Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan Yang Diampu
Oleh:

Dr. Tina Sri Sumartini, M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 4

Novita Daniasari 21516025

Yudi Abdulah 21516031

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah
memberikan kami kesehatan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pengelolaan Pendidikan. Adapun judul dari makalah ini adalah ”Standar
Pengelolaan Pembelajaran” yang didalamnya memuat Pengertian pengelolaan
pembelajaran, Tahapan Pengelolaan Pembelajaran, Tujuan dan fungsi pengelolaan
pembelajaran serta Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Pembelajaran.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, baik


dari segi penulisan, penyusunan maupun bahasa. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca makalah ini. Sehingga kami
dapat lebih banyak belajar dan menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah
selanjutnya.

Sekian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi pembaca dan dapat berguna bagi penulis maupun orang yang
membacanya.

Garut, 10 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
D. Manfaat........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Standar Pengelolaan Pendidikan...........................................3
B. Tahapan Pengelolaan Pembelajaran.........................................................4
C. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pembelajaran.....................................10
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Pembelajaran..........11
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengelolaan Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan
dalam mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan belajar
mengajar. Hal ini senada dengan pendapat Daryanto (2013:312) yang
menyatakan “Pengelolaan kegiatan belajar mengajar merupakan proses
pembelajaran utuh dan menyeluruh yang dimulai dari perencanaan dan
pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran, termasuk evaluasi programnya
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan seperti yang telah ditentukan.
Tahapan pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran?
2. Apa saja tahapan pengelolaan pembelajaran?
3. Apa tujuan dan fungsi pengelolaan pembelajaran?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami definisi pengelolaan pembelajaran
2. Mengetahui dan memahami tahapan pengelolaan pembelajaran
3. Mengetahui dan memahami akan tujuan, serta fungsi dari pengelolaan
pembelajaran
4. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pengelolaan
pembelajaran

D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat memahami apa saja dasar dalam mengelola pembelajaran
2. Dapat memahami tahapan dalam pengelolaan pembelajaran

1
2

3. Dapat memahami tujuan serta fungsi pengelolaan pembelajaran.


4. Dapat memahami factor yang dapat mempengaruhi pengelolaan
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Pengelolaan Pendidikan


Pengelolaan adalah suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang
dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja
dalam mencapai tujuan tertentu, yang meliputi kegiatan merencanakan,
melaksanakan, sampai dengan penilaian, dan pengawasan (Koswara &
Suryadi, 2007). Menurut Rohman & Amri (2012:36) Pengelolaan adalah
proses pengintegrasian sumber-sumber manusiawi dan material ke dalam
suatu sistem keseluruhan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
keterampilan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik
(Sagala, 2010). Menurut Rukmana & Suryana (2008:10) Pembelajaran
merupakan suatu proses melihat dan mengalami, mengamati, dan
memahami sesuatu yang dipelajari untuk memperoleh hasil yang
ditentukan, melalui pembinaan, pemberian penjelasan, dan dorongan.
Prinsip dalam pengelolaan pendidikan antara lain:
1) Tujuan pendidikan dan perkembangan anak didik harus mendasari
semua kegiatan pengelolaan,
2) Penggunaan waktu, tenaga, alat secara efektif,
3) Memprioritaskan tujuan dan mekanisme kerja,
4) Mengkoordinasi wewenang dan tanggung jawab,
5) Tanggung jawab harus disesuaikan dengan kemampuan orang,
6) Mengenal secara baik faktor psikologis manusia,
7) Adanya fleksibilitas dan relativitas nilai (Koswara & Suryadi,
2007:16)
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses

3
4

panjang yang dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan


pengawasan pembelajaran.

B. Tahapan Pengelolaan Pembelajaran


Tahapan pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut meliputi : perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan
pengawasan.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan dasar tindakan pengelolaan agar berhasil
dengan baik, yang dilakukan seseorang pengelola untuk memikirkan
dengan matang tujuan atau sasaran yang hendak dicapai, menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefektif
dan seefisien mungkin. Perencanaan juga dapat merumuskan program,
tujuan-tujuan dan teknik-teknik untuk dapat mewujudkan tujuan
tersebut (Koswara & Suryadi, 2007).
Proses perencanaan di sekolah harus dilaksanakan secara
kolaboratif, artinya mengikutsertakan personil sekolah dalam semua
tahapan perencanaan. Pengikutsertaan ini akan menimbulkan perasaan
ikut memiliki yang dapat memberikan dorongan kepada guru untuk
berusaha agar rencana tersebut berhasil. Lingkup perencanaan meliputi
semua komponen pengelolaan sekolah seperti perencanaan kurikulum,
keuangan, sarana dan prasarana, kepegawaian, hubungan masyarakat,
proses belajar mengajar, dan ketatausahaan sekolah (Koswara &
Suryadi, 2007).
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pembelajaran
meliputi:
1) Menetapkan hal yang akan dilakukan, kapan, dan bagaimana cara
melakukannya dalam implementasi pembelajaran
2) Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk
mencapai hasil
3) Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi
pembelajaran
5

4) Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk


mendukung kegiatan pembelajaran
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada
pihak yang berkepentingan.
6) Melakukan evaluasi rencana
7) Melaksanakan revisi dan perencanaan kembali (Sagala, 2010).
Salah satu tugas utama guru dalam perencanaan pembelajaran
adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan tindakan
yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Mulyasa
(2009:219), prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPP
meliputi:
1) Kompetensi yang dirumuskan dalam pelaksanaan pembelajaran
harus jelas,
2) Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel,
serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan
pembentukan kompetensi peserta didik,
3) Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh
dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya, dan
4) Harus ada koordinasi antar pelaksana program di sekolah agar
tidak mengganggu jam-jam pelajaran yang lain.
Berdasarkan prinsip pengembangan RPP di atas, perlu dilakukan
pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan dan jadwal
pembelajaran, pembagian waktu yang digunakan secara proporsional,
penetapan penilaian, pencatatan kemajuan belajar, peningkatan
kualitas pembelajaran, dan pembelajaran remedial.
Cara pengembangan RPP secara garis besar mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Mengisi kolom identitas
2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang
telah ditetapkan
6

3) Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar


(KD), serta indikator yang akan digunakan
4) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK dan KD, serta
indikator yang telah ditentukan.
5) Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok
6) Menentukan metode dan model pembelajaran yang akan digunakan
7) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir

8) Menentukan alat, bahan, dan sumber belajar yang digunakan.

9) Menyusun kriteria penilaian, contoh soal, dan teknik penskoran

(Mulyasa, 2009).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa

perencanaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan

oleh guru dalam pembelajaran. Perencanaan akan menentukan

kualitas pembelajaran secara keseluruhan, dan menentukan kualitas

pendidikan, serta kualitas SDM.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan rencana yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Koswara & Suryadi, 2007).
Proses implementasi rencana pembelajaran terdiri dari
pengorganisasian dan penggerakan. Pengorganisasian pembelajaran
meliputi aspek:
1) Menyediakan pendukung pembelajaran seperti fasilitas,
perlengkapan, dan personil yang dibutuhkan dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang efisien;
2) Pengelompokkan komponen pembelajaran dalam struktur sekolah
secara teratur;
3) Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi
pembelajaran. Penggerakan dalam proses pembelajaran dilakukan
7

oleh pendidik dengan suasana yang edukatif, agar siswa dapat


melaksanakan tugas belajar dengan penuh antusias, dan
mengoptimalkan kemampuan belajarnya dengan baik (Sagala,
2010).
Menurut Rukmana & Suryana (2008:12) langkah-langkah yang
harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran meliputi
rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1) Membuka kegiatan pembelajaran melalui apersepsi, yaitu
mengaitkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
materi yang sudah dipelajari sebelumnya, maupun dengan
pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta didik
2) Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta
didik, yaitu menginformasikan tujuan dan program pembelajaran
yang dirancang guru
3) Mengorganisasikan pelaksanakan kegiatan belajar peserta didik
(individual, kelompok, atau klasikal)
4) Penyajian belajar dengan metode dan model pembelajaran yang
sesuai melalui pemanfaatan sumber belajar dan fasilitas belajar
yang tersedia
5) Memotivasi kegiatan peserta didik melalui penguatan, penjelasan,
penghargaan, ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta
didik
6) Melakukan penyesuaian-penyesuaian kegiatan belajar peserta
didik berdasarkan analisis aktual kondisi proses pembelajaran
yang terjadi, agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan
peserta didik.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan melaksanakan dan
menerapkan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang
dibuat oleh guru dalam RPP. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan efektif dan optimal jika didukung dengan sarana dan fasilitas
belajar yang memadai.
8

