DI SUSUN OLEH :
REVANSA NAOUVAL F :-
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “ Peran dan tugas Guru dalam Manajemen Kurikulum” ini dapat tersusun
hingga selesai. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Manajemen Kelas. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengelolaan kelas pada tingkat Sekolah Dasar..................................................................................6
2.2 Pengelolaan Kelas dengan Baik..........................................................................................................7
2.3 jenis pendekatan pembelajaran pada anak tingkat Sekolah Dasar.................................................11
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan kelas yang baik merupakan bagian terpenting dari kegiatan pembelajaran
seorang guru. Maka bila seorang guru melaksanakan pembelajaran diharapkan guru tersebut
mempunyai aktivitas mengelola kelas dengan sebaik-baiknya dan menciptakan kondisi yang
kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Belajar di sini mempunyai makna bahwa
siswa aktif melakukan kegiatan yang bertujuan. Di jenjang sekolah dasar ( SD ) keberhasilan
belajar siswa sebagian besar tergantung pada usaha guru dalam memfasilitasi siswa saat proses
pembelajaran berlangsung. Namun, kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa masih banyak
guru kurang maksimal dalam mengelola kelas yang diampunya. Sebagaimana diungkapkan oleh
Sudrajat (Hamzah Yusuf, 2009:2) bahwa “proses pembelajaran yang terjadi di sekolah masih
banyak menggunakan pendekatan pembelajaran yang kurang memperhatikan kebutuhan dan
pengembangan potensi peserta didik, serta cenderung bersifat sangat teoritik, peran guru masih
sangat dominan (teacher centered), dan gaya mengajar cenderung bersifat satu arah”. Sedangkan
seorang guru yang dapat dikatakan profesional adalah guru yang dapat mengajar dengan baik,
dimana dalam proses belajar mengajar menerapkan keterampilan mengajar dengan baik
Seperti kita ketahui tugas utama pendidik (guru) adalah mengusahakan agar setiap anak
didik dapat belajar dengan efektif; baik secara individual ataupun secara kelompok. Penyebab
dukungan dari pihak terkait dan kepemimpinan sekolah yang belum sepenuhnya muncul,
akhirnya menjadikan kelas kurang menarik dan bahkan menjemukan sedangkan kelas merupakan
lingkungan sosial dari kehidupan sekolah secara keseluruhan. Dimana gairah proses belajar dan
semangat pencapaian prestasi belajar yang tinggi amat tergantung pada pembiasaan sehari-hari di
antara guru dan para anak didik di dalam kelas. Karena itu pengelolaan atas kelas merupakan hal
utama dalam menunjang terciptanya proses belajar yang menyenangkan dan pencapaian prestasi
belajar yang tinggi.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya
dari bahasa inggris, yaitu “management,” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelolaan. Menurut Arikunto (1990 : 2) manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Dan kelas yang dimaksud
adalah kelas dengan sistem pengajaran klasikal dalam pengajaran secara tradisional. Maka dia
menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan seperti yang diharapkan. (winataputra, 2003)
mengemukakan bahwa pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditunjukan
untuk mendorong munculnya tingkah laku siawa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah
laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim
sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif
dan efektif.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru yang ditujukan kepada siswa untuk menciptakan kondisi kelas yang
optimal sehingga kegiatan proses belajar berlangsung secara kondusif dan maksimal sesuai
tujuan yang diharapkan. Pembelajaran seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik, guna
mencapai tujuan pembelajaran. untuk itu guru sedapat mungkin mampu memanfaatkan waktu,
sumber belajar secara efektif. Keefektifan dalam pembelajaran dapat memberikan dampak positif
bagi hasil pembelajaran. Adapun cara mengelola kelas dapat berjalan dengan baik jika
pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran maupun model
pembelajaran disampaikan secara tepat kepada siswa, karena dari situlah akan terciptanya
kondisi kelas yang optimal, baik dari pengelolaan siswa dalam kegiatan belajar maupun
pengelolaan materi yang akan disampaikan sesuai tujuan pembelajaran.
Pengelolaan kelas yang baik sangat menentukan keberhasilan dan kualitas proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung. Kualitas belajar yang baik membantu siswa
mendapatkan tingkat pemahaman yang baik pula. Hasil belajar siswa bisa dirasakan secara
langsung dan terwujudnya pembelajaran bermakna di kelas.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memanajemen kelas, mulai
dari lingkungan atau kelas yang kondusif, nyaman dan aman, suasana pembelajaran yang
menyenangkan, kesiapan siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
hingga membentuk kelas yang interaktif. Dalam praktiknya, mungkin manajemen kelas
bukanlah hal yang mudah, namun hal tersebut bukan berarti tidak bisa diwujudkan. Berikut
ini merupakan 7 cara guru memanajemen kelas, yaitu:
Sebagai tenaga pengajar, guru pastinya harus menguasai dan memahami betul teori
atau materi yang akan diajarkan kepada di kelas. Guru yang paham materi dengan baik akan
membuat siswa juga menjadi paham. Materi yang disampaikan akan tersampaikan dengan
optimal kepada siswa. Guru yang menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan akan
tampil mengajar dengan percaya diri di depan kelas. Artinya juga guru tidak akan banyak
melihat buku sumber. Teori mengenai materi harus dikuasai tetapi tidak diberikan mentah-
mentah pada siswa. Bisa gunakan referensi dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan siswa
saat belajar. Karakter setiap siswa juga pastinya berbeda-beda, kemampuan guru meng-
handle setiap anak juga penting supaya siswa paham akan materi yang diajarkan. Dengan
menguasai materi pembelajaran guru akan lebih mudah memanajemen kelas dan lebih
percaya diri dalam mengajar.
