Ayu Musfira
1751042030
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................... i
BAB 1 ................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II ...............................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................7
A. Tinjaun Pustaka ........................................................................ 7
1. Keterampilan Menulis .......................................................... 7
2. Teks Anekdot ..................................................................... 11
3. Media Pembelajaran ........................................................... 13
B. Kerangka Pikir ....................................................................... 19
C. Hipotesis Penelitian ................................................................ 22
BAB III ............................................................................................ 23
METODE PENELITIAN ............................................................... 23
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 23
B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................... 23
C. Definisi Operasional Variabel ................................................ 24
D. Populasi dan Sampel .............................................................. 25
E. Instrumen Penelitian ............................................................... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 26
G. Teknik Analisis Data ............................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 34
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan media film komedi merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran menulis teks anekdot. Mengapa, karena dapat meransang daya pikir
peserta didik agar mampu menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.
merupakan suatu hal yang memiliki peranan penting dalam pembelajaran untuk
maupun tulisan secara optimal. Karena dengan adanya bahasa, manusia dapat
berinteraksi serta mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan kepada orang lain.
belajar-mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Interaksi antara guru dan siswa
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008:
1
2
sifat terampil memanfaatkan ilmu tentang aksara atau system tulisan, struktur
bahasa, dan kosakata. Keterampilan dalam menulis tidak mungkin muncul secara
sendiri, akan tetapi harus melalui proses latihan dan praktik yang banyak dan
teratur (Tarigan, 2013: 3-4). Oleh karena itu, pembelajaran menulis perlu
ditumbuh kembangkan dalam dunia pendidikan karena dapat melatih siswa untuk
menulis bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 tidak hanya difungsikan sebagai
alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana berpikir. Bahasa merupakan sarana
direalisasikan dalam bentuk teks. Teks dimaknai sebagai kalimat atau tulisan yang
bermakna, yang memuat gagasan yang utuh. Pembelajaran berbasis teks inilah
siswa salah satunya adalah teks anekdot. Mata pelajaran teks anekdot diberikan
dan kaidah teks anekdot baik melalui lisan maupun tulisan. Indikator: Pengenalan
3
struktur teks anekdot, pengenalan ciri bahasa teks anekdot dan pemahaman isi
teks anekdot. Para siswa dituntut mampu membuat teks anekdot. Teks anekdot
2016: 81).
mata pelajaran bahwa pembelajaran menulis teks anekdot tidak terlalu diminati
oleh siswa SMK Negeri 4 Soppeng. Tingginya rasa tidak peduli dalam belajar
serta sulitnya bagi siswa untuk menemukan pikiran atau ide, kata-kata pembuka,
menyusun kata yang tepat, dan memadukan struktur dengan baik yang disesuaikan
dengan tema menjadi faktor utama yang menyebabkan kurangnya minat siswa
Salah satu pengaruh keberhasilan guru dalam mengajar yaitu alat atau
media pembelajaran video film komedi. Media merupakan alat bantu yang dapat
disampaikan oleh guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 425)
video merupakan bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi. film
menghadapi reaksi penonton juga secara langsung dan seketika (Papana, 2016: 6).
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang digunakan oleh Lasmi (2016)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hasil belajar menulis teks anekdot peserta didik kelas X SMK
2. Bagaimanakah hasil belajar menulis teks anekdot peserta didik kelas X SMK
3. Apakah ada pengaruh penggunaan media film komedi dalam menulis teks
anekdot terhadap hasil belajar peserta didik kelas X SMK Negeri 4 Soppeng?
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan yang
terhadap hasil belajar menulis teks anekdot peserta didik kelas X SMK Negeri
4 Soppeng.
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
khususnya yang akan meneliti atau mengkaji masalah yang relevan dengan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini menjadi media belajar dalam usaha melatih
kelas X.
mengajar dengan cara merangsang kreativitas dan proses berpikir siswa dalam
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaun Pustaka
1. Keterampilan Menulis
a. Pengertian Menulis
dan merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai oleh peserta didik. Di dalam dunia pendidikan menulis menjadi suatu
keterampilan yang akan tetap penting, sebab dengan menulis dapat membantu
grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami
ilmu tentang aksara, struktur bahasa, dan kosakata. Selanjutnya, menurut Suparno
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sejalan dengan itu,
7
8
atau tidak terbatas. Dalam hal ini, menulis itu membutuhkan pengalaman atau
pendapatnya dengan mudah dan lancar. Skemata adalah segala sesuatu yang
diketahui dan pengalaman yang dimiliki. Jadi semakin luas skemata seseorang,
b. Tujuan Menulis
tujuan utama dalam menulis yang dikemukakan oleh D’Angelo (dalam Salam,
2009: 2) yaitu:
informatif.
wacana persuasif.
3) Tulisan yang mengandung tujuan estetik untuk menghibur atau disebut dengan
4) Tulisan yang tujuannya untuk menyatakan perasaan dan emosi disebut wacana
ekspresif.
Tarigan, 2008: 25-26) tujuan penulisan itu ada tujuh bagian yaitu:
ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri; misalnya para siswa yang ditugaskan
tulisnya.
6) Tujuan kreatif (creative purpose) adalah jenis tulisan yang erat kaitannya
diri, karena menulis melibatkan diri untuk mencapai norma artistik atau seni
yang ideal.
c. Manfaat Menulis
1) Kegiatan menulis dapat menimbulkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang
ada di sekitar.
2) Kegiatan menulis dapat membuat seseorang untuk lebih semangat mencari dan
5) Kegiatan menulis merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
membantu perekonomian.
2007: 111), mengemukakan secara umum dengan menulis berbagai kegiatan yang
1) Mencari sumber informasi tentang topik tersebut. Wawasan tentang topik itu
2) Untuk menulis tentang sesuatu anda harus belajar tentang sesuatu serta
3) Menulis berarti menyusun pikiran atau gagasan secara selaras dan teratur.
Dengan demikian, anda menjelaskan sesuatu yang semula masih kurang jelas
4) Jika anda menulis, anda menuangkan pikiran anda ke atas kertas sehingga ada
jarak antara anda dengan hasil pemikiran itu. Dengan demikian, anda akan
menyelesaikannya.
2. Teks Anekdot
Teks anekdot merupakan karangan cerita atau kisah yang bias jadi
berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek dan
lucu tentang berbagai hal yang menarik seperti politik hukum, politik pendidikan,
sindiran, kritikan, dan sebagainya. Menurut Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) Teks
Anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan meninggalkan
12
kesan, biasanya tertuju pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya. Menurut Kosasih (2018 : 2) teks anekdot adalah teks yang berbentuk
Karena berisi kritikan, teks anekdot sering kali bersumber dari kisah-kisah nyata
dengan tokoh yang nyata dan terkenal. Anekdot tidak semata-mata menyajikan
hal-hal yang lucu, guyonan ataupun humor. Akan tetapi, terdapat pula tujuan
dibalik cerita lucunya itu, yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan
Seperti halnya dengan jenis teks yang lain, teks anekdot pun memiliki
teks anekdot.
6) Koda, Pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh di
dalam teks.
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius, secara harfiah, media berarti
perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan
Batasan lain pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di antaranya
Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2017 : 3) mengatakan bahwa media kalau
dipahami secara garis besar adalah materi, mansusia, atau peristiwa yang
14
dan buku teks merupakan media. Menurut Gagne’ dan Briggs (dalam Arsyad,
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang
terdiri dari antara lain foto, gambar, grafik, televise, computer, buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai).
Dengan kata lain, media merupakan bagian dari keseluruhan sumber belajar atau
sarana atau alat fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa
pembelajaran, Gerlach dan Ely (dalam Haling dkk, 2017: 161) membagi media
dalam dua pengertian yaitu media dalam arti sempit dan luas. Media dalam arti
arti sempit adalah grafik, potret, gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang
visual atau verbal. Sedangkan dalam arti luas yaitu orang, material, atau kejadian
Miarso (dalam Haling dkk, 2017: 161), media pembelajaran merupakan sesuatu
pembelajaran yang bermakna untuk siswa. Djuanda (2006: 102) menyatakan salah
15
satu usaha guru dalam meningkatkan kegairahan dan minat siswa dalam belajar,
keterampilan siswa.
dan Dayton (dalam Arsyad, 2017: 25) menentukan beberapa manfaat media dalam
pembelajaran yaitu:
atau nasihat pelajaran dalam jumlah yang lumanya banyak dan kemungkinan
dan spesifik.
perorang.
