Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

MANAJEMEN KELAS MUHAMMAD ADLI NURUL IHSAN, S.Pd.I,


M.Pd.I
4 PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS

(Pendekatan sosioemosional, Pendekatan Perubahan perilaku, Pendekatan Eklektik,


Pendekatan Analitik pluralistik)

OLEH:

KELOMPOK 4

MUHAMMAD FAHMI SAYOGA : 220101010508

AISYAH AHLA HUMAIRO : 220101010648

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARMASIN

2024M/1445
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيم‬
َّ ‫ِالرحْ َم ِن‬
َّ ‫ْــــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫ِبس‬

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat,
dan berkah-Nya, dan dengan pertolongan-Nya, sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan
dengan sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada
junjungan kita Rasulullah Saw, para Sahabat dan seluruh pengikut Beliau hingga akhir zaman.
Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul “4 Pendekatan
dalam manajemen kelas (Pendekatan sosioemosional, Pendekatan Perubahan perilaku,
Pendekatan Eklektik, Pendekatan Analitik pluralistik) ” dengan lancar tanpa suatu halangan.
Penyusunan makalah ini disusun secara sistematis dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Sebab itu kami ucapkan terimakasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Bapa Muhammad Adli Nurul Ihsan, S.Pd.I, M.Pd.I yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terlepas dari semua itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para
pembaca. Sehingga kami dapat mengintropeksi diri serta memperbaiki kesalahan yang kami
lakukan dalam penyusunan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin…

Banjarmasin,01 April 2024

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I ....................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................4

Latar Belakang ..................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

Tujuan Penulisan ..................................................................................................4

BAB II ..................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

Pendekatan sosioemosional dalam manajemen kelas ..............…………………5

Pendekatan Perubahan perilaku dalam manajemen kelas ................................ 6

Pendekatan Eklektik dalam manajemen kelas .................................................... 9

Pendekatan Analitik pluralistik dalam manajemen kelas ..................................10

BAB III.................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................. 13

Kesimpulan......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai pekerja profesional, seorang guru harus mendalami kerangka acuan
pendekatan-pendekatan kelas, sebab di dalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu
meyakinkan bahwa pendekatan yang dipilihnya untuk menangani sesuatu kasus
pengelolaan kelas merupakan alternatif yang terbaik sesuai dengan hakikat masalahnya.
Artinya seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan bahwa penggunaan sesuatu
pendekatan memang cocok dengan hakikat masalah yang ingin ditanggulangi.
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam
proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
bersifat umum. Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang harus dikuasai
pengajar sebelum mempersiapkan perencanaan pembelajaran.
Ini tentu tidak dimaksudkan mengatakan bahwa seorang guru akan berhasil baik
setiap kali ia menangani kasus pengelolaan kelas. Sebaliknya, keprofesionalan cara kerja
seorang guru adalah demikian sehingga apabila alternatif tindakannya yang pertama tidak
memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka ia masih mampu melakukan
analisis ulang terhadap situasi untuk kemudian tiba pada alternatif pendekat yang yang
kedua, dan seterusnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Pendekatan sosioemosional dalam manajemen kelas?
2. Apa yang di maksud Pendekatan Perubahan perilaku dalam manajemen kelas?
3. Apa yang di maksud Pendekatan Eklektik dalam manajemen kelas?
4. Apa yang di maksud Pendekatan Analitik pluralistik dalam manajemen kelas?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu Pendekatan sosioemosional dalam manajemen kelas
2. Mengetahui apa itu Pendekatan Perubahan perilaku dalam manajemen kelas
3. Mengetahui apa itu Pendekatan Eklektik dalam manajemen kelas
4. Mengetahui apa itu Pendekatan Analitik pluralistik dalam manajemen kelas

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan sosioemosional dalam manajemen kelas

Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim
atau suasana emosional dan hubungan social yang positif dalam kelas. Suasana emosional
dan hubungan social yang positif, artinya ada hubungan yang baik dan positif antara guru
dengan peserta didik, atau antara peserta didik dengan peserta didik. Pendekatan iklim
sosio-emosional dalam manajemen kelas berakar pada psikologi penyuluhan klinik, dan
arena itu memberikan arti yang sangat penting pada hubungan antar pribadi. Pendekatan
ini dibangun atas dasar asumsi bahwa manajemen kelas yang efektif (dan pengajaran
yang efektif) sangat tergantung pada hubungan yang positif antar pribadi dan iklim kelas.
Oleh karena itu, tugas pokok guru dalam manajemen kelas adalah membangun hubungan
antar pribadi yang positif dan meningkatkan iklim sosio-emosional yang positif pula.
Hal-hal yang meliputi kondisi sosio-emosional adalah:

1. tipe kepemimpinan guru


2. sikap guru
3. suara guru
4. pembinaan hubungan baik1
Disini guru adalah kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi itu, dan peranannya
adalah menciptakan hubungan pribadi yang sehat. Untuk itu terdapat dua asumsi pokok
yang dipergunakan dalam pengelolaan kelas sebagai berikut:
a. Iklim social dan emosional yang baik adalah dalam arti terdapat hubungan
interpersonal yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik,
dan peserta didik dengan peserta didik, merupakan kondisi yang memungkinkan
berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang efektif. Asumsi ini mengharuskan
seorang wali/guru kelas berusaha menyusun program kelas dan pelaksanannya
yang didasari oleh hubungan manusiawi yang diwarnai sikap saling menghargai
dan saling menghormati antar personal di kelas. Setiap personal diberi

1
Mulyadi, Classroom Management, (Malang:UIN Malang, 2009), Hal. 46

5
kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan kelas sesuai dengan kesempatan
untuk ikut serta dalam kegiatan kelas sesuai dengan kemampuan masing-masing,
sehingga timbul suasana social dan emosional yang menyenangkan pada setiap
personal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

b. Iklim social yang emosional yang baik tergantung pada guru dalam usahanya
melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang disadari dengan hubungan manusiawi
yang efektif. Dari asumsi ini berarti dalam pengelolaan kelas seorang wali/guru
kelas harus berusaha mendorong guru-guru agar mampu dan bersedia
mewujudkan hubungan manusiawi yang penuh saling pengertian, hormat
menghormati dan saling menghargai. Guru harus didorong menjadi pelaksana
yang berinisiatif dan kreatif serta selalu terbuka pada kritik. Disamping itu, berarti
guru harus mampudan bersedia mendengarkan pendapat, saran, gagasan, dan lain-
lain dari peserta didik sehigga pengelolaan kelas berlangsung dinamis.

B. Pendekatan Perubahan perilaku dalam manajemen kelas


Pendekatan perubahan perilaku sering dapat disebut sebagai "behavior modification."
Perilaku, pada gilirannya, adalah respons atau reaksi individu terhadap stimuli atau
lingkungan sekitarnya. Pendekatan pengubahan perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip
psikologi behaviorisme. Ketika ada program atau kegiatan yang memicu perilaku yang
kurang baik, penting untuk menghindarinya dengan memberikan konsekuensi negatif.
Dalam jangka waktu tertentu, perilaku tersebut akan hilang dari siswa atau guru yang
menjadi anggota kelasnya. Oleh karena itu, dalam konteks pendekatan perilaku yang
positif, kita harus merangsang perilaku baik dengan memberikan penghargaan atau
insentif yang menghasilkan perasaan senang atau puas. Prinsip utama yang mendasari
pendekatan ini adalah perilaku merupakan hasil proses belajar. Prinsip ini berlaku baik
bagi perilaku yang sesuai maupun perilaku yang menyimpang atau proses untuk
mengubah tingkah laku peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik, Pendekatan
berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modivication approach) ini bertolak dari
sudut pandangan Psikologi Behavioral yang mengemukakan asumsi sebagai berikut:

