MK.KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PGSD-FIP
Skor Nilai:
NIM : 1171111022
MEDAN
September,2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah kepemimpinan ini
yang berjudul “Critical Book Review”.saya berterimakasih kepada bapak dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu
saya meminta maaf atas kesalahan terhadap penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun,guna kesempurnaan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi CBR
B. Tujuan penulisan CBR
C. Manfaat CBR
D. Identitas buku yang diriview
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI CBR
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan kita pahami.terkadang
kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hai kia.misalnya dari segi analisis
bahasa,pembahasan tentang kepemimpinan.oleh karena itu penulis membuat Cr itical Book Review
ini un tuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.terkhusu pada pokok bahasa
kepemimpinan.
B. TUJUAN CBR
Mengkritisi atau membandingkan satu topik materi kuliah kepemimpinan dalam buku yang
berbeda.
C. MANFAAT CBR
Untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan
Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan terhadap sekolah
Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan terhadap masyarakat
D. IDENITAS BUKU
1. Judul :VISIONARY LEADERSHIP Menuju Sekolah Efektif
2. Edisi :Ke-3
3. Pengarang :Dr.Aan Komariah,M.Pd.
4. Penerbit :Bumi Aksara
5. Kota terbit :Jakarta
6. Tahun terbit :2008
7. ISBN :979-526-705-1
BAB II. RINGKASAN ISI BUKU
A. BAB I
Sekolah sebagai suatu sistem,sekolah memiliki komponen inti yang terdiri dari input,proses,
dan out put.komponen-komponen tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena merukan
satu kesatuan utuh yang saling berkaitan.
Disamping proses kepemimpinan, disekolah sangant banyak kegiatan yang perlu ditata. Oleh
karena itu, terjadi proses manajemen yang menangani kompleksitas yang terjadi disekolah. Menurut
Roe (1980) dan Norton (1985), penegelolaan program sekolah adalah pekordinasian dan
penyerasian program sekolah secara holistik dan integratif.
Efektifitas sekolah merupakan fenomena yang mengandung banyak segi, sedikit sekali orang
yang dapat memaksimalkan keefektifitasan sesuai dengan keefektifitasan itu sendiri. Efektifitas
menunjukan ketercapaain sasaran/ tujuan yang telah ditetapkan.
Kualitas sekolah dapat di identifikasi dari banyakknya siswa yang memiliki pretasi, baik
prestasi akademik maupun prestasi bidang lain, serta lulusannya relevan dengan tujuan. Dengan
demikian, kualitas sekolah adalah kualitas siswa yang mencerminkan kepuasaan pelanggan, adanya
partisipasi aktif manajemen dalam proses peningkatan kualitas secara terus menerus, pemahaman
dari setiap orang terhapad tanggung jawab yang spesifik dan melaksanakan pandangan bahwa
kualitas adalah cara hidup.
B. BAB II
Efektifiktifitas merupakan suatu dimensi tujuan manajemen yang berfokus pada hasil
sasaran dan target yang diharapkan. Sekolah yang efektif adalah sekolah yang menetapkan
keberhasilan pada input proses output dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya,
komponen-komponen sistem tersebut.
Mutu sudah harus menjadi keharusan yang tidak terbantahkan dan merupakan konsep yang
paling manjur untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks. Mutu menjadi indikator
penting efektifitas sekolah. Mutu sekolah harus memperhatikan dan konfirmasi dengan kebutuhan
pelanggan quality is conformance to costumer requirement.
TQM (total quality management) diartikan sebagai manajemen kualitas secara total. Di
indonesia disebut MMT (manajemen mutu terpadu) yang merupakan pendekatan sistematis praktis
dan strategis bagi penyelenggaraan pendidikan yang mengutamakan kepuasaan pelanggan yang
bertujuan meningkatkan mutu.
Prestasi menjadi tujuan sekolah. Sekolah efektif adalah sekolah yang membuat prestasi,
tidak saja pada siswa tetapi pada semua komponen yan g melingkupinya. Namun indikator yang
paling dominan adalah prestasi siswa sesuai dengan filosifi sekolah sebagai tempat belajar terbaik.
Kepemimpinan merupakan suatu aspek penting dalam sitem sekolah. Hampir semua pakar
sekolah efektif mengeksplisitkan kepemimpinan sebagai ciri penting sekolah efektif, seperti
Scheerens (1992) menyatakan bahwa sekolah efektif memiliki kepemimpinan yang kuat, Mackenzie
(1983) mengindentifikasikan tiga pendidikan efektif dan kepemimpinan menjadi nomor urut
pertama, Etmons (1979) menyebutkan bahwa ada 5 karakteristik sekolah efektif, salah satunya
adalah kepemimpinan dan perhatian kepala sekolah terhadap kualitas pengajaran, dan Henevel
(1992) berpendapat bahwa kepemimpinan yang efektif menjadi ciri sekolah yang efektif.
Keahlian manajerial dengan kepemimpinan merupakan dua peran yang berbeda, seorang
manajer yang baik adalah seseorang yang mamapu menangani kompleksitas organisasi, dia adalah
ahli perencanaan strategi dan operasional yang jujur mampu mengkoordinasikan aktifitas organisasi
secara terkoordinasi, dan mampu mngevaluasi secara reliable dan valid.
