Anda di halaman 1dari 34

TUJUAN DAN RUANG

LINGKUP PKLH
PERTEMUAN-1
POKOK BAHASAN PKLH
1. Pengantar Raung Lingkup PKLH. Kontrak perkuliahan
2. Dinamika Penduduk
3. Permasalahan Kependudukan di Kota dan Desa
4. Permasalahan Penduduk di Indonesia
5. Permasalahan Kependudukan Global
6. Hubungan Kependudukukan dan Lingkungan Hidup
7. Asas-Asas Ilmu Lingkungan
8. UJIAN TENGAH SEMESTER
POKOK BAHASAN PKLH
9. PENCEMARAN TANAH DAN UDARA
10. PENCEMARAN AIR (SUNGAI DAN LAUT)
11. LINGKUNGAN HIDUP SOSIAL
12.
13. ORGANISASI LINGKUNGAN HIDUP NASIONAL DAN INTERNATIONAL
14. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
15. INTERGRASI PKLH DALAM PEMBELAJARAN
16. UJIAN AKHIR SEMESTER
PERKULIAHAN: PESERTA MK DIBAGI 10 KLPK
KLP POKOK BAHASAN PRESENTASI

1 Dinamika Penduduk
2 Permasalahan Kependudukan di Kota dan Desa
3 Permasalahan Penduduk di Indonesia
4 Kebijakan Kependudukan dan Kualitas Pendududk Indonesia
5 Hubungan Kependudukukan dan Lingkungan Hidup
6 Pencemaran Tanah dan Udara
7 Pencemaran Air (Sungai dan Laut)
8 Lingkungan Hidup Sosisal
9 Kualitas Lingkungan Hidup dan Faktor Permasalahannnya
10 Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
PENILAIAN
• Presentasi: 20 %
• Tugas Individu: 10 %
• UTS: 30 %
• UAS: 40 %
CLUB OF ROME
• Organisasi informal didirikan
April 1968 oleh Dr. Aurelio
Peccei
• Anggotakan tokoh-tokoh
internasional dari berbagai
negara.
• Tujuan menggalakkan pengertian
terhadap saling terkaitnya
komponen dunia, menarik
perhatian khalayak ramai di seluruh
dunia pada masalah kemanusiaan
yang terjadi saat itu, dan untuk
merangsang prakarsa dan langkah
baru yang memadai
SIAPA SAJA PENDIRI CLUB OFROME
• Pada awal berdiri (1968), Dr. Aurelio Peccei mengumpulkan 30 orang
tokoh dari sepuluh negara di Academia dei Lincei, di Roma, untuk
membahas keadaan umat manusia pada saat itu dan untuk masa
yang akan datang.
• Tahun 1982 jumlah anggota organisasi tersebut meningkat menjadi
70 orang dari 25 negara dengan latar belakang yang beragam.
• Meskipun demikian, anggota Organisasi Club of Rome tidak ada yang
memiliki jabatan resmi dan organisasi tersebut tidak ingin
mengungkapkan pandangan ideologis maupun politis
• Club of Rome memiliki keyakinan bahwa masalah yang dihadapi oleh
umat manusia sangatlah kompleks sehingga tidak ada institusi yang
dapat menangani masalah tersebut.
AGENDA CLUB OF ROME
• Pertemuan Club of Rome berfokus pada proyek studi mengenai umat
manusia.
• Bertujuan untuk mempelajari masalah yang umumnya ditemui di
dunia, seperti kemiskinan, memburuknya lingkungan hidup, hilangnya
kepercayaan pada institusi, inflasi dan yang lainnya.
• Problematika dunia yang menjadi fokus organisasi tersebut memiliki
tiga karakteristik yang sama, yaitu:
1. Masalah yang tersebar di masyarakat;
2. Mempunyai dimensi politis, ekonomis, dan sosial;
3. Masalah tersebut saling berinteraksi
LAPORAN AWAL CLUB OF ROME
• Studi tahap pertama dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Profesor
D. Meadows yang mempelajari lima faktor dasar yang menentukan
dan membatasi pertumbuhan di Bumi.