6
a. Semua tingkah laku yang baik dan yang kurang baik merupakan hasil proses
belajar. Asumsi ini mengharuskan wali/guru kelas berusaha menyusun program
kelas dan suasana yang dapat merangsang terwujudnya proses belajar yang
memungkinkan peserta didik mewujudkan tingkah laku yang baik menurut
ukuran norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya.
b. Didalam proses belajar terdapat proses psikologis yang fundamental berupa
penguatan positif (positive reinforcement), hukuman, penghapusan (extenction)
dan penguatan negative (negative reinformcement). Asumsi ini mengharuskan
seorang wali/guru kelas melakukan usaha-usaha mengulang-ulangi program atau
kegiatan yang dinilai baik (perangsang) bagi terbentuknya tingkah laku tertentu,
terutama dikalangan peserta didik.
Kegiatan itu akan menjadi penguatan positif sehingga tujuan yang dirumuskan lebih
mudah dicapai. Sebaliknya, program atau kegiatan yang mengakibatkan timbulnya
tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai kurang baik,
harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negative yang pada suatu saat akan
hilang dari tingkah laku peserta didik atau guru yang menjadi anggota kelasnya.
Tugas pokok guru dengan demikian adalah menguasai dan menerapkan keempat
proses yang telah terbukti (bagi kaum behavioris). merupakan mengontrol tingkah laku
manusia, yaitu (1) penguatan positif; (2) penghukuman; (3) penghilangan, (4) penguatan
negatif.
a. Penguatan positif berupa memberikan stimulus positif, berupa ganjaran atau
pujian terhadap perilaku atau hasil yang memang diharapkan, misalnya
berupa ungkapan seperti: nah seperti ini kalau mengerjakan tugas, tulisannya
rapi mudah dibaca".
b. Penghukuman merupakan pemberian stimulus yang tidak menyenangkan
untuk menghilangkan dengan segera perilaku peserta. didik yang tidak di
kehendaki. Sebagian menganggap bahwa hukuman merupakan alat yang
efektif untuk dengan segera menghentikan tingkah laku yang tidak
dikehendaki, sekaligus merupakan contoh yang tidak dikehendaki bagi siswa
lain.

7
c. Penguatan negatif adalah berupa peniadaan tingkah laku yang tidak disukai
(biasanya berupa hukuman) yang selalu diberikan kepada siswa, karena siswa
yang bersangkutan telah meninggalkan tingkah laku yang menyimpang.
Dengan penguatan negatif diharapkan tingkah laku siswa yang lebih baik itu
akan ditingkatkan frekuensinya.
d. Penghilangan adalah upaya mengubah perilaku peserta didik dengan cara
menghentikan pemberian respons terhadap suatu perilaku peserta didik yang
semula dilakukan dengan respons tersebut.

Perilaku dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan
atau lingkungan. Perilaku tersebut adakalanya bersifat positif dan adakalanya bersifat
negatif. Tentu saja perilaku peserta didik yang bersifat positif dapat menciptakan kondisi
kelas yang kondusif. Sebaliknya, perilaku peserta didik yang bersifat negatif dapat
memunculkan berbagai gangguan dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di kelas
yang tidak menutup kemungkinan dapat menggaglkan kegiatan belajar-mengajar,

Untuk itu menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang
dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas.
Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas harus
diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada
gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.Namun demikian agar pelaksanaan
hukuman berjalan efektif dan cukup manusiawi maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

1) Gunakan hukuman secara ketat/terbatas dan seperlunya (tidak royal)


2) Jelaskan kepada peserta didik kenapa ia memperoleh hukuman seperti itu
3) Sediakan pula jalan alternatif bagi peserta didik dalam memperoleh penguatan
(untuk menjauhi hukuman)
4) Berikan penguatan danhukuman secara proporsional, misal beri hukuman
ketika peserta didik tidakmenyelesaikan tugas sementara itu beri penguatan
ketika siswa berhasil melaksanakantugasnya,
5) Hindari bentuk-bentuk hukuman fisik

8
6) Sesegeralah memberikanhukuman sewaktu perilaku menyimpang tersebut
mulai terjadi, jangan dibiarkanterlalu lama baru diberikan hukuman

Itulah sebabnya seorang guru sebagai manajer kelas dituntut untuk bisa meredam
atau meminimalisasi bahkan menghilangkan perilaku yang negatif tersebut. Dengan
demikian, dalam konteks manajemen kelas, pendekatan perubahan perilaku dapat
diartikan sebagai cara pandang guru yang menyatakan bahwa perilaku peserta didik yang
negatif harus diubah agar tercipta kondisi kelas yang kondusif.

