Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MASALAH GURU DALAM MENGAJAR DAN SOLUSINYA


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Tenaga Kependidikan

Dosen Pengampu:

Drs. H. Moh. Solihin, M.Pd.I

Di Susun Oleh Kelompok 8:

1. Wardatun Nadziro 211101030004


2. Siti Wasilah 211101030030
3. Nuri Firdausiyah 211101030026
4. Anisya Nadila Salsabila Ervani 211101030022
5. M. Ayyub Sholah Baldani 211101030041

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACH SHIDDIQ JEMBER

2022

i
PRAKATA

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT. yang telahmelimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Etika Profesi Tenaga Kependidikan dengan judul " Masalah Guru
Dalam Mengajar dan Solusinya"

Dengan membuat tugas makalah ini diharapkan mampu mengetaui tentang Masalah
Gutu Dalam Mengajar dan Solusinya yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai
sumber. Makalah ini kami buat sebagian mengambil dari berbagai sumber yang ada kemudian
kami ambil materi yang penting atau kami rangkum sesingkat mungkin.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan serta masihjauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Jember, 4 Desember 2022

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I ....................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1. Latar Belakang............................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
3. Tujuan .......................................................................................................................... 2

BAB II ...................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3

1. Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar ................................................................. 3


2. Solusi Mengatasi Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar .................................... 6
3. Kriteria Guru Terpuji .................................................................................................. 7
4. Tips Menjadi Guru Yang Ideal ................................................................................... 8

PENUTUP ............................................................................................................................... 12

KESIMPULAN ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Guru memiliki tugas dan peran penting dalam dunia pendidikan. Guru merupakan jabatan
profesi tidak semua orang sanggup menjalankannya karena disamping pandai dalam bidang
keilmuan, guru juga harus memiliki keahlian khusus. Pekerjaan ini juga memikul tanggung
jawab yang begitu besar . Orang yang pandai saja, belum tentu disebut sebagai guru. Untuk
dianggap menjadi seorang guru diperlukan kreteria khusus serta memiliki kualifikasi agar bisa
disebut sebagai guru profesional.

Guru juga sering diartikan orang yang bertanggung jawab sebagai orang yang bertanggung
jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi
(fitrah) siswa baik potensi kognitif, potensi apektif, maupun potensi psikomotorik, Sebagai guru
yang profesional terdapat seperangkat tugas yang harus di laksanakan oleh guru berhubungan
dengan profesinya sebagai pengajar. Secara garis besar, tugas guru yaitu menjadi pengelola
dalam proses pembelajaran dan tugas-tugas lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan
proses pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Jadi
profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis
pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum dan perkembangan manusia.

Tugas pokok seorang guru adalah mendidik peserta didiknya dalam berbagai keilmuan
dalam rangka mencapai tujuan dalam meningkatkan pendidikan yang bermutu dan berkualiatas.
Menjadi guru adalah pilihan prestasi yang mulia, oleh karenanya merupakan kewajiban guru
untuk menjaga kemuliaan profesinya dengan cara melaksanakan pengabdiannya secara
profesional. Demikian peranan penting dalam kerangka sistem pendidikan yang menentukan
berhasil atau gagalnya suatu proses pendidikan. Dengan demikian guru dituntut harus memiliki
kompetensi. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi
profesional. Pendidikan merupakan sarana utama di dalam upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran yang diatur oleh masyarakat atau pemerintah, sedangkan sekolah
merupakan suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal. Di dalam dunia

1
pendidikan adanya proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
dengan peserta didik. Dimana seorang guru harus bisa mempengaruhi peserta didiknya, supaya
mereka dapat memahami dan mengerti yang di ajarkan oleh gurunya. Oleh karena itu, di dalam
mengajar guru harus bisa berinteraksi dengan siswanya. Kemudian untuk terjadinya interaksi
guru dengan siswa dalam belajar mengajar diperlukan perencanaan program yang matang,
karena dengan sendirinya keberhasilan belajar siswa akan di tentukan pula oleh perencanaan
yang dibuat oleh guru.

2. Rumusan Masalah
1) Apa Saja Contoh Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar ?
2) Bagaimana Solusi Mengatasi Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar ?
3) Bagaimana Kriteria Guru Terpuji ?
4) Bagaimana Tips Menjadi Guru Yang Ideal ?
3. Tujuan
1) Untuk Mendeskripsikan Contoh Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar
2) Untuk Mendeskripsikan Solusi Mengatasi Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar
3) Untuk Mendeskripsikan Kriteria Guru Terpuji
4) Untuk Mendeskripsikan Tips Menjadi Guru Yang Ideal

BAB II

2
PEMBAHASAN

1. Contoh Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar

Dalam dunia pendidikan, seorang guru merupakan pemeran utama dalam berjalannya
interaksi antara peserta didik dengan konten pembelajaran yang diserap. Idealnya, para peserta
didik dapat memahami pembelajaran dengan mudah hingga akhirnya capaian keberhasilan dapat
memuaskan. Hanya saja, keidealan tersebut belum bisa terwujud di realita kehidupan pendidikan
pada sebagian wilayah di negeri ini. Hal ini lantaran tidak semua guru sudah ideal selayaknya
pendidik yang diidamkan. Bukan karena faktor intelektualitas semata. Namun bisa jadi karena
beberapa aspek eksternal yang mempengaruhi kinerja guru. 1

Dalam mengajar, mungkin guru memiliki tantangan atau permasalahan tersendiri yang
terkadang sulit dihadapi. Setiap tantangan tersebut bisa disebabkan karena faktor internal atau
dalam diri guru itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu bisa dari siswa atau lingkungan sekolah.
Meski begitu, guru harus bisa mengatasi permasalahan tersebut agar pembelajaran tetap berjalan
efektif. 2

Kendala guru yang sedang dialami jika dibiarkan terus menerus, tentu akan mengganggu
aspek kelayakan guru dalam penyampaian materi maupun peserta didik gagal dalam mencapai
keberhasilan. Oleh sebab itu, penting bagi seorang guru untuk belajar dari pengalaman guru yang
telah berkecimpung dalam dunia pendidikan agar kendala tersebut tidak terjadi lagi serta
memperburuk keadaan. Adapun catatan beberapa kendala guru teruraikan sebagai berikut :

1) Kurang Persiapan (Lacking of Preparation)

Menjadi guru bukanlah sesuatu yang mudah dan sekedar apa adanya di hadapan
peserta didik. Bahkan jauh sebelum anda mengajar, ada banyak persiapan yang harus anda
lakukan. Salah satunya yakni melakukan persiapan baik untuk memenuhi target
pembelajaran maupun pemenuhan kebutuhan dokumen administrasi. Sehingga mau tak mau

1 Wartaguru.id, “4 Kendala Guru yang Sering Dihadapi dan Cara Mengatasinya”.

2
Epin Supini, google, kejarcita.id, “Permasalahan/Tantangan yang Dihadapi Guru dan Solusinya”.

3
anda harus memahami bahwa persiapan yang anda lakukan bisa saja harus diwujudkan dalam
satu periode ajaran.

Keidealan ini nyatanya tidak dapat dilakukan oleh semua guru sebab kondisi dan latar
belakang yang berbeda – beda. Sehingga menyebabkan banyak kasus yang didapati, bahwa
guru kadang kurang persiapan dalam mengajar bahkan sekedar jalan tanpa harus disesuaikan
dengan Lesson Plan, RPP atau capaian silabus yang perlu dipahami. Bahkan terkadang ada
guru yang sama sekali tidak membuat bahan pelengkap seperti media pembelajaran dan
tambahan dokumen lainnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan menyusun RPP alias rencana
persiapan pengajaran berdasarkan mata pelajaran masing-masing. Jika anda merasa ragu
dengan susunan RPP yang dibuat, maka anda bisa meminta tolong untuk dikoreksi oleh
senior maupun teman sebaya yang lebih memahami susunan RPP.

