Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


“ ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2 “

Disusun Oleh :
Anisa Munawaroh (21023120)

Dosen Pengampu :
Dr. Rifma, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahuwataala yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan sebagai tugas mata kuliah Administrasi Dan
Supervisi Pendidikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Administrasi Dan Supervisi
Pendidikan Bapak Drs. Syahril, M.Pd, Ph.Dyang telah memberikan tugas makalah sehingga
penulis berkesempatan untuk membuat makalah ini sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan baik dari segi bahasa,
tulisan, maupun kalimat yang kurang tepat dalam makalah ini. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan masukan- masukan dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi guna
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata dari penulis mengucapkan terimakasih dan berharap agar makalah ini dapat
memberi manfaat nantinya.

Padang, 17 Mei 2023

Anisa Munawaroh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pembinaan dan Pengembangan PTK.......................................................................3


B. Kenaikan Pangkat PTK...........................................................................................6
C. Pemberhentian PTK.................................................................................................7
D. Evaluasi Kerja PTK.................................................................................................8

BAB III. PENUTUP...........................................................................................................11

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dalam proses pendidikan memiliki peranan dalam
membentuk karakter bangsa melalui pengembangan kepribadian dan dan nilai-nilai yang ingin
dicapai. Jika dihubungkan dengan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), secara sempit
administrasi memiliki peran dalam peningkatan efektifitas pendidik dan tenaga kependidikan
demi mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan
(PTK) berupa keseluruhan kegiatan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal,
materi, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.

Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) harus diprioritaskan agar pendidikan
yang menghasilkan generasi penerus yang diinginkan. Namun pada kenyataannya, saat ini masih
ada satuan pendidikan yang belum memiliki administrasi pendidikan dan tenaga kependidikan
(PTK) yang bagus dalam hal pemeliharaan pendidikan itu sendiri. Administrasi pendidikan dan
tenaga kependidikan (PTK) yang digunakan masih sederhana atau bersifat tradisional dan ada
pula beberapa pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang tidak mengerti tentang administrasi
PTK.

Administrasi PTK harus dikuasai dengan baik dan benar agar pelaksanaannya lebih bijak
sehingga dalam kegiataannya, pendidikan dan tenaga kependidikan lebih mudah terorganisir dan
berjalan dengan baik. Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan sangat penting untuk
dipelajari agar tercipta tenaga kerja yang berkualitas.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian tentang latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan kami bahas dalam
makalah ini sebagai berikut.

1. Bagaimana Pembinaan Dan Pengembangan PTK?


2. Bagaimana Kenaikan Pangkat PTK?
3. Bagaimana Pemberhentian PTK?
4. Bagaimana Evaluasi Kinerja PTK?

1
C. TUJUAN

Dari uraian rumusan masalah di atas, tujuan yang akan tercapai dalam makalah ini sebagai
berikut.

1. Memahami Pembinaan Dan Pengembangan PTK


2. Mengetahui Kenaikan Pangkat PTK
3. Mengetahui Pemberhentian PTK
4. Menjelaskan Evaluasi Kinerja PTK

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembinaan dan Pengembangan PTK

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang pelaksanaan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Adapun guru
adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Rugaiyah dan atiek
sismiati, 2011 : 79-80).

Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat
yang ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang,
diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.

Tenaga kependidikan berbeda dengan tenaga personil (tenaga lembaga pendidikan).


Lembaga pendidikan merupakan organisasi pelaksana pendidikan dan pengelola penyelenggara
pendidikan. Tenaga pendidikan termasuk personil yang ada di dalam lembaga pendidikan, tetapi
tidak semua personil yang ada di dalam lembaga pendidikan dapat disebut tenaga pendidikan.
Tenaga kependidikan adalah tenaga- tenaga (personil) yang berkecimpung di dalam lembaga
atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu
pendidikan), dan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau
penyelenggaraan pendidikan.

Menurut UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Teknologi dan informasi sekarang ini sudah berkembang dengan pesatnya sehingga
diperlukan tenaga kependidikan yang bisa mengimbangi perkembangan teknologi saat ini agar
tidak tertinggal. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya pengembangan tenaga
kependidikan. Pengembangan tenaga kependidikan sering juga di katakan sebagai peningkatan
tenaga kependidikan atau peningkatan profesi.

3
Pengembangan mempunyai jangkauan yang lebih luas dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan kompetensi yang dimiliki tenaga pendidik dan kependidikan Pengembangan lebih
dititik beratkan pada peningkatan kemampuan (ability) melalui jalur formal dengan jangka waktu
yang panjang, pemberian kesempatan belajar yang didesain guna membantu pengembangan diri
para tenaga pendidik dan kependidikan. Pengembangan diarahkan untuk menyiapkan tenaga
pendidik/kependidikan guna memegang tanggung jawab atas suatu jabatan atau pekerjaan di
masa yang akan datang.

Menurut Purwanto (2007) pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan


usaha mendaya-gunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga
kependidikan yang ada diseluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang kependidikan
(sekolah). Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha
mendayagunakan serta mengoptimalkan potensi tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas,
memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di
seluruh tingkatan manajemen organisasi di setiap jenjang pendidikan. Tujuan dari kegiatan
pembinaan tenaga kependidikan ini adalah tumbuhnya perkembangan keahlian serta kemampuan
setiap tenaga kependidikan sekolah dan madrasah yang mencakup peningkatan keilmuan,
wawasan berpikir yang luas, profesional terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari sehingga produktivitas pengajaran dapat ditingkatkan.

Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga
kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan berpikirnya, sikap terhadap
pekerjaannya dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya seharihari sehingga produktivitas
kerja dapat ditingkatkan. Suatu program pembinaan tenaga kependidikan biasanya
diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat dan tuntutan organisasi, atau
karena adanya kehendak dan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang di kalangan tenaga
kependidikan itu sendiri. Prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan
tenaga kependidikan, yaitu:

1. Dilakukan untuk seluruh kalangan kependidikan baik untuk meningkatkan tenaga


struktural, tenaga fungsional maupun tenaga teknis penyelenggaraan pendidikan.
2. Tenaga pendidik diarahkan pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan
kemampuan profesional dan atau teknis untuk meningkatkan pelaksanaan tugas sehari-
hari sesuai dengan keahlian masing-masing.
3. Mendorong peningkatan keahlian pendidik terhadap kontribusi setiap pendidik terhadap
organisasi pendidikan atau sistem sekolah serta madrasah dalam bentuk-bentuk
penghargaan, kesejahteraan dan insentif sebagai imbalan guna menjamin terpenuhinya
secara optimal kebutuhan sosial ekonomis maupun kebutuhan sosial.
4. Meningkatkan proses mendidik dan melatih para pendidik sebelum maupun sesudah
menduduki jabatan/posisi.

4
5. Dirancang untuk meningkatkan profesional guru melalui bimbingan jabatan guru,
pengembangan profesi keguruan, pemecahan masalah guru dalam belajar,
memperhatikan penilaian dan perbaikan belajar melalui kegiatan remidial, pemeliharaan
motivasi kerja guru dan ketahanan organisasi pendidikan.
6. Pembinaan dan pelatihan jenjang karier tenaga kependidikan yang diselaraskan dengan
kategori masing-masing jenis kependidikan itu sendiri.

Dengan adanya pengembangan tenaga kependidikan ini, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam berbagai aspek pendidikan. Upaya
pengembangan yang dimaksud bisa dilaksanakan secara individual dan melalui organisasi
profesi. Upaya pengembangan atau peningkatan profesi secara individual dapat dilakukan
melalui berbagai cara sebagai berikut :

1. Peningkatan melalui penataran


2. Peningkatan profesi melalui belajar sendiri
3. Peningkatan profesi melalui media massa

Upaya peningkatan profesi melalui organisasi profesi dapat dilakukan dengan mengikuti
perkumpulan yang memiliki ikatan-ikatan tertentu dari satu jenis keahlian. Bentuk-bentuk
kegiatan dalam upaya peningkatan profesi melalui organisasi antara lain berupa :

1. Diskusi kelompok
2. Ceramah ilmiah
3. Karyawisata
4. Bulletin organisasi (Suryosubroto , 2004 : 191-192)

Proses Pembinaan dan Pengembangan PTK

Menurut Hartati Sukirman ditinjau dari sudut administrasi yang dilaksanakan secara
umum, proses pembinaan dan pengembangan meliputi beberapa langkah-langka sebagai berikut:

1. Menganalisis kemahiran guru serta menganalisis kebutuhan guru dalam keahlian


mengajar melalui keterampilan kinerja guru, mengidentifikasi menyusun program-
program pembelajaran yang sesuai, melaksanakan riset pendidikan, dan meningkatkan
kinerja guru melalui profesional guru dalam mengajar.
2. Pelatihan pengembangan kurikulum meliputi sasaran, metode intruksional, media, urutan
dan gambaran mengenai materi pelatihan, yang merupakan kurikulum bagi program
pelatihan tersebut agar guru mahir dalam pengembangan dan pengelolaan kurikulum dan
pembelajaran sehingga menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efisen.
3. Mengesahkan program pelatihan guru dengan adanya persetujuan dari unsur instansi
yang berwenang.

5
4. Tahap peningkatan program pelatihan tenaga pendidik yang menggunakan berbagai
teknik pelatihan misalnya diskusi, loka karya, dan seminar, dalam rangka penyampaian
pengetahuan kepada para peserta program pelatihan.
5. Tahap evaluasi dan tindak lanjut sangat penting untuk melihat sejauhmana
keberhasilannya atau kegagalannya. Aspek yang perlu diperhatikan serta dievaluasi
misalnya kemampuan dan hasil belajar peserta didik, reaksi peserta terhadap program
pelatihan, dan perilaku kinerja setelah mengikuti program pelatihan.

B. Kenaikan Pangkat PTK

Dikutip dari Afriansyah (2019) setiap personil berhak memperoleh kenaikan pangkat, apabila
telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk kenaikan pangkat itu. Kenaikan pangkat
bukan saja sebagai hak yang dapat diterima oleh setiap personil, tetapi juga sekaligus sebagi
pemberian penghargaan kepada personil yang bersangkutan atas jerih payah pengabdiannya.
Karena itulah kenaikan pangkat dapat mempunyai nilai motivatifyang tinggi. Kenaikan pangkat
pegawai negeri sipil diberikan dengan ketentuan sebagai berikut;

1. Tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap unsur DP3 sekurangkurangnya
memperoleh nilai baik dalam tahun terakhir
2. 2,5 tahun dalam pangkat yang dimiliki setiap unsur DP3 sekurangkurangnya bernilai
cukup dalam tahun terakhir. Kenaikan pangkat merupakan suatu penghargaan bagi
seorang pegawai yang juga merupakan salah satu bentuk dari promosi.

Dikutip dari Febriyanti(2019) adapun jenis-jenis kenaikan pangkat:

Kenaikan pangkat reguler, diberikan kepada pegawai yang telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan tanpa terikat pada jabatan yang dipangkunya

1. Kenaikan pangkat pilihan, diberikan epada pegawai yang telah memangku jabatan
struktural atau fungsional, dalam batas-batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk
jabatan yang bersangkutan.
2. Kenaikan pangkat istimewa, diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi kerja
yang luar biasa baiknya menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara.
3. Kenaikan pangkat pengabdian, sebagai penghargaan bagi pegawai yang akan mencapai
batas usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya dengan hak pensiun.
4. Kenaikan pangkat anumerta, merupakan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari
pada pangkat yang dimiiki, untuk menghargai pengabdian dan jasajasanya kepada negara
dan bangsa
5. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar, diberikan dalam batas jenjang pangkat yang
ditentukan untuk jabatan yang dipangku sebelum yang bersangkutan mengikuti
pendidikan atau latihan jabatan dan dilksanakan berdasarkan ketentuanketentuan ang
berlaku.

6
6. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara, diberikan kepada pegawai yang diangkat
menjadi pejabat negara, baik yang dibebaskan dari jabatan organiknya, maupun yang
tidak dibebaskan dari jabatan organiknya.
7. Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar instansi, diberikan kepada pegawai yang
dipekerjakan atau diperbantukan kepada instansi lain.
8. Kenaikan pangkat dalam wajib militer, diberikan kepada pegawai selama menjalani dinas
wajib militer. Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan kembali setelah kembali dari dinas
wajib militer.
9. Kenaikan pangkat penyesuaian ijasah, diberikan keada pegawai yang telah
menyelesaikan belajar sesuai dengan surat tanda tamat belajar yang diperolehnya.

C. Pemberhentian PTK

Pemberhentian tenaga kependidikan diperhatikan apabila tenaga pendidik sudah melanggar


aturan dan meninggalkan tanggung jawab dalam mendidik sehingga tidak dapat lagi
melaksanakan tugas pekerjaan atau fungsi jabatannya baik untuk sementara waktu maupun untuk
selama-lamanya tergantung dari kebijakan kepala sekolah dan pemerintah. Adapun indikator
seorang tenaga pendidik diberhentikan karena pelanggaran disiplin guru, pelanggaran kode etik
guru, permohonan pengunduran diri guru yang bersangkutan, pengurangan tenaga atau pensiun.
Aturan dalam pemberhentian tenaga pendidik harus jelas disebabkan menyangkut nasib
seseorang, terutama tentang pemberhentian maka harus tahu alasan penyebabnya guru tersebut
diberhentikan, bisa disebabkan karena pelanggaran disiplin dan pengurangan tenaga karena dapat
memicu ketidakpuasan seseorang yang dikenai tindakan ini.

Untuk pemberhentian tenaga pendidik harus didapatkan keterangan bukti yang valid, karena
pengunduran dapat ditinjau, apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan atau perjanjian
tertentu dengan sekolah atau tidak. Sedangkan bila pemberhentian tenaga pendidik disebabkan
memasuki usia pensiun sebaiknya didahului oleh program persiapan pensiun dengan menyiapkan
berkas- berkas keterangan pensiun. Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan dapat
melalui permohonan sendiri, karena disebabkan adanya halangan sakit berat dan lain sebagainya
sehingga tidak bisa bekerja sepenuhnya. Meninggal dunia. mencapai batas usia pensiun,
dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan. Sedangkan pemberhentian
tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan atas dasar hukuman jabatan. Akibat pidana
penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan. Selain itu, dalam
Pemberhentian tenaga kependidikan dapat dilakukan karena sebab lain diantaranya sebagai
berikut :

7
1. Pemberhentian atas permintaan sendiri Pemberhentian karena mencapai batas usia
pension.
2. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi. Karen melakukan pelanggaran
3. Pemberhentian Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani.
4. Pemberhentian karena meninggalkan tugas Pemberhentian karena meninggal dunia atau
hilang.

D. Evaluasi Kerja PTK

Dalam pendidikan, prosedur pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dilaksanakan


dalam satu tahun sekali disetiap sekolah. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh kepala sekolah atau
seseorang atau panitia yang ditunjuk langsung oleh kepala sekolah. Tujuan pengelolaan tenaga
pendidik atau kependidikan untuk system sekolah yang berintegrasi dan dilakukan secara
menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan untuk menciptakan pendidikan yang efektif
dan efesien serta diharapkan tenaga pendidik dan kependidikan mampu bersinergi dalam
mencapai tujuan pendidikan dikarenakan kedua fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Pengelolaan sudah mencangkup sistem manajerial, pembinaan dan pengembangan tenaga


pendidik dan kependidikan. Pembinaan dan pengambangan yang dimaksud dan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan melalui berbagai program-
program yang telah diselenggarakan oleh sekolah guna meningkatkan kopetensi pendidik dan
kependidikan. Hal ini mengingat bahwa tenaga kerja pendidik dan kependidikan memiliki peran
strategis dalam upaya pembentukan karakter bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang merupakan aspek paling penting pada era ini. Penilaian/evaluasi adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan pengambilan keputusan.

Evaluasi diperlukan untuk mengetahui tingkatan suatu objek yang dievaluasi tersebut.
Dalam konteks evaluasi guru /tenaga pendidik, yang menjadi objek evaluasi ialah guru/tenaga
pendidik tersebut. Evaluasi tersebut menganalisis seberapa besar persentase kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya. Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah
penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.

Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik merupakan sebuah system pengelolaan kinerja


berbasis guru yang di buat untuk menilai mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu
dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan
prestasi pesertadidik. Tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah sebagai
berikut:

a. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.


b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.

8
c. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan
efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.
d. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
guru.
e. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik
untuk mencapai prestasinya.
f. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk
penghargaan lainnya.

Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya rambu-


rambu/konsep evaluasi. Konsepe valuasi disini mencakup syarat system evaluasi, prinsip
pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi. (Afriansyah,
2019) Menurut (Marmoah, 2018) syarat-syarat sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik
diperlukan untuk memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat.Syarat-syarat tersebut antara
lain:

1. Valid

Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas tenaga pendidik


dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah.

2. Reliable

Tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk
seorang tenaga pendidik yang dievaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.

3. Praktis

Dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relative mudah, dengan tingkat validitas dan
reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. Prinsip-
prinsip pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik digunakan agar hasil pelaksanaan dan
evaluasi kinerja tenaga pendidik dapat dipertanggung jawabkan.

Adapun prinsip-prinsipnya diantaranya:

1. Berdasarkan ketentuan Evaluasi kinerja tenaga pendidik harus dilaksanakan sesuai


dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja tenaga pendidik adalah
kinerja yang dapat diamati dan dipantau sesuai dengan tugasguru/tenaga pendidik sehari-
hari dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.

9
3. Berlandaskan dokumen PK Guru Penilai, guru/tenaga pendidikan yang dinilai, dan unsur
lain yang terlibat dalam proses evaluasi kinerja tenaga pendidikan yang harus memahami
semua dokumen yang terkait dengan sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik, terutama
yang berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh.
Sehingga penilai, guru/tenaga pendidik dan unsur lainnya yang terlibat dalam proses
evaluasi mengetahui dan memahami tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria
yang digunakan dalam evaluasi.
4. Dilaksanakan secara konsisten Dilaksanakan teratur setiap tahun diawali dengan
penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun. Evaluasi Kinerja
Tenaga Pendidik setidaknya dilaksanakan satu tahun sekali pada tiap sekolah. Evaluasi
tersebut dilaksanakan oleh kepala sekolah atau orang/panitia yang ditunjuk/dibentuk
langsung oleh kepala sekolah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penetapan tenaga pendidik dan kependidikan perlu dilakukan pengumuman formasi


keterbukaan tenaga pendidik dan kependidikan. Pembukaan ini memerlukan adanya perencanaan
yang matang yang mana pada perencanaan ini ditentukan berapa jumlah yang akan diterima,
panitia penerimaan, budget yang dibutuhkan, serta hal yang dilakukan ialah pengawasan saat
pelaksanaan yang sangat penting yang nantinya akan di evaluasi pada akhir kegiatan. Evaluasi
ini bertujuan untuk menilai sejauh mana kinerja kita dan apakah berhasil mencapai tujuan yang
direncakan pada saat planning diawal. Setelah ditetapkannya tenaga pendidik dan kependidikan
tadi maka perlu pengembangan pendidikan dan tenaga pendidikan demi terwujudnya efektifitas
dan efisiensi kinerja.

B. Saran

Sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan kita diharapkan mampu memahami
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Semua ini
berguna untuk kita kedepannya yaitu sbagai penentu kesejahteraan dan keefektifan kita sebagai
calon pendidik dan tenaga kependidikan. Kita harus membekali diri kita dengan lebih banyak
wawasan.

11
PETA KONSEP

12
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Padang.

Amka. (2021). Manajemen dan Administrasi Sekolah. Nizamia Learning Center: Sidoarjo.

Arikunto dkk. (2008). Manajemen Pendidikan. Aditya Media dan FIP UNY : Yogyakarta.

Hasbiyaallah. (2019). Administrasi Pendidikan. Riyansyah: Bandung.

Risnawatti. (2014). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Aswajaya Pressindo: Yogyakarta

13
14

Anda mungkin juga menyukai