Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam


Mengikuti Perkuliahan Profesi Keguruan

Oleh:
Kelompok IV

Juliana Pane (0310172084)

Nurul Widya Astuti (0310173124)

Silvy Tri Karina (0310193083)

Maulidya Nurliana (0310193086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas Makalah yang berjudul “Pengelolaan Proses Pembelajaran”, Semoga
tugas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber pengetahuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami serta mengetahui mengenai
pengelolaan proses pembelajaran dalam mata kuliah profesi keguruan

Dalam membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu pengetahuan


yang kami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai buku dan
media internet dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini
memberikan kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan kami, dan semoga bagi para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan
yang membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri
maupun pengguna makalah ini. Akhirulkalam kami mengucapkan semoga Allah
SWT membimbing kita semua dalam naungan kasih dan sayang-Nya.

Medan, November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Pengelolaan Proses Pembelajaran.................................................3
B. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran...............................................................5
C. Pengelolaan Strategi Pembelajaran.................................................................6
D. Sarana dan Sumber Belajar.............................................................................9
E. Pengembangan Materi Pembelaran...............................................................14

BAB III PENUTUP.........................................................................................19


A. Kesimpulan...................................................................................................19
B. Saran.............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di
sekolah maupun di luar sekolah yang bertujuan mengoptimalkan
kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapat memainkan
peranan hidup secara tepat. Keberhasilan dalam suatu pendidikan anak dalam
segala bentuk pendidikannya berkaitan erat dengan eksistensi suatu sekolah.
Tidak jarang suatu sekolah yang kondisi sarana dan prasarananya memadai
namun mutu pendidikannya rendah, keadaan seperti ini biasanya terjadi
karena pengorganisasiannya atau pengelolaan sekolah yang kurang baik.
Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh
sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka.
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola
kelasnya,sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal
Maka berdasarkan latar belakang tersebut makalah ini membahas
mengenai pengelolaan proses pembelalajaran mulai dari pengelolaan kegiatan
pembelajaran, pengelolan strategi pembalajaran, sarana dan sumber belajar,
serta pengembangan materi pembelajara.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan proses pembelajaran?
2. Apakah pengertian, tujuan, fungsi, serta aspek dalam pengelolaan
kegiatan pembelajaran?
3. Apakah pengertian, komponen, serta bagaimanakah pengelolaan
strategi pembelajaran yang efektif?

1
4. Apakah pengertian, tujuan, serta fungsi sarana dan prasarana
pembelajaran serta sumber belajar?
5. Bagaimanakah mengelola sarana dan prasarana yang efektif?
6. Apakah prinsip serta langkah-langkah dalam pengembangan materi
pembelajaran?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan maklah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari pengelolaan proses pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, serta aspek dalam
pengelolaan kegiatan pembelajaran
3. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, serta fungsi, serta aspek dalam
pengelolaan strategi pembelajaran
4. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, serta fungsi sarana dan prasarana
pembelajaran serta sumber belajar
5. Untuk mengetahui bagaimana mengelola sarana dan prasarana yang
efektif
6. Untuk mengetahui prinsip serta langkah-langkah dalam pengembangan
materi pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Proses Pembelajaran


Menurut Swardi “Pengelolaan memiliki makna yang sama dengan
manajemen. Manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber
daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”.
Pendapat yang sama juga disampaikan Amtu, mengartikan
pengelolaan sebagai istilah umum dari manajemen, sehingga ada suatu tindakan
untuk menata, mengatur dan mengelola kegiatan dan orang-orang dalam suatu
organisasi dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,
menggerakkan, mengendalikan, memimpin, memotivasi, memonitor,
mengevaluasi, dan lain sebagainya.1
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat kita simpulkan
bahwa pengelolaan adalah suatu kegiatan yang mengatur, merencanakan, pelaksan
aandan pengawasan seluruh sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan
yangingin dicapai.
Proses pembelajaran adalah segala upaya bersama antara guru dan siswa
untuk berbagi dan mengelola informasi, dengan harapan pegetahuan yang
diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan baik untuk mencapai suatu
peningkatan yang positif yang ditandai dengan perubahan tingkah laku individu
demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Sebuah proses
pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan intelektual, berfikir kritis
dan munculnya kreatifitas serta perubahan prilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Proses pembelajaran merupakan
aktivitas yang paling utama dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah.
Hal ini berarti keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan sangat tergantung
pada efektif tidaknya proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan efektif
jika melahirkan perubahan perilaku positif dari siswa.2

