Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

MANAJEMEN KELAS M. ADLI NURUL IHSAN,

M. PD. I

“PROSEDUR MANAJEMEN KELAS”

Oleh Kelompok 4:

Rifa Suciani A’lya (200101010834)

Syifa Mufida (200101010825)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARMASIN

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata
kuliah MANAJEMEN KELAS tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
selalu tercurah kepada Rasulullah SAW. yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “PROSEDUR MANAJEMEN KELAS” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini menjadi
manfaat untuk para pembacanya.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama


pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Banjarmasin, 31 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Definisi Manajemen Kelas ............................................................... 2


B. Langkah-langkah Kegiatan Manajemen Kelas ................................. 2
C. Kendala yang Terdapat dalam Prosedur Manajemen Kelas ............. 5
D. Manfaat Mempelajari Prosedur Manajemen Kelas .......................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7

A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan proses pembelajaran,


sementara itu manajemen kelas merupakan salah satu aspek dari pengelolaan
proses pembelajaran yang bisa dibilang rumit tetapi menarik perhatian. Rumit,
karena manajemen kelas itu memerlukan berbagai kriteria mulai dari
keterampilan, pengalaman, bahkan kepribadian serta sikap dan nilai seorang
guru. Dua guru yang sama-sama pandai dan berpengalaman namun berbeda
dalam kepribadian, sikap dan nilai termasuk cara menyikapi peserta didik, akan
menimbulkan situasi belajar berbeda yang dihasilkan oleh kedua guru tersebut.
Disinilah letaknya seni dalam mengelola proses pembelajaran.

Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang besar dalam menentukan
keberhasilan manajemen kelas maupun manajemen pembelajaran. Untuk
memiliki kemampuan manajemen kelas, guru antara lain harus memenuhi
prosedur dan rancangan manajemen kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kelas?
2. Apa saja langkah kegiatan manajemen kelas?
3. Bagaimana kendala yang terdapat dalam prosedur manajemen kelas?
4. Apa manfaat mempelajari prosedur manajemen kelas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi manajemen kelas
2. Untuk mengetahui langkah-langkah kegiatan manajemen kelas
3. Untuk mengetahui kendala yang terdapat dalam prosedur manajemen
kelas
4. Untuk mengetahui manfaat mempelajari prosedur manajemen kelas

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Prosedur Manajemen Kelas

Prosedur berasal dari bahasa Inggris “procedure” yang bisa diartikan


sebagai cara atau tata cara. Akan tetapi kata procedure dalam bahasa Indonesia
lazim dikenal dengan kata prosedur. Dalam kamus manajemen, prosedur berarti
tata cara melakukan pekerjaan yang telah dirumuskan dan diwajibkan. Biasanya
prosedur meliputi bagaimana, bilamana dan oleh siapa, tugas harus
diselesaikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosedur berarti
tahapan kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, metode, langkah demi
langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.1

Prosedur ialah cara untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan menurut


tingkat-tingkatnya. Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari
kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan prosedur-prosedur
yang berkaitan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.2

Prosedur manajemen kelas ialah rangkaian kegiatan manajemen kelas


yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Kegiatan-kegiatan
manajemen kelas mengacu pada tindakan pencegahan (preventif) dan tindakan
penyembuhan (kuratif).

B. Langkah-langkah Kegiatan Prosedur Manajemen Kelas


1. Prosedur Dimensi Pencegahan
Tindakan pencegahan ialah tindakan yang dilakukan sebelum
munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tindakan pencegahan adalah
terapi yang tepat sebelum munculnya tingkah laku yang dapat mengganggu
kondisi belajar-mengajar. Adapun prosedur manajemen kelas dimensi
pencegahan di antaranya:
a. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
2
Afriza, Manajemen Kelas, (Pekanbaru: Publishing and Consulting Company, 2014)
hlm. 73

2
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang
paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri
sebagai guru akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa
memiliki yang menjadi modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal
ini dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap permisif yang
dipandang kurang manusiawi dan kurang realistik. Implikasinya di
kelas, akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil,
kepribadian yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan
menumbuhkan respon positif bagi peserta didik.
b. Peningkatan kesadaran pada siswa.
Kurangnya kesadaran pada siswa akan menumbuhkan sikap suka
marah, mudah tersinggung, yang memungkinkan siswa melakukan
tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal
yang telah terbangun pada proses belajar mengajar.
Peningkatan kesadaran pada diri siswa dapat menanggulangi
sikap kemalasan, sikap menyerahkan tanggung jawab, kurang puas,
mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kesadaran pada diri siswa, seorang pengajar perlu
memberitahukan hak dan kewajiban siswa, memperhatikan kebutuhan,
keinginan dan dorongan siswa, menciptakan suasana saling pengertian,
saling menghormati dan keterbukaan antara guru dan siswa.
c. Sikap polos dan tulus dari guru.
Sikap polos, tulus hati, jujur dan terbuka adalah modal penting
untuk menciptakan kondisi yang optimal untuk memberikan
pembelajaran pada siswa. Sikap ini mengandung makna bahwa guru
dalam segala tindakannya tidak boleh berpura-pura dalam bersikap dan
harus bertindak apa adanya. Guru dengan segala sikap dan
kepribadiannya sangat mempengaruhi lingkungan belajar, karena
tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus
yang akan direspon oleh para siswa.3

3
M. Rachman, Manajemen Kelas, (Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti Proyek Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, 1998), hlm. 76

3
d. Mengenal dan menemukan alternatif manajemen kelas.
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai
penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individual maupun
kelompok, termasuk penyimpangan yang disengaja maupun tidak
disengaja. Guru juga harus mengenal berbagai pendekatan yang paling
tepat. Selain itu, sebagai guru juga perlu belajar dari pengalaman guru
guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini dimaksudkan agar guru
dapat mencari alternatif yang bervariasi dan tepat dalam menangani
berbagai masalah manajemen kelas.
e. Menciptakan kontrak sosial
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan
standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang
fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa.
Untuk mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan,
tata tertib dengan sanksinya yang mengatur kehidupan di dalam kelas,
perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan
siswa.
2. Prosedur Dimensi Penyembuhan
a. Mengidentifikasi masalah.
Pada tahapan ini seorang guru harus melakukan kegiatan untuk
mengenal dan mengetahui masalah-masalah manajemen kelas yang
timbul dalam suatu kelas. Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis
penyimpangan, sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat
siswa melakukan penyimpangan perilaku.
b. Menganalisis masalah.
Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan
menyimpulkan latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah laku
dan sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah ditemukan
penyimpangan, guru menentukan alternatif-alternatif penanggulangan
atau penyembuhan dari penyimpangan tersebut.
c. Menilai alternatif-alternatif pemecahan

4
Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif
pemecahan berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun.
Sesudah terpilih alternatif pemecahan yang dianggap tepat, selanjutnya
guru mengaplikasikan alternatif pemecahan itu.
d. Monitoring
Hal ini diperlukan, karena akibat perlakuan guru dapat saja
mengenai sasaran, yaitu meniadakan tingkah laku siswa yang
menyimpang, tetapi dapat pula tidak berakibat apa-apa atau bahkan
mungkin menimbulkan tingkah laku menyimpang berikutnya yang
justru lebih jauh menyimpangnya. Langkah monitoring ini pada
hakikatnya ditujukan untuk mengkaji akibat dari apa yang telah terjadi.4
e. Mendapatkan balikan.
Pada tahapan keempat ini guru melakukan kegiatan kilas balik.
Tujuannya untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif
pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
yang direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan oleh guru dalam
bentuk pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh ketulusan,
semata-mata untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah.
Selain itu, perlu disikapi perilaku guru pada saat pertemuan tersebut.

C. Kendala yang Terdapat dalam Prosedur Manajemen Kelas

Berbagai konsep mengenai prosedur pengelolaan atau manajemen kelas


telah dibahas sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha
tersebut bukan merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada
kendala/rintangan yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti
bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan
konsep-konsep tersebut.

Kendala-kendala yang biasa dijumpai diantaranya:5

4
Alfian Erwinsyah, Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Proses Belajar
Mengajar, Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, (Vol. 5, No. 2, 2017), hlm. 95
5
Inggrat Welano, Heri Priyanto, M. Attakhori Rusji, M. Syukri, Prosedur dan
Rancangan Pengelolaan Kelas, hlm. 10

5
1. Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai
prosedur pengelolaan kelas secara global.
2. Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya sendiri
sebagai guru.
3. Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas,
sehingga guru tidak dapat memilih pengelolaan yang tepat pada
pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
4. Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur yang telah
disusun.

D. Manfaat Mempelajari Prosedur Manajemen Kelas

Dari penjabaran diatas, kita mendapat beberapa manfaat menpelajari


prosedur manjemen kelas, yaitu:

1. Menjelaskan bahwa manajemen kelas sebagai hal yang menarik untuk


dipelajari.
2. Menyimpulkan peran guru dalam penciptaan sistem lingkungan yang
mendukung pembelajaran.
3. Menjelaskan tindakan-tindakan dalam manajemen kelas.
4. Menyimpulkan perbedaan antara pengertian manajemen kelas dan
prosedur manajemen kelas.
5. Mengidentifikasi rancangan prosedur manajemen kelas.
6. Menyususn rancangan manajemen kelas.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan


pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal
supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan (preventif) dan dimensi
penyembuhan (kuratif).

Rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun


secara sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan optimal.
Dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruih oleh lima faktor.
Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting, yaitu proses
pelaksanaannya.

Setiap kegiatan pasti memiliki kendala-kendala atau permasalahan yang


dihadapi begitu juga dengan prosedur dan rancangan pengelolaan kelas. Namun
disetiap permasalahan akan selalu ada solusi untuk mengatasinya.

B. Saran

Kami selaku penulis menerima saran, baik itu dari Dosen Pengampu
maupun teman-teman sekalian yang telah membaca makalah kami, karena
tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan kami meminta maaf
sekiranya dalam penulisan maupun penyampaian kata dalam makalah ini ada
yang kurang dan banyak kekeliruan. Kami sangat berterimakasih jika ada saran
dan kritik mengenai makalah kami.

7
DAFTAR PUSTAKA
Afriza. 2014. Manajemen Kelas, Pekanbaru: Publishing and Consulting Company.
Erwinsyah, Alfian. 2017. Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas
Proses Belajar Mengajar, Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
Vol. 5, No. 2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Rachman, M. 1998. Manajemen Kelas, Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Rusman. 2018. Manajemen Pengelolaan Kelas (Pendekatan dan Prosedur),
Surabaya: UMSurabaya Publishing.
Welano, Inggrat. Priyanto, Heri. Rusji, M. Attakhori. Syukri, M. Prosedur dan
Rancangan Pengelolaan Kelas.

Anda mungkin juga menyukai