Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KONSEP DASAR MENULIS

DISUSUN OLEH:
SILVIA MAHARANI (2210013411152)
AULIA PUTRI (2210013411160)
ROHIS AKBAR (2210013411011)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Erlina M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNGHATTA
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Keterampilan
Berbahasa Indonesia Sebagai Ilmu Perkembangan Peserta Didik dengan baik. Penulis juga
berterima kasih pada Ibu Dr. Erlina M.Pd selaku Dosen mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia yang memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita yang berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah penulis buat di masa akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan Makalah .......................................................... 4
D. Batasan Masalah......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 5

A. Definisi Menulis.......................................................................... 5
B. Manfaat Menulis.......................................................................... 6
C. Tujuan Menulis........................................................................... 7
D. Bentuk-Bentuk Tulisan................................................................ 9
E. Proses Menulis........................................................................... 13
F. Strategi Menulis .........................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 17

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 18

BAB V PENUTUP...................................................................................... 21

1. Kesimpulan............................................................................... 21
2. Saran..........................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk


berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara
berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang
untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman
sebagai suatu keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan
produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek
membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat,
penggunaan ejaan, dan tanda baca. (Putra: 2010)
Menulis merupakan tuntutan penting bagi remaja bersekolah. Dengan menulis
memudahkan siswa untuk berpikir kreatif dan aktif, serta mampu memberikan reaksi
positif terhadap perkembangan di lingkungan sekitar yang selalu dinamis. Melalui
kegiatan menulis, siswa dapat melatih kemampuan mengorganisasikan dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide, dan dengan menulis siswa dapat terbantu
untuk menyerap dan memproses informasi dan membantu untuk berpikir aktif
dengan pemunculan ide baru dalam menulis.
Menulis juga memiliki manfaat dan tujuan, antara lain yaitu menginformasikan
segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan
pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca
memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat
maupun yang terjadi di muka bumi ini, adapun manfaat dari menulis yaitu
meningkatkan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat.
Berhasil tidaknya pembelajaran bahasa Indonesia berkaitan dengan
komponen menulis ditentukan beberapa faktor diantaranya adalah faktor siswa, dan
faktor guru dalam pembelajaran yang digunakan. Menulis merupakan komponen
bahasa yang paling kompleks sebab menulis melibatkan aspek pengolahan gagasan,
penataan kalimat, pengembangan paragraf, pengembangan
1
model karangan serta logika. Pelatihan menulis menuntut peran yang cukup besar bagi
guru bahasa Indonesia. Namun, kebanyakan guru bahasa belum begitu menyadari
pentingnya pembinaan pelatihan menulis sehingga kebanyakan siswa mempunyai
kemampuan menulis rendah. Harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis
di SD sama dengan pembelajaran menulis diberbagai jenjang pendidikan, yakni
siswa terampil menulis. Namun permasalahan yang muncul dalam pembelajaran
menulis yaitu pengajarannya hanya sebatas materi yang tertuang dalam kurikulum,
sehingga kemampuan siswa dalam menulis masih minim. Oleh karna itu, untuk
mencapai keberhasilan yang maksimal guru harus kreatif dalam membelajarkan siswa
dengan cara memperkenalkan berbagai media yang dapat membangkitkan minat
menulis pada siswa.
Mengembangkan kemampuan menulis harus diterapkan sejak anak duduk di
Sekolah Dasar. Menulis merupakan modal dasar siswa untuk menuju ke jenjang-
jenjang berikutnya. Tidak sedikit siswa yang kurang menyukai pembelajaran menulis,
mereka tidak tahu apa yang harus mereka tulis ketika guru menginstruksikan mereka
untuk menulis, banyak yang tidak mengetahui pemahaman tentang kaidah-kaidah
penulisan yang berkaitan dengan ejaan yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia,
hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab siswa tidak menyukai pembelajaran
menulis, dalam pembelajaran menulis ada terbagi beberapa jenis, antara lain menulis
cerpen.
Sumardjo dalam Halimah (1994:30) mendefinisikan cerpen berdasarkan makna
katanya, yaitu cerita berbentuk prosa yang relatif pendek. Kata „pendek“ dalam
batasan ini tidak jelas ukurannya. Ukuran pendek di sini diartikan sebagai: dapat
dibaca sekali duduk dalam waktu kurang dari satu jam. Dikatakan pendek juga karena
genre ini hanya mempunyai efek tunggal, karakter, plot, dan “setting” yang terbatas,
tidak beragam dan tidak kompleks.

2
Oleh karena itu dalam pembelajaran cerpen ini seorang guru harus dapat
mengajarkan siswanya dengan berbagai cara untuk bagaimana siswa dapat memahami
penulisan cerpen salah satunya dengan menggunakan media gambar seri, dengan
menggunakan media gambar seri ini siswa dengan bebas menulis sesuai dengan gambar
yang dilihat.
Media gambar seri adalah urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan
dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.
Dikatakan gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki
hubungan keruntutan peristiwa. Asalan digunakannya media gambar seri adalah agar
media gambar tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang
kronologis dengan menghadirkan orang, benda, dan latar. Kronologi atau urutan
kejadian peristiwa dapat memudahkan siswa untuk menuangkan idenya dalam
kegiatan menulis.
Gambar seri juga merupakan komponen dari media gambar sebagai alat bantu
penyampaian materi pelajaran dan membantu mempercepat pemahaman atau
pengertian pada siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, gambar seri yang
dimaksud yaitu urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal
memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.
Sudjana dan Ahmad (2001: 2) menjelaskan bahwa “media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan
dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai siswa”. Beliau mengemukakan alasan
mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa, yaitu:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
3
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi Menulis?
2. Apa Saja Manfaat Menulis?
3. Apa Pula Tujuan Menulis?
4. Bagaimana Jenis-jenis Menulis?
5. Sebutkan Proses Menulis?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mendiskripsikan definisi menulis.
2. Mengetahui manfaat menulis.
3. Mengetahui tujuan menulis.
4. Mengetahui beberapa jenis-jenis menulis.
5. Mengetahui proses-proses menulis.

D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas definisi menulis, manfaaat menulis, tujuan menulis, bentuk-
bentuk menulis, dan proses-proses menulis menurut para ahli.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Menulis

Takala (dalam Ahmadi, 1988:22) mengatakan, “Menulis atau mengarang


adalah suatu proses menyusun, mencatat atau mengkomunikasikan makna,
bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang
menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat atau dibaca.”
Nurhadi (1995:23) mengatakan bahwa, “Menulis adalah suatu proses penuangan
ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-
simbol bahasa atau huruf.”
Selanjutnya Gie (2002:3) mengatakan, “Mengarang atau menulis adalah
segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk
dipahami.” Tarigan, (1983 : 21) mengatakan bahwa, Menulis ialah menurunkan
atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafik tersebut.”
Lambang-lambang grafik yang ditulis merupakan representasi bahasa tertentu
sehingga memiliki makna tertentu pula yang dapat dipahami oleh orang lain
(pembaca). Menurut Hook (lewat Achmadi, 1988: 22), tulisan merupakan suatu
medium yang penting bagi ekspresi diri, untuk ekspresi bahasa, dan untuk
menemukan makna.
Akhdiah (1991:1-2) mendefinisikan menulis sebagai kegiatan
mengorganisasikan gagasan secara tematik serta mengungkapkannya secara
tersirat. Adanya gagasan dalam menulis mengandung arti bahwa dalam menulis
terdapat pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca dalam bentuk
karangan. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan gagasan atau pikir dalam bentuk
2 tulisan yang disusun secara teratur untuk disampaikan kepada pembaca.
Keteraturan dalam menulis ini tampak pada keteraturan menuangkan gagasan dan
menggunakan kaidah-kaidah bahasa. Agar gagasan dapat diterima dengan baik
oleh pembaca, maka seorang penulis harus menguasai tujuan penulisan dan
konteks berbahasa, serta kaidah-kaidah bahasa.

5
B. Manfaat Menulis
Menulis merupakan sebuah kebutuhan. Dalam kehidupan sehari-hari,
seseorang tak luput dari kegiatan beraksara tulis. Siswa SD/MI, SMP/Mts,
SMA/SMK/MA, mahasiswa Perguruan Tinggi, hingga orang-orang dewasa tentu
tak luput dari kegiatan menulis. Guru menulis di papan tulis untuk keperluan
kegiatan pengajaran di sekolah. Dosen pun demikian. Wartawan menulis berita di
koran. Pedagang pun membutuhkan alat tulis jika dia sedang menghitung total
harga yang harus dibeli pembeli. Bahkan, tukang judi pun membutuhkan alat tulis
untuk menghitung. Demikianlah, menulis memang sudah menjadi kebutuhan
hidup di zaman modern ini.
Menulis memang memiliki kelebihan khusus. Widodo dan Chasanah (1993)
menyatakan bahwa permasalahan yang rumit dapat dipaparkan secara jelas dan
sistematis melalui tulisan. Angka, tabel, grafik, dan skema dapat dipaparkan
dengan mudah melalui tulisan. Tulisan juga lebih mudah digandakan melalui
bantuan teknologi produksi. Karya-karya tulis memiliki daya bukti yang lebih
kuat. Selain itu, tulisan memiliki sifat permanen karena dapat disimpan dan lebih
mudah diteliti karena dapat diamati secara perlahan dan berulang-ulang.
Menulis juga memiliki nilai manfaat, baik secara materiil maupun nonmateril.
JK Rowling, penulis Harry Potter Selain mendapatkan kepuasan dalam proses
menulis kreatifnya, penulis ini menjadi terkenal di seluruh dunia dan
mendapatkan materi yang berlimpah melalui tulisannya. Inilah salah satu bukti
konkret manfaat menulis.
Manfaat-manfaat menulis banyak disampaikan oleh Para Ahli. Berikut adalah
manfaat menulis:
1. Percy (dalam Nuruddin, 2011:20—27) menyatakan beberapa manfaat
menulis, yaitu
a) sarana untuk mengungkapkan diri,
b) sarana untuk pemahaman, membantu mengembangkan kepuasan pribadi,
kebanggaan, perasaan harga diri,
c) meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan.
2. Komaidi (2011, 9—10) memberikan beberapa manfaat menulis. Manfaat
tersebut adalah a) menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam
melihat realitas kehidupan,
b) mendorong kita untuk mencari Treferensi lain, misalnya buku, majalah,
koran, jurnal, dan sejenisnya,

