OLEH: KELOMPOK 3
18 BKT 10
Dosen Pembimbing :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Hidayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini berisikan peranan guru kelas,
guru bidang studi, dan guru pendidik khusus.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
membangun sehingga kedepannya makalah kami bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat langsung
dalam penyusunan makalah ini sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan
merangkul kita dalam dekapan mulianya dan juga meridhoi segala usaha kita. Amin ya
robbalalamin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk mencapai tujuan
pendidikan. Lebih-lebih dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah pengetahuan, kecakapan,
dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat perhatian yang serius. Bagaimanapun baiknya
kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan
kualitas guru-gurunya tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untukk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan
pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan
tujuan sekolah.Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial,
budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama
yang bertugas sebagai pendidik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
serta mengembangan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain,
lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan
teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim.
Peran guru sendiri berarti kehadiran dan pola tingkah laku seorang pendidik dalam
memberikan pelayanan kepada siswa agar menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan
sekolah dan juga mampu meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran.
Begitu pentingnya peran seorang guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya
guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan
kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai
pengelola proses belajar mengajar. Guru haruslah menciptakan suatu kondisi belajar yang
sebaik-baiknya bagi peserta didik.
Adapun peranan guru menurut pendapat para ahli berikut yang dikutip dalam buku Sardiman
(2012, 143) adalah:
1) Prey Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat
memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,
pembimbing dalam pengembangang sikap dan tingkah laku serta nila-nilai, orang yang
menguasi bahan yang diajarkan.
2) Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagi pegawai (employee)
dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai
kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya
dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan penganti orang tua.
3) James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai
dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-
hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa peranan guru dalam proses belajar
mengajar begitu besarmemberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai dan membantu perkembangan aspek-aspek pribadi, seperti sikap, nilai-nilai, dan
penyesuaian diri
Guru kelas adalah seorang pendidik sekaligus sebagai pengganti orang tua di sekolah. Guru
kelas mempunyai peranan, tanggungjawab dan hak dalam proses belajar mengajar pada seluruh
mata pelajaran dalam kelas tertentu. Wali kelas merupakan guru yang diberikan tugas tambahan
khusus untuk mengelola satu kelas tertentu.Disamping mengajar, guru yang diberi tugas
tambahan sebagai wali kelas juga bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan
konseling terhadap siswanya dalam kelas tersebut.
Guru kelas merupakan guru yang mengikuti kelas pada satuan pendidikan dasar atau yang
sederajat, yang melaksanakan pelaksanaan pembelajaran seluruh mata pelajaran pada satuan
pendidikan tersebut, kecuali pendidikan agama dan olahraga.
Guru kelas menjadi semang bagi perkembangan kemajuan didalam kelas. Guru kelas
bertanggung jawab atas berhasil atau tidaknya komunitas kelas yang telah menjadi tanggung
jawabnya. Hasil kerja guru kelas kelas bisa dilihat dari bagaimana dia menjadi animator bagi
kelas sebagai komunitas pembelajaran bersama. Peranan guru kelas yang paling menonjol adalah
menjadi semacam kepala keluarga dalam kelas yang dikelolanya. Guru kelas memiliki tanggung
jawab untuk menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga kelas menjadi
komunitas belajar yang baik dalam proses pembelajaran.
Guru kelas bersama pihak sekolah bekerjasama untuk merencanakan program pendampingan
bagi kelas yang dikelolanya. Tugas utama guru kelas adalah bersama siswa menciptakan suasana
belajar yang baik sehingga berhasil menjalankan fungsi pembelajaran yang kriterianya adalah
semua siswa dikelas tersebut memiliki kompetensi yang merata. Guru kelas secara periodik
melakukan evaluasi terhadap kelasnya melalui pertemuan tidak formal dan dengan suasana yang
santai dan rileks.
2. Secara khusus dan terarah, membina/ membimbing murid satu kelas dan bertindak
sebagai wakil orang tua di kelas yang di pimpinnya.
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi di kelas, pengisian daftar kelas, lembar
daftar kumpulan nilai dan rapor/ laporan bulanan siswa dikelasnya.
6. Bekerja sama dengan orang tua untuk menjadi penyuluh lingkungan inklusi yang ramah
terhadap pembelajaran di lingkungan sekolah dan masyarakat.
