Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ADMINISTRASI & SUPERVISI “

Disusun oleh:

Kelompok 3
Devi Sulistiawati 105191108621
Nur Fadillah 105191108921
Nur Intan Mutiara 105191108221
Ramdini Nurul Fajria

Jurusan Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
2022
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Administrasi
Pendidikan,dengan judul ‘’Administrasi & Supervisi ‘’
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik,sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki,oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak.Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar,03 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN (PRELIMINARY................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN (DISCUSSION) ...................................................2


1. Apa Pengertian Administrasi dan supervisi Pendidikan? ..................2
2. Apa teknik-teknik supervisi pendidikan ............................................3
3. Apa metode-metode supervisi pendidikan .........................................3
4. Bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan ...................................4
5. Apa hubungan administrasi dan supervisi pendidikan ......................7

BAB III PENUTUPAN (CLOSING) ............................................................9


A. Kesimpulan ........................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................10

A.
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dari segala
kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada
sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan. Administrasi pendidikan juga
sering diistilahkan dengan administrasi sekolah dan administrasi itu sendiri
mencangkup pengaturan, proses belajar mengajar, kesiswaan, personalia,
peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau
hubungan dengan masyarakat yang ini semua merupakan cangkupan dari
administrasi pendidikan.
Setiap aktivitas besar atau pun kecil, yang tercapainya tergantung kepada
beberapa orang, di perlukan adanya koordinasi di dalam segala gerak langkah.
Untuk mengkoordinasi semua gerak langkah tersebut pimpinan sekolah harus
berusaha mengetahui keseluruhan sistuasi di sekolahnya dalam segala bidang.
Usaha Pimpinan dan guru untuk mengetahui situasi lingkungan sekolah
dalam segala kegiatannya disebut supervisi atau pengawasan sekolah. Istilah
supervisi ini kiranya belum begitu lajim dipergunakan dalam lingkungan
persekolahan dan kepegawaian kita di saat sekarang, tetapi makin lama makin
dikenal dan makin banyak di pergunakan orang. Namun demikian mengenai arti,
fungsi dan tujuan yang terkandung di dalamnya masih merupakan tanda tanya.
Apakah sudah benar-benar di pahami oleh yang mempergunakan istilah itu.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian singkat dalam latar belakang, pemakalah
mengajukan permasalahan sebagai berikut:
1.      Apa pengertian administrasi dan supervisi pendidikan ?
2.      Apa teknik-teknik supervisi pendidikan ?
3.      Apa metode-metode supervisi pendidikan ?
4.      Bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan ?
5.      Apa hubungan administrasi dan supervisi pendidikan ?
BAB II
PEMBAHAAN
A.    PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan


yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan,
menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan
laporan.
Administrasi pendidikan dalam pengertian secara luas adalah segenap
proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual
maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam pengertian yang luas ini, istilah administrasi juga dapat diartikan
sebagai berikut : “Administrasi itu merupakan pelayanan terhadap semua
kebutuhan institusional dengan cara efektif dan efesien dan administrsi sebagai
salah satu komponen dari system yang subsistemnya saling berkaitan satu dengan
yang lainnya, karena administrasi adalah aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan”.
Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat tentang supervisi pada
bidang pendidikan :
1.      NA. Ametembun dalam supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan  adalah
pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan. Pembinaan bermaksud berupa
bimbingan atau tuntutan kearah situasi pendidikan termasuk pengajaran pada
umumnya, dan peningkatan mutu mengajar belajar pada umumnya.
2.      Drs. M. Ngalim Purwanto, dalam Administrasi Pendidikan “Supervisi adalah
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”.
Dari pendapat diatas dapat di analisis agar kita memahami pengertian
supervisi pendidikan dengan cara mengetahui  unsur-unsur penting didalamnya.
Unsur-unsur penting tersebut adalah sebagai berikut :
a.              Aktivitas pembinaan yang direncanakan
b.              Perbaikan situasi pengajaran (belajar-mengajar)
c.              Mengefektifkan para guru, pegawai sekolah, dan sumber material lainnya
d.             Pencapaian tujuan pendidikan lebih efektif dan efesien.
Dengan adanya unsur-unsur penting tersebut dapat menjadi sebuah
pengertian supervise pendidikan yaitu pembinaan yang direncanakan dalam
perbaikan situasi pengajaran dengan lebih meningkatkan pendayagunaan sumber
personel dan material dalam pencapaian tujuan tujuan pendidikan secara lebih
efektif dan efesien.
Maksud dari pembinaan yaitu memberikan bimbingan dan latihan bagi
guru dan pegawai untuk meningkatkan kemampuan dalam tugas yang di
embannya, agar supervise pendidikan itu mengarah perbaikan dalam pengajaran
yang baik dan terjaminnya dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Administrasi supervisi pendidikan merupakan pembinaan yang
direncanakan bagi personel dalam proses kerjasama di bidang pendidikan dan
peningkatan sumber  daya material dalam rangka perbaikan situasi pengajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan lebih efektif dan efesien.

B.     TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN


Untuk mempermudah kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi diperlukan teknik-teknik supervisi. Para ahli berbeda-beda dalam
merumuskan tahapan teknik-teknik supervisi akan tetapi pada dasarnya tetap
sama. Secara garis besar teknik supervisi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1)      Teknik perseorangan
Yang dimaksud teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara
perseorangan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
·         Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation), Kepala sekolah datang ke
kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar. Dengan kata lain, untuk
melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu diperbaiki.
·         Mengadakan kunjungan observasi (observation visits), Guru-guru ditugaskan
untuk mengamati seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara
mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di
sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain.
·         Membimbing guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi
problema yang dialami siswa.
·         Membimbing guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
kurikulum sekolah, antara lain: menyusun program semester, membuat program
satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan kelas, melaksanakan
teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media dan sumber dalam
proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan siswa dalam bidang
ekstrakurikuler.
2)      Teknik kelompok
Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok, beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
·         Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah
menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk
mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-
rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi.
·         Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat
diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di
dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan,
bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
·         Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan
melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu.
Mengingat bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau
wilayah, maka tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing
pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.
Dengan demikian teknik supervisi sangat penting untuk dikuasai oleh
kepala sekolah, tanpa penguasaan teknik dalam pelaksanaanya tidak akan berjalan
baik. Dengan demikian seorang kepala sekolah tidak akan efektif kegiatan
supervisinya sebelum menguasai teknik dalam bidang supervisi. Teknik supervisi
akan lebih memudahkan pencapaian sasaran-sasaran dari tujuan yang telah
ditetapkan, oleh sebab itu penerapan teknik dari supervisi merupakan wujud dari
kemajuan sekolah untuk berkembang.
C.     METODE-METODE SUPERVISI PENDIDIKAN
Terdapat dua metode supervisi pendidikan yang dapat dilakukan untuk
dapat mencapai tujuan supervisi pendidikan, yaitu:
1.       Metode Langsung (direct method)
Bila seorang supervisor menghadapi orang-orang yang disupervisi tanpa
perantara atau media, maka dikatakan bahwasanya dia mengunakan metode
langsung, baik individu maupun kelompok. Misalnya konsultasi
pribadi/kelompok, pertemuan guru bidang studi dan sebagainya.
2.      Metode tak langsung (indirect method)
Bila seorang supervisor menghadapi orang-orang yang disupervisi
menggunakan alat/benda perantara dalam melaksanakan supervisi, maka hal
tersebut dengan metode supervisi tidak langsung. Misalkan dengan menggunakan
media papan pengumuman, handphone, telephone, e-mail dan sebagainya.

D.    PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN


·         Cara Melaksanakan Supervisi
Salah satu cara melakukan supervisi yang baik adalah dengan cara
demokratis, ciri-cirinya adalah:
1)        Pengawasan dijalankan secara gotong-royong atau kooperatif, tidak ditangan
seorang raja, yaitu kepala sekolah
2)        Pengawasan dijalankan terang-terangan, diketahui oleh semua petugas yaitu
guru-guru, tidak secara sembunyi-sembunyi seperti pengawasan polisi resersir.
3)        Pengawasan dijalankan kontinu dan bersifat Tutwuri Handayani (bersifat
pembimbing) seperti dikehendaki oleh pemerintah kita.
Dalam melaksanakan supervisi pendidikan yang perlu dilakukan adalah antara
lain :
1.      Observasi kelas: observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik
memberikan supervisi pembelajaran karena dapat melihat kegiatan guru, murid
dan masalah yang timbul.
1)      Perancanaan: Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam
satu semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah
guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan
pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.
2)      Mekanisme observasi
a.       persiapan yang diperhatikan :
-          guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan
observasi
-          kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi
b.      sikap observasi didalam kelas
-          memberikan salam kepada guru yang mengajar
-          mencari tempat duduk yang tidak mencolok
-          tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas
-          mencatat setiap kegiatan
-          bila ada memakai alat elektronika : tape recorder, kemera
-          mempersiapkan isian berupa check list
c.       membicarakan hasil observasi
Hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu
dikemukankan :
-          kepala sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada nara sumber atau
perpustakaan)
-          waktu percakapan
-          tempat percakapan
-          sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan
-          percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi
-          guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat
-          kelamahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki
kelemahan
-          saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis
-          kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.
d.      laporan percakapan
-          hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah
diobservasi
-          isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi,
pemecahan masalah dan saran-saran
2.      Saling mengunjungi: Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari
kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
pembelajaran guru-guru antara lain :
a.       untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
b.      untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)
3.      Domonstrasi mengajar: Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan
mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo
(1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam
pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam
demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan
ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik
4.      Supervisi klinis: Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran.
Perbedaannya dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya
ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan kemudian langsung diusahkan perbaikan kekurangan dan
kelemahan tersebut.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut la sulo (1987), mengemukakan ciri-
ciri supervisi sebagai berikut :
a.       bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau
instruksi.
b.      kesepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis
keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan supervisor)
c.       instrument dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan
supervisor
d.      guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan
diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah
e.       pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas
f.       balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif
g.      guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya
h.      supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau
mengarahkan
i.        supervisor dan guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka
j.        supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan
keterampilan pembelajaran
5.      Kaji tindak: Fokus utama kajian tindak adalah mendorong para
prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya
sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang
lain yang membutuhkan. Menurut kemmi (1995), kaji tindak
dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap aksi
atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi
danrefleksi/umpan balik.Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri
dari :
a.       gagasan umum
b.      perumusan masalah
c.       perencanaan penelitian kaji tindak
d.      pelaksanaan penelitian kaji tindak
e.       monitoring
f.       evaluasi dan refleksi
g.      saran dan rekomendasi

E.     HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Administrasi dan supervise itu tidak dapat dipisahkan, karena administrasi
dan supervise saling berkaitan ataupun mempunyai hubungan yang sangat erat.
Seperti pengertian administrasi dan supervisi yang telah disebutkan diatas bahwa
keduanya merupakan pembinaan yang direncanakan bagi personel dalam proses
kerja sama dibidang pendidikan dan peningkatan sumber daya material dalam
rangka perbaikan situasi pengajaran agar tercapainya suatu tujan pendidikan yang
efektif dan efesien,  namun dalam hal-hal tertentu keduanya dapat dibedakan.
1.       Kegiatan administrasi didasarkan kepada kekuasaan, sedangkan supervise
didasarkan pelayanan bimbingan dan pembinaan;
2.       Tugas administrasi meliputi keseluruhan bidang tugas disekolah, termasuk
manajement sekolah, sedangkan supervise adalah sebagian dari tugas dari
pengarahan (directing), satu segi manajement sekolah;
3.       Administrasi bertugas menyediakan semua kondisi yang diperlukan untuk
pelaksanaan program pendidikan, sedangkan supervise menggunakan kondisi-
kondisi yang telah disediakan itu untuk peningkatan mutu belajar mengajar.
Hal diatas merupakan perbedaan antara administrasi dan supervise, namun
keduanya saling berkaitan dan tak terlepaskan juga mempunyai tujuan untuk
mencapai pendidikan yang lebih baik.
Selain itu juga disini ada dibahas sedikit tentang bagaimana cara-cara
melaksanakan supervise, dimana seorang pemimpin tidak sama dengan pemimpin
yang lain, hal ini juga tergantung pada tipe atau corak kepemimpinannya.
Seorang otoriter menjalankan supervise untuk mengetahui kesalahan-
kesalahan petugas dalam melaksanakan tugasnya, yaitu menjalankan peraturan
dan intruksi yang diberikan oleh pusat (atasan) kepada bawahannya.  Supervisi
dijalankan dengan sekonyong-sekonyong tanpa sepengetahuan petugas yang
diawasi, seolah-seolah supervisor bertugas sebagai reseriser yang mengintai untuk
menemukan pelanggaran. Suasana antar kariyawan sekolah dibawah pimpinan
diktatoris seperti tersebut adalah tertekan, tegang, kegembiraan bekerja tidak ada
sama sekali, karena ada juga kepala sekolah atau pemimpin yang bercorak leissez
faire atau pemimpin yang masa bodoh, tidak mau tahu, acu tidak acu dalam
menjalankan pengawasan.
Kehidupan sekolah semacam itu mudah timbul kesimpang siuran,
perselisihan, karena semua karyawan menjalankan tugas menurut kebijaksanaan
dan kepentingan masing-masing, yang kadang-kadang bertentangan satu sama
lain. Situasi buruk makin lam semakin menjadi, sehingga akhirnya tidak teratasi
lagi. Pemimpin seperti ini tidak memiliki sikap kepemimpinan yang baik dan
tidak pantas menjadi pemimpin sekolah, karena dapat merusak tunas bangsa muda
yang seharusnya melanjutkan untuk kedepannya agar yang lebih baik tapi malah
sebaliknya yang ada adalah kehancuran.
Kemudian kepala sekolah atau pemimpin yang bercorak demokratis
menjalankan pengawasan menurut program kerja tertentu. Dalam rapat sekolah
sudah ditentukan organisasi pembagian tugas, sebagai tempat ikut berpartisipasi
menurut kecakapan masing-masing, koordinasi serta komunikasi, program dan
pengarahan kerja dan sebagainya. Dengan demikian semua karyawan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik sesuai tugas yang diembanya dan yang tidak
bertentangan satu sama yang lainnya. Tetapi dapat saling membantu, agar
tercapainya atau terwujudnya pendidikan sesuai pengawasan yang dijalankan dan
sesuai dengan program kerjanya.
Hal tersebut dapat tercapai karena adanya kerja sama antara pemimpin
atau kepala sekolah dengan karyawan-karyawan yang ada disekolah berusaha
untuk menghilangkan hal-hal yang negative yang menghambat lancarnya jalan
kehidupan sekolah, serta bersama-sama mendapatkan metode-metode bekerja
gotong royong yang efesien, produktif sesuai dengan kondisi setempat.
Dan ada juga hal lain yang dapat menghambat lancarnya kehidupan
sekolah seperti adanya paerbedaan pendapat, perselisihan yang timbul dicarikan
pemecahannya dengan cara musyawarah. Kekeliriuan cara bekerja segera
diketahui, sehingga tidak mejadi berlarut-larut dan guru yang kurang bersemangat
dipimpindan diisyaratkan untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Pengawasan secara demokratis yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Pengawasan dijalankan secara gotong royong atau koperatif, tidak disatu tangan
saja, yaitu khususnya bagi kepala sekolah;
2.      Pengawasan dijalankan terangan-terangan, diketahui oleh semua petugas yaitu
guru-guru, tidak secara sembunyi-sembunyi;
3.      Pengawasan dijalankan secara berkelanjutan dan bersifat tut wuri handayani
(bersifat pembimbing).
Yang dapat mengatasi masalah-masalah yang menghambat lancarnya
kehidupan sekolah adalah seorang kepala sekolah atau pemimpin yang
mempunyai kualifikasi kepemimpinan yang memadai, terutama kebijaksanaan
dan kewibawaan yang luar biasa.

BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut
pandang, seperti kerjasama, proses kerjasama, sistem dan mekanismenya
manajemen, kepemimpinan proses pengambilan keputusan, komunikasi dan
ketatausahaan. Lingkup pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga
tergantung pada level tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat
kelas dampai pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas cakupannya
makin banyak yang terlibat dan makin komplek permasalahannya.
Supervisi pendidikan adalah Suatu aktivitas pembinaan terencana yang
berorientasi kepada Guru dan Pegawai sekolah Secara efektif . Pada hakekatnya
tujuan supervise adalah memperbaiki atau meningkatkan proses belajar mengajar.
Fungsi supervise dapat disimpulkan sebagi alat untuk menungkatkan kulaitas dan
kuantitas kepada semua pihak yang berhubungan dengannya dan melestarikannya
B.     SARAN
Adapun saran yang akan kami tulis mengenai hal-hal yang dibahas dalam
makalah ini, yakni bahwa sudah jelas administrasi pendidikan sangatlah penting
dan menunjang sekali terutama bagi para pengajar yaitu guru, dan kita sebagai
mahasiswa yang identiknya menjurus pada keguruan, harus benar-benar
memahami bagaimana administrasi pendidikan tersebut. Agar nantinya terlahir
guru-guru yang profesional atau seorang pemimpin yang benar-benar pemimpin
sejati. Dan Supervisi memiliki tujuan yang sangat penting untuk dicapai, oleh
karena itu supervisi tentunya memiliki manfaat yang sangat penting. Diantara
manfaat supervisi adalah Mengkoordinasi semua usaha sekolah, Memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, Memperluas pengalaman guru, Menstimukasi usaha-
usaha sekolah yang kreatif, Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
dan masih banyak lagi manfaat atau fungsi supervisi pendidikan tersebut. Selain
memiliki tujuan dan fungsi, supervisi juga memiliki prinsip dasar dalam proses
pelaksanaannya.

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan H Ary, 2013. Administrasi sekolah, Administrasi Pendidikan
Mikro. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sahertian A Piet , 2000. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Surabaya:
PT Usaha Nasional.
Syafaruddin, 2014. Manajemen Kepengawasan Pendidikan. Bandung:
Citapustaka Media

Anda mungkin juga menyukai