Dosen Pengampu:
DEDY SETYAWAN
Oleh:
Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat rahmat dan juga karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah
dengan judul ‘Pengaruh Matakuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Penunjang Kelulusan
Mahasiswa di Perguruan Tinggi’ ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan maksud dan
tujuan guna memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Tidak hanya itu,
penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca mengenai
apa dan bagaimana penjelasan terkait urgensi bahasa indonesia terhadap implementasinya dalam
menunjang kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pak Dedy Setyawan selaku dosen pengampu
pada matakuliah ini serta kepada kerja sama anggota kelompok yang telah membantu penulis
terhadap proses serta penyelesaian pada makalah ini. Penulis juga menyadari bahwasanya pada
penyusunan serta penulisan yang tercantum masih jauh dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf atas kesalahan tersebut dan penulis berharap adanya kritik beserta saran
dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR..………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN…….………………………………………………………………..
2.3 Limitasi Kelulusan Mahasiswa Dengan Dasar Bahasa Indonesia Yang Baik & Benar…
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya tugas pendidikan adalah untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang
menurut Sri Edi Swasono (2012:5-6) memiliki konsepsi dan makna budaya dan bukan konsepsi
biologis-genetika semata. Dalam konsepsi seperti ini mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah
hanya bermakna mencerdaskan otak intelektual bangsa. Di sini bukan hanya bertujuan mengatasi
kebodohan sosial, tetapi juga harus melawan keterbelakangan sosial. Bahasa Indonesia telah
mengembangkan ilmu pengetahuan, budaya dan sebagai bahasa pemersatu bangsa dan negara.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan matakuliah
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi sebagai penunjang kelulusan mahasiswa. Tujuan
mempelajari bahasa Indonesia sendiri adalah untuk mengembangkan individualitas mahasiswa,
meningkatkan kemampuan berbahasa, mengetahui cara untuk menghindari plagiarisme,
memahami bahasa baku dan bahasa tidak baku, serta memahami dan meningkatkan kemampuan
menulis yang dibutuhkan untuk keperluan mahasiwa dalam menyelesaikan pendidikannya
selama di perguruan tinggi. Hasil yang diperoleh dari pembandingan teori yang didapat adalah
penerapan matakuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi berperan besar pada kelulusan
mahasiswa karena memiliki bobot terhadap penyelesaian matakuliah yang harus ditempuh
seperti; essai, makalah, karya ilmiah, atau tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa
lain seperti tugas akhir dan skripsi.
c)Mengidentifikasi limitasi atau tuntutan kelulusan mahasiswa dengan dasar Bahasa Indonesia
yang baik & benar.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan penggambaran mengenai definisi
serta 0manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan penerapan beserta limitasi yang harus
dikuasai mahasiswa sebagai penunjang kelulusan mereka pada bidang studi yang ditempuh.
II. PEMBAHASAN
Bahasa adalah rasa atau alat komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok sebagai
alat komunikasi, berinteraksi dan menjadi ciri khas negara dan dirinya sendiri. Dalam
manfaatnya, ia berperan pada pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan sebagai bahasa
pemersatu negara. Bahasa Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai bahasa resmi dan
nasional di negara setidaknya harus dikembangkan guna menjadi bahasa yang modern, di mana
bahasa tersebut mampu mengemban fungsinya dalam sarana komunikasi di berbagai aspek
kehidupan termasuk di perguruan tinggi. Dalam usaha pembinaan pengembangan bahasa
Indonesia tersebut, pemerintah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bidang studi wajib yang
ada pada seluruh jenjang pendidikan dan bidang di Indonesia.
Belajar bahasa Indonesia tidak hanya dimulai dengan membaca, menulis, mendengar dan
berbicara. Kegiatan menyimak dan membaca merupakan awal dari semua pembelajaran bahasa.
Penggunaan menyimak dan membaca dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
mengenali makna yang disampaikan melalui berbicara, baik dari segi ungkapan maupun tulisan
(Anissa, 2015). Tujuan mempelajari bahasa Indonesia sendiri adalah untuk mengembangkan
individualitas mahasiswa, meningkatkan kemampuan berbahasa, menghindari plagiarisme,
memahami bahasa baku dan bahasa tidak baku, memahami dan meningkatkan kemampuan
penulisan esai, artikel, dan karya ilmiah, dan sebagainya. Mengingat banyaknya manfaat belajar
bahasa Indonesia, maka belajar bahasa Indonesia menjadi penting mengingat Pendidikan Bahasa
Indonesia berlanjut dari sekolah dasar hingga pada perguruan tinggi. Dengan munculnya era
globalisasi dan kemajuan ilmu komputer serta komunikasi, setiap individu dituntut untuk
menunjukkan kreativitasnya dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Terutama bagi
mahasiswa yang selalu harus mengerjakan tugas baik tertulis maupun tidak tertulis (Sabrina,
2016). Namun dari hal itu semua, masih banyak mahasiswa yang menulis disertasi dengan
kurang baik dari segi bahasa dan ejaan. Hal ini membuktikan banyak orang yang masih tidak
menerapkan aturan EJT saat menulis makalah maupun tulisan lainnya seperti adanya
perkembangan teknologi yang sangat pesat dan memudahkan mahasiswa yang menjiplak karya
orang lain secara orisinil atau tidak memberikan daftar rujukan yang sesuai.
Melalui pidato Presiden Soeharto pada tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan adanya pedoman umum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) untuk
pedoman bahasa Indonesia yang berlaku di seluruh negeri ini. Saat kongres kelima bahasa
Indonesia di Jakarta pada 28 Oktober hingga 3 November 1988, dipersembahkan adanya karya
besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantara yaitu
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Baku Bahasa Indonesia). Penggunaan EYD
yang didasari dengan KBBI dan TBBI ini sebetulnya cukup menunjang adanya penggunaan
berbahasa Indonesia yang baik dan benar pada perguruan tinggi karena keefektifannya sebagai
dasar dari segala hal yang berhubungan dengan perkuliahan. Dalam setiap perguruan tinggi,
tenaga pendidik atau dosen dari universitas pastinya mengharapkan mahasiswa yang mampu
menerapkan penggunaan EYD yang benar di mana hal ini tentunya akan membantu mahasiswa
menjadi individu yang aktif secara lisan dalam mengerjakan tuntutan-tuntutan tanggung jawab
mereka agar dapat lulus di perguruan tinggi tersebut.
Sesuai kurikulum yang ditetapkan masing-masing, adanya sistem penilaian dengan basis
yang berbeda pastinya akan membutuhkan pemahaman literasi yang di representasikan melalui
berbagai uji coba seperti tugas harian, ujian tulis, dan pengujian kompetensi pada tiap bidang
mahasiswa. Di sinilah peran dari berbahasa Indonesia yang baik dan benar diperlukan. Evaluasi
atau penilaian yang diujikan kepada mahasiswa meliputi adanya bagaimana timbal balik dari
dosen atau tenaga pendidik agar dapat memberikan bimbingan supaya mahasiswa dapat secara
menyeluruh menyerap inti pembelajaran dengan optimal. Hal ini tidak lain berkaitan dengan
sistem penulisan skripsi, yaitu istilah yang digunakan di Indonesia guna pengilustrasian suatu
karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan dari hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu
permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah
yang berlaku (Maryaeni, 2009). Tidak hanya itu, adanya pemberlaksanaan program-program lain
seperti seminar nasional, lomba kepenulisan & pengabdian serta program dalam kampus dengan
basis non akademik juga memperlukan paham literasi berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dalam penerapannya, banyak sekali representasi dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kegiatan perkuliahan di perguruan tinggi yang diperlukan. Contoh dari implementasinya
adalah bagaimana mahasiswa dapat menuangkan pemahaman mereka secara lisan melalui essay,
laporan, makalah, artikel, proposal, atau skripsi. Sedangkan secara verbalnya direpresentasikan
melalui bagaimana mereka menjabarkan hasil tulisan/literasi mereka secara langsung.
II. KESIMPULAN
Dari kerangka teori yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa adalah
rasa atau alat komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok sebagai alat komunikasi,
berinteraksi dan menjadi ciri khas negara dan dirinya sendiri. Dalam manfaatnya, ia berperan
pada pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan sebagai bahasa pemersatu negara dan
manfaatnya sebagai salah satu ilmu dasar yang diimplementasikan pada perguruan tinggi seperti;
pengembangan individualitas, meningkatkan kemampuan berbahasa, mengetahui cara untuk
menghindari plagiarisme, serta memahami dan meningkatkan kemampuan menulis yang
ditujukan guna penyelesaian matakuliah yang harus ditempuh seperti; essai, makalah, karya
ilmiah, atau tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa lain seperti tugas akhir dan
skripsi.
DAFTAR PUSTAKA
DIPONEGORO.” Jurnal Dinamika Sosial Budaya, vol. 17, no. 1, 8 June 2015, p.
psikologi.uma.ac.id/manfaat-mata-kuliah-bahasa-indonesia-di-perguruan-tinggi/.
www.researchgate.net/publication/326140497_Sikap_Bahasa_dan_Pembelajaran_