Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KELAS

MANAJEMEN KELAS
Dosen Pengampu: Dra. SORTA SIMANJUNTAK, MS.

DISUSUN OLEH:
AL HILAL HAMDI RAMBE (1203311047)
ROSARI HASIANNA SAGALA (1203311006)
RUTH NATALI (1203111121)
YUNITA PURBA (1203311027)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah Manajemen Kelas ini untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Kelas jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Medan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dan dukungan dari pihak yang terkait. Maka dari itu penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, MS. selaku
dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran di
Universitas Negeri Medan. Tidak lupa penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang bekerjasama dalam penyelesaian makalah ini.
Dan penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penyusun mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat menambah pengetahuan.

Medan, 23 Februari 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.1 Latar BelakangError: Reference source not found.........................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................6
2.1 Prinsip Manajemen Kelas .............................................................................6-7
2.2 Komponen-Komponen Keterampilan Manajemen Kelas..............................7-9
2.3 Pentingnya Manajemen Kelas........................................................................
2.4 Hubungan Kegiatan Mengajar dengan Manajemen Kelas.............................
BAB III PENUTUP ...................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................
3.2 Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu nya
terdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses
pembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang optimal
pendidik harus menganalisis peserta didiknya terlebih dahulu yang meliputi
karakteristik umum, karakteristik akademik, maupun karakteristik uniknya yang dapat
mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses belajarnya.
Masalah yang sering dihadapi baik guru pemula maupun yang sudah
berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas. Bahkan aspek ini
sering dibicarakan oleh penulis-penulis profesional dan oleh para pengajar, sehingga
hal ini menjadi syarat yang efektif bagi pengajaran kelas.
Perlu kita sadari pula bahwa bekerja dalam dunia pendidikan, khususnya
dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas, tidak bisa bertindak seperti
seorang juru masak dengan buku resep masakannya. Suatu masalah yang timbul
mungkin dapat berhasil diatasi dengan cara tertentu pada saat tertentu. Akan tetapi
cara tersebut mungkin tidak dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah yang sama,
pada waktu yang berbeda, terhadap seseorang atau sekelompok peserta didik yang
lain. Oleh karena itu, keterampilan guru untuk dapat membaca situasi kelas sangat
penting agar yang dilakukan tepat dan berguna.
Berhasil atau tidaknya suatu proses dalam pembelajaran, tergantung
bagaimana scorang pendidik memenejemen yang diterapkannya, manajemen kelas
adalah suatu gambaran miniatur manajemen yang ada di dalam sekolah.
Maka perlu bagi kami untuk membuat makalah ini yang diharapkan mampu
memberikan referensi bagi calon dan pendidik dalam memanajemen kelas dengan
baik serta mengetahui apa saja prinsip, komponen dan hubungan kegiatan mengajar
dengan manajemen dalam kelasS.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, Adapun rumusan masalah makalah ini antara lain:
1. Apa prinsip-prinsip manajemen kelas?
2. Apa komponen-komponen keterampilan manajemen kelas?

4
3. Seberapa pentingnya manajemen kelas?
4. Bagaimana hubungan kegiatan mengajar dengan manajemen kelas?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Memahami prinsip-prinsip manajemen kelas
2. Memahami komponen-komponen keterampilan manajemen kelas.
3. Memahami pentingnya manajemen kelas.
4. Memahami bagaimana hubungan kegiatan mengajar dengan manajemen kelas
5.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Manajemen Kelas


Djamarah (2006:185) menyebutkan, “dalam rangka memperkecil masalah
gangguan dalam manajemen kelas dapat digunakan prinsip-prinsip manajemen kelas”.
Prinsip-prinsip manajemen kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai
berikut:
a) Hangat dan antusias
Hangat dan antusias merupakan salah satu peinsip yang diperlukan
dalam proses belajar dan mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak
didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan
berhasil dalam mengimplementasikan manajemen kelas.
Tips agar dapat bersikap hangat kepada siswa, adalah berikut:
a. Bertanya tentang kabar siswa-siswi,sebelum memulai pelajaran.
b. Sediakan waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan
persoalan-persoalan yang mereka hadapi, baik persoalan mengenai
pelajaran atau persoalan lain
c. Berdoalah untuk mereka. Ketika guru secara khusyuk berdoa untuk
siswa dan siwa mengamininya, maka pada saat itu sedang terjalin
hubungan emosional yang kuat antara guru dan siswa.
Tips Bersikap Antusias Kepada Siswa, antara lain
a. Tidak pelit memberikan pujian kepada siswa
b. Selalu berusaha untuk membantu siswa
c. Sering melakukan sharing pendapat dengan siswa.
d. Menghargai setiap pendapat siswa.
b) Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang
menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga
mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan seorang guru, antara lain: (1)
Lakukan evaluasi sederhana secara berkala setiap minggu, (2) Selingi dengan
kuis, (3) Kaitkan dengan dunia luar, (4) Menggunakan metode yang variative

6
c) Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan
perhatian siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya
manajemen kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d) Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya
dapat mecegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan
iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pembelajaran dapat mencegah
munculnya gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak
mengerjakan tugas dan sebagainya.
e) Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan
pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal
yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang
dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yangpositif dari pada mengomeli
tingkah laku yang negatif,. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan
pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari
kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f) Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari manajemen kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan
mengendalaikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus
disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam
segala hal.

2.2 Karakteristik atau Konsep Kurikulum


Komponen-komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru
dalam mengelola kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
keterampilan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
preventif) dan keterampilan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
1. Keterampilan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Kondusif
dan Optimal
a. Sikap Tanggap

7
Sikap ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Memandang Secara Seksama Memandang secara seksama dapat
mengundang dan melibatkan anak didik kontak pandang dalam
pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerjasama,dan
menunjukkan rasa persahabatan.
2) Gerak Mendekati Gerak guru adalah posisi mendekati kelompok
kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat, dan perhatian
guru yang duberikan terhadap tugas serta aktivitas anank didik.
Gerak mnedekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan untuk
menakut-nakuti, mengancam atau memberi kritikan hukuman.
3) Memberi Pertanyaan Pertanyan guru terhadap sesuatu yang
dikemukakan oleh anak didik sangat diperlukan, baik berupa
tanggapan, komentar, ataupun yang lain.
4) Memberi Reaksi terhadap Gangguan dan Kekacauhan Teguran perlu
diberikan oleh guru jika suasana kelas tidak tenang. Teguran guru
memberikan tanda bahwa guru ada bersama anak didik. Teguran
haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tapat pula,
sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.
b. Membagi Perhatian
Membagi perhatian dengan cara:
1) Visual
Guru dapat mengubah pandangannya dalam memperhatikan
kegiatan pertama sedemikian rupa sehingga ia dapat melirik ke
kegiatan kedu, tanpa kehilangan pehatian pada kegiatan yang
pertama. Kontak pandangan ini bias dilakukan terhadap kelompok
anak didk atau anak didik secara individual.
2) Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan,
dan sebagainya terhadap aktifitas anak didik pertama sementara ia
memimpin dan terlibat supervise pada aktivitas anak didik yang lain.
c. Pemusatan Perhatian
Dalam hal ini guru mengambil inisyatif dan mempertahankan
perhatian siswa, dan dilakukan dengan cara (1) memberi tanda, (2)
pertanggungan jawab: (3) pengarahan dan petunjuk yang jelas; (4)

8
penghentian gangguan, (5) penguatan; (6) kelacaran atas situasi yang
menggembirakan; (7) kecepatan dengan tidak menahan kecepatan siswa
yang secara wajar.
2. Keterampilan menciptakan dan pengembangan kondisi belajar yang optimal
(bersifat kuratif)
Keterampilan ini adalah untuk mengembalikan kondisi kelas agar
kondusif. Untuk itu guru terampil merespon gangguan siswa yang
berkelanjutan, terampil mengatasi gangguan yang diperkirakan merusak
kenyamanan dan kondusivitas kelas. Respon guru dapat dilakukan dalam
bentuk tindakan remedial bagi kondisi belajar yang optimal agar terciptanya
pembelajaran yang efektif dan produktif.
Apabila siswa melakukan tingkah laku yang terus-menerus
menimbulkan gangguan kondidi belajar, maka strategi yang dapat dilakukan
adalah dengan cara:
1) Modifikasi tingkah laku dengan memberikan penguatan secara sistematis;
2) Pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara memperlancar
tugas-tugas; dan memelihara kegiatan-kegiatan kelompok.
3) Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah
dengan cara mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul; mengetahui
penyebab ketidak patuhan dan berusaha menemukan pemecahannya.

2.3 Pentingnya Manajemen Kelas


Kelas adalah ranah yang selalu dinamis dengan berbagai bentuk, sifat, dan
macamnya. Perilaku, perbuatan, sikap mental, dan emosional para siswa hanyalah
beberapa hal yang menjadikan kelas sebagai suatu tempat yang kompleks. Karena itu,
para guru wajib memahami bagaimana cara pengelolaan kelas yang baik agar kegitan
belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan terarah.
1. Manajemen kela merupakan factor yang dapat menciptakan dan
mempertahankan suasana serta kondisi kelas agar selalu tampak efektif.
2. Dengan berlangsungnya manajemen kelas yang baik, maka interaksi guru
dengan siswa dapat terjalin dengan baik.
3. Hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi
di kelas. Jika kelas dapat diolah dengan baik oleh guru, maka siswa dapat
dengan mudah menguasai materi yang disampaikan.

9
Alasan pengelolaan kelas sangat penting dan diperlukan, karena dari hari ke
hari, bahkan dari waktu ke waktu, tingkah laku dan perbuatan siswa selalu
berubah-ubah sesuai pertambahan usia, perkembangan karakter, dan meluasnya
pergaulan mereka.

2.4 Hubungan Kegiatan Mengajar dan Manajemen Kelas


Manajemen kelas dan pengajaran adalah dua kegiatan yang dilakukan dalam
waktu yang bersamaan. Walaupun demikian, kedua kegiatan ini tetap mempunyai
tujuan yang berbeda. Misalkan, kegiatan pengajaran berkaitan dengan proses
perubahan perlaku siswa, sedangkan kegiatan manajemen berkaitan dengan
pengaturan situasi dan kondisi kelas agar kondusif bagi pelaksanaan pembelajarannya.
Kegiatan mengajar: mengacu kepada penyajian pengalaman belajar yang
membantu peserta didik mencapai tujuan-tujuan pendidikannya. Kegiatan manajerial:
mengacu kepada penciptaan kondisi kelas yang optimal agar kegiatan mengajar
berlangsung efektif.
Dengan memperhatikan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa manajemen
kelas merupakan prasayat mutlak bagi tejadinya kegiatan mengajar. Artinya kegiatan
mengajar tidak berlangsung dengan efisien dan efektif jika kegitan manajerial belum
dijalankan secara baik dan benar. Ini berarti, bahwa kegiatan mengajar dan manajerial.
Prosedur atau tahap manajemen, yaitu:
1. Perencanaan kelas: dilakukan program disiplin kelas, kebersihan, dan
kesehatan kelas, selain itu juga perencanaan ini berkaitan dengan
kegiatan kurikulum.
2. Pengorganisasian kelas: bersifat realistis, yaitu harus terjangkau dan
dapat dicapai. Misalnya, sebagai ketua kelas, bendahara kelas,
koordinator kebersihan setiap hari, dll.
3. Pengarahan kelas: wali kelas memberikan instruksi, petunjuk, dan
bimbingan kepada anggota kelas.
4. Koordinasi kelas: menciptakan kerjasama yang didasari saling
pengertian akan tugas sesuai peranan masing-masing, yang pada
dasarnya merupakan usaha guru untuk menciptakan hubungan yang
harmonis sehingga menjadi produktif, baik untuk kepentingan siswa
maupun kelas.

10
5. Komunikasi kelas: didasari saling pengertian, tenggang rasa berupa
kesediaan saling membantu dalam melaksanakan tugas kelas.
6. Kontrol kelas: untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai, atau
sampai dimana tujuan yang digariskan tercapai. Misalnya, realisasi
jadwal, disiplin guru dan siswa, partisipasi siswa melakukan progam
kelas, dan lain sebagainya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keberhasilan pengelolaan kelas sangat ditentukan oleh kemampuan dan
keterampilan guru dalam memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip
pengelolaan kelas dengan baik. Tanpa pemahaman yang benar, maka sangat
berdampak negatif terhadap kehidupan/dinamika pembelajaran di kelas/tertundanya
kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, kepada seluruh calon guru ataupun kepada
guru yang bertugas, agar lebih mempersiapkan diri untuk menguasai konsep-konsep
pengelolaan kelas, sehingga tidak menghadapi masalah kelas dan membuat kehidupan
kelas yang lebi dinamis dan efektif.
3.2 Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

Afriza. (2014). Manajemen Kelas. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.

Tim Dosen. (2023). Bahan Ajar Manajemen Kelas. Medan: UNIMED.

13

Anda mungkin juga menyukai