2) Karakter Peserta Didik yang Beragam (Students’ Habits)

Kendala lainnya yang dialami oleh para guru yakni keberagaman karakteristik peserta
didik. Keberagaman tersebut akan menjadikan sang guru pada mulanya kesulitan untuk
menentukan model dan strategi pembelajaran yang dilakukan. Sebagai contoh misalnya, ada
seorang peserta didik yang suka cari perhatian guru dengan berkeliling kelas atau sering
mengacungkan tangan hanya sekedar ingin diperhatikan. Namun, ada juga sebagian peserta
didik yang tulus belajar dan aktif dalam pembelajaran. Hal lainnya lagi ada seorang peserta
didik yang termasuk ke dalam tipe introvert dan cenderung sendirian meskipun sebenarnya
sudah terbiasa berinteraksi dengan teman sejawatnya.

Kemudian ada juga tipe peserta didik yang teramat sangat menanggung beban
sehingga suka mengantuk di kelas dan hanya bangun ketika dipanggil namanya. Semua
karakter ini harus bisa dipahami satu persatu oleh sang guru. Namun di saat yang sama, guru
mata pelajaran tentu tidak akan selamanya bersama dengan kelas tersebut bukan? Ada kelas
lain yang harus diajar sehingga proses pendalaman pada ragam karakter yang ada
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sebab hal ini akan berkaitan dengan penentuan
pemberian sikap guru pada jenis karakter peserta didik yang demikian.

4
3) Menemukan Bakat dan Minat Peserta Didik (Find Their Passion)

Kendala lain yang dialami oleh seorang guru yakni kesulitan untuk menemukan bakat
dan minat peserta didik. Hal ini wajar sebab tidak semua guru memiliki keahlian untuk
menggali informasi yang sebenar – benarnya dari peserta didik. Kadang kala ada kasus
dimana guru yang melakukan penggalian merasa percuma sebab peserta didik tidak
menceritakan keseluruhan hal yang terjadi. Akibatnya, proses penggalian tidak bisa
dilakukan lebih lanjut sebab tidak bisa diproses untuk pemberian solusi. Selain itu, beragam
dokumen administrasi yang harus dan wajib disusun oleh para guru menjadikan mereka tidak
memiliki banyak waktu untuk dekat dan akrab dengan peserta didik.

Akibatnya, sebagian peserta didik merasa abai dengan bakat dan potensi yang
dimiliki. Mereka tidak sadar, bahwa di usia keemasan mereka harusnya lebih banyak
melakukan eksplorasi agar di masa depan dapat mengetahui dengan jelas, kemana seharusnya
mereka memberikan kontribusi. Salah satu dampak bila minat dan bakat peserta didik tidak
tersalurkan, maka mereka akan agresif dan mudah melanggar aturan maupun tata tertib yang
ada.

4) Kurang Konsentrasi (Lack of Concentration)

Kendala lainnya yang harus dihadapi yakni para peserta didik yang cenderung suka
kehilangan konsentrasi. Ada banyak faktor yang menjadikan peserta didik bertindak
demikian baik dari faktor psikologis, internal, lingkungan maupun yang lainnya. Maksud dari
faktor lingkungan yakni faktor yang berada di sekeliling peserta didik misal saat mereka
diberikan tugas terkadang terganggu dengan suara kelas yang ramai maupun dari ruang
sebelah.

Sedangkan contoh dari faktor psikologis yakni pada saat siswa rentan mengalami
tekanan, sehingga pengerjaan tugas tak akan dapat diselesaikan dengan mudah. Selain itu,
gangguan ketidakmampuan untuk bersosialisasi juga menyebabkan peserta didik cenderung
untuk mendapat tekanan psikologis dari dalam dirinya sendiri. Kendala ini merupakan hal

5
yang harus segera tersolusikan sehingga guru dan peserta didik sama – sama mendapatkan
capaian target keberhasilan. 3

5) Pengajaran yang Kreatif (Creative Teaching)

Kalau guru hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan saja, pelajaran akan terasa
kurang menarik. Siswa akan menjadi jenuh dan kurang memerhatikan pelajaran. Guru bisa
membuat pelajaran lebih inovatif seperti dengan memanfaatkan teknologi.

Pakai media pembelajaran yang menarik, seperti dengan video tutorial, menonton
film sains, atau memberi tugas secara online. Guru bisa melatih diri dengan mengikuti
seminar-seminar atau workshop serta bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama guru
supaya dapat lebih banyak ilmu.

6) Kurang Interaksi Dalam Pelajaran (Less Interaction In Lessons)

Guru yang galak, cenderung kaku, dan kurang bersahabat dengan siswa akan
membuat hubungannya terasa berjarak. Akan terjadi kebingungan pada siswa sehingga siswa
menjadi pasif, malu, dan takut untuk bertanya kepada guru.

Solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan
siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman bertanya dan meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar. Anda juga harus mampu mengenali berbagai karakter siswa
supaya bisa memberikan solusi atas permasalahan siswa.

7) Sering Merasa Paling Benar (Often Feel Most Right)

Banyak guru yang terkadang suka merasa paling benar dan paling pintar saat
mengajar. Apakah Anda termasuk ke dalamnya? Sebagai guru harusnya jangan merasa
seperti itu dan harus bisa mendengarkan murid juga. Apabila siswa Anda belum benar dalam
pembelajaran, jangan marah karena itulah proses belajar.

Siswa zaman sekarang sudah memiliki akses yang luas dan up to date dalam
mendapat informasi dan pelajaran. Sebagai guru juga harus ikut meng-upgrade diri terus

3
Wartaguru.id, “4 Kendala Guru yang Sering Dihadapi dan Cara Mengatasinya”.

6
menerus supaya tidak ketinggalan zaman dan tetap melek teknologi. Jika guru tidak tahu
jawaban dari pertanyaan siswa, maka akui saja dan berjanji untuk mencari tahu lagi. Dengan
ini guru sedang menunjukkan dirinya yang rendah hati dan mau belajar.

8) Daya Serap Siswa (Absorption of Students)

Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan


menguasai pelajaran. Oleh karena itu, guru tidak bisa memaksakan siswa untuk langsung
paham tentang materi yang sudah dijelaskan. Guru harus memberi motivasi dan inspirasi
kepada siswa untuk belajar dan memberi waktu untuk lebih memahami.

9) Siswa Kurang Disiplin (Less Discipline students)

Disiplin adalah salah satu sikap penting yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Pasalnya, disiplin juga menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Baik guru ataupun
siswa harus disiplin terhadap waktu, terhadap tugas yang diberikan, terhadap kegiatan
belajar, dan lainnya.

Mengajar di kelas yang siswanya disiplin dengan baik pasti akan terasa lebih mudah
dibandingkan siswa yang tidak disiplin. Memiliki siswa yang kurang disiplin adalah
tantangan tersendiri bagi seorang guru. Anda harus bisa mengubah perilaku mereka lebih
baik.4

2. Solusi Mengatasi Masalah-masalah Guru Dalam Mengajar


1) Guru melakukan sosialisasi tentang motivasi kepada siswa, motivasi yang diberikan bisa
dalam bentuk ceramah singkat yang diberikan sebelum memulai proses pembelajaran. Selain
itu, guru bersama guru mata pelajaran secara aktif berdiskusi dalam rangka menciptakan
motivasi sehingga siswa-siswanya tidak mengalami kekurangan motivasi. Guru Bimbingan
Konseling juga memiliki peranan yang cukup besar dalam hal memotivasi siswa, guru secara
berkelanjutan memberikan penyuluhan dan motivasi kepada siswa baik secara perorangan
(individu) maupun secara kelompok.

4
Epin Supini, google, kejarcita.id, “Permasalahan/Tantangan yang Dihadapi Guru dan Solusinya”.

7
2) Perubahan strategi/metode belajar sesuai dengan kondisi real siswa. Saat ini, metode belajar
yang populer di Indonesia yang dikenal dengan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Aktif artinya ketika proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif untuk bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Inovatif artinya bagaimana guru
menciptakan pembelajaran yang bisa membuat siswanya berpikir bahwa learning is fun,
sehingga tertanam didalam pikiran siswanya tidak akan ada lagi perasaan tertekan dengan
tenggat waktu pengumpulan tugas dan rasa bosan tentunya. Kreatif artinya agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. Efektif artinya bagaimana guru mampu menciptakan apa yang harus
dikuasai oleh siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung tanpa menyia-nyiakan waktu.
Dan Menyenangkan artinya suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya
(“time on task”) tinggi.
3) Penggunaaan media belajar yang inovatif, yang mampu menarik perhatian dan meotivasi
siswa. Penggunaan perangkat tambahan seperti LCD Projector atau OHP selain merupakan
sarana untuk mempermudah penyampaian guru juga berfungsi sebagai sarana untuk
meningkatkan perhatian belajar siswa. Sebab ada siswa yang mampu belajar cepat secara
audio visual dan nonaudio visual.
4) Orang tua, dalam hal ini orang tua memiliki peranan yang paling penting dalam memotivasi
anaknya. Sebab sebagian besar waktu yang dihabiskan Motivation is an essential condition of
learning. Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang
akan dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan

8
harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Di
dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik
sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar (siswa) dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan
kadang-kadang juga bisa tidak kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab
mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan
perkembangan belajar siswa.

3. Kriteria Guru Terpuji

Untuk menjadi guru teladan atau terpuji ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh
seorang guru. Berikut dikemukakan beberapa kriteria-kriteria diantaranya:

1) Bersikap adil terhadap sesama murid, seorang guru harus memperlakukan anak didik dengan
cara yang sama.
2) Berprilaku sabar karena pekerjaan guru dalam mendidik siswa tidak dapat ditunjukkan dan
tidak dapat dilihat hasilnya secara seketika didalam memberikan teladan.
3) Bersifat kasih sayang, sebagai seorang pendidik dan pembimbing sifat terpenting yang harus
dimiliki oleh guru adalah lemah lembut dan kasih sayang.
4) Berwibawa, seorang guru hendaknya mempunyai kewibawaan
5) Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengajar, seorang guru harus membekali diri
dengan berbagai ilmu pengetahuan disertai latihan keterampilan keguruan.
6) Bekerja sama dengan demokratis maksudnya adalah mendidik murid tidak hanya dilakukan
oleh seorang guru saja, namun harus ada kerja sama yang baik dengan sesama guru. 5

5
Akmal Hawi, Kompetensi guru pendidikan agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada) 2013, hal
95-97.

9
4. Tips Menjadi Guru Yang Ideal

Seorang peserta didik pasti menginginkan proses belajar mengajar di sekolah menjadi suatu
kegiatan yang menyenangkan. Dalam kegiatan belajar mengajar itu, mereka akan belajar
bersama teman-temannya serta akan didampingi oleh seorang guru yang dapat membantunya
jika ada kesulitan masalah-masalah dalam dirinya. Peserta didik akan mengharapkan seorang
guru yang ideal yaitu memiliki sifat yang baik, sikap menyenangkan, disiplin waktu, tidak suka
marah-marah, pengajaran yang tidak membosankan, suka membantu siswa dalam keadaan
kesulitan.

Menurut, Undang-undang republic Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 1 : Guru ideal adalah pendidik professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.

Sedangkan menurut salaman Rusydie guru yang ideal adalah guru yang multitalenta yaiti
memiliki berbagai kemampuan sebagai berikut: kemampuan manajerial, kemampuan sebagai
kompetitor, kemampuan sebagai hakim, kemampuan sebagai pelatih, kemampuan sebagai orang
tua, kemampuan sebagai motivator, kemampuan sebagai desainer, kemampuan sebagai saudara,
kemampuan sebagai peneliti, kemampuan sebagai teman. 6

Peserta didik juga mengharapkan karakter guru ideal yaitu memberikan tugas yang
menarik minat siswa, memberikan penyajian materi secara jelas, dapat memotivasi siswa dalam
belajar, menghargai siswa serta menunjukkan sikap yang baik terhadap siswanya. Oleh karena
itu, disini penulis akan memberikan tips bagaimana menjadi guru yang ideal. Karakter-karakter
Guru yang Baik yaitu : 7

Fauzi, “Konsep Guru Ideal Menurut Munif Chotib Dalam Buku Gurunya Manusia” (Skripsi, UII
6

Yogyakarta 2019), 8.
7
Dzulkifli & Inda Puspita Sari, “Karakteristik Guru Ideal,” Seminar Psikologi & Kemanusiaan, Surabaya,
2015.

10
1) Memahami dan menghormati murid, adalah guru harus mampu memahami murid Memahami
yang memiliki potensi, bukan sebagai botol yang kosong. Guru haruslah bersikap
demokratis, tidak otoriter
2) Menguasai bahan pelajaran yang diberikan . Seorang guru haruslah menguasai bahan
pelajaran tidak sebatas aspek kognitif tetapi juga pada nilai dan penerapannya bagi kehidupan
manusia.
3) Menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan individu murid. Guru haruslah
menyesuaikan bahan pelajaran dengan rata-rata kesanggupan siswa, ada murid yang cepat,
sedang, dan lambat dalam belajarnya. Seorang guru juga harus memperhatikan perbedaan
individu murid, termasuk bakat dan kemampuannya
4) Mengaktifkan murid dalam hal belajar. Seorang guru haruslah menghindari cara mengajar
D4 (datang, duduk, dengar dan diam). Guru harus memberikan kesempatan pada murid untuk
aktif didala kelas.
5) Memberi pengertian dan bukan hanya dengan kata-kata belaka:
 Memberikan pemahaman langsung dengan mengenalkan bendanya, baru pengertiannya,
dan kemudian anak dapat merumuskan pengertian itu dengan kata-kata sendiri
 Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran
 Guru hendaknya menghindari terjadinya verbalisme atau mengenal kata-kata tetapi tidak
mengenal artinya
6) Menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid
 Menjelaskan atau menunjukkan manfaat yang terkandung dalam bahan pelajaran yang
diajarkan
 Mengajarkan bahan pelajaran yang dibutuhkan atau dirasakan manfaatnya bagi murid
7) Mempunnyai tujuan tertentu dengan bahan pelajaran yang diberikan
 Memahami berbagai tingkat tujuan pendidikan, mulai dari tujuan pendidikan nasional,
institusional, kurikuler sampai pada tujuan istruksional
 Menunjukan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
8) Tidak terikat oleh satu buku pelajaran. Teks harus dipandang sebagai bahan pelajaran
minimal dan bukan satu-satunya sumber yang digunakan oleh guru, termasuk sumber dari
iternet dan ensiklopedia

11
9) Tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan tetapi senantiasa
mengembangkan pribadi anak. Tidak hanya mengedepankan pencapaianya kecerdasan
intelektual tapi juga emosional dan kecerdasan lainnya. Mencakup aspek kognitif, afektif dan
sikomotorik
10) Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik. Seorang guru yang baik memiliki
keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik,
saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat
kepada seluruh komponen didalam kelas.
11) Bisa berkomunikasi Baik dengan Orang Tua. Seorang guru yang baik menjaga komunikasi
terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang
sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka
membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan
sekarang, twitter.

Adapun 9 tips yang dikemukakan oleh Asep M. Saepul Islam, MA.Pd. Berikut ini
beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru agar dapat mendidik dan mengajar lebih
baik:8

1) Berdoa sebelum segala sesuatu Guru adalah orang tua kedua dalam kehidupan. Doa guru
sering disejajarkan dengan doa orang tua pada anaknya. Guru yang baik akan
senantiasa mendoakan keberhasilan dan kesalehan murid-muridnya. Untuk itu, setiap
guru seyogyanya meluangkan waktu untuk mendoakan kesuksesan siswanya.
2) Niat yang ikhlas dan tulus Ketulusan seorang guru akan membekaskan makna yang
mendalam pada diri murid-muridnya. Keikhlasan niat akan menjadi obor penerang di
kala realitas yang ada terkadang membuat semangat guru menurun. Guru harus memiliki
niat bahwa mendidik dan mengajar itu semata-mata untuk mengabdi dan memberikan
manfaat bagi banyak orang.
3) 3. Merencanakan pengajaran dengan baik Gagal dalam merencanakan boleh jadi
merencanakan kegagalan. Begitu juga dalam mendidik dan mengajar. Guru yang sudah

8Asep, “9 Tips Menjadi Guru Yang Baik”, diakses pada Desember 04, 2022,
https://www.researchgate.net/publication/289229576_Sembilan_Tips_Menjadi_Guru_Yang_Baik

12
mempersiapkan rencana pengajaran akan jauh lebih mudah dalam mengevaluasi hasil
belajar dibandingkan guru yang tanpa perencanaan alias asal masuk kelas.
4) 4. Mengenali identitas dan karakter , karakter dan kebutuhan siswa akan menjadikan
guru ibarat orang tua yang perhatian bagi siswa. siswa Sebagian guru masih terfokus pada
materi pembelajaran. Padahal yang jauh lebih penting adalah bagaimana mengenali
identitas dan karakter siswa yang akan menjadi peserta didiknya. Pengenalan identitas
karakter dan kebutuhan siswa akan menjadikan guru ibarat orang tua yang perhatian bagi
siswa.
5) Membangun komunikasi positif dengan siswa Pengajaran adalah penyampaian pesan dan
pendidikan adalah penanaman nilai. Kedua hal ini sudah pasti membutuhkan komunikasi
yang intensif dan positif antara guru dan muridnya. Jika komunikasi ini terhambat,
maka yang tersisa hanyalah pembelajaran yang rigid, mekanistik dan tidak humanis.
6) Menggunakan metode yang mudah dan menyenangkan Metode terkadang lebih penting
dibandingkan materi. Dengan materi yang sama, belum tentu semua guru bisa diterima
cara pengajarannya oleh siswa. Metode yang asyik, mudah dan menyenangkan akan
lebih mendapatkan respon positif dari siswa dibanding cara pembelajaran yang jenuh,
menyulitkan dan jauh dari menyenangkan.
7) Rutin mengevaluasi pembelajaran Untuk dapat memperoleh gambaran hasil proses
belajar mengajar, maka evaluasi mutlak diperlukan sebagai sarana introspeksi atas apa
yang telah dilakukan. Evaluasi ini penting dalam menentukan tindak lanjut atas proses
yang telah dilaksanakan.
8) Memotivasi sekaligus menginspirasi Motivasi memiliki andil besar dalam membakar
semangat murid untuk terus belajar. Seorang guru yang baik adalah yang mampu
memotivasi siswanya dan memberikan inspirasi agar para muridnya senantiasa menjaga
tradisi belajarnya.
9) Memberikan keteladanan yang layak dicontoh Guru sering diberi pengertian sebagai seorang
yang layak “digugu”dan “ditiru”. Ini adalah hal paling utama. Ketika guru telah memberikan
contoh yang baik, maka siswa akan lebih senang dalam mengamalkan nilai-nilai yang telah
ditanamkan oleh gurunya.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Contoh masalah-masalah Guru dalam Mengajar, diantaranya yaitu; 1. Kurang Persiapan


(Lacking of Preparation), 2. Karakter Peserta Didik yang Beragam (Students’ Habits), 3.
Menemukan Bakat dan Minat Peserta Didik (Find Their Passion), 4. Kurang Konsentrasi (Lack
of Concentration), 5. Pengajaran yang Kreatif (Creative Teaching), 6. Kurang Interaksi Dalam
Pelajaran (Less Interaction In Lessons), 7. Sering Merasa Paling Benar (Often Feel Most Right),
8. Daya Serap Siswa (Absorption of Students), 9. Siswa Kurang Disiplin (Less Discipline
students).

Kriteria Guru Terpuji, Untuk menjadi guru teladan atau terpuji ada beberapa kriteria
yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu ada : Bersikap adil terhadap sesama murid,
Berprilaku sabar karena pekerjaan guru dalam mendidik siswa, Bersifat kasih sayang, sebagai
seorang pendidik dan pembimbing sifat terpenting yang harus dimiliki oleh guru adalah lemah
lembut dan kasih saying, Berwibawa, seorang guru hendaknya mempunyai kewibawaan,
Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengajar, seorang guru harus membekali diri
dengan berbagai ilmu pengetahuan disertai latihan keterampilan keguruan., dan juga Bekerja
sama dengan demokratis maksudnya adalah mendidik murid tidak hanya dilakukan oleh seorang
guru saja, namun harus ada kerja sama yang baik dengan sesama guru.

9 tips yang dikemukakan oleh Asep M. Saepul Islam, MA.Pd. Berikut ini beberapa hal
yang perlu diperhatikan seorang guru agar dapat mendidik dan mengajar lebih baik yaitu:
Berdoa sebelum melakukan segala sesuatu, Niat yang ikhlas dan tulus Ketulusan, Merencanakan
pengajaran dengan baik Gagal dalam merencanakan boleh jadi merencanakan kegagalan,
Mengenali identitas dan karakter siswanya, Membangun komunikasi positif dengan siswa,
Membangun komunikasi positif dengan siswa, Menggunakan metode yang mudah dan
menyenangkan, Rutin mengevaluasi pembelajaran, Memotivasi sekaligus menginspirasi para
siswanya, dan yang terakhir adalah Memberikan keteladanan yang layak dicontoh oleh para
siswanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Akmal Hawi, Kompetensi guru pendidikan agama Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada)
2013

08 Juni 2022). “4 Kendala Guru yang Sering Dihadapi dan Cara Mengatasinya”. Wartaguru.id.
Diakses 04 Desember 2022, dari https://wartaguru.id/4-kendala-guru-yang-sering-
dihadapi-dan-cara-mengatasinya/.

Supini, E. (21 Juni 2021). “Permasalahan/Tantangan yang Dihadapi Guru dan Solusinya”. Blog-
kejarcita.id-google. Diakses 04 Desember 2022, dari
https://blog.kejarcita.id/pemasalahan-tantangan-yang-dihadapi-guru-dan-solusinya/.

Fauzi. “Konsep Guru Ideal Menurut Munif Chotib Dalam Buku Gurunya Manusia.” Skripsi, UII
Yogyakarta 2019.

Dzulkifli & Indah. “Karakteristik Guru Ideal.” Seminar Psikologi & Kemanusiaan, Surabaya,
2015.

Asep, “9 Tips Menjadi Guru Yang Baik”, diakses pada Desember 04, 2022,
https://www.researchgate.net/publication/289229576_Sembilan_Tips_Menjadi_Guru_Ya
ng_Baik

15

Anda mungkin juga menyukai