Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KELAS EFEKTIF
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Manajemen
Kelas

Dosen Pengampu :
Eika Mei Budiarti, M.Pd

Disusun oleh :
Zakiyatul Fakhiroh (NIM: 2193244047)
Farina Fikria Aulia (NIM: 2193244033)
Muhammad Farhan R. (NIM: 2193244034)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG -JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Pertama, kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridha Allah Yang
Maha Esa, karena tanpa rahmat dan ridha-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Sholawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Kelas dalam makalah ini membahas tentang Kelas efektif.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya dan
khususnya pembaca. Tak ada gading yang tak retak begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang. Terima kasih.

Jombang, 10 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

C. Tujuan Pembahasan........................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kelas Efektif.................................................3

B. Tujuan Pengelolaan Kelas Efektif......................................................4

C. prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas ...........................5

D. komponen keterampilan mengelola kelas...........................................7

E. strategi pengelolaan kelas efektif........................................................8

F. penciptaan iklim kelas yang kondusif...............................................10

G. Pengembangan komunikasi dalam kelas..........................................12

H. permasalahan dalam pengelolaan kelas............................................13

I. hal-hal yang harus dihindari untuk mewujudkan kelas.....................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................16

B. Saran ................................................................................................17

DAFTAR RUJUKAN......................................................................................18

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses pembangunan
suatu bangsa karena sasaran pendidikan adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
Proses Pendidikan tentunya didalamnya terdapat proses
pembelajaran, dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen,
salah satunya terdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin
dicapai pada proses pembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses
pembelajaran yang optimal pendidik harus menganalisis peserta didiknya
terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum, karakteristik akademik,
maupun karakteristik uniknya yang dapat mempengaruhi kemampuan,
intelektual, dan proses belajarnya.
Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran, tergantung terhadap
bagaimana manajemen yang diterapkan oleh pendidik, salah satunya
adalah pengelolaan kelas efektif, maka dari itu, penting bagi kami untuk
menjabarkan tentang pengelolaan kelas efektif yang akan dibahas dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengelolaan kelas efektif?
2. Apa saja tujuan pengelolaan kelas efektif?
3. Bagaimana prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas?
4. Apa saja komponen keterampilan mengelola kelas?
5. Bagaimana strategi pengelolaan kelas efektif?
6. Bagaimana cara penciptaan iklim kelas yang kondusif?
7. Bagaimana cara Pengembangan komunikasi dalam kelas?
8. Apa saja permasalahan dalam pengelolaan kelas?
9. Apa saja hal-hal yang harus dihindari untuk mewujudkan kelas?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian pengelolaan kelas efektif.
2. Mengetahui tujuan pengelolaan kelas efektif.
3. Mengetahui prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas.
4. Mengetahui komponen keterampilan mengelola kelas.
5. Mengetahui strategi pengelolaan kelas efektif
6. Mengetahui cara penciptaan iklim kelas yang kondusif.
7. Mengetahui cara Pengembangan komunikasi dalam kelas.
8. Mengetahui permasalahan dalam pengelolaan kelas.
9. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari untuk mewujudkan kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Kelas Efektif


Kata pengelolaan berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata manus
berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata tersebut apabila
digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Manager
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to
manage, dengan kata bendamanagement diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia menjadi pengelolaan.
Pengelolaan dapat diartikan sebagai suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang ke arah tujuan-tujuan yang organisasional atau maksud-maksud
yang nyata. Pengelolaan juga berarti penyelenggaraan, ketatalaksanaan
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang diinginkan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan lancar,
efektif dan efisien.1
Suharsimi Arikunto, berpendapat bahwa “pengelolaan kelas adalah
suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan”.2
Adapun Hasibuan dan Moerdiono berpendapat bahwa
“pengelolaan kelas adalah pengaturan yang berkaitan dengan penyediaan
kondisi belajar”.3
Sementara itu, Sudirman berpandangan bahwa yang dimaksud
pengelolaan kelas adalah “proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang

1
Nurasma & zaiyasni, Pengelolaan Kelas (Teori dan Praktek dalam Pembelajaran), 1.
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2013, 117.

3
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2013, 84

3
tepat terhadap problem dan situasi kelas. Guru bertugas menciptakan,
memperbaiki dan memelihara organisasi kelas sehingga individu siswa
dapat memanfaatkan kemampuan, bakatnya dan energinya pada tugas-
tugas individual”.4
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas
merupakan kegiatan-kegiatan menciptakan, mempertahankan, dan
mengembalikan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
mengajar dengan maksud tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien. Pengelolaan kelas meliputi dua hal, yaitu pengelolaan yang
menyangkut siswa, dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat
pengajaran), atau dengan kata lain bahwa pengelolaan kelas khusus
membicarakan pengaturan siswa di dalam sebuah kelas dalam hubungan
belajar-mengajar. Dengan demikian, pengaturan pengelolaan kelas dapat
diartikan sama dengan penciptaan lingkungan belajar.

B. Tujuan Pengelolaan Kelas Efektif


Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas
bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkup sosial,
emosional, dan intelektual di dalam kelas. Fasilitas yang disediakan
memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang
memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.5
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila
terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar perlu adanya keterampilan
dalam pengelolaan kelas. Tujuan pengelolaan kelas yaitu:
a. Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai
tujuan pembelajaran.

4
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bina Ilmu, 2004, 49.
5
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, 21.

4
b. Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang
menyimpang dari tujuan pembelajaran.
c. Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkan, untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa, sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi efektif.
e. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan
belajar maupun sebagai kelompokbelajar yang memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal
mungkin.
f. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
g. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam
kelas.6
Dari pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa tujuan
pelaksanaanpengelolaan kelas adalah sebagai upaya guru untuk
mengendalikan dan mengelola tingkah laku siswa di dalam kelas dengan
membina hubungan yang baik antara guru dengan siswa ataupun siswa
dengan siswa agar dapat menciptakan kondisi kelas yang kondusif saat
proses pembelajaran berlangsung.

C. Prinsip Penggunaan Keterampilan Mengelola Kelas


Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas
dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

6
Kadri, Pentingnya Pengelolaan Manajemen Kelas dalam Pembelajaran, Jurnal Studi
Ilmu Keislaman, Vol.9, No.1, 2018, 41.

5
1. Faktor internal siswa berhubungan dengan masalah emosi,
pikiran dan perilaku siswa.
Faktor eksternal siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar.
penempatan siswa, pengelompokkan siswa, jumlah siswa dan
sebagainya.7
Oleh karena itu, untuk memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas. perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip pengelolaan
kelas, yang meliputi:
a. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu
menunjukkan antusiasnya pada tugasnya atau pada aktivitasnya
akan berhasil dalam mengimplementaikan pengelolaan kelas
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan
yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk
belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah
laku yang menyimpang, selanjutnya akan menambah menarik
perhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar
peserta didik.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi
antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya
gangguan, meningkatkan perhatian anak didik kevarisian dalam
penggunaannya merupakan kunci untuk tercapainya
pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan anak didik sertamenciptakan iklim belajar mengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah

7
Made Pidarta, Pengelolaan Kelas, Surabaya: Usaha Nasional, 1970, 21.

6
munculnya gangguan seperti keributan, tidak ada perhatian
tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.8
D. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
Suwana berpendapat bahwa pengelolaan kelas merupakan
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses
belajar-mengajar. Guru harus mampu menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas untuk mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan
memungkinkan anak didik untuk belajar. Suatu kondisi belajar yang
optimal dapat dicapai apabila guru mampu mengatur siswa dan sarana
pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
guna tercapainya tujuan pengajaran.9
Komponen keterampilan mengelola kelas yang berhubungan
dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan kegiatan pembelajaran, sehingga berjalan secara optimal,
efisien, dan efektif.
Komponen ini meliputi menunjukkan sikap tanggap, memberi
perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberi petunjuk yang jelas,
menegur, dan memberi penguatan. Komponen keterampilan mengelola
kelas yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang
berkelanjutan Guru dapat merespon gangguan yang ditimbulkan oleh
siswa dengan cara memberikan penguatan negatif, penghapusan, maupun
hukuman.
Bukhari Alma menjelaskan ada beberapa komponen dalam
keterampilan mengelola kelas yaitu:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, dengan
8
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, 2006, 67
9
Suwarna, Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik Profesional.
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006, 45.

