Anda di halaman 1dari 31

1

STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BERITA


KARYA SISWA KELAS VIII SMP N 1 2X11 KAYU TANAM

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Metode Penelitian


Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dibina oleh Prof. Dr. Syahrul R., M. Pd.

Fitri Mulyani

19016022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
G. Defenisi Operasional ............................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 13
C. Kerangka Konseptual ........................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 17
B. Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti ..................................................... 18
C. Data dan Sumber Data ......................................................................... 18
D. Istrumen Penelitian............................................................................... 19
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
F. Teknik Pengabsahan Data .................................................................... 26
G. Teknik Penganalisisan Data ................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 28

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keterampilan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan

gagasan atau ide dalam bentuk tulisan melalui kalimat-kalimat yang tersusun

secara utuh. Menurut Arianti (2020), keterampilan menulis merupakan

keterampilan yang sangat diperlukan untuk mengutarakan ide dan perasaan

dalam bahasa tulis agar orang lain dapat membaca dan memahami isi teks.

Menulis teks berita sangat bermanfaat bagi siswa yaitu bertujuan untuk

menarik minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Ramdhani (2019), penulisan berita sangat penting bagi siswa

yang terlibat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa diharapkan mampu

mengungkapkan gagasan. Keterampilan menulis menuntut siswa untuk

memiliki pemahaman yang mendalam tentang pembelajaran bahasa Indonesia.

Namun keterampilan menulis sering dianggap sulit untuk dipelajari. Hal ini

disebabkan dalam menulis seseorang membutuhkan konsentrasi penuh dalam

mengungkapkan gagasannya. Namavisayam, dkk (2017) menunjukkan bahwa

kesulitan yang di alami siswa dalam menulis disebabkan siswa kesulitan

dalam mengungkapkan ide, menyusun kalimat, dan paragraf dalam waktu

bersamaan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Deshpande (2014)

menunjukkan bahwa faktor kesulitan dalam keterampilan menulis yaitu ide,

kosakata, koherensi, dan gramatikal dalam keterampilan menulis.

Keterampilan menulis masih manjadi suatu tantangan bagi siswa karena

1
2

banyak siswa yang tidak terbiasa menulis serta mereka tidak mengetahui

langkah dan aspek dalam menulis.

Menurut Zainurrahman (2011: 128), teks adalah seperangkat

komponen bahasa baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dengan ukuran

tertentu, maksud tertentu, dan tujuan tertentu. Teks memiliki sifat terstruktur

dan mempunyai struktur yang teratur dengan bagian-bagiannya, jika ada

perubahan di satu bagian, maka akan ada efek sistematisnya. Teks terdiri dari

kata, kalimat, paragraf, atau wacana, yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang

diterima secara umumdan dipahami secara kognitif. Pembelajaran bahasa

tidak hanya memakai bahasa Indonesia sebagai alat untuk komunikasi, tetapi

juga harus mengetahui arti/cara memilih kata yang tepat berdasarkan tatanan

social-budaya masyarakat. Dengan demikian, pembelajaran berbasis teks

didasarkan pada prinsip bahwa bahasa juga dipandang sebagai teks.

Menurut kurikulum 2013 Sekolah Menengah (SMP) dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII, ada beberapa macam jenis teks yang

akan dibahsi. Jenis-jenis teks tersebut adalah teks berita, teks iklan, teks puisi,

teks drama, teks eksposisi, teks eksplanasi, teks ulasan, teks persuasi. Salah

satu teks yang harus dikuasai siswa adalah teks berita. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), berita merupakan cerita atau karangan mengenai

peristiwa nyata atau peristiwa yang sedang hangat. Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa teks berita adalah suatu bentuk teks, informasi

tentang peristiwa-peristiwa yang bersifat umum, yang baru saja terjadi dan

yang disebarluaskan oleh media massa. Suatu peristiwa atau kejadian dapat
3

diangkat menjadi sebuah berita jika peristiwa tersebut mengandung unsur 5W

1H, yaitu apa (what), siapa (who), when (kapan), where (dimana) ), why

(mengapa) dan how (bagaimana?)

Dalam menulis sebuah teks, siswa juga harus memperhatikan kaidah

kebahasaan yang digunakan karena setiap struktur teks memiliki kebahasaan

yang dipakai untuk mengekspresikan pikiran yang diinginkan dalam tiap

struktur teks. Kebahasaan suatu teks berhubungan dengan satuan-satuan

kebahasaan yang langsung membentuk teks tersebut, salah satunya adalah

kalimat. Siswa harus mampu menggunakan kalimat yang efektif dalam

memproduksi sebuah teks, khususnya teks berita. Hal ini dikarenakan berita

yang ditulis harus menggunakan bahasa yang sederhana agar informasi dan

pesan yang disampaikan bisa dengan mudah untuk dipahami dan diterima

oleh pembaca.

Hal yang sama juga dibuktikan dari hasil penelitian Febriantika dan

Widodo (2016:2) mengemukakan bahwa kalimat yang digunakan dalam

beritamemiliki kemampuan untuk mereproduksi ide atau pemikiran pembaca,

seperti yang ada dipikiran penulis. Distiani Liana dkk (2012: 176)

menunjukkan bahwa fakta yang ditemukan di lapangan mengenai kendala

yang dihadapi guru dan siswa dalam mengajarkan keterampilan menulis teks

berita . Pertama, banyak siswa mengeluh bahwa kesulitan dalam menulis teks

berita. Kedua, memberikan saran dan menerapkan metode pengajaran yang

kurang inovatif menjadi kendala utama yang dihadapi. Hal ini dapat

menimbulkan tumbuhnya rasa bosan pada diri siswa yang ditugaskan untuk
4

menulis teks berita. Menggunakan metode yang menarik merupakan salah

satu cara untuk merangsang minat siswa dalam menulis teks berita.

Pembelajaran mengenai teks berita baik dari segi struktur, isi, maupun

kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks berita. Dalam menulis teks berita,

akan lebih mudah jika Anda mengetahui struktur dan aturan bahasanya. Oleh

karena itu, siswa perlu memahami dan memperhatikan kaidah struktural dan

kaidah bahasa.

Masalah ini yang akan menjadi bahan kajian bagi peneliti berharap

siswa kelas VIII mampu menulis teks berita berdasarkan struktur dan kaidah

kebahasaannya. Penelitian ini tidak hanya berfokus pada struktur dan

kebahasaannya. Namun, juga menjadi pelajaran bagi peneliti untuk

menambahkan informasiatau wawasan tentang penggunaan struktur dan

bahasa yang benar. Karena dengan penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam membuat teks, khususnya teks berita.

Maka berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengambil

judul untuk mengetahui bagaimana struktur dan kaidah kebahasaan dalam teks

berita yang ditulis oleh siswa dengan judul” STRUKTUR DAN KAIDAH

KEBAHASAAN TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP N 1

2X11 KAYU TANAM”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,


5

rendahnya keterampilan menulis teks berita disebabkan oleh siswa belum

memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks berita. Kedua, siswa belum

bisa menulis teks berita sesuai tema yang akan dibuat.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan peneliti dibatasi

pada struktur dan kaidah kebahasaan teks berita karya siswa kelas VIII SMP N

1 2 X 11 Kayu Tanam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana struktur teks berita karya siswa kelas VIII SMP N 1

2X11 Kayu Tanam?

2. Bagaimana kaidah kebahasaan teks berita siswa kelas VIII SMP N

1 2X11 Kayu Tanam?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. mendeskripsikan struktur teks berita karya siswa kelas VIII SMP

N 1 2X11 Kayu Tanam.

2. mendeskripsikan kaidah kebahasaan teks berita karya siswa kelas

VIII SMP N 1 2X11 Kayu Tanam.


6

F. Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat dua manfaat, yaitu secara manfaat teoritis

dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

mengembangkan teori bahasa dan ilmu pengetahuan dalam bidang penulisan

teks berita. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak sebagai berikut.

Pertama, dapat menambah wawasan bagi peneliti dan pelajar atau

mahasiswa tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks berita. Kedua,

memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai struktur dan kaidah

kebahasaan teks berita. Ketiga, memberikan pemahaman kepada guru bahasa

Indonesia tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks berita hasil karya

siswa. Keempat, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

acuan bagi pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

G. Defenisi Operasional

Untuk menghindari agar tidak terjadinya kesalahan penafsiran dalam

penelitian, maka diberikan defenisi operasional sebagai berikut.