c. Penilaian
Menurut Koswara & Suryadi (200:51) Penilaian merupakan
seperangkat kegiatan yang menentukan baik tidaknya program-
program atau kegiatan-kegiatan yang sedang dijalankan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Tyler dalam
(Arikunto, 2009:3) Penilaian adalah sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan pencapaian tujuan pendidikan.
Guru dalam melakukan penilaian pembelajaran menggunakan alat
pengumpul informasi yang dinamakan tes. Menurut sagala (2010) tes
yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibedakan menjadi
dua macam tes, yaitu:
1) Tes formatif adalah tes yang dilaksanakan guru setiap mengakhiri
satu pokok bahasan yang berupa ulangan harian.
2) Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya
pemberian sekelompok program, dalam pengalaman di sekolah, tes
sumatif biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.
Hal yang harus diperhatikan guru dalam melakukan penilaian hasil
belajar adalah guru harus menilai siswa secara menyeluruh, baik dari
segi pemahamannya terhadap materi, maupun dari segi sikap, dan
pengamalannya. Arikunto (2009) mengemukakan ada tiga ranah yang
harus dilakukan dalam penilaian hasil belajar, yaitu:
1) Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk
didalamnya kemampuan mengenal, menghafal, memahami,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi;
2) Ranah afektif, mencakup sikap, perilaku, minat, nilai, dan moral;
3) Ranah psikomotor, berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaiannya melalui keterampilan dan kerja otot sehingga
menyebabkan geraknya tubuh dan bagian-bagiannya.
Dapat kita disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar merupakan
rangkaian proses yang dilakukan guru guna mendapatkan data tentang
9

proses belajar yang dilakukan secara kontinyu. Data yang diperoleh


tersebut kemudian akan dianalisis, sehingga menjadi sebuah informasi
yang berarti dalam pengambilan sebuah keputusan.
d. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu kegiatan yang berusaha untuk
mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana,
dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai (Rohman & Amri,
2012:28). Menurut Koswara & Suryadi (2007:42) fungsi pengawasan
mencakup pengendalian, penilaian, pelaksanaan, dan pengambilan
tindakan yang sifatnya represif dan preventif terhadap kegiatan
pengelolaan. Apabila dalam tindakan pengawasan ditemukan hambatan
atau penyimpangan, hendaknya diambil tindakan positif berupa
perbaikan atau perubahan dalam pelaksanaannya.
Implikasi dari pengawasan ini, bahwa derajat produktivitas sistem
pengelolaan pendidikan ditentukan oleh mekanisme kerja sistem
pengawasan yang dikembangkan oleh pengelola. Pengawasan
pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan Dinas Pendidikan
setempat sesuai dengan bidang keahliannya, melalui supervisi.
Supervisi diartikan sebagai aktivitas yang menentukan kondisi atau
syarat-syarat yang esensial yang menjamin tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan (Koswara & Suryadi, 2007).
Tugas kepala sekolah dalam melakukan supervisi adalah
memberikan bantuan untuk melaksanakan penilaian dan supervisi dari
segi teknis pendidikan dan administrasi, dalam bentuk memberikan
arahan, bimbingan, dan contoh tentang pelaksanaan mengajar guru,
sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru dalam
melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar mengajar. (Fathurrohman & Suryana, 2011:8).
Pengawas Dinas Pendidikan mempunyai tugas sesuai dengan
fungsinya yaitu:
1) Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah
di dalam menjalankan tugasnya dengan baik;
10

2) Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan


sekolah yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses
belajar- mengajar;
3) Bersama guru berusaha mengembangkan, mencari, dan
menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan
tuntunan kurikulum yang berlaku;
4) Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan
pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi
kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan mengirim
mereka untuk penataran dan seminar, sesuai dengan bidangnya
masing-masing (Fathurrohman & Suryana, 2011).
Menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007, tindak lanjut kegiatan
pengawasan adalah sebagai berikut.
a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang
belum memenuhi standar.
c. Guru diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau
penataran lebih lanjut.

C. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pembelajaran


1. Tujuan Pengelolaan Pembelajaran
Tujuan merupakan komponen utama yang lebih dahulu
dirumuskan pengajar dalam proses belajar-mengajar, peranan tujuan
sangat penting sebab menentukan arah proses belajar-mengajar.
Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap
pemilihan bahan pelajaran, penetapan metode mengajar dan alat bantu
pengajaran serta memberi petunjuk terhadap penilaian, untuk dapat
memahami persoalan tujuan akan dijelaskan hal yang berkenaan
dengan tingkat dan klasifikasi tujuan dan cara merumuskan terutama
tujuan instruksional/tujuan pengajaran.
Tujuan pengelolaan pembelajaran terlihat pada definisi yang
dibahas sebelumnya. Jadi tujuan pengelolaan pembelajaran adalah
11

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dengan mudah


direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan
baik sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efesien.
2. Fungsi Pengelolaan Pembelajaran
Fungsi Pengelolaan Pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan tujuan belajar.
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan
tujuan belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan
menstimulasi siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apa sudah berfungsi sebagaimana
mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Pembelajaran