1
Amtu,Onisimus.Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah.(Bandung:Alfabeta).hal.33
2
Hariyanto,Eko,Pinton.Pengajaran Remedial Dalam Pendidikan Jasmani.(Banjarmasin:Lambung
Mangkurat University Press).hal.19

3
Dalam proses pembelajaran, Guru dan siswa merupakan dua komponen
yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi
yang saling menunjang agar hasih belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah segala upaya Bersama
antara guru dengan murid untuk berbagi dan mengolah informasi, dengan harapan
pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi landasan
belajar yang berkelanjutan, serta diharapkan adanya perubahan-perubahan yang
lebih baik untuk mencapai suatu peningkatan yang positif yang ditandai dengan
perubahan tingkah laku individu demi terciptanya proses belajar mengajar yang
efektif yang efisien. Sebuah proses pembelajaran yang baik akan membentuk
kemampuan intelektual, berfikir kritis dan munculnya kreatifitas secara perubahan
prilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalamannya.
Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Menurut Dunkin dan Biddle proses pembelajaran berada dalam empat
Pedagogi Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 03 No 02 November 2016 208
variabel interaksi, yaitu:3
1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidik;
2) variabel konteks (contex variables) berupa peserta didik;
3) variabel proses (process variables); dan
4) variabel produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka keempat
variabel tersebut harus dikelola dengan baik.

B. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai


edukatif mewarnai interaksi antara pengajar dan peserta didik. pengelolaan

3
Marlina Eliyanti,”Pengelolaan Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar”,Pedagogi Jurnal
Penelitian Pendidikan.Vol.3 No.2,Summer 2016,hal.207

4
pembelajaran yang akan direncanakan perlu didukung empat variabel yang
dikelola dengan optimal yaitu pengelolaan siswa, pengelolaan guru, prosedur
pembelajaran, dan pengelolaan lingkungan kelas.

1. Pengertian Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang juga


berperan dalam menentukan keberhasilan siswa. Dari proses pembelajaran itu
akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dan siswa untuk menuju
tujuan yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk melakukan sebuah pembelajaran ,
terlebih dahulu harus dipahami pengertian dari kata pembelajaran.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran adalah sebuah proses yang didalamnya
terdapat interaksi antara guru dengan siswa dan komunikasi timbal balik yang
berlngsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa
dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling
menunjang agar hasil belajar siwa dpat tercapai secara optimal.4

2. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran


Tujuan pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan
dikendalikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan efesien.5
Fungsi pengelolaan pembelajaran, yaitu:
a. Merencanakan tujuan belajar
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan
belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi
siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apa sudah berfungsi sebagaimana mestinya
atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.

4
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: PT Rineka
Cipta), 2002, hlm 44
5
Eliyanti, Marlina. 2016. Pengelolaan Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar. Pedagogi
Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 03 No. 02 November 2016: 207 .

5
e. Faktor yang mempengaruhi pengelolan pembelajaran.

