KELAS EFEKTIF
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Manajemen
Kelas
Dosen Pengampu :
Eika Mei Budiarti, M.Pd
Disusun oleh :
Zakiyatul Fakhiroh (NIM: 2193244047)
Farina Fikria Aulia (NIM: 2193244033)
Muhammad Farhan R. (NIM: 2193244034)
Pertama, kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridha Allah Yang
Maha Esa, karena tanpa rahmat dan ridha-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Sholawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Kelas dalam makalah ini membahas tentang Kelas efektif.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya dan
khususnya pembaca. Tak ada gading yang tak retak begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
C. Tujuan Pembahasan........................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................16
B. Saran ................................................................................................17
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................18
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses pembangunan
suatu bangsa karena sasaran pendidikan adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
Proses Pendidikan tentunya didalamnya terdapat proses
pembelajaran, dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen,
salah satunya terdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin
dicapai pada proses pembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses
pembelajaran yang optimal pendidik harus menganalisis peserta didiknya
terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum, karakteristik akademik,
maupun karakteristik uniknya yang dapat mempengaruhi kemampuan,
intelektual, dan proses belajarnya.
Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran, tergantung terhadap
bagaimana manajemen yang diterapkan oleh pendidik, salah satunya
adalah pengelolaan kelas efektif, maka dari itu, penting bagi kami untuk
menjabarkan tentang pengelolaan kelas efektif yang akan dibahas dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengelolaan kelas efektif?
2. Apa saja tujuan pengelolaan kelas efektif?
3. Bagaimana prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas?
4. Apa saja komponen keterampilan mengelola kelas?
5. Bagaimana strategi pengelolaan kelas efektif?
6. Bagaimana cara penciptaan iklim kelas yang kondusif?
7. Bagaimana cara Pengembangan komunikasi dalam kelas?
8. Apa saja permasalahan dalam pengelolaan kelas?
9. Apa saja hal-hal yang harus dihindari untuk mewujudkan kelas?
1
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian pengelolaan kelas efektif.
2. Mengetahui tujuan pengelolaan kelas efektif.
3. Mengetahui prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas.
4. Mengetahui komponen keterampilan mengelola kelas.
5. Mengetahui strategi pengelolaan kelas efektif
6. Mengetahui cara penciptaan iklim kelas yang kondusif.
7. Mengetahui cara Pengembangan komunikasi dalam kelas.
8. Mengetahui permasalahan dalam pengelolaan kelas.
9. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari untuk mewujudkan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nurasma & zaiyasni, Pengelolaan Kelas (Teori dan Praktek dalam Pembelajaran), 1.
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2013, 117.
3
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2013, 84
3
tepat terhadap problem dan situasi kelas. Guru bertugas menciptakan,
memperbaiki dan memelihara organisasi kelas sehingga individu siswa
dapat memanfaatkan kemampuan, bakatnya dan energinya pada tugas-
tugas individual”.4
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas
merupakan kegiatan-kegiatan menciptakan, mempertahankan, dan
mengembalikan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
mengajar dengan maksud tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien. Pengelolaan kelas meliputi dua hal, yaitu pengelolaan yang
menyangkut siswa, dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat
pengajaran), atau dengan kata lain bahwa pengelolaan kelas khusus
membicarakan pengaturan siswa di dalam sebuah kelas dalam hubungan
belajar-mengajar. Dengan demikian, pengaturan pengelolaan kelas dapat
diartikan sama dengan penciptaan lingkungan belajar.
4
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bina Ilmu, 2004, 49.
5
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, 21.
4
b. Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang
menyimpang dari tujuan pembelajaran.
c. Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkan, untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa, sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi efektif.
e. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan
belajar maupun sebagai kelompokbelajar yang memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal
mungkin.
f. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
g. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam
kelas.6
Dari pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa tujuan
pelaksanaanpengelolaan kelas adalah sebagai upaya guru untuk
mengendalikan dan mengelola tingkah laku siswa di dalam kelas dengan
membina hubungan yang baik antara guru dengan siswa ataupun siswa
dengan siswa agar dapat menciptakan kondisi kelas yang kondusif saat
proses pembelajaran berlangsung.
6
Kadri, Pentingnya Pengelolaan Manajemen Kelas dalam Pembelajaran, Jurnal Studi
Ilmu Keislaman, Vol.9, No.1, 2018, 41.
5
1. Faktor internal siswa berhubungan dengan masalah emosi,
pikiran dan perilaku siswa.
Faktor eksternal siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar.
penempatan siswa, pengelompokkan siswa, jumlah siswa dan
sebagainya.7
Oleh karena itu, untuk memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas. perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip pengelolaan
kelas, yang meliputi:
a. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu
menunjukkan antusiasnya pada tugasnya atau pada aktivitasnya
akan berhasil dalam mengimplementaikan pengelolaan kelas
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan
yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk
belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah
laku yang menyimpang, selanjutnya akan menambah menarik
perhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar
peserta didik.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi
antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya
gangguan, meningkatkan perhatian anak didik kevarisian dalam
penggunaannya merupakan kunci untuk tercapainya
pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan anak didik sertamenciptakan iklim belajar mengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah
7
Made Pidarta, Pengelolaan Kelas, Surabaya: Usaha Nasional, 1970, 21.
6
munculnya gangguan seperti keributan, tidak ada perhatian
tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.8
D. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
Suwana berpendapat bahwa pengelolaan kelas merupakan
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses
belajar-mengajar. Guru harus mampu menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas untuk mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan
memungkinkan anak didik untuk belajar. Suatu kondisi belajar yang
optimal dapat dicapai apabila guru mampu mengatur siswa dan sarana
pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
guna tercapainya tujuan pengajaran.9
Komponen keterampilan mengelola kelas yang berhubungan
dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan kegiatan pembelajaran, sehingga berjalan secara optimal,
efisien, dan efektif.
Komponen ini meliputi menunjukkan sikap tanggap, memberi
perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberi petunjuk yang jelas,
menegur, dan memberi penguatan. Komponen keterampilan mengelola
kelas yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang
berkelanjutan Guru dapat merespon gangguan yang ditimbulkan oleh
siswa dengan cara memberikan penguatan negatif, penghapusan, maupun
hukuman.
Bukhari Alma menjelaskan ada beberapa komponen dalam
keterampilan mengelola kelas yaitu:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, dengan
8
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, 2006, 67
9
Suwarna, Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik Profesional.
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006, 45.
7
caramenunjukan sikap tanggap, membagi perhatian baik secara
visual maupun verbal, memusatkan perhatian pada kelompok
dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung jawab
siswa, memberikan ptunjuk-petunjuk yang jelas, menegur
secara bijaksana, memberikan penguatan jika perlu.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi
belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan
respons guru terhadap respon negatif siswa yang
berkelanjutan.10
E. Stategi Pengelolaan Kelas Efektif
Secara bahasa strategi diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara.
Sedangkan secara umum definisi dari strategi adalah suatu garis besar
dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telag ditetapkan. Definisi
strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran merupakan perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.11
Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat, yang
menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif,
sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.12
Dengan adanya pengelolan kelas, pembelajaran sebagai suatu
prosesmemiliki strategi dalam upaya untuk menjadikan pembelajaran yang
efektif.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru merupakan usaha dalam
menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat
10
Bukhari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, Bandung:
Alfabeta, 2010, 52.
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, 124.
12
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Prenada Media, 2004, 123.
8
berjalan secara efektif, sehingga tujuan
pembelajarandapatdenganmaksimal.Ragamstrategipengelolaan kelas
meliputi:
1. Penataan lingkungan belajar
Lingkungan belajar di kelas sebagai situasi buatan yang
berhubunga dengan proses pembelajaran atau konteks
terjadinya pengalaman belajar, dapat di klasifikasikan dalam
lingkungan (keadaan) fisik dan lingkungan sosial.Pengelolaan
lingkungan fisik meliputi penataan ruang kelas, pengaturan
tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya yang cukup
menjamin kesehatan siswa dan pengaturan penyimpanan
barang yang diatur sedemikian rupa sehingga barang-barang
tersebut segera dapat digunakan. Pengelolaan lingkungan sosial
meliputi interaksi guru dansiswa, siswa dengan siswa, dan
siswa, guru, serta lingkungan sekitarnya.13
2. Cara pengajaran guru (pendidik)
Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang
efektif,maka guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam
pelaksanaanpembelajaran. Karena mengajar adalah hal yang
kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi, maka
seorang pendidik harus mampu danmenguasai beragam strategi
dan perspektif serta dapat mengaplikasikannyasecara fleksibel.
3. Pengaturan perilaku dan pemberian motivasi kepada siswa
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan lingkungan
dimana siswa berinteraksi. diharapkan mampu membentuk
sikap dan perilaku siswa yang baik. Dalam prosesnya sering
kali muncul perilaku siswa yang menganggu kondisi kelas Oleh
karena itu guru dapat menerapkan sistem reward dan
punishment. Reward atau penghargaan diberikan kepada siswa
yang berprestasi atau berperilaku baik, dan punishment atau
13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, 34.
9
sanksi (hukuman) dikenakan terhadap siswa yang melanggar
peraturan. Reward dan punishment berfungsi untuk
menumbuhkan motivasi siswa.Motivasi belajar adalah suatu
perubahan tenaga di dalam dini seseorang (pribadi) yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
4. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui
penggunaan materi pembelajaran yang menarik dan juga
penggunaan variasi metodepenyajian.
5. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar
keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau
ditetapkan oleh dirinyasendiri dan bukan dirumuskan atau
ditetapkan oleh orang lain.14
14
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Aal dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta:
Delia Press, 2004, 42.