7
caramenunjukan sikap tanggap, membagi perhatian baik secara
visual maupun verbal, memusatkan perhatian pada kelompok
dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung jawab
siswa, memberikan ptunjuk-petunjuk yang jelas, menegur
secara bijaksana, memberikan penguatan jika perlu.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi
belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan
respons guru terhadap respon negatif siswa yang
berkelanjutan.10
E. Stategi Pengelolaan Kelas Efektif
Secara bahasa strategi diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara.
Sedangkan secara umum definisi dari strategi adalah suatu garis besar
dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telag ditetapkan. Definisi
strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran merupakan perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.11
Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat, yang
menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif,
sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.12
Dengan adanya pengelolan kelas, pembelajaran sebagai suatu
prosesmemiliki strategi dalam upaya untuk menjadikan pembelajaran yang
efektif.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru merupakan usaha dalam
menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat

10
Bukhari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, Bandung:
Alfabeta, 2010, 52.
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, 124.
12
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Prenada Media, 2004, 123.

8
berjalan secara efektif, sehingga tujuan
pembelajarandapatdenganmaksimal.Ragamstrategipengelolaan kelas
meliputi:
1. Penataan lingkungan belajar
Lingkungan belajar di kelas sebagai situasi buatan yang
berhubunga dengan proses pembelajaran atau konteks
terjadinya pengalaman belajar, dapat di klasifikasikan dalam
lingkungan (keadaan) fisik dan lingkungan sosial.Pengelolaan
lingkungan fisik meliputi penataan ruang kelas, pengaturan
tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya yang cukup
menjamin kesehatan siswa dan pengaturan penyimpanan
barang yang diatur sedemikian rupa sehingga barang-barang
tersebut segera dapat digunakan. Pengelolaan lingkungan sosial
meliputi interaksi guru dansiswa, siswa dengan siswa, dan
siswa, guru, serta lingkungan sekitarnya.13
2. Cara pengajaran guru (pendidik)
Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang
efektif,maka guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam
pelaksanaanpembelajaran. Karena mengajar adalah hal yang
kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi, maka
seorang pendidik harus mampu danmenguasai beragam strategi
dan perspektif serta dapat mengaplikasikannyasecara fleksibel.
3. Pengaturan perilaku dan pemberian motivasi kepada siswa
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan lingkungan
dimana siswa berinteraksi. diharapkan mampu membentuk
sikap dan perilaku siswa yang baik. Dalam prosesnya sering
kali muncul perilaku siswa yang menganggu kondisi kelas Oleh
karena itu guru dapat menerapkan sistem reward dan
punishment. Reward atau penghargaan diberikan kepada siswa
yang berprestasi atau berperilaku baik, dan punishment atau

13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, 34.

9
sanksi (hukuman) dikenakan terhadap siswa yang melanggar
peraturan. Reward dan punishment berfungsi untuk
menumbuhkan motivasi siswa.Motivasi belajar adalah suatu
perubahan tenaga di dalam dini seseorang (pribadi) yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
4. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui
penggunaan materi pembelajaran yang menarik dan juga
penggunaan variasi metodepenyajian.
5. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar
keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau
ditetapkan oleh dirinyasendiri dan bukan dirumuskan atau
ditetapkan oleh orang lain.14

F. Penciptaan Iklim Kelas yang Kondusif


Iklim kelas adalah kondisi lingkungan kelas dalam hubungannya
dengan proses pembelajaran. Iklim kelas merupakan suasana yang ditandai
oleh adanya pola interaksi atau komunikasi antara guru-siswa, siswa-guru,
dan siswa-siswa.
Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menciptakan iklim
kelas yang berkualitas dan kondusif guna meningkatkan prestasi belajar
siswa,15 antara lain:
1. Penataan ruang kelas
Criteria yang sebaiknya dipenuhi ketika melakukan penataan
ruang kelas adalah menunjang efektivitas proses belajar, bersifat

14
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Aal dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta:
Delia Press, 2004, 42.
15
Ali Muhtadi, ”Penciptaan iklim Kelas yang Kondusif dan Berkualitas dalam Proses
Pembelajaran”, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280878/penelitian/5.+Menciptakan+iklim+kelas+yang+kond
usif+dan+berkualitas.pdf. Diakses pada10 februari 2023

10
fleksibel, adanya fasilitas yang mendukung, dan mampu membantu
siswa meningkatkan motivasi belajarnya. Usahakan dalam satu
ruang pembelajaran anak didiknya tidak lebih dari 30 anak, agar
guru mampu mengontrol para anak didiknya.
2. Pengaturan tempat duduk siswa

Sebuah denah tempat duduk para siswa dalam suatu kelas


mempunyai fungsi yaitu memudahkan guru cepat menghafal
namanama semua siswa di kelas.pengetahuan nama setiap siswa
merupakan suatu alat psikologis yang efektif bagi proses belajar
mengajar. Pengaturan tempat duduk hendaknya fleksibel yang artinya
dapat diubah sesuai kebutuhan. Dan usahakan dalam menata tempat
duduk jauhkan dari pandangan yang bias memalingkan perhatian siswa
dari guru ketika pembelajaran.

3. Metode pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang bervariasi sangat
dibutuhkan oleh para guru dan sesuai dengan keinginan yang ingin
dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat
melaksanakan tuganya, bila tidak menguasai metode mengajar. Oleh
karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan
metode yang tepat. Dengan menguasai dari berbagai metode dan dapat
menempatkan pada situasi dan kondisi yang sesuai dengan keadaan
siswa.
4. Pengguna media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran memang turut mempengaruhi
iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan dijelaskan oleh
guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
bahkan membantu pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
Alangkah baiknya penggunaan media ini selalu bervariasi atau dengan

11
kata lain berubah ubah, untuk menghindari kebosanan belajar pada
anak didik.
5. Pola interaksi
Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila terjadi
interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan bertujuan untuk
mencapai suatu tujuan belajar tertentu dengan cara memfasilitasi
pengetahuan dan keterampilan siswa melalui kegiatan yang dapat
membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Suatu interaksi
dikatakan memiliki sifat edukatif bukan semata ditentukan oleh
bentuknya, melainkan oleh tujuan interaksi itu sendiri dilihat dari
tujuan interaksi yang dilakukan oleh guru untuk membangkitkan
semangat belajar siswa, maka interaksi tersebut sudah berlangsung
secara edukatif. Akan tetapi dalam pelaksanaannya selain di dalam
kelas juga terjadi diluar kelas.16
G. Pengembangan Komunikasi dalam Kelas

Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar seharusnya


berlangsung amat efektif, baik antara guru-siswa, maupun antara siswa-
siswa, sebab, mekanisme pengembangan komunikasi dalam kelas
mempengaruhi lancarnya pengelolaan kelas efektif. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan komunikasi dalam kelas adalah:

1. Hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada


pembiasan isi
2. Hal yang akan disampaikan setingkat dengan kemampuan siswa dalam
menelaah (tingkat intelegensi siswa, pengalaman-pengalaman yang
pernah didapat)
3. Siswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara
menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru
yang akan disampaikan

16
Mustajib, “Manajemen Kelas: Upaya Mencapai Tujuan Hasil Belajar”, Jurnal Study
Ilmu Keagamaan Islam, Vol.1, No. 2, Juni 2020.

