Anda di halaman 1dari 13

Makalah Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan


Dosen Pembimbing
(Eva Siti Faridah, S.Si., M.Pd.)

Disusun oleh :
Mahesya Az-zahra Andyannisa
(2020220023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI AL HAMIDIYAH JAKARTA
1444 H /2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Peran Guru dalam
Administrasi Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Eva Siti Faridah, S.Si., M.Pd.
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 21 Maret 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika berbicara mengenai profesi kependidikan, maka hal tersebut tentunya
tidak lepas dari hal-hal yang ada di sekolah seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta
proses belajar mengajar yang terjadi di dalamnya. Di lain hal, dalam dunia pendidikan,
administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar. Semua itu
tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah
termasuk peran serta guru.
Pada kenyataannya, apabila administrasi tersebut dihandle oleh orang-orang yang
kurang terampil, maka administrasi tersebut tentu akan berantakan. Orang yang
memegang administrasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang
sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja
tetapi juga dalam keteraturan dalam pembukuan. tidak hanya dilakukan dalam waktu
tertentu saja tetapi setiap hari secara sistematis. Keberhasilan pendidikan di sekolah harus
ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana. Di
mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman yang semakin bersaing dan
semakin modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan
terprogram di setiap sekolah.
Pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya hanya mengenai
kegiatan mengajar dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari
buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga
memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai
persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya. Dalam
banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas,
kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara
berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi
pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan?
2. Apa prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan?
3. Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan


2. Menjelaskan prinsip dasar administrasi pendidikan
3. Menjelaskan peran guru dalam administrasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan


Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan administrare yang menurut Gei
(1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar
tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam
arti sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis
serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan.
Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas,
administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan
komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan
manajemen.
Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok
yaitu:

1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.


2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
3. Proses ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu
organisasi.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.

Disamping adanya pengertian pokok administrasi juga ada unsur pokok


administrasi. Menurut siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1. Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang).
2. Adanya tujuan yang akan dicapai.
2. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerjasama).
3. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Semua unsur pokok tersebut di atas perlu dikelola sedemikian rupa sehingga
tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pengertian administrasi di atas selanjutnya akan dilihat pengertian
administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata,
yakni “administrasi” dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah
penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi
sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi
pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah
tata usaha.
Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “proses
keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan
semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai
tujuan pendidikan”.
Sedangkan Nawawi (1998:11) memandang administrasi pendidikan sebagai suatu
proses atau kegiatan, yang selanjutnya dikemukakan bahwa “Administrasi Pendidikan
adalah serangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Di sisi lain menurut Sutjipto & Raflis (1994) administrasi pendidikan dapat dilihat dari
berbagai aspek:
1. Bila dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat
diartikan kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pelaksanaan kegiatan pokok
pendidikan tidaklah mungkin dilakukan seorang diri oleh guru tetapi perlu ada
penataan oleh personil sekolah lainnya.
2. Administrasi pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan yang
dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan
dan evaluasi dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan telah pula dirumuskan oleh banyak pakar, antara lain :
1. Administrasi pendidikan adalah : pelaksanaan / fungsi pejabat pimpinan
pendidikan.
2. Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses / rangkaian usaha kerja
sama manusia.
3. Administrasi pendidikan meliputi kegiatan perencanaan , pengorganisasian,
pengawasan, perumusan policy , pelaporan , korespondensi , pembiayaan, dsb.
4. Administrasi pendidikan adalah memanfaatkan sumber daya manusia,material,
sarana dan fasilitas yang tersedia.
5. Semua upaya dan kegiatan administrasi pendidikan di arahkan kepada
pencapaian tujuan pendidik.

B. Prinsip Dasar dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat
mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa prinsip dasar dalam administrasi antara lain:
1. Prinsip Efisiensi
Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber,
tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara
melakukan pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam
waktu yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif.
Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja
karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan
pokoknya akan terbengkalai.
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya
kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human
relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang
ada. Adapun tentang gaya kepemimpinan yang efektif adalah mampu memelihara
hubungan baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan
pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan
jenis pekerjaanya.
5. Prinsip Kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu
mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara
vertikal.
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan
operasional kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:
1. Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor
ekosistem dan kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
2. Prinsip Efisien dan Efektivitas
Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga
dalam pendayagunaan tenaga secara optimal.
3. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai tujuan.
Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka
untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan
harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di
sekolah.
4. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan
kegiatan administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus
memiliki hirarki yang saling berhubungan.

5. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup


Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu
masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat
mendukung dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan,
prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.
Bidang-bidang yang mencangkup dalam administrasi pendidikan sangat banyak
tapi yang lebih penting diketahui adalah sebagai berikut:
1. Bidang tata usaha sekolah meliputi:
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
d. Keuangan dan pembukuan
e. Korespondensi/surat-menyurat
f. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk,
raport dan sebagainya.

2. Bidang personalia murid meliputi:


a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Masalah kesejahteraan murid
d. Evaluasi kemajuan murid
e. Bimbingan dan penyuluhan.

3. Bidang personalia guru meliputi:


a. Pengangkatan dan penempatan guru
b. Organisasi personel guru
c. Masalah kepegawaian
d. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan diri
e. Refreshing dan up-grading guru-guru

4. Bidang pengawasan (supervisi) meliputi:


a. Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaliknya.
b. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid, dan
pegawai tata usaha sekolah.
c. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan
dan pengajaran.
d. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum meliputi:
a. Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
b. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan
dengan pembaruan pendidikan dan lingkup masyarakat.

C. Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan


Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di sekolah,
guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya
untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup
administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan
dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian,
pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana,
personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru
harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah
pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama
dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru
harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari
kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan
administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam
administrasi sekolah.
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan
sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.
1. Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan
pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun secara
sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.
Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem
pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar mengajar.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda
dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari
perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan serta penilaian.
Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Tingkat Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:
a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas :

1.) Ketentuan – ketentuan pokok


2.) Garis- garis besar progam pengajaran.
3.) Pedoman pelaksanaan kurikulum.

b. Pedoman-pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainnya, antara lain pedoman


penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman penyusunan program pengajaran,
pedoman penyusunan satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun
jadwal pelajaran.
Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu sekolah
atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal pendidikan lain
seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru memahami kurikulum
tersebut sebelum dilaksanakan.
2. Administrasi Kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses
pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari
perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa
mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah
memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan
tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.
a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu:

1.) Penerimaan siswa


2.) Pembinaan siswa
3.) Penamatan program siswa di sekolah.

b. Peranan guru dalam administrasi kesiswaan

1.) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di
antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai
dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2.) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting,
karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat
kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.
3.) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.
4.) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.
5.) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik

3. Administrasi sarana dan prasarana


Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang
sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi
diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam
administrasi sarana dan prasarana tersebut.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan
proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang
digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan
Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas pertimbangan
bahwa:

1.) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.


2.) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang
rusak, dihapuskan atau hilang.
3.) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.
b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
1.) Pembelian
2.) Buatan sendiri
3.) Penerimaan hibah atau bantuan
4.) Penyewaan
5.) Peminjaman
6.) Pendaurulangan
c. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan
d. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan.
e. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan,
pengaturan, dan pencatatan barang barang yang menjadi milik sekolah.
f. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.
g. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana meliputi:
1.) Perawatan
2.) Pencegahan kerusakan
3.) Penggantian ringan.
h. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan
Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/ daerah dari
daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak berfungsi
lagi.
i. Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan
Merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai
dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan
prasarana dan sarana yang dimaksud.
4. Administrasi personal
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang
membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif (ketata
uasahaan)
Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan
belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :

a. Membuat buku induk pegawai


b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti
dengan pegawai dan lain- lain
c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,
maupun tata administrasi.
d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran
g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas,
surat kuasa, dan lain- lain.

5. Administrasi keuangan
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan,
pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan
sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi
keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School Community
Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk
menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling
pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,
Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:

a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas


b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat
c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya

7. Administrasi layanan khusus


Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses
belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Macam -macam layanan khusus yaitu :
a. Pusat sumber belajar
b. Kafetaria warung / kantin sekolah
c. Unit kesehatan Sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau seluruh proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa
lembaga pendidikan formal.
Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh, dengan
pengalaman dan pemahaman yang baik tentang administrasi di berbagai bidang di
sekolah, guru dapat menjadi seorang administrator yang terampil dan handal. Sehingga
dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Sebagai seorang guru sebaiknya kita turut ambil bagian dalam menangani
administrasi disekolah, karena selain pada saat mengajar, guru dapat mengenal dan
memantau perkembangan siswanya melalui administrasi sekolah. Manfaat lainnya yaitu
guru dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal keadministrasian.

Anda mungkin juga menyukai