1. Faktor Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan
kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan
pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran mempengaruhi belajar siswa.
Kurikulum yang kurang baik berpengaruh terhadap belajar. Kurikulum
yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas
kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian
siswa. Perlu diingat bahwa sistem intruksional sekarang menghendaki
proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru
perlu mendalami siswa dengan baik, harus memiliki perencanaan yang
mendetail, agar dapat melayani siswa belajar secara individual.
Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan
yang demikian.
2. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Mengajar adalah kegiatan seorang pengajar
12

menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didiknya agar dapat


menerima, menguasai dan mengembangkannya.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa metode mengajar itu
mempengaruhi belajar. Metode belajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar
yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan
dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru menyajikanya
tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata
pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa tidak senang terhadap
pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk mempelajarinya.
3. Faktor Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses
tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri.
Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya. Di dalam relasi
(guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya juga
akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha
mempelajarinya dengan sebaik baiknya.
4. Faktor Relasi Siswa dengan Siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak
akan bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak
sehat. Jiwa kelas tidak terbina bahkan hubungan masing masing siswa
tidak tampak.
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang tidak
menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang
mengalami tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya
makin parah masalahnya dan akan terganggu pelajarannya.
5. Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa
dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup
kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib,
disiplinan pegawai/karyawan dalam pekerjaan administrasi dan
kebersihan, keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain-lain,
13

kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta


siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim dalam pelayananya kepada
siswa.
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan
disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi
pengaruh positif terhadap pelajarannya, banyak sekolah yang dalam
pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa
dalam belajar, kurang bertanggung jawab, karena bila tidak
melaksanakan tugas, tidak ada sanksi. Dengan demikian agar siswa
belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di
sekolah, di rumah dan diperpustakaan. Agar siswa disiplin haruslah
guru beserta staf yang lain disiplin pula.
6. Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa, karena
alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar yang
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat
pelajaran yang lengkap dan tepat yang akan mempelancar penerimaan
bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.
7. Waktu Sekolah
Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Jika terjadi siswa
terpaksa masuk sekolah pada sore hari, sebenarnya kurang dapat di
pertanggungjawabkan. Dimana siswa harus beristirahat, tetapi terpaksa
masuk sekolah, sehingga mereka mendengarkan pelajaran sambil
mengantuk dan sebagainya.
8. Standar pelajaran di atas ukuran
Guru berpendirian mempertahankan wibawanya, perlu memberi
pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang
mampu dan takut kepada guru, bila banyak siswa yang tidak berhasil
dalam mempelajari mata pelajaran, guru semacam itu merasa senang,
Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis
dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh
terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
14

kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah


terumuskan dapat tercapai.
9. Faktor kehidupan lingkungan sekitar
Kehidupan masyarakat sekitar perlu untuk mengusahakan
lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif
terhadap anak sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh
perangsang-perangsang dari sekitar . Untuk belajar diperlukan
konsentrasi pikiran, jangan sampai belajar sambil mendengarkan.
Akan tetapi keadaan yang terlampau menyenangkan seperti kursi yang
empuk dapat merugikan. Sebelum belajar harus disediakan segala
sesuatu yang diperlukan. Buku-buku, buku tulis, kertas, pensil dan
lain-lain harus tersedia rapi, hingga pelajaran tidak terputus karena
mencari-cari buku atau meruncingkan pensil, dan lain-lain. (Slameto,
2003 : 64)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan
proses panjang yang dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
dan pengawasan pembelajaran.
Pengelolaan Pembelajaran memiliki tujuan dan juga fungsi. Tujuan
pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan,
dilaksanakan dan dikendalikan dengan baik sehingga segera tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.
Sedangkan fungsi dari pengelolaan pembelajaran itu sendiri adalah
merencanakan tujuan belajar, mengorganisasikan berbagai sumber belajar
untuk mewujudkan tujuan belajar, memimpin, yang meliputi memotivasi,
mendorong, dan menstimulasi siswa, dan mengawasi segala sesuatu, apa
sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka
pencapaian tujuan.
Adapun beberapa factor yang dapat mempengaruhi pengelolaan
pembelajaran yaitu kurikulum, metode mengajar, Relasi Guru dengan
Siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, kehidupan lingkungan
sekitar.

B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca tentang
Pengelolaan Pembelajaran dan dengan makalah ini semoga pembaca bisa
memahami mengenai Pengelolaan Pembelajaran. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari kesalahan-kesalahan, baik
dalam bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulisan makalah
ini.

15
DAFTAR PUSTAKA
Pengelolaan Pembelajaran, Ulil azmi Banani, FKIP UMP 2014
Amtu, Onisimus. (2011). Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah.
Bandung : Alfabeta

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual. Bandung : Refika


Aditama

Pribadi, Benny A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :


Dian Rakyat

Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional

Yamin, Martinis. (2011). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Gaung


Persada

16

Anda mungkin juga menyukai