Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu

PENERAPAN MEDIA CAPCUT DALAM PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT

OLEH:

LA ODE MUHAMMAD HAFIQ SALSABIL

A1M121013

ANDI FAUZAN IKHSAN SHADIQ

A1M121039

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….

A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………...........……
C. Tujuan………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………

A. Pengertian Teks Anekdot……………………………………………...……


B. Struktur Teks Anekdot……………………………………………...………
C. contoh Teks Anekdot……………………………………………….....……
D. Media Pembelajaran Capcut…………………………………………….......
E. Efektivitas Capcut Dalam Pembelajaran Teks Anekdot……………….....…
F. Penerapan Media Capcut Dalam Gaya Belajar Siswa……………………....

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….

A. Simpulan…………………………………………………………….....……
B. Saran…………………………………………………………………...……

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode penelitian das sein dan das sollen menggunakan Metode Pendekatan, Penelitian
ini termasuk dalam bentuk penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang memberi
pemahaman terhadap permasalahan norma yang dialami oleh ilmu hukum dogmatif dalam
kegiatannya mendeskripsikan norma hukum, merumuskan norma hukum (membentuk peraturan
perundang-undangan), dan menegakkan norma hukum (praktik yudisial). Tipe Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, untuk memperoleh kejelasan
penyelesaian masalah dan ditarik kesimpulan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Pada data sekunder, Penulis membagi menjadi 3 (tiga), yaitu sumber
hukum primer, sumber hukum sekunder, sumber hukum tersier. Teknik Analisis Data yang
diperoleh akan dianalisis secara analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulannya adalah
Perkembangan Penerapan Teori Hukum Pembangunan Dalam Sistem Hukum Nasional.
Perkembangan sistem hukum nasional tentunya merupakan input dari lapisan masyarakat dalam
melihat pelaksanaan sistem hukum yang ada saat ini.

Idealnya, dalam pendidikan agama Islam di madrasah atau di llngkungan sekolah umum.
dihadirkan suasana belajar mengajar yang kondusif, aktif, persuasif dan dialogis. Hal ini
dimaksudkan agar para peserta didik merasa enjoy dalam belajar dan antusias dalam
melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan dengan proses pembelajaran..Untuk hal tersebut,
tentu membutuhkan seorang guru yang profesional, sehlngga dapat menampilkan keahllannya,
termasuk dalam mengaplikasikan dan memilih metode-metode pembelajaran yang tepat,
sehlngga efektif dan eflsien di depankelas. . Namun kenyataannya, saat Ini masih terdapat jarak
antara das sein dengan das sollen. Walikota Jogja Herry Zudiyanto dalam sebuah dialog di Pusat
Studi Islam UN menslnyalir masih banyaknya guru yang cenderung menggurui murid. Menurut
Herry, paradigma Ini harus diubah agar guru menjadikan siswanya sebagai teman berdiskusi
sehlngga proses belajar mengajar dapat lebih bergairah (KR,14Maret2004).

Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak,


keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan
itu erat berhubungan dengan proses proses yang mendasari bahasa. Melatih keterampilan
berbahasa berarti pula melatih kemampuan berpikir. (Tarigan, 1986:1). Sebagai salah satu aspek
keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari
proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus mata
pelajaran Bahasa Jerman dicantumkan empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
siswa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan
keterampilan menulis. Menulis memang harus melalui proses belajar dan berlatih. Semakin
sering belajar dan berlatih, tentu semakin cepat terampil. Siswa yang sudah biasa menuliskan
sebuah ide, gagasan, pendapat, atau perasaannya, maka dia tidak akan mengalami kesulitan
ketika harus menulis. Berbeda halnya dengan siswa yang jarang atau bahkan sama sekali tidak
pernah membuat sebuah karya tulis. Tentunya siswa tersebut akan mengalami banyak kesulitan
ketika menulis bahasa Jerman. Agar siswa dapat menghasilkan tulisan yang baik, dibutuhkan
suatu pembelajaran menulis yang efektif, sedangkan untuk mencapai pembelajaran yang efektif
diperlukan suatu pendekatan yang tepat. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan
proses. Pendekatan proses dalam pembelajaran menulis menitikberatkan pada proses
menghasilkan suatu tulisan. Guru tidak hanya mengevaluasi hasil akhir tulisan siswa, tetapi juga
harus membimbing siswanya sejak awal perencanaan menulis sampai siswa menghasilkan
tulisan. Istilah pembelajaran dipakai untuk menunjukkan proses yang menekankan pada pola
interaksi antara guru dan siswa, interaksi antara kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran
memiliki pengertian yang di dalamnya mencakup sekaligus proses mengajar yang berisi
serangkaian perbuatan guru untuk menciptakan situasi kelas dan proses belajar yang terjadi pada
diri siswa yang berisi perbuatan siswa untuk menghasilkan perubahan pada diri siswa sebagai
akibat dari kegiatan belajar mengajar. Situasi kelas yang termotivasi dapa tmemperbaiki proses
belajar dan perilaku para siswa.

Siswa yang termotivasi untuk belajar akan tertarik dengan berbagai tugas belajar yang
sedang dikerjakan, menunjukkan ketekunan tinggi, dan variasi belajarnya juga lebih banyak.
Untuk itu, guru hendaknya mampu menciptakan lingkungan belajar yang dapat memberikan
rangsangan atau tantangan. Dengan penggunaan media dalam pembelajaran menulis, diharapkan
para siswa lebih tertarik untuk belajar secara aktif. Menurut Hamalik (dalam Arsyad (2014:15-
16) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teks anekdot?
2. Strktur apa saja yang ada pada teks anekdot?
3. Apa itu media pembelajaran capcut?
4. Bagaimana efektivitas penggunaan media capcut dalam melakukan pembelajaran?
5. Apakah media capcut secara optimal dapat menghambat berbagai gaya belajar siswa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu teks anekdot
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur teks anekdot
3. Mengetahui bagaimana media pembelajaran capcut
4. Mengetahui efektivitas media capcut dalam pembelajaran
5. Mengetahui bagaiamana penerapan media pembelajaran capcut dalam gaya belajar
siswa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teks Anekdot


Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin
menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan
dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian
nyatamelibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di
suatu tempatyang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat
penceritaan kembalidapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi,
sesuatu yang diceritakankembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang menghibur,
anekdot bukanlah lelucon,karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk
membangkitkan tawa, tetapi untukmengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum
daripada kisah singkat itu sendiri, atauuntuk melukiskan suatu sifat karakter dengan
ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya

B. Struktur Teks Anekdot

Teks Anekdot memiliki 5 struktur, diantaranya :

1. Abstraksi, adalah bagian awal yang berfungsi memberi gambaran isi teks.
2. Orientasi, adalah bagian yang menunjukkan kejadian awal cerita atau latar
belakang bagaimana peristiwa terjadi.
3. Krisis, adalah bagian hal atau masalah unik atau tidak biasa yang terjadi pada diri
penulis maupun orang yang diceritakan.
4. Reaksi, adalah bagian di mana penulis atau orang yang diceritakan
menyelesaikanmasalah yang timbul pada bagian krisis.
5. Koda, adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga member kesimpulan
tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang diceritakan
C. Contoh Teks Anekdot
Seperti Pejabat
Pagi hari sebelum pelajaran dimulai di Sekolah Menengah Atas Pelita, Ibu Guru
Indah memberikan nasihat kepada seluruh kelas mengenai masa depan. “Kalian ini harus
belajar dengan giat ya, biar nanti pas gede bisa jadi kayak pejabat, dokter, insinyur… Ya
pokoknya sukses lah!” katanya.
“Amiiin.” jawab murid-muridnya serentak. Satu jam kemudian, Ibu Indah sedang
memberi penjelasan mengenai kingdom Plantae saat ia melihat Doni, salah satu
muridnya, yang tertidur lelap di mejanya.
Lalu ia berjalan menghampiri meja Doni yang berada di pojokan kelas dan
menanyainya dengan nada yang tegas dan keras “Doni, kenapa kamu tidur?!”. Doni pun
langsung terbangun. “Lho, bukannya Ibu yang mau kami agar seperti para pejabat?”
dijawab olehnya, dengan mata yang masih tersayu-sayu.
Ibu Indah hanya dapat menggelengkan kepala dan tersenyum seraya murid-murid
lainnya tertawa mendengar jawaban Doni. Ia berkata “Doni, yang diambil sifat yang baik
-baik saja yaa!” dan kelas pun kembali belajar biologi dengan suasana kondusif.

D. Media Pembelajaran Capcut


CapCut adalah sebuah aplikasi penyunting video yang memungkinkan pengguna
untuk membuat, mengedit, dan memperindah video dengan berbagai fitur kreatif.
Dikembangkan oleh ByteDance, yang juga menciptakan aplikasi populer seperti TikTok,
CapCut menawarkan berbagai alat pengeditan, efek visual, dan musik untuk
mempermudah pembuatan konten multimedia. Aplikasi ini umumnya digunakan oleh
pengguna untuk membuat dan memodifikasi video dengan cara yang menarik dan
kreatif.
Penggunaan aplikasi CapCut dalam media pembelajaran dapat mencakup
pembuatan dan penyuntingan video pembelajaran. Guru atau instruktur dapat
menggunakan CapCut untuk membuat konten yang menarik, menjelaskan konsep-
konsep pelajaran, atau menggambarkan demonstrasi. Aplikasi ini dapat memungkinkan
pengguna untuk menggabungkan gambar, teks, dan efek visual sehingga meningkatkan
daya tarik dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

E. Efektivitas CapCut dalam pembelajaran teks anekdot

Aplikasi CapCut dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran teks anekdot


dengan memberikan dimensi visual dan audio pada cerita. Guru atau siswa dapat
menggunakan CapCut untuk:
1. Visualisasi: Membuat visualisasi cerita anekdot dengan gambar atau klip video dapat
membantu siswa memahami konteks dan detail cerita secara lebih mendalam.
2. Pengaturan Tata Suara: Menambahkan narasi, efek suara, atau musik latar dapat
meningkatkan daya tarik dan retensi informasi, membuat pembelajaran lebih
menarik.
3. Pengeditan Teks: Menyertakan teks pada video untuk menyajikan narasi atau dialog
cerita dapat membantu siswa dalam pemahaman teks secara keseluruhan.
4. Kreativitas Visual: Meningkatkan kreativitas dengan efek visual atau animasi untuk
menekankan poin tertentu dalam cerita, membuatnya lebih menarik bagi siswa.
5. Kolaborasi: Memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam membuat video-
anekdot, menggalang kolaborasi dan meningkatkan keterlibatan.

Banyak editor menggunakan berbagai aplikasi dalam pengeditan termasuk


Aplikasi Capcut, dan kami ingin menerapkan aplikasi capcut dalam media pembelajaran.
Dari sekian banyak karya yang diedit atau story yang telah saya tonton, sangat kurang
teks pembelajaran anekdot maka dari itu kami menerapkan hal baru dalam pembelajaran.

F. Penerapan Media CapCut dalam Gaya Belajar Siswa


Penerapan media CapCut dalam pembelajaran siswa dapat meningkatkan
keterlibatan dan kreativitas mereka. Dengan memanfaatkan fitur editing video, siswa
dapat membuat proyek multimedia yang menarik, seperti presentasi, tugas, atau
dokumentasi kegiatan belajar. Hal ini dapat memperkuat pemahaman konsep dan
memberikan platform untuk mengekspresikan ide secara visual. Selain itu, penggunaan
CapCut dapat mengembangkan keterampilan teknologi dan editing, yang relevan dalam
era digital saat ini.
Penerapan media CapCut dapat disesuaikan dengan berbagai gaya belajar siswa :

1. Visual (Gaya Belajar Visual): Siswa dapat membuat video eksplanasi, grafik, atau
animasi menggunakan CapCut untuk membantu pemahaman materi dengan lebih
baik.
2. Auditif (Gaya Belajar Auditori): Siswa dapat menciptakan narasi atau melibatkan
elemen suara dalam video mereka untuk meningkatkan pemahaman melalui
pendengaran.
3. Kinestetik (Gaya Belajar Kinestetik): Proses pengeditan video sendiri melibatkan
interaksi langsung dan tangan, sesuai dengan kecenderungan belajar kinestetik.
4. Sosial (Gaya Belajar Sosial): Kolaborasi dalam proyek video, baik dalam kelompok
atau kelas, dapat meningkatkan aspek sosial dan pembelajaran melalui diskusi.
5. Soliter (Gaya Belajar Soliter): Siswa yang lebih suka belajar sendiri dapat
menggunakan CapCut untuk membuat proyek pribadi yang mencerminkan
pemahaman individu mereka.
Dengan menyediakan berbagai opsi dan dukungan, penerapan CapCut dapat
disesuaikan dengan gaya belajar beragam, menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih berdaya bagi siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anekdot merupakan cerita singkat yang bermanfaat membantu untuk
menyampaikan suatukritik dan dapat dengan mudah diterima oleh masayarakat
sekitar, selain maksud darikritikanya telah tersampaikan, hiburan dan pembelajaran
yang dapat dipetik dari cerita tersebut juga dapat tersampaikan. Anekdot memiliki 2
unsur, yaitu : unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, latar, sudut pandang, dan
amanat) dan unsur kebahsaannya (kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat
berita). Struktur anekdot ada 5, yaitu : abstraksi, orientasi, krisis, reaksi,koda. Kaidah
yang dimiliki anekdot, antara lain : Menggunakan waktu lampau, Menggunakan
pertanyaan rotoris, Menggunakan kata sambung , Menggunakan karta kerja,
Menggunakankalimat perintah, Menggunakan kalimat seru.
B. Saran
Setelah memehami mengenai anekdot ini, sebaiknya jika kita ingin mengeritik
sesuatu,hendaknya melalui media yang tidak merugikan orang lain. Contoh melalui
anekdot.
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA/article/view/4898

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/laterne/article/view/18076

https://journal.uii.ac.id/Tarbawi/article/view/5985/5407

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230206121920-569-909393/teks-anekdot-
pengertian-tujuan-struktur-ciri-ciri-dan-contoh

Anda mungkin juga menyukai