C. Pendekatan Eklektik dalam manajemen kelas


Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreativitas,
dan inisiatif wali/guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan itu dalam suatu situasi
mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus
mengombinasikan dua atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga
pendekatan pluralistic, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai
macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan kegiatan pembelajaran berjalan
efektif dan efisien. 2
Dari beberapa pendekatan, guru bebas memilih dan menggabungkan berbagai
pendekatan sesuai dengan kemampuannya untuk menumbuhkan kegiatan pembelajaran
yang efektif. Apabila dianalisa pendekatan Pendekatan yang telah diuraikan maka
pendekatan itu ibarat sudut pandangan yang berbeda-beda terhadap obyek yang sama.
Oleh karena itu maka seorang guru seyogyanya:
1. menguasai pendekatan pendekatan manajemen kelas yang potensional, dalam hal
ini pendekatan perubahan tingkah laku, Penciptaan Iklim Sosio Emosional dan
proses Kelompok
2. dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai
dengan baik dalam masalah manajemen kelas. Pada gilirannya kemampuan guru

2
Lailatu Zahroh. "Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas." Jurnal Keislaman 1.2 (2018): Hal 197-200

9
memilih strategi manajemen kelas yang tepat sangat tergantung pada
kemampuannya menganalisis masalah manajemen kelas yang dihadapinya.3

Pada pendekatan elektis atau pluralistik, pengelolaan kelas dilakukan dengan


menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki kemungkinan untuk dapat
menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi kelas yang memungkinkan kegiatan belajar-
mengajar berjalan efektif dan efisien. Jadi, dalam konteks manajemen kelas, pendekatan
elektis atau pluralistik dapat didefinisikan sebagai cara pandang seorang guru yang
beranggapan bahwa guru dapat memilih dan memadukan berbagai pendekatan dalam
manajemen kelas untuk menciptakan kelas yang kondusif.

Pendekatan perubahan tingkah laku dipilih bila tujuan tindakan pengelolaan yang akan
dilakukan adalah menguatkan tingkah laku murid yang baik dan/atau menghilangkan tingkah
laku murid yang kurang baik; pendekatan Penciptaan Iklim Sosio-Emosional dipergunakan
apabila sasarn tindakan pengelolaan adalah peningkatan hubungan antar pribadi guru murid
dan antar murid, sedangkan pendekatan Proses Kelompok dianut bila seorang guru ingin
kelompoknya melakukan kegiatan secara produktif.4

D. Pendekatan Analitik pluralistik dalam manajemen kelas


Pendekatan analitik pluralistik adalah pendekatan manajemen kelas yang
menggabungkan pendekatan analitik dan pluralistik. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi
bahwa masalah manajemen kelas dapat dipecahkan dengan memahami penyebab dan faktor
yang berkontribusi terhadap masalah tersebut, dan bahwa tidak ada satu pendekatan
manajemen kelas yang paling efektif untuk semua situasi. Pendekatan analitik pluralistik
terdiri dari empat langkah utama, yaitu:
Ada empa tahap pendekatan analitik pluralistic:
1. Identifikasi masalah dan kondisi kelas.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah dan kondisi manajemen kelas
yang ada. Masalah dapat diidentifikasi dengan mengamati perilaku siswa,
mengumpulkan umpan balik dari siswa, dan mendiskusikan masalah dengan guru lain

3
Afriza, Manajemen Kelas." ( Pekanbaru: Kreasi Edukasi Publishing and Constualing company (2014):
Hal 42
4
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas, (Jogjakarta:AR-Ruzz Media, 2013), Hal.11-123

10
dan tentunya pada hal ini, guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang
kondisi kondisi yang menurut penilaianya akan memungkinkan mengajar secara
efektif. Keuntungan dari pendekatan ini adalah:
a. Guru tidak memandang kelas semata mata hanya sebagai reaksi atas masalah
yang timbul.
b. Guru akan memiliki seperangkat tujuan yang mengarahkan dan yang menjadi
tolak ukur penilaian atas hasil upayanya.
2. Menganalisis masalah Setelah masalah dan kondisi kelas teridentifikasi.
langkah selanjutnya adalah menganalisis masalah tersebut. Analisis masalah
bertujuan untuk memahami penyebab dan faktor yang berkontribusi terhadap masalah
tersebut. Analisis masalah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode,
seperti wawancara, observasi, dan diskusi kelompok. Dengan mengadakan analisis
ini, akan memungkinkan guru mengetahui:
a. Kesenjangan antara kondisi sekarang dan yang diharapkan.
b. Kesenjangan yang timbul jika guru gagal mengambil tindakan pencegahan.
c. Kondisi sekarang yang perlu dipelihara dan dipertahankan karena dianggap
kurang baik.
3. Pilih dan Gunakan pendekatan dan strategi pengelolaan yang sesuai.
Setelah masalah dianalisis, langkah selanjutnya adalah memilih pendekatan yang
sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Guru yang efektif adalah guru yang
menguasai berbagai strategi manajerial yang tergantung dalam berbagai pendekatan
manajemen kelas dan mampu memilih dan menggunakan strategi yang paling sesuai
dalam situasi tertentu yang dianalisis sebelumnya berdasarkan faktor-faktor seperti
karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan lingkungan kelas.
4. Menggabungkan pendekatan dan Menilai keefektifan pengelolaan.
Setelah pendekatan yang sesuai dipilih, langkah selanjutnya adalah menggabungkan
pendekatan tersebut untuk menciptakan strategi manajemen kelas yang efektif.
Dan untuk Proses penilaian ini memusatkan perhatian kepada 2 perangkat perilaku,
yaitu:
a. Perilaku guru yaitu sejauh mana guru telah menggunakan perilaku manajemen
yang direncanakan akan dan dilakukan.

11
b. Perilaku peserta didik yaitu sejauh mana peserta didik berperilaku yang
sesuai, yakni apakah mereka telah melakukan apa apa yang diharapkan untuk
dilakukan.

Pendekatan analitik pluralistik memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a. Efektif dalam mengatasi berbagai masalah manajemen kelas.


b. Mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam.
c. Meningkatkan pemahaman guru tentang manajemen kelas.
d. Meningkatkan kreativitas guru.

Pendekatan analitik pluralistik juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

a. Memerlukan waktu dan usaha yang cukup besar


b. Memerlukan keterampilan analisis dan pemahaman yang luas tentang manajemen
kelas

Pendekatan ini membantu guru agar dapat memilih serta menggabungkan secara
bebas pendekatan dengan menyesuaikan kondisi di kelas tersebut, selagi bertujuan untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.5

5
M. Adli Nurul Ihsan, Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas, DARRIS: Jurnal Pendidikan Madrasah
Aliyah, Vol. 6, No. 2, 2023, h 25-27

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim atau suasana emosional
dan hubungan social yang positif dalam kelas. Sedangkan Pendekatan perubahan perilaku
sering dapat disebut sebagai "behavior modification." Perilaku, pada gilirannya, adalah
respons atau reaksi individu terhadap stimuli atau lingkungan sekitarnya. Pendekatan
pengubahan perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi behaviorisme. Pendekatan
elektis disebut juga pendekatan pluralistic, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha
menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan
dan mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan kegiatan pembelajaran berjalan
efektif dan efisien. Pendekatan ini membantu guru agar dapat memilih serta menggabungkan
secara bebas pendekatan dengan menyesuaikan kondisi di kelas tersebut, selagi bertujuan
untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Setiap pendekatan
memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, dan pemilihan pendekatan yang tepat dapat
bervariasi tergantung pada konteks kelas dan tujuan pembelajaran.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

Afriza. Manajemen Kelas.2014. Pekanbaru: Kreasi Edukasi Publishing and Constualing


company.

Ihsan, M. Adli Nurul. 2023. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas, DARRIS: Jurnal
Pendidikan Madrasah Aliyah, Vol. 6, No. 2.

Mulyadi. 2009. Classroom Management. Malang:UIN Malang.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas. Jogjakarta: AR-Ruzz Media

Zahroh, Lailatu. 2018. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas. Jurnal Keislaman 1.2

14

Anda mungkin juga menyukai