MAKALAH
Oleh Kelompok I
Disusun oleh :
MUTMAINNAH 20800121002
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan limpahan rahmat-
Nya kepada kita semua, dan khususnya pada penulis, sehingga penulis dapat
Indonesia. Shalawat serta salam tak lupa pula senantiasa terlimpahkan kepada
kepada hamba Allah serta menegakkan agama Allah di muka bumi ini.
Pembelajaran .Penulis amat menyadari bahwa dari awal penulisan hingga akhir
ini telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik berupa
bimbingan, motivasi, pikiran, dan doa. Maka Makalah ini tidak dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan kerjasama bimbingan dari Dosen, Untuk itu
untuk menerima masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1-3
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4-12
A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
perhatian khusus terutama bagi pembelajar bahasa Indonesia. Hal ini terutama
bagi pembelajar bahasa Indonesia yang masih awal dalam penguasaan kaidah
bahasa Indonesia contohnya saja siswa di tingkat SD/MI. Selain itu, bahasa
1
2
optimal 1
tepat. Pendidik dapat terhindar dari tindakan yang kelihatannya baik tetapi
diharapkan agar peserta didik dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien
sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan maupun tulisan, menghargai dan
1
Sudjana, N.. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru Alegensindo, 2000, hlm. 160
3
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
sebagai berikut :
Indonesia?
PEMBAHASAN
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi
yang menggunakan simbol- simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer2
Belajar adalah aktivitas adanya usaha sadar dan terencana dalam suatu
belajar membuat dari yang tidak tahu jadi tahu, adanya kontak dengan manusia
2
Suyanto. Iartificial Intelligence searching, reasoning, planing, and learning. Bandung:
Bandung Informatika. 2011. hlm 17
3
TIM Akar Media. Kamus Lengkap Praktis Bahasa indonesia. Surabaya: Tim Akar Media.
2003.
4
Suyono dan Hariyanto. (2017). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan konsep dasar, Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, hlm. 23
4
5
dan pembelajaran terjadi bersamaan. Belajar dapat terjadi tanpa adanya guru,
sedangkan mengajar meliputi segala hal yang dilakukan oleh guru. Sebagai
Larsen dan Freeman 1986 dalam Supani dkk. 6 adalah represent the theoretical
disebut sebagai kerangka teoretis. Metode dapat dilihat dari segi 1) bahan yang
bahasa.
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
5
Mardia, Hayati, Desain Pembelajaran Berbasis Karakter. Pekanbaru: Mujtahadah Press, 2012.
Hlm. 3
6
Sapani, H. Suardi, dkk. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III, 1997/1998.
7
Sapani, H. Suardi, dkk. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D III, 1997/1998.
6
pendidikan tertentu.
untuk mengetahui (larning how to now), belajar untuk belajar (learning how to
belajar untuk hidup bersama (learning how to live together), dan belajar untuk
1. Prinsip Kontekstual
pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong
8
Nurhadi. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Malang: Grasindo, 2004, hlm. 13
7
penilaian sebenarnya.
depan kelas.
1) Merumuskan masalah
9
Purnomo, Hari. pengukuran kualitas pelanggan, Yogyakarta: Gahara Ilmu, Sukmadinata & N,
2010, hlm. 10
10
Hairuddin. Pembelajaran Bahasa Indonesia DiSekolah Dasar, 2000, hlm.13
8
2) Mengamati/melakukan observasi
peserta didik, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru,
sudah tahu membimbing yang belum tahu, yang memiliki gagasan segera
kelas atasnya 12
11
Hairuddin. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar, 2000, hlm.13
12
Hairuddin. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar, 2000, hlm.13
9
cara memberikan model atau contoh yang perlu ditiru. Jika dirasa merasa
kurang mampu membacakan puisi, atau bermain drama, tidak perlu cemas
pembaca puisi, atau pemain drama yang sudah terkenal (Hairuddin et al.,
n.d.: 13).
dapat memberikan contoh-contoh tulisan yang baik yang telah kita pilih.
sini adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
berlangsung;
4) diskusi; dan
5) hasil karya.
13
Hairuddin. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar, 2000, hlm.14
10
kelas. Kemajuan belajar juga dinilai dari proses, bukan semata-mata dari
hasil. Penilaian bukan hanya oleh guru, melainkan bisa juga dari teman
atau orang lain. Asesmen autentik dilaksanakan selama dan sesudah proses
Hairuddin et al14.
2. Prinsip Integratif
Bahasa adalah suatu sistem. Hal ini senada dengan pendapat Maksan
(1994) yang mengatakan bahasa adalah suatu sistem. Hal tersebut berarti suatu
keseluruhan kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan untuk
Keempat sistem ini tidak dapat berdiri sendiri. Dapat diartikan bahwa, pada
saat kita menggunakan bahasa, tidak hanya menggunakan salah satu unsur
kata, kata disusun menjadi kalimat, kalimat yang kita ucapkan menggunakan
intonasi yang tepat. Berkaitan dengan ini secara tidak sadar kita telah
14
Hairuddin. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar, 2000, hlm.14
11
secara terpadu atau terintegratif. Kita bisa mengajarkan kosa kata dengan
menulis.
mengajarkan berbicara saja, tetapi secara tidak langsung kita pun mengajarkan
3. Prinsip Fungsional
Indonesia dalam berkomunikasi dengan baik dan benar. Hal ini sejalan dengan
multisumber.
4. Prinsip Apresiatif
Jika dilihat dari artinya, prinsip apresiatif ini tidak hanya berlaku untuk
pembelajaran sastra, tetapi juga untuk pembelajaran aspek yang lain seperti
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
kerangka teoritis yang merupakan representasi dari sebuah metode belajar dan
berbicara.
perhatikan peserta didik kita pada saat kita bercerita. Kalau siswa terlihat
sastra. Ini berarti mereka sudah dapat memberikan penghargaan terhadap apa
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Dengan harapan makalah
yang kami buat bisa dapat dipahami dengan baik dan Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semuanya. Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna
maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
DAFTAR PUSTAKA