Anda di halaman 1dari 16

Administrasi Pendidikan dalam Profesi Keguruan

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Profesi Pendidikan

Dosen Pengampu: Hj.Mursilah M.Pd

Disusun Oleh:

1.Novi Wijayanti (2187203052)


2.Rima Latara (2187203014)
3.Mei Indah Safitri (2187203019)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NURUL HUDA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang


mana telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Administrasi Pendidikan dalam Profesi
Keguruan " dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman
gelap gulita menuju jaman terang benderang.
Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari Ibu Hj.Mursilah M.Pd
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Profesi Pendidikan dan teman - teman yang
turut serta membantu,maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih. Makalah
ini jauh dari kata sempurna maka untuk itu penulis meminta maaf apabila ada
kesalahan kata dalam penulisan,dan meminta kritik yang membangun untuk
kedepannya,selain itu penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

Belitang,28 Oktober 2022


PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk
mengembangkankemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yangdilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga
administrasi maupunmengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan
di sekolah.Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar
mengajar dalamdunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-
orang yang menguasaiadministrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap
enteng administrasitersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-
orang yang kurangterampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang
yang memegangadministraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya
(orang yang sudahmendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam
kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanyadilakukan
dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasiadalah
upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses
belajar mengajar lebih efektif. Terbatasnya pengetahuan dari personal tatausaha
sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnyaminat
dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh,maka
dari itu kami menyusun makalah ini.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diangkat menjadi pembahsan dalammakalah
ini adalah :
1.Bagaimana Pengertian dan Konsep administrasi pendidikan?
2.Bagaimana fungsi administrasi pendidikan?
3.Apa lingkup bidang garapan administrasi pendidikan menengah?
4.Bagaimana Perananan guru dalam administrasi pendidikan?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Pengertian dan
Konsepadministrasi pendidikan?
2.Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana fungsi administrasi pendidikan?
3.Untuk mengetahui dan memahami Apa lingkup bidang garapanadministrasi
pendidikan menengah?
4.Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana Perananan guru
dalamadministrasi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Administrasi Pendidikan


Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari
berbagai aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari
berbagaiaspeknya itu, agar kita dapat memahaminya dengan lebih baik.Pertama,
administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentangdari tujuan yang
sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantunglingkup dan tingkat
pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikandalam satu jam
pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebihmudah
dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah
untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itukompleks,
maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuanyang
demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melaluikerja
sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.Kedua, administrasi
pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpaitujuan pendidikan.
Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetap kanapa yang
ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yangdiperlukan
dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatutindakan
dilaksanakan.Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka
berpikir sistem.Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan
bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan
menjadi keluaran.Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi
manajemen. Jikaadministrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha
untuk melihatapakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai
tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam
pencapain tujuan itutidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat
berupa sumber manusia,uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.Kelima,
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.Administrasi
pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab
pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakahia dapat
melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ingngarso
sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses
pengambilankeputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin
kegiatansekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali,
administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus
memecahkan masalahitu.Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
segi komunikasi.Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha
untuk membuat oranglain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga
mengerti apa yangdimaksudkan orang lain itu.Kedelapan, administrasi seringkali
diartikan dalam pengertian yang sempityaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya
dalah kegiatan rutin catat-mencatat,mendokumentasikan kegiatan,
menyelenggarakan surat-menyurat dengan segalaaspeknya, serta mempersiapkan
laporan.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan
hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu :
(1).Setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi,
ideologi,kebudayaan, dan pembangunan);
(2). Pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan
(3) substansiadministrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya,
dan prilakuadministrasi), hal ini makin memperkuat bahwa
manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas
yang saling berkaitan,sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan
yang luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat
disamping pendalamandari segi perkembangan teori dalam hal
manajemen/administrasi.

Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan


berikutini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan
yangdikemukakan para ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat
yangmempersamakan antara Manajemen dan Administrasi terlepas dari
kontroversitentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu dapat
dipertukarkan denganmakna yang sama.
B.Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks
sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan
olehadanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi
pendidikandimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu
dicapai denganmelalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
melaksanakan evaluasiterhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi
merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker,
1964). Oleh karenaitu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai
serangkaian proses kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.

1.Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut:
a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikannasional. Oleh
karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perludilakukan.
b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada
jenjang sekolah, dan
c), tujuan pendidikan itu juga merupakantolak ukur keberhasilan kegiatan
administrasi pendidikan di jenjang pendidikanitu.

2.Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan


Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat
berjalandengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola
melaluisesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari
perencanaan, pengorganisassi, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaann
pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara garis besar pada bagian
terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci.
a.Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan
prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapatdisediakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber
manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan,kita mengenal beberapa
tahap, yaitu tahap, a). identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan
tujuan, d). identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi
alternatif.
b.Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal
sekolahlainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang
tugasorang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di
dalamkegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab,
danwewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga
dapatmenjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
c.Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa
yangtelah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
SuharsimiArikunto (1988) memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan,
petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yangterlibat,
baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugasdapat berjalan
dengan lancar.

d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk
menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar
kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalamusaha
mencapai tujuan sekolah.
e.Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya sertamengelola
anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah.Kegiatan ini dimulai dari
perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkandana yang mendukung rencana itu,
penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut
f.Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau
anggotaorganisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya
harusmelakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah
ditetapkantercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program
yangdilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk:
a)memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja
pekerjaan tersebut berhasil,
b). menjamin cara bekerja yang efektif danefisien,
c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan
situasi yang dapat merusak, serta
d). memajukankesanggupan para guru dan orang tua murid dalam
mengembangkanorganisasi sekolah.
C.Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya
adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan
merancang, mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang,
peralatan, dan waktu).

Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteriakeberhasilan kegiatan


itu.
1.Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-
bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan,alat-alat
perlengkapan.
2.Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalanguru dan
pegawai sekolah dan sebagainya.
3.Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan
kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapanharian, dan
sebagainya.

D.Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan


Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam
suatulingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem
pendidikannasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga
mempunyaikomponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang
terjadidilingkungan kerjanya.Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi
sekolah, sekolahmelaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang
jumlah serta mutunyatelah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu
peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pembiayaan dan penilaiankegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana,
personalia sekolah, keuangandan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif
memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah
adalah pekerjaan yang sifatnyakolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas
kerja sama, dan bukan bersifatindividual. Oleh karena itu, semua personel sekolah
termasuk guru harus terlibat.
Berikut ini akan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan di sekolahmenengah
yang harus dipahami oleh seorang guru.
1.Administrasi Kurikulum
Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen
yangteramat penting. Dikatakan demikian karena kurikulum merupakan
panutandalam penyelenggaraan proses belajar -mengajar di sekolah. Kurikulum
sekolahmenengah merupakan seperangkat pengalaman belajar yang dirancang
untuk siswa sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
Mengingat bahwa sekolah menengah merupakan lembaga pendidikan yang
bertanggung jawab dalam memberikan kemampuan siswa untuk melanjutkan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, kurikulum ini harus dipahami secara
intensif olehsemua personel, terutama oleh kepala sekolah dan guru.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit atau luas. Dalam pengertian
secarasempit kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan
disekolah, sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman
belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti
pendidikan di sekolah itu. Undang-undang nomor 2 tahun 1989
mengartikankurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraankegiatan belajar-mengajar.Menurut Koyan (2007 : 4), semua
kurikulum dirancang untuk membantu peserta didik memperoleh sejumlah
kompetensi penting. Kurikulum dapatdipandang sebagai suatu lingkungan yang
terdiri atas kondisi fisik, kondisisosial, dan kondisi intelektual. Bahkan pandangan
yang lebih luas, kurikulummencakup perilaku pimpinan dan para pendidik sebagai
acuan dalam berperilaku.
2.Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa disuatu sekolah mulai dari perencanaan siswa
baru,pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai siswa menamatkan
pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungnya PBM.Menurut Sutisna (1991 :46), (dalam Mohammat Syaifuddin,
2007 : 2.38)tugas kepala sekolah dalam administrasi siswa adalah menyeleksi
siswa baru,menyelengarakan pembelajaran, mengontrol kehadiran siswa,
melakukan ujikompetensi akademik / kejuruan, melaksanakan bimbingan karier
serta penelusuran lulusan. Kepala sekolah harus menyadari bahwa kepuasan
pesertadidik dan orang tuanya serta masyarakat, merupakan indikator
keberhasilansekolah.
3.Administarsi Sarana dan Prasarana
Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda yang bergerak
maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang
penyelenggaraanbelajar-mengajar baik secara langsung maupu tidak
langsung.Administarasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan
perencanaan pengadaaan, pendayagunaan dan pengawasan prasarana
peralatanyang digunakan untuk menunjang pendidikan agara tujuan pendidikan
yangtelah ditetapkan dapat dicapai.Salah satu contoh sarana dan prasarana
pendidikan yang langsungdigunakan dalam pembelajaran adalah media
pembelajaran. Media pembelajaran adalan segala macam sarana yang dapat
dipergunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran guna menopang
pencapaian hasil belajar (Sudarma dan Parmiti, 2007 : 5)Kebijakan pemerinta
tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolahtertuang di dalam UU No. 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1)yaitu ”setiap satuan pendidikan
formal dan onoformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhandan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dankejiwaan peserta didik (Mohammad
Syaifuddin, 2007 : 2.36).

4.Administarsi personal
Pembahasan administrasi personal dibatasi dan difokuskan kepada
pembahasan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri. Seorang calonguru
bisa menjadi seorang pegawai negeri jika telah melalui rekrutmen guru.Menurut
Ibrahim Bafadal, 2006 : 21) rekrutmen merupakan satu aktivitasmanajemen yang
mengupayakan didapatkannya seorang atau lebih calon pegawai yangbetul-betul
potensial untuk menduduki posisi tertentu atau melaksanakan tugas tertentu di
sebuah lembaga.Pegawai negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-
syaratyang ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri ataudisertai
tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasrkan suatu perundng-undangan yang
berlaku.”Status of teacher ” merupakan sebuah dokumen penting yangdihasilkan
oleh ILO dan UNESKO tahun 1966 sebagai satu pengakuan secaraglobal bahwa
guru sebagai profesi, meskipun dalam kenyatannya belunterwujud secara
signifikan (Zainal Aqib dan Elman Rohmanto, 2007 :146)
Guru wajib memiliki:
1.Kualifikasi akademik sarjana atau diploma empat (S1 atau D-IV).
2.Kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
3.Sertifikat pendidik.
4.Sehat jasmani dan rohani.
5.Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
(Zainal Aqib danElman Rohmanto, 2007: 151)Selain itu, dalam UU guru
dan Dosen (pasal 1 ayat 1) dinyatakan bahwa :”guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Zainal Aqib dan
Elman Rohmanto, 2007 : 145).
5.Administrasi keuangan sekolah menengah
Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah
namundemikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini
meskipunmenambah beban mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut
sertamengarahkan pembiyaan itu untuk perbaikan proses belajar
mengajar.Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan,
pencatatan data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikanuntuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu
tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapatdipertanggung
jawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Dalam administrasi keuangan ada
pemisahan tugas dan fungsi antaraotoritor, ordonator dan bendaharawan. Otoritor
adalah pejabat yang diberiwewnang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran uang. Ordonator adalah pejabat yang
berwewenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala
tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang ditetapkan. Berndaharawan
adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran uang atausurat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang
dan diwajibkanmembuat perhitungan dan pertanggung jawaban.
Kepala sekolah menengah sebagai pimpinan suatu kerja berfungsi
sebagaiotorisator untuk memerintahkan pembayaran. Bendaharawan sekolah
menengahditugasi untuk melakukan fungsi ordonator dalam menguji hak atas
pembayaran, kepala sekolah tidak boleh menjadi bendaharawan karenamelakukan
pengawasan dalam penggunaan dana.Keuangan sekolah menengah dapat
diperoleh dari dana anggaran penerimaan dan belanja Negara (APBN), bantuan
(kalau ada) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), serta bantuan
masyarakat. Dana APBN

terdiri dari dana rutin dan dana pengunaan. Dana APBD dapat berasal dari
pemerintah tingkat I dan Tingkat II. Dana dari masyarakat diperoleh dari
danayang dikumpulkan oleh badan pembantuan penyelanggaraan pendidikan
(BP3),serta bantuan masyarakat lainnya. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal
49ayat (1) menyatakan bahwa” dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatandan
belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dariAnggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), (Mohammad Syaifuddin,2007: 2.37).
6.Adminstrasi Hubungan sekolah dengan masyarakat (Husemas)
Sekolah berada di tengah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan
berfungsisebagai pisau bermata dua. Pisau yang pertama adalah menjaga
kelstarian nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai
masyarakatitu berlangsung dengan baitk. Mata pisau yang kedua adalah sebagai
lembagayang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi itu sesuai dengan
kemajuandan tutuan kehidupan serta pembangunan. Kedua fungsi ini seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya keduanya dilakukan dalam waktu bersama.Oleh
karena fungsinya yang kontriversi ini diperlukan saling pemahaman antarasekolah
dan masyarakat. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru
adalahkompetensi sosial. Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan
eratdengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar
sekolah dan masyarakat tempat guru hidup, sehinga peranan dan cara guru
berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri
yangsedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru (H. Djam`an
Satori,dkk, 2003 : 2.12)
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan
masyarakatuntuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta
kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat
dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Kindred, Bagin and Gallagber
(1976),mendefinisikan husemas ini sebagi usha koperatif untuk
menjagamengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling
pengertianatara sekolah, persoalan sekolah dengan masyarakat.
7.Administrasi Layanan Khusus
Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas yang tidak
secaralangsung dipergunakan di kelas. Fasiliats yang dimaksud antara lain
adalah :Pusat sumber belajar, usaha kesehatan sekolah dan kafetaria sekolah.Pusat
sumber belajar (PSB) adalah unit keiatan yang mempunyai fungsiuntuk
memproduksi mengadakan, menyimpan serta melayani bahan pengajaransesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas atau pelaksanaan
pendidikan di sekolah pada umumnya pusat belajar dirancanguntuk membantu
pelaksanaan pendidikan di sekolah oleh karena itu pesatsumber belajar harus
diadminitrsikan secara professional. Pusat sumber belajar sekolah dibeli dari dana
yang tersedia, diberi oleh masyarakat (BP3) atau pundiberi oleh
pemerintahMenurut Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 :
205), perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian
integraldari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan koleksi
bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sitematis dengan cara tertentuuntuk
digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi, dalam
rangkamenunjang program belajar mengajar di sekolah.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan,
pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut
pandangkerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya,
manajemen,kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan
ketatausahaan. Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama
guru yangsebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu,
yaitu sekolah
B.Saran
Setelah penjelasan dalam makalah ini, sebagai manusia biasa penulis
memohonmaaf apabila terjadi kesalahan dalam penjabaran masalah atau
penyimpangan- penyimpangannya. Penulis menerima saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai