Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

Dosen Pengampu :

Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6

Bunga Aulia (1193111033)

Putri J. Naibaho (1193111042)

Michael Yobel H. Siburian (1193111061)

PGSD Reguler E 2019

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai dengan tepat waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah ini bias disusun dengan sebaik-baiknya. Penulis juga berterima kasih Ibu
Dosen (Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd) selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun, terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya.

Medan, Maret2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Makalah...............................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................2
BAB II HAKIKAT DAN PENGERTIAN MENULIS.....................................3

2.1. Hakikat Menulis.............................................................................................3

2.2. Pengertian Menulis.........................................................................................4

BAB III TUJUAN DAN JENIS MENULIS......................................................6

3.1 Tujuan Menulis................................................................................................6

3.2 Jenis-Jenis Menulis..........................................................................................7

BAB IV MANFAAT DAN KEGIATAN MENULIS........................................9

4.1 Manfaat Menulis..............................................................................................9

4.2. Kegiatan Menulis............................................................................................11

BAB V PENUTUP...............................................................................................14

A. Kesimpulan......................................................................................................14

B. Saran................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

LAMPIRAN.........................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar
mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan merangsang keterampilan siswa dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam
penerapannya banyak orang mengalami kesulitan untuk membiasakan siswa belajar menulis.
Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga
menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Belum banyak guru yang bisa menyuguhkan
materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika murid pun
akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang).
Seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak
berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Mereka juga mengalami
kesulitan dalam menyusun kalimat, terbatasnya kosakata yang dimiliki, dan kurangnya
imajinasi atau kreativitas untuk berfikir saat menulis. Ketidaksukaan tak lepas dari pengaruh
lingkungan, keluarga, dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau
mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat.
Keterampilan menulis siswa SD selama ini oleh sebagian guru dianggap sesuatu yang
tidak terlalu penting dibandingkan dengan matapelajaran yang lain (eksak). Padahal,
keterampilan menulis merupakan bagian bentuk profesionalitas seseorang, dan harus digali
dengan kebiasaan sejak dini ketika anak masih belajar di SD. Guru SD dalam pembelajaran
bahasa Indonesia masih belum dapat mengupayakan keterampilan menulis secara optimal
dengan mengupayakan metode dan strategi dalam pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ternyata tidak semua aspek keterampilan berbahasa
dapat ditanamkan dengan mudah kepada anak. Banyak faktor menjadi kendala dalam
pengajaran bahasa salah diantaranya adalah penggunaan metode pembelajaran. Guru sering
mengalami kesulitan untuk memilih metode yang tepat sehingga pembelajaran menulis
kurang diperhatikan oleh siswa maupun guru.
Selain itu sebagian guru memandang bahwa keberhasilan siswa lebih banyak dilihat dari
nilai yang diraih dalam tes, ulangan umum, dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Nilai-nilai
dari tes itulah yang dijadikan barometer keberhasilan pengajaran. Guru hanya memberikan
latihan/ pembahasan terhadap soal-soal yang bersifat reseptif, seperti membaca, bukan soal-
soal yang bersifat produktif, seperti berbicara dan menulis.
Keterampilam menulis tidak akan datang secara otomatis tetapi harus melalui latihan,
praktik yang banyak, dan teratur. Pembelajaran menulis di sekolah sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi siswa dalam hal tulismenulis pada diri siswa. Guru dalam hal ini
tidak saja berperan untuk mentransmisikan dan mengembangkan pengetahuan serta
keterampilan, tetapi juga nilai yang berkenan dengan keterampilan menulis serta
menumbuhkan budaya tulis-menulis pada diri siswa.

1
Kelemahan siswa dalam menulis narasi dikarenakan kurang adanya minat dalam
pembelajaran menulis narasi, rendahnya penguasaan materi dalam menulis narasi, siswa
merasa bosan apabila banyak materi yang diberikan, kurang termotivasi dengan media yang
diberikan oleh guru, dalam belajar kurang serius (ramai sendiri). Kurangnya minat dan
motivasi tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran guru masih konvensional untuk
memotivasi siswa dalam menulis narasi, guru kurang mampu dalam memilih metode
pembelajaran yang sesuai sebab guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah
sehingga pembelajaran sangat membosankan.
Kemampuan menulis dianggap sebagai kemampuan yang paling sulit. Pada saat menulis,
siswa diharapkan menggunakan beberapa kemampuan lain guna tercapai tulisan yang
berkualitas. Nurgiyantoro (2001: 296) mengemukakan bahwa menulis merupakan
kemampuan yang lebih sulit dikuasai dibandingkan tiga kemampuan lain yaitu menyimak,
berbicara, dan membaca. Kesulitan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Disamping itu, Hermawan, dkk. (2004: 59) menjelaskan faktor yang paling terkait
dengan pembelajaran menulis yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa, yaitu guru
dan motivasi belajar siswa itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, guru memegang peran penting
dalam kesuksesan pembelajaran, bahwa kunci keberhasilan dalam implementasi kurikulum
di tangan guru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat menulis?
2. Apa pengertian menulis?
3. Apa tujuan menulis?
4. Apa saja jenis-jenis menulis?
5. Apa manfaat menulis?
6. Apa saja kegiatan menulis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat menulis
2. Untuk mengetahui pengertian menulis
3. Untuk mengetahui tujuan menulis
4. Mampu memahami jenis-jenis menulis
5. Untuk mengetahui manfaat menulis
6. Mampu memahami apa saja kegiatan menulis

D. Manfaat
1. Untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia
SD
2. Sebagai bahan ajar bagi para pembaca
3. Sebagai bahan referensi

2
BAB II

HAKIKAT DAN PENGERTIAN MENULIS

2.1 Hakikat Menulis

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari
kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan
sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebgainya). Menulis adalah membuat huruf, angka,
dan sebaginya dengan pena, pensil, cat, dan sebgainya yang melahirkan pikiran atau perasaan
seperti mengarang, membuat surat, dan sebaginya dengan tulisan. Selanjutnya, menulis
adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke
dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada orang lain (Syafi’e 1998: 45).