3. Aspek-aspek Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran


Secara garis besar aspek-aspek yang perlu diperhatikan guru dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, meliputi:
a. Pengelolaan ruang belajar (kelas)
Ruang belajar merupakan tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran,
lazimnya berbentuk ruangan kelas. Selama berjam-jam siswa berada di tempat
tersebut, selama itu pula terjadi interaksi antar dua unsure manusia yakni guru dan
siswa.
b. Pengelolaan siswa
Bobbi DePorte & Mike Hernacki (2001:117) mengelompokkan
karakteristik modalitas belajar siswa kedalam tiga karakter, yakni: pelajar visual
yakni kemampuan belajar cepat dengan pendengaran, kinestik yaitu emampuan
belajar dengan cara melakukan atau bergerak, bekerja atau menyentuh.
c. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
Pengelolaan kegiatan pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan oeh pendidik/guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran maka diperlukan proses panjang yang
dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian dan penilaian.6

C. Pengelolaan Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Pengeloaan Strategi Pembelajaran

Pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau proses


melakukan kegiatam tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain,
proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi
atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan7.

6
Sobri, dkk. Pengelolaan Pendidikan. (Yogyakarta: Multi Pressindo), 2009, hlm 43
7
Daryanto, Kamus Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo), hlm 348

6
Strategi pembelajaran merupakan rencana/ rangkaian tindakan dalam
menggunakan suatu metode yang akan diaplikasikan ke dalam proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan-tujuan belajar dikelas.
Sehingga berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan strategi pembelajaran adalah proses atau upaya yang
dilakukan seorang pendidik dalam melakukan kegiatan atau tindakan yang
diaplikasikan dalam suatu proses pembelajaran agar mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Komponen Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran aktualisasinya berwujud serangkaian dari


keseluruhan tindakan strategis guru dalam rangka mewujudkan kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Efektifitas strategi dapat diukur dari
tingginya kuantitas dan kualitas hasil belajar yang dicapai anak.
Sedangkan efisien dalam arti penggunaan strategi yang dimaksud sesuai
dengan waktu, fasilitas, dan kemampuan yang tersedia.

Secara singkat, menurut Slameto strategi pembelajaran mencakup 8


unsur perencanaan tentang:8

1) Komponen sistem yaitu guru/dosen, siswa/mahasiswa baikdalam


ikatan kelas, kelompok maupun perorangan yang akan terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar telah disiapkan,
2) Jadwal pelaksanaan , format dan lama kegiatan telah disiapkan,
3) Tugas-tugas belajar yang akan dipelajari dan yang telah
diidentifikasikan
4) Materi/bahan belajar, alat pelajarandan alat bantu mengajar yang
disiapkan dan diatur.
5) Masukkan karakteristik siswa yang telah diidentifikasikan
6) Bahan pengait yang telah direncanakan,
7) Metode dan teknik penyajian telah dipilih, misalnya ceramah,
diskusi dan lain sebagainya, dan

8
Slameto, Proses Mengaajar Dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksara), 1991, (Hlm
91-91

7
8) Media yang akan digunakan.
Keseluruhan tindakan strategis guru dalam upaya merealisasikan
kegiatan pembelajaran, mencakup dimensi yang bersifat makro (umum)
maupun bersifat mikro (khusus).
Secara makro, strategi pembelajaran berkait dengan tindakan
strategis guru dalam: (a) memilih dan mengoperasionalkan tujuan
pembelajaran (b) memilih dan menetapkan setting pembelajaran (c)
pengelolaan bahan ajar (d) pengalokasian waktu (e) pengaturan bentuk
aklivitas pembelajaran (f) metode teknik dan prosedur pembelajaran (g)
pemanfaatan penggunaan media pembelajaran (h) penerapan prinsip-prinsip
pembelajaran (i) penerapan pendekatan pola aktivitas pembelajaran (j)
pengemabangan iklim pembelajaran (k) pemilihan pengembangan dan
pelaksanaan evaluasi
3. Pengelolaan Strategi Pembelajaran yang Efektif

Agar dapat merancang serta melaksanakan strategi pembelajaran yang


efektif maka perlu memperhatikan unsur-unsur strategi dasar atau tahapan
langkah sebagai berikut 9:

1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan prilaku, tujuan selalu


dijadikan acuan dasar dalam merancang dan melaksanakan setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh sebab itu tujuan pembelajaran harus dirumuskan
secara spesifik dalam arti mengarah kepada perubahan perilaku tertentu
dan operasional dalam arti dapat diukur
2) Memilih pendekatan pembelajar, suatu cara pandang dalam menyampaikan
yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran harus dipertimbang dan
dipilih jalan pendekatan utama yang dipandang paling ampuh, paling tepat,
dan paling efektif guna mencapai tujuan.
3) Memilih dan menetapkan metode, teknik, dan prosedur pembelajaran. (1)
Metode merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan bahan sesuai
dengan tujuan pembelajaran (2) Teknik merupakan cara untuk

9
Asrori, Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran, (Malang:UIN Maulana
Malik Ibrahim), 2013, hlm 169

8
melaksanakan metode dengan sarana penunjang pembelajaran yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan kecepatan dan ketepatan belajar untuk
mencapai tujuan (3) Merancang Penilaian (4) Merancang Remedial (5)
Merancang Pengayaan

D. Sarana dan Sumber Belajar

1. Pengertian Sarana Pembelajaran


Menurut Roestiyah (2004: 166) sarana belajar adalah peralatan belajar
yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.10
Menurut E. Mulyasa, sarana belajar adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pembelajaran, khususnya proses belajar, mengajar, seperti bangunan, ruang
kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.
Menurut Wahyuningrum (2004:5), sarana pendidikan adalah segala
fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi
barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pembelajaran
tercapai.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa sarana pembelajaran adalah semua perangkat peralatan,
bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Tujuan dan Fungsi Sarana Pembelajaran
Secara umum tujuan penggunaan sarana pembelajaran adalah
membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran
kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan
lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media
pembelajaran digunakan dengan tujuan:
 Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar.

10
Roestiyah NK., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta), 2004. Hlm 166

9
 Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
 Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
 Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
 Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
3. Macam-Macam Sarana Pembelajaran
Ditinjau dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar,
maka sarana pembelajaran dapat dibedakan menjadi:
1. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung
dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku
tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur,
penghapusan dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya
termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.
2. Alat peraga
Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah
semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
benda ataupun perbuatan dari yang tingkatannya paling konkrit
sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah
pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid.
Dengan bertitik tolak pada penggunaannya, maka alat peraga dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
a) Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan
menunjukkan benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau anak
diajak ke benda).
b) Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan
penggantian terhadap benda sesungguhnya. Berturut-turut
dari yang konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga dapat berupa:
Benda tiruan (miniatur), Film, Slide, Foto, Gambar, Sketsa atau bagan.
Disamping pembagian ini, ada lagi alat peraga atau
peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru.
4. Pengertian Sumber Belajar

1
Association Educational Comunication and Tehnology AECT
(1977) mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar yaitu „
berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar.
Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan
diperlukan untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses
pembelajaran, yang berupa buku teks, media cetak, media elektronik, nara
sumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya.
Sumber Belajar berupa bahan belajar adalah rujukan, referensi,
atau literature yang digunakan baik untuk menyusun silabus maupun buku
yang akan digunakan oleh pengajar dalam mengajar, sehingga ketika
menyusun silabus akan terhindar dari kesalahan konsep.
5. Contoh Sumber Belajar
Suatu pandangan yang keliru jika sumber belajar berarti di luar apa
yang dimiliki guru, atau siswa. Guru merupakan sumber belajar yang utama,
yaitu dengan segala kemampuan, wawasan keilmuan, keterampilan dan
pengetahuan yang luas, maka segala informasi pembelajaran dapat diperoleh
dari guru tersebut. Siswa, siswa memiliki sejumlah variasi aktivitas belajar,
pengalaman belajar, pengetahuan dan keterampilan, maka dalam konteks
tertentu apa yang terdapat pada diri siswa apat dijadikan sebagai sumber
belajar dalam mempelajari suatu pengalaman-pengalaman belajar yang baru.
Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di
lingkungan kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di
pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini
adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan
budaya mengajar guru atau pendidika itu sendiri. Vernon S. Gerlach
& Donald P. Ely (1971) menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber
belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, serta
aktivitas.
1) Manusia

1
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai
sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok
pertama adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus
sebagai sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti
guru, konselor, administrator pendidikan, tutor dan sebagainya.
Kelompok Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak dipersiapkan
secara khusus untuk menjadi seorang nara sumber akan tetapi
memiliki keahlian yang mempunyai kaitan erat dengan program
pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh
kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.
2) Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/
informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam
bentuk buku paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan
sebagainya. Kelompok ini biasany disebut dengan media
pembelajaran. Demikian halnya dengan bahan ini, bahwa dalam
penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan
menjadi du akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk
pembelajaran, dan ada juga bahan/media yang dimanfaatkan untuk
memberikan penjelasan materi pembelajaran yang relevan.
3) Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu
memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua
kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran,
seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan lingkungan
yang dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian
materi pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun
binatang dan sejenisnya.
4) Alat dan perlengkapan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan
perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan
sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV untuk membuat program

1
belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis
komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio
dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk menyampaikan
informasi pembelajaran mengenai listening (mendengarkan), dan
sejenisnya.
5) Aktivitas
Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah
aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana
didalamnya terdapat perpaduan antara teknik penyajian dengan
sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa belajar. Seperti
aktivitas dalam bentuk diskusi, mengamati, belajar tutorial, dan
sejenisnya.
6. Pengelolaan Sarana Dan Sumber Belajar Yang Efektif
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar
menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang
kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua peserta didik
untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan
berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar
yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan peserta didik
dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di
sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas
kemasan seringluput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-
bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan
didaur-ulang menjadisumber belajar yang sangat berharga. Demikian pula,
dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus
pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan
sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang
sangat bernilai bagi kepentingan belajar peserta didik. Tidak sedikit sekolah-
sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukupluas,
namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja
lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber

1
belajar yang sangat berharga. Dari uraian tersebut dapat diambil hikmah
sebagai intisari cakupan materi pengelolaan sumber ajar sebagai berikut :
a) Pendidikan dimasa depan menuntut adanya perubahan pada
prosespembelajaran yang bertumpu pada kemampuan individu
danberorientasi pada peserta didik sebagai subyek (student centered,
guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan
menyediakan sumber ajar)
b) Sumber belajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kegiatanpembelajaran sehingga perlu dikelola dengan baik untuk
mencapai tujuan pembelajaran optimal.
c) Sumber belajar dapat dirancang, diciptakan dan dikembangkan sendiri
oleh guru dan peserta didik dengan memanfaatkan media dan sarana
yang ada berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar
/lingkungan.

D. Pengembangan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang


harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan. Materi yang ditentukan dalam kegiatan pembelajaran seharusnya
adalah materi yang benar – benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Sedangkan media pembelajaran
adalah alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai
perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih
efektif dan efisien. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa
dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut. Pendek kata,
media merupakan alat bantu yang digunakan guru dengan desain yang disesuaikan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.11
Menurut Ahmadi (2011: 208) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar

11
Mohamad ainul churri,Yudha “pengembangan materi dan media pembelajaran mata pelajaran
dasar kompetensi, jurnal pendidikan teknik elektro, kejuruan teknik audio video untuk smk negeri
7 surabaya”, .2 No.2,tahun 2013.

