Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
Fuja Kirvalani
21086370
Penjaskesrek

Dosen Pengampu: Prof. Nurhizrah Gistituati, M. Ed., Ed.D.


Fifin Wildanah, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH UMUM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini, banyak terdengar persepsi dari beberapa


kalangan yang menilai tentang pendidikan di Indonesia ini masih
memprihatinkan, banyak faktor yang menyebabkannya, diantaranya dari sudut
mutu pendidikan yang perlu ditunjang dan juga tidak lepas dari sosok tenaga
pendidik yang kurang tinggi tingkat keprofesionalannya.

Seorang tenaga pendidik harus memiliki kemampuan matang yang


menjadi salah satu unsur pendidik agar dapat melaksanakan tugas
profesionalnya, kemampuan itu adalah dapat memahami bagaimana peserta
didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang
mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik.

Berseberangan dengan realita yang telah diungkapkan diatas, secara


tidak langsung seorang pendidik selain mengajar juga memperhatikan
kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan
yang dihadapi sekolah yang terkadang sangat kompleks sifatnya.

Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM


(Sumber Daya Manusia) masyarakat bangsa tersebut. Kualitas SDM
tergantung pada tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk
bangsa. Pendidikan yang visioner, memiliki misi yang jelas dan
menghasilkan keluaran yang berkualitas. Dari sana lah pentingnya
manajemen dalam pendidikan diterapkan.
Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang harus
diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan
keluaran yang diinginkan. Kenyataan yang ada, sekarang ini banyak institusi
pendidikan yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan
pendidikannya. Manajemen yang digunakan masih konvensional, sehingga

2
kurang bisa menjawab tantangan zaman dan terkesan tertinggal dari
modernitas.
Hal ini mengakibatkan sasaran-sasaran ideal pendidikan yang
seharusnya bisa dipenuhi ternyata tidak bisa diwujudkan. Parahnya terkadang
para pengelola pendidikan tidak menyadari akan hal itu, oleh karena itu,
tulisan ini akan sedikit mengulas tentang problematika, tantangan serta isu-
isu yang berkaitan dengan manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan haruslah dikuasai dengan baik dan
dilaksanakan dengan lebih bijak agar menjadikan pendidikan lebih mudah
dikembangkan. Dalam manajemen pendidikan dipaparkan tentang banyak
hal yang berkaitan dengan pendidikan, bagaimana mengatur pendidikan yang
baik, apa saja prinsip dalam mengatur suatu organisasi, dan lain sebagainya.
Manajemen pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari guna
mempersiapkan pendidikan yang dapat mencipatakan tenaga kerja yang
berkualitas.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah


Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah tersebut, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. “Pengertian administrasi tenaga pendidik dan kependidikan”
2. “Tujuan mempelajari administrasi tenaga pendidik dan kependidikan”
3. “Fungsi administrasi tenaga pendidik dan kependidikan”
4. “Ruang lingkup administrasi tenaga pendidik dan kependidikan dalam
kehidupan”
5. “Jenis-jenis tenaga kependidikan”

C. Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Administrasi Pendidikan. Selain itu, penulis berharap dengan adanya makalah

3
ini, maka baik penulis maupun pembaca dapat mendiskusikan mengenai
administrasi tenaga pendidik dan kependidikan.

D. Metode Penulisan Makalah

Metode yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
menggunakan metode studi pustaka, yaitu mencari data-data dan informasi
melalui internet dan resensi-resensi yang terpercaya yang berkaitan dengan
judul yang diberikan oleh dosen Administrasi Pendidikan. Kemudian kami
mengumpulkan data-data dan informasi tersebut serta menganalisisnya hingga
menjadi makalah yang utuh.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan


1.1. Pengertian Administrasi
Ditinjau dari segi etimologi kata Administrasi berasal dari
bahasa latin yang merupakan dua kata yaitu ad artinya “ke” atau
“kepada“ dan ministrate artinya “melayani“, “membantu“, atau
“mengarahkan“.
Dari keterangan lain administrasi diartikan tata usaha, bagian
keuangan suatu perusahaan, badan-badan usaha dan lain-lain. Jadi,
Pengertian Administrasi dari segi terminologi adalah keseluruhan
proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber
potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material,
dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan, secara efektif dan
efisien.
1.2. Pengertian Tenaga Kependidikan

Perlu diketahui antara Pendidik dengan Kependidikan itu


berbeda, seorang Guru sudah jelas adalah pendidik. Sesuai dengan apa
yang telah dicantumkan di dalam Rancangan Peraturan Pemerintah
(RPP) BAB XII Tahun 2005 Pasal 139, Pasal 1 dinyatakan bahwa
pendidik mencakup guru, dosen, konselor, pamong belajar, pamong
widyaiswara, tutor, instruktor, pelatih, dan sebutan lain dari profesi
yang berfungsi sebagai agen pembelajaran peserta didik.

Sedangkan Tenaga Kependidikan terdapat didalam Pasal 140


Ayat 1 (RPP,BAB XII/2005) yang berbunyi Tenaga kependidikan
mencakup pimpinan satuan pendidikan, pemilik satuan pendidikan
nonformal, pengawas satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga lapangan
pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis,

5
tenaga kebersihan sekolah, dan sebutan lain untuk petugas sejenis yang
bekerja pada satuan pendidikan.

Maksud dari tenaga kependidikan disini dapat diartikan sebagai


personel sekolah yang merupakan orang-orang yang melaksanakan
suatu tugas untuk mencapai tujuan. Personel di sekolah tentu meliputi
unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan yang
disebut tenaga administratif. Jika lebih diperinci personel sekolah
mencakup akan kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha dan
pesuruh/penjaga sekolah.

1.3 Hubungan antara tenaga pendidik dan kependidikan

Hubungan antara pendidik dan tenaga kependidikan dapat


dianalogikan seperti berikut: (Miarso, 1994)

Sekalipun pendidik (guru) yang akan berhadapan langsung


dengan para peserta didik, namun ia tetap memerlukan dukungan dari
para tenaga kependidikan lainnya, sehingga ia dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Karena pendidik akan mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya apabila berada dalam konteks yang
hampa, tidak ada aturan yang jelas, tidak didukung sarana
prasarana yang memadai, tidak dilengkapi dengan pelayanan dan
sarana perpustakaan serta sumber belajar lain yang mendukung.
Karena itulah pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dan
posisi yang sama penting dalam konteks penyelenggaraan pendidikan
(pembelajaran). Karena itu pula, pada dasarnya baik pendidik
maupun tenaga kependidikan memiliki peran dan tugasy ang sama yaitu
melaksanakan berbagai aktivitas yang berujung pada terciptanya
kemudahan dan keberhasilan siswa dalam belajar.

6
2. Tujuan Mempelajari Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan

Tujuan dari mempelajari Administrasi tenaga pendidik dan


kependidikan adalah sebagai berikut :

 Efisien dalam menggunakan sumber daya.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan


seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber
daya yang berupa pembiayaan, waktu dan lain sebagainya.

 Efektif dalam pencapaian tujuan.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara


berkesinambungan dan secara sungguh-sungguh, diharapkan seseorang
dapat mengefektifkan proses dan sumber daya yang dikelola untuk
mencapai tujuan dengan optimal.

 Bermuara pada tujuan pendidikan.

Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan


pendidikan nasional, yaitu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

 Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai


tujuan pendidikan.

7
Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi
kegiatan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen pendidikan yang
baik, akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang
ditargetkan dapat tercapai.

3. Fungsi Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan

Manajemen sebagai suatu proses pelaksanaan administrasi dalam suatu


instansi, merupakan aktifitas yang continue (terus-menerus) mulai dari
perencanaan sampai penilaian. Dalam proses pelaksanaannya manajemen
pendidikan mempunyai tugas-tugas yang harus diselesaikan, dalam
manajemen kita kenal sebagai fungsi.

Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan


selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen
yang terkait erat di dalamnya.

Menurut George R. Terry, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi


perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling).

Menurut Luther Gullick , fungsi manajemen ada tujuh yaitu fungsi


fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
pengaturan anggota (staffing), fungsi pengarahan (directing), fungsi
koordinasi (coordinating), fungsi pelaporan (reporting) dan fungsi pencapaian
tujuan (budgeting).

Menurut hersey and Blanchard, fungsi manajemen ada empat yaitu


fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi
peningkatan semangat (motivating) dan fungsi pengendalian (controlling).

8
Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal
masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk
mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan


dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik
untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan juga dapat didefinisikan
sebagai prosespenyusunan tujuan dan sasaran organisasi serta
penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan
dan sasaran tersebut.

Perencanaan adalah suatu proses rangkain aktifitas untuk


menetapkan terlebih dahulu tentang tujuan yang diharapkan atau suatu
jangka waktu tertentu atau periode waktu yang telah ditetapkan, serta
tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.

Seorang manajer harus melakukan aktifitas-aktifitas dalam


perencanaan antara lain: prakiraan (forecasting), penetapan tujuan
(establishing objective), pemrograman (programming), penjadwalan
(scheduling), penganggaran (budgeting), pengembangan prosedur
(developping prosedure), penetapan, dan penafsiran kebijakan
(establishing and interpriting policies).

Fungsi dari perencanaan, yaitu :

 Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai

9
memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan untuk tujuan tersebut.
 Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan
mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah
ditetapkan menjadi rujukan anggota organisasi dalam
melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan.
 Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi
seluruh pelaksana.
 Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara
intensif sehingga bisa menemukan dan memperbaiki
kepemimpinan secara dini.
 Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuain antara
kegiatan internal dengan situasi eksternal
 Menghindari pemborosan.
b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah suatu proses dan rangkaian aktifitas


dalam pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan
oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan
yang efektif diantara mereka, dan pemberian iklim serta fasilitas
pekerjaan yang wajar, sehingga mereka bekerja secara efisien.

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu


kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi. Pengorganisasian adalah
proses penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan cara yang
paling efektif untuk mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya.

Agar terkoordinasi dengan baik dalam menyusun kerja sama, maka


perlu memperhatikan prinsip-pinsip antara lain:

10
1. Kesatuan tujuan

2. Kedayagunaan

3. Rentang manajemen

4. Adanya mata rantai berjenjang

5. Tanggung jawab

6. Dwi tunggal wewenang dan tanggungjawab

7. Kesatuan perintah

8. Tingkatan wewenang

9. Pembagian pekerjaan

10. Kejelasan fungsi

11. Azas keseimbangan

12. Keluwesan

13. Azas kesinambungan

14. Azas kemudahan kepemimpinan.

Pengorganisasian membutuhkan kordinasi kerja dan komunikasi


agar tercapai tujuan yang di inginkan secara efektif dan efisien.

c. Pelaksanaan (actuating)

Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar


semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha.Pelaksanaan adalah proses
penggerakan orang-orang untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan
sehingga terwujud efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.

11
d. Pengendalian (controlling)

Pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja


berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat
perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan
target yang pendidikan yang dihadapi. Pengendalian dapat
didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan tindak lanjut
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.

4. Ruang Lingkup Administrasi tenaga pendidik dan kependidikan

Ruang lingkup dari manajemen pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok,


yaitu Menurut Wilayah Kerja, Menurut Objek garapan, dan Menurut Fungsi
Kegiatan.

1. Menurut Wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen seluruh


negara, manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan
manajemen kelas.
2. Menurut Objek garapan, ruang lingkupnya meliputi : Manajemen siswa,
manajemen ketenaga pendidikan, manajemen sarana-prasarana,
manajemen tata laksana pendidikan, manajemen pembiayaan dan
manajemen humas.
3. Menurut Fungsi Kegiatan, ruang lingkupnya meliputi : Merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengko-
munikasikan, mengawasi atau mengevaluasi.

5. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat
dalam instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja

12
melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari
jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tenaga struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan
eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun
tidak langsung atas satuan pendidikan.
b. Tenaga fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional
yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian
akademis kependidikan.

c. Tenaga teknis kependidikan

Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya


lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.

Status Tempat Kerja di Luar


Tempat Kerja di Sekolah
Ketenagaan Sekolah

Tenaga * Kepala Sekolah* Wakil Kepala * Pusat : Menteri, Sekjen,


Struktural Sekolah Dirjen* Wilayah :
- Urusan Kurikulum Ka.Kanwil ; Kormin ;
Kepala Bidang
- Urusan Kesiswaan
*Daerah:

- Urusan Sarana dan Prasarana Kakandepdiknas


Kab./Kec. : Kasi
- Urusan Pelayanan Khusus

Tenaga * Guru* Pembimbing/Penyuluh * Penilik* Pengawas


Fungsional (Guru BP) * Pelatih
* Pengembangan Kurikulum dan
* Tutor & Fasilitator

13
Teknologi Kependidikan *Pengembangan
Pendidikan
* Pengembang tes

* Pustakawan

Tenaga Teknis *Laboran* Teknisi Sumber *Teknisi Sumber


Belajar Belajar/Sanggar Belajar*
* Pelatih (Olahraga) ; Kesenian & Petugas TU
Keterampilan

* Petugas TU

Tabel 1. Jenis-jenis tenaga kependidikan untuk lingkungan Departemen


Pendidikan Nasional

6. Tugas Tenaga Kependidikan


Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20
Tahun 2003 menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Jabatan Deskripsi Tugas

Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan


penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke
dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan
Kepala Sekolah
segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih
tinggi.

Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam


(Urusan Kurikulum) penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan

14
langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses
belajar mengajar

Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam


Wakil Kepala Sekolah
penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan
(Urusan Kesiswaan)
ekstrakurikuler

Wakil Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventaris


(Urusan Sarana dan pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Prasarana) serta keuangan sekolah

Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam


Wakil Kepala Sekolah
penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti
(Urusan Pelayanan
hubungan masyarakat, bimbingan dan penyuluhan,
Khusus)
usaha kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah.

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program


Pengembang Kurikulum program-program pengembangan kurikulum dan
dan Teknologi pengembangan kurikulum dan pengembangan alat
Pendidikan bantu pengajaran

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-


Pengembang Tes program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi
kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian peserta didik

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program


Pustakawan
kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program


Laboran
kegiatan pengelolaan laboratorium di sekolah

Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian


Teknisi Sumber Belajar bantuan teknis sumber-sember belajar bagi kepentingan
belajar peserta didik dan pengajaran guru

15
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-
Pelatih program kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian,
keterampilan yang diselenggarakan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-


Petugas Tata Usaha kegiatan dan pelayanan administratif atau teknis
operasional pendidikan di sekolah

Tabel 2. Jabatan dan Deskripsi Jabatan Tenaga Kependidikan di Sekolah

7. Tenaga Kependidikan
7.1. Pengadaan Tenaga Kependidikan
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengadaan tenaga
kependidikan adalah:
1) Formasi (benar-benar diperlukan tambahan tenaga edukatif).
2) Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan
kualifikasi maupun syarat yang ditentukan.
3) Objektif, artinya dalam pelaksanaan tenaga kependidikan tidak menganut
nepotisme dan kolusi (pemberian sesuatu).
4) The right man on the right place, kesesuaian tugas dengan kemampuan
yang dimiliki pegawai.
Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

1. Pengumuman
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh
masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun
media elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga kependidikan,
hal yang harus tercantum adalah jenis atau macam pegawai yang
dibutuhkan, persyaratan yang dituntut dari para pelamar, batas waktu
dimulai dan diakhiri pendaftaran, alamat dan tempat pengajuan pelamaran,
dan lain-lain yang dipandang perlu.

16
2. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar
mengajukan pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan
beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.
3. Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan
melalui dua tahap yaitu:

a) Penyaringan administrative
Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan
terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat
kekuranglengkapan dalam hal administrative maka pesrta tersebut akan
gagal.

b) Ujian atau test


Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan administrative
maka akan mengikuti ujian pegawai dengan materi pengetahuan umum,
pengetahuan teknis, dan lainnya yang dipandang perlu.

4. Pengumuman.
Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai
ketentuan dan penempatan kerja.

7.2. Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Kependidikan


Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan
seseorang dalam suatu kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan
penempatan tenaga kependidikan yang bukan tenaga pendidik pada satuan
pendidikan yang disclenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh Menteri,
Menteri lain, atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen
dengan memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan
serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai
negeri.

17
Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan
harus adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimilki pegawai
tersebut. Menurut Hadari Nawawi dalam Hartati sukirman (2000: 39)
langkah pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus dilakukan
dengan mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat ringannya
tugas yang akan dipikul bagi setiap personil.
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga pendidik
yang bersangkutan selain memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar
harus pula memenuhi persyaratan berikut:
1. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan tanda bukti dari yang
berwenang, yang meliputi:
a. Tidak menderita penyakit menahun (kronis) dan/atau yang menular.

b. Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan tugas


sebagai tenaga pendidik.

c. Tidak menderita kelainan mental.

2. Berkepribadian, yang meliputi:


a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Berkepribadian Pancasila.

7.3. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan

Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan


usaha mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja
setiap tenaga kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen
organisasi dan jenjang pendidikan. Tujuan dari kegiatan pembianaan ini
adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi
pertumbuhan keilmuan, wawasan berpikir, sikap terhadap pekerjaan dan
keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga produktivitas
kerja dapat ditingkatkan.

18
Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat
dan jabatan berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin.Yang
pembinaan disini adalah segala usaha untuk memanajukan dan
meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan, demi
kelancaran pelaksanaan tugas pendidikan. Adapun alasan diadakannya
pengembangan teknologi diantaranya yaitu:

1. Perkembanagan ilmu dan teknologi.

2. Menutup kelemahan dari seleksi.

3. Menumbuhkan ikatan batin.

Prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan


tenaga kependidikan, yaitu:

a. Dilakukan untuk semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga


stuktural, tenaga fungsional maupun tenaga teknis penyelengara pendidikan.

b. Berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan


kemampuan profesional dan atau teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari
sesuai dengan posisinya masing-masing.

c. Mendorong peningkatan kontribusi setiap individu terhadap organisasi


pendidikan tau sistem sekolah; dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan,
kesejateraan dan insentif sebagai imbalan guna menjamin terpenuhinya secara
optimal kebutuhan sosial ekonomis maupun kebutuhan sosial-psikologi.

d. Mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki


jabatan/posisi.

e. Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan,


pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan remidial, pemeliharaan
motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan.

19
f. Pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kategori masing-masing jenis kependidikan itu sendiri.

7.4. Pemberhentian Tenaga Kependidikan


Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses yang
membuat seseorang tenaga kependidikan tidak dapat lagi melaksanakan
tugas pekerjaan atau fungsi jabatannya baik untuk sementara waktu maupun
untuk selama-lamanya.

Pemberhentian seorang pegawai dapat karena pelanggaran disiplin,


pengunduran diri, pengurangan tenaga atau pensiun. Aturan tentang
pemberhentian pegawai harus jelas karena menyangkut nasib seseorang,
terutama tentang pemberhentian karena pelanggaran disiplin dan
pengurangan tenaga karena dapat memicu ketidakpuasan seseorang yang
dikenai tindakan ini. Untuk pemberhentian karena pengunduran diri harus
dilihat apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan atau perjanjian
tertentu dengan sekolah atau tidak. Sedangkan pemberhentian karena
memasuki usia pensiun sebaiknya didahului oleh program persiapan
pensiun.

Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan atas dasar:

1. Permohonan sendiri.

2. Meninggal dunia.

3. Mencapai batas usia pensiun, dilakukan oleh penyelenggara satuan


pendidikan yang bersangkutan.

Sedangkan pemberhentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan


dilakukan atas dasar:

1. Hukuman jabatan

20
2. Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang bersangkutan.

21
BAB III

PENUTUP

22

Anda mungkin juga menyukai