Pendekatan Eklektik
MAKALAH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
karunia, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pendekatan dalam Manajemen Kelas: Pendekatan Buku
Masak/Resep, Pendekatan Perubahan Perilaku, Pendekatan Eklektik” tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat bukan hanya untuk melengkapi tugas mata kuliah
Manajemen Kelas prodi PGSD Universitas Islam Raden Rahmat saja, tetapi juga
diharapkan dapat menjadi pedoman untuk menambah pengetahuan tentang
Pendekatan dalam Manajemen Kelas dalam pembelajaran yang terkandung
didalamnya. Kami menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik
dari isi, pengungkapan, serta sistematika penulisan karena keterbatasan
pengetahuan serta kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif yang dapat
kami gunakan sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
1. Tuhan YME, atas berkat rahmatnya kami masih bisa menyelesaikan tugas
makalah ini.
2. Adzimatnur Muslihasari, S. Si., M.Pd selaku dosen mata kuliah
Manajemen Kelas Universitas Islam Raden Rahmat.
3. Orang tua yang telah membantu baik moriil maupun materiil.
4. Rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai
penulis khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru didalam kelas sangat
membutuhkan beberapa metode dan strategi mengajar. Seorang guru harus
bisa mengelola kelas khususnya dalam menciptakan suasana belajar yang
menarik dan menyenangkan. Hal itu karena secara prinsip, guru memegang
dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas.
Masalah pengajaran berkaitan dengan segala usaha untuk membantu siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan masalah pengelolaan
berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru tidak selalu
berjalan dengan baik dan lancar. Akan ada beberapa masalah atau kegagalan
yang akan dialami oleh guru. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan
pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola
kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar siswa rendah, tidak
sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Melalui pendekatan-
pendekatan dan metode serta aspek-aspek manajemen kelas, akan memberikan
kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas.
Seperti yang telah kita pelajari, banyak pendekatan-pendekatan dalam
manajemen kelas. Pendekatan ini akan dapat membantu guru untuk mengelola
kelas dengan baik. Dengan pemilihan pendekatan manajemen kelas yang tepat
dalam pembelajaran, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
dan menyenangkan.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Buku Masak/Resep
3
menentukan resep yang akan dilakukan setelah mempelajari kondisi aktual
kelas termasuk kebutuhan dan karakteristik murid.
4
3. Tegas dan bertindak adil sewaktu berurusan dengan siswa
4. Jangan pandang bulu dalam memberikan penghargaan!
5. Senantiasalah meyakinkan diri lebih dahulu akan kesalahan siswa
sebelum menjatuhkan hukuman!
6. Selalulah meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui semua peraturan
yang ada!
7. Tetaplah konsekuen dalam menegakkan peraturan
5
2.1.3 Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Buku Masak
6
peserta didik telah belajar berperilaku yang tidak sesuai, atau 2) peserta
didik tidak belajar berperilaku yang sesuai.
7
diingat bahwa konsekuensi-konsekuensi itu memberikan pengaruh kepada
perilaku peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip perilaku yang telah
terbentuk. Jika guru menghargai perilaku yang menyimpang, perilaku
tersebut cenderung diteruskan. Jika guru menghukum perilaku yang sesuai,
perilaku tersebut cenderung tidak diteruskan.
8
Penghargaan atau pendorong adalah suatu rangsangan untuk
meningkatkan frekuensi perbuatan yang mendahuluinya. Hukuman adalah
sesuatu yang mengurangi frekuensi frekuensi perbuatan yang
mendahuluinya. Pendorong dapat digolongkan dalam dua kategori utama
yaitu pendorong primer (diperlukan untuk mempertahankan kehidupan
seperti air, makanan, rumah), dan pendorong bersyarat (pujian, rasa kasih
sayang dan sebagainya).
1. Mempergunakan Model
Model adalah proses dimana peserta didik dengan mengamati
cara berperilaku orang lain mendapatkan perilaku yang baru. model
9
dapat dipandang sebagai suatu proses dimana guru melalui tingkah
lakunya menampilkan nilai dan sikap, yang dikehendaki dimiliki dan
ditampilkan oleh peserta didik.
2. Mempergunakan pembentukan
Pembentukan adalah suatu prosedur dimana guru meminta peserta
didik menampilkan serangkaian perilaku yang mendekati atau mirip
dengan perilaku yang digunakan. Dan pada setiap kali peserta didik
menampilkan perilaku yang mendekati itu guru memberikan dorongan
kepada peserta didik sehingga ia mampu secara konsisten menampilkan
perilaku yang diinginkan tersebut. Jadi pembentukan adalah strategi
pengubahan perilaku yang dipergunakan untuk mendorong
perkembangan perilaku yang baru.
3. Mempergunakan sistem hadiah
Sistem hadiah biasanya terdiri dari tiga unsur. Unsur-unsur itu
dimaksudkan untuk mengubah perilaku sekelompok peserta didik.
Unsur-unsur itu berupa: 1) seperangkat instruksi tertulis yang disiapkan
dengan teliti, yang menggambarkan perilaku peserta didik yang hendak
dikuatkan atau didorong oleh guru, 2) suatu sistem yang dirancang
dengan baik untuk menghadiahkan barang kepada peserta didik yang
menampilkan perilaku yang sesuai, dan 3) seperangkat prosedur yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik saling bertukar hadiah
yang mereka peroleh sebagai penghargaan, atau memberikan kesempatan
terlibat dalam kegitan-kegiatan sosial.
4. Mempergunakan kontrak perilaku
Kontra perilaku adalah suatu persetujuan antara guru dan peserta
didik yang berperilaku menyimpang. Persetujuan itu menentukan
perilaku yang disetujui oleh peserta didik untuk ditampilkan dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya apabila peserta didik
menampilkan perilaku tersebut. Kontrak dalah suatu kesepakatan antara
guru dan peserta didik yang merinci apa yang diharapkan oleh peserta
didik dan ganjaran atau konsekuensi yang akan diperolehnya apabila
melakukan hal-hal yang disepakati itu.
10
5. Mempergunakan jatah kelompok
Penggunaan jatah kelompok adalah penggunaan prosedur dimana
konsekuensi (penguatan atau hukuman) tidak hanya tergantung kepada
perilaku seorang peserta didik sendiri, melainkan juga kepada perilaku
kelompoknya. Penghargaan terhadap setiap anggota kelompok
tergantung pada perilaku salah seorang atau lebih atau pada perilaku
seluruh anggota kelompok lainnya.
6. Penguatan alternatif yang tidak serasi
Penguatan alternarif yang tidak serasi yaitu penguatan yang
bertentangan satu dengan yang lainnya. Penguatan itu terjadi pada situasi
dimana guru menghargai perilaku yang tidak dapat terjadi bersamaan
dengan perilaku menyimpang yang hendak dihilangkan oleh guru.
7. Mempergunakan Penyuluhan perilaku
Penyuluhan perilaku adalah suatu proses yang meliputi pertemuan
pribadi antara guru dan peserta didik. Penyuluhan perilaku ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik yang berperilaku
menyimpang mengetahui bahwa perilakunya tidak sesuai dan
merencanakan perubahan. Pertemuan seperti itu akan membantu peserta
didik memahami hubungan antara tindakannya dengan konsekuensinya,
dan mempertimbangkan tindakan-tindakan alternatif yang mungkin dapat
menghasilkan konsekuensi yang diinginkan.
8. Mempergunakan pemantauan sendiri
Pemantauan diri sendiri diartikan sebagai pengelolaan diri sendiri
dimana peserta didik mencatat aspek-aspek perilakunya agar ia dapat
merubahnya. Pemantauan diri sendiri secara sistematis akan
meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap perilaku yang diharapkan
dihilangkan atau dikurangi. Pemantauan diri sendiri meningkatkan
kesadaran diri sendiri melalui pengamatan atas dirinya.
9. Mempergunakan isyarat
Isyarat adalah suatu proses untuk merangsang berbuat atau
tindakan mengingatkan secara verbal atau non-verbal yang digunakan
oleh guru kepada peserta didiknya. Hal ini dilakukan apabila ia merasa
11
peserta didiknya berperilaku menyimpang. Suatu isyarat dapat digunakan
untuk mendorong atau mencegah perilaku tertentu. Berlainan dengan
pendorong, isyarat mendahului respons.
Ada tiga pandangan pokok yang paling menonjol dalam hal ini yaitu:
1. penggunaan hukuman dengan tepat sangat efektif untuk menghilangkan
perilaku peserta didik yang menyimpang,
2. penggunaan hukuman dengan bijaksana pada jenis-jenis situasi tertentu
akan dapat memberikan dampak positif pada perilaku peserta didik,
tetapi karena adanya risiko timbulnya pengaruh sampingan yang negatif,
penggunaan hukuman harus dipantau dengan seksama,
3. penggunaan hukuman harus dihindarkan sama sekali, karena perilaku
siswa yang menyimpang dapat ditangani secara efektif dengan teknik-
teknik lain yang tidak mempunyai pengaruh sampingan yang negatif
seperti hukuman.
Pendekatan Untuk Mengubah Perilaku
a. Informasi e. Indoktrinasi (Memberikan
b. Pemasaran paksaan untuk perilaku tertentu)
c. Insentif f. Peraturan
d. Restriksi (memberikan
pembatasan untuk mencegah
perilaku tertentu)
12
b. Kontemplasi
Sudah timbul kesadaran akan adanya masalah. Namun masih
dalam tahap keraguraguan. Menimbang-nimbang antara alasan untuk
berubah ataupun tidak. Konselor mendiskusikan keuntungan dan
kerugian apabila menerapkan informasi yang diberikan.
c. Preparasi (Jendela kesempatan untuk melangkah maju atau kembali ke
tahap kontemplasi).
2.3 Pendekatan Eklektik
13
guru merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai
dengan situasi disebut pendekatan eklektik.
Hal yang perlu dikuasai oleh seorang guru adalah dalam menerapkan
pendekatan eklektik yaitu sebagai berikut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pendekatan buku masak adalah pendekatan yang berbentuk rekomedasi
berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang guru apabila
menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas. Pendekatan ini
cenderung menumbuhkan sikap reaktif pada diri guru dalam melakukan
manajemen kelas.
2. Pendekatan pengubahan perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi
behaviorisme. Prinsip utama yang mendasari pendekatan ini adalah
perilaku merupakan hasil proses belajar. Prinsip ini berlaku baik bagi
perilaku yang sesuai maupun perilaku yang menyimpang.
3. Pendekatan elektrik adalah pendekatan dengan cara menggabungkan
semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan manajemen kelas untuk
menciptakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang bermakna, yang
secara filosofis, teoritis, dan/atau psikologis dinilai benar, yang bagi guru
merupakan sumber pemilihan perilaku pengelolaan tertentu yang sesuai
dengan situasi.
b. Saran
Kami dari pihak penulis berharap agar makalah ini dapat berguna di dalam
pembelajaran dan kami berharap pula pembaca dapat menyempurnakan
makalah ini agar dapat menjadi pedoman dalam melakukan pembelajaran di
kelas. Karena kami sedang dalam proses belajar maka kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kesalahan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca
sangat kami harapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16