Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

”KONSEP ADMINISTRASI PENDIDIKAN DENGAN BAIK DAN


TIDAK KURANG PADA WAKTUNYA”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 1 Mata Kuliah
“Administration Principle”

Dosen Pengampu :
Eunike M.Gegung,S.Ikom,MBTDM

Disusun oleh:
Vera Anjani
( 2310810070003 )

PROGRAM STUDI OFFICE ADMINISTRATION AUTOMATIZATION


LP3I COLLEGE KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan tema yang di berikan Dosen tentang Ruang Lingkup administrasi terkait
dengan tema tersebut maka Judul(topik) yang sudah saya putuskan melalui pertimbangan-
pertimbangan tertentu,yaitu Konsep Administrasi Pendidikan dengan baik dan tidak kurang
dari pada waktunya.
Adapun sumber-sumber yang membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini
yaitu dari berbagai pengambilan data internet yang berkaitan yang menyangkut dengan judul
makalah. Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis sadar
bahwasanya penulis hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,Dengan adanya kritik dan saran yang membangun
akan sanantiasa dinantikan dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penyusunan
makalah ini akan ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah
bagi penulis dan pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kupang 2023

Vera Anjani
(Peserta Didik)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Administrasi merupakan usaha menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan
untuk mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi tidak hanya berkenaan dalam
bidang keuangan, melainkan juga tentang keterampilan dalam hal pembukuan. Administrasi
pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari pendidikan.
Administrasi sangatlah dibutuhkan demi berjalannya proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta keaktifan orang-orang yang menguasai
bidang administrasi pendidikan.
Namun, kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi
yang rendah. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan dengan
segera. Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah
dibutuhkan. Jika administrasi dipegang oleh seorang tenaga yang kurang terampil, maka
administrasi tersebut akan berantakan.
Dengan demikian, yang bertugas memegang administrasi adalah orang yang telah
terlatih, terampil, dan handal dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan)
dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah
tentang ”Administrasi Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan
pengetahuan tentang administrasi pendidikan dalam keguruan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi pendidikan?
2. Apa tujuan administrasi pendidikan?
3. Apa fungsi administrasi pendidikan?
4. Apa ruang lingkup administrasi pendidikan?
5. Apa manfat administrasi pendidikan?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan dari beberapa aspek.
2. Menjelaskan tujuan dari administrasi pendidikan.
3. Menjelaskan fungsi dari administrasi pendidikan.
4. Menjelaskan ruang lingkup dari adminitrasi pendidikan.
5. Menjelakan manfaat dari administrasi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan.
Keduanya memiliki pengertian tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri
dari AD dan MINISTRO. Kata ad artinya intensif sedangkan ministro artinya melayani,
membantu, atau mengarahkan. Jadi, pengertian administrasi secara etimologis adalah
melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu.
Sedangkan pendidikan itu sendiri menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta
didik agar dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semua yang
dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988 menunjukkan adanya tujuan
umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut adalah pendidikan nasional
berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat rohani dan jasmani.
Banyak orang beranggapan bahwa administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut
tulis-menulis, klerk, tata usaha, atau pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan
bukan hanya seperti itu. Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala
usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai
usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif
dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah
segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang,
ataupun waktu. [1]
Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan
pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :
1. Administrasi pendidikan menurut Syarif (1976:7) adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber personil maupun materiil secara efektif dan efisien untuk
menunjang tercapainya pendidikan.
2. Menurut Sutisna (1979:2-3) administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang
membuat sumber-sumber personil maupun materiil sesuai dengan yang tersedia dan efektif
dalam tercapainya tujuan-tujuan bersama.
3. Administrasi pendidikan menurut Nasution (1994:245) adalah kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal,
material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman pelaksanaan kurikulum, buku
III D. Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber personel
maupun material secara efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan pengertian dari administrasi pendidikan
adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pendayagunakan sumber personil dan materiil,
yang bergabung dalam suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.
Pengertian administrasi pendidikan ditinjau dari beberapa aspek:
· Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Seperti yang kita ketahui, tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang
sederhana hingga tujuan yang paling kompleks. Tujuan pendidikan dilihat berdasarkan ruang
lingkup dan tingkat pendidikan. Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan
tingkat Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan yang ingin di capai memiliki perbedaan yang
jauh. Jika tujuan yang dicapai pada tingkat SMP masih sederhana, maka ditingkat Pendidikan
Nasional memiliki tujuan yang begitu kompleks. Kompleks disini berarti untuk dapat
mencapainya diperlukan adanya cara yang begitu rumit, dan membutuhkan usaha yang begitu
keras untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerja
sama dengan orang lain dalam segala aspek kerumitannya.
· Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian sebagai sebuah proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan atau pemanduan, dan penilaian.
· Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat sebagai kerangka berpikir dari sebuah sistem.
Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam
suatu proses pengubahan masukan menjadi keluaran. Dimana orang-orang yang terlibat di
dalamnya saling berinteraksi dan saling bertukar pikiran mengenai pendapat dan pengetahuan
mereka masing-masing demi mengubah masukan yang mulanya belum mengerti, kemudian
keluar dari suatu lembaga pendidikan menjadi keluaran yang berintelektual dan berdedikasi
tinggi.
· Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika dilihat dari
sudut ini, maka segala perhatian berpusat pada pengelolaan dan pemanfaatan secara efektif
dan efisien segala sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan pendidikan.
· Kelima, administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan. Dimana seorang
administrator harus dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan
ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Di belakang memeberi daya dan
kekuatan, di tengah memebri semangat, di depan memberi contoh.
· Keenam, administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan keputusan. Dalam
melakukan kerja sama dan memimpin suatu kegiatan, administrator harus
mampu memecahkan segala masalah yang dihadapi dengan mengambil keputusan yang tepat.
· Ketujuh, administrasi pendidikan dilihat dari segi komunikasi memiliki pengertian usaha
untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang
dimaksudkan orang lain itu.
· Kedelapan, administrasi seringkali diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang meliputi
kegiatan catat-mencatat dan sebagainya.
Disamping adanya begitu banyak pengertian dari administrasi baik itu pengertian secara
umum maupun pengertian yang dilihat dari beberapa aspek. Administrasi juga memiliki
unsur pokok. Menurut Siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1. Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
2. Adanya tujuan yang akan dicapai
3. Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4. Adanya perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.[2]

B. Tujuan Administrasi Pendidikan


Tujuan Administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
1. Tujuan jangka pendek
Tujuan administrasi pendidikan jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya suatu
sistem pengelolaan instrumental suatu proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efesien
serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
2. Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang tercapainya tujuan
institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh
kurikulum.
3. Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan nasional seperti yang digariskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003. Pasal 3 meyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif
yaitu efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah produktivitas
atau efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi.[3]

C. Fungsi Administrasi Pendidikan


Diantara fungsi administrasi pendidikan adalah:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memikirkan dan memilih segala tindakan yang akan dilakukan
demi tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja sama sebagai
wujud kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3. Pengkoordinasian (Coordination)
Koordinasi adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan segala sumber baik
personil, materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis dan
produktif agar selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha dalam mencapai tujuan
sekolah.
4. Pembiayaan
Pembiayaan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan
belanja pendidikan. Dimulai dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana, peggunaan dana,
serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
5. Penilaian
Penilaian terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, mengetahui kelebihan
dan kelemahan program yang dilaksanakan, memperoleh dasar pertimbangan ketepatan
waktu berhasilnya pekerjaan, menjamin cara kerja yang efektif dan efisien.[4]
D. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak dan luas.
Namun, perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan para guru hal-hal berikut ini:
1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
d. Keuangan dan pembukuannya
e. Korespondensi atau surat-menyurat
f. Masalah pengangkatan pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot, dan
sebagainya.

2. Bidang personalisa murid, yang meliputi:


a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Masalah kesejahteraan murid
d. Evaluasi kemajuan murid
e. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

3. Bidang personalia guru, meliputi:


a. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
b. Organisasi personel guru
c. Masalah kepegawaian
d. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
e. Refreshing dan up-grading guru-guru

4. Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:


a. Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugas
sebaik-baiknya.
b. Mengembangkan kerja sama yang baik antara murid, guru, dan pegawai tata usaha.
c. Membuat pedoman cara penilaian hasil pendidikan dan pengajaran.
d. Mempertinggi mutu dan pengalaman para guru.

5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:


a. Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai dasar-dasar dan tujuan pendikan dan
pengajaran.
b. Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode-metodenya yang disesuaikan dengan
pembaruan sistem pendidikan dna lingkungan sekolah.
Dapat disingkatkan bidang-bidang yang tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Bidang administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut ketata usahaan sekolah,
administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan dan lain-lain.
2. Bidang administrasi pesonal, yang mencakup guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
3. Bidang administrasi kurikulum, mencakup pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum,
penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara umum ruang lingkup administrasi
berlaku dalam pendidikan meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1. Manajemen administratif
Manajemen administratif adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua
orang dalam organisasi atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Manajemen operatif
Manajemen operatif adalah kegiatan-kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar
dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan dengan tepat dan benar.[5]

E. Manfaat Administrasi Pendidikan


Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai
berikut:
1. Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki kinerja
tersebut.
2. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan kemanusiaan
yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada lembaga pendidikan
yang bersangkutan.
3. Mendorong menterjemahkan, merubah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi
kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai aktivitas pendidikan lainnya
untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
4. Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat kearah
pengembangan, kemajuan dan kestabilan.
Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat
administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi
pendidikan adalah:
1. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti dipikulnya
serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan kewenangan masing-
masing.
2. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
3. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.[6]

DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press. 2005
Burhanuddin, Yusak. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. 1998
Ngalim Purwanto, M. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2010
Soetope, Hendyat dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional. 2009
Suhardan, Dadan. Supervisi Profesional(Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Daerah
Otonomi Daerah). Bandung, Alfabeta. 2010

Anda mungkin juga menyukai