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang


menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut yang di dalamnya mengandung pesan yang dibawa
penulis. Pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf disebut karangan.
Karangan sebagai ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman disusun secara sistematis
dan logis (Sutari, 1997:26).

Selain itu, menulis juga merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahsa
sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna
dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca. Menulis juga merupakan suatu
proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca simbol dengan
simbol-simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis
dan pembaca.

Seseorang yang terampil menulis tanpa terampil mengarang tidak mempunyai arti sebab
tidak ada yang dinikmati pembaca. Sebaliknya, terampil mengarang belum tentu terampil
menulis karena dalam mengarang yang terlibat hanya ekspresi atau imajinasi. Hal tersebut
dapat dilakukan baik melalui bahasa lisan maupun tulis. Akan tetapi, jika terampil menulis
berarti harus terampil mengarang karena ada karangan yang dihasilkan sebagai ekspresi
pikiran dan perasaan. Dengan kata lain, mengararang merupakan bagian dari menulis.
Keduanya saling melengkapi.

Menulis pada hakikatnya adalah suatu proses berpikir yang teratur, sehingga apa yang
ditulis mudah dipahami pembaca. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri,
antara lain bermakna, jelas, bulat dan utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah gramatika.

Kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide,
gagasan, dengan menggunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Kemampuan
menulis seseorang akan menjadi baik apabila dia juga memiliki: a) Kemampuan untuk
menemukan masalah yang akan ditulis; b) Kepekaan terhadap kondisi pembaca; c)
Kemampuan menyusun perencanaan penelitian, d) Kemampuan menggunakan bahasa
Indonesia; e) Kemampuan memulai menulis; dan f) Kemampuan memeriksa karangan

3
sendiri. Kemampuan tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan kegiatan membaca
dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.

Suatu tulisan pada dasarnya terdiri atas dua hal. Pertama, isi suatu tulisan menyampaikan
sesuatu yang ingin diungkapkan penulisnya. Kedua, bentuk yang merupakan unsur mekanik
karangan seperti ejaan, pungtuasi, kata, kalimat, dan alenia (Akhadiah, 1997: 13). Sementara
itu, W.J.S Poerwodarminto (1987: 105) secara leksikal mengartikan bahwa menulis adalah
melahirkan pikiran atau ide. Setiap tulisan harus mengandung makna sesuai dengan pikiran,
perasaan, ide, dan emosi penulis yang disampaikan kepada pembaca untuk dipahami tepat
seperti yang dimaksud oleh penulis.

2.2 Pengertian Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis.

Menurut Djuharie (2005: 120) menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina
dan dilatih.

Menurut Ebo (2005:1) menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan cara dibina
dan dilatih.

Menurut Pranoto (2004; 9) menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk
tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat
diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Dengan kata lain, melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung.

Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of the most important
things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu
lakukan di sekolah.

Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis
berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya
mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti
orang lain.

Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang
sukar dan kompleks.

Menurut Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan
sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media
penyampai.

Menurut Barli Bram (2002: 7) in principle, to write means to try to produce or reproduce
writen message. Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau
mereka ulang tulisan yang sudah ada.

4
Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18) menyebutkan
writing is a creative act, the act of writing is creative because its requires to interpret or make
sense of something: a experience, a text, an event. Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku
menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah
pengalaman, tulisan, peristiwa.

Menurut M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis
adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Menurut Burhan Nurgiantoro (1988: 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas
aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.

Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan
menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,
menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan
jelas. St. Y. Slamet (2008: 72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu
kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.

Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan
bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-
prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya.
Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan,
susunan, dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara
tertentu (Angelo, 1980:5).

Apa pun rumusan pengertian yang Anda kemukakan, menulis merupakan suatu bentuk
komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya.
Sebagai sebuah ragam komunikasi, setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat dalam
menulis. Keempat unsur itu adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) pesan atau
sesuatu yang disampaikan penulis, (3) saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa
tulis seperti rangkaian huruf atau kalimat dan tanda baca, serta (4) penerima pesan, yaitu
pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.

5
BAB III

TUJUAN DAN JENIS MENULIS


3.1 TujuanMenulis
Menulis mempunyai tujuan (Tarigan, 2008:23,24), yaitu:

a. Mengekpresikan diri
b. Memberi informasi kepada pembaca
c. Mempersuasi pembaca
d. Menghasilkan karya tulis
e. Memberitahu akan atau menagajar
f. Meyakinkan atau mendesak
g. Menghibur atau menyenangkan
h. Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan emosi berapi-api.
Sedangkan menurut Hugo Hartig (dalam Sugiyono 2008:26) tujuanmenulis:

a. Tujuan penugasan, penulis menulis sesuatu karenaditugaskan, bukan


atas kemauan sendiri
b. Tujuan Altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.

Tujuan orang menulis adalah demi tercapainya kehidupan yang lebih baik bagi seisi
dunia. Orang boleh saja menulis tanpa tujuan, tetapi lazimnya orang menulis guna mencapai
tujuan, seperti :

 Memberi Informasi
Sebagai sumber tulisan tujuan member informasi, teristimewa bila hasil karya tulis
tersebut diperjual belikan.

 Mencerahkan Jiiwa
Bacaan sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia, sehingga layak dipandang sebagai
salah satu sarana pencerahan piikiran dan jiwa.

 Mengabdikan Sejarah
Sejarah harus ditukiskan agar abadi sampai kegenerasi selanjutnya.

 Ekspresi Diri
Tulisan juga merupakan sarana mengekspresikan diri baik bagi perorangan maupun
kelompok.

 Mengedepankan Idealisme
Idealisme umumnya dituangkan dalam bentuk tulisan supaya memiliki daya sabar lebih
cepat dan merata.

 Mengemukakan Opini dan Teori


Untuk mengemukakan opini atau buah pikiran dan sebuah teori, kebanyakan selalu
diabadikan dalam bentuk tulisan.

6
 Menghibur
Sebagian orang menulisya itu sebagai hiburanya itu baik temanya humor yang bertujuan
untuk menghibur

3.2 Jenis-JenisMenulis

 Menulis Fiksi
Adalah tulisan yang berangkat dari khayalan atau imajinasi. Dalam jenis menulis ini
penulis bebas berimajinasi. Nama tokoh, peristiwa dan tempat kejadian merupakan
hasil imajinasi penulis. Walaupun demikian, tetap ada kemungkinan terjadi
persamaan antara imajinasi penulis dengan kenyataan yang pernah terjadi di suatu
tempat.

 Menulis Non Fiksi


Adalah tulisan yang berdasarkan informasi, data, dan fakta yang benar-benar terjadi.
Data dan fakta itu harus dipaparkan dengan benar tanpa rekayasa atau ditambahi
imajinasi penulis.Termasuk dalam jenis menulis ini adalah berita, artikel, opini, karya
ilmiah, dll.

 Faksi (fakta-fiksi) ini memadukan dua jenis menulis faksi dan nonfiks, membuat
cerita fiksi berdasarkan kisah nyata, membuat fakta menjadi sebuah karyafiksi.
Dalam bentuk fiksi ini, penulis diperbolehkan menambah “bumbu penyedap” agar
cerita menarik. Dalam penelitian ini menggunakan jenis menulis faksi yaitu gabungan
antara menulis fiksi dan nonfiksi. Menulis resensi novel berarti berdasarkan kisah
nonfiksi atau nyata dengan adanya bukti dari novel yang dibaca untuk ditulis kembali
untuk sebuah kisah fiksi dengan menambahkan imajinasi penulis berdasarkan
pemahamanya terhadap novel yang dibacanya dengan tidak keluar dari alur kisah
novel yang sebenarnya.

Tahap-TahapMenulis
 Menentukan Tema/topik
Tema merupakan inti utama dalam menulis. Tema yang dipilih sebaiknya menulis
dalam bidang yang dikuasai. Jika sedang menulis fiksi dapat menulis genre yang
disukai misalnya novel. Keuntungan apabila menulis hal yang disukai, akan lebih
serius dalam menulis. Sebenarnya tidakdilarang untuk menulis diluar bidang yang
disukai, tetapikan jauh lebih mudah menulis bidang yang disukai.

 Melakukan Riset
Lakukanlah semua hal yang diperlukan untuk untuk mendapatkan data yang
diinginkan, dengan membaca, mencatat, observasi, mengkliping. Kumpulan semua
data dalam suatu tempat. Sebaiknya menggunakan jurnal. Organisasikan dengan
rapi, agar dapat mudah dicari apabila diperlukan.

7
 MembuatKerangka/Outline dengan MemilihTopik/Ide yang akan digunakan.
Beberapa penulis fiksi melewatkan tahap ini, atau cukup dengan membuat kerangka
di luar kepala, mereka langsung menulis apa yang ada di kepalanya. Namun Tidak
semua orang bisa dengan cara ini. Sebaiknya tatap membuat karangka atau outline ini
supaya tulisan tau cerita yang dimiliki konsistensi dan alur yang baik.

Hambatan menulis diantaranya adalah:

 Terlalu banyak pikiran


Pikiran tidak konsentrasi membuat sulit saat akan menulis. Hal terpenting dalam
menulis adalah dengan memfokuskan pikiran.

 Bingung mulainya dari mana


Segala keperluan menulis sudah dipersiapkan dengan baik, namun saat hendak
menulis, tiba-tiba menjadi bingung harus mulai dari mana. Untuk mengatami hal
tersebut maka terlebih dahulu harus menentukan topic apa yang akan ditulis.

 Tersangkut di paragraph awal


Ini kondisi dimana kita sulit menentukan teras tulisan. Bagian ini untuk sebagian
orang mahasulit. Sebab inilah kuncinya. Sukses, di lead, sukses tersebut sampai
tulisan selanjutnya. Tapi kalau tidak sukses, berjam-jam tidak akan bias menghasilkan
karya.

 Langkah yang tidak mendukung


Saat menulis tetapi lingkungan sekitar ribut, maka akan mengganggu proses menulis
kita, sebab menulis sangat memerlukan konsentrasi tinggi.

8
BAB IV

MANFAAT DAN KEGIATAN MENULIS

4.1 Manfaat Menulis

Adapun manfaat menulis dapat kita lihat dari berbagai segi sebagai berikut.

1. Secara psikologis menulis sangat bermanfaat dan dapat membuat kita sehat bahkan mampu
membuat kita mampu megontrol diri dan melepaskan segala perdoalan hidup.

2. Secara metodologis menulis membantu untuk melatih kita berpikir secara teratur untuk
melakukan suatu tindakan yang sesuai yang dikehendaki, bahkan untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Secara filosofis bermanfaat untuk melatih kita berpikir secara radikal atau berpikir secara
mendalam.

4. Secara pendidikan mampu memengaruhi kita untuk melakukan proses belajar. Maka
semakin sering kita menulis atau seberapa banyak kita menulis, semakin sering pula kita
melakukan proses pendidikan atau proses belajar.

Manfaat menulis menurut Sabarti Akhadiah (dalam Kartimi 2006: 5) adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui potensi diri dengan dan kemampuan serta pengetahuan kita tentang topik yang
dipilih. Dengan mengembangkan topik itu, kita dipaksa berpikir, menggali pengetahuan, dan
pengalaman yang tersimpan dalam diri.

2. Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar, menghubung-


hubungkan, dan membandingkan fakta-fakta yang tidak pernah kita lakukan jika kita tidak
menulis.

3. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik
yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis dapat memperluas wawasan baik secara
teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan

4. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta tersurat. Dengan demikian,
setiap permasalahan yang semula samar-samar akan menjadi lebih jelas.

5. Melalui tulisan, kita dapat menjadi peninjau dan penilaian gagasan kita secara objektif.

6. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks
yang lebih konkret.

9
7. Dengan menulis, kita menjadi aktif berpikir, sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus
pemecah masalah. Bukan hanya sekadar penerima informasi yang pasif.

8. Membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.

Menulis adalah suatu kegiatan yang mempunyai banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh
penulis itu sendiri. Menurut Akhadyah, ada beberapa manfaat menulis, antara lain:

1. Dengan menulis dapat lebih mengenali potensi yang ada pada diri yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang ditulis.

2. Melalui menulis, dapat mengembangkan berbagai gagasan yang ingin dikemukakan dalam
tulisan dalam bentuk teks.

3. Dari menulis, dapat memperluas wawasan kemampuan dalam berfikir, baik dalam bentuk
teoritis maupun dalam berfikir terapan.

3. Permasalahan yang kabur, dapat dijelaskan dan dipertegas melalui kegiatan menulis.

4. Melalui tulisan, dapat menilai gagasan sendiri secara objektif.

5. Dengan menulis, dapat memotivasi diri untuk belajar dan membaca lebih giat. Penulis
menjadi penemu atau pemecah masalah, bukan hanya sekedar menjadi penyadap informasi
dari orang lain.

6. Dengan menulis dapat membiasakan diri untuk berfikir dan berbahasa secara tertib.

7. Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.

8. Meningkatkan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat

9. Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan.

10. Kegiatan tulis menulis meningkatkan kemampuan untuk pengaturan dan


pengorganisasian.

11. Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya penulisan pribadi dan
terbiasa mencari pengorganisasian yang sesuai dengan gagasannya sendiri.

Dari beberapa manfaat menulis yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa menulis
bermanfaan untuk mengetahui kemampuan diri dengan aktif berpikir dalam menungkan ide
dan gagasan ke dalam sebuah tulisan, menambah wawasan dan informasi, menumbuhkan
keberanian dan kreativitas.

10
4.2 Kegiatan Menulis

Beberapa Keterampilan Menulis 
            Berikut beberapa keterampilan menulis yang harus dikuasi siswa kerdasarkan KTSP
bahasa Indonesia.

1.     Menulis buku harian berdasarkan pengalaman


            
Teknik penulisan
1. Catatlah peristiwa-peristiwa penting saja
2. Urutkan peristiwa dengan rujukan waktu
3. Tulislah kalimat-kalimat yang jelas dan ringkas
4. Buatlah judul sesuai dengan isi karangan
5. Panjang karangan 150 kata (20 baris)

Contoh: 
            Cakep –Cakep Bodoh
            “Pas libur saya dan teman jalan-jalan. Waktu diangkot kami kumpulkan uang buat
bayar. Saya bilang, “ tarif satu orangnya Rp 700,- kan? Teman-teman mengiyakan. Uang
yang saya kasih kepada Pak sopir Rp 2500,- tapi sopir bilang ‘kurang neng’! Dasar supir
enggak tau dir, pikir saya. Lalu dengan ngotoynya saya bilang, ‘tarifnya Rp 700,- kan dikali
empat orang jadiu Rp. 2.400,- dong itu juga masih sisa saratus kan? Ambil aja’ Karena si
sopir diam saja, kami tinggal pergi.  Tiba-tiba dengan suara nyaring pak sopir teriak Rp 700,-
dikali empat itu Rp 2.800,- tau’  Ups, ternyata saya salah hitung! Tengsin euy, apalagi orang-
orang di sekitar situ bilang“.Cakap-cakep sih bego”  ( Cosmos Girl,  November 2004)
2.     Menulis Ringkasan
            Meringkas sebagai kegiatan mereproduksi yang sudah dikenal para pelajar. Meringkas
teknik dan sistematikanya cenderung diserahkan sepenuhnya kepada para pembelajar.
Contohnya, pembelajar disuruh menceritakan kembali cerita yang telah dibaca atau
didengarnya.
            Berlatih membuat ringkasan merupakan suatu cara yang efektif untuk
mengembangkan daya ekspresi pembelajar. Pelatihan – pelatihan yang intensif sangat
fungsional untuk meningkatkan daya kreasi pembelajar. Dengan meringkas, pembelajar
terdorong untuk membaca atau mendengarkan secara cermat. Seseorang tidak dapat membuat
ringkasan secara baik, bila ia kurang cermat dalam membaca atau mendengar. Dalam
membaca, pembaca harus dapat membedakan gagasan utama dengan gagasan penjelas.
Kemampuan membedakan tingkat gagasan akan membantu dalam menentukan gagasan
pokok dari apa yang dibaca atau didengar. Dengan demikian maka akan diperoleh  ringkasan
yang baik.
            Adapun rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam meringkas sebagai berikut. 

11
a.    Membaca Naskah Asli                  
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara menyeluruh beberapa kali untuk
mengetahui kesan umum, maksud pengarang, dan sudut pandang pengarangnya. Judul dan
daftar isi dapat dijadikan pegangan dalam meringkas. Rincian daftar isi pengarang
mempunyai keterkaitan dengan judul karangan itu. Sebaliknya paragraf-paragraf dalam
karangan itu menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.
b.  Mencatat Gagasan Utama.
Semua gagasan utama atau gagasan yang penting dicatat atau digarisbawahi.
Pencatatan gagasan utama itu dilakukan untuk dua tujuan. Pertama, untuk tujuan pengamanan
agar penulis ringkasan lebih mudah meninjau kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu
penting atau tidak. Kedua, catatan itu juga dapat dijadikan dasar untuk pengolahan
selanjutnya untuk memudahkan menulis ringkasan.
       c. Membuat Reproduksi
Sebagai langkah ketiga, penulis ringkasan menulis kembali suatu karangan singkat
(ringkasan) berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana yang dicatat dalam langkah
kedua di atas. Mengingat catatan yang dibuat sesuai dengan urutan dalam karangan asli,
maka urutan isi tidak jadi masalah. Yang harus diperhatikan adalah menyusun kalimat-
kalimat baru, merangkaikan ke dalam wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat
sekaligus menggambarkan kembali isi karangan asli.  
Teknik penulisan karangan (Reproduksi)
1).       Bacalah teks  secara cermat!
2).       Pahami isi teks tersebut!
3).       Pilihlah atau tentukan kata-kata kunci atau mengidentifikasi kalimat topik
setiap paragraf dari teks tersebut!
4).       Rangkaikan kata-kata kunci tersebut menjadi sebuah rangkuman sehingga
menjadi sebuah karangan.
3.     Menulis Surat
             Salah satu wujud pemanfaatan bahasa Indonesia dalam tulisan ialah
korespondensi. Kegiatan korespondensi ini muncul karena keterbatasan manusia yang tidak
selamanya dapat bertemu dengan lawan bicaranya.
            Berdasarkan sifatnya, kita mengenal surat pribadi/keluarga, surat resmi/dinas/jabatan,
dan surat niaga/dagang. Surat pribadi ialah surat yang dikirim oleh
keluarga/sahabat/kenalan/teman dan sebagainya. Sifat surat ini terasa adanya hubungan yang
santai dan sering diwarnai unsur humor yang menyenangkan.
            Surat resmi ialah surat yang dikirimkan oleh perseorangan atau kantor
pemerintah/swasta kepada perseorangan atau kantor pemerintah/swasta yang isinya masalah
kedinasan. Ciri kedinasan suatu surat tidak hanya ditandai oleh isi dan penulisannya, tetapi
juga ditandai oleh bentuk dan segala formalitasnya (kebakuan bahasa, ketepatan ejaan, dan
aturan penulisannya).
            Surat niaga ialah surat yang ditulis oleh suatu badan perusahaan perdagangan yang
isinya membicarakan masalah niaga atau perdagangan. Surat ini dapat ditujukan kepada
semua pihak.
            Berdasarkan bentuk surat (style), susunan atau tata letak bagian surat pada setiap jenis
surat dapat dikategorikan sebagai berikut.

12
- bentuk lurus penuh  (full block style)
- bentuk lurus (block style)
- bentuk  setengah lurus (semi block style)
- bentuk lekuk (indented style) dan
- bentuk resmi (official style)    
Surat pribadi mempunyai bagian surat yang hampir sama dengan surat resmi. Tetapi
bagian yang terdapat pada surat resmi tidak terdapat dalam surat pribadi. Bagian surat pribadi
adalah; (1)tempat dan tanggal surat, (2)alamat surat,  (3)salam pembuka, (4)isi surat  dan,
(5)salam penutup. Adapun bagian surat resmi  adalah; kop surat, tanggal surat, nomor,
lampiran, hal, alamat surat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tembusan.

Berbagai Kegiatan Menulis Pada Umumnya

Keterampilan menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang


berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan
keterampilan menulis dan hasil produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis
berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atas empat
kategori, yaitu: karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi.
Berdasarkan dua acuan tersebut di atas dapat disusun jenis-jenis kegiatan dalam pembelajaran
keterampilan menulis tersebut dengan susunan dari yang mudah menuju kepada yang sukar
adalah sebagai berikut.
 Menyusun karangan bersama
 Menyusun kembali karangan yang diacak
 Menyelesaikan cerita tertulis
 Meringkas (sinopsis) bacaan
 Reka cerita gambar
 Memerikan atau mendeskripsikan sesuatu
 Mengembangkan judul
 Menulis surat
 Menyusun dialog
 Menyusun laporan
 Menyusun iklan, slogan, poster, dan spanduk
 Meresensi buku
 Menyusun karangan ilmiah

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
            Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Jenis-jenis menulis :
1.     Narasi
2.     Eksposisi
3.     Deskripsi
4.     Argumentasi
5.     Persuasi
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
Pendidikan sangat memerlukan tulisan sebagai hasil menulis karena menulis dapat berperan
untuk mempermudah para pelajar berpikir kritis, merasakan dan menikmati hubungan-
hubungan bahasa, memperdalam daya tangkap, memecahkan persoalan yang dihadapi dan
memperjelas pikiran-pikiran. Penulis yang baik akan menguasai prinsip-prinsip menulis dan
berpikir logis guna mencapai tujuan dari tulisan
B. Saran

Berdasarkan isi dari makalah ini kami menyampaikan saran :

1. Sebagai para calon guru hendaknya kita mengetahui hakikat, pengertian dan tujuan
menulis.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis menulis karena merupakan juga dasar-dasar dalam
bahan ajar.
3. Meningkatkan kemampuan menulis dengan cara berlatih dan belajar untuk membuat
karya tulis agar dapat memotivasi orang lain untuk menyukai meenulis.
4. Semoga dengan karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, G. (1984). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran. Ende-Flores: Nusa Indah


Moeliono, A.M. (1989). Kembara Bahasa: Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta:
Gramedia.
Suyanto dan Jihad, Asep.2009. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Eduka

http://seputarbahasaindonesia.blogspot.com/2012/01/keterampilan-menulis.html?m=1

http://www.mampirlah.com/teknik-informatika/makalah-keterampilan-menulis.html

https://www.academia.edu/35185206/Makalah_Keterampilan_Menulis.pdf

http://digilib.unila.ac.id/1467/7/BAB%20ll.pdf

LAMPIRAN
POINT-POINT
A. Hakikat Menulis
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari
kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan
sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebgainya). Menulis adalah membuat huruf, angka,
dan sebaginya dengan pena, pensil, cat, dan sebgainya yang melahirkan pikiran atau perasaan
seperti mengarang, membuat surat, dan sebaginya dengan tulisan.

B. Pengertian Menulis

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang


menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut yang di dalamnya mengandung pesan yang dibawa
penulis

C. Tujuan Menulis

. Yaitu:

a. Mengekpresikan diri

15
b. Memberi informasi kepada pembaca
c. Mempersuasi pembaca
d. Menghasilkan karya tulis
e. Memberitahu akan atau menagajar
f. Meyakinkan atau mendesak
g. Menghibur atau menyenangkan
h. Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan emosi berapi-api.

D. Jenis-Jenis Menulis

Yaitu: 1. Menulis Fiksi

2. Menulis Nonfiksi

3. Faksi (fakta-fiksi)

E. Manfaat Menulis

Adapun manfaat menulis dapat kita lihat dari berbagai segi sebagai berikut.

1. Secara psikologis menulis sangat bermanfaat dan dapat membuat kita sehat bahkan
mampu membuat kita mampu megontrol diri dan melepaskan segala perdoalan hidup.

2. Secara metodologis menulis membantu untuk melatih kita berpikir secara teratur untuk
melakukan suatu tindakan yang sesuai yang dikehendaki, bahkan untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Secara filosofis bermanfaat untuk melatih kita berpikir secara radikal atau berpikir
secara mendalam.

4. Secara pendidikan mampu memengaruhi kita untuk melakukan proses belajar. Maka
semakin sering kita menulis atau seberapa banyak kita menulis, semakin sering pula kita
melakukan proses pendidikan atau proses belajar.

F. Kegiatan Menulis

 Menyusun karangan bersama


 Menyusun kembali karangan yang diacak
 Menyelesaikan cerita tertulis
 Meringkas (sinopsis) bacaan
 Reka cerita gambar
 Memerikan atau mendeskripsikan sesuatu
 Mengembangkan judul
 Menulis surat
 Menyusun dialog
 Menyusun laporan
 Menyusun iklan, slogan, poster, dan spanduk
 Meresensi buku
 Menyusun karangan ilmiah

16
PERTANYAAN

PILIHAN GANDA

1) Semakin sering kegiatan mengarang dilakukan, semakin besar pula peluang untuk
menguasai kemampuan mengarang tersebut. Pendapat ini mendasari kegiatan belajar-
mengajar mengarang dengan menggunakan pendekatan ....

A. formal

B. koreksi

C. frekuensi

D. gramatikal

2) ”Pengetahuan atau teori tentang mengarang memang diperlukan. Tetapi, hanya sekadar
menguasai teori, seseorang tidak serta merta mahir mengarang. Ia memerlukan belajar dari
penulis lain, latihan, balikan, dan uji coba yang terus menerus.” Pernyataan tersebut
merupakan sanggahan terhadap pendekatan ....

A. formal

B. gramatikal

C. frekuensi

D. proses

3) Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang konsep menulis sebagai proses ....

A. menulis terdiri atas serangkaian fase kegiatan yang interaktif dan

sirkuler

B. hubungan antarfase dalam menulis bersifat linear dan ketat

C. menulis memerlukan informasi dari berbagai sumber

D. menulis merupakan kegiatan pengekspresian diri

4) Kegiatan yang dilakukan dalam fase prapenulisan ialah ....

A. memilih gaya pengungkapan

B. menyusun kerangka karangan

C. menulis buram (draft) karangan

17
D. melakukan penyuntingan buram karangan

5) Pengumpulan, pengkajian, dan penataan informasi pendukung karangan dapat dilakukan


sebagai berikut, kecuali ....

A. sebelum memilih topik

B. sebelum penyusunan kerangka karangan

C. dalam kegiatan menulis karangan

D. setelah dilakukan penyuntingan karangan

ESSAY

1. Tuliskanlah pengetian kata menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia!


2. Tuliskanlah pengertian menulis meurut Ebo!
3. Apa saja tujuan menulis?
4. Apa manfaat dari menulis?
5. Apa saja jenis-jenis menulis?

KUNCI JAWABAN

PILIHAN GANDA

1. D
2. B
3. B
4. A
5. D

ESSAY

1. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa kata menulis berasal
dari kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat
dan sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebgainya).
2. Menurut Ebo (2005:1) menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan cara
dibina dan dilatih.
3. Yaitu:
a. Mengekpresikan diri
b. Memberi informasi kepada pembaca
c. Mempersuasi pembaca
d. Menghasilkan karya tulis

18
e. Memberitahu akan atau menagajar
f. Meyakinkan atau mendesak
g. Menghibur atau menyenangkan
h. Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan emosi berapi-api.
4. Adapun manfaat menulis dapat kita lihat dari berbagai segi sebagai berikut.

1. Secara psikologis menulis sangat bermanfaat dan dapat membuat kita sehat bahkan
mampu membuat kita mampu megontrol diri dan melepaskan segala perdoalan hidup.

2. Secara metodologis menulis membantu untuk melatih kita berpikir secara teratur
untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai yang dikehendaki, bahkan untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Secara filosofis bermanfaat untuk melatih kita berpikir secara radikal atau berpikir
secara mendalam.

4. Secara pendidikan mampu memengaruhi kita untuk melakukan proses belajar.


Maka semakin sering kita menulis atau seberapa banyak kita menulis, semakin sering
pula kita melakukan proses pendidikan atau proses belajar.

5. Yaitu: 1. Menulis Fiksi


2. Menulis Nonfiksi
3. Faksi (fakta-fiksi)

19
PPT

20
21
22
23
24
25
26
27
LEMBAR AKTIVITAS MAHASISWA

Nama Penanya Nama Penjawab Pertanyaan Jawaban


Aisyah Ristia Nst Putri J. Naibaho Nah masih terdapatnya Menurut kmi kebanyakam
(Kelompok 1) siswa sd kelas tinggi yang siswa sd masih emang
tulisannya masih tidak tulisannya tidak tersusun
tersusun dengan rapi bahkan atau tidak dapat dibaca,
tidak dapat dibaca, Nah pendapat kami tentng hal
bagaimana pendapat kalian tersebut iti menjadi hal yg
tentang hal tersebut dan wajar2 saja, tapi ada
bagaimana cara kalian baiknya kita mengajarkn
nantinya sebagai guru untuk atau melatih si anak agar
meningkatkan atau tulisannya dapat di perbaiki.
memperbaiki keterampilan Agar anak tertarik untuk
menulis siswa supaya lebih menulis, maka kegiatan
baik lagi tetapi dengan cara menulis harus kita buat
yang menarik. menjadi semenarik
mungkin, menyenangkan
penuh permainan dan
hiburan. Misalnya guru
menyediakan mading di
dalam kelas, dan
mengajarkan siswa untuk
berkreasi menuangkan
segala pikiran, ide, gagasan,
pengetahuan maupun
pengalaman yang dia alami
menjadi sebuah karya.
Kemudian karya tersebut di
tempel pada mading yang
sudah disediakan. Guru
memberikan jadwal untuk
mengganti karya tersebut
misalnya setiap hari senin
atau tiga hari sekali agar
anak selalu menambah
lembar karyanya. Guru juga
bisa memilih salah satu
karya tersebut untuk dikirim
kemedia seperti majalah
anak-anak. Dan jika karya
tersebut berhasil di muat

28
dalam majalah jangan lupa
untuk memberi hadiah pada
siswa yang berhasil,
sehingga akan timbul rasa
senang dan bangga. Ini juga
akan menambah motivasi
pada anak agar terus
berkarya.
Eybi Asrina Ginting Michael Segala keperluan menulis Cara menulis pada saat kita
(Kelompok 2) sudah dipersiapkan dengan udah bingung padahal udah
baik, namun saat hendak persiapan adalah dengan
menulis, tiba-tiba menjadi mencari motivasi dari
bingung harus mulai dari sekeliling kita. Tenangkan
mana. Hal seperti ini kerap diri, dan lihat sekitar.
terjadi di dalam menulis dan Kemudian cari topik/tema
bagaimana cara atau tips yang pastinya membantu
dari kalian untuk mengatasi kita untuk mulai kembali
masalah tersebut. menulis cerita.
Anggi Umayrah Putri J. Naibaho Dalam menulis sebuah Menurut kami menentukan
(Kelompok 3) cerita sebenarnya langkah judul terlebih dahulu akan
yang paling baik itu menulis lebih memudahkan, karena
judul dulu atau isi cerita judul akan menjadi
dulu. gambaran tulisan secara
umum. karena judul nanti
yang akan menjadi inti dari
apa yang akan kita bahas,
namun kadang pemilihan
kata dalam judul bisa
berubah, saat dalam proses
menulis. Misalnya saat di
tengah menulis menemukan
kata yang pas yang pas
untuk dijadikan judul, hal
terpenting dalam pemilihan
judul adalah adalah
pemilihan kalimat efektif,
lugas, serta mampu
mencakup inti dari tulisan.
Rohayati Sihotang Putri J. Naibaho Tujuan menulis menurut Dimana tujuan menulis
(Kelompok 4) tarigan, bisakah anda menurut tarigan itu ada
jelaskan apa maksud dari terdapat tujuan yg
tujuan yang meyakinkan meyakinkan dan mendesak,
dan mendesak itu? Dan maksudnya itu sama dengan
tolong beri contohnya. atau disebut juga dengan

29
wacana persuasive. Jadi
wacana persuasive itu
adalah berarti mengajak,
membujuk, atau menyuruh.
Nah, sesuai dengan arti
katanya, teks persuasi
merupakan sebuah teks
yang bertujuan untuk
mengajak, menyuruh, atau
membujuk pembacanya
melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang
disampaikan oleh penulis.
Yemima Anastasya Michael Tadi di makalah saya baca Metode yang tepat
Br Ginting ada kalimat yang diterapkan pada anak sd
(Kelompok 6) mengatakan bahwa Guru yaitu Menjiplak, Menyalin,
sering mengalami kesulitan Menatap, Menyusun,
untuk memilih metode yang Melengkapi, Menulis halus,
tepat sehingga pembelajaran Dikte, dan Mengarang.
menulis kurang diperhatikan Karena metode metode
oleh siswa maupun guru. tersebut merupakan dasar
Jadi menurut kelompok untuk anak sd sehingga
penyaji metode apa yang menulis bagi mereka tidak
tepat diterapkan di anak SD terlalu sulit.
terkait keterampilan menulis
ini?
Ilda Rahmi Siagian Bunga Aulia Di dalam makalah kan ada Jadi menulis yang dapat
(Kelompok 7) terdapat salah satu tujuan mencerahkan jiwa bisa
menulis juga dapat untuk dengan menulis dibuku
mecerahkan jiwa. Jadi harian. Tentang keseharian,
pertanyaannya menulis tentang penat dan
seperti apa atau contoh pengalaman. Sehingga hati
menulis yg dapat yang awalnya gundah, bisa
mencerahkan jiwa karena lebih tenang.
banyak orang menulis itu
merasa bosan dan tidak
tertarik malah menambah
pikiran karena harus
memikirkan apa yg harus
ditulis.
Ade Putri Putri J. Naibaho Pada siswa SD, khususnya Dalam hal tersebut, ada
(Kelompok 8) kelas rendah masih banyak baiknya seorang siswa atau
yg tidak tau cara penulisan murid yg belum dapat
yg benar. Contohnya dia membedakan antara huruf p

30
ingin menuliskan kata dan q, b dan d lebih
'pulang' tetapi yg ditulis baikknya diajarin atau
menjadi 'qulang' atau kata dilatih, agar untuk
'budi' menjadi 'dubi'.Apa kedepnnya gak salah
tanggapan dari kelompok 5 membedakan lagi.
dan bagaimana penanganan
nya agar siswa tersebut bisa
menulis dengan benar?

Salsabilah Trisa Bunga Aulia Menurut kelompok kalian Kegiatan menulis yang
Arandhea jenis menulis seperti apa yg dapat diterapkan pada anak
(Kelompok 9) cocok diterapkan pada SD SD
kelas rendah? Mengapa? 1. Menulis buku harian atau
pengalaman
2. Menulis ringkasan
3. Menulis surat
Kenapa 3 hal ini cocok
untuk anak sd karena dalam
membuat 3 hal tersebut
menarik minat anak sd
untuk menulis sehingga
kalau sudah tertarik dapat
ketingkatan menulis yang
lebih tinggi.
Vania Valletta Bunga Aulia Pada zaman ini, kurangnya Tanggapan kami tentang
Priono minat pelajar dalam hal pernyataan itu ya itu tidak
(Kelompok 10) menulis dan menganggap baik. Dan jangan sampai
menulis itu tidak penting siswa kita merasa seperti itu
bahkan guru juga kurang dan kita harus memberi
memberi perhatian dalam perhatian. Cara kami
kegiatan menulis. Maka membuat anak merasa
yang saya ingin tanyakan, menulis itu penting adalah
bagaimana tanggapan dengan cara memberi
kelompok 5 terhadap motivasi, bisa dengan
pernyataan tersebut dan menunjukkan tulisan kita
bagaimana cara kelompok 5 yang bagus sehingga
pada saat nanti sebagai mereka tertarik, bisa dengan
guru, menjadikan memberikan buku yang
keterampilan menulis itu menarik. Mengajarkan
penting dan meningkatkan mereka bahwa dengan
minat para pelajar? menulis bisa membuat buku
(contoh buku nya buku yang
sederhana saja) dan itu
semua bisa di wujudkan

31
apabila kita melatih mereka,
melatih rutin untuk menulis.
Seperti jawaban dari
pertanyaan renata tadi.
Josua Manalu Michael Di makalah ada di paparkan Kegiatan menulis yang
mengenai jenis-jenis dapat diterapkan pada anak
menulis... nah menurut SD
kelompok kami tidak semua 1. Menulis buku harian atau
jenis menulis tersebut dapat pengalaman
di terapkan di sd kelas 2. Menulis ringkasan
rendah ataupun kelas 3. Menulis surat
tinggi,menurut kelompok Kenapa 3 hal ini cocok
kalian jenis menulis apa yg untuk anak sd karena dalam
cocok untuk kelas rendah membuat 3 hal tersebut
dan jenis menulis apa yg menarik minat anak sd
cocok untuk kelas tinggi dan untuk menulis sehingga
mengapa kalian katakan kalau sudah tertarik dapat
cocok? ketingkatan menulis yang
lebih tinggi.
Rhenata Sembiring Bunga Aulia Apabila nanti ketika kita Faktor yang menyebabkan
sudah menjadi guru dan kita anak malas menulis adalah
menemukan siswa yg malas kurangnya latihan dan
dalam menulis, bagaimana bimbingan dari guru dan
cara kita agar anak tersebut juga orang tua. Jadi solusi
tidak malas lagi untuk yang akan kami lakukan
menulis dan menurut adalah melatihnya, baik di
kelompok kalian apa faktor sekolah maupun dirumah
yg menyebabkan anak (dengan bimbingan
tersebut malas untuk orangtua). Bisa dengan cara
menulis. rutin menulis di buku halus
kasar, seperti itu.

32

Anda mungkin juga menyukai