• Lima faktor tersebut diantaranya adalah: kependudukan, produksi
pertanian, sumber daya alam, produksi industri, dan pencemaran
lingkungan hidup.
• Hasil studi tersebut diterbitkan pada tahun 1972 dengan judul The
Limits to Growth. Dalam studi tersebut dijabarkan pula proyeksi gejala
yang saling berinteraksi dan memberikan indikasi apakah yang akan
terjadi bila kecenderungan yang ada dibiarkan terus berlanjut.
Kesimpulan laporan pertama umumnya ditafsirkan sebagai ramalan
malapetaka dunia
LAPORAN KEDUA CLUB OF ROME
• Tahun 1974 diterbitkan laporan kedua berjudul Mankind at The
Turning Point yang disusun oleh Mihajo Mesarovic dan Eduard Pestel.
• Berbeda dengan Meadows dan timnya yang menganalisis dunia
secara global, Mesarovic dan Pestel mengadakan pendekatan secara
regional dan lokal.
• Model tersebut membagi dunia ke dalam sepuluh wilayah yang saling
bergantungan.
• Selanjutnya model ini dapat meyoroti data dalam unit-unit yang lebih
kecil, termasuk data dari suatu negara. Penemuan tersebut
diharapkan dapat menjadi relevan bagi para pengambil kebijakan di
negara yang bersangkutan. Dari studi tersebut dapat ditarik
kesimpulan yang menekankan pentingnya kerja sama global bagi
perbaikan dunia dan masa depan umat manusia.
DAMPAK PERKEMBANGAN KEGIATAN CLUB OF ROME
• Studi yang telah dilaksanakan oleh Club of Rome mempunyai dampak yang
signifikan.
• Pada siding PBB (1974), Majelis Umum PBB mengeluarkan pernyataan
mengenai "Tata Ekonomi Baru Internasional" (New International Economic
Order).
• Februari (1974), Club of Rome mengundang para negarawan senior dari
berbagai negara serta dengan latar belakang budaya yang berbeda untuk
bertemu di Salzburg, Austria, mendiskusikan tentang berbagai masalah
global serta alternatifnya untuk jangka waktu panjang.
• Pernyataan yang dikeluarkan seusai pertemuan tersebut menekankan
pentingnya "jiwa kesetiakawanan dan kerja sama yang aktif", yang disebut
the Spirit of Salzburg bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan
pada masa kini dan yang akan datang.
PENGERTIAN PKLH
• Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup (PKLH) adalah suatu
program kependudukan untuk membina anak didik memiliki
pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta
bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk
dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
MASALAH LINGKUNGAN DI INDONESIA
• Kemerosotan SDA dan perusakan lingkungan
• Penyempitan wilayah hutan
• Bertambahnya lahan kritis
• Pencemaran lingkungan
• Pencemaran tanah
• Pencemaran air
• Pencemaran udara
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
• Jumlah penduduk yang besar
• Pertumbuhan penduduk yang tinggi
• Sebaran penduduk yang tidak merata
• Perpindahan penduduk dari desa ke kota
• Komposisi penduduk yang kurang menguntungkan
• Kualitas SDM yang rendah
ORIENTASI BARU PEMBANGUNAN
• Pembangunan adalah proses pengolahan sumber daya alam dan sumber daya
manusia dengan memanfaatkan teknologi. Karena pembanunan membutuhkan
dan memanfaatkan SDA dan SDM sedangkan SDA mudah rusak, kritis bahkan
habis maka diperlukan perubahan perilaku pembangunan. Lahirlah model
pembangunan lain yakni pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi
kemampuan generasi mendatang dalam pemenuhan kebutuhannya.
• Indikator keberhasilan:
Mortalitas bayi yang terus menurun;
Umur harapan hidup meningkat;
Kemampuan baca tulis meningkat;
Anak sekolah semakin banyak;
Produksi pangan meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk.
KEPEDULIAN TERHADAP LH TERUS MENINGKAT
• Konferensi Lingkungan Hidup se Dunia dibuka pada tanggal 5
Juni 1972 bertempat di Stockholm Swedia (sekarang
diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup se Dunia);
• Pada tahun 1992 berlangsung Konferensi Pembangunan dan
Lingkungan dilanjutkan dengan KTT Bumi (Earth Summit) di
Rio de janeiro Brazil tanggal 1 – 14 Juni 1992.
• Yang memutuskan untuk mencanangkan pola pembangunan
baru yang dikenal dengan Pembangunan Berkelanjutan yang
Berwawasan Lingkungan
• Ada 2 hal yang harus ditangani sungguh- sungguh yaitu: kependudukan
lingkungan hidup sesuai dengan KTT Bumi yang isinya tentang integrasi
kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan.
Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan (WECD)
Our Common Future:
• Jumlah populasi manusia semakin banyak
Bumi makin pana karena efek rumah kaca
Rusaknya lapisan ozon
Naiknya permukaan laut
Air bersih tawar sukar diperoleh
Terjadinya hujan asam
Luas hutan semakin berkurang
Lahan pertanian semakin tandus
Padang pasir makin meluas
Musnahnya berbagai spesies organisme
Pencemaran
PERAN PKLH
• Berusaha mengubah tingkah laku peserta didik dalam berpikir, bersikap dan
bertingkah laku.
Siswa diusahakan sejak dini untuk berpikir dan bertindak arif terhadap
lingkungan.
• Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mengatasi masalah-
masalah yang berkaitan dengan kepadatan penduduk.
• Diberikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan baik formal maupun non
formal.
SASARAN PKLH
• Kesadaran
• Pengetahuan
• Sikap
• Keterampilan MASYARAKAT
• Kemampuan evaluasi
• Partisipasi
LINGKUNGAN HIDUP SOSIAL
• Individu adalah satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas bila dibandingkan
dengan masyarakat.
Manusia senantiasa membutuhkan orang lain atau masyarakat di mana ia tinggal
untuk memenuhi segala kebutuhannya.
• Manusia sebagai makhluk sosial hidup dalam masyarakat baik dalam lingkungan
masyarakat kecil maupun masyarakat luas.
• Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup bekerja sama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai satu kesatuan masyarakat/
sosial dengan batas- batas yang dirumuskan sekurang- kurangnya 2 orang. Syarat
lainnya yaitu orang- orang yang ada di dalamnya hidup bersama dalam waktu
yang cukup lama.
CIRI-CIRI MASYARAKAT
▪ Adanya sejumlah orang
▪ Tinggal dalam daerah tertentu
▪ Mengadakan atau mempunyai hubungan tertentu yang tetap/ teratur satu sama
lain
▪ Sebagai akibat hubungan itu membentuk satu sistem hubungan antar manusia
▪ Terlibat karena memiliki hubungan Bersama
▪ Mengadakan ikatan/kesatuan berdasarkan unsur-unsur sebelumnya
▪ Mempunyai perasaan solidaritas dan perasaan berbagai rasa
▪ Sadar akan saling ketergantungan satu sama lain
▪ Berdasarkan sistem yang terbentuk, dengan sendirinya membentuk kebudayaan
bersama- sama hubungan antar manusia.
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
▪ Masyarakat memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang
berbeda yang dipengaruhi oleh situasi seperti sejarah, iklim,
sumber alam, politik sehingga ada kebudayaan Barat,
kebudayaan Timur, budaya Indonesia, India dsb.
▪ Dalam kebudayan terkandung standar normative untuk
perilaku tertentu. Oleh karena itu kebudayaan dapat
dipandang sebagai cara hidup atau way of life yang harus
dipelajari sama-sama dan diikuti oleh warga masyarakat atau
kelompok masyarakat.
KELOMPOK MASYARAKAT
Soerjono Soekanto (1990) menyebutkan beberapa kriteria untuk
menyatakn suatu kelompok tertentu adalah kelompok masyarakat,
antara lain:
▪ Setiap kelompok harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
▪ Ada hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan
anggota yang lainnya dalam kelompok itu.
▪ Ada satu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok itu, sehingga hubungan antar mereka tambah erat.
▪ Berstruktur, berkaidah dan mempuyai pola perilaku.
PENGERTIAN PKLH
▪ Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) adalah suatu
program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki
pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung
jawab tentang pengaruh timbale balik antara penduduk dengan lingkungan
hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
▪ Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kaitannya
dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
▪ Pendidikan berusaha mengubah tingkah laku siswa dalam berpikir dan
bertindak atau bertingkah laku. PKLH dilaksanakan pada semua tingkat dan
lingkungan sekolah untuk membentuk rasa tanggung jawab atas keadaan
lingkungan, serta bagaimana memantau, memelihara, dan memperbaiki
lingkungan
TUJUAN UMUM PKLH
• Tujuan PKLH
Tujuan Umum
Membina dan mengembangkan anak didik agar memiliki sikap dan tingkah laku kependudukan serta dapat
mengelola lingkungan hidup secara rasional dan bertangung jawab dalam rangka memelihara keseimbangan
sistem lingkungan dan penggunaan SDA secara spiritual maupun material.
TUJUAN KHUSUS PKLH
• Menghargai keuntungan-keuntungan keluarga kecil dikaitkan dengan persediaan
makanan, pakaian, perumahan, dan pendidikan.
• Memahami hubungan antara kebiasaan sehat dan kehidupan sehat serta
hubungan antara makanan sehat dengan kehidupan sehat.
• Mengembangkan kesadaran tentang kehidupan yang menyenangkan dalam
hubungannya dengan besar kecilnya suatu keluarga.
• Mengembangkan kebiasaan menjaga kebersihan dirinya dan kebersihan
lingkungan keluarga.
• Mengembangkan pengertian terhadap kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh
keluarga-keluarga besar yang penghasilannya kecil.
• Mengembangkan kesadaran tentang perilaku mempunyai keluarga kecil agar
dapat memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada seluruh anggotanya.
TUJUAN KHUSUS PKLH
• Mengembangkan pengertian antara besarnya keluarga dan standar kehidupan.
• Mengembangkan sikap positif dan bertanggung jawab bahwa NKKBS adalah suatu
nilai yang sesuai dengan nilai- nilai agama dan sosial budaya yang membudaya
dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi pada kehidupan
sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.
• Kesediaan untuk menerima tanggung jawab bagi perbaikan dan peningkatan hidup
keluarga, lingkungan, masyarakat, dan Negara.
• Mengembangkan dasar bertanggung jawab kea rah keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara manusia dan lingkungannya baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosialnya.
• Mengembangkan dasar pengetahuan, sikap, dan perilaku professional dalam
pendayagunaan, pelestarian dan peningkatan daya dukung sumber daya yang ada.
SASARAN PKLH
• Kesadaran
Membuat individu dan kelompok masyarakat agar sadar serta peka terhadap totalitas lingkungan dan
permasalahannya.
• Pengetahuan
Membekali individu dan kelompok masyarakat dengan pengetahuan dasar mengenai totalitas lingkungan,
permasalahan, serta peranan dan tanggung jawab manusia.
• Sikap
Mendorong individu dan kelompok masyarakat agar memiliki nilai-nilai sosial, kepekaan dan kepedulian
terhadap lingkungan, serta motivasi untuk partisipasi aktif dalam perlindungan dan peningkatannya.
• Keterampilan
Membantu individu dan kelompok masyarakat untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam
memecahkan permasalahan lingkungan hidup.
• Kemampuan Evaluasi
Meningkatnya kemampuan individu dan kelompok masyarakat agar dapat mengkaji program- program
pembangunan dilihat dari segi ekologis, politis, ekonomi, sosial, estetika, maupun factor pendidikan.
• Partisipasi
Mengembangkan rasa tanggung jawab pada individu dan kelompok masyarakat serta member peluang agar
dapat terlibat secara aktif memecahkan berbagai permasalahan lingkungan.
PENDEKATAN PKLH
1. Pendekatan monolitik
Pendekatan monolitik adalah pendekatan yang didasarkan pada
suatu pemikiran bahwa setiap mata pelajaran merupakan sebuah
komponen yang berdiri sendiri dalam kurikulum dan mempunyai
tujuan tertentu dalam satu kesatuan yang utuh. Pendekatan
monolitik dalam PKLH dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu:
Membangun satu disiplin ilmu baru yang diberi nama PKLH. Ilmu ini
nantinya dalam program persekolahan dapat dijadikan mata
pelajaran tersendiri yang terpisah dari mata-mata pelajaran lainnya.
Membangun paket PKLH yang merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri.
PENDEKATAN PKLH
2. Pendekatan integratif (Terpadu)
Pendekatan terpadu adalah pendekatan yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa program suatu mata
pelajaran harus terpadu dengan mata pelajaran lain. Pendekatan terpadu dapat ditempuh melalui dua cara,
yaitu:
Membangun suatu unit atau seri pokok bahasan yang disiapkan untuk dipadukan ke dalam mata pelajaran
tertentu.
Membangun suatu program inti yang bertitik tolak dari suatu mata pelajaran tertentu.
Berdasarkan pertimbangan, maka pemerintah dalam hal ini Depdiknas menetapkan bahwa pelaksanaan PKLH
dalam program sekolah menggunakan pendekatan terpadu (integratif). Agar pendekatan terpadu ini berhasil
dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa factor:
Perpaduan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pengetahuan mata pelajaran yang dijadikan tempat
perpaduan tidak mengalami perubahan susunan.
Susunan pengetahuan yang dijadikan tempat perpaduan didasarkan pada susunan kurikulum yang berlaku.
Mata pelajaran pengetahuan induk yang dipilih sebagai wadah perpaduan adalah mata pelajaran yang
menurut penelitian mempunyai daya serap yang cukup.
Mata pelajaran di sekolah yang ditetapkan sebagai wadah perpaduan adalah Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa
Indonesia, IPS, IPA, dan Pendidikan Jasmani.
STRATEGI PEMBELAJARAN PKLH
Materi PKLH yang disajikan di sekolah, dipilih sesuai kriteria sebagai berikut:
▪ Masalah esensial dan aktual tentang kependudukan dan lingkungan dalam
masyarakat.
▪ Digunakan untuk mengemban kepribadian sebagai bangsa Indonesia yang
berwawasan kependudukan dan lingkungan.
▪ Mempunyai relevansi dengan perkembangan minat kebutuhan dan kemampuan
personel peserta didik.
▪ Mempunyai relevansi dengan program pendidikan nasional yang dijabarkan pada
kurikulum yang berlaku.
▪ Berfungsi sebagai pengayaan terhadap program pendidikan yang ada serta dapat
membekali peserta didik menghadapi masalah kependudukan dan lingkungan
pada masa yang akan datang
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN (PBBL)
• Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan
untuk memenuhi keperluan hidup manusia masa kini dengan tidak mengabaikan
kepentingan manusia pada generasi yang akan datang, diantaranya:
Keberlanjutan ekologi
Keberlanjutan ekonomi
Keberlanjutan social dan budaya
Keberlanjutan politik
Keberlanjutan pertahanan keamanan
Guna mendukung pelaksanaan PBBL (Pembangunan Berkelanjutan yang
Berwawasan Lingkungan) di Indonesia didukung dengan munculnya Pendidikan
Lingkungan Hidup (PKLH) yang diharapkan: Mampu menjadi ajang pendidikan
dalam upaya menuju kehidupan berkelanjutan di bumi; Mampu menjadi warga
pengamal dan pengembang IPTEK yang ramah lingkungan dan hemat SDA
Mampu menerima dan menjalankan etika dan moralitas insane pembangunan
berkelanjutan.
TIGA PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pertumbuhan Hijau

Anda mungkin juga menyukai