Visionary leadership harus memahami konsep visi, kateristik dan unsur visi serta tujuan visi.
Visi harus disegarkan sehingga tetap sesuai dan sepadan dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan. Visionary leadership berperan sebagai agen perubahan, penentu arah, juru bicara, dan
juga pelatih
D. BAB IV
Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya tersendiri yang di bentuk dan dipengaruhi
oleh nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan, dan perilaku orang-orang yang berada
di dalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah menunjukkan kekhasan sesuai dengan core bisnis
yang di jalankan yaitu pembelajaran. Budaya sekolah semestiny menunjukkan kapabilitas yang
sesuai dengan tuntutan pembelajaran, yaitu menumbuhkembangkan peserta didik sesuai dengan
prinsip-prinsip kemanusiaan.
Pucuk pimpinan disekolah bukan seperti diperusahaan yang menekankan kepada untung
rugi suatu usaha. Walaupun demikian sekolah tetap memperhitungkan segi benefit, hal ini
berimplikasi pada profit kepala sekolah yang ebih sebagai pemimpin yang memiliki amanah yang
menciptakan budaya positif yang relevan dengan produktifitas sekolah, bukan sebagai penguasa
yang dapat memaksakan otoritasnya.
Budaya sekolah merupakan aspek penting dalam sitem pendidikan yang memberikan
perasaan senang atau sedih yang dapat membentuk seseorang patuh terhadap peraturan dan
menciptakan kebiasaan baru yang postif melalui upaya displin yang di tegakkan sekolah. Pemimpin
profesional adalah pemimpin yang mampu melakukan proses kepemimpinan berdasarkan bidang
garapan pekerjaannya, baik teknis maupun substansial. Pemimpin yang demikian adalah pemimpin
yang memiliki perhatian terhadap upaya mendorong personeluntuk tetap bersemangat bekerja
sekaligus mampu menguraikan kompleksitas rutinitas pekerjaan sehari-hari secara simpel.
BAB III . PEMBAHASAN
Sekolah menurut buku” VISIONARY LEADERSHIP Menuju Sekolah Efektif “ merupakan suatu
sistem karena itu merupakan konsep sekolah efektif terkait erat dan tak terpisahkan dengan
pemahaman secara komprehensif.sedangkan menurut buku “Variabel Penentu Kepemimpinan
Kejuruan”sekolah memiliki pendidikan kejuruan yang merupakan sistem pendidikan nasional yang
menyatakan bahwa kejuruan merupakan salah satu sistem pendidikan yang efektif untuk
mengembangkan peserta didik.
Sekolah yang efektif menurut buku “VISIONARY LEADERSHIP Menuju Sekolah Efektif”adalah
sekolah yang menetapkan keberhasilan input dengan ditandainya kualitas komponen-komponen
,keberhasilan input yang dimaksud adalah perkembangan perilaku peserta didik.sedangkan dalam
buku “Variabel Penentu Kepemimpinan Kejuruan”emosi adalah penentu sifat dasar perilaku peserta
didik untuk menentukan berhasil atau tidaknya seorang pemimpin dalam sekolah.
Visionary leadership dalam buku dalam buku “VISIONARY LEADERSHIP Menuju Sekolah
Efektif” merupakan langkah-langkah strategis mentransformasikan berbagai inovasi kepada stake
holders melaui pemberdayaan staf dan menciptakan suatu sistem yang demokratis. Sedangkan
dalam buku “variabel penentu kepemimpinan kejuruan” terdapat 2 variabel situasi kontigensi yang
dapat mempengaruhi hubungan perilaku dengan kepemimpinan yaitu variabel dalam lingkungan
dan variabel yang merupakan bagian dari karakteristik pribadi bawahan.
Kelebihan
1. Cover buku “VISIONARY LEADERSHIP Menuju Sekolah Efektif” cukup menarik dan sesuai
dengan isi buku
2. Buku ini cukup rapi dan memili tata letak yang tersusun rapi
3. Buku ini menceritakan sebuah visi kepemimpinan menuju sekolah efektif
4. Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah di pahami
Kekurangan
1. Warna pada cover terlihat tua
2. Jenis kertas pada buku ini terihat kusam
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari paparan atau penjelasan di atas maka saya sebagai penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan laporan CBR buku yang berjudul”VISIONER LEADERSHIP Menuju Sekolah
Efektif”saya menyimpulkan bahwa kepemimpinan dalam pendidikan haruslah diterapkan agar
mencapai tujuan yang diharapkan dengan baik dan terorganisasi.
B. REKOMENDASI
Dengan mengenal lebih dalam kepemimpinan dalam sekolah.pembaca dapat mengerti dan
tidak melupakan sikap kepemimpinan. Semoga pembaca dapat menjaga dan melestarikan
jiwa dan tanggungjawab masing-masing serta menemukan suatu cara-cara untuk
mengatasi agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUTAKA
Komariah, aan, 2008. VISIONERY LEADERSHIP Menuju sekolah efektif, bandung; bumi aksara
Sitanggang, Natanael, 2011. Variabel Penentu Kepemimpinan Pendidikan Kejuruan, Medan; Unimed
Press