15
Ali Muhtadi, ”Penciptaan iklim Kelas yang Kondusif dan Berkualitas dalam Proses
Pembelajaran”, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280878/penelitian/5.+Menciptakan+iklim+kelas+yang+kond
usif+dan+berkualitas.pdf. Diakses pada10 februari 2023
10
fleksibel, adanya fasilitas yang mendukung, dan mampu membantu
siswa meningkatkan motivasi belajarnya. Usahakan dalam satu
ruang pembelajaran anak didiknya tidak lebih dari 30 anak, agar
guru mampu mengontrol para anak didiknya.
2. Pengaturan tempat duduk siswa
3. Metode pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang bervariasi sangat
dibutuhkan oleh para guru dan sesuai dengan keinginan yang ingin
dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat
melaksanakan tuganya, bila tidak menguasai metode mengajar. Oleh
karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan
metode yang tepat. Dengan menguasai dari berbagai metode dan dapat
menempatkan pada situasi dan kondisi yang sesuai dengan keadaan
siswa.
4. Pengguna media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran memang turut mempengaruhi
iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan dijelaskan oleh
guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
bahkan membantu pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
Alangkah baiknya penggunaan media ini selalu bervariasi atau dengan
11
kata lain berubah ubah, untuk menghindari kebosanan belajar pada
anak didik.
5. Pola interaksi
Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila terjadi
interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan bertujuan untuk
mencapai suatu tujuan belajar tertentu dengan cara memfasilitasi
pengetahuan dan keterampilan siswa melalui kegiatan yang dapat
membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Suatu interaksi
dikatakan memiliki sifat edukatif bukan semata ditentukan oleh
bentuknya, melainkan oleh tujuan interaksi itu sendiri dilihat dari
tujuan interaksi yang dilakukan oleh guru untuk membangkitkan
semangat belajar siswa, maka interaksi tersebut sudah berlangsung
secara edukatif. Akan tetapi dalam pelaksanaannya selain di dalam
kelas juga terjadi diluar kelas.16
G. Pengembangan Komunikasi dalam Kelas
16
Mustajib, “Manajemen Kelas: Upaya Mencapai Tujuan Hasil Belajar”, Jurnal Study
Ilmu Keagamaan Islam, Vol.1, No. 2, Juni 2020.
12
4. Siswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat
dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses
dalam usahanya
5. Siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi
beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang
terjadi.17
H. Permasalahan dalam Pengelolaan Kelas
17
M. Miftah, “Strategi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran”, Jurnal Teknodik, Vol.
12 No. 2, Desember 2008
18
Nurasma, dan Zaiyasni, Pengelolaan Kelas. Universitas Negeri Pdang. Hal 91
13
l. Anak melakukan tindakan-tindakan fisik yang dapat menyakiti
orang lain.
m. Anak tidak mau sama sekali menerima tugas yang diberikan
kepadanya dan selalu mengatakan tidak hisa.
n. Anak merasa pesimis atau putus asa terhadap semua keadaan.
o. Anak memiliki rasa permusuhan atau menentang kepada semua
peraturan.
p. Anak pasif atau potensi rendah serta datang ke sekolah tidak
teratur.
2. Masalah kelompok yang kaitannya dengan pengelolaan kelas
a. Kurangnya kekompakan
b. Kurangnya kemampuan mengikuti peraturan kelompok
c. Reaksi terhadap anggota kelompok
d. Penerimaan kelompok atas tingkah laku yang menyimpang
e. Ketidak semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah lagu agresif atau
protes masalah kelompok.
I. Hal-hal yang Harus dihindari untuk Mewujudkan Kelas
14
Dari beberapa hal diatas, guru sebagai manajer kelas seharusnya tidak
melakukan beberapa hal tersebut, karena jika dilakukan, maka kelas efektif
tidak akan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan.19
19
Mustajib, “Manajemen Kelas: Upaya Mencapai Tujuan Hasil Belajar”, Jurnal Study
Ilmu Keagamaan Islam, Vol.1, No. 2, Juni 2020.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengelolaan kelas merupakan kegiatan-kegiatan menciptakan,
mempertahankan, dan mengembalikan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar mengajar dengan maksud tercapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
16
Penciptaan iklim kelas yang kondusif: 1)Penatan ruang kelas,
2)Pengaturan tempat duduk siswa, 3)Metode pembelajarab, 4)Penggunaan
media pembelajaran, 5)Polai Interaksi.
Saran
Dari kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada
pembaca adalah, apabila pembaca menjadi pendidik, sebaiknya pembaca dapat
menerapkan strategi pengelolaan kelas efektif yang telah di jabarkan diatas,
karena apabila strategi diatas benar-benar diterapkan dengan baik, makan akan
terwujud pebgelolaan kelas yang efektif.
17
DAFTAR RUJUKAN
Bahri Syaiful, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
Bahri Syaiful, & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, 2006.
18
Rosyada Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Prenada Media,
2004.
Muhtadi Ali, ”Penciptaan iklim Kelas yang Kondusif dan Berkualitas dalam
Proses Pembelajaran”, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280878/penelitian/5.+Menciptakan+i
klim+kelas+yang+kondusif+dan+berkualitas.pdf. Diakses pada10
februari 2023
19