Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu
Hayatun Nufus, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Nenny Wahyuni (180710034)
Deslia Ramanda (180710035)
Sabrina Aulia Jonny (180710040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MELIKUSSALEH
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen
Pendidikan. Makalah ini dibuat sebagai Media untuk menambah wawasan
pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan perkuliahan mata kuliah Manajemen Pendidikan. Oleh
karena itu, saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana itu yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan yang meliputi konsep
dasar manajemen pendidikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah
ini kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang telah
membimbing dan mengarahkan kami, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Reuleut, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
GAG I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Batar Gelakang Masalah.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.5 Tujuan Masalah........................................................................................................... 1
GAG II PEMGAHASAN.......................................................................................................3

2.1 Pengertian Manajemen............................................................................................... 5


2.1.1 Pengertian Manajemen.....................................................................................5
2.1.2 Pengertian Pendidikan......................................................................................5
2.1.5 Pengertian Manajemen Pendidikan...............................................................3
2.2 Peran dan Dungsi Manajemen Pendidikan..............................................................5
2.2.1 Peran Manajemen Pendidikan........................................................................5
2.2.2 Dungsi Manajemen Pendidikan.......................................................................7
2.5 Ruang Bingkup dan Objek Manajemen Pendidikan..............................................>
2.5.1 Ruang Bingkup Manajemen Pendidikan.......................................................>
2.5.2 Objek Manajen Pendidikan............................................................................10
GAG III PENUTUP.............................................................................................................. 12
5.1 Fesimpulan................................................................................................................. 12
5.2 Sarah.......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

ii
GAG I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Gelakang Masalah


Tenaga kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan strategis
terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian
dan nilai-nilai yang diinginkan. dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan
pendidik (guru, dosen, pamong belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam
masyarakat indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada
dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus lagi proses pembelajaran,
yang di perankan oleh pendidik yang tidak dapat di gantikan oleh teknologi. Fungsi
mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi
peserta didiknya, begitupun tenaga kependidikan untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Maka diperlukan ilmu manajemen pendidikan
untuk dapat memenuhi fungsi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen pendidikan?
2. Bagaimana peran dan fungsi manajemen pendidikan?
3. Bagaimana ruang lingkup dan objek manajemen pendidikan?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari
makalah sebagai berikut:

1. Memahami pengertian manajemen pendidikan.


2. Mengetahui peran dan fungsi manajemen pendidikan.

1
3. Mengetahui ruang lingkup dan objek manajemen pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata “manus” yang artinya
“tangan” dan “agere” yang berarti “melakukan”. Kata-kata ini digabung menjadi
“managere” yang bermakna menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi
seperti apa
yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada (Asmendri
2012). Menurut Terry (1986) manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan
mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber
lainnya. Menurut Harsey dan Blanchard (1988) manajemen adalah proses bekerja
sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai
tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas manajerial. Manajemen dalam artian
sempit sebagai penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis
dengan tujuan supaya dapat menyediakan keterangan serta memudahkan
memperolehnya kembali secara keseluruhan dalam hubungan satu sama lainnya.
Dari pemikiranpemikiran para ahli tersebut, menurut penulis manajemen merupakan
ilmu dan seni dalam mengatur, mengendalikan, mengkomunikasikan dan
memanfaatkan

semua sumber daya yang ada dalam organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi
manajemen (Planing, Organizing, Actuating, Controling) agar organisasi dapat
mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
2.1.2 Pengertian Pendidikan
Pendidikan (education) secara semantik berasal dari bahasa yunani
paidagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Pedagogos adalah seorang
nelayan atau bujang dalam zaman yunani kuno yang pekerjaannya menjemput dan
mengantar anak-anak ke dan dari sekolah. Selain itu, di rumahnya anak tersebut

3
selalu dalam pengawasan dan penjagaan para paedagogos. Istilah ini berasal dari
kata paedos yang berarti anak, dan agogos yang berarti saya membimbing
atau

4
memimpin. Menurut Langeveld (1971) pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan

anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup, cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri. Pengaruh ini datangnya dari orang dewasa (orang yang diciptakan
oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari dan sebagainya)
dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. Dalam perspektif keindonesiaan,
pengertian, fungsi, dan tujuan pendidikan dirumuskan dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 dan 3 “pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, dan akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2.1.3 Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan menurut Purwanto (1970) adalah semua kegiatan


sekolah dari yang meliputi usaha-usaha besar, seperti mengenai perumusan policy,
pengarahan usaha-usaha besar, koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol
perlengkapan, dan seterusnya sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana,
seperti menjaga sekolah dan sebagainya. Menurut Usman (2004) manajemen
pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

5
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Nawawi (1983) mengemukakan
bahwa manajemen

6
pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang

untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang


diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama lembaga pendidikan formal. Dari
pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa Manajemen Pendidikan
adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha
kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen
agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

2.2 Peran dan Fungsi Manajemen Pendidikan


2.2.1 Peran Manajemen Pendidikan
Dalam proses manajemen terlibat peran yang ditampilkan oleh seorang
manajer, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kegiatan
(actuanting), dan pengawasan (controlling). Adapun pengertian manajemen dari
sudut perannya adalah proses, kegiatan merencanakan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Sejalan dengan pendapat diatas bahwa peran
manajemen sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)
Setiap manajemen harus mempunyai planning atau perencanaan yang jelas,
karena dengan perencanaan merupakan proses awal dalam menentukan tujuan
manajemen yang akan dicapai. Dalam banyak hal perencanaan memegang peran
strategis karena fungsi-fungsi manajemen lainnya tidak dapat berjalan tanpa
perencanaan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-

alat, bahan-bahan, tugas, tanggung jawab, wewenang dan fasilitas sehingga

7
tercapai suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kegiatan (actuanting)
Kegiatan adalah tindakan atau aktivitas seluruh komponen manajemen, bekerja
menurut tugas masing-masing, alat-alat dan fasilitas dipergunakan menurut
fungsi dan kegunakan masing-masing, dan biaya sesuai dengan alokasi biaya
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan manajemen.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan atau pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yang
menjamin bahwa kegiatan dapat memeberikan hasil seperti seperti yang
diinginkan. Pengawasan diperlukan agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
Contoh penerapan manajemen di SD Negeri No. 107415 Tanjung Sari
Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.
Tahap Pertama: Perencanaan (Planning) yaitu penyusunan rencana melalui
musyawarah yang melibatkan semua komponen sekolah (komite sekolah, urusan
tatausaha, dan para guru) yang kemudian memberikan kepercayaan kepada tim
untuk menyusun dan ditetapkan pada rapat komite sekolah.
Tahap Kedua: Pengorganisasian (Organizing) yaitu pelaksanaan

pengorganisasian yang ditetapkan sekolah adalah didukung manajemen sekolah


yang berusaha membagi tugas kepada bidang dan personil guru serta
memberikan delegasi wewenang, melaksanakan kegiatan sesuai program yang
disepakati.
Tahap Ketiga: Kegiatan (Actuanting) yaitu kegiatan pengawasan yang
dilaksanakan kepala sekolah sebagai proses pemantauan pada kesiapan guru
mempersiapakan silabus dan RPP di awal semester, tingkat kehadiran guru dan
pegawai datang ke sekolah, memantau pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas, kebersihan WC dan lingkungan sekolah dengan maksud agar semua
pekerjaan

8
yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.

Tahap Keempat: Tahap Pengawasan (Controlling) yaitu proses evaluasi


dilaksanakan melalui kegiatan sistem evaluasi terhadap pelaksanaan prorgam
yang telah direncanakan sebelumnya dengan cara membuat laporan, dan
supervisi kepala sekolah ke dalam kelas-kelas yang sedang melaksanakan
remedial dan pengayaan.
2.2.2 Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen pendidikan erat sekali dengan fungsi pendidikan secara
umum, karena manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Apabila dikaitkan dengan pengertian
manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan alat mencapai tujuan. Adapun
fungsi pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkannya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Fungsi pokok manajemen pendidikan
adalah untuk memperoleh cara, tehnik, metode yang sebaik-baiknya dilakukan,
sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material
maupun spiritual guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Fungsi ini ditentukan berdasarkan penataan dan pengkajian terhadap situasi


dan kondisi organisasi, seperti kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman.
Secara rinci fungsi manajemen pendidikan antara lain:

a. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif,


kreatif, efektif, dan menyenangkan.
b. Menciptakan peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.

9
c. Mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
d. Membekali tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas

administrasi pendidikan
e. Mengatasi masalah mutu pendidikan.

2.3 Ruang Lingkup dan Objek Manajemen Pendidikan


2.3.1 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Menurut Fattah (2012) manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan.
Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi saran
penunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan. Menurut Baharuddin (2010) ruang lingkup manajemen pendidikan


antara lain sebagai berikut.

1. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau penataan terhadap
kurikulum secara kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik yang
dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan.
2. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang
personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal bagi
pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik mulai dari
masuk sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan cara memberikan layanan
sebaik mungkin pada peserta didik (Baharuddin, 2010). Tujuan manajemen

peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan

10
tersebut menunjang proses pembelajaran sehingga dapat berjalan lancar, tertib
dan teratur serta dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang

ditetapkan.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana
mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan
efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan,melaksanakan dan mengavaluasi serta mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Pengelolaan keuangan yang baik dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan.
6. Manajemen Administrasi
Administrasi dalam perspektif manajemen dipandang mempunyai peran penting

sebagai “prevoyange” atau kemampuan melihat masa depan. Hal ini berarti
administrasi dinilai mampu melihat keadaan masa yang akan datang dan
mempunyai kesiapan untuk menghadapinya. Wujud dari hubungan administrasi
dengan manajemen pendidikan tampak pada aktivitas kepala sekolah sebagai

pembuat keputusan dan penanggung jawab penuh atas keputusan/kebijakan yang


dibuatnya.
7. Manajemen Humas
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan
menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi
atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.
8. Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh
pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam

11
melaksanakan proses belajar. Jenis layanan khusus di lembaga pendidikan
terdiri atas a) perpustakaan sekolah; b) Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS); c)

Kafetaria/Warung/Kantin; d) Tempat Ibadah/Masjid; dan e) Unit Keamanan


Sekolah (security).
2.3.2 Objek Manajen Pendidikan

1. Man (Sumber Daya Manusia)


Man atau disebut juga manusia adalah salah satu unsur terpenting yang perlu
dikelola dalam manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan
misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi
keahlian orang tersebut.
2. Money (Fisik dan Materi Sumber Daya)
Money atau uang dimaksudkan untuk dapat mengelola pemdanaan atau
pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu
lembaga pendidikan.
3. Materials (Sumber Daya Ide)
Materials atau yang disebut dengan bahan materi merupakan salah satu aspek
yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan
material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk
mentranfer ilmu dari guru ke siswa.

4. Method (Cara)
Pengelolaan metode juga harus dapat dilakukan dengan baik, metode yang
digunakan untuk bisa mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain
tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.
5. Machines (Teknologi)
Pengelolaan mesin ini bertujuan untuk dapat mengelola suatu mesin yang
digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan
sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang

12
mengelola mesin biasanya juga harus orang yang benar-benar tau cara merawat
mesin tersebut dengan baik.

6. Market (Masyarakat)
Market atau pasar adalah salah satu kunci yang untuk menentukan sekolah atau
lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil,
pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah
sekelompok masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.
7. Minutes (Waktu)
Minutes atau juga waktu diperlukan untuk dapat dikelola dengan baik karena
waktu belajar peserta didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu
pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada makalah diatas, penulis
menyimpulkan bahwa:

1. Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang


berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang
tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan
menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif
dan efisien.
2. Dalam proses manajemen terlibat peran dan fungsi yang ditampilkan oleh
seorang manajer, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
kegiatan (actuanting), dan pengawasan (controlling).
3. Ruang lingkup manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan.
4. Objek manajemen pendidikan meliputi; man, money, materials, method,
mechines, market, dan minutes.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada makalah diatas, penulis
memiliki beberapa saran diantaranya:

1. Seluruh stakeholder yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap sistem dan
proses pendidikan di Indonesia seharusnya mengetahui dan memahami
seutuhnya tentang manajemen pendidikan mengingat pentingnya manajemen
pendidikan dalam keberhasilan pendidikan
2. Manajemen pendidikan di masa depan hendaknya dilakukan dengan melakukan
usaha bersama secara kolektif, efektif dan efisien serta melakukan manajemen

14
kurikulum dengan baik dan benar, sehingga tujuan dan cita-cita pendidikan bisa
terwujud.

15
DAFTAR PUSTAKA

ArikunAtdoit,yaSM
i dan Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
uheadrsiaim.

Kristiawan Muhammad. 2017. Manajemen Pendidikan. Bengkulu: Deepublish.

Syamsuddin. (2017). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan


Mutu Pendidikan. Idaarah, 1(1): 67-68.

Ukas Maman. 2004. Manajemen, Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung: Agnini.

16

Anda mungkin juga menyukai