1. Struktur Teks Berita

Struktur merupakan bagian yang terdiri dari unsur-unsur yang

berhubung antara satu sama yang lain dalam satu kesatuan. Teks berita

terdiri atas empat struktur yaitu (1) judul berita, (2) kepala berita, (3) tubuh
7

berita, dan (4) ekor berita. Struktur pada teks harus sesuai dengan aturan

yang telah di tentukan.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Kebahasaan adalah cara penulis menggunakan kosa kata atau

kalimat dalam menyampaikan informasi dalam teks berita. Dalam suatu

teks memiliki kaidah kebahasaan yang berbeda-beda. Teks berita

mempunyai enam kaidah yaitu penggunaaan bahasa baku, kalimat

langsung, kata kerja, konjungsi waktu mental, fungsi keterangan waktu

dan tempat, serta penggunaan konjungsi temporal. Kebahasaan tersebut

merupakan unsur pembentuk kalimat yang disusun menjadi paragraph

kemudia menjadi unsur struktur. Unsur-unsur struktur dirangkai sesuai

dengan ketentuan yang ada sehinggal menghasilkan sebuah teks berita.

3. Teks Berita

Teks berita merupakan teks yang berfungsi memberikan informasi

mengenai suatu hal kepada khalayak ramai. Teks berita merupakan

informasi tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting

dan menarik bagi pembaca. Tujuan dari teks berita agar pembaca

mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya. Unsur-unsur teks berita

yaitu what (apa), why (mengapa), where (di mana), when (kapan), dan

how (bagaimana). Dalam penelitian ini, teks berita yang dimaksud ialah

teks yang di tulis siswa kelas VIII SMP N 1 2X11 Kayu Tanam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Berdasarkan permasalahan penelitian, landasan teori yang diuraikan

pada bab ini terfokus pada tiga bagian, yaitu (1) hakikat teks berita, (2)

struktur teks berita, dan (3) kaidah kebahasaan teks berita.

1. Hakikat Teks Berita

Teks adalah seperangkat unit bahasa, baik lisan maupun tulisan,

dengan ukuran tertentu, makna tertentu, serta tujuan tertentu. Teks bisa

berupa kata, kalimat, paragraph, atau wacana, yang memiliki karakteristik

tertentu yang secara konvensional diterima, secara kognitif dipahami, yang

kemudian karakteristik teks itu sendiri disebut tekstur (texture),

Zainurrahman (2011 : 128).

Teks merupakan satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak

(Kridalaksana, 2008). Selain itu, teks juga memiliki arti sebagai satuan

bahasa yang dapat digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan social baik

secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang lengkap (Mahsun,

2013). Selanjutnya, Suherli, dkk (2013 : 5) mengartikan teks sebagai cara

untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau

multimodal. Teks multimodal menggabungkan bahasa dan cara

komunikasi lainnya, seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan

dalam film atau penyajian komputer.

8
9

Berita adalah informasi mengenai suatu fakta atau ide yang

bermassa, yang bisa menarik perhatian pembaca, karena informasi yang

disampaikan luar biasa dan penting. Putra (2007:33), berita adalah suatu

laporan mengenai kejadian yang menimbulkan kehebohan bagi yang

mendengar dan mengetahuinya. Selain itu, Suhandang (2010: 103), berita

itu tidak lain adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa

aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan

fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadinya pun aktual

dalam arti “baru saja” atau hangat dibicarakan oleh orang.

Ermanto (2001 : 6) mengemukakan berita menurut jurnalistik dan

media massa adalah peristiwa, kejadian, aspek kehidupan manusia yang

dirasakan baru, dianggap penting, mempunyai daya tarik dan mengundang

keingintahuan pembaca atau masyarakat. Sedangkan menurut Chaer (2010

: 11) berita adalah suatu peristiwa atau kejadian di dalam masyarakat, lalu

kejadian atau peristiwa itu diulangi dalam bentuk kata-kata yang disiarkan

secara tulis dalam media tulis (surat kabar, majalah, dan lainnya) atau

dalam media suara ( radio).

Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa teks

berita adalah suatu teks yang berisi laporan mengenai suatu kejadian atau

peristiwa yang sedang terjadi dan masih hangat dibicarakan di khalayak

ramai. Teks berita biasanya dapat di lihat melalui media elektronik seperti

televise, radio, dan situr internet, atau bisa juga media cetak seperti Koran

dan majalah.
10

2. Struktur Teks Berita

Atmazaki (2007 : 94) menyatakan bahwa struktur adalah susunan

yang mempunyai tata hubungan antar unsur yang saling berkaitan atau

unsur yang tersusun secara terpadu. Menurut Endang dan Kosasih

(2018:74), struktur berita terjadi dalam bentuk piramida terbalik. Di dalam

piramida terbalik terdapat beberapa unsur berita. Bagian awal merupakan

bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-

perincian yang sifatnya cenderung tidak penting. Melalui struktur

penyajian tersebut, segi kepentingan suatu informasi semakin ke bawah

semakin berkurang. Tujuan dari piramida terbalik adalah untuk

memudahkan pembaca cepat mengetahui apa yang terjadi dan diberikan.

Bentuk piramida terbalik tersebut terdiri atas judul berita, baris tanggal,

teras berita, dan tubuh berita.

Selanjutnya, Semi (1995 : 87-91) menyatakan bahwa struktur teks

berita yang lengkap sebagai berikut. Pertama, judul berita adalah

gambaran topik berita yang berfungsi untuk memberitahukan berita apa

yang disajikan. Kedua, baris tanggal adalah informasi tentang tanggal atau

bulan berita itu ditulis dan keterangan sumber berita atau inisial surat

kabar. Ketiga, teras berita adalah ringkasan berita yang diletakkan

dibagian awal berita. Keempat, tubuh berita adalah penjelasan lebih lanjut

mengenai isi ters berita.


11

Ermanto, (2005 : 75) menyatakan bahwa dalam menulis sebuah

berita wartawan harus menguasai bangunan berita piramida terbalik yang

teridri atas : (1) judul berita, (2) baris tanggal, (3) teras berita, dan (4)

tubuh berita. Menurut Kemendikbud, (2017 : 13-14) menjelaskan struktur

berita terdiri atas judul berita, kepala berita, tubuh berita, dan ekor berita.

Judul berita (head line) merupakan gambaran topik berita yang

berfungsi untuk memberitahukan sebuah persoalan yang dibahas dalam

berita. Pembaca bisa mengetahui isi suatu berita dengan melihat judul

berita (head line). Maka oleh itu, judul berita sangat membantu pembaca

yang sibuk dalam mencari berita yang sesuai dan menarik untuk dibaca

(Semi, 1995 :86-91).

Kepala berita adalah ringkasan berita yang diletakkan di bagian

awal berita (Semi, 1995 : 86-91). Kepala berita memuat isi pokok atau

informasi utama dari seluruh tulisan berita. Informasi utama yang

disampaikan di dalam kepala berita memenuhi kelengkapan unsur berita,

yaitu 5W+1H. unsur berita yang terdapat di dalam kepala berita adalah

unsur apa, siapa, dimana, dan kapan. Pembaca akan mengetahui informasi

utama dari berita hanya dengan membaca kepala berita.

Tubuh berita adalah keseluruhan dari peristiwa yang diangkat

menjadi berita (Semi, 1995 : 86-91). Tubuh berita adalah penjelasan atau

penjabaran lebih lanjut dari kepala berita. Dalam tubuh berita terdapat

unsur 5W+1H, yaitu bagian unsur-unsur mengap dan bagaimana. Tubuh


12

berita ini akan mudah diselesaikan oleh penulis berita judul dan kepala

berita selesai.

Ekor berita adalah bagian di sstruktur berita yang memuat

informasi yang kurang penting (Kemendikbud, 2017 : 13), informasi yang

disajikan dalam ekor berita berupa informasi tambahan yang terkait

dengan berita. Sederhananya, ekor berita dapat dikatakan memuat

informasi pendukung di luar 5W+1H.

3. Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Dalam menulis sebuah teks berita, kata-kata dan kalimat di dalam

teks tersebut memiliki kaidah dan aturan yang tersendiri dalam

penulisannya. Kaidah kebhasaan tersebut dijadikan sebagai ciri khusus dan

pembeda antara teks berita dengan teks yang lainnya (Kemendikbud,

2017:15).

Menurut Kosasih (2017: 15-17) kaidah kebahasaan teks berita

terdiri atas enam. Pertama, penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal

ini bertujuan untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa

baku lebih mudah dipahami oleh umum. Kedua, penggunaan kalimat

langsung. Kalimat langsung ditandai dengan dua tanda petik ganda (“…”)

dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait

dengan pengutipan pertanyaan oleh narasumber berita. Ketiga,

penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang

diikuti. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung


13

menjadi kalimat tidak langsung. Keempat, penggunaan kata kerja mental

atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-

kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi,

berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi. Kelima, penggunaan fungsi

keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya

kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan dimana.

Keenam, penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti

kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya. Hal ini terkait dengan

pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan

waktu).

Pada penelitian ini, penelitian menggunakan teori Kosasih (2017).

Buku Kosasih adalah buku acuan yang digunakan siswa kelas VIII SMPN

1 2X11 Kayu Tanam dalam mempelajari teks berita. Hal tersebut

menjelaskan bahwa siswa lebih memahami teks berita. Hal tersebut

menjelaskan bahwa siswa lebih memahami teks berita. Hal tersebut

menjelaskan bahwa siswa lebih memahami teks berita sesuai dengan apa

yang dicantumkan dalam buku Kosasih.

B. Penelitian yang Relevan


Berdasarkan studi kepustakaan yang dilakukan peneliti tentang

struktur dan kaidah kebahasaan teks berita karya siswa, ada beberapa

penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian dilakukan oleh

Hayatul Khairat (2017), dan Finny Rizkiah Putri (2018).


14

Hayatul Khairat (2017) melakukan penelitian dengan judul

“Karakteristik Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi Karya Mahasiswa

PPBSI FBS UNP”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan

karakteristik struktur dan kebahasaan teks eksposisi karya mahasiswa

PBBSI FBS UNP. Persamaan antara dua penelitian ini adalah sama-

samam menganalisis struktur dan kebahasaan pada suatu teks. Perbedaan

antara keduan penelitian ini, yaitu Hayatul menganalisis karakteristik

struktur dan kebahasaan teks eksposisi karya mahasiswa, sedangkan

penelitian ini menganalisis struktur dan kebahasaan teks berita karya siswa

kelas VIII SMPN 1 2X11 Kayu Tanam.

Finny Rizkiah Putri (2018) melakukan penelitian dengan judul

“Struktur dan Kebahasaan Teks Cerita Fantasi Karya Siawa Kelas VIII

SMP Pembangunan Laboratorium UNP”. Tujuan penelitian ini untuk

menganalisis struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi karya siswa kelas

VIII SMP Pembangunan Laboratorium UNP. Persamaan antara kedua

penelitian ini, yaitu sama-sama menganalisis struktur dan kebahasaan

dalam sebuah teks. Perbedaan keduapenelitian ini, yaitu Finny Rizkiah

Putri menganalisis struktur dan kebahasaan teks cerita fantasu karya siswa

kelas VIII SMP Pembangunan Laboratorium UNNP, sedangkan penelitian

ini menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks berita karya siswa

kelas VIII SMPN 1 2X11 Kayu Tanam.


15

C. Kerangka Konseptual
Teks berita karya siswa perlu dianalisis struktur dan kaidah

kebahasaannya untuk mengetahui ketepatan siswa dalam membuat sebuah

teks berita. Struktur dalam sebuah teks berita diibaratkan cerminan

struktur berpikir. Setiap pikiran disusun berdasarkan struktur yang

membangun. Selain struktur, ciri kebahasaan pada teks berita juga

merupakan bagian penting dalam penulisan teks berita. Kerangka

konseptual penganalisisan struktur dan kaidah kebahasan teks berita siswa

kelas VIII SMPN 1 2X11 Kayu Tanam dapat dilihat pada Gambar 1

berikut.
16

Teks Berita Karya Siswa Kelas VIII


SMPN 1 2X11 Kayu Tanam

Struktur Teks Berita Kaidah Kebahasaan


Teks Berita

Kepala Tubuh Ekor


Berita Berita Berita

Keterangan
Bahasa Kalimat Konjungsi Konjungsi Kata Keja
waktu dan
Baku Langsung Bahwa Temporal Mental
tempat