7. Bekerjasama dengan BP menyelesaikan masalah siswa – siswinya dikelasnya, konsultasi
dengan orang tua siswa.
10. Membuat dan memeriksa LKS, membuat pre test, post test, remedial bagi siswa – siswi
yang dilaksanakan perbulan, persemester dan pertahun.
11. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan variasi dan metode yang relevan.
13. Membuat laporan pengajaran/ rencana belajar mengajar tatap muka/ semester.
15. Mengisi daftar nilai siswa pada blanko atau leger/ buku nilai.
19. Mengisi agenda, berperan aktif untuk menegakkan tata tertib yang diterapkan kepada
siswa – siswi sekolah.
20. Melaksanakan pengawasan terhadap siswa – siswi, baik pada saat jam istirahat maupun
sepanjang pelajaran jam sekolah.
21. Menyelenggarakan Administrasikan kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa, Papan
Absen siswa, Daftar Pelajaran di kelas, Daftar Piket Kelas, Struktur Organisasi Pengurus
Kelas, Tata Tertib siswa di kelas, Buku Kemajuan Belajar. Buku Mutasi Kelas. Buku
Peta Kelas, Buku Inventaris barang-barang di kelas, Buku Bimbingan kelas/ Kasus siswa,
Buku Rapor, Buku Daftar Siswa Berprestasi di kelas.
22. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baikdi sekolah
maupun di luar sekolah.
23. Memantapkan siswa di kelasnya, dalam melaksanakan tatakrama, sopan santun, tata
tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah.
24. Menangani / mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan kelas dan
atau kegiatan sekolah pada umumnya.
26. Membimbing siswa kelasnya dalam melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler (Peran serta
kelas dalam hal pengajuan calon pengurus OSIS, pemilihan ketua kelas, pemilihan siswa
berprestasi, acara kelas, dll ).
27. Melakukan Home Visit ( kujungan ke rumah / oang tua ) atau keluarganya.
28. Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi siswa di kelasnya.
29. Mengisi / membagikan Buku Laporan Pendidikan (Rapor) kepada Wali siswa.
30. Mengajukan saran dan usul kepada pimpinan sekolah mengenai siswa yang menjadi
bimbingannya.
31. Mengarahkan siswa agar peduli dengan kebersihan dan peduli dengan lingkungannya
Tugas utama guru kelas adalah membuat kelas itu secara bersama-sama berhasil menjalankan
fungsi pembelajaran, yang kriterianya adalah bahwa semua siswa dikelas itu dapat naik kelas
dengan nilai yang baik pada akhir tahun.
Guru mata pelajaran adalah guru yang bertanggung jawab melaksanakan pembelajaran untuk
mata pelajaran tertentu pada satuan pendidikan Sekolah Dasar dan yang Sederajad, Sekolah
Menengah Pertama dan yang Sederajat, Sekolah Menengah Atas dan yang Sederajat, serta
Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah Kejuruan. Tugasnya adalah membantu guru
kelas dan guru pembimbing khusus dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif bagi siswa.
Beberapa peranan dan tanggungjawab guru bidang studi, antara lain:
Guru Pendidikan Khusus adalah guru yang berkualifikasi sarjana (S1) pendidikan luar
biasa (ortopedagog) yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pendamping, dan bekerja sama
dengan guru kelas atau guru bidang studi dalam memberikan assesmen, menyusu program
pengajaran individuan. Disamping itu GPK bertugas memberikan layanan pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus pada sekolah inklusif.Materi yang menjadi tanggung jawab GPK meliputi
layanan pembelajaran pra-akademik, layanan kekhususan dan layanan pendidikan bagi anak
berk4ebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam pembelajaran akademik.Sesuai dengan
tugas dan kewenangannya, maka GPK haruslah berlatar belakang pendidikan khusus atau guru
reguler yang telah mendapatkan pelatihan yang memadai tentang layanan pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus.
Selain berperan seperti halnya guru pada umunya, GPK memiliki peran khusus yaitu:
2. Menjaga agar kehadiran ABK tidak mengganggu pelaksanaan program endidikan sekolah
umum.
e) Mengetahui kemajuan atau hasil pencapaian ABK dalam proses pelayanan kependidikan
khusus.
a) asesmen diagnostik, dilaksanakan pada waktu ABK mulai masuk sekolah atau pada
waktu mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum tambahan ini tidak ada dalam kurikulum standar. Kurikulum tambahan ini
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kompensatoris yang bersifat membimbing, melatih,dan
membenahi anak berkebutuhan khusus untuk mempersiapkan berintegrasi ke dalam klas
bersama-sama anak awas. Penyelenggaraan kurikulum plus bertujuan mencapai kesepadanan
optimal ABK dengan peserta didik lain.
Pengajaran khusus adalah pengajaran yang diberikan kepada ABK yang di dalam proses
belajar mengalami ketidaksesuaian dengan tuntutan kurikulum standar. Penyelenggaraan ini
bertujuan mencapai kesesuaian optimal ABK dengan tuntutan program pendidikan mereka.
a) Pengajaran remedial, diberikan jika ABK di dalam proses belajar mengajar di klas
mengalami ketidakjelasan, salah pengertian dan atau kesalahan cara mengajar guru,
b) Pengajaran akselerasi, diberikan kepada ABK yang mengalami kecerdasan istimewa dan
berprestasi luar biasa dalam pelajarannya,
Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah adalah pelayanan kepada orang tua dan anggota
keluarga ABK untuk mengembangkan pengertian dan sikap wajar terhadap ABK.
2. Bimbingan dan latihan-latihan kepada ABK terhadap hal-hal yang sulit dilaksanakan di
sekolah.
Adaptasi media misalnya kegiatan mengalihhurufkan dari huruf Braille ke huruf visual, atau
sebaliknya, serta memperbesar ukuran huruf untuk anak low vision. Penyelenggaraan adaptasi
media bertujuan:
a) Menghilangkan kesenjangan komunikasi tertulis/ lesan antara ABK dengan para Guru
Klas / Guru Bidang studi.
b) Melengkapi bahan pelajaran tertulis yang relevan dengan ABK (tunanetra: dalam huruf
Braille dan atau huruf visual ukuran besar).
6. Tugas pengelolaan alat bantu/ paraga khusus/ buku khusus/ media khusus
Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus adalah pengelolaan alat pengajaran, alat peraga, dan buku-
buku khusus bagi ABK, Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus bagi ABK bertujuan:
a) Menjamin efisiensi optimal penggunaan alat bantu/peraga khusus dan buku-buku ABK.
b) Membebaskan para Guru Klas / Guru Bidang studi dari tugas mengelola alat
bantu/peraga khusus.
d) Mengembalikan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK yang sudah tidak digunakan
secara aktif pada Pusat Material Pendidikan Inklusi Tunanetra.
a) Pembinaan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas para GPK dan guru kelas/ mata
pelajaran/ BP.
b) Pembinaan wawasan, sikap dan perilaku profesional di kalangan para GPK dan guru
kelas/ mata pelajaran/ BP.
d) Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam mengadaptasi penilaian.
e) Melakukan bimbingan kepada warga sekolah dalam memperlakukan ABK dengan tepat.
Administrasi khusus adalah segala kegiatan administrasi yang diperlukan bagi ABK dan yang
tidak termasuk ke dalam administrasi sekolah. Penyelenggaraan administrasi khusus bertujuan:
b) Mendukung dan melengkapi tugas-tugas para GPK dan dan guru kelas/ mata pelajaran/
BP.
Tugas menyelenggarakan administrasi khusus meliputi:
a) Menyusun jadwal tugas seminggu untuk masa pelaksanaan satu semester/ tahunan, dan
mengusahakan pengesahannya kepada Kepala Sekolah.
c) Merekam hasil asesmen dan evaluasi khusus, menyimpan dan mengatur penggunaan
dokumen-dokumen evaluasi khusus,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam
berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun mengajar, dapat
dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari
waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan
berinteraksi dengan siswanya.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu pengetahuan bagi seorang guru dalam
memaksimalkan perannya dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Moh Uzer Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mursalin, Sulaiman, Nurmasyitah. Peran Guru Dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas Di Gugus
Bungong Seulangakecamatan Syiah Kualakota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 105-114 Februari 2017
Syamsu Yusuf dan Nani Sugandhi, 2012, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Rajawali Press.