Anda di halaman 1dari 12

MODEL-MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pengembangan Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :
Dr. Syahrullah, M.Pdi
Dr. Nur Irsyadiyah, M.Pd

Disusun oleh :

A. Madinah 51.22.020

Elsi Zsizsi Syafrini Dwi Putri 51.22.021

PASCASARJANA FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA (UIJ)
JAKARTA TIMUR
2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Model-model Manajemen Pendidikan”

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabiullah Muhammad SAW,
dan semoga kita selaku umatnya senantiasa mendapatkan syafaat di hari akhir nanti.

Ucapan terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah
“Pengembangan Manajemen PAI”, bapak Dr. Syahrullah, M.Pdi dan ibu Dr. Nur Irsyadiyah,
M.Pd yang telah memberikan kami arahan dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena adanya keterbatasan
referensi dan ilmu kami sebagai penyusun. Oleh karena itu, saran dan tanggapan dari berbagai
pihak sangat kami harapkan demi untuk penyusunan makalah yang lebih baik kedepannya.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 28 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1

Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

Konsep dasar School Based Management ........................................................................ 2

Implementasi School Based Management .......................................................................... 4

Tujuan School Based Management ................................................................................. 5

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 7

Kesimpulan ....................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan disekolah perlu didukung kemampuan manajerial
para kepala sekolah. Sekolah perlu berkembang maju dari tahun ke tahun. Karena itu
hubungan baik anatar guru perlu diciptakan terjalin iklim dan suasana kerja yang
kondusif dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi lingkungan
pendidikan yang menumbuhkan kreativitas, disiplin, dan semangat belajar peserta
didik.

Dalam kerangka inilah disarankan perlunya implementasi MBS.


Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu
memiliki pengetahuan,kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas tentang
sekolah dan pendidikan. Wibawa kepala sekolah harus ditumbuh kembangkan dengan
peningkatan sikap kepedulian, semangat belajar, disiplin kerja, keteladanan dan
hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif.

Lebih lanjut, kepala sekolah dituntut melakukan fungsinya sebagai manajer sekolah
dalam meningkatkan proses belajar mengajar, dengan melakukan supervisi kelas, memebina
dan memberikan saran-saran positif kepada guru. Disamping itu, kepala sekolah juga
harus melakukan tukar pikiran, sumbangan saran, dan studi banding antar sekolah
untuk menyerap kiat-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian School Based Management ?
2. Bagaimana Implementasi School Based Management ?
3. Apa Tujuan School Based Management ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Pengertian School Based Management
2. Memahami Implementasi School Based Management
3. Memahami Tujuan School Based Management

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian School Based Management

School Based Menegement dalam istilah bahasa Indonesia disebut dengan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS). School Based Menegement terdiri dari tiga kata yakni School, Based,
dan Menegement. School arti katanya yaitu sekolahan, maksudnya Lembaga untuk belajar dan
mengajar serta tempat menerima dan memberikan Pelajaran. Based arti katanya yaitu basis,
bermaksud dasar atau asas. Sedangkan Menegement berarti menejemen/pengelolaan, yakni
bermaksud sebagai proses menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.1

Menurut undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentang SIKDIKNAS pasal 51 ayat 1 yang
dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah atau madrasah adalah bentuk otonomi
manajemen pendidikan pada satuan, yang dalam hal ini kepala sekolah atau madrasah dan guru
dibantu oleh komita sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan.2

School Based Menegement atau Manajemen Berbasis Sekolah merupakan hasil buah
perkembangan dari strategi pengelolaan pendidikan the collaborative school management
menurut Caldwell dan Spink, sebagaimana yang dikutip oleh Suryosubroto yaitu merupakan
pengelolaan pendidikan yang mengedepankan kerja sama antara berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap bidang pendidikan, baik itu orang tua (Masyarakat), sekolah
(Lembaga pendidikan), institusi sosial lain seperti dunia usaha dan dunia industri. Strategi ini
dilakukan untuk lebih optimal, efektif, dan efesien dalam manangani berbagai permasalahan
pendidikan, yang karena tidak mungkin permasalahan yang sangat kompleks tersebut
diselesaikan secara sendiriran tanpa adanya kerja sama dari pihak yang bersangkutan.3

Ciri-ciri yang dapat menunjukkan karakter dari konsep School Based Menegement
diantaranya yaitu :

a. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib


b. Sekolah memiliki visi dan target mutu yang tinggi
c. Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat

1
Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah ; Teori, Model, Dan Aplikasi, (Jakarta : Grasindo, 2003), h. 1
2
UU RI No. 20 Tahun 2003, Tentang SIKDIKNAS Beserta Penjelasannya, (Surabaya : Media Centre,
2005), h. 71
3
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), h. 195

2
d. Adanya harapan tinggi dari personel (kepala sekolah, guru, dan staf lainya termasuk
siswa) untuk berprestasi.
e. Adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK
f. Adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek akademik
dan administrative dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan atau perbaikan
mutu
g. Adanya kemunikasi dan dukungan intensif dan orang tua murid atau masyarakat4

Konsep pengelolaan lembaga pendidikan dengan School Based Menegement ini berbeda
dengan konsep pengelolaan pendidikan sebelumnya, dimana sistem pengelolaan pendidikan
yang sebelumnya birokrasi pusat sangat mendominasi proses pengambilan atau pembuatan
Keputusan pendidikan, yang tidak hanya kebijakan bersifat makro saja tetapi lebih jauh
terhadap kebijakan-kebijakan yang bersifat mikro, Dimana sekolah cenderung hanya
melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan siswa,
sekolah dan harapan orangtua/Masyarakat.5

Dalam komponen komponen School Based Menegement terdapat tujuh komponen


sekolah yang harus dikelola diantaranya yaitu :

a. Manajemen kurikulum dan program pengajaran


b. Manajemen tenaga kependidikan
c. Manajemen kesiswaan
d. Manajemen keuangan
e. Manajemen sarana dan prasarana
f. Manajemen hubungan sekolah dengan Masyarakat
g. Manajemen pelayanan khusus6

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa School Based Menegement merupakan
salah satu strategi dalam pengelolaan suatu Lembaga pendidikan disuatu sekolah yang menitik
beratkan pada pengerahan dan pendayagunaan sumber internal sekolah dan lingkungannya
secara efektif dan efesien untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara
mandiri dan kreatifitas sekolah. Pada prinsipnya School Based Menegement itu dalam
pengelolaan suatu Lembaga pendidikan yang mengedepankan Kerjasama antara pihak sekolah

4
Ibid, h. 197
5
Ibid, h. 209
6
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta : Kaukaba, 2012), h. 39.

3
Masyarakat dan stake holder untuk mengembangkan sumber daya local yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas siswa.

B. Implementasi School Based Management

Implementasi School Based Management atau MBS akan berlangsung secara efektif dan
efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan
sekolah, dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan
fungsinya, sarana prasarana memadai untuk mendukung proses belajar
mengajar, serta dukungan masyarakat (orang tua) yang tinggi.

Krisis ekonomi telah memperlemah kemampuan bersekolah dan telah menimbulkan


dampak negatif, yakni menurunnya jumlah peserta didik mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi (kesempatan belajar di SLTP, SLTA, dan perguruan
tinggi tertinggal dibandingkan dengan Negara lain), menurunnya partisipasi
masyarakat karena kerusuhan terjadi dimana-mana, angka partisipasi
pendidikan sama dengan yang telah dicapai negara-negara ASEAN lainnya 15-
20 tahun yang lalu. Multi krisis telah memperburuk kondisi pendidikan,
memperburuk fasilitas pembelajaran serta menurunkan kondisi kesehatan dan
kualitas pendidikan.7

Kondisi sekolah di Indonesia pada saat krisis sekarang ini sangat bervariasi
dilihat dari segi kualitas, lokasi sekolah, dan partisipasi masyarakat (orang tua).
Kualifikasi sekolah bervaiasi dari sekolah yang sangat maju sampai sekolah
yang sangat tertinggal, sedangkan lokasi sekolah sangat bervariasi dari sekolah
yang terletak diperkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil.
Demikian pula partisipasi orang tua, bervariasi dari yang partisipasinya tinggi
sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekali.

Kondisi-kondisi tersebut, tampaknya akan menjadi permasalah yang rumit dan harus
diprioritaskan penanganannya pasca krisis. Oleh karena itu, agar MBS dapat
diimplementasikan secara optimal, baik di era krisis maupun pasca krisis
dimasa mendatang, perlu adanya pengelompokan sekolah berdasarkan tingkat

7
Sutomo, Manajemen Sekolah, (Semarang : Unnes Press, 2012), h. 15

4
kemampuan manajemen masing-masing. Pengelompokan ini di maksudkan
untuk mempermudah pihak-pihak terkait dalam memberikan dukungan.8

Pengelompokan sekolah Dalam rangka mengimplementasikan MBS, perlu


dilakukan pengelompokan sekolah berdasarkan kemampuan manajemen,
dengan mempertimbangkan kondisi lokasi dan kualitas sekolah. Dalam hal ini
sedikitnya akan ditemui tiga kategori sekolah, yaitu baik, sedang, kurang, yang
tersebar di lokasi-lokasi maju, sedang, dan ketinggalan.

C. Tujuan School Based Management

Menurut Chapman, MBS merupakan pendekatan yang bertujuan mengelola sekolah


dengan memberikan kewenangan, partisipasi warga sekolah, dan Masyarakat dalam perbaikan
kinerja sekolah. Departemen Pendidikan Nasional merumuskan tujuan MBS adalah untuk
memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan, keluwesan, dan
sumber daya untuk meningkatkan mutu sekolah. Dengan kemandiriannya di harapkan :

1. Sekolah sebagai lembaga Pendidikan lebih mengetahui kekuatan, kelemahan,


peluang, dan ancaman bagi dirinya dibandingkan dengan lembaga-lembaga lainnya,
sehingga dia dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan
lembaganya.
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input Pendidikan yang
akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses Pendidikan sesuai dengan
Tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik
3. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu Pendidikan kepada pemerintah,
orang tua, peserta didik, dan Masyarakat pada umumnya. Dengan demikian sekolah
akan berupaya melaksanakan dan mencapai sasaran mutu, Pendidikan yang telah
direncanakan.
4. Sekolah dapat melakukan persaingan sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk
meningkatkan mutu Pendidikan melalui Upaya-upaya inovatif dengan dukungan
orang tua peserta didik, Masyarakat, dan pemerintah daerah setempat9

8
Ibid, h. 20.
9
Suhadi Winoto, Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep Dan Aplikasi Dalam Aktivitas Manajerial Di
Sekolah Atau Madrasah), (Yogyakarta : LKIS, 2020), h. 14

5
Levacic mengidentifikasi tiga tujuan MBS, pertama, efesiensi artinya dengan MBS
proses peningkatan mutu Pendidikan berlangsung secara efesien khususnya yang terkait
dengan penggunaan sumber daya manusia. Kedua, efektif, maksudnya dengan MBS mutu
Pendidikan akan meningkat melalui peningkatan mutu pembelajaran. Ketiga, tanggung jawab,
dengan MBS respon terhadap siswa akan lebih meningkat dan tanggung jawab terhadap
stakeholder akan lebih dapat di tingkatkan.10

10
Ibid, h. 15

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang “Model-model Manajemen Pendidikan” pada mata kuliah
Pengembangan Manajemen Pendidikan Islam maka dapat disimpulkan :

1. School Based Menegement atau Manajemen Berbasis Sekolah merupakan hasil buah
perkembangan dari strategi pengelolaan pendidikan the collaborative school
management yaitu merupakan pengelolaan pendidikan yang mengedepankan kerja sama
antara berbagai pihak yang berkepentingan terhadap bidang pendidikan, baik itu orang
tua (Masyarakat), sekolah (Lembaga pendidikan), institusi sosial lain seperti dunia usaha
dan dunia industri.
2. Implementasi School Based Management atau MBS akan berlangsung secara efektif dan
efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk
mengoperasikan
sekolah, dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan
fungsinya, sarana prasarana memadai untuk mendukung proses belajar
mengajar, serta dukungan masyarakat (orang tua) yang tinggi.
3. Tujuan dari MBS itu antara lain :
a. Efesiensi
b. Efektif
c. Tanggung jawab

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah ; Teori, Model, Dan Aplikasi, (Jakarta : Grasindo,
2003)

UU RI No. 20 Tahun 2003, Tentang SIKDIKNAS Beserta Penjelasannya, (Surabaya : Media


Centre, 2005)

Suryosubroto, B. Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004)

Hidayat, Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta : Kaukaba, 2012)

Sutomo, Manajemen Sekolah, (Semarang : Unnes Press, 2012)

Winoto, Suhadi. Manajemen Berbasis Sekolah (Konsep Dan Aplikasi Dalam Aktivitas
Manajerial Di Sekolah Atau Madrasah), (Yogyakarta : LKIS, 2020)

Anda mungkin juga menyukai