DISUSUN OLEH:
SILVIA MAHARANI (2210013411152)
AULIA PUTRI (2210013411160)
ROHIS AKBAR (2210013411011)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Erlina M.Pd
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita yang berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah penulis buat di masa akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan Makalah .......................................................... 4
D. Batasan Masalah......................................................................... 4
A. Definisi Menulis.......................................................................... 5
B. Manfaat Menulis.......................................................................... 6
C. Tujuan Menulis........................................................................... 7
D. Bentuk-Bentuk Tulisan................................................................ 9
E. Proses Menulis........................................................................... 13
F. Strategi Menulis .........................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 18
BAB V PENUTUP...................................................................................... 21
1. Kesimpulan............................................................................... 21
2. Saran..........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Oleh karena itu dalam pembelajaran cerpen ini seorang guru harus dapat
mengajarkan siswanya dengan berbagai cara untuk bagaimana siswa dapat memahami
penulisan cerpen salah satunya dengan menggunakan media gambar seri, dengan
menggunakan media gambar seri ini siswa dengan bebas menulis sesuai dengan gambar
yang dilihat.
Media gambar seri adalah urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan
dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.
Dikatakan gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki
hubungan keruntutan peristiwa. Asalan digunakannya media gambar seri adalah agar
media gambar tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang
kronologis dengan menghadirkan orang, benda, dan latar. Kronologi atau urutan
kejadian peristiwa dapat memudahkan siswa untuk menuangkan idenya dalam
kegiatan menulis.
Gambar seri juga merupakan komponen dari media gambar sebagai alat bantu
penyampaian materi pelajaran dan membantu mempercepat pemahaman atau
pengertian pada siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, gambar seri yang
dimaksud yaitu urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal
memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.
Sudjana dan Ahmad (2001: 2) menjelaskan bahwa “media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan
dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai siswa”. Beliau mengemukakan alasan
mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa, yaitu:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
3
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi Menulis?
2. Apa Saja Manfaat Menulis?
3. Apa Pula Tujuan Menulis?
4. Bagaimana Jenis-jenis Menulis?
5. Sebutkan Proses Menulis?
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas definisi menulis, manfaaat menulis, tujuan menulis, bentuk-
bentuk menulis, dan proses-proses menulis menurut para ahli.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Menulis
5
B. Manfaat Menulis
Menulis merupakan sebuah kebutuhan. Dalam kehidupan sehari-hari,
seseorang tak luput dari kegiatan beraksara tulis. Siswa SD/MI, SMP/Mts,
SMA/SMK/MA, mahasiswa Perguruan Tinggi, hingga orang-orang dewasa tentu
tak luput dari kegiatan menulis. Guru menulis di papan tulis untuk keperluan
kegiatan pengajaran di sekolah. Dosen pun demikian. Wartawan menulis berita di
koran. Pedagang pun membutuhkan alat tulis jika dia sedang menghitung total
harga yang harus dibeli pembeli. Bahkan, tukang judi pun membutuhkan alat tulis
untuk menghitung. Demikianlah, menulis memang sudah menjadi kebutuhan
hidup di zaman modern ini.
Menulis memang memiliki kelebihan khusus. Widodo dan Chasanah (1993)
menyatakan bahwa permasalahan yang rumit dapat dipaparkan secara jelas dan
sistematis melalui tulisan. Angka, tabel, grafik, dan skema dapat dipaparkan
dengan mudah melalui tulisan. Tulisan juga lebih mudah digandakan melalui
bantuan teknologi produksi. Karya-karya tulis memiliki daya bukti yang lebih
kuat. Selain itu, tulisan memiliki sifat permanen karena dapat disimpan dan lebih
mudah diteliti karena dapat diamati secara perlahan dan berulang-ulang.
Menulis juga memiliki nilai manfaat, baik secara materiil maupun nonmateril.
JK Rowling, penulis Harry Potter Selain mendapatkan kepuasan dalam proses
menulis kreatifnya, penulis ini menjadi terkenal di seluruh dunia dan
mendapatkan materi yang berlimpah melalui tulisannya. Inilah salah satu bukti
konkret manfaat menulis.
Manfaat-manfaat menulis banyak disampaikan oleh Para Ahli. Berikut adalah
manfaat menulis:
1. Percy (dalam Nuruddin, 2011:20—27) menyatakan beberapa manfaat
menulis, yaitu
a) sarana untuk mengungkapkan diri,
b) sarana untuk pemahaman, membantu mengembangkan kepuasan pribadi,
kebanggaan, perasaan harga diri,
c) meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan.
2. Komaidi (2011, 9—10) memberikan beberapa manfaat menulis. Manfaat
tersebut adalah a) menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam
melihat realitas kehidupan,
b) mendorong kita untuk mencari Treferensi lain, misalnya buku, majalah,
koran, jurnal, dan sejenisnya,
6
c) terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis,
dan logis,
d) mengurangi tingkat ketegangan dan stres,
e) mendapatkan kepuasan batin terlebih jika tulisan bermanfaat bagi orang lain
melalui media massa,
f) mendapatkan popularitas di kalangan publik.
3. Hernowo (2003:54) menyatakan lima manfaat dalam menulis, yaitu
a) menjernihkan pikiran,
b) mengatasi trauma,
c) membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru,
d) membantu memecahkan masalah, dan
e) membantu berpikir sistematis dan runtut ketika waktu terdesak.
4. Nuruddin (2011, 27—33) memberikan tujuh nilai (yang dianggap sebagai
sinonim manfaat) yang terkandung dalam menulis, yaitu
a) nilai kecerdasan,
b) nilai kependidikan,
c) nilai kejiwaaan,
d) nilai kemasyarakatan,
e) nilai keuangan,
f) nilai kefilsafatan,
g) nilai popularitas.
Lebih lanjut, dijelaskan Nuruddin (2011:11) bahwa menulis dapat membuat
perasaan dan kesehatan yang lebih baik. Mengacu pada pendapat Dr. Pennebaker
bahwa menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang
dialami menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan positif, dan
kesehatan yang lebih baik. Sementara itu, mengacu pada pendapat Fatimah Merisi
bahwa menulis dapat mengencangkan kulit di wajah dan membuat awet muda.
C. Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan ide, gagasan, perasaan pikiran,
pendapat secara jelas dan efektif kepada pembaca, adapun beberapa tujuan
menulis adalah:
1. Untuk memberikan suatu informasi.
2. Untuk meyakinkan atau mendesak.
3.Untuk menghibur atau menyenangkan
4.Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat
7
Hugo Hartig dalam merumuskan tujuan menulis:
1.Tujuan penugasan sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang
yang menulis melakukan nya karena tugas yang diberikan kepadanya
2.Tujuan altruistik, penulis bertujuan pembaca, menghindarkan untuk
menyenangkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca memahami,
menghargai perasaan dan penalaranya, ingin membuat hidup para pembaca lebih
mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3.Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan
yang diutarakan.
4.Tujuan informasional penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan
kepada para pembaca
5.Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau
menyatakan dirinya kepada pembaca.
6.Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan
mencapai norma artistik, nilai-nilai kesenian.
7. Tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang ingin dicapai
seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut.
1. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
2. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan
3. Menjadikan pembaca beropini.
4. Menjadikan pembaca mengerti
5. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
6. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan
seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral,
nilai kemanusiaan dan nilai estetika.
8
D. Jenis-jenis Menulis
9
4. Persuasi adalah tulisan yang mirip dengan bentuk tulisan argumentasi
perbedaannya adalah jika persuasi bertujuan untuk mempengaruhi atau bahkan
untuk mengajak pembaca atau pendengar dengan bukti dan alasan yang dapat
diterima oleh akal sehat sedangkan tujuan untuk tulisan argumentasi adalah
untuk meyakinkan pendapat, keyakinan, gagasan, dan ide kepada pendengar
atau pembaca.
5. Narasi adalah tulisan yang menyajikan serangkaian peistiwa atau tindakan
yang biasanya disusun menurut urutan waktu atau peristiwa
(kronologis)Menurut Taufina (2015: 246) selain menulis deskripsi,
argumentasi, eksposisi, narasi, dan persuasi, masih ada bentuk menulis yang
lainnya untuk diajarkan di SD yaitu:
10
Menulis di pasir dilakukan dengan menggerakkan tangan membentuk
hurufangka, atau kata di atas media pasar. Siswa menulis dengan
menggunakan jari telunjuk
d. Berlatih mengeblat
Mengeblat yaitu meniru atau menebalkan suatu tulisan
dengan menindas tulisan yang telah adaeBerlatih menulis huruf lepas
Setelah semua anak dapat melakukan latihan sampai 7. maka anak telah siap
untuk latihan menulis hurufHuruf yang dimaksud disini adalah huruf kecil
4. Menulis Ejaan
Menulis sesuai dengan ketentuan yang harus dilaksanakan dalam menuliskan
kata-kata dengan hurufSeperti menulis huruf besar untuk huruf pertama nama
orang.
5. Menulis Formulir
Jenis menulis yang dilakukan pada sebuah formulir atau blanko yang harus
diisi sesuai dengan tujuan dari formulir
6. Menulis Laporan
Menulis dengan tujuan menyampaikan dan menyajikan sebuah bahan materi
7. Menulis Telegram
Jenis menulis yang isinya berupa informasi atau pernyataan yang isinya
segera diketahui oleh pembaca.
8. Menulis Teks Pidato
Jenis menulis yang digunakan untuk persiapan dalam sebuah pidato secara
lisan. Menurut Septia, 2016: 10, berdasarkan jenjang kelas di SD
pembelajaran menulis dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
a. Pembelajaran Menulis Permulaan
11
Kegiatan ini biasa disebut dengan hand writing, yaitu cara merealisasikan
simbol-simbol bunyi dan cara menulisnya dengan baik dan benar. Tingkatan
ini terkait dengan strategi atau cara mewujudkan simbol- simbol bunyi bahasa
menjadi huruf- huruf yang dapat dikenali secara konkret. Tujuan menulis
permulaan adalah agar siswa dapat menulis katakatadan kalimat sederhana
dengan tepatPada menulis permulaan siswa diharapkan untuk dapat
memproduksi tulisan dapat dimulai dengan tulisan eja. Ruang lingkup
pembelajaran menulis di kelas rendah antara lain sebagai berikut:
1) Kelas I (satu)
2) Kelas II (dua)
12
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis menulis dapat
disimpulkan yaitu menulis deskripsieksposisiargumentasinarasi, persuasi, dan
menulis di SD.
E. Proses Menulis
1. Persiapan (preparation)
a. Buat kerangka tulisan (outline)
b. Temukan idiom yang menarik (eye catching)
c.Temukan kata kunci (key word)
2. Menulis (Writing)
a. Ingatkan diri agar tetap logis
b. Baca kembali setelah menyelesaikan satu paragraf
c. Percaya diri akan apa yang telah ditulis
3. Editing
a. Perhatikan kesalahan kata, tanda baca, dan tanda hubung
b. Perhatikan hubungan antar paragraf
c. Baca esai secara keseluruhan
Proses menulis menurut Weaver (dalam Kundharu dan Slamet, 2013: 106) yakni:
(1) persiapan penulisan (rehearsing),
(2) pembuatan draft (drafting)
(3) perevisian (revising),
(4) pengeditan (editing),
(5) pemublikasian (publishing)"
13
Sedangkan Yunus (2013:194) mengemukakan bahwa proses menulis melalui tiga
tahapan yaitu: "Tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis".
MCkay (dalam Taufina, 2015:252) mengemukakan tujuh tahap proses menulis,
yaitu:
(1) Pemilihan dan pembatasan masalah
(2) pengumpulan bahan
(3) penyusunan bahan
(4) pembuatan kerangka karangan
(5) penulisan naskah awal
(6) revisidan
(7) penulisan naskah akhir
c. Tahapan revisi
Dalam tahapan ini penulis merevisi draf yang telah disusunnya. Revisi
dilakukan dengan:
1) Menambah informasi
2) Mempertajam perumusan
3) Merubah urutan pikiran
4) Membuang informasi yang tidka relevan
5) Menggabungkan pikiran-pikiran, dan sebagainya.
14
d.Tahapan editing
Dalam tahapan ini penulis mengedit tulisannya dengan jalan :
1) Membaca seluruh tulisan
2) Memperbaiki pilihan kata yang kurang tepat
3) Memperbaiki salah ketik
4) Memperbaiki teknik penomoran
5) Memperbaiki ejaan dan tanda baca
F. Strategi Menulis
15
Model pembelajaran menulis yang menekankan aktivitas siswa menulis
sesuai dengan tahapan menulis itu sendiriDengan demikian siswa harus mampu
secara mandiri menemukan ide, mengorganisasi ide, dan reproduksi ide dalam
sebuah tulisan.
2. Model Bengkel Menulis (Writing Workshop)
Bengkel menulis adalah sebuah wilayah literasi siswa belajar proses menulis
melalui penyediaan waktu secukupnya oleh guru agar siswa secara pasti dapat
merencanakan, mengorganisasikan, dan menyajikan tulisannya. Dan
dikembangkan atas dasar proses menulis yakni: pramenulis, pembuatan draf,
revisi, editing dan publikasi tulisan.
3. Model Manulis Berbasis Genre (Genre-Based Writing)
Model pembelajaran menulis yang menekankan pentingnya pemahaman
sebuah teks sebagai bekal kegiatan menulis
4. Model Menulis Otentik
Model pembelajaran menulis yang menekankan kebebasan siswa. dalam
menentukan tema dan genre tulisan berdasarkan tulisannya.
5. Model Scaffolded Writing
Model scaffolded writing merupakan model pembelajaran menulis yang
seluruh perencanaan karangannya ditentukan oleh guruTujuan utama model ini
adalah agar siswa mengetahui bagaimana sebuah karangan dibuat berdasarkan
pengimajinasian, pemikiran, dan pengemasan yang dilakukan pengarang.
6. Model Menulis Kolaborasi
Model menulis kolaborasi merupakan model pembelajaran menulis yang
memanfaatkan pengamatan penyususnan karangan secara bersama- sama sebagai
dasar bagi penyususnan karangan secara mandiri. Berdasarkan pengertian ini
menulis kolaborasi diawali denga kegiatan menulis secara bersama-sama melalui
kegiatan urun rembuk ide dan diakhiri dengan menulis secara mandiri.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan banyak
strategi dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
tergantung apa yang akan kita pilih dan ingin kita capai dalam pembelajaran
tersebut.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Menulis sangat dibutuhkan karena dengan kegiatan menulis dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi lisan maupun tulisan. Menulis adalah
pengetahuan akan huruf dan dapat merangkainya menjadi sebuah kata atau
kalimat yang mempunyai makna. Pembelajaran menulis di sekolah biasanya anak
terlebih dahulu mempelajari huruf vokal dan selanjutnya huruf konsonan.
Menurut Yunus (2013:182) menyatakan bahwa "menulis merupakan suatu
proses mengemukakan pendapat dan gagasan atas dasar masukan yang diperoleh
penulis dari berbagai sumber ide yang tersedia". Harja (dalam Susse, 2014:2013)
berpendapat "Menulis adalah menjelaskan bahasa lisan dan mungkin
menyuntingnya atau melahirkan pikiran dan perasaan seperti mengarang,
membuat surat, membuat laporan dan sebagainya".
Pengertian menulis diperjelas oleh Harris (dalam Taufina2015: 229) bahwa
"keterampilan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk
menyatakan idepikiranpendapatgagasan, atau perasaan kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa tulis". Selain itu, Tarigan (dalam Taufina, 2016:229)
menyatakan menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa berupa kegiatan menyampaikan pikiran,
idegagasan dan perasaan kepada pembaca melalui tulisan atau bahasa tertulis
secara logis dan sistematis. Manfaat Menulis mempunyai kegunaan yang
dirasakan oleh penulis ataupun pembacanya Sabar tidak (dalam Taufina2016:
230) mengenai manfaat kegunaan menulis yaitu sebagai berikut:
19
d. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis
mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menulis merupakan suatu proses berfikir dan proses yang dialami serta
dilakukan oleh sesorang yang dipergunakan untuk menyampaikan gagasan, pesan
dan juga informasi dengan melalui media kata-kata atau bahasa dan juga melalui
tulisan sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Tahapan-tahapan menulis ada
lima, yaitu: Tahap pratulis, Tahap pembuatan, Tahap revisi, Tahap penyuntingan
dan Tahap publikasi.
Tujuan menulis: Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data
maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta.
Manfaat menulis: Sarana untuk mengembangkan kepuasan pribadi,
kebanggaan dan rasa harga diri, Sarana untuk meningkatkan kesadran dan
penyerapan terhadap lingkungan sekeliling, Sarana untuk melibatkan diri dengan
penuh semangat dan Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mempergunakan bahasa.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat kekurangan dari sana sini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat relevan dari pembaca guna memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik dan berguna bagi pembaca
21
DAFTAR PUSTAKA
22
. (online).http://ejournal.unesa.ac.id/article/5238/18/article/pdf. Jurnal
Ilmiah.diakses tanggal 21 September 2017Septia. 2016.
Keterampilan Berbahasa untuk Anak Sekolah Dasar
. Bandung: Karya Putra Darwati
23
24