Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

TELAAH DAN PENGEMBANGAN AJAR

“PENYUSUNAN MATERI BHS. INDONESIA”

Disusun Oleh:

Mutiara Putri Ramadhan 0142S1B021035

Nur Rajabiyah 0142S1B021042

Tata Wiguna 0142S1B021045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BOGOR RAYA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji serta syukur kehadirat Allah SWT. Atas


limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya berupa nikmat iman, islam, dan
nikmat sehat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tentang
“Penyusunan Materi Bahasa Indonesia”.

Selain itu kami mengucapkan terima kasih kepada program studi


pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami pilih.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah memberikan pengetahuannya sehingga dapat membatu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, kami sangat
nantikan untuk kesempurnaan makalah ini

Bogor, 29 Juni 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 7

2.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ......................................................... 7

2.2 Pengertian materi pembelajaran ..................................................................... 7

2.3 Langkah-Langkah Penentuan Materi Pembelajaran ....................................... 8

2.4 Prinsip-prinsip Penyusunan RPP .................................................................. 10

2.5 Alur Penyusunan RPP materi bahasa Indonesia SMP dan SMA ................. 11

2.5.1 Menelaah Silabus .................................................................................. 12

2.5.2 Mengidentifikasi SK-KD dan Indikator ................................................ 13

2.5.3 Mencari Rujukan Keilmuan Terkait dengan Indikator ......................... 14

2.5.4 Mengisi Komponen RPP ....................................................................... 16

2.5.5 Mendiskusikan RPP dengan Teman Sejawat ........................................ 16

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................. 17

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu kegiatan atau proses belajar
mengajar dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Keterampilan komunikasi yang diharapkan tentunya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Keterampilan berkomunikasi ini juga harus didukung dengan
beberapa keterampilan bahasa lainnya. Menurut Tarigan (2008,hlm 1) seorang
dikatakan terampil berbahasa jika sudah menguasai empat komponen keterampilan
berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara
(speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis
(writing skill). Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Keterampilan berbahasa hanya bisa dikuasi dengan latihan secara
terus menerus dan sistematis, yakni harus sering berlatih menyimak, membaca
berbicara dan menulis.

Dengan mempelajari Bahasa Indonesia juga dapat membuat kita lebih terampil
dalam berbahasa Indonesia, seperti yang sering kita lakukan di sekolah yaitu
menyimak, berbicara, menulis dan mendengar. Selain itu para siswa juga diharapkan
mampu berekspresi dan lebih menikmati sastra, seperti puisi, pantun, gurindam, dll.

Dengan mempelajari Bahasa Indonesia para siswa diharapkan mampu membaca


dan memperluas wawasan mereka serta bisa memperhalus budi pekerti dan juga bisa
semakin menghargai Bahasa Indonesia dan bangga terhadap bahasa pemersatu bangsa
tersebut.

Begitu pentingnya bahasa Indonesia bagi masyarakat Indonesia, maka pemerintah


melalui Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003pasal 33 ayat 1, menegaskan
bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan
nasional. Hal ini juga dijelaskan pada pasal 37 ayat 1 dan 2 tentang kurikulum

4
pendidikan nasional dengan mewajibkan bahasa Indonesia untuk diajarkan pada
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi. Namun demikian, muncul
berbagai permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia baik pada tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun hasil yang dicapai. Indikasi permasalahan tersebut
dapat dilihat dari berbagai persoalan yang muncul, seperti kurikulum yang selalu
berubah, kontroversi kebijakan Ujian Akhir Nasional, hasil Ujian Akhir Nasional
(UAN) bahasa Indonesia siswa yang belum memuaskan secara merata di seluruh Kota
dan Kabupaten secara nasional, sarana dan prasarana belum memadai, serta kualitas
tenaga pendidik yang masih rendah dan tidak merata.

Selain faktor di atas, cara pandang guru terhadap pembelajaran juga dapat
mempengaruhi kualitas proses pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Menurut (Douglas
Brown 2007:8), pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan Pengetahuan
tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau
instruksi.pembelajaran bukan menitik beratkan pada “apa yang dipelajari”, melainkan
pada “bagaimana” membuat pelajar mengalami proses belajar, yaitu cara-cara yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikaitkan dengan cara pengorganisasian materi,
cara penyampaian pelajaran, dan cara mengelolah pembelajaran, (Yamin, 2013:16).