Gambar 1
Kerangka Konseptual
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dikatakan

kualitatif karena data yang diperoleh tidak berupa angka-angka, melainkan

dalam bentuk deskripsi atau rangkain kata-kata. Hal ini sejalan dengan yang

dikemukakan Moleong, (2021 : 4) bahwa metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Menurut

Moleong (2010 : 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek peneliti, misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, secara holistic, dan deskripsi dalam bentuk kata-

kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah. Selanjutnya, Arikunto (2011 : 10) menyatakan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian ynag tidak menggunakan angka dalam

mengumpulkan data dan memberikan penafsiran pada hasilnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang diperoleh.

Artinya, dalam penelitian ini metode deskriptif digunakam untuk melihat,

mendeskripsikan, dan menganalisis data tentang struktur dan kaidah

kebahsaan dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMPN 1 2X11 Kayu

Tanam. Pendeskripsian atau pemaparan proses dan hasil penelitian ini

dilakukan secara sistematik dan menekankan pada data factual. Hal ini sesuai

17
18

dengan yang diungkapak Nazir (2011 : 54) bahwa metode deskriptif bertujuan

untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual,

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena

yang sedang diselidiki.

B. Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti

Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 2X11 Kayu Tanam. Entri

penelitian ini adalah teks berita siswa kelas VIII tahun ajaram 2020/2021

ditinjau dari struktur dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks berita

karya siswa. Kehadiran peneliti dalam penelitian sangat penting sebagai

instrument pengumpulan data. Hal tersebut dikarenakan penelitian langsung

ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diteliti.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah struktur dan kaidah dalam tulisan teks

berita karya siswa kelas VIII SMPN 1 2X11 Kayu Tanam. Data tersebut

dianalisis berdasarkan keruntutan dan ketepatan struktur dan kaidah

kebahasaan teks berita yang ditulis oleh siswa kelas VIII. 2 berjumlah 30 teks.

Sumber data tersebut didapat dari kumpulan tugas siswa kelas VIII SMPN 1

2X11 Kayu Tanm yang diarsipkan oleh Ratnawilis, S.Pd., selaku guru mata

pelajaran bahasa Indonesia SMPN 1 2X11 Kayu Tanam.


19

D. Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human

instrument). Sugiyono (2014 : 22) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.

Selanjutnya, Moleong (2012 : 9) mengungkapkan bahwa dalam penelitian

kulaitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat

pengumpulan data utama. Selain itu, kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah sebagai perencana, pengumpulan data, penganalisi,

penafsiran data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong,

2012 : 168). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian kualitatif instrument penelitiannya adalah orang atau peneliti

sendiri. Selain itu, peneliti dibantu oleh buku sumber tentang teks berita dan

buku-buku yang berkaitan dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks berita.

Pengumpulan data dari hasil penelitian kemudian dimasukkan kedalam

table berikut ini.

Tabel 1
Identitas Data

No Kode Data Nama Siwa Judul Teks


20

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, membaca dan memahami teks

berita karya siswa kelas VIII SMPN 1 2X11 Kayu Tanam. Hal ini bertujuan

untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang isi teks berita tersebut.

Kedua, menadai bagian-bagian teks berita yang berkaitan dengan struktur

yang terdiri atas kepala berita, tubuh berita, dan ekor berita. Kemudian,

menandai kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks berita tersebut dan tepat

atau tidaknya, yaitu bahasa baku, kalimat langsung, konjungsi bahwa,

konjungsi temporal, dan dan kronologis, keterangan waktu dan tempat, serta

kata kerja mental. Ketiga, menginventarisasi unsur-unsur teks berita yang

berkaitan dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks berita.

Tabel 2
Format Identifikasi Struktur Teks Berita

No Kode Struktur Teks Berita


Data
Judul Berita Kepala Tubuh Berita Ekor Berita
Berita
21

Setelah membaca, memahami, dan menandai bagian-bagian teks berita

yang berkaitan dengan struktur, selanjutnya struktur yang telah ditentukan

tersebut diinventarisasi ke dala table terlihat pada Tabel 2.

Tabel 3
Format Inventarisasi Analisis Sturktur Teks Berita(Judul Berita)

Kode Judul Berita Jumlah Kata


Data

Kemudian identifikasi struktur teks berita siswa dengan cara menghitung

jumlah kalimat pada setiap judul teks berita.

Tabel 4
Format Inventarisasi Analisis Sturktur Teks Berita(Kepala Berita)

Kode Data Kepala Berita Keterangan


Ada Tidak Tepat Tidak
Ada Tepat

Struktur kepala berita yang telah ditandai, diinventarisasikan ke dalam

Tabel 4. Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita

yang telah ditulis siswa dengan memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda

(-) jika tidak ada dan tidak tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 4 di atas.
22

Tabel 5
Format Inventarisasi Analisis Sturktur Teks Berita(Tubuh Berita)

Kode Data Tubuh Berita Keterangan


Ada Tidak Tepat Tidak
Ada Tepat

Struktur tubuh berita yang telah ditandai, diinventariskan ke dalam Tabel

5. Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang

telah ditulis siswa dengan memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-)

jika tidak ada dan tidak tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 5 di atas.

Tabel 6
Format Inventarisasi Analisis Sturktur Teks Berita(Ekor Berita)

Kode Data Ekor Berita Keterangan


Ada Tidak Tepat Tidak
Ada Tepat

Struktur ekor berita yang telah ditandai, diinvertarisasikan ke dalam Tabel

6. Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang

telah ditulis siswa dengan memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-)

jika tidak ada dan tidak tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 6.
23

Tabel 7
Format Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Bahasa Baku)

Kode Bahasa Baku Kata baku yang


Data seharusnya digunakan

Kaidah kebahasaan bahasa baku yang telah dianalisis sesuai ketepatan

penggunaannya diinventariskan ke dalam Tabel 7. Selanjutnya, identifikasi

kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah ditulis siswa dengan

memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-) jika tidak ada dan tidak

tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 7.

Tabel 8
Format Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Kalimat Langsung)

Kode Kalimat Langsung Ketepatan Penggunaan Keterangan


Data Kalimat Langsung
Tepat Tidak Tepat

Kaidah kebahasaan kalimat langsung yang telah dianalisis sesuai ketepatan

penggunaannya, diinventarisasikan ke dalam Tabel 8. Selanjutnya, identifikasi

kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah ditulis siswa dengan

memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-) jika tidak ada dan tidak

tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 8.


24

Tabel 9
Format Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Konjungsi Bahwa)

Kode Konjungsi Bahwa Ketepatan Penggunaan Keterangan


Data Konjungsi Bahwa
Tepat Tidak Tepat

Kaidah kebahasaan konjungsi bahwa yang telah dianalisis sesuai ketepatan

penggunaannya, diinventarisasikan ke dalam Tabel 9. Selanjutnya, identifikasi

kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah ditulis siswa dengan

memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-) jika tidak ada dan tidak

tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 9.

Tabel 10
Format Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Konjungsi Temporal)

Kode Konjungsi Ketepatan Penggunaan Keterangan


Data Tempora Konjungsi Temporal
Tepat Tidak Tepat

Kaidah kebahasaan konjungsi temporal yang telah dianalisis sesuai

ketepatan penggunaannya, diinventarisasikan ke dalam Tabel 10. Selanjutnya,

identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah ditulis siswa

dengan memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-) jika tidak ada dan

tidak tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 10.


25

Tabel 11
Format Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita

(Keterangan waktu dan tempat)

Kode Keterangan waktu Ketepatan Penggunaan Keterangan


Data dan tempat Keterangan waktu dan
tempat
Tepat Tidak
Tepat

Kaidah kebahasaan keterangan waktu dan tempat yang telah dianalisis

sesuai ketepatan penggunaannya, diinventarisasikan ke dalam Tabel 11.

Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah

ditulis siswa dengan memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-) jika

tidak ada dan tidak tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 11.

