Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya.Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan materi yang dibahas
yaitu “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Tidak lupa kami menyampaikan
terimakasih kepada Ibu Baqiyatush Sholihah sebagai dosen yang telah mengampu,
membimbing, dan memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami mendapatkan ilmu dan
pengetahuan baru mengenai Analisis Sarana dan Prasarana lembaga pendidikan.
Dan tentunya kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik. Demikian, semoga makalah ini
berguna bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan, khusus nya pada proses belajar
mengajar. Seperti gedung, ruang kelas, papan tulis, meja, kursi serta alat alat media
pembelajaran yang lainnya. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
digunakan sebagai penunjang jalannya proses pendidikan baik itu secara langsung
maupun tidak langsung, seperti lapangan olahraga, kebun sekolah, dan laboratorium.
Manajemen Sarpras bukanlah konsep yang baru, tetapi semakin penting seiring
dengan perubahan lingkungan bisnis dan teknologi yang cepat. Manajemen Sarpras
bukan hanya tentang pemeliharaan rutin dan penggantian aset yang rusak, tetapi juga
tentang perencanaan jangka panjang, pengelolaan risiko, dan peningkatan
berkelanjutan.
Dalam pembahasan ini, kita akan menggali berbagai aspek manajemen Sarpras,
termasuk perencanaan strategis, pemeliharaan preventif, pengembangan keberlanjutan,
serta pentingnya kepatuhan terhadap regulasi dan standar keselamatan. Selain itu, juga
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh organisasi dalam pengelolaan
Sarpras, serta menyajikan solusi dan strategi yang dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas manajemen Sarpras.
Dengan memahami manajemen Sarpras secara holistik, organisasi dapat
menghadapi tantangan yang datang dengan lebih percaya diri, meningkatkan kinerja
operasional, dan memaksimalkan penggunaan aset fisik mereka. Manajemen Sarpras
yang baik adalah investasi yang penting untuk masa depan, dan makalah ini akan
memberikan wawasan yang diperlukan untuk membantu organisasi dalam mengambil
langkah-langkah menuju kesuksesan yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas , yaitu :
1. Apa Pengertian Manajemen Pendidikan ?
2. Apa Pengertian Manajemen Sarana Prasarana ?
3. Apa saja fungsi fungsi manajemen sarana prasarana pendidikan ?
1
4. Apa tujuan manajemen sarana prasarana pendidikan ?
5. Apa saja prinsip dalam manajemen sarana prasarana pendidikan ?
6. Bagaimana proses dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan
?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami pengertian manajemen pendidikan
2. Memahami mengenai pengertian manajemen sarana dann prasarana
pendidikan
3. Mengetahui fungsi dari manajemen sarana prasarana pendidikan
4. Mengetahui tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan
5. Mengetahui prinsip prinsip dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan
6. Mengetahui bagaimana proses dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dr. Hendro Widodo, M.Pd,Manajemen Pendidikan sekolah,madrasah,pesantren,(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2020), hal.4
2
Driyakara, tentang pendidikan, (Yogyakarta:Kanisius), hal.78
3
Manajemen pendidikan sebagai koordinasi atas aspek yang penting guna
terselenggaranya pembelajaran yang baik bagi seluruh peserta didik dalam
organisasi yang dituangkan kedalam rencana yang tersusun untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan.3
3
Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd, Manajemen pendidikaan (Yogyakarta:Deepublish,2017), hal.2-3
4
Suharsimi Arikunto,Manajemen Pendidikan,(Yogyakarta:Aditya Media Yogyakarta,2009), hal.47
5
Nadia Wirdha Sutisna,Fungsi manajemen sarana dan prasarana,(Bogor:2022), hal.231
4
C. Tujuan Manajemen Sarana Prasarana
Secara umum tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan layanan secara profesional di bidang sarana dan pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien6. Selanjutnya dijelaskan
juga bahwa tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan secara rinci adalah:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui
manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang
didapatkan sekolah adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi,
sesuai dengan kebutuhan sekolah yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan
sekolah dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk menguopayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan
efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalui dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua
personil sekolah. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dipahami bahwa tujuan
dari manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah
yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi
guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di samping itu juga diharapkan
tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif
dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar
maupun murid-murid sebagai pelajar
6
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah. Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. 2014
5
prinsip pencapaian tujuan, (2) prinsip efisiensi, (3) prinsip administratif, (4) prinsip
kejelasan tanggung jawab, dan (5) prinsip kekohesifan7.
1. Prinsip pencapaian tujuan.
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan
maksud afar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu,
manajemen sarana dan prasarana peendidikan dapat dikatakan berhasil bilamana
fasilitas sekolag itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada personil sekolah akan
menggunakannya.
2. Prinsip efisiensi.
Prinsip ini berkaitan dengan semua kegiatan pengadaan saran dan prasarana
sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh
fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip
efisiensi juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dolakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu
maka sarana dan prasarana pendidikan hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis
penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada
semua personil sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya,
bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personil.
3. Prinsip administratif.
Melalui prinsip administratif berarti semua prilaku pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah dilakukan dengan selalu memperhatikan undang-
undang, peraturan, instruksi dan pedoman yang diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai
upaya penerapannya, maka setiap penanggungjawab pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undang tersebut dan
menginformasikan kepada semua personil sekolah yang diperkirakan akan
berpartisipasi dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab.
Dalam pengorganisasian sarana dan prasarana pendidikan melibatkan berbagai
personil di sekolah, oleh karena itu semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang
7
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah. Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. 2014
6
terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas sehingga pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan dapat berjalan dengan baik.
