Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH MATAKULIAH PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI

PENUNJANG KELULUSAN MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI

MATAKULIAH PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:

DEDY SETYAWAN

Oleh:

Kelompok 2

Abdul Jabbar Ardhi Tantoso (210513619628)

Anan Maulana (210322607255)

Elma Nur Hikmawati (200543625210)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat rahmat dan juga karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah
dengan judul ‘Pengaruh Matakuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Penunjang Kelulusan
Mahasiswa di Perguruan Tinggi’ ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan maksud dan
tujuan guna memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Tidak hanya itu,
penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca mengenai
apa dan bagaimana penjelasan terkait urgensi bahasa indonesia terhadap implementasinya dalam
menunjang kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pak Dedy Setyawan selaku dosen pengampu
pada matakuliah ini serta kepada kerja sama anggota kelompok yang telah membantu penulis
terhadap proses serta penyelesaian pada makalah ini. Penulis juga menyadari bahwasanya pada
penyusunan serta penulisan yang tercantum masih jauh dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf atas kesalahan tersebut dan penulis berharap adanya kritik beserta saran
dari pembaca.

Malang, 17 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR..………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..

1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…….………………………………………………………………..

2.1 Definisi & Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa…………………

2.2 Penerapan Matakuliah Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Kurikulum…….

2.3 Limitasi Kelulusan Mahasiswa Dengan Dasar Bahasa Indonesia Yang Baik & Benar…

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya tugas pendidikan adalah untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang
menurut Sri Edi Swasono (2012:5-6) memiliki konsepsi dan makna budaya dan bukan konsepsi
biologis-genetika semata. Dalam konsepsi seperti ini mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah
hanya bermakna mencerdaskan otak intelektual bangsa. Di sini bukan hanya bertujuan mengatasi
kebodohan sosial, tetapi juga harus melawan keterbelakangan sosial. Bahasa Indonesia telah
mengembangkan ilmu pengetahuan, budaya dan sebagai bahasa pemersatu bangsa dan negara.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan matakuliah
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi sebagai penunjang kelulusan mahasiswa. Tujuan
mempelajari bahasa Indonesia sendiri adalah untuk mengembangkan individualitas mahasiswa,
meningkatkan kemampuan berbahasa, mengetahui cara untuk menghindari plagiarisme,
memahami bahasa baku dan bahasa tidak baku, serta memahami dan meningkatkan kemampuan
menulis yang dibutuhkan untuk keperluan mahasiwa dalam menyelesaikan pendidikannya
selama di perguruan tinggi. Hasil yang diperoleh dari pembandingan teori yang didapat adalah
penerapan matakuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi berperan besar pada kelulusan
mahasiswa karena memiliki bobot terhadap penyelesaian matakuliah yang harus ditempuh
seperti; essai, makalah, karya ilmiah, atau tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa
lain seperti tugas akhir dan skripsi.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa definisi & manfaat pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mahasiswa?

b) Bagaimana penerapan matakuliah Bahasa Indonesia berbasis kurikulum di perguruan tinggi?


c) Bagaimana limitasi atau tuntutan kelulusan mahasiswa dengan dasar Bahasa Indonesia yang
baik & benar?

1.3 Tujuan Penulisan

a)Mengidentifikasi definisi & manfaat pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mahasiswa.

b)Mengidentifikasi bagaimana penerapan matakuliah Bahasa Indonesia berbasis kurikulum di


perguruan tinggi.

c)Mengidentifikasi limitasi atau tuntutan kelulusan mahasiswa dengan dasar Bahasa Indonesia
yang baik & benar.

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan penggambaran mengenai definisi
serta 0manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan penerapan beserta limitasi yang harus
dikuasai mahasiswa sebagai penunjang kelulusan mereka pada bidang studi yang ditempuh.
II. PEMBAHASAN

2.1. Definisi & Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa adalah rasa atau alat komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok sebagai
alat komunikasi, berinteraksi dan menjadi ciri khas negara dan dirinya sendiri. Dalam
manfaatnya, ia berperan pada pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan sebagai bahasa
pemersatu negara. Bahasa Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai bahasa resmi dan
nasional di negara setidaknya harus dikembangkan guna menjadi bahasa yang modern, di mana
bahasa tersebut mampu mengemban fungsinya dalam sarana komunikasi di berbagai aspek
kehidupan termasuk di perguruan tinggi. Dalam usaha pembinaan pengembangan bahasa
Indonesia tersebut, pemerintah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bidang studi wajib yang
ada pada seluruh jenjang pendidikan dan bidang di Indonesia.

Tujuannya adalah melalui pendidikan formal tersebut dapat mencapai adanya


implementasi dari keterampilan bahasa lisan maupun tulisan agar memiliki jati diri dan
berkepribadian yang luhur. Bahasa Indonesia diajarkan di SD, SMP dan SMA, serta mata
pelajaran PTN bahkan perorangan. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran
wajib untuk semua jenjang dan jalur pendidikan. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan ditegaskan kembali dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Rahayu, 2009). Materi
kelas diperlukan untuk kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Materi ini dimaksudkan tidak
hanya sebagai pedoman kegiatan dalam proses perkuliahan, tetapi juga sebagai kompetensi yang
dapat diturunkan kepada mahasiswa. Materi kompetensi ini disampaikan dengan pendekatan
komunikatif yang bertujuan untuk mencapai kemahiran berbahasa Indonesia agar mahasiswa
dapat mengungkapkan gagasan ilmiahnya dengan menggunakan berbagai sertifikat tercetak dan
elektronik. Mengembangkan kepribadian yang baik memungkinkan untuk mengekspresikan ide-
ide secara terbuka dan jujur dengan tetap menghargai karya dan ide orang lain (Widyartono,
2010).

Belajar bahasa Indonesia tidak hanya dimulai dengan membaca, menulis, mendengar dan
berbicara. Kegiatan menyimak dan membaca merupakan awal dari semua pembelajaran bahasa.
Penggunaan menyimak dan membaca dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
mengenali makna yang disampaikan melalui berbicara, baik dari segi ungkapan maupun tulisan
(Anissa, 2015). Tujuan mempelajari bahasa Indonesia sendiri adalah untuk mengembangkan
individualitas mahasiswa, meningkatkan kemampuan berbahasa, menghindari plagiarisme,
memahami bahasa baku dan bahasa tidak baku, memahami dan meningkatkan kemampuan
penulisan esai, artikel, dan karya ilmiah, dan sebagainya. Mengingat banyaknya manfaat belajar
bahasa Indonesia, maka belajar bahasa Indonesia menjadi penting mengingat Pendidikan Bahasa
Indonesia berlanjut dari sekolah dasar hingga pada perguruan tinggi. Dengan munculnya era
globalisasi dan kemajuan ilmu komputer serta komunikasi, setiap individu dituntut untuk
menunjukkan kreativitasnya dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Terutama bagi
mahasiswa yang selalu harus mengerjakan tugas baik tertulis maupun tidak tertulis (Sabrina,
2016). Namun dari hal itu semua, masih banyak mahasiswa yang menulis disertasi dengan
kurang baik dari segi bahasa dan ejaan. Hal ini membuktikan banyak orang yang masih tidak
menerapkan aturan EJT saat menulis makalah maupun tulisan lainnya seperti adanya
perkembangan teknologi yang sangat pesat dan memudahkan mahasiswa yang menjiplak karya
orang lain secara orisinil atau tidak memberikan daftar rujukan yang sesuai.

2.2. Penerapan Matakuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum di


Perguruan Tinggi

Pemerintah melalui Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Dalam konteks keindonesiaan, khususnya realitas di perguruan tinggi
penerapan pendidikan karakter merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Para putra-putri bangsa telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui
prestasi-prestasi di berbagai bidang. Namun di sisi lain, kasus yang melibatkan mahasiswa
sebagai pelaku tindak kejahatan dan kriminalitas cukup tinggi, seperti narkoba, dan seks bebas.
Realitas mencengangkan tersebut dapat dianalogikan sebuah tamparan keras bagi bangsa.

Pemberian matakuliah bahasa Indonesia di suatu lembaga pendidikan khususnya


perguruan tinggi harus disesuaikan dengan adanya perkembangan zaman. Dalam hal ini,
mahasiswa diharapkan mampu dalam membaca serta menjawab tantangan tersebut guna
mengembangkan potensi mereka secara intelektual, praktisi, dan professional sebagai bekal yang
didapat setelah memasuki perguruan tinggi. Matakuliah bahasa Indonesia merupakan
pembelajaran yang mana dapat mengembangkan mahasiswa dalam berbahasa baik secara lisan
maupun verbal apabila dalam penyesuaian kurikulum yang telah terlaksana sudah sesuai dan
dapat dipenuhi. Disamping itu, kurikulum sebagai sebuah sistem atau rancangan dari program
pemebelajaran yang akan diberikan peserta didik yang dinaungi lembaga pendidikan kepada
peserta didik adalah salah satu dari jembatan besar yang menjadi latar belakang matakuliah
bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Hal ini dikaitkan oleh bagaimana sebuah kurikulum dapat
mencetak atau memberlakukan program atau sistem yang harus disesuaikan agar dapat terserap
oleh mahasiswa sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yakni:

● Relevansi, yakni sebagaimana relevan komponen kurikulum yang berhubungan dengan


orientasi terhadap tujuan kurikulum tersebut dapat dicapai.
● Fleksibilitas, penyesuaian terhadap situasi dan kondisi terhadap pembelajaran dari segi
waktu dan tempat sehingga penyerapan materi pembelajaran dapat diterima oleh
mahasiswa.
● Kontinuitas, atau kesinambungan dalam kurikulum yang mana sebuah kurikulum tersebut
harus fokus terhadap bagaimana kesinambungan materi yang diberikan sesuai dengan
tingkat pendidikan di perguruan tinggi.
● Efisiensi, yakni target atau bagaimana sebuah pembelajaran yang dilaksanakan sesuai
rancangan program (kurikulum) tersebut dapat terlaksana tanpa adanya disharmonisasi
yang tidak diinginkan.
● Efektivitas, prinsip yang berkaitan dengan sejauh mana implementasi dari penyerapan
materi pembelajaran/bahan teori yang telah diberikan dapat digunakan dengan baik oleh
mahasiswa.
2.3. Limitasi Kelulusan Mahasiswa Dengan Dasar Bahasa Indonesia Yang Baik & Benar

Melalui pidato Presiden Soeharto pada tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan adanya pedoman umum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) untuk
pedoman bahasa Indonesia yang berlaku di seluruh negeri ini. Saat kongres kelima bahasa
Indonesia di Jakarta pada 28 Oktober hingga 3 November 1988, dipersembahkan adanya karya
besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantara yaitu
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Baku Bahasa Indonesia). Penggunaan EYD
yang didasari dengan KBBI dan TBBI ini sebetulnya cukup menunjang adanya penggunaan
berbahasa Indonesia yang baik dan benar pada perguruan tinggi karena keefektifannya sebagai
dasar dari segala hal yang berhubungan dengan perkuliahan. Dalam setiap perguruan tinggi,
tenaga pendidik atau dosen dari universitas pastinya mengharapkan mahasiswa yang mampu
menerapkan penggunaan EYD yang benar di mana hal ini tentunya akan membantu mahasiswa
menjadi individu yang aktif secara lisan dalam mengerjakan tuntutan-tuntutan tanggung jawab
mereka agar dapat lulus di perguruan tinggi tersebut.

Sesuai kurikulum yang ditetapkan masing-masing, adanya sistem penilaian dengan basis
yang berbeda pastinya akan membutuhkan pemahaman literasi yang di representasikan melalui
berbagai uji coba seperti tugas harian, ujian tulis, dan pengujian kompetensi pada tiap bidang
mahasiswa. Di sinilah peran dari berbahasa Indonesia yang baik dan benar diperlukan. Evaluasi
atau penilaian yang diujikan kepada mahasiswa meliputi adanya bagaimana timbal balik dari
dosen atau tenaga pendidik agar dapat memberikan bimbingan supaya mahasiswa dapat secara
menyeluruh menyerap inti pembelajaran dengan optimal. Hal ini tidak lain berkaitan dengan
sistem penulisan skripsi, yaitu istilah yang digunakan di Indonesia guna pengilustrasian suatu
karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan dari hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu
permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah
yang berlaku (Maryaeni, 2009). Tidak hanya itu, adanya pemberlaksanaan program-program lain
seperti seminar nasional, lomba kepenulisan & pengabdian serta program dalam kampus dengan
basis non akademik juga memperlukan paham literasi berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam penerapannya, banyak sekali representasi dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kegiatan perkuliahan di perguruan tinggi yang diperlukan. Contoh dari implementasinya
adalah bagaimana mahasiswa dapat menuangkan pemahaman mereka secara lisan melalui essay,
laporan, makalah, artikel, proposal, atau skripsi. Sedangkan secara verbalnya direpresentasikan
melalui bagaimana mereka menjabarkan hasil tulisan/literasi mereka secara langsung.

II. KESIMPULAN

Dari kerangka teori yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa adalah
rasa atau alat komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok sebagai alat komunikasi,
berinteraksi dan menjadi ciri khas negara dan dirinya sendiri. Dalam manfaatnya, ia berperan
pada pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan sebagai bahasa pemersatu negara dan
manfaatnya sebagai salah satu ilmu dasar yang diimplementasikan pada perguruan tinggi seperti;
pengembangan individualitas, meningkatkan kemampuan berbahasa, mengetahui cara untuk
menghindari plagiarisme, serta memahami dan meningkatkan kemampuan menulis yang
ditujukan guna penyelesaian matakuliah yang harus ditempuh seperti; essai, makalah, karya
ilmiah, atau tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa lain seperti tugas akhir dan
skripsi.
DAFTAR PUSTAKA

Riana, Rati, & Sofyandanu Setiadi. “PENGARUH SIKAP BERBAHASA TERHADAP

PENERAPAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN SKRIPSI

MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

DIPONEGORO.” Jurnal Dinamika Sosial Budaya, vol. 17, no. 1, 8 June 2015, p.

104, 10.26623/jdsb.v17i1.506. Diakses pada 22 Mar. 2020.

Admin. “Manfaat Mata Kuliah Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi.” Fakultas

Psikologi Terbaik Di Sumatera Utara, 18 May 2022,

psikologi.uma.ac.id/manfaat-mata-kuliah-bahasa-indonesia-di-perguruan-tinggi/.

Mansyur, Umar. “Sikap Bahasa Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Perguruan

Tinggi.” Researchgate.net, Fakultas Muslim Indonesia, June 2018,

www.researchgate.net/publication/326140497_Sikap_Bahasa_dan_Pembelajaran_

Bahasa_Indonesia_di_Perguruan_Tinggi. Accessed 25 Oct. 2022.

Anda mungkin juga menyukai