Dengan demikian, maka paling penting dalam pembelajaran adalah “bagaimana”


membuat siswa belajar. Berdasarkan pendapat tersebut, maka pembelajaran merupakan
upaya agar membuat siswa belajar sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap atau tingkah laku terhadap bahasa Indonesia. (Yule, 1996:191), kegiatan
pembelajaran bahasa adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengajaran
bahasa sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bahasa yang dipelajari.
Sedangkan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu mencakup keterampilan menyimak,
berbicara, menulis, dan membaca. Maka dari itu, pembelajaran bahasa Indonesia
adalah upaya yang dilakukan agar siswa atau peserta didik dapat pemerolehan
pengetahuan, keterampilan, serta sikap tentang tentang keempat keterampilan
berbahasa Indonesia yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

5
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas antara lain;

1). Apa Tujuan dari Pembelajaran Bahasa Indonesia?


2). Apa itu materi Pembelajaran?
3). Apa saja langkah-langkah untuk menentukan materi pembelajaran?
4). Apa saja prinsip-prinsip Penyusunan RPP?
5). Bagaimana penyusunan materi bahasa Indonesia SMP dan SMA?

1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka Tujuan Penelitian ini mencakup:

1). Untuk mengetahui Tujuan dari Pembelajaran Bahasa Indonesia


2). Untuk mengetahui pengertian materi pembelajaran
3). Apa saja langkah-langkah penentuan materi pembelajaran
4). Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
5). Untuk mengetahui penyusunan materi bahasa Indonesia SMP dan SMA

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada dasarnya bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia, oleh karena itu
tujuan daripada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yaitu agar siswa dapat
berkomunikasi dengan baik. Hal tersebut pun diungkapkan dalam kurikulum berbasis
kompetensi/KBK (dalam Djuanda, 2014, hlm. 78) bahwa Dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, siswa harus dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi, bukan dituntut untuk lebih banyak menguasai tentang bahasa‟.
Resmini, dkk. (2007, hlm. 31) pun mengungkapkan bawa “Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi
dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis”. Berdasarkan pendapat
para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia
adalah agar para siswa mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang benar, baik secara lisan maupun tertulis.

2.2 Pengertian materi pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada


keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada
hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan,
prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan
Pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi
pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap

7
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan


kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai
sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk
kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator .

Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik


dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan,
urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut.

Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut
memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran,
baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi
serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.

2.3 Langkah-Langkah Penentuan Materi Pembelajaran

1. Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu di


identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau
dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda

8
dalam kegiatan pembelajaran. Harus ditentukan apakah standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk
ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif.

• Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan,


pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
• Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak
awal, semirutin, dan rutin.
• Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi
pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.

2. Identifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran

Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi


pembelajaran dengan tingkatan aktivitas /ranah pembelajarannya.
Materi yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah
kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan


berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian,
jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan,
seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian.

Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan


berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan
demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan

9
awal, semirutin, dan rutin. Misalnya tulisan tangan, mengetik, berenang,
mengoperasikan komputer, mengoperasikan mesin dan sebagainya.

Materi yang akan dibelajarkan perlu diidentifikasi secara tepat agar


pencapaian kompetensinya dapat diukur. Di samping itu, dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan dibelajarkan, maka guru akan
mendapatkan ketepatan dalam metode pembelajarannya. Sebab, setiap jenis
materi pembelajaran memerlukan strategi, metode, media, dan sistem evaluasi
yang berbeda-beda. Misalnya metode pembelajaran materi fakta atau hafalan
bisa menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics),
sedangkan metode pembelajaran materi prosedur dengan cara “demonstrasi”.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang
akan dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan pertanyaan tentang
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Dengan mengacu pada
kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita
belajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau
keterampilan motorik.

2.4 Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

Landasan pengembangan RPP Bahasa Indonesia adalah Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Adapun
prinsip-prinsip pengembangannya meliputi hal-hal berikut ini.

Pertama, memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP berbahasa


dan bersastra disusun dengan memperhatikan, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,

10
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

Kedua, mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran


berbahasa dan bersastra dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar bahasa Indonesia.

Ketiga, mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses


pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

Keempat, memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat


rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.

Kelima, keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan


keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pernbelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

Keenam, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun


dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

2.5 Alur Penyusunan RPP materi bahasa Indonesia SMP dan SMA

Di dalam penyusunan RPP, terdapat alur yang perlu diperhatikan, yakni


menelaah silabus, mengidentifikasi SK-KD dan indikator, menelusuri rujukan

11
keilmuan terkait indikator, mengisi komponen RPP, dan mendiskusikan RPP
dengan teman sejawat. (Suryaman & Pd, n.d.)

