampilan kerja sama merupakan hal penting yang harus
dilaksanakan dalam pembelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah. Kerjasama dapat
mempercepat tujuan pembelajaran, sebab pada dasarnya suatu komunitas belajar selalu
lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri. Upaya dalam
meningkatkan kerjasama dengan siswa tidaklah mudah.
2. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
Setiap guru berusaha menciptakan Suasana kelas yang aman dan nyaman. Banyak
siswa yang merasa malu ketika ingin mengajukan pertanyaan, karena ia berasumsi bahwa
ia akan ketahuan bodoh dan tidak paham pada materi pelajaran dan malu di hadapan
teman-temannya. Oleh karena itu, guru harus bisa menggunakan strategi yang sesuai dan
mampu memberikan rasa percaya diri kepada siswa agar berani mengungkapkan apa yang
ada di benaknya.
3. Evaluasi proses belajar mengajar
Evaluasi adalah suatu tahapan yang penting dan diperlukan karena dengan evaluasi
perkembangan dan juga kemajuan siswa bisa diketahui. Setiap guru harus mengetahui
hasil dari proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar bisa menjadi panduan untuk
melihat sejauh mana siswa mengerti dan memahami mata pelajaran dan apa yang harus
dilakukan jika ada masalah dalam pelajaran tersebut. Perkembangan atau bahkan
kemunduran prestasi siswa bisa diketahui melalui evaluasi yang dilakukan. Evaluasi
pembelajaran dilakukan secara sistematis dengan melakukan pengumpulan, analisis dan
juga interpretasi dari berbagai data dan informasi terkait agar bisa diketahui pencapaian
yang sudah diperoleh.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas
manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya
berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang
pendidikan.
Kelas merupakan suatu lingkungan belajar yang diciptakan berdasarkan kesadaran
kolektif dari suatu komunitas siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama.

Guru, merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar.

Proses belajar-mengajar dalam kelas hakikatnya akan melibatkan semua unsur yang ada
dalam sekolah yang bersangkutan akan tetapi secara langsung akan terlibat hal-hal
sebagai berikut:

1. Guru sebagai pendidik

2. Murid sebagai yang dididik

3. Alat-alat yang dipakai

4. Situasi dalam dan lingkungan kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai
lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasi.

Pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan pengaturan kelas dalam upaya menciptakan
dan mengkondisikan suasana kelas dengan sebaik-baiknya agar siswa merasa betah
berada di dalam kelas dan siap untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Pengelolan kelas bukan sekedar bertujuan untuk mengatur kondisi kelas, tetapi meliputi
pengaturan berbagai komponen. Mengelola kelas berarti menciptakan dan memelihara
kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara efektif.

Ada pun prinsip pengelolaan kelas

1. Hangat dan antusias

2. Tantangan

3. Variasi

4. Keluwesan
Strategi yang harus di lakukan guru dalam pengelolaan kelas

1. Membangun kerja sama dengan siswa dalam pembelajaran

2. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif

3. Evaluasi proses belajar mengajar

3.2 Saran

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini bisa menambah wawasan pembaca dan dapat bermanfaat di
kemudian hari. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan dari para pembaca. Untuk itu
penulis ucapkan sekian dan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi, D. (2014). Perancangan Arsitektur Sistem E-academic dengan Konsep


Kampus Digital Menggunakan Unified Software Development Process
(USDP). Jurnal Wawasan Ilmiah, 5(10).
Purnomo, H., & Sunanto, L. (2020). Pengelolaan kelas belajar di Era 4.0. Jurnal
Elementaria Edukasia, 3(1).
Wati, A. R. Z., & Trihantoyo, S. (2020). Strategi pengelolaan kelas unggulan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. JDMP (Jurnal Dinamika Manajemen
Pendidikan), 5(1), 46-57.
Widiasworo, E. (2018). Cerdas pengelolaan kelas. Diva Press.

https://kisopo.wordpress.com/2015/03/02/konsep-dasar-pengelolaan-kelas-
pengertian-latar-belakang-dan-tujuannya/

Anda mungkin juga menyukai