Tabel 12
Format Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita

(Kata Kerja Mental)

Kode Kata Kerja Ketepatan Penggunaan Keterangan


Data Mental Kata Kerja Mental
Tepat Tidak
Tepat
26

Kaidah kebahasaan kata kerja mental yang telah dianalisis sesuai ketepatan

penggunaannya, diinventarisasikan ke dalam Tabel 12. Selanjutnya, identifikasi

kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah ditulis siswa dengan

memberikan tanda (√) jika ada dan tepat dan tanda (-) jika tidak ada dan tidak

tepat, kemudian dimasukkan ke dalam Tabel 12.

F. Teknik Pengabsahan Data

Untuk menilai kualitas data penelitian ini, penelitian menganalisis

pengabsahan data. Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam dalam

penelitian ini adalah teknik triagulasi, yaitu melakukan pengecekan

berdasarkan teori dan penilaian ahli. Menurut Moleong (2012 : 330) teknik

triagulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

sesuatu di luar data itu guna keperluan pengecekan atau pembandingan data.

Keabsahan data dilakukan dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lain

untuk pengecekan kembali data yang diperoleh.

G. Teknik Penganalisisan Data

Setalah data penelitian diinventarisasikan, tahap selanjutnya adalah

penganalisisan data. Teknik penganalisisan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) mengidentifikasi data sesuai

dengan konsep atau teori struktur dan karakteristik kebahasaan, (2)

mengklarifikasikan data berdasarkan teori yang menjadi acuan, (3)

menganalisi data dengan cara mencatat kalimat-kalimat yang berhubungan

dengan kaidah kebahasaan teks berita, (4) menginterprestasikan data yang


27

sudah dianalisis, dan (5) menyimpulkan hasil deskripsi data dengan menulis

laporan.
28

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, R. (2020). Improvement Of News Text Writing Skills Through Think Pair
Share Model In Viii Grades Students Of Smp Negeri 7 Rambah Samo.
Journal Of Educational Sciences, 4(3), 607-619.

Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra : Teori dan Terapan. Padang : UNP Press.

Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta : Rineka Cipta.

Despande, Shuhada. 2014. “Teching Writing Skills In English : Involment Of


Student In The Assement And Corrections Of Their Own Errors”.
International Journal Of English Language Teaching, Vol. 3, No. 1.

Diastiti Liana, Atmazaki, dan Nursaid. 2012. “Peningkatan Kemampuan Menulis


Teks Berita Berbantuan Pada Konsep Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 20
Padang”. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1 No. 1.

Ermanto. 2001. Berita dan Fotografi. Buku Ajar. Padang : FBS UNP.

Ermanto. 2005. Menjadi wartawan Handal dan Profesional. Yogyakarta : Cinta


Pena.

Febriantika, Reza dan Widodo, Mulyanto. (2016). “Keefektifan Kalimat pada


Tauk Rencana Surat Kabar Lampung Post Maret 2015”. Jurnal Kata. Vol.
2, No. 1, P-14. Lampung : FKIP Universitas Lampung.

Kosasih. 2017. Buku Teks Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VIII Edisi Revisi
2017. Jakarta : Kemendikbud.

Kosasih. E dan Endang Kurniawan. 2018. Jenis-jenis Teks. Bandung : Yrama


Widya.

Kridalaksana, H. 2008. Kamus Linguistik (pp. 137, 238). Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama.
29

Mahsun. 2013. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013


(p.1). Jakarta : Rajawali Pers.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja


Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja


Rosdakarya.

Namavisayam, Dkk. 2017. “Improving The Student In Writing Descriptive Text


Using The Power Of Two Strategy”. Internasional Conference On
Education (Eico), Vol. 1.

Putra, Masri Sareb. 2009. Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta Barat: PT.
Indeks.

Ramdhani, S. (2019). Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Stategi Listening


Team Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Balusu Kabupaten Barru (Doctoral
Dissertation Universitas Negeri Makasar).

Semi, M Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Feature, dan Article. Bandung :
Mugantara.

Suhandang, Kustadi. 2010. Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk,


dan Kode Etik. Bandung: Nuansa.

Zainurrahman. 2011. Menulis : dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun


Plagiarisme). Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai