Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN

MAKALAH
Disampaikan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Manajemen Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Semester IV (Empat)
Tahun Akademik 2021/2022

Oleh:
Kelompok V

Lutfiyah
20200120004

Nirwanah
20200120016

Saiful Haq
20200120028

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
saw, yang telah menunjukkan jalan kebenaran di dunia dan di akhirat kepada
manusia.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
Manajemen Pendidikan dan sebagai bahan bacaan agar menambah wawasan dan
informasi yang bermanfaat. Makalah ini disusun dengan kemampuan penulis
semaksimal mungkin. Namun pada penyusunan makalah ini tentu tidak luput dari
kekurangan. Maka dari itu penulis sebagai penyusun makalah ini mohon kritik
serta saran dari semua yang membaca makalah ini terutama bapak dosen pada
mata kuliah ini.

Samata, 15 April 2022

Kelompok V

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................i

Daftar Isi ...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ......................................................................................................1

Rumusan Masalah ................................................................................................2

Tujuan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Personil Sekolah .................................................3


B. Ruang lingkup Manajemen Personil Sekolah ...........................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting


untuk menjalankan sistem pendidikan di Indonesia. Karena tanp adanya
manajemen pendidikan maka akan sangat sulit bagi instansi tersebut untuk
berkembang. Manajemen pendidikan yang diterapkan dengan baik akan
menghasilkan pendidikan yang visioner artinya adalah pendidikan memiliki
visi yang jelas sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas.

Dalam manajemen pendidikan memerlukan sumber daya manusia


yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, pelaksanaan manajemen
pendidikan di sekolah dikelola langsung oleh kepala sekolah. Menurut
Wahdjosumidjo dalam Aedi Nur, (2016:34) kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempt yang
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid menerima pelajaran.
Sedangkan dalam pemerintah No.28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
Pasal 12 ayat 1 yang berbunyi bahwa “kepala sekolah bertanggungjawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya dan penyalahgunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana.”

Berdasarkan penjelasan tersebut kepala sekolah sangat berpengaruh


dalam menciptakan sekolah yang berkualitas. Aedi Nur (2016:1)
mengemukakan bahwa sekolah yang unggul adalah sekolah dapat mencapai
visi, misi serta tujuannya diwujudkan dalam aktivitas sekolah yang efektif
dengan adanya daya dukung tinggi dari seluruh komponen sekolah. Daya
dukung ini salah satunya ditunjukka dari performa kerja kepala sekolah yang
mampu mengelola sumber daya manusianya serta performa kerja seluruh
tenaga pendidik dan tenaga kependidikannya yang bekerja secara profesional.

1
Dalam peraturan pemerintah No.38 Tahun 1992 pasal 3 ayat 3 dijelaskan
bahwa

2
2

“pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor
dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.” Kepala sekolah sebagai salah satu
pengelola satuan pendidikan juga disebut sebagai adminisrator, dan disebut juga
sebagai manajer pendidikan.

Kepala sekolah memiliki posisi strategis dalam mengkoordinasikan


upaya bersama dalam mencapai tujuan pendidikan pada sekolah yng
terpimpin. Tetapi kepala sekolah bukan merupakan satu-satunya yang
bertanggungjawab dalam upaya pencapaian tujuan tersebut karena masih
banyak faktor-faktor yang dibutuhkan untuk memenuhi tanggungjawab
tersebut seperti para guru, staf, karyawan sekolah, peserta didik dan
lingkungan dalam proses pembelajaran.1

B. Rumusan masalah
A. Apa yang dimaksud manajemen personil sekolah?
B. Apa saja ruang lingkup manajemen personil sekolah?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian manajemen personil sekolah.
B. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen personil sekolah.

1
D. Choirunnisa, Manajemen Pendidikan (2020)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen personil sekolah


Istilah manajemen merupakan kata sifat yang berhubungan dengan
kepemimpinan dan pengelolaan. Dalam banyak kepustakaan, menurut
Wikipedia bahwa kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno sering
disebut management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.2
Personil sekolah merupakan para pekerja keras yang berorientasi pada
pencapaian kualitas proses dan hasil yang mencakup dalam lingkungan
sekolah. Istilah personel sekolah dimaksudkan sebagai semua tenaga yang ada
di sekolah, yang dapat mencakup edukatif dan administratif. Dapat pula dilihat
dari statusnya, maka pada sekolah negeri ada pegawai tetap, pada sekolah
swasta terdapat pegawai dipekerjakan, pegawai yayasan dan honorer.
Secara operasional, administrasi personil sekolah adalah segenap
proses penataan yang bersangkutpaut dengan masalah memperoleh dan
menggunakan tenaga kerja di sekolah secara efisien, demi tercapainya tujuan
sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.3
Manajemen personil sekolah adalah kegiatan pembinaan dan
pemberdayaan personil yang ada di sekolah dan masyarakat untuk pencapaian
visi, misi dan tujuan pendidikan di sekolah. Cara yang dapat ditempuh dalam
manajemen personil sekolah adalah dengan melakukan pembinaan dan
pemberdayaan yang terarah dan terus menerus agar personil yang ada dapat
melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik dalam rangka pencapaian
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah. Pembinaan dan pembedayaan personil
mencakup pembinaan akademis atau profesionalnya, karier dan kesejahteraan.
Menurut Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan

2
Dr. He rmanu Iriawan, S.E., M.Si., Manajemen Merek & Kepuasan Pelanggan (Cet.1 ;
Jawa Tengah : PT. Nasya Expanding Management, 2021) h. 6
3
Muhammad Nur Fuad, Pengertian Manajemen Personil Sekolah (2012)

3
4

tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, intergrasi, pemeliharaan, dan


pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Menurut Ranupandojo serta Husnan (2002), manajemen personalia
adalah suatu perencanaan, pembagian kompensasi, penginterpretasian,
pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk dapat
membantu tercapainya suatu perusahaan, idndiviu dan juga masyarakat.
Manajemen personalia ialah bagian yang memperhatikan orang-orang
dalam organisasi, yang merupakan salah satu sub sistem manajemen. Dimana
kata organisasi umumnya dipakai dalam hubungan dengan setiap kumpulan
orang-orang, pekerjaan-pekerjaan, pikiran-pikiran, atau fakta-fakta yang
disusun dan diatur sedemikian sehingga gabungan dari gabungsn-gabungan
dan setiap hal membentuk keseluruhan yang berarti.
Yang dimaksud personalia sekolah/pendidikan adalah semua orang
yang terlibat dalam tugas-tugas pendidikan, yaitu para guru/dosen sebagai
pemegang peranan utama, manajer/administrator, para supervisor, dan para
pegawai. Jenis personil yang ada di sekolah jika ditinjau dari tugasnya yaitu:
1. Tenaga pendidik
Yang terdiri dari pembimbing, penguji, pengajar, dan pelatih;
2. Tenaga fungsional kependidikan
Yang terdiri atas pemilik, pengawas, peneliti dan pengembang pendidikan,
dan pustakawan;
3. Tenaga teknis pendidikan
Yang terdiri dari laboran dan teknisi sumber belajar;
4. Tenaga pengelola satuan pendidikan
Yang terdiri dari kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan
satuan luar pendidikan;
5. Tenaga administratif
Yang terdiri dari staf tata usaha. Peranan manajemen personalia (sumber
daya manusia) adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian
yang mencakup:
5

1. Jumlah kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai


dengan kebutuhan organisasi harus dijabarkan dalam job description.
2. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan
asas the right man in the right place and the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi,
pemberhentian.
Ada beberapa komponen yang ada dalam manajemen personil
sekolah:
a. Pembinaan akademis
Dalam melakukan pembinaan akademis terhadap tenaga kependidikan
adalah berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran dan penguasaan
keterampilan pedagogis dalam mengelola kegiatan belajar mengajar serta
sikap tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar. Upaya yang
dapat dilakukan dalam melakukan pembinaan kemampuan akademis
tenaga kependidikan antara lain sebagai berikut:
1) Menentukan syarat minimal kompetensi yang mesti dimiliki setiap
tenaga kependidikan yang ada.
2) Mengajak tenaga kependidikan yang ada di sekolah untuk dapat
mengenali kemampuan yang dimilikinya.
3) Meningkatkan kemampuann akademis tenaga kependidikan melalui
berbagai cara yang bisa ditempuh, antara lain:
a) Mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam kegiatan pelatihan
yang relevan;
b) Menanamkan budaya untuk meningkatkan kemampuan terhadap
setiap tenaga kependidikan yang ada;
c) Menanamkan budaya untuk berprestasi;
d) Menanamkan budaya rasa memiliki;
e) Menanamkan budaya belajar, kerja keras, dan membangun diri.
b. Pemberdayaan personil dan staf lainnya
Pemberdayaan personil dan staf yang ada di sekolah maupun yang ada di
masyarakat sebenarnya adalah pemanfaatan pengetahuan,keterampilan dan
6

sikap mereka untuk membantu sekolah dalam rangka mencapai tujuan-


tujuan sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam
pemberdayaan personil dan staf yang ada di sekolah antara lain sebagai
berikut:
1) Mencatat dan mendaftarkan tugas-tugas yang harus dikerjakan;
2) Mengupayakan agar tugas tersebut dapat dilaksanakan oleh staf
sekolah, bila ada tugas-tugas yang tidak dapat dilaksanakan oleh staf
yang ada di sekolah, maka dapat mencarikan tenaga yang ada di
masyarakat setempat;
3) Menanamkan minat dan kemampuan personil yang ada;
4) Merumuskan tugas dan tanggungjawab masing-masing;
5) Mendiskusikan tugas dan tanggungjawab;
6) Melakukan pembagian tugas bersama;
7) Melakukan supervisi secara berkala;
8) Memberikan tugas tambahan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan sesuai kemampuan masing-masing.
c. Pembinaan karier
Pembinaan karier personil terkait dengan jabatan fungsional dan jabatan
struktural berdasarkan prestasi kerja. Cara yang dapat ditempuh dalam
melakukan pembinaan karier terhadap personil yang ada di sekolah adalah
dengan menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung yang
memungkinkan personil yang ada dapat mencapai jenjang karier dengan
tepat. Pembinaan karier personil terkait jabatan fungsional dan jabatan
struktural berdasarkan prestasi kerja. Cara yang ditempuh dalam
melakukan pembinaan karier terhadap personil yang ada di sekolah adalah
dengan menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung yang
memungkinkan personil yang ada dapat mencapai jenjang karier dengan
tepat.
1) Menanamkan budaya malu apabila datang tidak tepat waktu;
2) Melakukan penilaian secara objektif dan jujur;
7

3) Mendorong tenaga kependidikan mencapai jenjang karier secara


optimal dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
d. Kesejahteraan personil
Kesejahteraan berarti suatu pemenuhan kebutuhan yang terkait dengan
mental spritual, keadaan jasmaniah, dan penghasilan dari personil yang
ada di sekolah. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengusahakan
kesejahteraan terhadap personil yang berkaitan dengan mental spritual
antara lain sebagai berikut;
1) Memfasilitasi sarana dan prasarana ibadah pemeluk agama, kemudian
memprioritaskan pelaksanaan kewajiban pemeluk agama semua
pesonil yang ada di sekolah;
2) Mendahulukan menciptakan iklim sosial yang menyenangkan;
3) Meningkatkan hubungan kekeluargaan;
4) Meningkatkan kerjasama dengan orangtua siswa, alumni, dan
masyarakat setempat. Sedangkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk
dapat mengupayakan kesejahteraan terhadap personil yang berkaitan
dengan keadaan jasmania;
5) Olahraga bersama secara terjadwal
6) Rekreasi bersama
7) Jaminan sosial
Sementara itu, kegiatan yang dapat ditempuh oleh kepala sekolah
dalam mengupayakan kesejahteraan terhadap personil yang ada di sekolah
yang berkenaan denga penghasilan antara lain sebagai berikut:
1) Insentif yang layak sesuai dengan kinerja
2) Penghargaan dalam bentuk material dan moril bagi yang berprestasi.4
B. Ruang lingkup manajemen personil sekolah
Segenap proses penataan pegawai meliputi semua proses atau cara
mem peroleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaannyaa,
pembinaannya, evaluasi, serta pemutusan hubungan kerja.

4
Dr. He rmanu Iriawan, S.E., M.Si., Manajemen Merek & Kepuasan Pelanggan (Cet.1 ;
Jawa Tengah : PT. Nasya Expanding Management, 2021) h. 13-14
8

1. Pengadaan personil
Pengadaan personil dilakukan pada dasarnya karena tuntutan atau alasan-
alasan: a) Ada perluasan pekerjaan karena mekarnya lembaga/sekolah dan
tambah besarnya beban tugas, b) Ada mutasi pegawai.
Proses pengadaan pegawai meliputi kegiatan mulai dari pengumuman
kebutuhan, menyeleksi sampai pada pengangkatannya. Aktivitas ini terasa
sekali bagi sekolah swasta yang melaksanakan penarikan tenaga kerja
sendiri. Lain halnya dengan sekolah negeri, biasanya pegawainya
merupakan jatah dari daerah atau pusat, sehingga sekolah tinggal
menginventarisir saja.
2. Penempatan dan penugasan
Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuaian tugas
dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut. Kepala sekolah
hendaknya cermat dalam memberikan tugas kepada pegawainya.
3. Pemeliharaan
4. Pembinaan
5. Evaluasi
6. Pemutusan hubungan kerja
Dalam manajemen personil sekolah harus memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Perencanaan pegawai
Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan
informasi yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan yang harus
dilakukan;
2. Pengadaan pegawai
Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan
kegiatan rekruitment;
3. Pembinaan dan pengadaan pegawai
Organisasi senantiasa menginginkan agar personil-personilnya
melaksanakan tugas secara optimal dan menyumbangkan segenap
9

kemampuannya untuk kepentingan organisasi, serta bekerja lebih baik


dari hari ke hari;
4. Promosi dan mutasi
Setelah diperoleh dan ditemukan calon pegawai akan diterima, kegiatan
selanjutnya adalah mengusahakan supaya calon pegawai tersebut
menjadi anggota organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan
kewajiban sebagai anggota organisasi atau lembaga;
5. Pemberhentian pegawai
Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan di sekolah, khususnya
pegawai negeri sipil, sebab-sebab pemberhentian pegawai ini dapat
dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu pemberhentian permohonan
sendiri, pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, pemberhentiaan
sebab lain-lain;
6. Kompensasi
Pemberian kompensasi selain dalam bentuk gaji dapat juga berupa
tunjangan, fasilitas perumahan, kendaraan dan lain-lain;
7. Penilaian pegawai
Penilaian tenaga pendidikan ini difokuskan pada prestasi individu dan
peran sertanya dalam kegiatan sekolah.5

5
Dr. (C). Irjus Indrawan, S.Pd.I., M.Pd.I, Manajemen Personalia Dan Kearsipan Sekolah
(Cet.1 ; Jawa Tengah: Lakeisha, 2020) h. 5
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen personil sekolah adalah kegiatan pembinaan dan
pemberdayaan personil yang ada di sekolah dan masyarakat untuk
pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan di sekolah. Cara yang
dapat ditempuh dalam manajemen personil sekolah adalah dengan
melakukan pembinaan dan pemberdayaan yang terarah dan terus
menerus agar personil yang ada dapat melaksanakan tugas
profesionalnya dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan di sekolah. Pembinaan dan pembedayaan personil
mencakup pembinaan akademis atau profesionalnya, karier dan
kesejahteraan.
2. Ruang lingkup manajemen personil sekolah sebagai berikut:
a. Pengadaan personil
b. Penempatan dan penugasan
c. Pemeliharaan
d. Pembinaan
e. Evaluasi
f. Pemutusan hubungan kerja
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan agar menjadi
referensi dan juga menambah pengetahuan tentang kurikulum terkhusus
kepada penulis. Kritik dan saran diterima guna untuk perbaikan ke
depannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

D. Choirunnisa, Manajemen Pendidikan (2020)


Dr. Iriawan Hermanu, S.E., M.Si., Manajemen Merek & Kepuasan Pelanggan (Cet.1 ; Jawa
Tengah : PT. Nasya Expanding Management, 2021) h. 6
Nur Fuad Muhammad, Pengertian Manajemen Personil Sekolah (2012)
Dr. (C).Indrawan Irjus, S.Pd.I., M.Pd.I, Manajemen Personalia Dan Kearsipan Sekolah (Cet.1 ;
Jawa Tengah: Lakeisha, 2020) h. 5

11

Anda mungkin juga menyukai