6
c) terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis,
dan logis,
d) mengurangi tingkat ketegangan dan stres,
e) mendapatkan kepuasan batin terlebih jika tulisan bermanfaat bagi orang lain
melalui media massa,
f) mendapatkan popularitas di kalangan publik.
3. Hernowo (2003:54) menyatakan lima manfaat dalam menulis, yaitu
a) menjernihkan pikiran,
b) mengatasi trauma,
c) membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru,
d) membantu memecahkan masalah, dan
e) membantu berpikir sistematis dan runtut ketika waktu terdesak.
4. Nuruddin (2011, 27—33) memberikan tujuh nilai (yang dianggap sebagai
sinonim manfaat) yang terkandung dalam menulis, yaitu
a) nilai kecerdasan,
b) nilai kependidikan,
c) nilai kejiwaaan,
d) nilai kemasyarakatan,
e) nilai keuangan,
f) nilai kefilsafatan,
g) nilai popularitas.
Lebih lanjut, dijelaskan Nuruddin (2011:11) bahwa menulis dapat membuat
perasaan dan kesehatan yang lebih baik. Mengacu pada pendapat Dr. Pennebaker
bahwa menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang
dialami menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan positif, dan
kesehatan yang lebih baik. Sementara itu, mengacu pada pendapat Fatimah Merisi
bahwa menulis dapat mengencangkan kulit di wajah dan membuat awet muda.

C. Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan ide, gagasan, perasaan pikiran,
pendapat secara jelas dan efektif kepada pembaca, adapun beberapa tujuan
menulis adalah:
1. Untuk memberikan suatu informasi.
2. Untuk meyakinkan atau mendesak.
3.Untuk menghibur atau menyenangkan
4.Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat

7
Hugo Hartig dalam merumuskan tujuan menulis:
1.Tujuan penugasan sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang
yang menulis melakukan nya karena tugas yang diberikan kepadanya
2.Tujuan altruistik, penulis bertujuan pembaca, menghindarkan untuk
menyenangkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca memahami,
menghargai perasaan dan penalaranya, ingin membuat hidup para pembaca lebih
mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3.Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan
yang diutarakan.
4.Tujuan informasional penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan
kepada para pembaca
5.Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau
menyatakan dirinya kepada pembaca.
6.Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan
mencapai norma artistik, nilai-nilai kesenian.
7. Tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.

Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang ingin dicapai
seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut.
1. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
2. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan
3. Menjadikan pembaca beropini.
4. Menjadikan pembaca mengerti
5. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
6. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan
seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral,
nilai kemanusiaan dan nilai estetika.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan


menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai
dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berpikir, berpendapat atau
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan.

8
D. Jenis-jenis Menulis

Jenis-jenis Menulis Keterampilan menulis dapat terlaksana dengan maksimal


dengan cara menyesuaikan tujuan menulis dengan jenis berbicara itu sendiri.
Keterampilan menulis terbagi dalam beberapa jenis seperti yang dikemukakan
oleh Kudharu dan Slamet (2012:101) ialah sebagai berikut:
1. Deskripsi (Pemerian) adalah ragam wacana yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan- kesan dari pengamatan, pengalaman,
dan perasaan penulis.
2. Narasi (penceritaan atau pengisahan) adalah ragam wacana yang menceritakan
proses kejadian suatu peristiwa.
3. Eksposisi (paparan) adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan suatu hal yang dapat
memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
4. Argumentasi (pembahasan atau pembuktian) adalah ragam wacana yang
dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca akan kebenarannya disampaikan oleh
penulisnya.
5. Persuasi adalah ragam wacana yang ditunjukkan untuk mempengaruhi sikap
dan pendapat pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penulisnya.

