Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Aspek-aspek Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Komitmen Tenaga


Pendidik dan Kependidikan

Disusun untuk memenuhi tugas Supervisi Pendidikan


Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Ali Imron, M. Pd, M. Si.

Disusun oleh:
Heriani Dhia Ayu Safitri 210132832829
Herman Emanuel Nggano 210132832820
Kartika Dwi Nawasita 210132832803

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, taufik
dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek-aspek
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Komitmen Tenaga Pendidik dan
Kependidikan” dengan keadaan sehat walafiat. Dalam hal perencanaan pendidikan, terdapat
berbagai macam aspek yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Seperti perencanaan dari
segi visi dan misi, kurikulum, lingkungan, sarana prasarana, dan lain sebagainya. Ada satu
aspek yang yang juga sangat urgensi untuk dibuat perencanaannya ialah terkait tenaga
pendidik dan kependidikan.
Dalam dunia pendidikan, kedua profesi tersebut saling bersinergi meskipun memiliki
tugas dan perannya masing-masing. Namun keduanya sama-sama memiliki peran strategis
dalam upaya membentuk karakter bangsa serta dalam peningkatan kualitas SDM yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Maka dari itulah, dengan mempertimbangkan peran tenaga
pendidik dan kependidikan yang sangat penting tersebut, sudah selayaknya dibuat suatu
mekanisme perencanaan dan pengelolaan bagi dua profesi tersebut agar dapat
mengembangkan kompetensi di bidang pendidikan demi peningkatan kualitas mutu
pendidikan.
Dalam makalah ini akan menjelaskan lebih rinci terkait rumusan masalah baik dari
pengelolaan, pengembangan serta komitmen tenaga pendidik dan kependidikan agar tercipta
tenaga-tenaga pendidik dan kependidikan yang handal, professional sehingga membantu
mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik lagi. Selamat membaca, terima kasih.

Malang, 22 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Tugas dan Fungsi Pendidik dan Tenaga Kependidikan..................................................3
B. Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan...........................................................6
C. Hak dan Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan...............................................7
D. Komitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.............................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan
strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan
kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran,
peranan pendidik (Guru, Dosen, Pamong Pelajar, Instruktur, Tutor, Widyaiswara) dalam
masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran berkembang dengan sangat cepat (Herawan dan Hartini, 2013).
Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus
lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh pendidik dan tidak dapat digantikan oleh
teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan
pengajar bagi peserta didiknya, begitu pun dengan tenaga kependidikan (Kepala Sekolah,
Pengawas, Tenaga Perpustakaan, Tenaga Administrasi, dll), mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sehubungan dengan tuntutan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan,
maka semakin terasa penting untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan
jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Peningkatan
profesionalisme itu diwujudkan melalui suatu proses yang sistematis dan terintegrasi
dalam bentuk pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan, mulai dari proses
perencanaan hingga evaluasi dan prosedur pemberhentian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah tugas dan fungsi pendidik dan tenaga kependidikan?
2. Apakah kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik dan tenaga kependidikan?
3. Apa saja hak dan kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan?
4. Bagaimanakah pengaruh komitmen pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
kinerja dan peningkatan mutu Pendidikan?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tugas dan fungsi pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Untuk mengetahui kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik dan tenaga
kependidikan.
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Untuk mengetahui pengaruh komitmen pendidik dan tenaga kependidikan
terhadap kinerja dan penimgkatan mutu Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tugas dan Fungsi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik merupakan hal yang paling penting dalam sebuah lembaga pendidikan,
karena dialah yang menjadi motor penggerak dan perubahan, bahkan bukan hanya
sebagai agen perubahan (agent of change) tapi juga sebagai orang yang mendidik,
mengarahkan, membimbing, dan mengevaluasi para peserta didiknya sehingga ia mampu
mencapai tujuan yang diinginkannya. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kehususannya, seperti berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
Tugas guru yang paling penting adalah mengajar dan mendidik murid. Sebagai
pengajar guru menyampaikan ilmu pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain
dengan menggunakan cara-cara tertentu sehingga pengetahuan itu dapat menjadi milik
orang tersebut. Adapaun sebagai pendidik merupakan perantara aktif akan nilai-nilai dan
norma-norma susila yang tinggi dan luhur untuk bekal bermasyarakat. Bukan hanya guru
yang dimaksudkan dalam kategori pendidik ada juga yang kita kenal dengan sebutan
dosen yang bertugas mengajar di perguruan tinggi. Guru pamong yang bertugas
membimbing siswa secara aktif dan mandiri. Tutor adalah orang bertugas mendidik di
lembaga-lembaga non-formal. Fasilitator bisa dari kalangan guru atau masyarakat yang
memiliki kualifikasi atau kemampuan mendidik untuk membantu siswa mencapai tujuan.
Instruktur adalah orang yang memiliki kemampuan dibidang-bidang khusus seperti
kesenian, olahraga, dan bela diri.
Sedangkan tenaga kependidikan yang berada di dalam satuan pendidikan tertentu apa
bila merujuk kepada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah “Anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan” seorang tenaga kependidikan dalam satuan
pendidikan diangkat dan didaya gunakan untuk menjalani tugas-tugas yang sesuai
dengan bidang dan keahlianya masing-masing dan mendukung semua program- program
yang disusun oleh kepala sekolah demi tercapainya sebuah tujuan sekolah dengan efektif
dan efisien. Yang dapat dikategorikan sebagai tenaga kependidikan dalam satuan

3
pendidikan tertentu adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, kepala tata usaha
(administrasi), wakil kepala sekolah yang membidangi hal khusus, pustakawan, laboran,
penjaga dan anggota kebersihan sekolah. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang di maksud dengan
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, pamong pelajar, dan sebagainya
Menurut peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan pasal 171 pendidik mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Guru sebagai pendidik professional mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan
anak usia dini jalur Pendidikan formal, Pendidikan dasar dan Pendidikan
menengah.
b. Dosen sebagai pendidik professional dan ilmuwan mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat pada jenjang
Pendidikan tinggi.
c. Konselor sebagai pendidik professional memberikan pelayanan konseling kepada
peserta didik di satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi.
d. Pamong belajar sebagai pendidik professional mendidik, mengajar, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik, dan mengembangkan model program
pembelajaran, alat pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran pada jalur
Pendidikan nonformal.
e. Widyaiswara sebagai pendidik professional mendidik, mengajar, dan melatih
peserta didik pada program Pendidikan, pelatih prajabatan dalam jabatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
f. Tutor sebagai pendidik professional memberikan bantuan belajar kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran tatap muka pada satuan Pendidikan jalur formal
dan nonformal.
g. Intruktur sebagai pendidik professional memberikan pelatihan teknis kepada
peserta didik pada kursus dan pelatihan.

4
h. Fasilitator sebagai pendidik professional melatih dan menilai pada Lembaga
Pendidikan dan pelatihan.
i. Pamong Pendidikan anak usia dini sebagai pendidik professional mengasuh,
membimbing, melatih, menilai perkembangan anak usia dini pada kelompok
bermain, penitipan anak, dan bentuk lain yang sejenis pada jalur Pendidikan
nonformal.
j. Guru pembimbing khusus sebagai pendidik professional membimbing, mengajar,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik berkelainan pada satuan Pendidikan
umum, satuan Pendidikan kejuruan, dan/atau satuan Pendidikan keagamaan.
k. Narasumber teknis sebagai pendidik professional melatih keterampilan tertentu
bagi peserta didik pada Pendidikan kesetaraan.

Menurut UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 1,


tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses Pendidikan pada satuan
Pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 173, tenaga kependidikan mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Penilik melakukan pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan Pendidika
nonformal.
b. Pengawas melakukan pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan
Pendidikan formal anak usia dini, Pendidikan dasar, dan menengah.
c. Peneliti melakukan penelitian di bidang Pendidikan pada satuan Pendidikan anak
usia dini, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, Pendidikan tinggi dan
Pendidikan nonformal.
d. Pengembang atau perekayasa melakukan pengembangan atau perekayasaan di
bidang Pendidikan pada satuan Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar,
Pendidikan menengah, Pendidikan tinggi dan Pendidikan nonformal.
e. Tenaga perpustakaan melaksanakan pengelolaan perpustakaan pada satuan
Pendidikan.
f. Tenaga laboratorium membantu pendidik mengelola kegiatan praktikum di
laboratorium satuan Pendidikan.
g. Teknisi sumber belajar mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan
prasaran pembelajaran pada satuan Pendidikan.

5
h. Tenaga administrasi menyelenggarakan pelayanan administrative pada satuan
Pendidikan.
i. Psikolog memberikan pelayanan bantuan psikologis-pedagogis kepada peserta
didik dan pendidik pada Pendidikan khusus dan Pendidikan anak usia dini.
j. Pekerja social Pendidikan memberikan layanan bantuan sosiologis-pedagogis
kepada peserta didik dan pendidik pada Pendidikan khusus atau Pendidikan
layanan khusus.
k. Terapis memberikan pelayanan bantuan fisiologis-kinesiologis kepada peserta
didik pada Pendidikan khusus
l. Tenaga kebersihan dan keamanan memberikan pelayanan kebersihan lingkungan.

B. Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kewenangan (kekuasaan)
untuk menentukan (memutuskan) sesuatu hal. Kompetensi guru (teacher competency)
diartikan “The ability of a teacher responsibly to perform his or her duties
appropriately”, melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab.
Kompetensi guru adalah keadaan yang menggambarkan apa yang seharusnya mampu
dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya yang tercermin dari
perilaku, Tindakan, kegiatan maupun hasil yang dapat ditampilkan. Agar dapat
melaksanakan suatu pekerjaan, seorang guru harus memiliki kemampuan dalam bentuk
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 disampaikan
bahwa kompetensi guru itu mencakup kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian,
kompetensi social, dan kompetensi professional. Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 menjelaskan bahwa
pendidik atau pengajar harus memiliki empat kompetensi, yaitu:
a. Kompetensi pedagogic, kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian, kemampuan kepribadian yang arif dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

6
c. Kompetensi professional, kemampuan untuk dapat menguasai materi
pembelajaran yang luas dan mendalam.
d. Kompetensi social, kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan masyarakat sekitar.

C. Hak dan Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Hak Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Hak adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum obyektif kepada subyek hukum.
Kewenangan dimaksud adalah kewenangan untuk menguasai, menjual,
menggadaikan, menggarap dll. Hak dibedakan menjadi dua yaitu hak mutlak dan
hak relative. Hak mutlak dapat berarti bahwa pemegang hak dapat mempertahankan
hak tersebut terhadap siapapun (hak asasi, hak public, hak keperdataan), sedangkan
hak relatif berarti hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang atau
beberapa orang untuk menuntut agar orang lain melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki hak dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, antara lain:
- Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
- Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
- Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
- Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual
- Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas Pendidikan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
2. Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kewajiban adalah beban yang diberikan oleh hukum kepada orang atau badan
hukum.Kewajiban sebagai guru adalah kewajiban yang diberikan kepada orang
pribadi sebagai individual sekaligus subyek hukum. Bisa diartikan dengan sebutan
tugas bila melihat kewajiban dari yang bersifat absolute dan disebut peran bila
bersifat relatif. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
- Menciptakan suasana Pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis
- Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
Pendidikan

7
- Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan keprcayaan yang diberikan kepadanya

D. Komitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang begitu besar untuk mencapai tujuan
Pendidikan, hendaknya dijalankan dalam kualitas yang baik. Tugas yang diemban akan
terlaksana dengan baik jika dalam diri pendidik dan tenaga kependidikan terdapat komitmen
yang tinggi dalam menjalankan tugas. Selain itu, komitmen merupakan prinsip yang harus
dimiliki oleh seorang yang berprofesi sebagai pendidik dan tenaga kependidikan. Komitmen
merupakan perjanjian seseorang dengan dirinya sendiri untuk melaksanakan suatu tugas
dengan penuh rasa tanggung jawab, kepedulian, dan loyalitas yang tinggi.
1) Kepedulian
Salah satu ciri guru yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi yaitu kepedulian
terhadap tugasnya. Sahertian (1994:46) menyatakan “kepedulian dapat timbul bila ada
rasa cinta terhadap tugas dan profesi yang digeluti” seorang harus merasa bangga
terhadap profesinya betapapun banyak persoalan yang dihadapi dalam melaksanakan
tugas.
2) Tanggung Jawab
Masalah tanggung jawab merupakan syarat utama dalam pencapaian tujuan
organisasi. Menurut Hasibuan (2011:70), “tanggug jawab (responsibility) adalah
keharusan untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa guru yang bertanggung jawab terhadap tugasnya merupakan guru
yang mempunyai sikap dan kesadaran yang baik untuk melaksanakan pekerjaanya.
3) Loyalitas
Loyalitas merupakan faktor penting bagi sekolah. Sondang P. Siagian (2002:31)
menyatakan bahwa atas dasar kesetiaanlah organisasi mampu mencapai tujuannya.
Kesetian adalah suatu tekad dan kesangguapan mentaati, melaksanakan dan
mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Jadi
loyalitas yaitu ketaatan guru dalam melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan
oleh kepala sekolah.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengawasi. Guru juga mempunyai
tanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan amalannya dalam rangka membina dan
membimbing peserta didik. Sebagai pengajar, guru menyampaikan ilmu pengetahuan atau
keterampilan kepada orang lain dengan menggunakan cara-cara tertentu dengan tertap
memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma susila yang tinggi dan luhur untuk bekal
bermasyarakat.
Sejatinya peran pendidik dan tenaga kependidikan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan kemajuan bangsa. Tugas dan peran pendidik sangat berkaitan dan tak
tidak dapat dipisahkan, tugas pendidik adalah membantu peserta didik agar mampu
melakukan adaptasi terhadap diri dan berbagai tantangan kehidupannya, sedangkan peran
pendidik adalah sebagai pemimpin dan pelaksana pendidikan dalam suatu masyarakat dan
sekaligus sebagai anggota masyarakat, sehingga dengan demikian dituntut guru atau
pendidik dalam meningkatkan tugas dan perannya. Tenaga kependidikan lainnya
merupakan salah satu elemen yang keberadaannya sangat penting bagi peningkatan mutu
pembelajaran di sekolah, karena tugas, fungsi dan peranan mereka sangat menunjang bagi
kelancaran proses pembelajaran di sekolah

B. Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang aspek-aspek pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan, diharapkan kita semua dapat benar-benar memahami
tentang apa yang seharusnya didapatkan guru sebagai tenaga pendidik. Semoga dengan
adanya makalah ini, kira semua bisa turut serta memperjuangkan jika ada hak-hak yang
memang belum didapatkan oleh guru dan/atau tenaga kependidikan yang lain. Begitu juga
sebaliknya, jika hak-hak sebagai guru telah diterima, maka sudah sepatutnya yang
bersangkutan menjalankan kewajibannya sebagai tenaga pendidik. Dengan demikian, negeri
ini akan maju dan penuh keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.

9
DAFTAR PUSTAKA

Herawan, E., & Hartini, N. (2013). Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Manajemen Pendidikan (Tim Dosen Administrasi)

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta.

Republik Indonesia. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005


tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaran Pendidikan. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai