Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SD NEGERI 1 TEMPURAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Manajemen Pendidikan Semester IV pada Program


Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dosen Pengampu :

Dr., Hendro Widodo, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Fuad Aditya Nugraha (2100005032)
2. Rahardian Aryafirdha Zuhdi (2100005033)
3. Mukti Ali Firmansyah (2100005034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil'alamin, dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih


lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat- Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini..

Sholawat serta salam tetap kami curah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kelompok kami
dapat menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin walaupun setiap manusia pasti
mempunyai ketidaksempurnaan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr., Hendro Widodo, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni. Serta membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tempuran. Serta semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini hingga akhirnya dapat diselesaikan
dengan baik, benar, dan tepat waktu.

Tidak lupa pula kami mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami telah berusaha dan melakukan yang terbaik, akan tetapi kami sadar
makalah ini jauh dari kata sempurna. Masukan dan saran masih kami tunggu untuk bahan
perbaikan kedepannya.

Semoga makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
teman-teman agar lebih mengerti dan memahami apa itu Manajemen Tenaga Kependidikan.

Yogyakarta, 19 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1

Tujuan ................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHSAN............................................................................................................. 3

Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan .................................................................. 3

Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...................................................... 4

Ruang Lingkup ...................................................................................................................... 6

Identitas Sekolah ................................................................................................................. 10

Penerapan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SD N 1 TEMPURAN ......... 15

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 18

LAMPIRAN............................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia dengan berbagai lembaga yang menyertainya ibarat


membicarakan gelombang air laut yang tiada hentinya. Pengibaratan ini tidaklah
berlebihan karena banyak hal yang bisa ditinjau di dalamnya serta banyak pula persoalan
yang membutuhkan upaya-upaya untuk memecahkan permasalahan pendidikan tersebut.

Salah satu aspek yang terdapat dalam sistem pendidikan adalah tenaga pendidik dan
kependidikan. Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan penting terutama dalam upaya membentuk karakter bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang hendak dicapai. Dipandang dari dimensi
pembelajaran, peranan pendidik terhadap masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun
teknologi yang ada saat ini sudah sedemikian canggihnya. Hal ini disebabkan karena ada
dimensi-dimensi proses pendidikan dan pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang
tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya
dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan
tenaga kependidikan, mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan.
Sehubungan dengan tuntutan ke arah profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, maka sekarang ini sedang digalakkan program peningkatan mutu pendidikan
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen nasional. Di
samping itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu manajemen tenaga
kependidikan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sistem pendidikan yang
lebih maju.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dan jenis - jenis dari manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan?
b. Bagaimana tugas dan fungsi dari pendidik dan tenaga kependidikan?
c. Apa saja ruang lingkup manajeme pendidik dan tenaga kependidikan?

1
d. Bagaimana penerapan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SD
Negeri 1 Tempuran?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dan jenis – jenis dari manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan

b. Mengetahui tugas dan fungsi dari pendidik dan tenaga kependidikan


c. Memaparkan ruang lingkup dalam manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
d. Memaparkan bagaimana penerapan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
di SD Negeri 1 Tempuran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidkan serta Menurut
Para Ahli
Istilah manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam beberapa
referensi menggunakan istilah yang beragam. Ada di antaranya menggunakan
istilah manajemen sumber daya manusia pendidikan, manajemen kepegawaian,
manajemen personel sekolah maupun manajemen personalia. Namun demikian,
kesemua istilah tersebut memiliki arti dan tujuan yang sama. Dalam kajian buku
ini, penulis menggunakan istilah manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, 2009:230)

Menurut Hadari Nawawi, 2000; Kinggundu, 1989 pengertian Manajemen


Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebangun dengan pengertian manajemen
sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) adalah manusia yang
memiliki potensi, bekerja, menjadi aset dan modal non material di suatu
organisasi. (Hartani, 2011:93)

Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan adalah aktivitas yang


harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke
dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses
perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi,
penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian. (Tim
Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009:231)

Manajemen tenaga kependidikan adalah kegiatan mengelola personal


pendidikan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai tugas dan fungsinya agar
berjalan dengan dengan efektif. (Rugaiyah dan Atiek, 2011:79)

3
2. Jenis – Jenis Tenaga Kependidikan

a. Tenaga Kependidikan terdiri atas tenaga fungsional kependidikan seperti


penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan dan
pustakawan; tenaga teknis kependidikan seperti laboran dan teknisi sumber
belajar; tenaga pengelola satuan pendidikan seperti kepala sekolah, direktur,
ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah; tenaga
administratif yaitu staff ketatausahaan pendidikan. (Hartani, 2011:96)
b. Menurut Undang – Undang RI No.14 Tahun 2005 ada dua kategori pendidik,
yakni guru dan dosen. Yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan
yang disebut dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar luaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 point 2) yang dikenal sebagai Tri
Dharma Perguruan Tinggi. (Hartani, 2011:94)

B. Fungsi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut Departemen Pendidikan Budaya (1983), berdasarkan UU No 20


Tahun 2003 Pasal 39: (1) Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara professional tenaga


pendidik dan kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh
peraturan pemerintah maupun kebutuhan masyarakat.
Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu:
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
4
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya (Idris, 2014: 61).
Sebagai kesimpulan bahwa Pengoptimalisasian peran guru dalam proses
pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari perannya sebagai:
1) Guru sebagai sumber belajar
Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi
pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari
penguasaan materi pengajaran.
2) Guru sebagai fasilitator
Berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam
kegiatan proses pembelajaran.
3) Guru sebagai pengelola
Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa
dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat
menjaga kelas agar tetap kondusif.
4) Guru sebagai demonstrator
Peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala segala sesuatu yang
dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami.
5) Guru sebagai pembimbing
Guru berperan membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi
yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka.
6) Guru sebagai motivator
Berperan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dengan cara
positif.

5
7) Guru sebagai evaluator
Guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
keberhasilan siswa selama proses pembelajaran (Sanjaya, 2008: 291).
Dengan peran guru tersebut, tidaklah dianggap lagi bahwa guru adalah
seseorang yang disegani dan ditakuti melainkan guru sebagai teman dan dapat
memberikan rasa aman.
Adapun langkah-langkah manajemen menurut pendapat Staping yaitu: 1)
perencanaan; 2) rekrutmen yang terdiri dari recrutmen bersifat terbuka dan tertutup.
3) seleksi; 4) pengenalan orientasi; 5) penilaian kinerja; 6) balas jasa; 7)
pengembangan karir.

C. Ruang Lingkup
Menurut Mulyasa (2017:42) manajemen tenaga kependidikan (guru dan
personel) mencakup: a) perencanaan pegawai, b) pengadaan pegawai, c)
pembinaan dan pengembangan pegawai, d) promosi dan mutasi, e)
pemberhentian pegawai, f) kompensasi, dan g) penilaian pegawai. Semua itu
perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa yang diharapkan tercapai, yaitu
tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan
kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan
berkualitas.

a. Perencanaan Pegawai

Menurut Mulyasa (2017:42) perencanaan pegawai merupakan


kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan. Penyusunan rencana
personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan
jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam
organisasi. Karena itu, sebelum menyusun rencana perlu dilakukan
analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi
pekerjaan (gambaran tentang tugas- tugas dan pekerjaan yang harus
dilaksanakan). Perencanaan tenaga pendidik dan kependidikan adalah
proses menilai kebutuhan dan ketersediaan tenaga pendidik dan
kependidikan serta mengintegrasikan antara keduanya. Program ini
memiliki arti yang sangat penting karena akan menentukan keputusan
tentang kebutuhan tentang tenaga pendidik dan kependidikan untuk

6
mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Melalui sebuah perencanaan
yang matang, kebutuhan, dan suplai tenaga pendidik pengelolaan
kependidikan pada masa yang akan datang dapat diestimasi secara
sistematik (Werang, 2015:127).

b. Pengadaan Pegawai

Merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada


suatu lembaga baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan
pegawai yang sesuai dengan kebutuhan dilakukan kegiatan recruitment,
yaitu usaha untuk mencari dan mendapatkan calon-calon pegawai yang
memenuhi syarat sebanyak mungkin untuk kemudian dipilih calon
terbaik dan tercakap. Untuk kepentingan tersebut perlu dilakukan seleksi
melalui ujian lisan, tulisan, dan praktik. Namun adakalanya pada suatu
organisasi pengadaan pegawai dapat didatangkan secara intern atau dari
dalam organisasi saja atau melalui promosi atau mutasi. Hal tersebut
dilakukan apabila formasi yang kosong sedikit, sementara pada bagian
yang lain ada kelebihan pegawai atau memang sudah dipersiapkan
(Mulyasa, 2017:42).

c. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai

Penempatan tenaga pendidik dan kependidikan berkaitan dengan


kecocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegang dan tugas yang
akan dilaksanakannya. Dalam konteks tenaga pendidik (guru),
penempatan lebih dikaitkan dengan kecocokan bidang keahlian dengan
tugas yang akan digeluti. Usaha-usaha yang dilakukan untuk memajukan
dan meningkatkan mutu serta efisiensi kerja seluruh tenaga kerja
personalia yang berada di lingkungan sekolah baik tenaga edukatif
maupun administratif. Organisasi senantiasa menginginkan agar
personel-personelnya melaksanakan tugas secara optimal dan
menyumbangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi,
serta bekerja lebih baik dari hari ke hari. Fungsi pembinaan dan
pengembangan merupakan fungsi pengelolaan personel yang mutlak
perlu, untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara on the job training dan in

7
service training.

d. Promosi dan Mutasi Pegawai

Setelah diperoleh dan ditentukan calon pegawai yang akan


diterima, selanjutnya dalam mengusahakan supaya calon pegawai
tersebut menjadi anggota organisasi yang sah sehingga mempunyai hak
dan kewajiban sebagai anggota organisasi atau lembaga. Di Indonesia
untuk pegawai negeri sipil promosi atau pengangkatan pertama biasanya
diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaan 1 atau 2 tahun,
kemudian ia mengikuti latihan prajabatan, dan setelah lulus diangkat
menjadi pegawai negeri sipil penuh. Setelah pengangkatan pegawai
kegiatan selanjutnya adalah penempatan atau penugasan. Dengan
penempatan dan penugasan ini, diusahakan adanya kongruensi yang
tinggi antara tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai dengan
karakteristik pegawai. Untuk mencapai tingkat kongruensi yang tinggi
dan membantu personil supaya benar-benar siap secara fisik dan mental
untuk melaksanakan tugas-tugasnya, perlu dilakukan fungsi orientasi,
baik sebelum maupun sesudah penempatan.

e. Pemberhentian Pegawai

Merupakan fungsi personalia yang menyebabkan terlepasnya


pihak organisasi dan personel dari hak dan kewajiban sebagai lembaga
tempat bekerja dan sebagai pegawai. Untuk selanjutnya mungkin
masing-masing pihak terikat dalam perjanjian dan ketentuan sebagai
bekas pegawai dan bekas lembaga tempat kerja. Dalam kaitannya
dengan tenaga kependidikan di sekolah, khususnya pegawai negeri sipil,
sebab-sebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan ke dalam
tiga jenis, yaitu:

1) Pemberhentian atas permohonan sendiri, misalnya karena pindah


lapangan pekerjaan yang bertujuan memperbaiki nasib.

2) Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, bisa dilakukan karena


beberapa alasan, seperti berikut ini.
8
(a) Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik

(b) Perampingan atau penyederhanaan organisasi

(c) Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan


berhak pensiun harus diberhentikan dalam jangka waktu satu tahun.

(d) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat


melaksanakan tugasnya dengan baik.

(e) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum


penjara atau kurungan.

(f) Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil.

Pemberhentian karena sebab-sebab lain, penyebabnya adalah


pegawai yang bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani
cuti di luar tanggungan negara dan tidak melaporkan diri kepada yang
berwenang, serta mencapai batas usia pensiun.

f. Kompensasi

Merupakan balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai


yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan
diberikan secara tetap. Pemberian kompensasi, selain dalam bentuk gaji,
dapat juga berupa tunjangan, fasilitas perumahan, kendaraan, dan lain-
lain. Masalah kompensasi merupakan salah satu bentuk tantangan yang
harus dihadapi manajemen. Dikatakan tantangan karena imbalan oleh
para pekerja tidak lagi dipandang semata-mata sebagai alat pemuas
kebutuhan materialnya. Akan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan
martabat manusia. Sebaliknya, organisasi cenderung melihatnya sebagai
beban yang harus dipikul oleh organisasi tersebut dalam rangka
mencapai tujuan dan berbagai sasaran. Dalam mengembangkan dan
menerapkan suatu sistem imbalan tertentu, kepentingan organisasi dan
para pekerja perlu diperhitungkan.

9
g. Penilaian Pegawai

Penilaian tenaga kependidikan difokuskan pada prestasi individu


dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya
penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Bagi para
pegawai, penilaian berguna sebagai umpan balik berbagai hal, seperti
kemampuan, keletihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan jalur, rencana, dan pengembangan
karier. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi kerja tenaga kependidikan
sangat penting dalam pengambilan keputusan berbagai hal, seperti
identifikasi kebutuhan program sekolah, penerimaan, pemilihan,
pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan, dan aspek lain dari
keseluruhan proses sumber daya manusia secara efektif.

D. IDENTITAS SEKOLAH

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SD Negeri 1 Tempuran


2. Alamat Sekolah :

a. Jalan : Jln Raya Wanayasa Kalibening Km 1

b. Desa : Tempuran

c. Kecamatan : Wanayasa

d. Kabupaten : Banjarnegara

e. Provinsi : Jawa Tengah

f. Telepon :-

g. Kode Pos : 53457

3. Nama Penyelenggara : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kab.Banjarnegara

4. NSS : 101030417013
5. NSPN : 20304529
10
6. Akreditasi : A ( UNGGUL) NILAI : 93
7. Tahun Berdiri : 1968
8. Status Tanah : Hak Pakai
9. Luas Tanah : 2.394 m2
10. Luas Bangunan : 324 m2
11. Status Bangunan : Milik Pemerintah
12. Data Bangunan/Ruang:

a. Ruang Kelas :7 ruang

b. Ruang Guru/kantor :1 ruang

c. Ruang Kegiatan :0 ruang

d. Ruang Perpust. :1 unit

e. Ruang TU/Administrasi :0 ruang

f. WC/KM :5 unit

13. Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2022/2023

a. Kelas 1 : 37 anak

b. Kelas 2 : 49 anak

c. Kelas 3 : 25 anak

d. Kelas 4 : 29 anak

e. Kelas 5 : 24 anak

f. Kelas 6 : 29 anak

Jumlah : 193 anak

14. Data Guru dan Pegawai

a. Kepala Sekolah : 1 orang

b. Guru Kelas (PNS) : 3 orang

11
c. Guru PPPK : 2 orang

d. Guru PAI : 1 orang

e. Guru Penjas : 1 orang

f. Guru Kelas (WB) : 1 orang

g. Tenaga Perpust. (WB) : 1 orang

h. Penjaga (WB) : 1 orang

i. Administrasi (WB) : 0 orang

Jumlah : 11 orang

15. Buku Kelas 1-6

a. PKn : 255 eks

b. Bhs Indonesia : 225 eks

c. IPS : 185 eks

d. Matematika : 250 eks

e. IPA : 175 eks

f. Pend Agama : 60 eks

g. Penjas : 100 eks

h. Referensi : 460 judul

12
VISI DAN MISI SEKOLAH

A. Visi Sekolah

Visi SD Negeri 1 Tempuran Kecamatan Wanayasa Kabupaten


Banjarnegara adalah:

“ Menjadikan insan yang bertaqwa, unggul berprestasi dan menghasilkan


karya inovasi di lingkungan sekolah dan sekitarnya” Adapun Indikator visi
tersebut adalah:

1. Indikator insan yang bertaqwa adalah:


a. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
b. Menghormati dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan.
c. Unggul dalam kepedulian sosial

2. Indikator dari unggul dalam Prestasi adalah:

a Unggul dalam perolehan setiap penilaian, yaitu nilai ulangan harian,


ulangan tengah semester, nilai ujian semester, dan Ujian Sekolah
(US)
b Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di
atasnya
c Unggul dalam lomba akademik dan non akademik

3. Indikator dari karya inovasi yaitu:

a Cerdas, kreatif dan inofatif


b Disiplin, tanggungjawab dan terpercaya
c Terdepan dan bermartabat

B. Misi Sekolah

Untuk mencapai visi tersebut SD Negeri 1 Tempuran menetapkan misi


sebagai berikut:

1. Menumbuh kembangkan kebiasaan beribadah sesuai dengan agama dan


keyakinannya masing – masing
13
2. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang aktif , kreatif , efektif ,
inovatif dan menyenangkan untuk menggali dan menumbuh kembangkan
potensi peserta didik.
3. Menanamkan kepribadian yang santun , budi pekerti luhur dan akhlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari .
4. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi , bahasa , olahraga , seni budaya sesuai bakat ,
minat , dan potensi peserta didik.
5. Menciptakan hasil karya inovasi sebagai wujud kemampuan dalam
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga dan seni budaya.
6. Memupuk kerjasama yang harmonis, menyenangkan warga sekolah, alumni
dan lingkungan sekitar.
7. Berperan aktif dalam kegiatan inter dan antar sekolah.

C. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan


misi sekolah. Tujuan SD Negeri 1 Tempuran Kecamatan Wanayasa Kabupaten
Banjarnegara adalah:

1. Terciptanya kebiasaan beribadah sesuai agama dan keyakinannya masing-


masing.
2. Menghasilkan peserta didik yang berkualitas,cerdas,berbudi luhur, terampil
dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa.
3. Menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan selanjutnya
4. Menghasilkan peserta didik yang mampu mengembangkan karyan
inovasinya dalam bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi, olah raga dan
seni budaya
5. Terjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, alumni dan
lingkungan sekitar
6. Menjalin hubungan harmonis dengan alumni.
7. Meraih prestasi dalam kegiatan inter dan antar sekolah..

14
E. Penerapan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Tempuran

Menurut Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tempuran manajemen pendidik dan tenaga


kependidikan pada sekolah dasar baik negeri dan swasta masih perlu ditingkatkan.
Adanya manajemen PTK yang efektif dan efisien pada sekolah dasar, akan berdampak
pada meningkatnya kinerja PTK yang ada di sekolah.
Tenaga kependidikan pada sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan dapat
terdiri dari: tenaga administrsi sekolah (TAS), pustakawan sekolah, laboran, dan teknisi
sekolah. Pada kenyataannya pada sekolah dasar negeri jenis tenaga kependidikan masih
sangat kurang. Adapun kendala yang dihadapi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

a. Kendala tenaga pendidik dan tenaga kependidikan :


1. Kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Kebijakan “upah minimum” boleh jadi telah menyebabkan
pegawai bermental kuli, bukan pegawai yang mengejar prestasi.
Rendahnya dan bahkan tidak ada lagi insentif dari pemerintah
daerah terutama yang tinggal di desa terpencil. Bahkan untuk tenaga
kependidikan belum ada “pengakuan” dan penghargaan atas
kinerjanya seperti sertifikasi. Hal ini akan menimbulkan
kesenjangan yang mengakibatkan peningkatan mutu pendidikan
terhambat.
2. Penilaian dan pengawasan kinerja
Kinerja kompetensi guru masih jauh dibawah standar isi dan
proses.
3. Penempatan dan distribusi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
Terjadi penumpukan tenaga pendidik di kota, tetapi di
pedesaan dan terpencil sangat kekurangan. Hal ini disebabkan
banyaknya mutasi tenaga pendidik karena masalah jauh dari
keluarga, medan yang sulit, tidak betah tinggal dipedesaan dan
terpencil. Begitu juga dengan tenaga kependidikan, bahkan di
pedesaan dan terpencil tidak ada tenaga kependidikan.
4. Promosi kepangkatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Pengurusan promosi jabatan.pangkat bagi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan terutama di daerah terpencil sangat sulit.
15
Karena medan yang sulit dan birokrasi yang berbelit.
5. Mutasi fungsional dan struktural
Banyaknya tenaga pendidik yang potensial direkrut dalam
jabatan struktural seperti camat, anggota dewan

b. Pemecahan masalah terhadap kendala tersebut :


1. Peningkatan gaji dan kesejahteraan
Hak utama tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
harus memperoleh perhatian dalam kebijakan pemerintah adalah
hak untuk memperoleh penghasilan dan kesejahteraan dengan
standar upah yang layak untuk kehidupannnya. Kenaikan gaji dapat
dilakukan secara menyeluruh dan bertahap agar tidak menjadi iri
bagi pekerjaan lainnya. Jika kenaikan gaji yang akan dinaikan
cukup tinggi maka dapat dilakukan dengan standar kompetensi yang
tinggi pula.
2. Alih tugas profesi dan rekruitmen tenaga pendidik untuk
menggantikan tenaga pendidik yang dialihtugaskan ke profesi lain
atau yang mutasi.
Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang tidak memenuhi
standar kompetensi harus dialihtugaskan kepada profesi lain atau
kalau perlu dipensiundinikan. Syaratnya (1) telah diberikan
kesempatan untuk mengikuti diklat dan pembinaan secara insentif,
tetapi tidak menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan. (2)
tidak menunjukkan adanya perubahan kompetensi dan juga tidak
ada indikasi positif untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Membangun sistem sertifikasi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, serta sistem penjaminan mutu pendidikan.
Penataan sistem sertifikasi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan tidak boleh tidak harus dilakukan untuk menjamin
terpenuhinya berbagai standar nasional pendidikan yang telah
ditetapkan. Jika sistem sertifikasi ini telah mulai berjalan, maka
sistem kenaikan pangkat bagi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sudah waktunya disesuaikan.
4. Membangun satu standar pembinaan karir.

16
Seiring dengan pelaksanaan sertifikasi tersebut, disusunlah
satu standar pembinaan karir. Sebagai contoh : untuk menjadi
kepala sekolah, guru harus memiliki standar kompetensi yang
diperlukan, dan harus melalui proses pencapaian yang telah baku

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam beberapa referensi


menggunakan istilah yang beragam. Ada di antaranya menggunakan istilah manajemen
sumber daya manusia pendidikan, manajemen kepegawaian, manajemen personel
sekolah maupun manajemen personalia. manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan
adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu
masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses
perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi,
penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.

Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personel) mencakup: a) perencanaan


pegawai, b) pengadaan pegawai, c) pembinaan dan pengembangan pegawai, d) promosi
dan mutasi, e) pemberhentian pegawai, f) kompensasi, dan g) penilaian pegawai.

B. Saran
Dengan demikian, penulis menyadari dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

18
LAMPIRAN

19
20
DAFTAR PUSTAKA

Adipratama, Z., et.al. 2018. Manajemen Kurikulum Terpadu di Sekolah Alam Berciri Khas Islam. JAMP:
Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 1(3), 372-380.

Arikunto, S., & Yuliana, L. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Mustari, M., & Rahman, M. T. (2014). Manajemen pendidikan.

Muniroh, J., & Muhyadi, M. (2017). Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah
Negeri Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 5(2), 161-173.

Roziqin, Z. 2019. Menggagas Perencanaan Kurikulum Sekolah Unggul. As-Sabiqun, 1(1).


https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/assabiqun/article/view/161.

Rusman, R. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers

Setyaningsih, S. 2017. Pengelolaan Kurikulum Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
Perguruan Tinggi. Jurnal Varidika, 28(2), 197-212.

Hamalik, O. 2009. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasbi, I. 2017. Manajemen Kurikulum: Sebuah Kajian Teoritis. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan,
1(2).

Husna, A. (2014). Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dan Dampaknya di SD Budi Mulia Dua Sedayu
Bantul. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 7(1).

Priyono, A., Ismail, A. N., Wardani, R. N., Mardiyanti, D., & Bariroh, L. (2021). INTEGRASI
MANAJEMEN KURIKULUM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH. DINAMIKA: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman, 6(2), 83-112.

Zetha, A. N., Triwoelandari, R., & Asmahasanah, S. (2018, July). Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar Nida Suksa Thailand Selatan. In Annual Conference on Madrasah Studies
(Vol. 1, No. 1, pp. 128-135).

Yuliana, L., & Arikunto, S. (2008). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Susanti, H. (2021). Manajemen Pendidikan, Tenaga Kependidikan, Standar Pendidik, dan Mutu
Pendidikan. Asatiza: Jurnal Pendidikan, 2(1), 33-48.

Jf, N. Z., & Latif, M. A. (2020). Peningkatan Kualitas Manajemen Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Di
Paud. Indonesian Journal Of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 2(1), 1-16.

Nurhayati, N., & Rosadi, K. I. (2022). Determinasi Manajemen Pendidikan Islam: Sistem Pendidikan,
Pengelolaan Pendidikan, Dan Tenaga Pendidikan (Literatur Manajemen Pendidikan Islam). Jurnal
Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(1), 451-464.

21

Anda mungkin juga menyukai