Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indana Zulfa

NIM : 11190161000073

Kelas : 4B Tadris Biologi

Dosen Pengampu : Muhammad Zuhdi, S.Ag., M. Ed., PhD.

Tugas : Resume Kurikulum dalam Pendidikan Islam

A. Definisi Kurikulum
Secara estimologi terdapat beberapa definisi dan  asal kata kurikulum, antara lain:
 Curriculum dalam bahasa Latin berarti bahan pengajaran
 Courier  dalam bahasa Prancis yang berarti berlari
 Al-Manhaj dalam bahasa Arab yang berarti jalan yang terang
Terdapat pula definisi kurikulum menurut beebrapa ahli :
 Omar Mohammad al-Toumy al-Syibani memaparkan bahwa  kurikulum adalah jalan
terang yang dilalui oleh pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang dididik dan
dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.
 Crow and Crow menyatakan kurikulum merupakan rancangan pengajaran yang isinya
sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis, sebagai syarat untuk
menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.
 Abdurrahman Abdullah berpendapat bahwa kurikulum adalah sejumlah mata
pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan yang sistematik dan koordinatif
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan
 Muhammad Ali Khalil menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat
perencanaan dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan
tujuan pendidikan yang diinginkan.
B. Kurikulum dalam Perspektif Islam
 Kurikulum pendidikan Islam apabila dikaitakan dengan filsafat dan sistem pendidikan
memiliki makna sebagai rangkaian program yang mengarahkan kegiatan
pembelajaran yang terencana dengan sistematis dan metodologis ke arah tujuan cita-
cita ajaran Islam.
 Kurikulum pendidikan Islam bersumber dari tujuan pendidikan Islam yang tentunya
akan memuat tujuan itu sendiri yaitu  merealisasikan manusia Muslim yang beriman,
bertakwa, dan berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada
khalik-Nya melalui peribadatan serta menyerahkan diri kepada-Nya dalam segala
aspek kehidupan dalam rangka mencari ridho-Nya.
 Filsafat pendidikan Islam memamndang kurikulum harus dintegrasikan dengan ajaran
agama Islam.
 Kurikukum pendidikan islam harus mengembangkan aspek-aspek berupa proyeksi ke
depan, inovatif dan dogmatis
 Secara eksplisit dan sesuai kesepakatan para pakar, klasifikasi ilmu pengetahuan
dalam kurikulum harus merujuk pada nash dan hadits sehingga tujuannya agar
manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan tetap dekat dengan Khalik-Nya tetap
tercapai.
 Perbedaan prinsipil kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum lainnya terletak
pada kcenderungan pendidikan Islam yang mengutamakan material dengan dominasi
nilai pragmatism.
C. Asas-Asas Kurikulum Pendidikan Islam
Dasar penyusunan kurikulum menurut Herman H. Horne yaitu :
1. Dasar psikologis, untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan serta kebutuhan
peserta didik.
2. Dasar sosiologis, untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.
3. Dasar filosofis, untuk mengetahui nilai yang akan dicapai

Asas penyusunan kurikulum menurut S. Nasution antara lain :


1. Asas Filosofis sebagai penentuan tujuan umum pendidikan
2. Asas sosiologis berperan sebagai dasar penentu hal-hal yang akan dipelajari sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, kebudayaan, dan perkembangan IPTEK
3. Asas organisatoris berperan dalam memberikan dasardasar penyusunan mata
pelajaran, penentuan luas atau sempitnya uraian, dan urutan serta susunan mata
pelajaran tersebut
4. Asas psikologis berperan dalam memberikan prinsip-prinsip perkembangan peserta
didik dalam berbagai aspek, dan strategi penyampaian bahan pelajaran supaya mudah
dipahami peserta didik.
Kerangka dasar tentang Pendidikan Islam menurut Omar Al Syaibani :
1. Dasar Agama. Kurikulum harus berdasarkan pada Al-Qur’an, Al-Hadits, dan sumber
yang bersifat furu’ lainnya.
2. Dasar Falsafah. Kurikulum harus memuat tujuan filosofis agar tercapai nilai-nilai
yang diyakini sebagai kebenaran, baik ditinjau dari segi ontologi, epistemologi,
maupun aksiologi.
3. Dasar Psikologis. Kurikulum memuat landasan yang dapat mempertimbangkan
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
4. Dasar Sosial. Kurikulum harus mengakar pada masyarakat dan perubahan serta
perkembangannya.
Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam menurut Omar Mohammad  al-Taomy al-Syaibani
antar lain :
1. Tujuan agama dan akhlak lebih ditonjolkan dalam berbagai tujuannya. 
2. Kurikulum diimplementasikan secara menyeluruh. 
3. Seimbang dalam berbagai ilmu pengetahuan yang akan digunakan pada
kurikulum. 
4. Pemerataan dalam penyusunan mata pelajaran yang dibutuhkan peserta didik. 
5. Kurikulum disusun dengan menyesuaikan bakat dan minat peserta didik
D. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
Prinsip pendidikan Islam :
1. Prinsip pertautan yang sempurna dengan agama yang artinya menjelaskan bahwa
setiap bagian dari kurikulum harus berdasarkan pada agama dan akhlak islam
sehingga dapat menggapai cita-cita Islam
2. Prinsip universal yang  berarti tujuan dan kandungan pada kurikulum, mencakup
tujuan pembinaan akidah, akal, dan jasmani harus bermanfaat bagi masyarakat dalam
aspek perkembangan spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, dan ilmu-ilmu
lainnya. 
3. Prinsip keseimbangan yang berarti adanya keseimbangan antara tujuan dan
kandungan dari kurikulum. 
4. Prinsip keterkaitan antara bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik.
5. Prinsip pemeliharaan perbedaan individual antar peserta didik. 
6. Prinsip penerimaan akan perkembangan dan perubahan zaman. 
7. Prinsip keterkaitan antara mata pelajaran dan pengalaman dengan aktifitas yang
terkandung dalam kurikulum
Prinsip kurikulum lainnya menurut Zakiah Drajat antar lain :
1. Prinsip Relevansi. Artinya sesuai dengan pendidikan dalam lingkungan peserta
didik, relevan dengan saat ini dan yang akan datang, serta relevan dengan tuntutan
pekerjaan. 
2. Prinsip Efektivitas. Artinya efektif bagi pendidik maupun peserta didik. 
3. Prinsip Efesiensi. Artinya efesien segi waktu, tenaga, dan biaya.
4. Prinsip Fleksibilitas. Artinya dinamis dalam pemilihan atau pengembangan
program pendidikan
E. Komponen Kurikulum Pendididkan Islam
Tujuan-tujuan Kurikulum pendidikan Islam antara lain :
1. Tujuan 
Maksud dari tujuan pendidikan yang dirumuskan secara umum adalah tujuan yang
didasarkan pada pancasila yang membentuk bangsa Indonesia menjadi orang yang
mandiri dalam konteks kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Tujuan umum yang akan dicapai dalam lingkungan sekolah biasanya
dijabarkan dalam tujuan yang lebih kecil dan berfungsi sebgai perantara untuk
mencapai tujuan umum
4 jenjang tujuan pendidikan yaitu
1. Tujuan umum pendidikan
2. Tujuan institusional
3. Tujuan kurikuler
4. Tujuan instruksional
2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan
pendidikan seperti guru dan orang tua  Guru harus  memahami potensi anak untuk
dikemabangkan secara optimal, memahami kondisi anak untuk menyesuaikan dengan
program pendidikan, menyelenggrakan praktik mengajar secara profesional sesuai
dengan penugasan yang diberikan oleh pihak berwenang. Pendidik juga dituntut
mempunyai bahasa yang sopan dan karakter atau pribadi yang kuat, serta jujur, tegas
dan adil.
3. Peserta Didik
Hakikat peserta didik antar lain :
1. Peserta didik bertanggungjawab atas pendidikannya sendiri dan wawasan
pendidikan seumur hidup 
2. Peserta didik memiliki potensi baik secara fisik maupun secara psikologis yang
berbeda-beda setiap peserta didik. 
3. Peserta didik memerlukan bimbingan individual serta perlakuan yang manusiawi
4.  Peserta didik merupakan insan yang aktif dalam menghadapi lingkungan
4. Materi Pendidikan
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan materi pendidikan :
a. Materi harus disesuaikan dan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan baik secara
umum maupun secara khusus.
b. Urgensi bahan yaitu penting untuk diketahui siswa 
c. Nilai praktis atau keguanaan yang sering terjadi dalam kehidupan dan dapat diterapkan
dalam kehidupan 
d. Merupakan bahan wajib yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
5. Metode, Media dan Alat Penelitian
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pembelajaran
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat peserta didik
terhadap materi yang disampaikan. Alat pembelajaran dibedakan atas alat pendidikan
yang bersifat tindakan yang berfungsi sebagai preventif atau pencegahan yang meliputi
arahan. Tindakan, nasehat, pembinaan, dan teguran. Alat pembelajaran yang bersifat
keberadaan atau alat bantu, misalnya membawa alat peraga saat belajar tulang dan
rangka.
6. Lingkungan Pendidikan 
Lingkungan pendidikan meliputi: lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat. Semua lingkungan mempunyai fungsi masing-masing terhadap
individu, misalnya lingkungan keluarga memberikan dasar-dasar pendidikan yang
meliputi moral, etika, dan pengetahuan dasar yang meliputi psikomotorik dan kognitif.
Sedangkan lingkungan sekolah berfungsi sebagai pusat pendidikan formal, pusat
kebudayaan, dan lembaga sosial. Lembaga masyarakat membatu lembaga formal dan
nonformal, misalnya membantu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.

NOTES TAMBAHAN

Islam tidak mengenal krikulum, semua pendidikan ada kurikulum yang menjadi masalah adalah
tidak semua membahas secara metodologis pada awalnya kuriklum hanya berupa mata pelajaran
saja yang diberikan epada siswa.dengan subjekyang bragam. Pada masa nabi sudah ada
substansi, nabi mengajrkan tentang bayak hal. Ada sesuau yang disampaikan dan ada tujuan
yang ingin dicapai. Definisi kurikulum yaitusebua perangkat sederhana yang berisi tujuan
materi,organisasi, metode,media, dan evaluasi yang mencpai proses pendidikan. Dalam
pendidikan kulrkulum adalah pegangan untuk pengajran kepada siswa untuk mencapai tujuan
yang sama-sama diinginkan. Jadi dalam proses pendidikan itu ada tujuannya. Komponen
kurikulum pendidikan islam yaitu tujuan, materi,organiasi materi, media dan meode, waktu yang
dignakan., dan evaluasi. Tetap ada juga kesamaanya yaitu kognitifnya, tetapi tidak semuanya
sama.

Anda mungkin juga menyukai