Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KELAS

“Prosedur Manajemen Kelas”

DOSEN PENGAMPU:

Khairul Azan, M.Pd

DI SUSUN OLEH:

MUHAMMAD REDZKY ( 181420197)

NURUL ATIQAH ( 181420203)

SOPHIA ADILLA (181420211)

SUMANSI MARZUKI ( 181420213)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BENGKALIS

TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Manajemen Kelas
tentang “(Prosedur Manajemen Kelas)”.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


Dosen Pengampu Khairul Azan, M.Pd selaku pembimbing mata kuliah
Manajemen Kelas yang telah banyak memberikan saran dan masukan sehingga
makalah ini selesai dikerjakan.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, baik dalam penyusunan kata, bahasa, dan sistematika
pembahasannya. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan atau kritikan
serta saran yang bersifat membangun untuk mendorong kami menjadi lebih ke
depanya.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah
berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi kami dan pembaca. Amin..

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bengkalis,9 September 2022

Kelompok 05

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
2.1 Prosedur Manajemen Kelas..........................................................................
2.2 Rancangan Manajemen Kelas......................................................................
2.3 Kendala Prosedur Dan Rancangan Pengelolaan Kelas................................
2.4 Solusi Prosedur Dan Rancangan Pengelolaan Kelas...................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen kelas merupakan salah satu aspek dari proses pembelajaran
yang paling rumit (memerlukan keterampilan, pengalaman, bahkan
kepribadian, sikap dan nilai seorang guru) tetapi menarik perhatian.
Penciptaan sistem lingkungan yang merangsang anak untuk belajar sangat
diperlukan karenadengan situasi belajar seperti itulah tujuan akan
tercapai.Guru harus memiliki kemampuan dalam manajemen kelas antara lain
prosedur dan rancangan manajemen kelas.
Sebelum mengelola kelas seharusnya guru telah memiliki rancangan
bagaimana agar kelas dapat berjalan secara optimal dan prosedur yang baik.
Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan
pengelolaan kelas bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata akan tetapi
memerlukan kegiatan yang sistematik berdasarkan langkah-Iangkah
bagaimana seharusnya kegiatan itu dilakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana prosedur manajemen kelas?
2. Bagaimana rancangan manajemen kelas?
3. Apa saja kendala dalam prosedur dan rancangan pengelolaan kelas?
4. Bagaimana solusi dari kendala dalam prosedur dan rancangan pengelolaan
kelas?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Bagaimana prosedur manajemen kelas
2. Untuk mengetahui Bagaimana rancangan prosedur manajemen kelas
3. Untuk mengetahui Apa saja kendala dalam prosedur dan rancangan
pengelolaan kelas
4. Untuk mengetahui Bagaimana solusi dari kendala dalam prosedur dan
rancangan pengelolaan kelas

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prosedur Manajemen Kelas


A. Pengertian Prosedur Manajemen Kelas
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, prosedur adalah cara
mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya1. Prosedur pada
dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan
melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi2.
Menurut Ismail Masya “prosedur adalah suatu rangkaian tugas-
tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut
waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang
dilaksanakan berulang-ulang”. Jadi dapat kita simpulkan bahwasannya
prosedur ialah suatu rangkaian cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang sistematis, dengan urutan waktu dan
memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan.
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk
mencapai tujuan tertentu.
Manajemen kelas adalah seni dan praktis kerja yang dilakukan oleh
guru, baik secara individu, dengan atau melalui orang  lain  (seperti  team 
teaching dengan teman sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran. Jika mengacu pada proses manajemen, maka
manajemen kelas juga memiliki proses, yakni perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan (evaluasi)3.
Prosedur manajemen kelas merupakan serangkaian langkah
kegiatan manajemen kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang
optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan

1
J.S. Badudu dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), h.
1092
2
Abdu Majid, Perencanaan Pembelajaran,(Bandung: Remaja Rosda Karya 2006) h.110
3
https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-kelas/

5
efisien. Kegiatan-kegiatan manajemen kelas mengacu pada tindakan
pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).
B. Prosedur Manajemen Kelas
Prosedur merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan guru
dalam mengelola kelas. Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan
(preventif) dan dimensi penyembuhan (kuratif).
a. Prosedur Dimensi Pencegahan (Preventif)
Prosedur pencegahan merupakan tindakan yang dilakukan guru
dalam mengatur anak didik, lingkungan dan peralatan kelas, serta format
pembelajaran sehingga mendukung terhadap suasana belajar yang
menyenangkan dan pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Dengan kata
lain, prosedur pencegahan ini menyangkut segala tindakan guru sebelum
tingkah laku yang menyimpang dan mengganggu proses pengajaran
muncul. Keberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu
indikator keberhasilan manajemen kelas. Konsekuensinya adalah guru
dalam menentukan langkah-langkah dalam rangka manajemen kelas harus
merupakan langkah yang efektif dan efisien untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Adapun langkah-langkah pencegahan dalam pengelolaan
kelas yaitu:
1) Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang
paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri
sebagai guru akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa
memiliki yang menjadi modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini
dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap permisif yang dipandang
kurang manusiawi dan kurang realistik. Implikasinya di kelas, akan
tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil, kepribadian
yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan menumbuhkan
respon positif bagi siswa siswa.
2) Peningkatan kesadaran pada siswa.

Kurangnya kesadaran pada siswa akan menumbuhkan sikap suka


marah, mudah tersinggung, yang memungkinkan siswa melakukan

6
tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal
yang telah terbangun pada proses belajar mengajar. Peningkatan kesadaran
pada diri siswa dapat menanggulangi sikap kemalasan, sikap menyerahkan
tanggung jawab, kurang puas, mudah kecewa, mudah tertekan oleh
peraturan sekolah dan sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran pada
diri siswa, seorang pengajar perlu memberitahukan hak dan kewajiban
siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan dan dorongan siswa,
menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa
keterbukaan antara guru dan siswa.

3) Sikap polos dan tulus dari guru.

Sikap polos, tulus hati, jujur dan terbuka adalah modal penting
untuk menciptakan kondisi yang optimal untuk memberikan pembelajaran
pada siswa. Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala
tindakannya tidak boleh berpura-pura dalam bersikap dan harus bertindak
apa adanya. Guru dengan segala sikap dan kepribadiannya sangat
mempengaruhi lingkungan belajar, karena tingkah laku, cara menyikapi
dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para
siswa.

4) Mengenal dan menemukan alternatif manajemen kelas

Seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai


penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individual maupun
kelompok, termasuk penyimpangan yang disengaja maupun tidak
disengaja. Guru juga harus mengenal berbagai pendekatan yang paling
tepat. Selain itu, sebagai guru juga perlu belajar dari pengalaman guru-
guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini dimaksudkan agar guru dapat
mencari alternatif yang bervariasi dan tepat dalam menangani berbagai
masalah manajemen kelas.

5) Menciptakan kontrak sosial

7
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan
standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang
fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk
mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib
dengan sanksinya yang mengatur kehidupan di dalam kelas,
perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan
siswa.

b. Prosedur dimensi penyembuhan (Kuratif)

Tindakan penyembuhan adalah tindakan yang dilakukan setelah


munculnya tingkah laku yang menyimpang yang dianggap mengganggu
kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran.4

1) Mengidentifikasi masalah

Pada tahapan ini seorang guru harus melakukan kegiatan untuk


mengenal dan mengetahui masalah-masalah manajemen kelas yang timbul
dalam suatu kelas. Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan,
sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat siswa melakukan
penyimpangan perilaku.

2) Menganalisis masalah

Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan


menyimpulkan latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah laku dan
sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan,
guru menentukan alternatif-alternatif penanggulangan atau penyembuhan
dari penyimpangan tersebut.

3) Menilai alternatif-alternatif pemecahan

Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif


pemecahan berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun. Sesudah
terpilih alternatif pemecahan yang dianggap tepat, selanjutnya guru
mengaplikasikan alternatif pemecahan itu.
4
Prosedur dan Rancangan Manajemen Kelas PAUD – pgpaudduaa (wordpress.com)

8
4) Mendapatkan balikan

Pada tahapan keempat ini guru melakukan kegiatan kilas balik.


Tujuannya untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif
pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang
direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan oleh guru dalam bentuk
pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh ketulusan, semata-
mata untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah. Selain itu, perlu
disikapi perilaku guru pada saat pertemuan tersebut.

2.2 Rancangan Manajemen Kelas


Menurut bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya
membuat gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis
besarnya), menyusun dalam pikiran tentang rencana pekerjaan yang akan
dilaksanakan5. Rancangan berarti apa yang dirancang. Rancangan dapat
diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis
berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu6. Jadi,
rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun
secara sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan optimal.

Dalam kaitannya dengan tugas guru, berarti guru menentukan


serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang
disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk
tujuan menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran bagi siswa yang
optimal.Dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya :

1) Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan


memberikan arah kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat
dalam pengelolaan kelas.

5
Sulchan Yasin, Loc,Cit., h. 207
6
Vern Jones dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 41

9
2) Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya. Yakni, setiap
saat seorang siwa akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu
dalam lingkungannya.
3) Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang
tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh siswa, melalui identifikai
masalah penyimpangan yang dihadapinya.
4) Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan
dalam pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan
dalam menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah
penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
5) Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan
pengelolaan kelas.7

Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut


dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas. Setelah
rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting, yaitu proses
pelaksanaannya. Peranan dan pengaruh guru menjadi penting karena
disamping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan
rancangan, maka sikap, tingkah laku, kepribadian, serta kemampuan
berinterksi merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian.

Langkah-langkah proses pengelolaan kelas, antara lain:


1. Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas.
2. Menentukan permasalahnya baik dari segi prevenrtif atau kuratif.
3. Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki tingkat pertumbuhan
dan perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyata’an
penyimpangan perilaku yang ada.
4. Menentukan pemasalahan dari segi individu maupun kelompok.
5. Menyusun rancangan pengelolaan kelas dari segi preventis individul
atau kelompok.
6. Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan pengelolaan kelas.

7
Ibid, h. 42

10
7. Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan
peranan guru sangat menentukan.8
8. Melakukan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil
pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati atau telah terjadi
perkembangan baru.
2.3 Kendala Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas
Berbagai konsep mengenai prosedur dan rancangan pengelolaan kelas
telah dibahas sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha
tersebut bukan merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada
kendala/rintangan yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti
bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan
konsep-konsep tersebut.
Kendala-kendala yang biasa dijumpai diantaranya:
1) Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai
prosedur dan rancangan pengelolaan kelas secara global.
2) Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya
sendiri sebagai guru.
3) Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan
kelas, sehingga guru tidak dapat memilih pengelolaan yang tepat pada
pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
4) Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur dan
rancangan yang telah disusun.
2.4 Solusi Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas
Setiap kendala atau permasalahan selalu ada solusinya, begitu juga
dalam permasalahan pengelolaan kelas. Solusi dari berbagai kendala di atas
adalah sebagai berikut:
1. Pengajar harus selalu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya
mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas.
2. Pengajar harus dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru dan
kepribadian yang dimiliki guru harus disenangi siswa.

8
Sodikin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Airlangga, 2002), h. 58

11
3. Pengajar harus mendalami konsep-konsep berbagai pendekatan
pengelolaan kelas.
4. Pengajar harus melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan prosedur,
rancangan dan strategi yang telah disusunnya agar pengelolaan kelas
berjalan lancar dan efektif.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
- Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan
pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang
optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
dan efisien. Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan (preventif)
dan dimensi penyembuhan (kuratif).
- Rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun
secara sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan
optimal. Dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruih
oleh lima faktor. Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang
terpenting, yaitu proses pelaksanaannya.
- Setiap kegiatan pasti memiliki kendala-kendala atau permasalahan
yang dihadapi begitu juga dengan prosedur dan rancangan pengelolaan
kelas. Namun disetiap permasalahan akan selalu ada solusi untuk
mengatasinya.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca mengenai Prosedur Manajemen Kelas. Dan kami sebagai
penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

13
DAFTAR PUSTAKA
Badudu,  J.S. dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996
 
Jones, Vern dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, Jakarta: Kencana, 2012
 
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006

14
15
 
Rachman, M, Manajemen Kelas, Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti Proyek Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 1998
 
Sodikin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Airlangga, 2002
 
Yasin, Sulchan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Surabaya: AMANAH Surabaya, 1995

16

Anda mungkin juga menyukai