Untuk guru agar bisa me-manage kelas dengan baik, guru harus punya metode/gaya
mengajar yang pas dan khas. Metode mengajar harus disesuaikan dengan materi pelajaran
yang diajarkan. Bukan hanya itu, diesuaikan juga dengan bagaimana kemampuan peserta
didik itu sendiri. Gaya mengajar berbicara tentang apa yang guru tunjukkan saat
menghadapi siswa di dalam kelas. Penampilan, gaya dan cara berbahasa, dan sikap guru
sangatlah berpengaruh terhadap karakter siswa. Guru harus bisa membuat suasana kelas
menjadi kondusif dengan gaya mengajarnya. Kalau gaya mengajar guru tidak halus dan
tidak membuat siswa nyaman, siswa tidak akan belajar dengan maksimal. Sebaliknya, guru
yang memilih metode mengajar yang pas akan bisa membawa siswa belajar lebih baik di
kelas. Oleh sebab itu, guru juga perlu memahami karakteristik dan gaya belajar siswa di
kelas agar bisa disesuaikan dengan gaya mengajar Anda.
Sebelum kelas dimulai, sangatlah penting untuk mempersiapkan situasi dan kondisi
kelas dengan baik sebelum guru mulai mengajar. Siswa harus siap secara fisik dan mental,
juga dengan kondisi suasana ruang belajar. Pastikan apakah kelas sudah tertata rapi dengan
meja dan kursi yang sesuai atau belum. Pastikan juga kelas bersih dan siswa telah
melaksanakan piket di hari sebelumnya. Suasana kelas yang tidak kondusif akan membuat
kelas susah di-handle dan guru pun akan lelah.
Siswa juga baiknya diabsen terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai. Siswa yang
tidak masuk harus diketahui jelas alasannya tidak masuk kenapa, jangan sampai bolos atau
terlambat ke sekolah dan jangan sampai jadi menimbulkan masalah. Menyiapkan dan
membuka pelajaran menjadi langkah awal untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Sebagai guru memang jangan keras terhadap murid, tetapi bukan berarti bisa sesantai
mungkin. Siswa harus diberikan peraturan yang tegas, tujuannya supaya saling menghormati
antara guru dan para siswa. Selain peraturan, guru juga harus tegas dengan konsekuensi
yang diberikan kalau siswa melanggar aturan. Akan lebih baik bila aturan dibuat dan
disepakati bersama dengan siswa. Hal ini akan membuat guru me- manage kelas dengan
lebih mudah.
Sejak awal pembelajaran, guru bisa bangkitkan semangat siswa dengan guru yang
bersemangat juga. Guru jangan sampai kita terlihat lelah, mengantuk, atau ada dalam
keadaan tidak baik. Hal ini bisa mempengaruhi cara mengajar dan berdampak pada siswa
juga.
Sebagai tenaga pengajar, guru perlu belajar untuk mengelola emosi. Mood guru bisa
mempengaruhi bagaimana siswa dalam belajar. Maka dari itu, sangatlah penting untuk
membangkitkan semangat siswa supaya belajar akan optimal dan maksimal.
7. Fasilitas Belajar
Dalam Sanjaya (2008:127) Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dalam Chatib (2011:128) Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach), dalam pendekatan ini menghasilkan siswa yang dituntut “tahu apa” lebih banyak.
siswa dapat dikatakan berhasil atau standard ketuntasan terlampaui apabila siswa tersebut
mampu menjawab dan hafal informasi-informasi yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan kepada siswa untuk
menciptakan kondisi kelas yang optimal sehingga kegiatan proses belajar berlangsung secara
kondusif dan maksimal sesuai tujuan yang diharapkan. Cara mengelola kelas dapat berjalan
dengan baik jika pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran maupun
model pembelajaran disampaikan secara tepat kepada siswa, karena dari situlah akan terciptanya
kondisi kelas yang optimal, baik dari pengelolaan siswa dalam kegiatan belajar maupun
pengelolaan materi yang akan disampaikan sesuai tujuan pembelajaran. Pendekatan dibagi
menjadi dua jenis yaitu: pendekatan yang berpusat pada guru (teacher center approach) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student center approach).
DAFTAR PUSTAKA
https://www. dosenpendidikan.co.id)