1
mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa materi tertulis, maupun materi tidak
tertulis. Menurut Wena (2009: 231) materi ajar diartikan sebagai paket
pembelajaran mandiri berisi satu topik atau unit materi pelajaran dan memerlukan
waktu belajar beberapa jauh untuk ysatu minggu. Tujuan utama materi ajar adalah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana,
fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal.
1. Hakikat Materi Pembelajaran
Bahan ajar atau materi pembelajarn (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standart kompetensi yang telah di tentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum
yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam angka
pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan
tertentu. Materi pembelajaran dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
pengetahuan,ketrampilan, dan sikap. Pengetahuan menunjuk pada informasi yang
disimpan dalam pikiran siswa. Ketrampilan menunjuk pada tindakan-tindakan
(fisik dan nonfisik) yang dilakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk
mencapai tujuan tertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan seseorang untuk
bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini kebenarannya oleh siswa.
Bahasa atau materi pelajaran (learning materials) adalah segala sesuatu
yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
kompentensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pelajaran dapat dibedakan
menjadi pengetahuan (knowledge ), keterampilan (skill), dan sikap
(attitude).Merril (1977), membedakan isi materi pelajaran menjadi empat macam
yaitu: fakta, konsep, prosedur, dan prinsip.
Fakta adalah sifat dari suatu gejala, pristiwa, benda yang wujudnya dapat
di tangkap oleh panca indra.fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan
dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sesuatu dengan
terjadi yang dapat diuji atau diobservasi. Fakta merupakan materi pelajaran yang

1
paling sederhana, karena materi ini sifatnya hanya mengingat hal-hal yang
spesifik. Konsep, konsep adalah abstralsi kesamaan atau keterhubungan dari
sekelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan
atribut, atribut adalah karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Prosedur, prosedur
adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa untuk
menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan
anatara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan
generalisasi yang selanjutnya dapat ditarik ke dalam prinsip. Materi pelajaran
tentang prinsip akan lebih sulit dibandingkan dengan fakta, atau konsep. Sebab,
seseorang akan dapat menarik suatu prinsip apabila sudah memahami berbagai
fakta dan konsep yang relevan.12
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran harus dengan mendayagunakan
berbagai sumber belajar di lingkungan peserta didik. Dalam pengembangan materi
pembelajaran hendaknya diperhatikan beberapa prinsip dasar. Prinsip-prinsip
dasar pengembangan materi pembelajaran itu adalah:13
1. Materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada
peserta didik
2. Materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar
3. Materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang
dengan penuh percaya diri
4. Materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik
menjadi pembelajar yang mandiri
5. Materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus
pembelajaran yang diajarkan
6. Materi pembelajaran harus memberi kesempatan pada peserta didik untuk
menggunakan bahasa yang otentik
7. Perhatian peserta didik harus diberikan melalui penggunaan gaya bahasa
sebagai input

12
Harjono, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rnineka Cipta), 2003, hal.224
13
Irawan,Dedi, Mengembangkan Buku Teks Pelajaran Membaca Berbasis Pendekatan Proses
untuk SD,(Jawa Tengah:CV.Pena Persada Redaksi) 2020,hal.27

1
8. Materi pembelajaran harus memperhitungkan efek positif dalam
pembelajaran
9. Materi pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan gaya belajar
peserta didik
10. Materi pembelajaran harus memperhitungkan perbedaan sikap peserta
didik
11. Materi pembelajaran harus memungkinkan adanya periode hening pada
awal kegiatan pembelajaran
12. Materi pembelajaran hendaknya dapat memaksimalkan potensi belajar
peserta didik
13. Materi pembelajaran seharusnya tidak terlalu mengontrol latihan peserta
didik, dan
14. Materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian
umpan balik.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Dalam menyusun dan
mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan prinsip-prinsip pengembangan
bahan ajar antara lain:14

1. Mulai yang dari mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkrit
untuk memahami yang abstrak;
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman;
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
peserta didik;
4. Memotivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar;
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu;
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk
terus mencapai tujuan;
3. Langkah-Langkah Pengembangan Materi Pembelajaran