5. Prinsip kekohesifan.
Prinsip ini berarti manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh
karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan tersebut telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing, namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu bekerjasama dengan
baik.
- Proses Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana merupakan suatu rancangan pembelian,
pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan, dan perlengkapan
sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan sarana dan prasarana sekolah dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan
pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan, dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan oleh sekolah.
Adapun langkah-langkah dalam membuat perencanaan hendaknya
melewati tahap-tahap meliputi: (1) penyusunan daftar kebutuhan; (2) estimasi
biaya; (3) menetapkan skala prioritas, dan (4) penyusunan rencana pengadaan8.
Sebuah perencanaan yang baik akan mempengarungi proses manajemen
sarana prasarana yang baik pula. dengan begitu semua gambaran mengenai
kebutuhan Lembaga pendidikan mampu di siapkan dengan baik.
- Proses Pengadaan
8
Rusydi Ananda, Kinata Banuera (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Medan: CV. Widya
Puspita. Hlm. 37
7
Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis
sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
penyediaan semua jenis sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya
Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah ada
beberapa alternative tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
diantaranya adalah : (1) pembelian; (2) pembuatan atau produksi sendiri; (3)
penerimaan hibah atau bantuan; (4) penyewaan; (5) pinjaman; (6) pendaur ulangan;
(7) penukaran; dan (8) perbaikan atau rekondisi9.
Alternatif tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut
harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah serta anggaran yang dimiliki sekolah.
Perencanaan pengadaan barang menjadi faktor penting dalam hal sekolah
mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
- Proses inventarisasi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, inventarisasi merupakan pencatatan
atau pendataan barang barang milik kantor / perusahaan yang dipakai dalam
melaksanakan tugas. Tujuan dari inventarisasi adalah untuk menjaga dan
menciptakan tata tertib administrasi barang yang dimiliki oleh suatu organisasi.
Ada tiga jenis kegiatan yang harus dilakukan berkenaan dengan
inventarisasi ini, yaitu10:
1) Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dalam buku-buku sarana dan
prasarana,
2) Pemberian kode (coding) terhadap prasarana dan sarana yang selesai dicatat
buku-buku sarana dan prasarana,
3) Pelaporan sarana dan prasarana kepada pihak-pihak yang selayaknya
menerima laporan pencatatan sarana dan prasarana sekolah,
Pencatatan perlengkapan sekolah akan memudahkan sekolah dalam
kegiatan pemeliharaan perlengkapan sekolah. Mengingat sarana dan prasarana
9
Rusydi Ananda, Kinata Banuera (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.. Medan: CV. Widya
Puspita. Hlm.42
10
Rusydi Ananda, Kinata Banuera (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Medan: CV. Widya
Puspita. Hlm 48
8
pendidikan di sekolah tersebut adalah milik lembaga dan bukan perorangan, yang
proses pengadaannya juga melibatkan dana pihak lain (pemerintah, donatur,
stakeholder, dan yang lain), maka dalam waktu tertentu haruslah dilaporkan.
Pelaporan ini sangat penting, agar seluruh pihak yang berkepentingan mengetahui
dengan jelas berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah
tersebut. Hal ini berkaitan dengan bentuk pertanggungjawaban sekolah dalam
mengelola perlengkapan sekolah.
- Proses pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan sesuatu bentuk perawatan atau penjagaan barang
agar dapat digunakan dengan jangka waktu yang lebih lama. Pemeliharaan sarana
dan prasarana ada yang sifatnya ringan ada yang berat. Pemeliharaan dapat
dilakukan seniri oleh sekolah ada yang melalui jasa orang lain atau agen tertentu.
Kepala sekolah harus dapat mempertimbangkan besar kecilnya pemeliharaan dan
efektif tidaknya pemeliharaan yang dilakukan sendiri atau melalui jasa orang/agen
lain. Dengan demikian pemeliharaan lebih efisien dari segi biaya dan waktu serta
tenaga.
- Proses penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana
dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawaban. Secara lebih operasional.
Penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan
untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris
karena sarana dan prasarana sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang
diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran sekolah.
9
Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Penghapusan sarana dan prasarana pada dasarnya bertujuan untuk hal-hal
berikut11 :
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/ pemborosan biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk, berlebihan
atau rusak, dan sudah tidak dapat digunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak
dipergunakan lagi.
4. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja
11
Barnawi, M. A. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah . Yogyakarta: Ar Ruzz Media .
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana merupakan proses yang dilakukan untuk
mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dalam terselenggaranya proses
pendidikan. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai pada lembaga
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan pendidikan baik secara
kualitas maupun kuantitas serta dapat dimanfaatkan secara optimal dan tidak lepas
dari manajemen sarana dan prasarana.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen Sarana dan
prasarana agar tercapainya tujuan secara maksimal dalam lembaga pendidikan itu
sendiri, yaitu: (1) prinsip pencapaian tujuan, (2) prinsip efisiensi, (3) prinsip
administratif, (4) prinsip kejelasan tanggung jawab, dan (5) prinsip kekohesifan.
Dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan ada beberapa proses
yang berperan penting dalam ke efektifan pengelolaan manajemen sarana prasarana
pendidikan, diantaranya adalah : proses perencanaan, proses pengadaan, proses
inventarisasi, proses pendistribusian dan pemanfaaatan, proses pemeliharaan, dan
proses penghapusan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12