2.5.1 Menelaah Silabus


Silabus Bahasa Indonesia adalah rencana pembelajaran pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi ajar dengan indikator
pencapaian tujuan secara terukur melalui prosedur penilaian.
Berdasarkan silabus pendidik dapat mengukur seberapa jauh
kemampuan menstransformasikan pengalaman belajar kepada peserta
didik tercapai.
Untuk menentukan jangkauan dan kedalaman di dalam
penentuan indikator yang terukur terkait dengan kompetensi dasar
peserta didik, diperlukan alur pembelajaran konsepsional (strategi dan
metode) pembelajaran yang tepat guna sehingga pengalaman belajar
peserta didik berkembang dengan baik. Pengalaman belajar pada
akhirnya menjadi bekal berkembangnya kompetensi dasar peserta didik
agar di kemudian hari mampu mengakses sumber belajar di
lingkungannya. Hasil belajar peserta didik merupakan refleksi
mengenai luasnya jangkauan dan kedalaman kandungan bahan ajar.
Terkait dengan penyusunan RPP, pendidik perlu menelaah silabus.
Mekanisme penelaahannya dapat dilakukan oleh pendidik itu sendiri
atau meminta bantuan teman sejawat, pendidik lain yang
berpengalaman dalam bidang kurikulum, pendidik yang ahli dalam
penilaian, pendidik yang berpengalaman dalam media pembelajaran,
serta perlu mendapatkan masukan dari kepala sekolah, orang tua peserta
didik, serta peserta didik. Hal yang ditelaah adalah SK-KD apa yang

12
akan dikembangkan dalam RPP, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

2.5.2 Mengidentifikasi SK-KD dan Indikator


Alur yang kedua adalah mengidentifikasi SK-KD dan indikator
yang sudah disusun dalam silabus. Contoh silabus disajikan pada tabel
berikut ini.

Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alok Sumber/


Dasar Pembelaja Pembelajaran asi Bahan/
ran Wakt Alat
u
13.1 Mengidenti Cerpen Tatap muka •Mengidentif Jenis 4 • buku
fikasi alur, yang ikasi alur , Tagihan: kumpu
• Mendengark
penokohan, dibacakan penokohan, • tugas lan
an cerpen
dan latar dan latar individu cerpen
• unsur- yang
dalam cerpen • tugas
unsur dibacakan
cerpen yang kelompo
cerpen teman
yang didengar k
(alur, Tugas
dibacakan •Mendiskusi • ulangan
penokoh terstruktur
kan alur,
an, dan
• Mengidentif penokohan, Bentuk
latar)
ikasi unsur- dan latar Instumen:
unsur cerpen • uraian
intrinsik bebas
dalam • pilihan
cerpen yang ganda
didengar • jawaban
Tatap muka singkat

• Mendiskusi
kan unsur-
unsur
intrinsik

13
dalam
cerpen
• Melaporkan
hasil diskusi

13.2 Menemuka Cerpen Tatap muka •Menemukan Jenis 2 • buku


n nilai-nilai yang nilai moral, Tagihan: kumpu
• Menemukan
dalam dibacakan budaya, • tugas lan
nilai-nilai
cerpen dan social indivi cerpen
• nilai- (moral,
yang dalam du
nilai budaya,
dibacakan cerpen • tugas
(moral, social)
•Mendiskusi kelom
budaya, dalam
kan nilai- pok
social, cerpen
nilai • ulangan
agama) • Mendiskusik
tersebut
an nilai-nilai
Bentuk
tersebut
Instumen:
• uraian
bebas
• jawaban
singkat
• pilihan
ganda
Berdasarkan hasil identifikasi, tampak bahwa arah perancangan
pembelajaran sudah dapat dipetakan, mulai dari materi yang harus
dikembangkan, serta indikator penilaian yang harus terukur. Di samping
itu, ragam wacana yang harus muncul juga sudah jelas, yakni cerpen.

2.5.3 Mencari Rujukan Keilmuan Terkait dengan Indikator


Alur berikutnya adalah menelusuri beberapa rujukan untuk
menjelaskan indikator dari sudut keilmuan berbahasa dan kebahasaan
serta bersastra dan kesastraan. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa
Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek: mendengarkan,

14
berbicara, membaca, dan menulis. Penguasaan atas kedua jenis
kemampuan tersebut tercermin melalui prasyarat berikut, yakni pada
akhir pendidikan di SMP/MTs., peserta didik telah membaca sekurang-
kurangnya 10 buku sastra dan nonsastra.
Untuk memahami hal tersebut, kita dapat memulainya dari
pemahaman yang mendalam tentang karakteristik mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia berada dalam
lingkungan keilmuan bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa
dikehendaki terjadinya kegiatan berbahasa dan bersastra, yaitu kegiatan
menggunakan bahasa dan bergulat dengan karya sastra. Jadi, berbagai
unsur bahasa, seperti kosakata, bentuk serta makna kata, bentuk serta
makna kalimat, bunyi bahasa, dan ejaan, begitu pun dengan berbagai
unsur bersastra, seperti tokoh, latar, tema di dalam prosa dan drama atau
unsur bentuk dan unsur isi di dalam puisi tidaklah diajarkan secara
berdiri sendiri sebagai unsur-unsur yang terpisah, melainkan dijelaskan
dalam kegiatan berbahasa dan bersastra.
Kegiatan berbahasa mencakup kegiatan mendengarkan
(menyimak), kegiatan berbicara, kegiatan membaca, dan kegiatan
menulis. Kegiatan bersastra mencakup kegiatan apresiasi, kegiatan
ekspresi, dan kegiatan kreasi. Kegiatan mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis serta kegiatan apresiasi, ekspresi, dan kreasi itu
digunakan dalam berkomunikasi, yaitu oleh seseorang dalam
berhubungan dengan yang lainnya. Bahasa dan sastra dalam
berkomunikasi digunakan untuk bertukar pikiran, perasaan, pendapat,
imajinasi, dan sebagainya sehingga terjadi kegiatan sambut-
menyambut.
Kegiatan berbahasa dan bersastra itu serempak dilakukan dalam
kegiatan lain, baik kegiatan jasmani maupun kegiatan rohani. Kegiatan
berbahasa dan bersastra dilakukan serempak dengan kegiatan
menggunakan tangan, kaki, kepala, pancaindra, dan sebagainya.

15
Kegiatan berbahasa dan bersastra pun dilakukan serempak dengan
kegiatan merasa, berpikir, berimajinasi, dan sebagainya. Kegiatan
berbahasa, kegiatan bersastra, dan kegiatan berbuat itu terjadi dalam
konteks, berupa tempat, waktu, dan suasana. Di dalamnya terdapat
tanah, air, udara, cahaya, tumbuhan, binatang, serta manusia dengan
masyarakat dan budayanya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami
bahwa kegiatan berbahasa dan bersastra tidak dapat dilepaskan dari
konteks. Namun, konteks haruslah didasari oleh kompetensi akademik
pendidik. Misalnya, bagaimana cara menulis pantun, dapat dijawab
melalui buku-buku yang khusus membahas proses kreatif menulis dan
buku-buku yang membahas tentang pantun.

2.5.4 Mengisi Komponen RPP


RPP yang terdiri atas beberapa komponen haruslah diisi sesuai
dengan nama komponen. Secara umum ada dua cara pengisian
komponen RPP, yakni hanya memindahkan isi pada silabus ke dalam
RPP dan mengisi hal baru. Misalnya, komponen SK-KD diisi dengan
SK-KD yang sudah tersedia pada silabus. Begitu pun dengan komponen
karakter, materi, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber bahan.
Sementara itu, komponen materi pembelajaran secara rinci
harus diisi sendiri oleh pendidik. Begitupun dengan identitas mata
pelajaran, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, rincian kegiatan
pembelajaran, instrumen penilaian beserta cara pengolahan dan
rubriknya, mengisi nama pendidik dan kepala sekolah.

2.5.5 Mendiskusikan RPP dengan Teman Sejawat


Agar RPP yang kita buat memadai dan bermutu, perlulah
didiskusikan dengan teman sejawat. Pemikiran teman sejawat akan
menambah kualitas RPP yang kita buat. Misalnya, didiskusikan dengan
teman sejawat di sekolah atau forum lainnya.

16
BAB III
KESIMPULAN

Pada dasarnya bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia, oleh karena itu
tujuan daripada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar yaitu agar siswa dapat
berkomunikasi dengan baik, Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat
tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni
perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat
Kegiatan Pembelajaran.

Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional


materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta
didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi
pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan
berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan
perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut.

Landasan pengembangan RPP Bahasa Indonesia adalah Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Di dalam penyusunan RPP, terdapat alur
yang perlu diperhatikan, yakni menelaah silabus, mengidentifikasi SK-KD dan
indikator, menelusuri rujukan keilmuan terkait indikator, mengisi komponen RPP, dan
mendiskusikan RPP dengan teman sejawat

17
DAFTAR ISI

Brown, H. Douglass.2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta:


Pearson Education, Inc

Djuanda, D. (2014). Pembelajaran bahasa indonesia yang komunikatif dan


menyenangkan. Sumedang: UPI Sumedang PRESS

Resmini, dkk. (2010). Membaca dan menulis di SD. Bandung: UPI PRESS

Sudjana, N. (2013). Penilaian hasil, proses belajar mengajar. Bandung: PT


Rosdakarya

Suryaman, M., & Pd, M. (n.d.). PETUNJUK PRAKTIS PENYUSUNAN RPP BAHASA
INDONESIA SMP

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:


Angkasa

Yamin Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yule George.1996. The Study of Language. Brain: Cambridge University Press.

18

Anda mungkin juga menyukai