7. Perilaku tegas terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
8. Tindakan guru bisa berubah ke arah yang lebih tegas: beban guru untuk
ahli. Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2017: 28), mengusulkan manfaat media
3. Cara mengajar lebih bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dan guru tidak
Ada beberapa ragam media pendidikan yang disampaikan oleh para ahli.
Hamalik (2008: 50-51) menyusun media pendidikan menjadi lima yaitu (1) alat-
alat audio visual meliputi (a) media pendidikan tiga dimensi contohnya model,
benda asli, globe, pameran dan museum, (b) media pendidikan tanpa proyeksi
contohnya papan planet, diagram grafik, kartu gambar, papan tulis, (c) media
pendidikan yang menggunakan teknik contohnya film strip, rekaman, TV, slide,
movie film, komputer, (2) bahan-bahan cetakan atau bacaan berupa jurnal, koran,
Macam-macam media menurut Sudjana (2011: 3-4), yaitu (1) media dua
dimensi, yaitu: gambar, foto, bagan, grafik. (2) media tiga dimensi, yaitu: ragam,
padat, ragam penumpang, (3) media proyeksi, seperti: slide, film strips, OHP, dan
siswa, serta siswa bisa aktif berperan dalam suatu kegiatan belajar. Djamrah dan
Aswan (2006: 124-125) merealisasikan beberapa ragam media jika dilihat dari
jenisnya sebagai berikut: (1) Media visual, yakni media yang hanya menaruh
kepercayaan pada indra penglihatan. (2) Media auditif, yaitu media yang
radio. Ada yang hanya memperlihatkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai, slides (film bingkai), lukisan atau gambar. Ada pula yang
memperlihatkan gambar bergerak seperti film kartun dan film bisu. (3) Media
audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan gambar, terbagi
menjadi dua jenis yaitu audiovisual diam (sound slides, film rangkai suara) dan
media berbasis manusia, (2) media berbasis cetakan, seperti buku teks, jurnal,
majalah, dll. (3) media berbasis vissual, seperti gambar, diagram, peta, dll. (4)
media berbasis audiovisual, seperti lagu ataupun video. (5) media berdasarkan
pada komputer.
sesungguhnya. Hal inilah yang menjadikan media bagi guru untuk menumbuhkan
Film komedi yang berjenis humor dan komedi akan memperlihatkan suatu
adegan yang menyenangkan dan lucu. Di dalam sebuah film, suatu babak tidak
hanya memperlihatkan hiburan saja tetapi juga terdapat amanat baik pesan moral
maupun sosial. Sejalan dengan itu, gagasan cerita yang sama bisa dituliskan
kembali oleh siswa dalam bentuk teks anekdot. Film komedi sebagai media
pembelajaran ini harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Guru juga
19
harus bisa menggiring siswa untuk bisa menangkap adegan lucu dari tiap moment
di dalam film. Hasil belajar yang paling mudah adalah meniru. Ketika seorang
peserta didik bisa menuliskan kembali adegan di dalam film ke dalam bentuk teks
e. Pengelompokan belajar.
f. Mutu teknis.
penilaian di atas. Hal ini tentunya bergantung pada kemampuan guru dalam
yang baik.
B. Kerangka Pikir
anekdot adalah ragam teks yang didalamnya berisi cerita singkat yang memiliki
konten lucu, komedi dan humor. Di dalam keterampilan menulis teks anekdot,
menulis.
Media pembelajaran yang bisa dipilih sebagai pilihan atau cara untuk
menaikkan kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot adalah media film
gambar dan suara. Suara dan gambar bisa diterima oleh siswa sebagai pengalaman
nyata. Film komedi juga memiliki konten lucu, jalan cerita yang lucu dan
memiliki akhir cerita bahagia dan menyenangkan. Tentu ini searah dengan tujuan
pengalamannya sesudah menonton film komedi. Siswa bisa mengambil tema atau
keterampilan siswa dalam menulis teks anekdot, sebelum dan sesudah diajarkan
Pembelajaran Bahasa
Indonesia kurikulum
2013
Menulis
Analisis
Temuan
C. Hipotesis Penelitian
kebenarannya harus diuji secara empiris (Nazir, 1998: 182). Dilihat dalam
atau lebih. Hipotesis dalam peenelitian ini adalah “Adanya pengaruh penggunaan
media film komedi dalam menulis teks anekdot dengan sistem pembelajaran
daring terhadap hasil belajar peserta didik kelas X SMK Negeri 4 Soppeng”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tugas awal untuk tahu kemampuan awal siswa tahap (pretest). Selanjutnya, siswa
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel
bebas. Variabel bebas (X) ialah proses menggunakan media film komedi.
Sedangkan variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar menulis teks anekdot bahasa
Indonesia.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah “one group
23
24
O1 X O2
Keterangan:
(pretetst)
(posttest)
1. Media film komedi merupakan media film komedi yang digunakan untuk
merangsang daya imajinasi siswa dalam menulis teks anekdot. Media film
komedi yang digunakan yaitu film yang berjudul Stip & Pensil.
2. Hasil belajar menulis teks anekdot yaitu nilai pretest dan posttest siswa kelas
1. Populasi
NO KELAS JUMLAH
Jumlah 85 Orang
2. Sampel
Sampling yang artinya dalam menentukan sampel, peneliti memilih kelas secara
acak dan kemudian memasukkan peserta didik yang berada dalam kelas terpilih
Sampling dalam penarikan sampel karena populasi yang ada di SMK Negeri 4
mengundi kelas. Dengan demikian, sampel penelitian ini ditetapkan peserta didik
E. Instrumen Penelitian
Instrumenn penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tes unjuk
kerja yaitu keterampilan menulis teks anekdot dengan memanfaatkan media film
komedi.
Data hasil belajar pada penelitian ini diperoleh melalui tes yang diberikan
pada kelas yang diuji dengan tes unjuk kerja baik sebelum dan setelah pemberian
perorang dalam kelas. Skor tersebut menggambarkan hasil belajar yang diraih
oleh siswa. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada saat pandemi,
sehingga hasil belajar ini diperoleh melalui pembelajaran secara daring (online)
1. Pertama pemberian tes awal (pretest), melalui aplikasi grup WhatsApp siswa
film komedi. Siswa diberi waktu 2 hari untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan.
komedi pada siswa. Setelah itu siswa diberi waktu untuk menonton film
3. Kemudian dilanjutkan dengan tes akhir (posttest), yaitu siswa diberikan tes
untuk menulis teks anekdot berdasarkan film komedi yang telah mereka
orang yaitu peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar
data yaitu membuat daftar skor mentah atas nilai yang telah diperoleh.
Indonesia
orientasi.
sistematis
sistematis.
sistematis.
kata/ungkapan kadang-kadang
dan penggunaan
kosakata/ungkapan; makna
efektif.
konstruksi kalimat
komunikatif.
(diadaptasi dari buku guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik, 2014)
Keterangan:
berikut:
∑X
𝑋= 𝑁
Keterangan:
karakteristik hasil belajar peserta didik yang meliputi nilai tertinggi, nilai rata-rata,
nilai terendah, tingkat deviasi dan tabel distribusi frekuensi. Pada penelitian ini
80-89 B Tinggi
70-79 C Sedang
40-69 D Rendah
(Nurgiyantoro, 2009:399)
a. Uji Normalitas
penilaian yang digunakan adalah hasil belajar dikatakan mengikuti populasi yang
b. Uji Homogenitas
homogen. Data hasil belajar yang diperoleh dikatakan homogen jika p-value > ɑ =
0,05.
c. Uji Hipotesis
Haling, Abdul dan Pattaufi. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan
Penerbit UNM.
Lasmi, Atisra. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Karikatur dan Video Stand Up
Comedy Terhadap Kemahiran Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran
34
35
Papana, Ramon. 2016. Buku Besar Stand-Up Comedy Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia.