DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH:
TAHUN 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Manajemen Kelas
tentang “(Prosedur Manajemen Kelas)”.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah
berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi kami dan pembaca. Amin..
Wassalamualaikum Wr. Wb
Kelompok 05
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
2.1 Prosedur Manajemen Kelas..........................................................................
2.2 Rancangan Manajemen Kelas......................................................................
2.3 Kendala Prosedur Dan Rancangan Pengelolaan Kelas................................
2.4 Solusi Prosedur Dan Rancangan Pengelolaan Kelas...................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Bagaimana prosedur manajemen kelas
2. Untuk mengetahui Bagaimana rancangan prosedur manajemen kelas
3. Untuk mengetahui Apa saja kendala dalam prosedur dan rancangan
pengelolaan kelas
4. Untuk mengetahui Bagaimana solusi dari kendala dalam prosedur dan
rancangan pengelolaan kelas
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
J.S. Badudu dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), h.
1092
2
Abdu Majid, Perencanaan Pembelajaran,(Bandung: Remaja Rosda Karya 2006) h.110
3
https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-kelas/
5
efisien. Kegiatan-kegiatan manajemen kelas mengacu pada tindakan
pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).
B. Prosedur Manajemen Kelas
Prosedur merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan guru
dalam mengelola kelas. Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan
(preventif) dan dimensi penyembuhan (kuratif).
a. Prosedur Dimensi Pencegahan (Preventif)
Prosedur pencegahan merupakan tindakan yang dilakukan guru
dalam mengatur anak didik, lingkungan dan peralatan kelas, serta format
pembelajaran sehingga mendukung terhadap suasana belajar yang
menyenangkan dan pencapaian prestasi belajar yang tinggi. Dengan kata
lain, prosedur pencegahan ini menyangkut segala tindakan guru sebelum
tingkah laku yang menyimpang dan mengganggu proses pengajaran
muncul. Keberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu
indikator keberhasilan manajemen kelas. Konsekuensinya adalah guru
dalam menentukan langkah-langkah dalam rangka manajemen kelas harus
merupakan langkah yang efektif dan efisien untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Adapun langkah-langkah pencegahan dalam pengelolaan
kelas yaitu:
1) Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal yang
paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri
sebagai guru akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa
memiliki yang menjadi modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini
dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap permisif yang dipandang
kurang manusiawi dan kurang realistik. Implikasinya di kelas, akan
tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil, kepribadian
yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan menumbuhkan
respon positif bagi siswa siswa.
2) Peningkatan kesadaran pada siswa.
6
tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal
yang telah terbangun pada proses belajar mengajar. Peningkatan kesadaran
pada diri siswa dapat menanggulangi sikap kemalasan, sikap menyerahkan
tanggung jawab, kurang puas, mudah kecewa, mudah tertekan oleh
peraturan sekolah dan sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran pada
diri siswa, seorang pengajar perlu memberitahukan hak dan kewajiban
siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan dan dorongan siswa,
menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa
keterbukaan antara guru dan siswa.
Sikap polos, tulus hati, jujur dan terbuka adalah modal penting
untuk menciptakan kondisi yang optimal untuk memberikan pembelajaran
pada siswa. Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala
tindakannya tidak boleh berpura-pura dalam bersikap dan harus bertindak
apa adanya. Guru dengan segala sikap dan kepribadiannya sangat
mempengaruhi lingkungan belajar, karena tingkah laku, cara menyikapi
dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para
siswa.
7
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan
standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang
fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk
mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib
dengan sanksinya yang mengatur kehidupan di dalam kelas,
perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan
siswa.
1) Mengidentifikasi masalah
2) Menganalisis masalah
8
4) Mendapatkan balikan
5
Sulchan Yasin, Loc,Cit., h. 207
6
Vern Jones dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 41
9
2) Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya. Yakni, setiap
saat seorang siwa akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu
dalam lingkungannya.
3) Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang
tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh siswa, melalui identifikai
masalah penyimpangan yang dihadapinya.
4) Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan
dalam pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan
dalam menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah
penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
5) Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan
pengelolaan kelas.7
7
Ibid, h. 42
10
7. Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan
peranan guru sangat menentukan.8
8. Melakukan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil
pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati atau telah terjadi
perkembangan baru.
2.3 Kendala Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas
Berbagai konsep mengenai prosedur dan rancangan pengelolaan kelas
telah dibahas sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha
tersebut bukan merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada
kendala/rintangan yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti
bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan
konsep-konsep tersebut.
Kendala-kendala yang biasa dijumpai diantaranya:
1) Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai
prosedur dan rancangan pengelolaan kelas secara global.
2) Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya
sendiri sebagai guru.
3) Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan
kelas, sehingga guru tidak dapat memilih pengelolaan yang tepat pada
pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
4) Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur dan
rancangan yang telah disusun.
2.4 Solusi Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas
Setiap kendala atau permasalahan selalu ada solusinya, begitu juga
dalam permasalahan pengelolaan kelas. Solusi dari berbagai kendala di atas
adalah sebagai berikut:
1. Pengajar harus selalu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya
mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas.
2. Pengajar harus dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru dan
kepribadian yang dimiliki guru harus disenangi siswa.
8
Sodikin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Airlangga, 2002), h. 58
11
3. Pengajar harus mendalami konsep-konsep berbagai pendekatan
pengelolaan kelas.
4. Pengajar harus melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan prosedur,
rancangan dan strategi yang telah disusunnya agar pengelolaan kelas
berjalan lancar dan efektif.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan
pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang
optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
dan efisien. Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan (preventif)
dan dimensi penyembuhan (kuratif).
- Rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun
secara sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan
optimal. Dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruih
oleh lima faktor. Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang
terpenting, yaitu proses pelaksanaannya.
- Setiap kegiatan pasti memiliki kendala-kendala atau permasalahan
yang dihadapi begitu juga dengan prosedur dan rancangan pengelolaan
kelas. Namun disetiap permasalahan akan selalu ada solusi untuk
mengatasinya.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
pembaca mengenai Prosedur Manajemen Kelas. Dan kami sebagai
penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996
Jones, Vern dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, Jakarta: Kencana, 2012
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006
14
15
Rachman, M, Manajemen Kelas, Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti Proyek Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 1998
Sodikin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Airlangga, 2002
Yasin, Sulchan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Surabaya: AMANAH Surabaya, 1995
16