Anda di halaman 1dari 74

i

SPENGARUH PEMBELAJARAN PPKn TERHADAP SISWA DALAM


MEMATUHI TATA TERTIB SEKOLAH DI SMP ISLAM RIYADLATUL
MUBTADIIN TOLONTO ARES WARU PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN
2021/2022

SKRIPSI

Disusun Oleh

RINDIANI

NIM: 18872051A001422

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA(STKIP PGRI) SUMENEP
TAHUN 2022
ii

PENGARUH PEMBELAJARAN PPKn TERHADAP SISWA DALAM


MEMATUHI TATA TERTIB SEKOLAH DI SMP ISLAM RIYADLATUL
MUBTADIIN TOLONTO ARES WARU PAMEKASAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajuukan kepada STKIP PGRI SUMENEP Untuk memenuhi sebagai


persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan

Disusun oleh

Rindiani

NIM

: 18872051A001422

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI) SUMENEP

TAHUN 2022
iii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PPKn TERHADAP SISWA DALAM


MEMATUHII TATA TERTIB SEKOLAH DI SMP ISLAM RIYADLATUL
MUBTADIIN TOLONTO ARES WARU PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN
2021/2022

SKRIPSI

Disusun oleh

Rindiani

NIM

: 18872051A001422

Telah memnuhi syarat dan disetujui untk diuji :

Sumenep, Agustus 2022

Komisi pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Suluh Mardika Alam, M.Hum) (Imam Syafi’i, M.Pd.)

Mengetahui

Ketua Program Studi PPKn

(suluh mardika Alam, M.Hum)

NIK. 07731139
iv

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PPKn TERHADAP SISWA DALAM


MEMATUHI TATA TERTIB SEKOLAH DI SMP ISLAM RIYADLATUL
MUBTADIIN TOLONTO ARES WARU PAMEKASAN

SKRIPSI

Disusun Oleh

RINDIANI

NIM: 18872051A001422

Telah dipertahankan dihadapan dewan penguji

Pada tanggal, Agustus 2022

Dan telah direvisi dengan baik

Dewan penguji

1. Ketua Dewan Penguji

( )

NIDN.

2. Anggota Dewan Penguji 1

( )

NIDN.

3. Anggota Dewan Penguji 2


v

( )

NIDN

Sumenep, Agustus 2022

Dr. Asmuni, M.Pd

NIK.07731015
vi

ABSTRAKSI

Rindiani. Pengaruhpembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib


sekolahdi smp islam riyadlatul mubtadiin toonto ares wru pamekasan. Skripsi. Pogram
studi PPKn. Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep .

Kata kunci : pembelajaran PPKn, mematuhi tata tertib sekolah.

Permasalahan yang menjadi focus kajian dalam penelitian ini ada dua macam
yakni (1) adakah pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata
tertib sekolah di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan. (2)
seberapa besar pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib
sekolah di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengetahui ada tidaknya
pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah di
SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan (2) mengetahui
besarnya pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib
sekolah di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan.

Subyek penelitian ini adalah sebagian siswa , karena yang menjadi subyek
penelitian bukan seluruh siswa di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin di Desa Tolonto
Ares Waru Pamekasan, akan tetapi yang menjadi subyek penelitian dan yang akan
diteliti adalah memakai sampel dengan mengambil 45% dari seluruh siswa yakni 26
siswa.oleh karena itu, peneliti mengambil sebagian sehingga peneliian ini merupakan
penelitian sampel.

Jika nilai r kerja sebesar 0,938 dibandingkan dengan nilai r tabel product
moment baik dalam interval kepercayaan 5% maupun 1% maka nilai r kerja lebih besar
dari pada r tabel product moment (0,381<0,938>0,487) berarti nilai r kerja signifikan.
Berdasarkan data hasil penelitian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut : (1) ada pengaruh pembelajara PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata terib
sekolah di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Wau Pamekasan,karena nilai
“r” kerja sebesar 0,938 lebih besar dari nilai “r” tabel baik pada taraf 5%= 0,381 dan
juga pada taraf 1%=0,487, (2)pemebelajaran PPKn berpengaruh tinggi terhadap
vii

mematuhi tata tertib sekolah di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru
Pamekasan,karena nilai “r” kerja sebesar 0,938 berada pada rentangan nilai 0,800
sampai dengan 1,000 dengan interpetasi tinggi.
viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Sukur alhamdulillah saya haturkan kehadirat allah SW, karena berkat rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya shalawat serta salam semoga dilimpahkan ke haribaan Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikut hingga akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam

mematuhi tata tertib sekolah di SMP islam Riyadlatul mubtadiin Tolonto Ares waru

Pamekasan” tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dari

berbagai pihak. Karena itulah, sudah sepatutnya saya sampaikan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Dengan terselesainya penyusunan skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan rasa

terimakasih yang tak terhingga terutama kepada :

1. Yang terhormat kepada Bapak suluh mardika alam, M.Hum delaku ketua

program studi PPKn atas segla restunya.

2. Yang terhormat kepada bapak suluh mardika a;am, M.Hum, selaku

Pembimbing I dan Bapak Imam Syafi’I, M.Pd, selaku Pembimbing II

3. Kepala sekolah dan dewan guru di SMP Islam Riyadhotul Mubtadiin Tolonto

Ares Waru Pamekasan atas segala bantuan dan kerjasamanya.


ix

Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkn satu persatu disini, saya sampaikan

semoga segenap berupa bimbingan, saran serta bantuan lainnya yang merupakan

sesuatu yang sangat peneliti hargai nilainya dengan tanpa batas. Untuk ini sekali lagi

peneliti sampaikan terima kasih seiring dengan do’a semoga amal baik semuanya

mendapatkan balasan yang lebih sempurna dari Allah SWT.

Sebagai seorang insan yang akan lepas dari sifat khilaf dan salah, penulis merasa dalam

penyusunan skripsi penelitian ini tantunya terdapat hal-hal yang kurang sempurna.

Untuk itu kritik serta saran yang membangun sangatlah diharapkan demi kesempurnaan

langkah-langkah dimana yang mendatang.

Akhirnya semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat memberi manfaat pada

semua pihak terutama bagi mereka yang berkecipung dalam dunia pendidikan demi

kemajuan serta peningkatan kualitas pendidikan untuk cermelangnya masa depan kita

semua.

Pamekasan 0 juli 2022

Penulis

RINDIANI
x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

HALAMAN JUDUL................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iv

ABSTRAKSI.............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR..............................................................................................viii

DAFTAR ISI.............................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1


B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................6
E. Definisi istilah................................................................................................6
F. Hipotesis.........................................................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................10

A. Tinjauan tentang pembelajaran PPKn.................................................................10


1. Pengertian tentang pembelajaran ...................................................................10
2. Pengertian tentang pembelajaran PPKn.........................................................15
3. Tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaraan...........................................19
B. Tinjauan tentang memetuhi tata tertib sekolah...................................................22
1. Pengertian tata tertib sekolah.........................................................................22
2. Macam-macam tata tertib sekolah..................................................................24
3. Tujuan tata tertib sekolah...............................................................................25
4. Unsur-unsur tata tertib sekolah.......................................................................26
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi tat tertib sekolah.....................................27
xi

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................30

A. Jenis Penelitian...............................................................................................30
B. Sumber Data dan Data Penelitian..................................................................30
C. Instrumen Pengumpulan Data........................................................................32
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................33
E. Teknik Analisis Data......................................................................................37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................39

A. Hasil Penelitian..............................................................................................39
B. Pembahasan....................................................................................................44

BAB V PENUTUP....................................................................................................52

A. Kesimpulan....................................................................................................52
B. Saran ..............................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................54

DAFTAR TABEL.....................................................................................................55

LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................56
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia

membutuhkan pendidikan sampai kapanpun dan dimanapun berada, dengan demikian

pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas

disamping memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik. Tujuan pendidikan yang

kita harapkan adalah rasa mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

indonesia seutuhnya , yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Di samping mengusahakan pendidikan yang

berkualtas, pemerintah perlu melakukan perataan pendidikan dasar bagi setiap warga

negara indonesia, agar mampu berperan serta dalam memajukan kehidupan bangsa.

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

berkualitas, seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab II

Pasal 3 bahwa : “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemmpuan dan

membentuk watak seperti peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2

Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam dunia pendidikan, pendidikan

wargnegaraan adalah salah satu pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting.

Hal ini mengingat pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting

untuk menjadikan dan menghasilkan manusia-manusia yang mampu berwarganegara

yang baik dan benar yang sadar akan hak maupun kewajibannya.

Dalam ruang lingkup sekolah terdapat peraturan yang mengatur seluruh warga

sekolah yaitu tata tertib sekolah. Akan tetapi siswa yang sedang duduk dibangku

menengah pertama (SMP) berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti seringkali

melakukan pelanggarn tata tertib yang berlaku disekolah. Siswa melakukan tindakan

yang mengganggu proses belajar mengajar disekolah seperti, terlambat datang

kesekolah, pergi kekantin saat jam pelajaran, membuat gaduh saat kegiatan belajar

mengajar.Perilaku siswa ini menjadikan proses belajar mengajar disekolah tidak

berjalan dengan baik dan lingkungan sekolah menjadi tidak kondusif. Apabila dikelas

ada seorang siswa yang membuat kegaduhan, hal ini akan diikuti oleh teman-temannya

yang lain. Meskipun dalam SMP islam riyadlatul mubtadiin sudah dibuat peraturan tata

tertib sekolah dan diajarkan materi tentang pentingnya hukum dalam pendidikan

kewarganegaraan masih saja ada beberapa siswa yang melakukan pelanggaran maupun

kenakalan disekolah tersebut.

Munculnya tindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para siswa

dipengaruhi beberapa indikator, antar lain :


3

a. Faktor internal, berupa minat dan bakat dari siswa sendiri yang secara tidak langsung

berhubungan dengan kepribadian.

b. Faktor eksternal, berupa pengaruh dari kondisi lingkungan sosial siswa antara lain

dalam keluarga, masyarakat maupun sekolah yang sassngat berpengaruh terhadap sikap

dan pola perilaku misalnya, kurangnya penanaman pengetahuan dan pemahaman

kepada para siswa untuk mentaati arti penting hukum menaati tata tertib dari para siswa

sangat diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman, damai dan tenteram terutama

dalam lingkungan sekolah.

Menurut Suryosubrot (2004:6) tata tertib sekolah adalah ketentuan-ketentuan

yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap

pelanggarannya. Namun, pada kenyataannya semua tidak berjalan dengan lancar, untuk

bisa mematuhi tata tertib sekolah, siswa harus mempunyai kontrol diri yang baik

sehingga bisa mengendalikan dirinya untuk mematuhi tata tertib sekolah. Pengendalian

diri disini maksudnya adalah pengaturan diri dengan cara memantau perilaku diri

sendiri (Ernest R. Hilgard,1991), seseorang dalam perbuatannya dapat menguasai diri

dan tetap mengontrol dirinya dari berbagai keinginan yang selalu meluap-luap dan

berlebih-lebihan. Dengan begitu perbuatan siswa selalu dalam koridor yang benar

sehingga akan tumbuh rasa disiplin siswa untuk selalu mengikuti tata tertib yang

berlaku disekolah. Mematuhi semua tata tertib yang berlaku disekolah merupakan suatu

kewajiban bagi setiap siswa.


4

Akan tetapi meskipun dalam sekolah sudah dibuat praturan tata tertib dan

diajarkan materi tentang pentingnya hukum dalam pendidikan kewarganegaraan masih

saja tejadi kurangnya menaati tata tertib sekolah padahal sudah di berlakukannya sanksi

yang tegas dalam setiap pelanggarannya. Dalam menciptakan lingkungan sekolah yang

nyaman dan tertib pada setiap siswa diperlukannya tindakan kerja sama dari berbagai

pihak antara lain guru bidang studi maupun bimbingan konseling, maka para guru

menerapkan menerapkan tata tertib sekolah kepada siswanya untuk memberikan

pengarahan dan penyuluhan tentang pentingnya mematuhi tata tertib sekolah melalui

kegiatan belajar mengajar dan sekolah harus menjalankan tata tertib dengan konsisten

baik dari guru maupun siswa sehingga mampu meningkatkan kualitas tingkah laku

siswa. Dengan adanya tattertib di sekolah membiasakan diri siswa bersikap baik dan

taat pada aturan yang berlaku sehingga tidak banyak lagi terjadi pelanggaran-

pelanggaran di sekolah demi meningkatkan moral dan budi pekerti dari setiap siswa

yang kelak akan terjun dalam masyarakat.(putra;2019:1)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah di

SMP Islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares, Waru Pamekasan Tahun

Pelajaran202/2022.
5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang t elah diuraikan diatas maka terdapat

beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan, yaitu :

1. Adakah pengaruh pembeajaran PPKn terhadap siswa dalam menaati tata tertib sekolah

SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan?

2. Seberapa besarkah pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata

tertib sekolah. Di SMP islam Riyadlatul mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan ?

C. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai

dngan tujuan yang jelas tersebut akan mempermudah dalam mlakukan

penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui ada tidaknya pngaruh pembelajaran PPKn terhadap

siswa dalam menaati tata tertib sekolah di smp islam riyadlatul

mubtadiin tolonto ares ,waru pamekasan

2. Untuk mengetahui seerapa besar pengaruh pembelajaran PPKn terhadap

siswa dalam menaati tata tertib sekolah di smp islam riyadlatul

mubtadiin tolonto ares waru pamekasan.


6

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, manfaat penelitian ini adalah

mendeskipsikan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian, manfaat yang diharapkan

dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis:

1. Manfaat teoritis

Sebagai suatu karya ilmiah maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbagan bagi perkembangan ilmu pengtahuan khususnya bagi masyarakat pada

umumnya mengenai pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata

tertib sekolah .Menjadi pedoman dan bahan petimbangan dalam penelitian selanjutnya

yng relevan.

2. Manfaat praktis

Memberi informasi tentang pentingnya pembelajaran PPKn bagi pendidik dalam

meningkatkan hukum tata tertib, memberi informasi tentang pentingnya pembelajaran

PPKn bagi pendidik dalam meningkatkan hukum tata tertib setiap anak didiknya yang

kelak menjadi generasi muda penerus bangsa.

E. Definisi Istilah
7

1 Pembelajaran adalah pembelajaran atau instruction mencakup pada kegiatan belajar

mengajar yang tsak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena dalam instruction yang

ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi

sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa kita sebut

pembelajaran. (Sadirman, 1996:7)

2 Pembelajaran PPKn adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui

aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi bar, kesadaran bahwa demokrasi

adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak masyarakat.

(Azra; 2003:7)

3. Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang

tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselengg\arakan di sekolah, dengan tujuan

untuk menjadi manusia yang berilmu penghetahuan, berketerampilan, berpengalaman,

berkepribadian, berakhlak mulia dan mandiri. (rochman ;2018:7)

4. Mematuhi adalah “menaati, tunduk pada aturan, undang-undang, perintah dan

larangan.” Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2013:1013)

5. Tata tertib Menurut Depdikbud (2001: 37) pengetian tata tertib sekoah adalah aturan

atau peraturan yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang kosisten dari peraturan

yang ada. Pelaksanaan tata tertib akan berjalan dengan baik apabila guru, siswa, dan

semua warga sekolah dapat saling mendukung satu sama lain untuk nmelaksananya tata

tertib yang berlaku.

F. Hipotesis
8

Dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.

(Arikunto.1992:64). Sedangkan menurut Hadhori Nawawi dalam bukunya metodologi

penelitian (Arikunto. 1994,260, menyatakan bahwa hipotesis adalah “Dugaan logis

sebagai kemungkinanpemecahan masalah yang hanya dapat diterima sebagai kebenaran

bila mana setelah diuji ternyata fakta-fakta atau pernyataan-pernyataan sesuai dengan

dugaan tersebut”.

Berdasarkan pernyataan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis adalah dgaan semeaa terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih

perlu dibuktikan kembali. Berangkat dari judul diatas, peneliti mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

1. Ada pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah

di SMP ISLAM RIYADLATUL MUBTADIIN tolonto ares waru.pamekasan

2. Pembelajaran PPKn sangat berpengaruh terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib

sekolah di SMP ISLAM RIYADLATUL MUTADIIN Tolonto ares waru pamekasan


9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan tentang pembelajaean PPKn

1. Pengertian tentang pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran

juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta

didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak

dari banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak

perbedaan, seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada

pula peserta didik yang lambah dalam mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan

inilah yang menyebabkan guru mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang

sesuai dengan keadaan setiap peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah

“perubahan”, maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan’. Pembelajaran adalah


10

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan

baik.

Istilah pembelajaran sering diidentikkan dengan pengajaran juga terlihat dalam

redaksi peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 Tahun 2005 tentang standar

nasional pendidikan, pasal 20 (tentang standar proses) dinyatakan “perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksana pembelajaran materi ajar, metode

pengajaran sumber belajar dan penilaian hasil belajar.”

Menurut undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik

dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan

belajar.

Secara nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi yang

melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan sumber

belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar, maka yang dikatakan dengan

proses pembelajaran adalah suatu system yang melibatkan saatu kesatuan komponen

yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang

diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


11

Sesuai dengan filosofinya ada kontinuitas yang dimulai dari pendekatan

pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran (metode mengajar), dan

teknik pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang

saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. Contoh pendekatan

pembelajaran adalah: pendekatan lingkungan, pendekatan ekspositori dari pendekatan

heuristik, pendekatan kontekstual, pendekatan konsep, pendekatan keterampilan proses,

pendekatan deduktif, pendekatan induktif, pendekatan sains lingkungan teknologi

masyarakat, STM (science, technology and, society, STS), pendekatan kompetensi,

pendekatan holistik, dan lainnya.; strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiaan dalam

proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru,

pengelolaan kegiatan pembelajaran , pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan

sumber belajar dan penilaian (asesmen) agar pembelajaran lebih efektif dan efisien

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.; metode pembelajaran adalah

seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran

termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat

dianggap sebagai sesuatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang

teratur untuk melakukan pembelajaran. Contoh metode pembelajaran antara lain yaiu

metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode

proyek, dan berbagai variasinya.; teknik pembelajaran adalah implementasi dari metode

pembelajaran yang secara nyata berlangsung didalam kelas, tempat terjadinya proses

pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan sesuatu yang menyangkut pengertian

yang lebih sempit.


12

a. Landasan pembelajaran

Pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong kreativitas anak secara

keseluruhan, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan

berlangsung dalam kondisi menyenangkan. Oleh sebab itu setiap pengajar harus berkeyakinan

bahwa (Munandar; 1999 :111-112). Dalam bukunya suyono dan hariyanto

1) Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan.

2) Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik.

3) Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif.

4) Anak perlu merasa nyaman dikelas, dan dirangsang untuk selalu belajar. Hendaknya

tidak ada tekanan dan ketegangan.

5) Anak harus mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan didalam kela. Hal ini dapat

dilakuknanmisalnya dengan memajang (display) hasil karya (portofolio) mereka

dikelas. Mereka perlu dilibatkan dalam merancang kegiatan belajar dan boleh membawa

bahan-bahan dari rumah.

6) Guru merupakan narasumber (fasilitator, mediator), bukan polisiatau dewa. Anak harus

menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dekat dengan guru. Anak bukanlah

robot, karena robot kecil tidak akan belajar, dan juga tidak kreatif.

7) Guru memang harus kompeten, tetapi tidak perlu sempurna.

8) Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik dengan

guru maupun dengan teman sebaya. Ruang kelas adalah milik mereka dan mereka

berbagi tanggung jawab untuk mengaua.


13

9) Kerja sama bernilai lebih dari pada kompetisi, walau pada akhirnya mereka harus

bertanggung jawab secara pribadi.

10) Pengalaman belajar (learning experiences) hendaknya dekat dan berasal dari

pengalaman yang diperoleh dari dunia nyata (real world).

b. Kondisi ideal pmbelajaran

guru yang profesional harus mampu mewujudkan atau palig tidak mendekai praktik

pembelajaran yang ideal. Tujuan pembelajaran yang ideal adalah agar muRid mampu

mewujudkan perilaku belajar yang efektif, diantaranya seperti yang dinyatakan oleh Ian James

Mitchell dalam diseasinya yang diujikan di Monash Universty, Melboune berjudul teaching for

quality Learning (tidak dipublikasikan, 1993), sebagai berikut :

1) Perhatian siswa yang aktif dan terfokus kepada pembelajaran.

2) Berupaa an menyelesaikan tugas dengan benar.

3) Siswa mampu menjelaskan hasil belajarnya.

4) Siswa difasilitasi unuk berani menyatakan kepada guru apa-apa yang belum dipahami.

5) Siswa berani menyatakan ketidak setujuan.

6) Siswa dimotivasi untuk berani meminta informasi yang relevan dengan topik bahasan

lebih lanjut.

2. Pengertian tentang pembelajaran PPKn

Menurut Kansil dalam (Winarno ;1994 : 84) bahwa : pendidikan kewarganegaraan

adalah mata pelajaran yang sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan

nilai-nilai luhur, moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia yang diharapkan

dapat mewujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik
14

baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan makhluk ciptaan tuhan

Yang Maha Esa.

Disamping itu pendidikan kewarganegaraan juga untuk membekali peserta didik

dengan budi pekerti, pengetahuan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara

warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara yang dapat

diandalkan oleh bangsa dan negara.

Istilah pendidikan kewarganegaraan (pkn) dialamnya konsep pendidikan

kewarganegaraan (PKN) sebagai program kurikuler disekulah. Menurut undang-undang

No.2 tahun 1989 tentang sistem penidikan nasional menystakan bahwa : “pendidikan

kewarganegaraan adalah upaya untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan

kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara

serta pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN) agar menjadi warga negara yang

dapat diandalkan oleh bangsa dan negara kesatuan republik indonesia.

Menurut margaret Stimman Branson dalam artikel berjudul the role of cicvic

education (1998), terdapat tiga komponen utama yang dikuasai dalam belajar

pendidikan kewarganegaraan yaitu,

a. pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),

Menyangkut kemampuan akademik keilmuan yang dikembangkan dari berbagai

teori atau konsep politik, hukum dan moral. (Suwarma, 2000) Degan demikian, mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan bidang kajian multidisipliner. Secara

lebih terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan meliputi pengetahuan tentang


15

hak dan tanggung jawab warga negara, hak asasi manusia, prinsip-prinsip dan proses

demokrasi, lenmbaga pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah

berdasar hukum (rule of law) dan peradilan yang bebas dan tidak memihak, konstitusi,

seta nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat/

b. Keterampilan kewarganegaraan (civic skills)

Meliputi keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keterampilan

berpartisipasi ((participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh

keterampilan intelektual adalah keterampilan dalam merespon berbagai persoalan

politik, misalnya merancamg dialog dengan DPRD. Contoh keterampilan berpartisipasi

adalah keterampilan menggunakan hak dan kewajibannya dibidang hukum, misalnya

segera melapor kepada polisi atas terjadinya kejahatan yang diketahui.

c. Sikap kewarganegaraan (civic dispositions)

Merupakan dimensi yng paling substantif dan esensial dalam mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan. Dimensi sikap kewarganegaraan dapat dipandang sebagai

“muara”dari pengembangan kedua dimensi sebelumnya. Dengan memperhatikan visi,

misi, dan tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Karakteristik mata

pelajaran ini ditandai dengan penekanan pada dimensi watak, karakter,sikap dan potensi

lain yang bersifat erektif. Dengan demikian,seorang warga negara pertama-tama perlu

memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, terutama pengetahuan dibidang

politik, hukum, dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya

seorang warga negara diharapkan memiliki keterampilan secara intelektual maupun

secara partispatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya


16

pengetahuan dan keterampilannya itu akan membentuk suatu watak atau karakter yang

mapan, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan idup sehai-hari. Watak, karakter, sikap

atau kebiasaan hidup sehari-hari yang mencerminkan warga negara yang baikitu

misalnya sikap religius, toleran, jujur, adil, demokrtis, menghargai perbedaan,

menghormati hukum, menghormai hak orang lain, memiiki semangat kebangsaan yang

kuat, memiliki rasa kesetiakawanan sosial (Winarno, 2006).

Sejarah perkembangan pendidikan kewarganegaraan pada jenjang persekolahan

diindonesia dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Kewarganegaraan tahun 1957.

b. Civic sebagai pengganti kewarganegaraan tahun 1961.

c. Pendidikan kewargaan negara tahun 1968.

d. Pendidikan moral pancasila (PMP) tahun 1075 dan 1984.

e. Pendidikan pancasila dan kewarganegataan (PPKN) tahun 1994.

f. Kewarganegaraan (civics) tahun 2004.

g. Pendidikan kewarganegaraan (PKN) tahun 2006.

h. Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) tahun 2013.

Wujud pendidikan kewarganegaraan tersebut lebih pada Sperwujudan sebagai

mata pelajaran disekolah atau pendidikan kewarganegaraan ditingkat persekolahan

(school civic education). Perkembangan terakhir bahwa pendidikan kewarganegaraan

dasar kurikulum 2013 diwujudkan dalam bentuk mata pelajaran pendidikan pancasila
17

dan kewarganegaraan (PPKn). Keentuan akan mata pelajaran PPKn tersebut termuat

dalam permendikbud No,2 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar,

khususnya pada lampiran 18 mengenai PPKn SD, lampiran 19 mengenai PPKn SMP,

dan lampiran 20 mengenai PPKn SMA.

Pendidikan kewarganegaraan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan dalam sebuah

negara, terlebih di negara demokrasi. International commission of jurist menyebut

bahwa salah satu syarat dasar pemerintahan yang demokratis dibawah Rule of Jurist

adalah adanya pendidikan kewarganegaraan (miriam Buiardjo, 2008). Dimana-mana

diakui bahwa tugas dasar pendidikan adalah menyiapkan generasi muda untuk

mengemban tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Kebutuhan untuk

menciptakan warga negara yang berpengetahuan dan bertanggung jawab menjadi alasan

utama di balik pembentukan sistem pendidikan nasional. Pendidikan nasional pada

dasarnya adalah pendidikan untuk membentuk warga negara.

3. Tujuan dan Fungsi pendidikan kewarganegaraan

Secara umum, tujuan dari pendidikan kewarganegaraan di semua negara ada

membentuk warga negara yang baik, (good qitizen). Tujuan utamanya adalah “

mewarga negarakan” warga negara dinegaratersebut. Misalnya, amerika serikat sebagai

pelopor pendidikan kewarganegaraan, mengenalkan pelajaran civic pada tahun 1790

dalam rangka “mengamerikakan bangsa amerika” (theoty americanization) isinya

membicarakan mengenai pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara (numan

sumantri, 2001). Mengapa amerika perlu mewarga negarakan bangsanya? Sebab bangsa
18

amerika sebenarnya berasal dari para emigran yang belatarbelakang berbeda. Mereka

ingin membentuk karakter baru sebagai warga amerika

Tujuan umum membentuk warga negara yang baik ini telah diakui oleh

komunitas internasional. Misalkan National Council for the social Stuies (NCSS)

menyebut bahwa tujuan dari pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut .

a. Supaya warga negara memiiki pengetahuan serta ketrampilan untuk pemecahan masalah

yang dihadapi dewasa ini.

b. Warga negara memiliki kesadaran adanya pengaruh sains dan teknologiterhadap

peradaban serta mampu memanfaatkannya untuk memperbaiki nilai kehidupan.

c. Warga negara memiliki kesiapan guru kehidupan ekonomo yang efektif .

d. Warga negara memiliki kemampunan untuk menyusun berbagai pertimbangan nilai-

nilai untuk kehidupan yang efektif dalam dunia yang selalu mengalami perubahan.

e. Warga negara menyadari bahwa mereka hidup dalam dunia yang terus berkembang ,

yang membutuhkan keseiaan untuk menerima fakta baru, gagasan baru, serta tat cara

hidup yang baru.

Menurut abdul (1992:4) adapun dasar – dasar hukum melandasi pendidikan

kewarganegaraan itu adalah : pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 pemerintah negara

indonesia memiliki fungsi dan yang sekaligus menjadi tujuan bangsa indonesia dan

salah satunya diantarnya ialah menunjukkan kesejahteraan umum, kesejahteraan umum

terujud apabila terpenuhinya kebutuhan jasmani dan kebutuhan jiwa dan lain – lain
19

dalam jiwa ini terletaklah kebutuhan akan pendidikan yang terdapat pada alinea ke 4

pembuatan pemerintah negara serta diberi fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tugas ini merupakan tugsa pendidikan yang tentunya tidak hanya mengharapkan aspek

sikap dan nilai efektif dan pisikomotor, sikap dan tingka laku yang baik dikembangkan

dalam pendidikan adalah sikap dan tingkah laku yang baik antra sesama masyarakat;

pokok pikiran ke 4 dalam pembukaan UUD 1945 adalah negara bedasarkan menurut

dasar kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai konsekuensinya dari hal tersebut

adalah UUD mewajibkan pemerintah dan lain – lain penyelengara negara yang luhur

dan memegang teguh cita – cita luhur yang bersumber pada nilai – nilai pancasila.

Fungsi pokok dari penididikan kewarganegaraan diindonesia adalah sebagai

pendidikan kebangsaan (nationalistic education). Hal ini merujuk pada pengertian

pendidikan kewarganeraan sebagai “…. Pendidikannya yang membentuk manusia

indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air “ (pasal 37 UUD no 20

tahun 2003) dan “ pendidikan …. Yang membentuk mahasiswa menjadi warga negara

yang meiliki rasa kebangsaan dan cinta tahah air. (penjelasan atas pasal 35 huruf c UUD

No 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi).

Pendidikan kewarganegaraan berfungsi yaitu :

a). Mengembangkan dan melestarikan moral pancasila secara dinamis dan terbuka, berarti

bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab tantangan perkembangan

yang terjadi dalam masyarakat, tanpa jati diri sebagai bangsa indonesia yang kehilangan
20

b). Mengembangkan dan membina manusia indonesia seutuhnya yang sadar, politik dan

konstitusi negara republik indonesia berlandsakan pancasila UUD 1945

c). Membina pemahaman dan kesadaran dan terhadap hubungan antara warga negara dengan

sesama warga negara dan pendidikan pendahuluan bela negara agara mengetahui dan

mampu nilai-nila yang terkandung dalam nilai – nilai pancasila dan UUD 1945

Namun demikian, fungsi pendidikan kewarganegaraan sebenarnya tidak hanya

sebagai pendidikan kebangsaan, tetapi juga bisa mengemban fungsi pendidikan lainnya.

Misalnya pendidikan kewarganegaaran yang diwujudkan melalui pelajaran PPKn

berdasar kurikulum 2006, mengemban berbagai fungsi yakni sebaagai penididikan

kebangsaan, pendidikan demokrasi, pendidikan bela negara, pendidikan Ham,

pendidikan multi kultural, pendidikan lingkungan hidup, pendidikan hukum dan

pendidikan anti korupsi. Penddikan kewarganegaraan yang diwujudkan melalui PPKn

2013 memuat fungsi sebagai pendidikan nilai dan karakter kewarganegaraan yang khas

indonesia yakni karakter pancasila. Pendapat lain menyatakan bahwa pkn memiliki sifat

multi dimensionalitas yang menjadikan bidang studi pkn dapat disikapi sebagai

pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral,

pendidikan karakter kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan hukum dan

hak asasi manusia dan pendidikan demokrasi (sapria, 2012:12).

Menurut Hart, hubungan antara hukum dan moralitas ada suatu hubungan yang

perlu atau motlak memiliki banyak ragam pemahaman yang penting namun tidak semua

hubungan itu terlihat jelas. Peraturan-peraturan hukum bisa bersinggungan dengan


21

peraturan-peraturan moraldalam pengertian menyuruh atau melarang perilaku yang

sama. Sebuah peraturan hukum bisa jadi secara umum dipandang sebagain hal yang

tidak penting untuk dipertahankan, bahkan mungkin secara umum disepakati bahwa

peraturan demikian semestinya dihapuskan , namun peraturan tersebut tetap tinggal

sebagai suatu peraturan hukum.

B. Tinjauan tentang mematuhi tata tertib sekolah

1. Pengertian tata tertib sekolah

Ditimjau dari bentuk katanya tata tertib berasal dari dua kata yaitu tata dan tertib

yang keduanya mempunyai arti sendiri-sendiri. Tata menurut kamus umum bahasa

indonesia diartikan aturan, system dan susunan, sedangkan tertibmempunyai arti aturan.

Jadi tata tertib menurut pengertian etimologi adalah system atau susunan peraturan yang

harus ditaati atau dipatuhi. Menurut suryosubroto (2010:81) tata tertib adalah

ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung

sangsi terhadap pelanggaran nya. Kewajiban mentaati tata tertib sekolah adalah hal yang

sangat penting sebab merupakan bagian dari sistem sekolah dan bukan sekedar sebagai

kelengkapan sekolah.

Menurut rifa’I (2011:139) tata tertib adalah kumpulan aturan-aturan yang dibuat

secara tertulis dan mengukat anggota masyarakat. Tata tertib sekolah merupakan aturan

setiap warga sekolah tempat berlangsungnya belajar mengajar. Pelaksanaan tata tertib

sekolah akan berjalan dengan baik jika guru, aparat sekolah dan siswa mendukung

aturan tata tertib sekolah. Kurang dukungan dari siswa akan mengakibatkan kurang
22

berartinya tata tertib sekolah yang diterapkan di sekolah. Tata tertib sekolah merupakan

satu kesatuan yaang tidak dipisahkan antara yang satu dengan yang lain sebagai aturan

yang berlaku disekolah proses pendidikan disekolah dapat berlangsung secara efektif

dan efesien.

Dari berbagai definisi tata tertib diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tata

tertib adalah susunan peraturan yang harus ditaati.

Mematuhi tata tertib adalah perilaku seseorang untuk belajar menaati peraturan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan didalam sekolah. Perilaku menaati tata tertib

yakni perilaku seseorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang

pemimpin. Orang tua dan guru merukapan pemimpin, sedanngkan anak merupakan

murid yang belajar dari orang dewsa tentang hidup yang menuju kearah kehidupan yang

berguna dan bahagia dimasa datang.

Dalam buku pengentar ilmu pengantar ilmu pendidikan Amir Daiesm

Indrakusuma, tata tertib ialah sederet peraturan-peraturan yang harus ditaati dalam suatu

situasi atau dalam suatu tata kehidupan.

Tata tertib menurut Hasan Langgulun (2005:70) adalah adanya susunan dan

aturan dalam hubungan suatu bagian dengan bagian yang lain.

Adapun aturan yang dimaksud sesuai dengan menteri pendidikan dan

kebudayaan tanggal 1 mei 1974 NO.14/U/19874 adalah tata tertib sekolah adalah
23

ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung

sanksi bagi pelanggarnya.

` Untuk memperoleh ketertiban yang baik, maka diperlukan pendidikan tentang tata

cara sopan santun, nilai moral dan sosial agar dapat hidup rukun dilingkungan keluarga dan

masyarakat. Setiap pendidikan moral yang bertujuan untuk membantu generasi penerus untuk

mencapai ketertiban dan kedamaian harus memiliki tata tertib sekolah yang lengkap. Yaitu

yang menyangkut segala segi kehidupan disekolah yang harus didalaksnakan, ditaati dan

dolondungi bersama oleh segenap unsur yang ada di sekolah.

Dengan demikian setiap usaha yang dilakukan dalam pendidikan tidak lain

adalah untuk mengubah tingkah laku yang sedemikian rupa sehingga menjadi tingkah

laku yang diinginkan.

Budi pekerti,perangai, tingkah laku atau tabi’at. Kita ketahui dalam percakapan

sehari-hari. Budi pekerti ialah tingkah laku, perangai, akhlak. Dalam pendidikan

memilki perkataan akhlak yang diartikan juga sikap yang melahirka perbuatan

(perilaku, tingkah laku) mungkin nbaik, mungkin buruk. Yang dimaksudnya adalah

kebiasaan baikatau kebiasaan buruk.(Ali;2013:346)

2. Macam-mcam tata tertib sekolah

Ada berbagai macam tata tertib yang dapat diterapkan dalam suatu lembaga

pendidikan diantaraya ialah :

a. Tata tertib untuk seluruh personil lembaga pendidikan.

1) Saling menghormati dan bersikap sopan terhadap sesama.

2) Menghormati hak sesama warga di sekolah.


24

3) Patuhilah semua peraturan sekolah.

b. Tata tertib umum untuk peserta didik.

1) Membawa peralatan sekolah yang diperlukan

2) Menggunakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan

c. Tata tertib khusus untuk kegiatan belajar mengajar.

Dalam bagian ini, tata tertib mencakup aktivitas

belajar, mulai dari persiapan, kegiatan inti hingga penutup. Contohnya tidak makan saat

proses belajar mengajar, tidak menggunakan alat ponsel tanpa ada arahan dari guru, dan

mengerjakan segala tugas yang diberikan.

Menurut Arikunto (2008:123), “ tata tertib

menunjukkan pada patokan standar untuk aktifitas khusus.”, misalnya tentang

penggunaan pakaian seragam, penggunaan laboratorium,mengikuti upacara bendera,

mengerjakan tugas rumah, pembayaran SPP dan sebagainya.

3. Tujuan tata tertib sekolah

Tata tertib sekolah tidak hanya membantu program sekolah, tapi juga untuk

menunjang kesadaran dan ketaatan terhadap tanggung jawab. Sebuah rasa tanggung

jawab inilah yang merupakan inti dan kepribadian yang sangat perlu dikembangkan

dalam diri anak, mengingat sekolah adalah salah satu pendidikan yang bertugas untuk
25

mengembangkan potensi manusia yang dimiliki oleh anak agar mampu menjalankan

tugas-tugas kehidupan manusia, baik secara individu maupun sebagai anggota

masyarakat.(Nawawi;2000:27)

Adapun secara rinci tujuan tata tertib sekolah yaitu:

a. Bagi anak didik

1. Menginsafkan anak akan hal-hal yang teratur, baik dan buruk.

2. Mendorong berbuat yang tertib dan baik serta meninggalkan yang buruk.

3. Membiasakan akan ketertiban pada hal-hal yang lain.

4. Tidak menunda pekerjaan bia dapat dikerjakan sekarang.

5. Menghargai waktu seefektifitas mungkin

b. Bagi sekolah

1. Ketenangan sekolah dapat tercipta

2. Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar

3. Terciptanya hubungan baik antara guru dan siswa yang satu dengan yang lain

4. Terciptanya apa yang menjadi tujuan disekolah

5.

4. Unsur-unsur tata tertib sekolah

` Untuk mewujudkan situasi yang tertib sebuah lembaga pendidikan guru yang

sering bertanggung jawab umtuk menyampaikan dan mengontrol berlakunya tata tertib.

Tata tetib bisa berjalan apabila ada kerjasama antara guru dan siswa akan tetapi apabila
26

tata tertib bisa berjalan maka tata tertib bisa dibagi menjadi dua yaitu: ada yang berlaku

untuk umum (seluruh lembaga pendidikan) maksudnya, sebuah tata tertib yang

diberlakukan untuk semua kalangan yang ada didalam sebuah lembaqga itu, ada pula

yang khusus (hanya untuk dikelas) maksudnya adalah tata tertib ini diberlakukan untuk

siswa saja tidak diberlakukan untuk guru atau karyawan. Semua tata tertib, baik yang

berlaku untuk umum maupun khusus meliputi tiga unsur, yaitu:

a. Perbuatan atau perilaku yang diharuskan dan dilarang

b. Akibat atas sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar tata tertib

c. Cara atau prosedur untuk menyampaikan tata tertib kepada subj\ek yang dikenai tata

tertib tersebut.

Dalam aspek agama unsur-unsur tata tertib meliputi :

a. Wajib karena baik untuk individu atau kelompok

b. Sunnah karena dianggap baik

c. Mubah karena boleh dilakukan

d. Makruh karena dianggap tidak baik

e. Haram karena dilarang

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi tata tertib sekolah

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tata tertib sekolah (mulyono;2000:60-

64)

a. Faktor lingkungan keluarga


27

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan

utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang, dan tentu saja

merupakan fakto pertama dan utama pula dalam menentukan belajar seseorang. Orang

tua adalah penanggung jawab keluarga. Dalam pendidikan keluarga menjadi suatu

kebutuhan yangmendasar, sebab keluarga adalah awal dimana anak mengenal dengan

orang lain dan dirinya sendiri, serta pertama-tama mendapatkan pendidikan, yaitu

pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya dan merupakan kewajiban yang

bersifat agamis. “hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan

keluargamudari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”(Q.S At-

tahrim :6)

Ayat tersebut, jelas peran orang tua dilingkungan keluarga memegang kunci.

Kalau dari awal poses belajar dan perkembangan anak tetap tercurah oleh para orang

tua, maka tecipta kondisi yang ideal bagi terwujudnya pola pikir anak ke arah

pembelajaran yang baik.

b. Faktor lingkungan sekolah

Sekolah adalah lembaga formal tejadinya proses belajar mengajar. Selain

pendidikan dalam keluarga, peendidikan disekolahdipeoleh seseorang secara teratur,

sistematis, betingkat muali dari TK hingga perguruan tinggi.

c. Faktor lingkungan masyarakat

1) Kegiatan siswa dalam masyarakat, yakni kegiatan siswa dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi kalau kegiatan siswa telalu

banyak maka akan terganggu belajarnya, karena ia tidak mengatur waktu.


28

2) Teman bergaul. Pengaruh ini siswa leih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita

duga. Teman yang baik membawa kebaikan, seprti membawa belajarbersama, dan

teman pergaulan yang kurang baik adalah yang suka begadang, pecandu rokok, dan

sebagainya maka berpengaruh sifat buruk juga.

3) Bentuk kehidupan masyarakat, yakni apabila kehidupan masyarakat yang terdiri dari

orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anakny rata-rata bersekolah tinggi dan

moralnya baik. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang tidak terpelajar, penjudi, suka

mncuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak

yang berada dilingkungan itu.


29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penellitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yakni menggunakan analisis

datasecara ststistik sedangkan sifatnya adalah pengaruh yaitu mencari pengaruh antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain.

Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian,

sering pula dinyatakan bahwa variabel penelitian itu merupakan faktor-faktor yang

berperan dalam suatu penelitian ditentukan oleh tujuan-tujuan, landasan teori dan

hipotesa. Kalau penelitian lain, bertujuan dan landasan teorinya berbeda, maka variabel-

variabel penelitiannya juga berbeda.

Karena termasuk kategori penelitian kuantittif, maka variabel yang dilibatkan

dalam penelitian ada dua macam, yaitu varibel X dan variabel Y, yang termasuk

variabel X adalah”pembelajaran PPKn” dan variabel Y adalah “tata tertib sekolah”

B. Sumber Data dan Data Penelitian

Untuk menentukan subyek dalam penelitian ini, peneliti menggunakan istilah

populasi dan sampel.

1. Populasi
30

Yang dimaksud dengan populasi adalah “…..keseluruhan subyek penelitian”.

Dalam hal ini yangmenjadi subyek penelitian adalah guru dan seluruh siswa di SMP

islam Riyadlatul mubtadiin tolonto ares, kecamatan waru, kabupaten pamekasan

2. Sampel

Karena termasuk kategori subyek besar, maka diambil sampel. Yang dimaksud

dengan sampel adalah “….sebagian dari subyek yang diteliti”.sampel dalam penelitian

ini diperoleh dengan stratifikasi. Karena dalam penelitian ini ditemukan populasiyang

terdiri dari beberapa lapisan atau kelompok individual dengan karakteristik yang

berbeda. Keadaan populasi yang yang demikian akan tidak terwakili, jika digunakan

teknik acak, karena hasilnya mungkin 2 kelompok terlalu banyak yang terpilih sebagai

sampel, sebaiknya kelompok yang lain tidak terwakili karena tidak muncul dalam

proses penilaian. Jadi yang menjadi subyek penelitian bukan seluruh siswa di SMP

islam riyadhotul mubtadiin di tolonto ares waru pamekasan . akan tetapi yang menjadi

subyek peneltian dan yang akan diteliti asalah sebagian siswa yang menjadi sampel

dengan tingkatan yang dianggap mampu dari segi kemampuan menjawab angket

pertanyaan.

Sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 50, lebih baik diambil

semua sehingga penelitian populasi, selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar dapat

diambil antara 35-45 % atau 25-26 atau lebih,tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut

banyak sedikitnya dana.


31

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikionya

besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. (Arikunto;2006:134)

Jadi yang menjadi subyek penelitian bukan seluruh siswadi SMP Islam

Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan, akan tetapi yang menjadi subyek

penelitian dan yang akan diteliti adalah memakai sampel yakni sebagian siswa karena

subyeknya lebih dari 50 yaitu 65 siswa, dengan mengambil 45% dari seluruh siswa

yakni 26 siswa. Oleh karena itu, peneliti mengambil sebagian sehingga penelitian ini

merupakan penelitian sampel.

Hal tersebut penulis lakukan adalah akurasi data yang diperoleh serta

mempermudah pelaksanaan penelitian dengan mempertimbangkan efisiensi waktu serta

penggunaan instrumen penelitian.

C. instrumen Pengumpulan Data

untuk mempermudah pe rolehan data variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan metode angket sebagai instrumen primer/pokok dan

metode dokumentasi dengan memakai pedoman dokumentasi. Sedangkan metode

interview dengan memakai pedoman interview sebagai instrumen sekunder/pendukung.

Variabel X adalah “pembelajaran PPKn ” dengan indikator konsep diri, harga diri,

kondisi fisik, pengalaman, pendidikan dan sikap bebas merdeka. Sedangkan variabel Y

yaitu “mematuhi”
32

D. Teknik Pengumpulan Data

Setelah pembuatan instrumen selesai, maka peneliti datang ke lokasi penelitian

menemuii subyek penelitian yaitu siswa di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin di Tolonto

Ares waru pamekasan dan siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan

pedoman angket yang telah tersedia. Adapun pada saat melakukan pengumpulan data

penelitian ini, peneliti juga dibantu oleh guru-guru yang bertugas di SMP islam

Riyadlatul Mubtadiin tolonto ares waru pamekasan.

Pengumpulan data diatur sebagai berikut antara lain :

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan

secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diteliti baikpengamatan itu di

lakukan dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi yang khusus diadakan.

(Arikunto;2016:155).

Adapun observasi dapat dibagi dua macam yaitu :

a. Observasi Non sistimatik yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan

instrument pengamatan

b. Observasi sistimatik yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman

sebagai insrrumen pengamatan

Sedangkan jenis observasi penelitian diatas adalah sebagai berikut 3

a) Observasi terbuka

b) Observasi tertutup
33

Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di SMP

islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan.

Metude observasi ini adalah digunakan sebagai penunjang atau pelengkap

dengan sasaran siswa yaitu untuk mengamati tentang pembelajaran PPKn dan

pengamatan tata tertib sekolah pada siswa. Sedangkan metode yang dipakai dalam

penelitian ini adalah observasi sistimatik dimana pedoman ini telah dipersiapkan

sebelumnya.

Melalui penggunaan metode ini, data yang ingin dikumpulkan diantaranya

adalah :

a. Pembelajaran PPKn terhadap mematuhi tata tertib sekolah

b. Akhlak siswa ketika mematuhi tata tertib sekolah

c. Pergaulan siswa dengan orang lain

d. Bertambah minat dalam mengikuti pelajaran PPKn

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencacatan secara sistematik

terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian. Denngan metode ini peneliti

mengamati kejadian-kejadian pada waktu berlangsungnya proses siswa dalam mematuhi

di SMP Islam Riyadhotul Mubradiin Tolonto Ares Waru Pamekasan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang berupa bahan tulis.

(Akhmad;2015:26)
34

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang yang

tertulis. Didallam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda

yang tertulis. (Arikunto: 2002:135)

Dengan metode ini, peneliti berusaha memperoleh data yang dapat dipercaya

kebenarannya dengan cara menyelidiki benda-benda yang tercatat atau tertulis seperti

pada buku, majalah, dokumen, catatan harian serta semuanya yang berhubungan dengan

pendidikan siswa di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini juga digunakan sebagai metode

penunjang atau pelengkap untuk mengumpulkan data tentang :

a. Daftar nama-nama siswa

b. Nama-nama siswa yang menjadi responden.

3. Interview

Metode interview (wawancara) adalah suatu teknik pengumpulan data alam

sebuah penelitian dengan jalan mengadakan dialog dengan responden.

(Arikunto;2016:124)

Adapun metode ini yang dimaksud adalah antara lain :

a. Interview terpimpin yaitu interview yang dilakukan oleh pewancara dengan membawa

sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci

b. Interview bebas, dimana pewancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat

data apa yang akan ditentukan.


35

c. Interview bebas terpimpin yaitu koordinasi dari antara interview terpimpin dan

interview bebas terpimpin.

Metode ini adalah suatu metode untuk mendapatkan data-data dengan mencari

pengaruh secara langsung dengan informan. Dalam hal ini penulis melakukan interview

dengan kepala sekolah, guru-guru, dan siswa di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin

Tolonto Ares Waru Pamekasan.

4. Angket

Metode angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuliskepada respondeen untuk

dijawab.(Sugiyono;2008:199).

Dengan demikian bahwa angket adalah suatu cara mengumpulkan data melalui

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui, metode ini digunakan

sebagai metode utama dengan alasan memiliki daya jangkau responden yang luas dan

memberikan kebebasan kepada mereka untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan

kenyataan yang dialaminya sendiri.

Metode kuisioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan

mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, untuk memperoleh data. Angket

disebarkan kepada responden terutama pada penelitian surve.(cholid;1991.76)

Metode angket tersebut dilakukan oleh penulis dengan dokumen angket pada

seluruh siswa yang dijadikan sampel penelitian.


36

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diambil akan dianalisa dengan metode analisa

korelasi product untuk mencari korelasi antara variabel tergantung dengan variabel

bebas. Adapun rumus untuk menghitungnya adalah:

∑ xy
rxy =
√( ∑ x 2 ) .( ∑ y 2)

Keterangan :

rxy = Korelasi antara variabel x dan y

X = Nilai pembelajaran kitab hidayatul hidayah

Y = Nilai pengalaman sunnah rosulullah

Pengujian signifikasi pada korelasi product moment dari person dilakukan

langsung dari “r” hitung yang diketemukan. Kemudian dibandingkan dengan harga

kritik “r” tabel. Dan Ho diterima jika “r” hitung sama dengan atau lebih besar dari harga

kritik “r” tabel, dan Ho ditolak apabila “r” hitung lebih kecil dari harga kritik “r” tabel.
37
38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut penulis sajikan data hasil penelitian baik yang diperoleh melalui metode

pengumpulan data utama maupun penunjang adalah sebagi berikut :

1. Data Hasil Observasi

a. Pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah

Proses kegiatan beljar mengajar PPKn dapat dikatakan baik krena semua siswa

mengikutinya dengan penuh semangat dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran

PPKn tersebut, dan siswa dapat mematuhi tata tertib yang telah ditentukan oleh sekolah.

b. Akhlak siswa ketika mematuhi tata tertib sekolah

Akhlak siswa dalam mengikuti pelajaran PPKn dapat dikatakan baik, karena

semua siswa selalu mendengarkan ktika gurunya menjelaskan dan siswa juga aktif

bertanya kepada guru jika ada materi yang dimengerti.

c. Pergaulan soswa dengan orang lain

Pergaulan siswa dengan orang lain juga dapayt dikatakan baik, karena semua

siswa diwajibkan menghormati terhadap orang yang lebih tua dan menghargai terhadap

orang yang dianggap lebih muda usianya.

d. Bertambah minat dalam mengikuti pelajaran PPKn

Dengan mengikuti pelajaran PPKn siswa diharapkan lebih semangat dan

bertambah minat dalam pelajaran PPKn sesehingga siswa dapat mengikuti peraturan

sekolah/tata tertib sekolah.


39

2. Data Hasil Interview

Data hasil interview diperoleh melalui kegiatan interview dengan guru dan beberapa

siswa di SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan, khususnya

mengenai pembelajaran PPKn dikelas dan bagaimana penerapannya kepada siswa.

Selengkapnya data hasil interview dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran PPKn

Keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran PPKn dapat dikatakan baik

karena semua siswa selalu datang dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan oleh gurunya.

b. Akhlak siswa ketika mengikuti pembelajaran PPKn

Akhlak siswa dalam mengikuti pelajaran PPKn cukup baik karena siswa selalu

mendengarkan ketika guru menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran PPKn.

c. Pengamalan siswa setelah pembelajaran terhadap mematuhi tata tertib sekolah

Siswa juga selalu mematuhi tata tertib sekolah sesuai dengan ketentuan yang telah

ada dan apa yang telah dijelaskan oleh guru dalam pembelajaran PPKn.

3. Data Hasil Dokumentasi

Data hasil dokumentasi adalah data yang penulis kumpulkan berupa benda atau

catatan selama melakukan penelitian.

Adapun data yang penulis himpun selama melakukan penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Daftar nama-nama siswa ada (terlampir)

b. Nama-nama siswa yang menjadi responden ada (terlampir)


40

4. Data Hasil Angket

Sebelum data hasil angket disajikan, terlebih dahulu penulis jelaskan tentang

kriteria penilaian yang digunakan. Soal angket yang diajukan kepada responden untuk

masing-masing variabel X (pembelajaran PPKn) dan variabel Y (mematuhi tata tertib

sekolah) berjumlah 10 butir dengan 3 alternativ jawaban yaitu a, b, c. kemudian kriteria

penilaian yang digunakan untuk masing-masing alternatif jawaban adalah ax3, bx2, cx1.

Untuk lebih jelasnya data hasil angket tersebut, penulis sajikan dalam bentuk tabel

dibawah ini :

TABEL II

Data Hasil Angket Tentang Pembelajaran PPKn

(variabelX)

Hasil Angket Skor Angket


Jumlah
No.
A B c a x3 bx2 cx1

1 8 2 0 24 4 0 28

2 9 1 0 27 2 0 29

3 9 1 0 27 2 0 29

4 10 0 0 30 0 0 30

5 10 0 0 30 0 0 30

6 9 1 0 27 2 0 29
41

7 9 1 0 27 2 0 29

8 8 2 0 24 4 0 28

9 9 1 0 27 2 0 29

10 10 0 0 30 0 0 30

11 10 0 0 30 0 0 30

12 9 1 0 27 2 0 29

13 8 2 0 24 4 0 28

14 7 3 0 21 6 0 27

15 9 1 0 27 2 0 29

16 10 0 0 30 0 0 30

17 10 0 0 30 0 0 30

18 9 1 0 27 2 0 29

19 9 1 0 27 2 0 29

20 9 1 0 27 2 0 29

21 8 2 0 24 4 0 28

22 8 2 0 24 4 0 28

23 9 1 0 27 2 0 29

24 9 1 0 27 2 0 29

25 10 0 0 30 0 0 30

26 9 1 0 27 2 0 29
42

Tabel III

Data Hasil Angket tentang Mematuhi Peraturan Sekolah

(variabelY)
Hasil Angket Skor Angket
No. Jumlah
A B c ax3 bx2 cx1
1 7 3 0 21 6 0 27

2 8 2 0 2 4 0 28

3 8 2 0 24 4 0 28

4 9 1 0 27 2 0 29

5 8 2 0 24 4 0 28

6 8 2 0 24 4 0 28

7 8 2 0 24 4 0 28

8 7 3 0 21 6 0 27

9 9 1 0 27 2 0 29

10 9 1 0 27 2 0 29

11 8 2 0 24 4 0 28

12 8 2 0 24 4 0 28

13 9 1 0 27 2 0 29

14 7 3 0 21 6 0 27

15 8 2 0 24 4 0 28

16 9 1 0 27 2 0 29

17 9 1 0 27 2 0 29

18 8 2 0 24 4 0 28

19 8 2 0 24 4 0 28
43

20 8 2 0 24 4 0 28

21 7 3 0 21 6 0 27

22 8 2 0 24 4 0 28

23 8 2 0 24 4 0 28

24 7 3 0 21 6 0 24

25 7 3 0 21 6 0 27

26 8 2 0 24 4 0 28

B. Pembahasan

Setelah data hasil angket diklasifikasikan terlihat pada tabel diatas, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus korelasi

profect moment.

Namun sebelum dianalisis, mengingat data tersebut merupakan data mentah, hal ini

perlu diolah terlebih dahulu dengan memasukkan kedalam tabel persiapan penghitung r

kerja sehingga memudahkan didalam menganalisis.

Adapun langkah penghitungan adalah sebagai berikut :

1. Menjumlahkan masing-masing nilai para variabel X dan variabel Y.


44

2. Mencari nilai rata-rata (mean) variabel X dan variabel Y, yaitu dengan cara jumlah nilai

pada masing-masing variabel baik pada X ataupun Y di bagi dengan banyaknya

responden,

3. Mencari nlai x kecil dan y kecil dengan cara mengurangi masing-masing nilai X besar

dengan mean X dan mengurangi masing-masing nilai Y besar dengan mean Y.

4. Mencari nilai x2 dan y2 dengan cara mengkuadratkan x kecil dan y kecil.

5. Mencari nilai xy dengan cara mengalikan nilai x kecil dan y kecil.

6. Kemudian memasukkan nilai-nilai yang telah diketahui kedalam rumus r product

moment.

7. Langkah terakhir berkonsultasi pada tabel r product moment.

Tabel IV
Rekapitulasi Nilai Variabl X dan Y

No. Responden Nilai Variabel X Nilai VzRiabel Y


1 28 27

2 29 28

3 29 28

4 30 29

5 30 28

6 29 28

7 29 28

8 28 27
45

9 29 27

10 30 29

11 30 29

12 29 28

13 28 29

14 27 27

15 29 28

16 30 29

17 30 29

18 29 28

19 29 28

20 29 28

21 28 27

22 28 28

23 29 28

24 29 27

25 30 27

26 29 28

Untuk lebih jelasnya mengenai tabel persiapan menghitung r kerja

tersebut dapat penulis sajikan sebagai berikut :


46

Tabel V

Persiapan Menghitung rkerja

No X Y x y X2 Y2 Xy

1 28 27 -1 -1 1 1 1

2 29 28 0 0 0 0 0

3 29 28 0 0 0 0 0

4 30 29 1 1 1 1 1

5 30 28 1 0 1 0 0

6 29 28 0 0 0 0 0

7 29 28 0 0 0 0 0

8 28 27 -1 -1 1 1 1

9 29 29 0 1 0 1 0

10 30 29 1 1 1 1 1

11 30 28 1 0 1 0 0

12 29 28 0 0 0 0

13 28 29 -1 1 1 1 1

14 27 27 -2 -1 4 1 4

15 29 28 0 0 0 0 0

16 30 29 1 1 1 1 1

17 0 29 1 1 1 1 1

18 29 28 0 0 0 0 0
47

19 29 28 0 0 0 0 0

20 29 28 0 0 0 0 0

21 28 27 -1 -1 1 1 1

22 28 28 -1 0 1 0 0

23 29 28 0 0 0 0 0

24 29 27 0 -1 0 1 0

25 30 27 1 -1 1 1 1

26 29 28 0 0 0 0 0

Jml ∑X=754 ∑Y=728 ∑X2=16 ∑y2=12 ∑xy=13

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa :

∑ x 754
Mx = = = 29
n 26
Y ∑ y 728
My = = = 28
n 26
∑x2 = 16
∑y2 = 12
∑xy= 13
Kemudian untuk menganalisis angka – angka tersebut kemudian dimasukkan

kedalam rumus korelasi product moment, yaitu :

∑ xy
rxy =
√( ∑ x 2 ) .( ∑ y 2)
13
rxy =
√( 16 ) . ( 12 )
48

13
rxy =
√192
13
rxy =
13,86

rxy = 0,938

` Dari hasil analisis diatas diperoleh nilai r kerja sebesar 0,938. Kemudian untuk

membuktikan dierima tidaknya hipotesis perama yang telah diajukan, maka nilai r kerja

tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan dengan harga kritik product moment (lihat

lampiran).

Pada N=26, maka derajat bebasnya adalah N-1, sehingga db-nya adalah 26-

1=25, dalam inteval kepercayaan 5% diperoleh nilai r tabel productmoment sebesar

0,381 dan dalam interval kepercayaan 1% diperoleh nilai r tabel product moment

sebesar0,487.

Jika nilai r kerja sebesar 0,938 dibandingkan dengan nilai r tabel product

moment baik dalam interval kepercayaan 5% maupun 1%, maka nilai r kerja lebih besar

dari pada r tabel product moment (0,381<0, 938>0,487) berarti nilai r kerja signifikan .

Tabel VI

Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” product Moment

Banyak variabel yang dikorelasikan

2
Db.(derajat bebas)
Harga “r” pada taraf signifikan

5% 1%
49

24 0,388 0,496

25 0,382 0,487

26 0, 374 0,478

27 0,367 0,470

28 0,361 0,463

Dengan demikian, maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi : ada pengaruh

pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah di SMP islam

Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan, diterima.

Kemudian untuk mengetahui tinggi rendahnya pembelajaran PPKn berpengaruh

tinggi terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah di SMP islam Riyadlatul

Mubtadiin Tolonto Ares Waaru Pamekasan, terlebih dahulu juga nilai r kerja sebesar

0,938 dikomsultasikan dengan interpretasi nilai r yaitu sebagai berikut :

Tabel VII

Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800sampai dengan 1.000 Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah


50

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antaraa 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tak berkolerasi)

Berdasarkan tabel interpretasi nilai r diatas diketahui bahwa nilai r kerja sebesar

0,938 berada pada rentangan angka antara 0,800 sampai dengan 1,000 dengan

interpretasi tinggi. Dengan demikian maka pembelajaran PPKn berpengaruh tinggi

terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolahdi SMP islam Riyadlatul Mubtadiin

Tolonto Ares Waru Pamekasan diterima.

BAB V
51

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian diatas, makadapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Ada pengaruh pembelajaran PPKn terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah di

SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan, karena nilai “r” kerja

sebesar 0,938 lebih besar dari nilai “r” tabel baik paada taraf 5%= 0,381 dan juga pada

taraf 1%=0,487.

2. Pembelajaran PPKn berpengaruh tinggi terhadap siswa dalam mematuhi tata tertib

sekolah di SMP slam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan, karena nilai

“r” kerja sebesar 0,938 berada pada rentangan nilai 0,800 sampai dengan 1,000 dengan

interpretasi tinggi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi kepala sekolah SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan

supaya lebih memotivasi para dewan guru supaya lebih giat dalam mengajarnya

sehingga akan membuat anak lebih mengerti dengan ajaran-ajaran yang telah

ditentukan.

2. Bagi dewan guru SMP islam Riyadlatul Mubtadiin Tolonto Ares Waru Pamekasan

supaya lebih meningkatkan kedisiplinan dalam mengajar dan hendaknya tugas

mengajar yang menjadi tanggung jawab dan kewajibannya dilaksanakn secara baik dan
52

disiplin, sehingga upaya mengantarkan sis`wa yang memiliki prestasi belajar yang

tinggi semakin tertanam dengan baik dan lebih meningkatkan kepauhan siswa.

DAFTAR PUSTAKA
53

Drs.Hariyanto ,M.si, 2011, Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta

Prof Dr. suyono, M.pd, 2011, implementasi pembelajaran. Jakarta

Dr.B.Herry Priyono, 2000, hukum dan moralitas, Jakarta

Prof.H.Mohammad Daud Alo, S,H,2015, pendidikan agama islam,Rajawali Pers. Jakarta,

Dr.Winarno, S.Pd., M.Si.2020, Pendidikan Kewarganegaraan,Bumi Aksara. Jakarta

A Susanto,I Suntoro, Y Nurmalisa-Jurnal Kultur Demokrasi 5(11),2018-


jurnal.fkip.unila.ac.id

Abdurahman, M.Jurnal Sisfotek Global 8(1) 2018. Susanto,


AA(2017).Https://Doi.Org/10.24821/Jousa.V4i1.1484

Leli Siti Hadianti-Jurnal Pendidikan UNIGA 2 (1), 1-8, 2017-journal.uniga.ac.id

Hasan Langgulun, Manusia Dan Pendidikan, (Jakarta) pustaka Al-husna, 2008

Aji Widya Putra. l civic education andsocial science journal,2019

Lexi Moleang, 2007, Metode penelitian kulitatif, Remaja Rosda Karya.

Hadari Nawawi, Metode Penelitian. Gajah Mada Univerciti pres. Pontianak.

Cholid Harbuko. Drs.1991, Metodologi Penelitian,Bumi Aksara. Jakarta

BA Saadati, M sadli- TERAMPIL :jurnal pendidikan dan pembelajaran dasar,2019

HF Nasution- Al-Masharif: jurnal ilmu ekonomidan keislaman,201- repo.iain-


padangsidimpuan.ac.id

BC Neyfa, G Salsabila-jurnal penelitian komunikasi dan opini publik, 2016-jurnal.


Kominfo.go.id

DAFTAR TABEL
54

Tabel I : Daftar Responden Penelitian

Taabel II : Data Hasil Angket Tentang Pembelajaran PPKn

Tabel III : Data Hasil Angket tentang mematuhi Tata Tertib Sekolah

Tabel IV : Rekapitulasi Nilai Variabel X dan Yopps

Tabel V : Persiapan Menghitung r Kerja

Tabel VI : Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment

Tabel VII : Interpretasi Nilai r


55

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Angket Tentang Pengaruh Pembelajaran PPKn

Lampiran II: Angket Tentang Mematuhi Tata Tertib Sekolah

Lampiran III : Pedoman Observasi

Lampiran IV : Pedoman Interview

Lampiran V : Nama-nama siswa yang menjadi responden

Lampiran VI : Surat tugas penelitian dari STIDKIST AL-MARDLIYAH Gangser laok

Lampiran VII : Surat Keterangan Penelitian dari SMP islam Riyadhotul Mubtadiin Tolonto

Ares Waru Pamekasan

Lampiran VIII : Jadwal pembelajaran

Lampiran IX :Surat penyataan Keaslian Tulisan

Lampiran X : Surat Pengajuan Bimbingan Skripsi


56

PEDOMAN OBSERVASI

NO Uraian Kriteria Penilaian

B C K

1 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran PPKn

2 Penggunaan materi pembelajaran oleh guru

3 Metode pembelajaran yang digunakan guru

4 Keterampilan guru dalam menggunakan metode


mengajar

5 Media yang digunakan guro

6 Keterampilan guru dalam menggunakan metode


mengajar

7 Evaluasi yang digunakan guru

8 Kepatuhan tata tertib sekolah terhadap siswa


dalam pembelajaran PPKn

9 Penerapan tata tertib sekolah kepda siswa


terhadap pembelajaran PPKn

10 Perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran

Keterangan :

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

PEDOMAN INTERVIEW
57

1. Apakah ibu sebagai pengajar atau guru mempersiapkan diri secara baik sebelum

mengajar ?

2. Sebelum mengajar, apa yang ibu mengadakn pemahaman terhadap materi pelajaran

yang akan disampaikan kepada siswa ?

3. Apakah siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran PPKn ?

4. Apa metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajarannya ?

5. Apa media pembelajarannya yang ibu gunakan dalam kegiatan pembelajaran ?

6. Apa alat evaluasi yang digunakan untuk menilai keberhasilan kepribadian siswa ?

7. Apa kebiasaan siswa yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran PPKn ?

8. Bagaimana mematuhi tata tertib sekolah pada diri siswa dalam kesehariannya, setelah

ne stelah mendapatkan pembelajran PPKn ?

9. Apakah siswa bisa membedakan perilaku yang berakhlak dan perilaku yang dilarangnya

10. Bagaiman jiwa keagamaan siswa terhadap tata tertib sekolah ?

DAFTAR NAMA RESPONDEN


SMP ISLAM RIYADLLATUL MUBTADIIN
58

TOLONTO ARES WARU PAMEKASAN

NO NAMA SISWA SEKOLAH KELAS ALAMAT


1 ACH. KHOMAIDI Smp VII Tolonto Ares
2 ACH. JUNAIDI Smp VII Tolonto Ares
3 ARIFATUL JAZILAH Smp VII Tolonto Ares
4 ANIS SAROFAH Smp VII Tolonto Ares
5 ASRI BARIQOH AYU Smp VII Tolonto Ares
6 DEWI KARIMAH Smp VII Tolonto Ares
7 ELLI HERMAWATI Smp VII Tolonto Ares
8 FITRIYAH Smp VII Tolonto Ares
9 AYUNDA Smp VIII Tolonto Ares
10 INDRIYANI Smp VIII Tolonto Ares
11 AHMAD FENDI Smp VIII Tolonto Ares
12 HAMSARI Smp VIII Tolonto Ares
13 ROMADHONI Smp VIII Tolonto Ares
14 SITI MAGFIRAH Smp VIII Tolonto Ares
15 FITRIAH Smp VIII Tolonto Ares
16 HALIMATUS SAKDIYAH Smp VIII Tolonto Ares
17 ACH FAUZANI Smp IX Tolonto Ares
18 FARHAN Smp IX Tolonto Ares
19 KHOIRUN NISA’ Smp IX Tolonto Ares
20 KHUMAIDI ABRORI Smp IX Tolonto Ares
21 MOH. RIAN EFENDI Smp IX Tolonto Ares
22 NURUL JANNAH Smp IX Tolonto Ares
23 M.SYAMSUL ARIFIN Smp IX Tolonto Ares
24 ROHMATUS SANIAH Smp IX Tolonto Ares
25 LAILA WINDI,S Smp IX Tolonto Ares
26 ZULFA MAZIDAH Smp IX Tolonto Ares

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


59

Yang bertanda tangan dibaah ini :

Nama : Rindiani

Nim : 18872051A001422

ProGram Studi : PPKn

Menyatakan dengan sesungguhbya bahwa skripsi ini yang saya tulis benar-benar

merupakan karya sendiri, bukan merupakan mengambil alihan tulisan atau pikiran orang

lain.

Apabila kemudian hari, terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil adopsi, maka

penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Pamekasan,30 juli 2022

RINDIANI

NIM: 18872051A001422
60

SOAL ANGKET

VARIABEL X

TENTANG PEMBELAJARAN PPKn

Nama :………….. Alamat : ……………..

Kelas :………….. No Responden : ……………..

Tata cara Pengisian Angket


1. Sebelum menjawab pertanyaan ini tulislah terlebih dahulu nama, kelas, alamat
dan momor responden yang telah ditentukan.
2. Setlah membaca dengan seksama, berilah tanda silang (X) a, b, dan c pada salah
satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang anda alami.
3. Jawablah dengan jujur dan tidak direkayasa.

I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) a, b, dan c
pada salah satu jawaban.
1. Apakah siswa melaksanakan kegiatan pembeajaran PPKn dengan Baik ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
2. Dalam menjelaskan materi pembelajaran PPKn, apakah siswa menguasai terhadap
materi pelajaran?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
3. Apakah materi pembelajaran PPKn yang disampaikan sesuia dengan pokok bahasan
yang diberitahukan kepada siswa ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
4. Dalam kegiatan pembelajaran PPKn, apakah siswa selalu diberi kesempatan bertanya ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
5. Ketika guru menggunakan metode mengajar, apakah materi pelajaran yang disampaikan
mudah dipahami oleh siswa ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
6. Setelah guru menyajikan materi, apakah guru selalu memberi tugas kepada siswa?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
7. Setelah siswa menyelesaikan tugas tersebut, apakah guru anda menilainya?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
61

8. Setelah menyajikan materi pelajaran PPKn, apakah guru mengadakan tanya jawab ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
9. Dalam menerangkan materi pelajaran PPKn, apakah guru selalu menggunakan waktu
yang tepat waktu ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
10. Dalam penyajiannya, apakah materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dapat
dipahami dengan baik ?
a. Iya b. Kadang – kadang C. Tidak Pernah
62

SOAL ANGKET

VARIABEL Y

TENTANG MEMATUHI TATA TERTIB SEKOLAH

Nama :………….. Alamat : ……………..

Kelas :………….. No Responden : ……………..

Tata cara Pengisian Angket


1. Sebelum menjawab pertanyaan ini tulislah terlebih dahulu nama, kelas, alamat
dan momor responden yang telah ditentukan.
2. Setlah membaca dengan seksama, berilah tanda silang (X) a, b, dan c pada salah
satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang anda alami.
3. Jawablah dengan jujur dan tidak direkayasa.

I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) a, b, dan c
pada salah satu jawaban.
1. Apakah siswa selalu datang kesekolah tepat waktu ?
a. Iya b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah siswa meninggalkan ruang kelas bila guru terlambat atau tidak hadir ?

a.Iya b. kadang-kadang c. tidak pernah


3. Apakah siswa meninggalkan ruang kelas waktu jam pelajaran berlangsung ?
a. Iya b. kadang-kadang c/ tidak pernah
4. Apakah siswa tidak mendengarkan waktu guru menjelaskan materi ?
a. Iya b. kadang-ksadang c. tidak pernah
5. Apakah siswa bermain HP saat jam pelajaran ?
a. Iya b. kadang-kadang c. tidak pernah
6. Apakah siswa selalu berpakaian rapi dan bersih ?
a. Iya b. kadang-kadang c. tidak pernahS
7. Apakah siswa menggunakan aksesoris yang tidak ada hubungannya dengsn
pembelajaran ?
a. Iya b/ kadang-kadang c. tidak pernah
63

8. Apakah siswa melakukan perbuatan yang mengganggu keamanan, seperti membuat


keributan?
a. Iya b. kadang-kadang c. tidak pernah
9. Apakah siswa membuang sampah sembarangan ?
a. Iya n/ kadang-kadang c. tidak pernah
10. Apakah siswa mengganggu teman saat jam pelajaran ?
a. Iya b. kadang-kadang c. tidak pernah

Anda mungkin juga menyukai