Seiring dengan pendapat tersebut, Merrina dan Wahyu (2013:4) mengemukakan


jenis-jenis menulis menjadi 5 jenis yaitu:
1. Deskripsi adalah tulisan yang melukiskan kesan panca indera semata
dengan teliti dan sehidup-hidupnya agar pembaca atau pendengar dapat
melihat, mendengar, merasakan, menghayati, dan menikmati seperti apa yang
didengar, dilihat dan dirasa oleh penulis.
2. Eksposisi adalah tulisan yang berisi paparan atau memberi penjelasan
kepada pembaca, agar paparan yang ditulis semakin jelas biasanya penulis
menyertakan gambar.
3. Argumentasi berasal dari kata argumen yang berarti pendapat atau alasan,
jadi argumentasi adalah tulisan yang mengemukakan alasan, evidensifakta,
data yang kuat serta meyakinkan, sehingga orang lain akan berpengaruh dan
membenarkan pendapat, gagasan, sikap, dan pembicaraan pengarang, penutup
dari tulisan argumentasi berupa kesimpulan

9
4. Persuasi adalah tulisan yang mirip dengan bentuk tulisan argumentasi
perbedaannya adalah jika persuasi bertujuan untuk mempengaruhi atau bahkan
untuk mengajak pembaca atau pendengar dengan bukti dan alasan yang dapat
diterima oleh akal sehat sedangkan tujuan untuk tulisan argumentasi adalah
untuk meyakinkan pendapat, keyakinan, gagasan, dan ide kepada pendengar
atau pembaca.
5. Narasi adalah tulisan yang menyajikan serangkaian peistiwa atau tindakan
yang biasanya disusun menurut urutan waktu atau peristiwa
(kronologis)Menurut Taufina (2015: 246) selain menulis deskripsi,
argumentasi, eksposisi, narasi, dan persuasi, masih ada bentuk menulis yang
lainnya untuk diajarkan di SD yaitu:

1. Menulis Permulaan dengan Huruf Kecil


Menulis permulaan dengan menggunakan huruf kecil diajarkan di kelas I
semester I SDMenulis permulaan dengan menggunakan huruf kecil pada
dasarnya merupakan proses peniruan dari apa yang dituliskan oleh guru di
papan tulis oleh para siswa. Menulis permulaan lebih diutamakan kepada
pengenalan huruf melalui kata-kata dan kalimat fungsionalMenulis permulaan
biasanya dilengkapi pula dengan ilustrasi gambar yang sesuai dengan isi
cerita atau kalimat yang harus ditulis oleh siswa. Menulis permulaan di SD
dapat dilakukan dengan tahapan, yaitu:

a. Berlatih menulis di awang-awang Berlatih menulis di awang-awang


merupakan latihan menulis yang dilakukan oleh siswa kelas pertama di kelas
satu sekolah dasar. Menulis di awang-awang atau menulis di udara dapat
dilakukan dengan memegang pensil dengan benar, kemudian
menggerakkan tangan di udara membentuk garis lurus verticalgaris lurus
horizontal, garis zig-zagdan garis lengkungSiswa diajak juga menulis huruf
volak dan huruf konsonan

b. Berlatih menulis di punggung teman


Menulis di punggung teman dapat dilakukan dengan menuliskan huruf yang
membentuk kata tertentu dan meminta teman menebak katanya Kata yang
bisa digunakan bisa berupa nama nama, kata benda, dan contoh kata-kata
sederhana yang lainnya.

c. Berlatih menulis di pasir

10
Menulis di pasir dilakukan dengan menggerakkan tangan membentuk
hurufangka, atau kata di atas media pasar. Siswa menulis dengan
menggunakan jari telunjuk
d. Berlatih mengeblat
Mengeblat yaitu meniru atau menebalkan suatu tulisan
dengan menindas tulisan yang telah adaeBerlatih menulis huruf lepas
Setelah semua anak dapat melakukan latihan sampai 7. maka anak telah siap
untuk latihan menulis hurufHuruf yang dimaksud disini adalah huruf kecil

2. Menulis Tegak Bersambung


Menulis huruf tegak bersambung bisa dimulai dari menulis huruf tunggalsatu
suku katasatu katadan satu kalimat

3. Menulis Permulaan dengan Huruf Kapital pada Huruf Awal Kata


Permulaan KalimatSiswa ditugaskan untuk menceritakan kembali sebuah
bacaan secara tertulis sehingga dapat dibantu untuk menentukan penggunaan
huruf awal pada awal kalimat

4. Menulis Ejaan
Menulis sesuai dengan ketentuan yang harus dilaksanakan dalam menuliskan
kata-kata dengan hurufSeperti menulis huruf besar untuk huruf pertama nama
orang.

5. Menulis Formulir
Jenis menulis yang dilakukan pada sebuah formulir atau blanko yang harus
diisi sesuai dengan tujuan dari formulir
6. Menulis Laporan
Menulis dengan tujuan menyampaikan dan menyajikan sebuah bahan materi
7. Menulis Telegram
Jenis menulis yang isinya berupa informasi atau pernyataan yang isinya
segera diketahui oleh pembaca.
8. Menulis Teks Pidato
Jenis menulis yang digunakan untuk persiapan dalam sebuah pidato secara
lisan. Menurut Septia, 2016: 10, berdasarkan jenjang kelas di SD
pembelajaran menulis dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
a. Pembelajaran Menulis Permulaan

11
Kegiatan ini biasa disebut dengan hand writing, yaitu cara merealisasikan
simbol-simbol bunyi dan cara menulisnya dengan baik dan benar. Tingkatan
ini terkait dengan strategi atau cara mewujudkan simbol- simbol bunyi bahasa
menjadi huruf- huruf yang dapat dikenali secara konkret. Tujuan menulis
permulaan adalah agar siswa dapat menulis katakatadan kalimat sederhana
dengan tepatPada menulis permulaan siswa diharapkan untuk dapat
memproduksi tulisan dapat dimulai dengan tulisan eja. Ruang lingkup
pembelajaran menulis di kelas rendah antara lain sebagai berikut:

1) Kelas I (satu)

Menulis permulaan di kelas I ini menggunakan huruf-huruf kecil, tujuannya


siswa dapat memahami cara menulis permulaan dengan ejaan yang benar dan
mengkomunikasikan ide/ pesan secara tertulis, materi pelajaran menulis
permulaan dikelas I SD disajikan secara bertahap dengan menggunakan
pendekatan huruf, suku katakata-kata atau kalimat.

2) Kelas II (dua)

Menulis permulaan di kelas II ini menggunakan huruf-huruf besar pada pada


awal kalimat dan penggunaan tanda bacatujuannya siswa memahami cara
menulis permulaan dengan ejaan yang benar dan mengkomunikasikan ide/
pesan secara tertulis, untuk memperkenalkan cara menulis huruf besar di
kelas II S mempergunakan pendekatan spiral maksudnya huruf demi huruf
diperkenalkan secara berangsur- angsur sampai pada akhirnya semua huruf
dikuasai oleh para siswa

Pembelajaran Menulis Lanjutan (Pemahaman)


Pembelajaran menulis ini terdapat dikelas IIIIV, VVI Tujuan menulis lanjut
adalah agar siswa mampu menuangkan pikiran dan perasaannya. dengan bahasa
tulis secara teratur dan teliti. Yang membedakan menulis permulaan dengan
menulis lanjut adalah adanya kemampuan untuk mengembangkan skema yang ada
yang telah diperoleh sebelumnya untuk lebih mengembangkan hal-hal yang akan
ditulis

12
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis menulis dapat
disimpulkan yaitu menulis deskripsieksposisiargumentasinarasi, persuasi, dan
menulis di SD.

E. Proses Menulis

Keterampilan menulis dalam pelaksanaannya hampir sama dengan


keterampilan berbahasa lainnya yang mempunyai tahapan dalam proses
pelaksanaannya. Ada beberapa proses yang dilalui dalam keterampilan menulis
sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang dapat mencapai tujuan yang
diinginkan, seperti yang dikemukakan Aleka (2010:107) proses menulis adalah:

1. Persiapan (preparation)
a. Buat kerangka tulisan (outline)
b. Temukan idiom yang menarik (eye catching)
c.Temukan kata kunci (key word)

2. Menulis (Writing)
a. Ingatkan diri agar tetap logis
b. Baca kembali setelah menyelesaikan satu paragraf
c. Percaya diri akan apa yang telah ditulis

3. Editing
a. Perhatikan kesalahan kata, tanda baca, dan tanda hubung
b. Perhatikan hubungan antar paragraf
c. Baca esai secara keseluruhan

Proses menulis menurut Weaver (dalam Kundharu dan Slamet, 2013: 106) yakni:
(1) persiapan penulisan (rehearsing),
(2) pembuatan draft (drafting)
(3) perevisian (revising),
(4) pengeditan (editing),
(5) pemublikasian (publishing)"

13
Sedangkan Yunus (2013:194) mengemukakan bahwa proses menulis melalui tiga
tahapan yaitu: "Tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis".
MCkay (dalam Taufina, 2015:252) mengemukakan tujuh tahap proses menulis,
yaitu:
(1) Pemilihan dan pembatasan masalah
(2) pengumpulan bahan
(3) penyusunan bahan
(4) pembuatan kerangka karangan
(5) penulisan naskah awal
(6) revisidan
(7) penulisan naskah akhir

Menurut Slamet (200989) proses menulis melalui tahapan-tahapan sebagai


berikut:
a. Tahapan pramenulis
1) Memilih topik
2) Menentukan tujuan menulis
3) Mengindentifikasikan pikiran-pikiran berkaitan dengan topik serta
merencanakan pengerorganisasiannya
4) Memilih bentuk karangan berdasarkan pembaca yang dituju dan tujuan
penulisan

b. Tahapan penulisan draf


Dalam tahapan ini penulis penulis menuangkan gagasan, pikiran, dan
perasaannya ke dalam tulisan begitu saja dalam drafkasar. Dalam menuangkan
gagasan, pikiran, dan perasaannya penulis menggunakan pokok-pokok pikiran
informasi data dan mengorganisasi penulisan sebagaimana telah direncanakan.

c. Tahapan revisi
Dalam tahapan ini penulis merevisi draf yang telah disusunnya. Revisi
dilakukan dengan:
1) Menambah informasi
2) Mempertajam perumusan
3) Merubah urutan pikiran
4) Membuang informasi yang tidka relevan
5) Menggabungkan pikiran-pikiran, dan sebagainya.

14
d.Tahapan editing
Dalam tahapan ini penulis mengedit tulisannya dengan jalan :
1) Membaca seluruh tulisan
2) Memperbaiki pilihan kata yang kurang tepat
3) Memperbaiki salah ketik
4) Memperbaiki teknik penomoran
5) Memperbaiki ejaan dan tanda baca

Erdem (dalam jurnal internasional, 2014: 178) mengungkapkan bahwa "to


see the ability investigated the development writing skillsIn what follows, we
define things to watch out for"Untuk melihat kemampuan keterampilan menulis,
berikut kami jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Planning Skills (Rencana Penulisan)
2) High-level writing processes (Proses penulisan tingkat tinggi)
3) Writing quality (Kualitas Tulisan)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap


menulis yaitu tahap pramenulis, tahap menulis dan tahap pasca menulis.

F. Strategi Menulis

Strategi menulis digunakan untuk membentuk kreatifitas menulis sehingga


tujuan dari menulis itu dapat tersampaikan secara maksimal. Banyak strategi yang
dapat digunakan seperti yang dikemukakan ASBroto (dalam Azlia, 2014:202)
menyatakan bahwa" metode SAS khususnya disediakan untuk belajar membaca
dan menulis permulaan di kelas permulaan sekolah dasar Metode SAS
mempunyai langkah-langkah berlandaskan operasional dengan urutan, Struktural
menampilkan keseluruhan, analitik melakukan proses penguraian, dan Sintetik
melakukan penggabungan kembali kepada bentuk struktural semula. Menurut
Prayitno (dalam Fakhrur, 2009: 82) "Strategi URW merupakan adaptasi
keterampilan mengidentifikasi dan mendeskripsikan bagian-bagian dalam sebuah
kalimat".

Sedangkan menurut Yunus (2013:199), ada beberapa metode atau model


pembelajaran menulis:
1. Model proses menulis

15
Model pembelajaran menulis yang menekankan aktivitas siswa menulis
sesuai dengan tahapan menulis itu sendiriDengan demikian siswa harus mampu
secara mandiri menemukan ide, mengorganisasi ide, dan reproduksi ide dalam
sebuah tulisan.
2. Model Bengkel Menulis (Writing Workshop)
Bengkel menulis adalah sebuah wilayah literasi siswa belajar proses menulis
melalui penyediaan waktu secukupnya oleh guru agar siswa secara pasti dapat
merencanakan, mengorganisasikan, dan menyajikan tulisannya. Dan
dikembangkan atas dasar proses menulis yakni: pramenulis, pembuatan draf,
revisi, editing dan publikasi tulisan.
3. Model Manulis Berbasis Genre (Genre-Based Writing)
Model pembelajaran menulis yang menekankan pentingnya pemahaman
sebuah teks sebagai bekal kegiatan menulis
4. Model Menulis Otentik
Model pembelajaran menulis yang menekankan kebebasan siswa. dalam
menentukan tema dan genre tulisan berdasarkan tulisannya.
5. Model Scaffolded Writing
Model scaffolded writing merupakan model pembelajaran menulis yang
seluruh perencanaan karangannya ditentukan oleh guruTujuan utama model ini
adalah agar siswa mengetahui bagaimana sebuah karangan dibuat berdasarkan
pengimajinasian, pemikiran, dan pengemasan yang dilakukan pengarang.
6. Model Menulis Kolaborasi
Model menulis kolaborasi merupakan model pembelajaran menulis yang
memanfaatkan pengamatan penyususnan karangan secara bersama- sama sebagai
dasar bagi penyususnan karangan secara mandiri. Berdasarkan pengertian ini
menulis kolaborasi diawali denga kegiatan menulis secara bersama-sama melalui
kegiatan urun rembuk ide dan diakhiri dengan menulis secara mandiri.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan banyak
strategi dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
tergantung apa yang akan kita pilih dan ingin kita capai dalam pembelajaran
tersebut.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Arikunto dkk (2007: 3) menyatakan penelitian tindakan kelas atau yang dikenal
dengan Classroom Action Research merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian ini merupakan salah satu strategi
pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses
pengembangan kemampuan dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan
kolaborasi.
Peneliti memilih jenis penelitian ini berdasarkan hasil observasi dan hasil
wawancara dengan guru kelas. Siswa kelas V mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas mengarang, dan hasil karya mereka masih belum memuaskan.
Penelitian yang dilakuakan adalah penelitian tindakan keas kolaboratif, yaitu guru
bekerja sama dengan orang lain, orang lain ini
bertindak sebagai peneliti sekaligus pengamat (Wahid Murni dan Nur Ali 2008:
15). Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas, kolaborasi
yang dimaksud adalah kolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan teknik
evaluasi.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

Menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam


mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca seperti yang dimaksud oleh pengarang. Agar komunikasi lewat lambang
tulis dapat tercapai seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan ide
atau gagasannya kedalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Dengan
demikian bahasa yang dipergunakan dalam menulis dapat menggambarkan
suasana hati atau pikiran penulis. Sehingga dengan bahasa tulis seseorang akan
dapat menuangkan isi hati dan pikiran.

Kata keterampilan berbahasa mengandung dua asosiasi, yakni kompetensi dan


performansi. Kompetensi mengacu pada pengetahuan konseptual tentang sistem
dan kaidah kebahasaan, sedangkan performansi merujuk pada kecakapan
menggunakan sistem kaidah kebahasaan yang telah diketahui untuk berbagai
tujuan penggunaan komunikasi. Seseorang dikatakan terampil menulis apabila ia
memahami dan dapat mengaplikasikan proses pegungkapan ide, gagasan, dan
perasaan dalam bahasa tulis dengan mempertimbangkan ejaan dan tata bahasa,
organisasi atau susunan tulisan, keutuhan (koherensi), kepaduan (kohesi), tujuan,
dan sasaran penulisan.

Kemampuan menulis seseorang akan menjadi baik apabila penulis memiliki


kemampuan untuk menemukan masalah yang akan di tulis, kepekaan terhadap
kondisi pembaca, kemampuan menggunakan bahasa Indonesia, kemampuan
memulai menulis dan kemampuan memeriksa karangan-karangan sendiri.
Kemampuan tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan kegiatan
membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.
Menurut Aleka (2010106)"menulis merupakan suatu proses kegiatan untuk
menciptakan suatu catatan, tulisan-tulisan, atau informasi pada suatu media
dengan menggunakan aksara". Selanjutnya H. G Tarigan (dalam Kundharu, 2013:
98) juga menyatakan bahwa "Keterampilan menulis pada hakikatnya ialah
melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami seseorang untuk dibaca orang lain yang dapat memahami bahasa dan
lambang-lambang grafis".

18
Menulis sangat dibutuhkan karena dengan kegiatan menulis dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi lisan maupun tulisan. Menulis adalah
pengetahuan akan huruf dan dapat merangkainya menjadi sebuah kata atau
kalimat yang mempunyai makna. Pembelajaran menulis di sekolah biasanya anak
terlebih dahulu mempelajari huruf vokal dan selanjutnya huruf konsonan.
Menurut Yunus (2013:182) menyatakan bahwa "menulis merupakan suatu
proses mengemukakan pendapat dan gagasan atas dasar masukan yang diperoleh
penulis dari berbagai sumber ide yang tersedia". Harja (dalam Susse, 2014:2013)
berpendapat "Menulis adalah menjelaskan bahasa lisan dan mungkin
menyuntingnya atau melahirkan pikiran dan perasaan seperti mengarang,
membuat surat, membuat laporan dan sebagainya".
Pengertian menulis diperjelas oleh Harris (dalam Taufina2015: 229) bahwa
"keterampilan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk
menyatakan idepikiranpendapatgagasan, atau perasaan kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa tulis". Selain itu, Tarigan (dalam Taufina, 2016:229)
menyatakan menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa berupa kegiatan menyampaikan pikiran,
idegagasan dan perasaan kepada pembaca melalui tulisan atau bahasa tertulis
secara logis dan sistematis. Manfaat Menulis mempunyai kegunaan yang
dirasakan oleh penulis ataupun pembacanya Sabar tidak (dalam Taufina2016:
230) mengenai manfaat kegunaan menulis yaitu sebagai berikut:

a. Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya dengan menulis,


seseorang dapat mengetahui sampai di mana pengetahunnya tentang suatu topik,
untuk mengembangkan sebuah topikpenulis harus berfikir untuk menggali
pengetahuan dan pengalamnya.

b. Penulis dapat terlatih dalam menggembangkan berbagai gagasan. Dengan


menulisseseorang terpaksa bernalarmenghubung-hubungkanserta membanding-
bandingkan fakta gagasannya. untuk mengembangkan berbagai

c. Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi


sehubungan dengan topik yang di tulis.

19
d. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis
mengenai fakta-fakta yang berhubungan.

e. Dengan menulisseseorang terdorong untuk terus belajar secara efektif

f. Penulis jadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi


penyadap informasi dari orang lain

g. Kegiatan menulis yang terencanakan akan membiaskan seseorang berfikir serta


berbahasa secara tertib dan teratur

Menurut Komaidi (2011:9) manfaat menulis antara lain:


a. Kalau kita ingin menulis pasti menimbulkan rasa ingin tahu (curiocity) dan
melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar
b. Dengan kegiatan menulis mendorong kita untuk mencari referensi seperti buku,
majalahkoran, jurnal dan sejenisnya.
c. Dengan aktifitas menuliskita terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen
kita secara runtut, sistematis dan logis.
d. Dengan menulis secara psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan dan
stres kita.
e. Dengan menulis dimana hasil tulisan kita dimuat oleh media massa atau
diterbitkan oleh suatu penerbit kita akan mendapatkan kepuasan batin karena
tulisan dianggap bermanfaat bagi orang lain.
f. Dengan menulis di mana tulisan kita dibaca oleh banyak orang membuat sang
penulis semakin populer dan dikenal oleh publik pembaca.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatasdapat disimpulkan bahwa manfaat dari


menulis itu adalah untuk mengetahui kemampuan dan potensi kita dalam
mengungkapkan pikiran, gagasan dan ide dalam bentuk bahasa

20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Menulis merupakan suatu proses berfikir dan proses yang dialami serta
dilakukan oleh sesorang yang dipergunakan untuk menyampaikan gagasan, pesan
dan juga informasi dengan melalui media kata-kata atau bahasa dan juga melalui
tulisan sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Tahapan-tahapan menulis ada
lima, yaitu: Tahap pratulis, Tahap pembuatan, Tahap revisi, Tahap penyuntingan
dan Tahap publikasi.
Tujuan menulis: Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data
maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta.
Manfaat menulis: Sarana untuk mengembangkan kepuasan pribadi,
kebanggaan dan rasa harga diri, Sarana untuk meningkatkan kesadran dan
penyerapan terhadap lingkungan sekeliling, Sarana untuk melibatkan diri dengan
penuh semangat dan Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mempergunakan bahasa.

B. Saran

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat kekurangan dari sana sini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat relevan dari pembaca guna memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik dan berguna bagi pembaca

21
DAFTAR PUSTAKA

Widyartono, D. 2011. Modul Keterampilan Menulis. Malang: Prodi


Diksasindo FIB UB.
Tarigan, (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit
Muchlisoh, (1993), Materi Pokok Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Universitas
Terbuka.
M. Atar Semi. (2007). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Syarif Elina, (2009). Pembelajaran Menulis.Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Aleka dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Azlia, Latae, dkk. 2014..
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis PermulaanSiswa Melalui Metode
SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten
Morowali.
(online).http://www.fkip.ac.id/ejournal/index.php/. Jurnal Ilmiah. Diakses
tanggaltanggal 20 September 2017Erdem. 2014.
Development of Planning and Revising and Their Contribution toWriting
Quality
. (online)http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer. Jurnal
Ilmiah.diakses tanggal 14 September 2017Faisal. 2016.
Keterampilan Berbahasa untuk Sekolah Dasar
. Jakarta: KencanaFakhrur, Saifudin. 2015.
Strategi Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasidengan Teknik Urai
Ruang Waktu (Urw) Di Kelas III Sekolah Dasar.
(online)http://www.journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka. JurnalIlmiah
diakses tanggal 21 September 2017Komaidi, Didik. 2011.
Panduan Lengkap Menulis Kreatif dan Praktek
.Yogyakarta : Sabda Media.Kundharu, Saddhono dan Slamet. 2013.
Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi)
. Bandung : Karya Putra Darwati.Kundharu, Saddhono. 2012.
Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Bandung: Karya Putra Darwati.Merrina, Andy Malladewi dan Wahyu
Sukartiningsih. 2013.
Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi, Ekspositori Melalui JurnalPribadi
Siswa Kelas IV SD Negeri Balaskumprik Surabaya

22
. (online).http://ejournal.unesa.ac.id/article/5238/18/article/pdf. Jurnal
Ilmiah.diakses tanggal 21 September 2017Septia. 2016.
Keterampilan Berbahasa untuk Anak Sekolah Dasar
. Bandung: Karya Putra Darwati

23
24

Anda mungkin juga menyukai