12
4. Siswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat
dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses
dalam usahanya
5. Siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi
beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang
terjadi.17
H. Permasalahan dalam Pengelolaan Kelas

Ada 2 jenis masalah pengelolaan kelas, yaitu yang bersifat


perorangan atau individual dan yang bersifat kelompok18, yaitu:

1. Masalah Individual, masalah individu adalah masalah dalam


pengelolaan kelas yang muncul dari indvidu siswa, bentuk-bentuk
perilaku tersebut menimbulkan masalah dalam kelas yang dapat
mengganggu kelancaran peralajaran.
a. Anak tertawa lebih keras dibandingkan teman-temannya
b. Anak suka menunjukkan kekuatan/kekuasaan.
c. Anak suka bercanda dan sering menggoda teman sebelahnya.
d. Anak pura-pura sakit.
e. Anak pura-pura tidak mengerti sehingga selalu bertanya.
f. Anak selalu menunjukkan kegiatan yang larnban dm sebagainya.
g. Anak sering mendebat dan kehilangan kontrol.
h. Anak cenderung menunjukkan perilaku yang selalu ingin
mengalahkan orang lain.
i. Anak marah-marah (tindakan aktif) dan melakukan tindakan
agresif.
j. Anak menarik diri sarna sekali dan tidak mau melaksanakan
kewajiban-kewaji bannya.
k. Anak selalu lupa pada aturan-aturan penting dalam kelas.

17
M. Miftah, “Strategi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran”, Jurnal Teknodik, Vol.
12 No. 2, Desember 2008
18
Nurasma, dan Zaiyasni, Pengelolaan Kelas. Universitas Negeri Pdang. Hal 91

13
l. Anak melakukan tindakan-tindakan fisik yang dapat menyakiti
orang lain.
m. Anak tidak mau sama sekali menerima tugas yang diberikan
kepadanya dan selalu mengatakan tidak hisa.
n. Anak merasa pesimis atau putus asa terhadap semua keadaan.
o. Anak memiliki rasa permusuhan atau menentang kepada semua
peraturan.
p. Anak pasif atau potensi rendah serta datang ke sekolah tidak
teratur.
2. Masalah kelompok yang kaitannya dengan pengelolaan kelas
a. Kurangnya kekompakan
b. Kurangnya kemampuan mengikuti peraturan kelompok
c. Reaksi terhadap anggota kelompok
d. Penerimaan kelompok atas tingkah laku yang menyimpang
e. Ketidak semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah lagu agresif atau
protes masalah kelompok.
I. Hal-hal yang Harus dihindari untuk Mewujudkan Kelas

Dalam pengelolaan kelas efektif, terdapat juga beberapa hal yang


harus dihindari oleh guru sebagai manajer kelas, guna untuk mewujudkan
kelas efektif, hal tersebut diantaranya:

1. Campur tangan berlebihan


2. Kelenyapan
3. Ketidak tepatan memulai dan mengahiri kegiatan
4. Penyimpangan
5. Bertele-tele
6. Pengulangan penjelasan yang tidak perlu terjadi
7. Terlalu banyak mencatat

14
Dari beberapa hal diatas, guru sebagai manajer kelas seharusnya tidak
melakukan beberapa hal tersebut, karena jika dilakukan, maka kelas efektif
tidak akan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan.19

19
Mustajib, “Manajemen Kelas: Upaya Mencapai Tujuan Hasil Belajar”, Jurnal Study
Ilmu Keagamaan Islam, Vol.1, No. 2, Juni 2020.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengelolaan kelas merupakan kegiatan-kegiatan menciptakan,
mempertahankan, dan mengembalikan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar mengajar dengan maksud tercapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.

Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas


bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkup sosial,
emosional, dan intelektual di dalam kelas.

Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yaitu: Hangat dan antusias,


kemudian tantangan, bervariasi, dan keluwesan.

Strategi pengelolaan kelas efektif yaitu: 1) Keterampilan yang


berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal, dengan caramenunjukan sikap tanggap, membagi perhatian baik
secara visual maupun verbal, memusatkan perhatian pada kelompok
dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung jawab siswa,
memberikan ptunjuk-petunjuk yang jelas, menegur secara bijaksana,
memberikan penguatan jika perlu. 2)Keterampilan yang berhubungan
dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini
berkaitan dengan respons guru terhadap respon negatif siswa yang
berkelanjutan.

Strategi pengelolaan kelas efektif yaitu: 1)Penataan lingkungan


belajar, 2)Cara pengajaran guru, 3)Pengaturan perilaku dan pemberian
motivasi, 4)Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik,
5)membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar

16
Penciptaan iklim kelas yang kondusif: 1)Penatan ruang kelas,
2)Pengaturan tempat duduk siswa, 3)Metode pembelajarab, 4)Penggunaan
media pembelajaran, 5)Polai Interaksi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan komunikasi


dalam kelas adalah: 1)Hal yang akan disampaikan sampai kepada
penerima tanpa ada pembiasan isi, 2)Hal yang akan disampaikan setingkat
dengan kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa,
pengalaman-pengalaman yang pernah didapat 3)Siswa terikat secara aktif
dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat
sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaikan, 4)Siswa diminta
menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan
balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya,
5)Siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi
beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.

Permasalahan yang ada dalam pengelolaan kelas ada 2, yaitu masalah


individual dan masalah keompok.

Dan yang terakhir adalah hal-hal yang perlu dihindari dalam


pengelolaan kelas efektif: 1)Campur tangan berlebihan, 2)Kelenyapan,
3)Ketidak tepatan memulai dan mengahiri kegiatan, 4)Penyimpangan,
5)Bertele-tele, 6)Pengulangan penjelasan yang tidak perlu terjadi,
7)Terlalu banyak mencatat.

Saran
Dari kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada
pembaca adalah, apabila pembaca menjadi pendidik, sebaiknya pembaca dapat
menerapkan strategi pengelolaan kelas efektif yang telah di jabarkan diatas,
karena apabila strategi diatas benar-benar diterapkan dengan baik, makan akan
terwujud pebgelolaan kelas yang efektif.

17
DAFTAR RUJUKAN

Nurasma, dan zaiyasni, Pengelolaan Kelas (Teori dan Praktek dalam


Pembelajaran).

Bahri Syaiful, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2013.

Sagala Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2013.

Rohmad Ali, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bina Ilmu, 2004.

Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, 21.

Kadri, Pentingnya Pengelolaan Manajemen Kelas dalam Pembelajaran, Jurnal


Studi Ilmu Keislaman, Vol.9, No.1, 2018.

Pidarta Made, Pengelolaan Kelas, Surabaya: Usaha Nasional, 1970, 21.

Bahri Syaiful, & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, 2006.

Suwarna, Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik


Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

Alma Bukhari, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar,


Bandung: Alfabeta, 2010.

Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan,


Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.

18
Rosyada Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Prenada Media,
2004.

Majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Aal dalam Kegiatan Pembelajaran,


Jakarta: Delia Press, 2004.

Muhtadi Ali, ”Penciptaan iklim Kelas yang Kondusif dan Berkualitas dalam
Proses Pembelajaran”, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280878/penelitian/5.+Menciptakan+i
klim+kelas+yang+kondusif+dan+berkualitas.pdf. Diakses pada10
februari 2023

Mustajib, “Manajemen Kelas: Upaya Mencapai Tujuan Hasil Belajar”, Jurnal


Study Ilmu Keagamaan Islam, Vol.1, No. 2, Juni 2020.

Miftah M., “Strategi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran”, Jurnal Teknodik,


Vol. 12 No. 2, Desember 2008

Nurasma, dan Zaiyasni, Pengelolaan Kelas. Universitas Negeri Pdang. Hal 91

19

Anda mungkin juga menyukai