Awalludin, Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CV.Budi


14

Utama)2017, hal.200

1
Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengembangkan materi
pembelajaran adalah:15
1. Memilih dan mengumpulkan materi pembelajaran yang ada dan yang
relevan digunakan
2. Penyusunan materi sesuai dengan urutan kegiatan pelajaran
3. Mengidentifikasi materi-materi yang tidak diperoleh dan yang diperoleh
dari bahan, dan
4. Menyusun program pengajaran.
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar menurut Jolly dan Bolitho dalam
Tomlinson (2001: 98) adalah:
1. Identifikasi kebutuhan untuk bahan ajar, identifikasi kebutuhan merupakan
kegiatan awal dalam pengembangan bahan ajar. Analisis kebutuhan
bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan
guru dan siswa.
2. Eksplorasi kebutuhan materi, eksplorasi kebutuhan materi merujuk pada
kegiatan eksplorasi materi berdasarkan tujuan dalam kurikulum.
3. Realisasi kontekstual bahan ajar dengan mengajukan gagasan yang sesuai,
pemilihan teks dan konteks bahan ajar.
4. Realisasi pedagogis bahan ajar melalui tugas dan latihan dalam bahan ajar.
Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan strategi pengorganisasian isi
pembelajaran, strategi penyampaian isi pembelajaran, strategi pengelolaan
pembelajaran dan dilengkapi dengan tugas dan latihan yang terstruktur.
5. Produksi bahan ajar, dan
6. Evaluasi bahan ajar yang mengacu pada tujuan khusus yang ingin dicapai.

Sugeng susilo adi, Audio Scaffolding Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris,(Malang: Universitas
15

Brawijaya Press) 2012, hal.55

1
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari isi makalah yang telah tertulis diatas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
b. Pengelolaan kegiatan pembelajaran adalah sebuah proses yang
didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa dan
komunikasi timbal balik yang berlngsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan belajar.
c. pengelolaan strategi pembelajaran adalah proses atau upaya yang
dilakukan seorang pendidik dalam melakukan kegiatan atau tindakan
yang diaplikasikan dalam suatu proses pembelajaran agar mencapai
tujuan pembelajaran.
d. sarana pembelajaran adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pembelajaran.Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat
dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu pengajar maupun
peserta didik dalam proses pembelajaran, yang berupa buku teks,
media cetak, media elektronik.
e. Pengembangan materi pembelajaran harus dengan mendayagunakan
berbagai sumber belajar di lingkungan peserta didik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah masih terdapat kekurangan sehingga penyusun
masih membutuhkan kritik dan saran yang membangun, selain itu penyusun
berharap makalah ini dapat menjadi bahan bacaan dalam memahami pengelolaan
proses pembelajaran,

1
DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU di


Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Amtu,Onisimus.2019.Manajemen Pendidikan Di Era Otonomi Daerah. Bandung:


Alfabeta.
Asrori Muhammad. 2013. Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Strategi
Pembelajaran, Malang:UIN Maulana Malik Ibrahim

Awalludin. 2017. Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: CV.Budi Utama.

Daryanto SS. 1997. Kamus Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar ,
Jakarta: PT Rineka Cipta.

Eliyanti, Marlina. 2016. Pengelolaan Pembelajaran dan Pengembangan Bahan


Ajar. Pedagogi Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 03 No. 02 November
2016: 207

Gerlach S. Vernon & Donald P. Ely, 1971, Teaching & Media : A Systematic A
pproach.New Jersey: Prentice hal- Company

Hariyanto,Eko,Pinton. 2020. Pengajaran Remedial Dalam Pendidikan Jasmani.


Banjarmasin:Lambung Mangkurat University Press

Harjono. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Irawan, dedi. 2020. Mengembangkan Buku Teks Pelajaran Membaca Berbasis


Pendekatan Proses Untuk SD. Jawa Tengah: CV.Pena Persada Redaksi.

Marlina Eliyanti. 2016. Pengelolaan Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan


Ajar. Pedagogi Jurnal Penelitian Pendidikan.3 (2):207.

Mohamad Ainul Churri,Yudha Anggana Agung. 2013. pengembangan materi dan


media pembelajaran mata pelajaran dasar kompetensi. jurnal pendidikan
teknik elektro. Vol.2(2): 803-809

Roestiyah NK. 2004, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 1991. Proses Mengaajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi
Aksara

2
Sobri, dkk. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Susilo,Sugeng. 2012. Audio Scaffolding Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.


Malang: Universitas Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai