Anda di halaman 1dari 99

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP MINAT

BERSOSIALISASI ANTARMAHASISWA UNIVERSITAS WISNUWARDHANA


MALANG

SKRIPSI

Oleh:

YULITA MIRA TANGGELA


NPM : 1604090039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG
2020
PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP MINAT
BERSOSIALISASI ANTARMAHASISWA UNIVERSITAS WISNUWARDHANA
MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Wisnuwardhana Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

OLEH
YULITA MIRA TANGGELA
NIM : 1604070039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG
2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh Yulita Mira Tanggela ini,


Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Malang, 13 April 2020


Dosen Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Suko Wiyono, S.H.,M.H.

Malang, 13 April 2020


Dosen Pembimbing II,

Drs. H. Eddy Suwarno, MM., M.Pd.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Oleh Yulita Mira Tanggela Ini,


Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji
Pada Tanggal, 23 April 2020

Dewan Penguji,

Prof. Dr. H. Suko Wiyono, S.H.,M.H. Ketua

Drs. H. Eddy Suwarno, MM., M.Pd. Anggota

Dr. Hj. Shofiatul Azmi, S.H.,M.Pd Anggota

Mengesahkan Mengetahui
Dekan FKIP Kaprodi PPKn

Dr. Eko Pujiati, S.H., M.Pd Dr.Hj. Shofiatul Azmi, S.H.,M.Pd.

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Yulita Mira Tanggela
NIM : 1604070039
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Minat
Bersosialisasi Antarmahasiswa Universitas
Wisnuwardhana Malang.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini adalah
hasil karya saya dan bukan plagiat dari skripsi orang lain. Apabila dikemudian
hari ternyata dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan plagiat dari hasil
orang lain, maka akibatnya dari semua hal yang berkaitan dengan skripsi tersebut,
saya sendiri akan bertanggung jawab dan bersedia menerima sanksi atas perbuatan
saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 13 April 2020

Yulita Mira Tanggela


NIM: 1604070039

iv
LEMBAR MOTTO

SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA


YANG MEMBERI KEKUATAN KEPADAKU.

(FILIPI 4 : 13)

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kupersembahkan karya
terbaikku untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak ( Nehemia Tanggela), Mama ( Albertina
Tanda Kawi), yang selalu memberikan semangat, motivasi, dorongan dan
doa, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
2. Adik- adik tersayang ( Veti, Andre dan Aldo).
3. Pacar (Yohanes Alfrid Kaka) terima kasih atas segala doa dan
dukungannya.
4. Untuk semua keluarga besar di kampung Tana kombuka, terima kasih atas
dukungan dan doanya, tanpa motivasi dari kalian tidak mungkin skripsi ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Sahabat-sahabatku (Tanti, Ayu, Melsi, Anci, Noni, Indi, Nona, Eci, Jeni)
terima kasih atas segala doa dan dukungannya, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk semua teman-teman PPKn angkatan 2016, terima kasih atas
dukungan, doa dan sarannya. Tanpa kalian juga skripsi ini tidak akan saya
selesaikan tepat pada waktunya.
7. Bapak/Ibu, saudara/I yang tidak saya sebutkan satu persatu, terima kasih
atas segala doanya.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa melimpahkan berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyusun

skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Minat

Bersosialisasi Antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang”.

Dalam proses penyusunan hingga skripsi ini dapat terselesaikan, penulis

menyadari bahwa hasil ini tidak akan dapat penulis selesaikan tanpa motivasi,

bantuan dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Suko Wiyono, S.H.,M.H, selaku Rektor dan dosen

pembimbing I yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

2. Dr. Eko Pujiati, S.Pd.,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Wisnuwardhana Malang.

3. Drs. H. Eddy Suwarno, MM.,M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Dr. Shofiatul Azmi, S.H.,M.Pd, selaku ketua Prodi Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Universitas Wisnuwardhana Malang.

5. Bapak/Ibu Dosen dan staf/karyawan Universitas Wisnuwardhana Malang.

6. Ayah dan ibu tercinta, kakak dan adik serta semua keluarga yang telah

memberikan dukungan materil maupun moril selama penyusunan skripsi

ini.

vii
7. Teman-teman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan 2016

Universitas Wisnuwardhana Malang dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang dengan tulus memberikan motivasi dan doa

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skrpsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh Karena itu, dengan segenap kerendahan hati, penulis

berharap semoga kekurangan yang terdapat pada penulisan skripsi ini dapat

dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk penelitian yang lebih baik dimasa

yang akan datang. Dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak serta

dapat menambah wawasan dan referensi bagi yang membutuhkan.

Malang, 13 April 2020

Penulis

viii
ABSTRAK
Tanggela, Yulita Mira. 2020. Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Minat
Bersosialisasi Antarmahasiswa Angkatan 2017 Univeristas
Wisnuwardhana Malang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Wisnuwardhana Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. H.
Suko Wiyono, S.H.,M.H. Pembimbing (2) Drs. H. Eddy Suwarno,
MM.,M.Pd.

Kata Kunci : Penggunaan Handphone, Minat, Sosialisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak


penggunaan handphone terhadap minat bersosialisasi antarmahasiswa angkatan
2017 Universitas Wisnuwardhana Malang. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu penggunaan
handphone dan variabel terikatnya yaitu minat bersosialisasi. Populasi penelitian
ini adalah mahasiswa/mahasiswi angkatan 2017 di Universitas Wisnuwardhana
Malang, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa/mahasiswi Angkatan 2017
Universitas Wisnuwardhana Malang dari 12 jurusan. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik serta regresi linear
sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara penggunaan
handphone terhadap minat bersosialisasi antarmahasiswa yaitu y =19.248 + 342
dapat dijelaskan konstanta sebesar 19.248 mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel penggunaan handphone adalah sebesar 19.248. Pengujian hipotesis
disebut dengan uji t, dimana dasar pengambilan keputusan dalam uji t adalah:
diketahui nilai sebesar 4.721 >2,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan
handphone (X) terhadap minat bersosialisasi (Y).
Kesimpulan penelitian ini adalah : 1) Penggunaan handphone mahasiswa
Universitas Wisnuwardhana Malang berada pada tingkatan yang sedikit
menghawatirkan, hal ini ditandai dengan persentase ketergantungan terhadap
handphone ini tinggi, dan akibat dari ketergantungan tersebut seringkali mereka
kurang berkomunikasi dengan orang lain.; 2) Pengaruh Penggunaan handphone
terhadap minat bersosialisasi antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana
Malang, dari uji regresi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dari
hipotesis yang diajukan oleh peneliti, hipotesis kedualah yang terbukti benar
bahwasannya ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap minat
bersosialisasi (Y).; 3) Solusi yang ditempuh untuk mengatasi dampak negative
penggunaan handphone bagi mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang,
Solusinya yaitu : Mampu mengontrol penggunaan; Menolak ajakan teman untuk
menyimpan maupun melihat hal-hal yang menyangkut pornografi dan pornoaksi;
Menghindari mendownload dan mengakses situs-situs porno; Menggunakan
handphone jika diperlukan; Lebih memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar
dan berkomunikasilah dengan teman bukan handphone; mampu mengatur waktu
dan diri terkait dengan penggunaan handphone.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................hal

HALAMAN SAMPUL DALAM ..............................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................iii

SURAT PERNYATAAN ..........................................................................................iv

LEMBAR MOTTO ....................................................................................................v

LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................................vi

KATA PENGANTAR ...............................................................................................vii

ABSTRAK .................................................................................................................ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................................x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................6

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................6

D. Manfaat Penelitian .........................................................................................7

E. Hipotesis .........................................................................................................7

F. Defenisi Operasional ......................................................................................8

x
BAB II KAJIAN TEORI

A. Handphone .....................................................................................................9

1. Pengertian Handphone .............................................................................9

2. Perkembangan Handphone Dari Masa Ke Masa .....................................11

3. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Kehidupan

Sehari-Hari ..............................................................................................21

4. Cara Menghindari Penyalahgunaan Handphone......................................29

B. Minat ..............................................................................................................31

1. Pengertian Minat ......................................................................................31

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ..............................................32

3. Macam-Macam Minat ..............................................................................34

4. Ciri-Ciri Minat .........................................................................................35

C. Sosialisasi .......................................................................................................36

1. Pengertian Sosialisasi ...............................................................................36

2. Tujuan Sosialisasi.....................................................................................37

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi.......................................38

4. Tahapan Sosialisasi ..................................................................................38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...............................................................................................40

B. Variabel Penelitian .........................................................................................42

1. Variabel Independen ................................................................................42

2. Variabel Dependen ...................................................................................42

C. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................................43

D. Populasi Dan Sampel .....................................................................................43

xi
1. Populasi ....................................................................................................43

2. Sampel ......................................................................................................43

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................44

1. Angket Atau Kuisioner ............................................................................44

2. Dokumentasi ...........................................................................................45

F. Teknik Analisis Data ......................................................................................46

1. Analisis Deskriptif ...................................................................................46

2. Analisis Statistik.......................................................................................46

3. Pengujian Hipotesis ..................................................................................47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data ..................................................................................................49

1. Analisis Deskriptif Hasil Kuisioner Penggunaan Handphone .................49

2. Analisis Deskriptif Hasil Kuisioner Minat Bersosialisasi ........................53

3. Hasil Analisis Data Regresi .....................................................................56

4. Pengujian Hipotesis ..................................................................................59

a. Uji Hipotesis Membandingkan Nilai Signifikansi .............................59

b. Uji Hipotesis Membandingkan Nilai .....................................59

B. Pembahasan ....................................................................................................61

1. Penggunaan Handphone Mahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang...........................................................................61

2. Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Minat Bersosialisasi

Antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang............................62

xii
3. Solusi Yang Ditempuh Untuk Mengatasi Dampak Negatif

Penyalahgunaan Handphone Bagi Mahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang...........................................................................65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................66

B. Saran...............................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................69

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Item Pertanyaan Variabel

Penggunaan Handphone ..............................................................................49

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Item Pertanyaan Variabel Minat

Bersosialisasi ..............................................................................................................53

Tabel 3. Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Penggunaan Handphone

Terhadap Minat Bersosialisasi (Anova).......................................................57

Tabel 4. Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Penggunaan Handphone

Terhadap Minat Bersosialisasi (Coefficients) ..............................................58

Tabel 5. Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Penggunaan Handphone

Terhadap Minat Bersosialisasi (Model Summary) ......................................60

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Kuisioner ................................................................................................71

Lampiran 3 Data Hasil Angket ..................................................................................74

Lampiran 4 Dokumentasi ...........................................................................................79

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mahluk sosial kita tidak bisa menghindar dari tindakan

komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain.

Tindakan komunikasi terus menerus terjadi selama proses kehidupan.

Komunikasi menjadi penting karena, fungsi yang bisa di rasakan oleh pelaku

komunikasi tersebut. Melalui proses komunikasi seseorang menyampaikan

apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada

orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi

seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari

lingkungan sekitasnya.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Segala sesuatu dapat diselesaikan

dengan cara-cara yang praktis, hal ini adalah dampak yang timbul dari

hadirnya teknologi. Teknologi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk

mempermudah semuah aspek kehidupan masyarakat. Dunia informasi saat ini

seakan tidak bisa lepas dari teknologi, penggunaan teknologi oleh masyarakat

menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih. Komunikasi

yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam peyampaiannya, kini

dengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan tanpa jarak.

1
2

Kemajuan teknologi seperti handphone, televisi, laptop bahkan

internet bukan hanya melanda masyarakat yang hidup di perkotaan namun

dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Sebuah teknologi

pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin

mudah dan nyaman. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini

membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari

penggunaannya. Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan

pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi sangat penting.

Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan

Seperti bertambah banyaknya masyarakat yang menggunakan media

komunikasi berupa handphone. Handphone pada awalnya merupakan barang

yang langka dan dianggap mewah, serta hanya kalangan ekonomi atas yang

memilikinya. Namun karena perkembangan zaman yang semakin maju, kini

handphone menjadi barang primer dan mudah dibeli. Handphone sekarang ini

sudah menjadi alat komunikasi yang penting dan digemari oleh kalangan

masyarakat, baik anak-anak, remaja maupun orang tua. Selain dijadikan

sebagai alat komunikasi, handphone juga sudah menjadi gaya hidup di

masyarakat pada saat ini.

Sekarang dengan kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi

yang semakin modern, handphone telah berkembang bukan hanya sebagai

alat untuk berkomunikasi, adanya berbagai fitur yang tersedia dalam

handphone, seperti adanya kamera, musik MP3, internet, 3G, 4G, dan
3

fasilitas-fasilitas lainnya membuat masyarakat mendapatkan hiburan

tersendiri dari handphone.

Seiring dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi dalam

teknologi handphone, kini berbagai merk handphone dapat ditemui dengan

harga yang semakin terjangkau. Banyak masyarakat tertarik untuk membeli

dan mengikuti keluaran handphone yang terbaru. Tampilan handphone dan

fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam handphone menjadi pertimbangan

masyarakat untuk membeli dan memilih handphone yang akan digunakan.

Sebagian orang beranggapan bahwa menggunakan handphone terbaru dan

tercanggih akan menambah kepercayaan diri.

Banyaknya produk-produk handphone yang menawarkan berbagai

fasilitas-fasilitas lengkap dan menarik, membuat masyarakat tertarik untuk

membeli dan selalu mengikuti arah perkembangan media teknologi

komunikasi yang satu ini. Semakin majunya produsen dalam menciptakan

handphone, sehingga memunculkan produk smartphone yang sekarang ini

banyak diminati oleh banyak orang.

Munculnya smartphone tidak lepas dari peranan media massa, media

massa merupakan agen budaya yang sangat berpengaruh terhadap

pengetahuan, cara pandang, sampai pembentukan perilaku masyarakat, salah

satu produk dari media massa adalah iklan. Iklan pada dasarnya merupakan

unsur penting dalam jaringan pemasaran sebuah produk. Iklan dibuat dalam

bentuk yang menarik, dan merupakan salah satu upaya para produsen

smartphone untuk memasarkan produknya.


4

Fenomena tersebut secara mendasar, dapat diketahui arah

perkembangan handphone, terlebih bagaimana handphone memberikan

manfaat bagi penggunanya. Yang mana bisa berdampak positif maupun

negatif. Salah satu dampak negatif penggunaan handphone adalah dengan

menggunakan handphone secara berlebihan maka akan sangat berpengaruh

terhadap sosialisasi atau interaksi dengan lingkungan sekitar, sebuah

penemuan teknologi baru yang juga ikut mendorong perkembangan desain

produk yang kemudian dilemparkan ke pasar dan pada akhirnya dapat

berubah menjadi sebuah tawaran gaya hidup ( Subandy, 2008 : 17).

Karena handphone digunakan oleh semua kalangan masyarakat tak

terkecuali mahasiswa, dampak tersebut juga sangat dirasakan di kalangan

mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang terkhususnya mahasiswa

PPKn angkatan 2017 yang akan menjadi objek penelitian dari

peneliti.Komunikasi memang diperlukan untuk menjalin suatu interaksi

dalam masyarakat. Syarat terjadinya interaksi adalah adanya kontak sosial

dan komunikasi. Kontak tidak hanya terjadi dengan berhadapan langsung,

kontak dapat terjadi melalui perantara. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi

diperlukan suatu interaksi dengan orang lain ( Soerjono 2012 : 19).

Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi diantara individu

melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku ( Rochajat,

2011: 44). Komunikasi ini dapat berlangsung dari mana saja, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Komunikasi langsung seperti komunikasi

tatap muka tanpa melalui perantara atau alat, sedangkan komunikasi tidak

langsung contohnya berkominikasi atau berinteraksi dengan orang lain


5

dengan menggunakan perantara contohnya menggunakan handphone yang

sekarang ini sedang trend di kalangan masyarakat.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya mahasiswa yang dalam

menjalani kehidupan kampus yang seharusnya bercengkrama dengan

temannya namun memilih menatap layar handphone sepanjang waktu,

kurangnya interaksi antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain

yang disebabkan oleh penggunaan handphone yang berlebihan merupakan

dampak yang sangat serius yang diakibatkan oleh penggunaan handphone

yang berlebihan hal ini jika dibiarkan terjadi secara terus-menerus akan

memberikan dampak yang serius bagi kehidupan sosial mahasiswa.

Hal lain yang mendasar peneliti mengambil judul ini sesuai dengan

UU Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

pasal 11 ayat (3) Pengembangan budaya akademik sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dengan interaksi sosial tanpa membedakan suku,

agama, ras, antargolongan, jenis kelamin, kedudukan sosial, tingkat

kemampuan ekonomi, dan aliran politik. Karena komunikasi sangat penting

dan telah dianjurkan oleh Negara agar dilakukan tanpa memandang

perbedaan, keadaan, maupun situasi.

Dengan perkembangan zaman yang semakin modern, saya melakukan

penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak

penggunaan handphone terhadap minat bersosialisasi

antarmahasiswaUniversitas Wisnuwardhana Malang. Penelitian ini

didasarkan pada kondisi mahasiswa/mahasiswi yang memiliki handphone

yang memiliki banyak fitur-fitur pendukung. Jika demikian halnya, maka


6

dunia yang tak ada batasannya tetap akan memenangi pergeseran pola hidup

yang ternyata tidak hanya memberikan kebaikan dan manfaat yang besar,

tetapi juga menyuguhkan sajian-sajian negatif bagi generasi penerus bangsa.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan handphone Mahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan handphone terhadap minat bersosialisasi

antamahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang?

3. Solusi apakah yang dapat ditempuh untuk mengatasi dampak negatif

penggunaan handphone bagi mahasiswa Universitas Wisnuwardhana

Malang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan handphone Mahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan handphone terhadap minat

bersosialisasi antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang.

3. Untuk mengetahui Solusi yang dapat ditempuh dalam mengatasi dampak

negatif penggunaan handphone bagi mahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang.
7

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya

mengenai pengaruh penggunaan handphone terhadap minat

bersosialisasi mahasiswa.

b. Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan masalah yang serius.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penilitian ini sangat bermanfaat terutama dalam meningkatkan

kompetensi dalam melaksanakan tugas nantinya yang mana dapat

dipakai untuk menghadapi siswa-siswi ketika sudah bekerja.

b. Bagi Dosen

Sebagai masukan agar mengingatkan mahasiswa/mahasiswi agar bisa

mengontrol penggunaan handphone mereka.

E. Hipotesis

Hipotesis ditujukan untuk membuktikan benar atau tidaknya dugaan

penulis mengenai adanya pengaruh penggunaan handphone terhadap minat

bersosialisasi antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang..

Sedangkan hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. H0 = Tidak ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap minat

bersosialisasi (Y)
8

2. Ha = Ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap minat

bersosialisasi (Y).

F. Defenisi Operasional

Agar tidak salah menafsirkan maka penulis perlu memberikan defenisi

operasional yang terdapat dalam proposal ini.

1. Penggunaan Handphone

Handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah

yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampaun untuk

mengirimkan pesan berupa suara. Penggunaan handphone yang terus

mengalami peningkatan dengan diikuti dampak positif maupun dampak

negatif membuat perusahaan-perusahaan produsen handphone berlomba-

lomba untuk membuat dan menciptakan handphone dengan fitur-fitur yang

beda dengan produk-produk handphone lainnya atau yang sudah ada.

2. Minat Bersosialisasi

Secara bahasa, minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu

aktivitas pelajaran atau objek itu berharga atau berarti bagi individu

(Chaplin, 2004: 87). Sedangkan sosialisasi adalah proses belajar yang

dialami oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan keterampilan,

nilai-nilai, dan norma-norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota

dalam kelompok masyarakatya. Dari pengertian tersebut yang disebut

minat bersosialisasi adalah keinginan atau dorongan yang timbul dari

perasaan untuk melakukan interaksi dengan orang lain dengan tujuan agar

memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma

dalam kehidupan sosialnya.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Handphone

1. Pengertian Handphone

Handphone berasal dari dua frasa kata dalam bahasa inggris, hand

yang memiliki arti tangan dan phone yang berarti suara. Handphone atau

sering juga disebut telephone genggam adalah suatu perangkat

telekomunikasi elektronik dua arah yang dapat dibawa kemana-mana dan

tidak perlu menggunakan kabel (nirkabel/wireless).

Terdapat dua jenis telephone nirkabel di Indonesia, yaitu Global System

for Mobile Telecommunications (GSM) dan Code Division Multiple

Access (CDMA). Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)

merupakan badan yang mengatur telekomunikasi seluler di Indonesia.

Generasi pertama system seluler analog yaitu AMPS (Advanced

Mobile Phone Service). Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband

Advance Mobile Phone Service (NAMPS) yang menggabungkan

teknologi digital, sehingga system ini dapat digunakan unntuk membawa

tiga kali lebih besar kapasitas pada setiap panggilan versinya. Pada tahun

1981 muncul NMT (Nordic Mobile Telephone System). Pada tahun 1982

muncullah GSM (Global System For Mobile Communicattion).

Perkembangan elektronik semakin memasyarakat di kalangan

mahasiswa, hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi

mahasiswa, dan karena handphone juga sangat diperlukan dalam mencari

9
10

informasi ataupun berkomunikasi dengan orang lain, sehingga

handphone dewasa ini bukan lagi barang mewah melainkan kebutuhan.

Handphone pada awalnya digunakan untuk berkomunikasi, namun

karena perkembangan teknologi yang semakin meningkat, fungsi

handphone semakin meluas, bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi

juga dipergunakan dalam urusan lain seperti: whassapp, instagram,

facebook, line, MP3, video, camera, recoard sehingga handphone

menjadi alat yang memiliki berbagai macam fungsi.

Kini handphone bisa dimiliki oleh siapa saja tanpa memandang

usia salah satunya adalah mahasiswa hampir semua mahasiswa

mengantongi handphone, mereka merasa bahwa mereka tidak

ketinggalan zaman dan akhirnya dengan penyalahgunaan teknologi

tersebut budaya tradisional mulai juga ikut terkikis dimakan zaman,

integritas semakin lemah dan kesenjangan pergaulan akibat teknologi

semakin besar walaupun tidak muncul di permukaan (teori konflik laten),

demikian juga di dalam lingkup kampus, sadar ataupun tidak, sengaja

ataupun tidak sengaja penggunaan handphone yang berlebihan menjadi

hal yang serius, selain mengurangi kepekaan terhadap lingkungan sekitar

handphone juga dapat menyebabkan hal-hal lain yang dapat menganggu

seperti suara handphone yang kadang lupa kita matikan, maka akan

menimbulkan keributan yang akan menganggu orang lain, tertindas oleh

teknologi itulah hal yang amat sangat dirasakan pada zaman sekarang ini.

Pengaruh handphone berhasil menggerogoti pemikiran orang, tak

disadari imperialisme budayapun merajalela.


11

Keprihatinan terhadap diri sendiri dan kesadaran terhadap diri

sendiri sangat perlu dilakukan untuk dapat menghambat atau mengurangi

kuantitas penggunaaan handphone. Hal ini perlu disadari sejak dini,

pengguna harus melakukan upaya pencegahan sendiri, karena

bersosialisasi dengan orang lain itu penting, mengurangi waktu untuk

memegang handphone merupakan solusi terbaik yang dapat dilakukan

oleh mahasiswa agar kehidupan di dunia nyata dan dunia mayanya

berjalan seimbang tidak berat sebelah. Namun tak dapat dipungkiri

karena kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh handphone sangat

besar maka hampir setiap waktu mahasiswa tidak bisa terlepas dari

handphone.

2. Perkembangan Handphone Dari Masa Ke Masa

a. Sejarah Handphone

Handphone saat ini bukan lagi barang yang mewah dan aneh

bagi masyarakat Indonesia, industri handphone bergerak sangat cepat

setara dengan melesatnya kecepatan suaranya. Kini semakin banyak

teknologi pendukung yang terintegrasi dengan produk handphone,

seperti Radio FM, camera digital, dan pemutar MP3, belum lagi

ukuran handphone yang semakin kecil dan menarik, pilihan operator

dan jangkauan operatorpun semakin banyak di pasaran turut

memanjakan konsumen. Handphone kini bukan lagi sekedar alat

untuk berkomunikasi, namun juga sebagai gaya hidup, penampilan,

dan tren. Kini dunia handphone adalah dunia untuk berkomunikasi,


12

berbagi, mencipta, dan menghibur baik dengan suara, gambar, musik

maupun dengan video.

Teknologi handphone pertama kali diperkenalkan pada tanggal

3 April 1973. Komunitas bisnis telephone bergerak mengingatnya

sebagai hari lahirnya handphone. Saat itu untuk pertama kalinya

pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telephone bergerak portable

dilakukan, yang pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper,

General Manajer Devisi Sistem Komunikasi Motorola. Ide handphone

datang dari Cooper yang bermimpi untuk membuat alat komunikasi

yang fleksibel. Ia menginginkan untuk dapat keluar dari keterbatasan

telephone tetap ( fixed phone). Handphone Mr. Cooperini memiliki

berat hampir 1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm. Sebagai teknologi baru

handphone tersebut tidak langsung dijual ke masyarakat. Perlu waktu

sampai 10 tahun sampai tersedia layanan komersial telephone

bergerak.

Tepatnya pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan

DynaTAC 8000X. Inilah handphone pertama yang mendapat ijin dari

Federal Communications Commission (FCC) dan bisa digunakan

untuk tujuan komersial. FCC adalah badan pemerintah di AS yang

mengatur semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting) dan

pengiriman sinyal radio atau televisi lewat gelombang udara.

Handphone ini tersedia di pasaran pada bulan April 1983,

beratnya sekitar 16 ons atau sekitar 1,5 kg, dijual dengan harga 3500

Dolar AS atau sekitar 30-an juta.


13

b. Perkembangan Handphone

1. Teknologi telephone bergerak pertama kali muncul pada tahun

1946. Layanan ini hanya berkapasitas 6 channel suara, yang artinya

dalam satu waktu hanya bisa menangani 6 panggilan secara

bersamaan. Setahun kemudian, beberapa ilmuwan di pusat riset

perusahaan telekomunikasi mulai melirik pengembangan telephone

mpbile menuju telephone genggam. Tujuuaannya adalah

meningkatkan kapasitas layanan telephone mobile, sehingga bisa

menampung lebih dari 6 pembicaraan pada saat bersamaan. Secara

teori, teknologi ini memungkinkan untuk dikembangkan. Caranya

adalah pengaturan area layanan (range of service) ke dalam sel-sel

yang kecil. Penggunaan frekuensinya bisa sama, namun dilakukan

dengan berbeda sel. Bila diaplikasikan, dampakya dapat

meningkatkan lalulintas pembicaraan pada telephone mobile secara

signifikan.

2. Pada tahun 1947, perusahaan telekommunikasi Amerika Serikat

AT&T mengajuka usul agar FCC mengalokasikan spectrum

frekuensi yang lebih lebar. Maksudnya agar area distribusi layanan

menjadi semakin luas. Dengan area yang semakin luas diharapkan

akan semakin besar pasar penggunaan handphone mobile. Namun

usulan ini tidak ditanggapi serius oleh FCC. Jumlah frekuensi yang

diizinkan tetap dibatasi, hanya 23 percakapan pada saat bersamaan

di satu area layanan. Sebuah jumlah yang dirasakan di dunia usaha

tidak cukup menjanjikan untuk berinvestasi serius.


14

3. Baru pada tahun 1968, FCC mengizinkan peningkatan alokasi

frekuensi. Kemudian AT&T dan Bell Labs bersaing mengajukan

sistem seluler sebagai konsep baru system telephone bergerak.

Sistem baru ini bertumpu pada pemancar dengan daya rendah

untuk layanan di satu area kecil yang berukuran beberapa kilometre

saja. Inilah cikal bakal dari teknologi yang disebut “cell” atau

“cellular”. Kumpulan dari sel-sel kecil ini, bila digabungkan akan

membentuk area layanan yang luas. Masing-masing tower

pemancar hanya akan menggunakan sebagian kecil dari total

frekuensi yang dialokasikan.

4. Pada tahun 1977 AT&T dan Bell Labs membuat prototype sistem

seluler. Setahun kemudian diujicobakan secara umum di Chicago.

Lebih dari 2000 pelanggan turut mencoba sistem baru ini .

Kemudian pada tahun 1981, Motorola dan American Radio

Telephone juga memulai sistem komunikasi berbasis seluler di

Washington/Baltimore. FCC baru satu tahun kemudian

memberikan izin komersialisasi layanan telephone bergerak, yang

memacu perusahaan komunikasi lainnya untuk mengembangkan

teknologi seluler. Pada tahun 1983 perusahaan Ameritech muncul

salah satu standard sistem komunikasi seluler. Teknologi ini

dikenal dengan nama AMPS (Advanced Mobile Phone Service).

Inilah layanan komersial pertama sistem seluler analog yang

menjadi basis teknologi digital (TDMA, dan CDMA)

perkembangan teknlogi telephone seluler tidak hanya terjadi di


15

Amerika Serikat saja, Jepang pada tahun 1979 meluncurkan

layanan telephone seluler dengan system komunikasi berbasis PCS.

Eropa tidak mau ketinggalan dengan mengembangkan teknologi

GSM, teknologi ini digunakan pada tahun 1970 yang diawali

dengan penggunaan microprosesor untuk teknologi komunikasi.

5. Pada tahun 1971, Jaringan telephone pertama dibuka di Finlandia

bernama ARP, menyusul kemudian NMT di Skandinavia tahun

1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog

pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang

dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang

dapat ditampung dalam satu sel sedikit dan penggunaan spectrum

frekuensi yang boros. Disisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan

tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G

hanya bisa melayani komunikasi suara tidak seperti 2G yang bisa

digunakan untuk SMS. NMT (Nordic Mobile Telephone) adalah

jaringan handphone analog yang pertama kali digunakan secara

internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi

450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900.

Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang

semakin baik, lahirlah teknologi generasi kedua atau 2G. Generasi

ini sudah menggunakan teknologi digital, teknologi 2G lainnya

adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua

selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk sms dan

transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per


16

second). Sebagai perbandingan modern yang banyak digunakan

untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps).

Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari

segi kapasitas juga lebih besar, karena pada 2G, satu frekuensi bisa

digunakan beberapa pelanggan dengan mekanisme Time Devision

Multiple Access (TDMA).

6. Pada tahun 1983, handphone komersial pertama dirilis. Handphone

komersial pertama yang diluncurkan ke pasaran adalah Motorola

DynaTAC 8000X. Bodinya besar dan berat, akibatnya pengguna

akan cepat kelelahan untuk menggunakan handphone ini. Ponsel

ini tak punya fitur lain, selain melakukan dan menerima panggilan,

dikarenakan jaringan seluler yang tersedia kala itu hanya Advanced

Mobile Phone System (AMPS) atau dikenal dengan sebutan 1G.

Selain itu, handphone ini hanya mampu bertahan selama 1 jam saja

untuk masa talktime dan 8 jam untuk masa standby.

7. Pada tahun 1989, bentuk handphone mulai mengecil, pada tahun

ini Motorola merilis ponsel MicroTAC 9800x. Handphone ini lebih

ringan dan lebih kecil dibanding handphone Motorola seri

DynaTAC 8000x maupun handphone jenis lainnya. Bentuknya

yang seperti itu membuat ponsel ini nyaman digunakan.

8. Pada tahun 1993, Smartphone pertama diperkenalkan IBM,

memperkenalkan handphone cerdas yang diberi nama Simon.

Namun, produk ini baru dilempar ke pasaran satu tahun kemudian.

Selain berfungsi sebagai handphone, Simon memiliki fitur


17

kalender, buku alamat, world clock, kalkulator, notepad, email,

serta game. Smartphone ini, juga telah didukung oleh layar

touchscreen. Simon diluncurkan ke pasaran pada 1994 oleh Bell

South.

9. Pada tahun 1995, handphone memiliki ukuran sangat besar dan

juga tebal, selain besar dan tebal, handphone ini juga memiliki

antena yang panjang untuk bisa mendapatkan sinyal.

10. Pada tahun 1996, handphone bentuknya tidak jauh berbeda dari

sebelumnya, masih memiliki ukuran yang besar dan juga tebal,

namun memiliki antena yang lebih pendek dari tahun sebelumnya.

Pada tahun ini handphone yang cukup popular adalah Nokia 9000.

11. Pada tahun 1997, pada tahun ini handphone tidak lagi mempunyai

antenna tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tentu ini membuat

handphone yang besar dan tebal itu terlihat lebih baik dari

sebelumnya.

12. Pada tahun 1998, Pada tahun ini, handphone kembali berantena,

kembalinya antenna ternyata membawa hal yang baru, yaitu

handphone pada tahun ini tersedia dengan berbagai pilihan warna.

Handphone yang popular pada saat itu adalah Nokia 5110.

13. Tahun 1999, era dimana handphone berukuran besar dan

memperlihatkan antena rupanya telah usai pada tahuun 1999. Salah

satu yang membawa tren handphone lebih kecil kala itu adalah

Nokia 3210. Dengan antena yang berada di dalam dan juga grafik

yang lebih bagus.


18

14. Tahun 2000 handphone pertama yang muncul dengan teknologi

touchscreen muncul di tahun 2000. Tentu fitur touchscreen jaman

dulu tak sehebat jaman sekarang. Motorola yang cukup populer

pada tahun itu, Motorola menyediakan touchscreen dengan layar

yang masih hitam putih.

15. Tahun 2001, pada masa inilah era handphone hitam putih telah

usai. Handphone yang popular kala itu adalah Nokia 8250 dengan

bentuk yang kecil dan ramping, serta antena yang telah hiang.

16. Tahun 2002 teknologi semakin berkembang pesat, handphone

dengan teknologi layar berwarna dan juga adanya kamera telah

muncul pada tahun itu. Handphone dengan kamera adalah

kemunculan pertama pada tahun itu. Nokia 6750 adalah handphone

yang pada tahun itu cukup popular, dengan model slidding, kamera

0,3 MP dan juga layar yang berwarna.

17. Tahun 2003, jika sebelumnya handphone hanya memiliki satu

layar, maka pada tahun ini handphone memiliki dua layar.

Samsung S300 adalah yang menjadi tren saat itu, dengan model flip

yang disediakan layar dalam dan luar. Layar dalam berfungsi

seperti pada ponsel umumnya, layar depan berfungsi untuk

mengetahui jam dan juga telephone serta pesan masuk.

18. Tahun 2004 adalah kemunculan handphone tertipis yaitu Motorola

V3. Motorola V3 muncul dengan bentuk yang ramping, bentuk flip,

dual layar, kamera VGA, dan masih banyak fitur lainnya.


19

19. Pada tahun 2005, Sony memberikan nuansa baru pada handphone.

Sony meluncurkan handphone dengan ditambahkan fitur pada

Walkman, yaitu Sony W800i. Sony W800i saat itu benar-benar

dikhususkan untuk para pecinta musik, Sony W800i mempunyai

tombol pemutar musik, tambahan memori stick, sehingga dapat

menikmati musik dimana saja dan kapan saja.

20. Tahun 2006, era fashion mulai ditambahkan dalam handphone

pada saat itu handphone berperan sebagai aksesoris yang berperan

untuk menandai karakter dari pemiliknya. Salah satu handphone

yang cukup digemari untuk ajang bergaya saat itu adalah LG

Chocolate. LG Chocolate memiliki desain yang cantik dan elegan.

21. Tahun 2007, perusahaan Apple meluncurkan Iphone seri

pertamanya, handphone ini adalah handphone pertama yang

menggunakan sistem operasi IOS, touchscreen yang canggih dan

banyak memiliki aplikasi.

22. Tahun 2008, orang-orang telah banyak menggunakan laptop untuk

bekerja, handphone juga mengalami hal yang sama, karena banyak

orang setiap hari menggunakan laptop, handphone Qwerty

kemudian muncul.

23. Tahun 2009 masih dengan teknologi qwerty dan juga touchscreen,

namun touchscreen pada saat itu sudah mempunyai resolusi yang

tajam dan tinggi. Motorola Milestone adalah ponsel yang

membawa hal tersebut. Motorola Milestone hadir dengan


20

touchscreen, qwerty, OS android, dan fitur-fitur canggih untuk

bekerja.

24. Tahun 2010. Pada era saat itu muncul handphone dengan bentuk

baru, jika pada saat dulu berbentuk batu bata, namun dengan

bentuk yang lebih kecil dan juga ringan. Motorola Backflip

memberikan layar yang bisa diputar ke belakang sehingga

memudahkan untuk menggunakan touchscreen.

25. Tahun 2011 kembali berjayanya era handphone touchscreen yang

mendominasi pasar gadget. Tidak hanya touchscreen, pada tahun

2011 banyak handphone yang muncul dengan bentuk tipis dan juga

ramping. Seperti Samsung Galaxy S11 yang dilengkapi dengan

fitur kamera 8 MP, layar amoled, OS android, tebal handphone

yang kurang dari 1 cm, support untuk internet, telephone dan juga

GPS.

26. Pada tahun 2012 Nokia Lumia 800 yang berjalan dengan windows

7, mobile edition dengan menggunakan Nokia Lumia 800.

27. Tahun 2013-2014 generasi ini memungkinkan operasi jaringan

untuk memberi pengguna mereka dengan jangkauan yang lebih

luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi.

28. Tahun 2015-sekarang generasi ini merupakan system handphone

seluler yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur

yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk

wireless broadband (wiBro) 802, 16c, CDMA, wireless LAN,

Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas


21

jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan

beragam system kapan saja dan dimana saja. 4G memberikan

pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai

aplikasi multimedia seperti video, conferencing, game online, dan

lain-lain.

3. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Kehidupan Sehari-Hari

Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di belahan dunia

kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi. Tentu

kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada

kehidupan umat mausia dengan segala peradaban dan kebudayaanya.

Terutama terhadap orang-orang muda. Perubahan ini juga memberikan

dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di

masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran

seperti Indonesia.

Saat ini di Indonesia dapat disaksikan begitu besar pengaruh

kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut

masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Kemajuan

teknologi seperti telephone genggam bukan hanya melanda masyarakat

kota tapi juga masyarakat desa. Akibatnya segala informasi baik yang

bernilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh

masyarakat. Dan tanpa disadari perlahan-lahan mulai mengubah pola

hidup dan pola pemikiran masyarakat dengan segala image yang menjadi

ciri khas mereka. Dan memang setiap orang baik tua maupun muda dan
22

dari berbagai golongan telah mampu mengoperasikan handphone dengan

baik. Bahkan handphone memang cenderung ditargetkan pada kaum

muda. Mereka sudah sangat akrab sekali dengan teknologi yang satu imi,

berbagai kemudahan dan kecanggihan memang ditawarkan dengan

mudah oleh piranti elektronik yang satu ini, sehingga masyarakat seolah

mau atau tidak mau menjadi bergantung dengan alat elektronik ini.

Pada mulanya handphone lebih diffokuskan pada sebuah alat

komunikasi, namun semenjak kemajuan jaman alat ini dipercanggih

dengan berbagai fitur-fitur yang ada di dalamnya sehingga

memungkinkan penggunanya melakukan berbagai kegiatan dengan

handphone, ulai dari bertelephone, mengirim pesan, email, foto selfie,

atau memfoto sebuah objek, dan masih banyak yang lainnya.

Terlepas dari semua itu, smartphone juga memiliki dampak

positif dan negatif bagi penggunanya. Terlebih lagi bagi mahasiswa yang

sudah mulai menggunakan handphone dalam setiap aktivitasnya, dampak

positif dan negative juga pasti akan terjadi. Mahasiswa mestinya dalam

menggunakan handphone perlu menyikapi dengan baik agar tidak

menimbulkan dampak negatif.

Dampak yang positif dan juga negatif terhadap kehidupan

masyarakat terutama kaum muda yang selalu tertarik untuk mencoba hal-

hal baru, sedang segi psikologisnya, kondisi kejiwaan mereka merupakan

usia yang paling rawan terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari

luas ( Uswatun, 2011 : 11). Saat ini dapat dilihat betapa kemajuan

teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir penggunanya.


23

Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi seperti televisi, handphone

ataupun internet. Dan juga secara pengaruh merekalah yang paling rentan

terhadap pengaruh /dampak negatif dari teknologi tersebut.

Merujuk pengertian dampak dari KBBI adalah benturanm

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negative.

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang/benda)

yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau

hubungan sebab akibat antara apa yang dipengaruhi dan apa yang

mempengaruhi.

a. Dampak Positif

Penggunaan handphone bagi mahasiswa zaman sekarang ini

mempunyai dampak positif diantaranya:

1) Komunikasi menjadi praktis

2) Anak yang bergaul dengan dunia gadget cenderung lebih kreatif

3) Mudahnya melakukan akses ke luar negeri

4) Manusia menjadi lebih pintar berinovasi akibat perkembangan

handphone yang menuntut mereka untuk hidup lebih baik

5) Menambah ilmu pengetahuan, handphone kini menjadi media

yang memungkinkan kita untuk mengakses berbagai informasi

dimanapun dan kapanpun sehingga menambah wawasan dan

pengetahuan.

6) Memperluas jaringan pertemanan

7) Pintar memilih informasi


24

8) Cepat mengambil keputusan

9) Mempermudah komunikasi (melakukan komunikasi dengan

orang tua), peran ini memang vital terutama bagi mahasiswa yang

relatif jauh dengan orang tua.

10) Mencari informasi apa saja lewat internet, hal ini dimungkinkan

dengan penemuan seri handphone canggih generasi 3G yang

memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk browsing

internet lewat handphone

11) Memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring

sosial yang bisa didapatkan dengan cara mendownload aplikasi

yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.

12) Mempermudah kegiatan belajar, handphone yang dilengkapi

dengan fitur seperti document viewer dapat membantu mahasiswa

dalam mempelajari materi dalam bentuk ebook atau PDF secara

portable dengan mudah

13) Memberikan hiburan penggua melalui fitur-fitur yang dimiliki.

b. Dampak Negatif

Dampak penggunaan handphone terhadap mahasiswa sangat

membahayakan jika digunakan dengan maksud yang tidak jelas dan

dapat merugikan baik diri sendiri maupu orang lain. Dampak negatif

yang ditimbulkan oleh penggunaan handphone yaitu:

1. Sosialisasi Dengan Lingkungan Sekitar Berkurang

Mahasiswa cenderung akan mengabaikan orang sekitar

dan lebih memilih menatap layar handphone, akhirnya karena


25

terlalu sibuk dengan dunia mayanya tanpa sadar dunia nyatanya

tak berjalan sebagaimana mestinya.

2. Konsentrasi Belajar Menurun

Konsntrasi terhadap mata kuliah menjadi berkurang karena lebih

mementingkan handphone dan menjalankan fitur-fitur yang ada

di dalamnya.

3. Pengeluaran Menjadi Bertambah

Dengan anggaran yang serba minim para mahasiswa tetap

berusaha menyisihkan uang untuk membeli kuota internet

ataupun pulsa

4. Berpotensi Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku

Jika tidak ada kontrol dari orang tua atau jika mahasiswa

tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dalam bermain handphone,

handphone dapat digunakan ke hal-hal yang negatif seperti

menyebarkan dan mencari gambar-gambar yang mengandung

unsur pornografi. Ini adalah akibat yang paling berbahaya dalam

penyalahgunaan penggunaan handphone.

5. Menjadi pribadi yang tertutup, Seseorang yang kecanduan

handphone, akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

menggunakan handphone.

6. Gangguan tidur, pengguna yang bermain handphone tanpa

dibatasi waktu bermainnya dapat terganggu jam tidurnya.

7. Rawan Terhadap Tindak Kejahatan


26

Generasi muda merupakan target utama untuk dipengaruhi

ke hal-hal negatif oleh oknum-oknum yang tidak

bertanggungjawab. Dengan zaman yang semakin canggih dan

karena pergaulan yang salah, handphone bisa saja digunakan

untuk hal-hal yang tidak benar. Seperti memesan barang-barang

terlarang via online dan sebagainya.

8. Membentuk Sifat Hedonisme

Ketika ada gadget keluaran terbaru yang lebih canggih,

maka mahasiswa akan berusaha membeli gadget tersebut

bagaimanapun caranya.

9. Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Kesehatan

a. Akibat Buruk Penggunaan Handphone

Dapat diketahui dari penelitian para ilmuwan

tentang bahayanya penggunaan handphone. Pakar AS

menuturkan bahwa kita semestinya menghindari 6 kebiasaan

buruk penggunaan handphone dan 8 jenis penggunaan

handphone yang sebaiknya dihindari. Sebuah riset medis

terbaru AS menunjukkan, bahwa laki-laki yang mengguakan

handphone lebih dari 4 jam setiap hari, bukan saja sel

maninya kurang dari 40% dibanding laki-laki yang persentasi

pemakaian handphonenya lebih rendah, bahkan mutu sel

maninya juga kurang, sehingga kemampuan memiliki anak

juga menurun.
27

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika kita

mengaktifkan handphone, handphone akan mengantar

gelombang radio dan akan terserap oleh tubuh yang

berdampak buruk terhadap kesehatan kita. Proses ini disebut

radiasi handphone. Meskipun masih berdebat tentang hal ini,

tetapi dalam percobaaan binatang sudah terbukti bahwa

gelombang gelombang mikro berpengaruh terhadap organ

yang semakin banyak mengandung air maka kerusakannya

semakin parah.

Wakil Profesor dari Lembaga Penelitian Komunikasi

Universitas Jiaton, Shanghai yakni Qian Liangyi menuturkan,

bahwa handphone adalah suatu alat peluncur sinyal yang

memiliki daya tertentu, daya terbesar sekitar 1 watt lebih.

Namun karena handphone kerap didekatkan di bagian otak

yaitu telinga, maka waspada terhadap radiasi yang timbul dari

hari ke hari.

Pakar terkait menunjukkan 4 kebiasaan buruk

pemakaian handphone yang merugikan kesehatan, meliputi:

1) Menggantungkan handphone di leher atau pinggang

2) Menempelkan handphone di telinga ketika melphone

3) Sinyal handphone semakin melemah ketika ditempelkan

di telinga

4) Percakapan handphone terlalu lama


28

Selain itu, 8 tipe orang ini sebaiknya menghindari

menggunakan handphone melebihi batas wajar, yaitu:

1) Penyakit epilepsy

2) Jantung

3) Lemah saraf parah

4) Katarak

5) Diabetes

6) Wanita hamil dan menyusui

7) Anak-anak

8) Orang tua berusia lebih dari 60 tahun

b. Sinyal Handphone Bagi Otak

Berhati-hatilah dengan handphone. Emisis sinyal

telephone seluler dapat merangsang bagian korteks otak yang

paling dekat dengan handphone.Hampir 2 milyar orang di

seluruh dunia sudah menggunakan handphone. Dari jumlah

tersebut lebih dari 500 juta menggunakan jenis yang

memancarkan medan elektromagnetik yang dikenal sebagai

GSM (Global System for Mobile Communication). Boleh

dikatakan penggunaan EMF (Frekuensi Elektromagnetik)

dalam jangka waktu lama dan kontinyu berkaitan dengan

penggunaan handphone dalam kehidupan sehari-hari

mungkin akan memicu resiko bagi penderita sakit otak.


29

4. Cara Menghindari Penyalahgunaan Handphone

Tindakan yang seharusnya dilakukan mahasiswa untuk menghindari

penyalahgunaan handphone adalah:

a. Mampu mengontrol penggunaan handphone dengan cara membatasi

penggunaan handphone sedikit demi sedikit setiap harinya

b. Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal

yang menyangkut pornografi dan pornoaksi

c. Menghindari mendownload dan mengakses situs-situs porno

d. Menggunakan handphone jika diperlukan

e. Menghindari menggunakan handphone ketika berjalan

f. Lebih memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan

berkomunikasilah dengan teman bukan handphone.

Selain itu ada hal lain yang dapt dilakukan mahasiswa untuk

menghindari penyalahgunaan handphone yaitu dengan managemen

waktu dan manajemen diri.

a. Teori Manajemen Waktu

Dalam bahasa Inggris, management berasal dari kata to

manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan

mengelola. Menurut Marry Parker Follet, sebagaimana dikutip oleh

Erni, managemen diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan sesuatu

melalui orang lain.

Adapun sarana atau alat manajemen untuk dapat mencapai

tujuan adalah men, money, materials, machines, methods, dan

markets. Manajemen juga merupakan sebuah pengambilan keputusan.


30

Manajer harus menentukan tujuan yang akan dicapai, menentukan

pihak, waktu, dan cara melaksanakan pekerjaan untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau

keadaan berada atau berlangusung.

Dari pengertian di atas maka pengertian manjemen waktu

adalah sebagai suatu ilmu dan seni yang mengatur pemanfaatan waktu

secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu

melalui unsur-unsur yang ada didalamnya.

b. Teori Manajemen Diri

Menurut Prijosaksono manajemen diri adalah kemampuan

seseorang untuk mengenali dan mengelola dirinya (secara fisik,

emosi, pikiran, jiwa, dan spiritual) sehingga dia mampu mengelola

orang lain dan berbagai sumber daya untuk mengendalikan maupun

menciptakan realitas kehidupan sesuai dengan misi dan tujuan

hidupnya (Rinanda, 2006: 15).

Manajemen diri, menurut Gie dalam (Rinanda, 2006 : 16)

adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur dan mengelola diri

sendiri sebaik-baiknya, sehingga mampu membawa kearah

tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh individu yang

bersangkutan.
31

B. Minat

1. Pengertian Minat

Setiap individu mempuyai kecenderungan fundamental untuk

berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungan. Apabila

sesuatu itu membawa kesenangan pada dirinya, kemudian ia akan

berminat pada sesuatu itu. Minat timbul apabila individu tertarik pada

sesuatu, karena sesuai dengan kebutuhanya atau merasa bahwa sesuatu

yang akan dipelajari dirasakan berarti bagi dirinya dan iapun akan berniat

mempelajarinya.

Secara bahasa, minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu

aktivitas pelajaran atau objek itu berharga atau berarti bagi individu

(Chaplin, 2004 : 67). Sedangkan menurut istilah, di bawah ini peneliti

mengemukakan beberapa pendapat ahli psikologi mengenai pengertian

minat. Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas (Djamarah, 2002 :

132). Dengan kata lai minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Oleh

karena itu minat bersifat sangat pribadi. Minat merupakan salah satu

faktor psikologis yang sangat kuat dan penting untuk suatu kemajuan dan

keberhasilan seseorang. Selain itu, minat merupakan faktor psikologis

yang dapat menentukan suatu pilihan kepada seseorang.

Dari beberapa defenisi tentang minat di atas dapat diambil

kesimpulan, bahwa minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap

suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan keinginan
32

yang kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan,

sehingga ada keterlibatan langsung baik secara fisik maupun psikis

terhadap suatu objek. Dari apa yang telah diuraikan di atas, maka dapat

ditentukan beberapa unsur penting dalam minat yaitu perasaan senang,

perhatian, kesadaran, dan ketertarikan

Menurut Sukartini, bahwa analisa minat dapat dilakukan terhadap hal-hal

sebagai berikut:

1. Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu

2. Obyek-obyek atau kegiatan yang disenangi

3. Usaha untuk merealisasikan keinginan atau perasaan terhadap sesuatu

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat

dikelompokkan menjadi dua,yaitu yang bersumber dari dalam diri (faktor

internal) maupun yang berasal dari luar (faktor eksternal). Berikut

pembahsannya:

a. Faktor Internal

1. Niat, niat merupakan titik sentral yang poko dari segala bentuk

perbuatan seseorang.

2. Rajin dan kesungguhan dalam belajar seseorang akan memperoleh

sesuatu yang dikehendaki dengan cara maksimal dalam menuntut

ulmu tentubya dibutuhkan kesungguhan dan ketekunan pada diri

orang tersebut.

3. Motivasi, motivasi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi minat seseorang karena adanya dorongan yang


33

timbul dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu dalam

mencapai tujuan.

4. Perhatian, minat timbul bila ada perhatian, dengan kata lain minat

merupakan sebab akibat dari perhatian,karena perhatian itu

merupakan pengarahan tenaga jiwa yang ditujukan kepada suatu

objek yang akan menimbulkan perasaan suka.

5. Sikap positif dari perasaan senang tentu akan membangkitkan

minat terhadap sesuatu yang disukai.

b. Faktor Eksternal

1) Keluarga, adanya perhatian dukungan dan bimbingan dari

keluarga khususnya orang tua akan memberikan motivasi yang

sangat baik bagi invidu.

2) Teman Sepergaulan, sesuai dengan masa perkembangan seseorang

tentunya mempunyai teman, teman spergaulan akan sangat

memberikan pengaruh terhadap individu entah dapat

membangkitkan minat maupun sebaliknya.

3) Media Massa, kemajuan teknologi, dapat mempengaruhi minat

seseorang.

4) Faktor Dorongan, ransangan dari dalam diri atau pembawaan yang

sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah

menimbulkan minat

5) Faktor Motif Sosial, minat seseorang terhadap obyek atau suatu

hal, selain dipengaruhi oleh faktr dari dalam diri manusia juga

dipengaruhi oleh motif sosial


34

6) Faktor Emosional, faktor perasaan dan emosi ini mempunyai

pengaruh terhadap obyek, perasaan senang dapat menambah

semangat atau kuatnya miat dalam suatu kegiatan. Sebaliknya

kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang tidak

berkembang.

3. Macam-Macam Minat

Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu:

a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Minat Primitif, adalah minat yang timbul karena kebutuhan

biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan

makanan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktivitas dan

seks.

2) Minat Sosial, adalah minat yang timbulnya karena proses belajar,

minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita.

Misalnya minat belajar individu punya pengalaman bahwa

masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang

terpelajar dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini dapat

menumbuhkan minat individu untuk belajar dan berprestasi untuk

mendapatkan penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai

arti yang sangat penting bagi harga dirinya.

b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

1) Minat Intrinsik, adalah minat yang langsung berhubungan dengan

aktivitas sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar.


35

Misalnya, seseorang melakukan kegiatan belajar, karena memang

pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca,

bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan.

2) Minat Ekstrinsik, adalah minat yang berhubungan dengan tujuan

akhir dari kegiatn tersebut, apabila tujuan sudah tercapai ada

kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya, seseorang yang

belajar dengan tujuan untuk menjadi juar kelas.

4. Ciri-Ciri Minat

Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi dan adanya rasa

ketertarikan dengan suatu hal tanpa adanya paksaan. Seseorang yang

memiliki minat atau mempunyai minat terhadap suatu hal akan

mempunyai ciri-ciri yang terlihat. Ciri-ciri itu adalah sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental,

minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan

mental

b. Minat tergantung pada kesiapan, seseorang tidak mempunyai minat

jika tidak siap fisik dan mental.

c. Perkembangan minat mungkin terbatas, ketidakmampuan fisik dan

mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat

seseorang.

d. Minat dipengaruhi budaya.

e. Minat berbobot emosional, bobot emosional yang tidak

menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang

menyenangkan memperkuat minat.


36

C. Sosialisasi

1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seorang individu

mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-

nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat

diterima oleh masyarakatnya. Sosialisasi adalah proses sosial tempat

individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai

dengan perilaku orang-orang di sekitarnya (Soekanto, 2006 : 78).

Menurut David A. Goslin dalam (Ihrom, 2004: 30) berpendapat

bahwa sosialisasi adalah proses belajar yang dialami oleh seseorang

untuk memperoleh pengetahuan keterampilan, nilai-nilai, dan norma-

norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok

masyarakatya. Sedangkan (Goode, 2007:20) menjelaskan bahwa

sosialisasi merupakan proses yang harus dilalui manusia muda untuk

memperoleh nilai-nilai dan pengetahuan mengenai kelompoknya dan

belajar mengenai peran sosialnya yang cocok dengan kedudukannya.

Sosialisasi merupakan proses belajar, pada dasarnya sifat manusia

adalah tidak akan pernah puas untuk belajar sesuatu hal yang be,um

diketahuinya. Seperti belajar norma-norma untuk dapat beradaptasi

dengan lingkungan sosialnya, hal tersebut sejalan dengan pendapat Peter

L. Berger bahwa sosialisasi merupakan proses dengan mana seseorang

belajar menjadi anggota masyarakat (dalam Sutaryo, 2005:156).

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau


37

nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah

kelompok atau masyarakat. Sosiallisasi merupakan suatu proses

bagaimana memperkenalkan sebuah system kepada seseorang dan

bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya.

2. Tujuan Sosialisasi

a. Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk

melangsungkan kehidupan seseorang kelak di tengah masyarakat

tempat dia menjadi salahsatu anggotanya.

b. Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien serta

mengembangkan kemampuannya untuk membaca, menulis, dan

bercerita.

c. Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui fungsi

mawas diri yang tepat.

d. Membiasakan individu dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok

yang ada pada masyarakat.

e. Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar.

f. Untuk mengetahui lingkungan sosial, tempat individu tinggal

termasuk lingkungan sosial yang baru.

g. Untuk mengetahui nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam

masyarakat.
38

3. Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi

Faktor yang mempengaruhi sosialisasi dapat dibedakan menjadi 2

bagian, yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang. Faktor ini menyangkut motivasi, minat, serta kemampuan

yang dimiliki seseorang dalam rangka menyesuaikan diri dengan tata

pergaulan yang ada di dalam masyarakat.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang bersal dari luar individu yang

melakukan proses sosialisasi dalam masyarakat. Faktor ini dapat

berupa norma, nilai, struktur sosial, ekonomi, struktur budaya.

4. Tahapan Sosialisasi

a. Tahap Persiapan. Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat

seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,

termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini

juga, seseorang mulai melakukan kegiatanmeniru meski tidak

sempurna.

b. Tahap Meniru. Tahap ini ditandai dengan makin sempurnanya

seseorang untuk menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang

dewasa. Pada tahapini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri

dan siapa nama orang tuanya. Dengan kata lain kemampuan untuk

menempatkan diri pada posisi orang lain jika mulai terbentuk pada

tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-


39

orang yang jumlahnya banyak telah mulai terbentuk. Sebagian dari

orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi

pembentukan dan bertahannya diri yakni asal anak menyerap nilai dan

norma.

c. Tahap Siap Bertindak, peniruan yang dilakukan sudah mulai

berkembang dan digantikan oleh peran seacara langsung dimainkan

sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri

pada posisi irang lain juga meningkat sehingga memungkinkan adanya

kemampuan bermain secara bersama-sama.

d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif, pada tahap ini seseorang telah

dianggap dewasa, dan sudah dapat menempatkan dirinya secara luas

dalam masyarakat.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk

mencapai suatu tujuan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah

mengungkapkan, menggambarkan, menyimpulkan hasil dari pemecahan

masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitiannya.

Pemilihan dan penggunaan metode akan menentukan keberhasilan dalam

suatu penelitian, yang dimaksud pemilihan metode adalah penelitian metode

yang sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan sehingga penelitian berjalan

sesuai apa yang diharapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas. Lebih lanjut Tanzeh

(dalam Sarwono, 2011:132) menjelaskan penelitian kuantitatif mementingkan

adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel

tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-

masing. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui korelasi atau hubungan

antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara satu variabel

dengan variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan

keberartian (signifikansi) secara statistik.

40
41

Menurut Sugyono (2016 : 7) metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Menurut Sugyono ( 2016:2) metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan dan mengantisipasi suatu masalah.Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif.

Menurut Sugyono (2016:11) penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dilakukakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan

variabel lain dan diteliti dan dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan.

Menurut Zuriah (2005:20 ) mengemukakan bahwa metode penelitian

itu di dalamnya menerangkan cara untuk proses pengembangan ilmu

pengetahuan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

kuantitatif dengan Regresi Linear Sederhana untuk mengetahui variabel bebas

yaitu penggunaan handphone dan variabel terikatnya minat bersosialisasi.


42

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis

variabel dapat didefenisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang

mempunyai “ variasi” antara satu orang dengan yang lain. Variabel adalah

konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari

Ada 2 macam variabel dalam penelitian yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel ini seriing disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahanannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Yang menjadi variabel dependen atau variabel bebas adalam

penelitian ini adalah Penggunaan Handphone.

2. Variabel Dependen

Varibel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel dependen

atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat Bersosialisasi.


43

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini di Kampus Universitas Wisnuwardhana Malang,

Jln. Danau Sentani no. 99 Kota Malang. Sedangkan waktu penelitian yaitu

pada tanggal 7 dan 8 Januari 2020.

D. Populasi dan Sampel

Penelitian yang dilakukan memerlukan objek atau subjek yang diteliti

sehingga permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi

merupakan objek yang diteliti dan dapat membantu peneliti dalam

pengolahan data untuk memecahkan masalah penelitian untuk memudahkan

penelitian, peneliti menggunakan sampel dalam pengolahan datanya.

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Zuriah, 2005: 116).

Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa-mahasiswi di

Universitas Wisnuwardhana Malang.

2. Sampel

Populasi memiliki jumlah yang sangat besar, sehingga peneliti

menggunakan sampel untuk memudahkan dalam pengolahan data

penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Anggota sampel yang tepat digunakan

menurut Sugyono (2013:18) dalam penelitian tergantung pada tingkat

kesalahan yang dikehendaki. Semakin besar jumlah sampel dari populasi

yang diteliti, maka peluang kesalahan semakin kecil dan begitu

sebaliknya.
44

Dalam penelitian ini sampelnya adalah Mahasiswa-mahasiswi dari

setiap jurusan angkatan 2017 Universitas Wisnuwardhana Malang. Yang

terdiri dari 12 jurusan dan masing-masing jurusan diwakili oleh 5 orang

mahasiswa/mahasiswi dan semuanya berjumlah 60 orang.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian

yang dilakukan. Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti

mengumpulkan dari berbagai data serta dari berbagai sumber yang berkaitan

dengan penelitian.

1. Angket atau Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden

untuk menjawabnya ( Hadi dan Haryono, 2005 : 137). Angket ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan handphone

terhadap minat bersosialisasi antarmahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang. Teknik angket dipilih karena data yang

diungkap oleh angket merupakan data faktual atau yang dianggap fakta

dan kebenaran yang diketahui oleh responden. Pernyataan-pernyataan

dalam angket berupa pernyataan langsung terarah kepada informasi

mengenai data yang hendak diungkap. Data tersebut berupa fakta atau

opini yang menyangkut diri responden, hal ini berkaitan dengan asumsi

dasar penggunaan angket yaitu bahwa responden merupakan orang yang


45

paling mengetahui tentang dirinya sendiri, selain itu angket juga mampu

mengungkap informasi mengenai banyak hal.

Angket atau kuisioner adalah pernyataan tertulis yang diajukan

pada subyek penelitian sehubungan dengan permasalahan yang diteliti.

Penyusunan angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang

telah dimodifikasi. Skala Likert adalah skala pengukur yang ddigunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial ( Sugyono, 2012 : 93). Modifikasi

dilakukan untuk mengurangi kecenderungan responden menjawab

pilihan ragu-ragu, karena obyek penilaian yang cukup sensitif, maka pada

penelitian ini pilihan jawaban ragu-ragu tidak diberikan sebagai alternatif

jawaban bagi responden (Azwar, 2000:45). Angket penelitian ini

berisikan pertanyaan atau pernyataan mengenai Pengaruh Penggunaan

Handphone Terhadap Minat Bersosialisasi. Skala Likert dalam instrumen

ini, dengan alternatif jawaban dan penskoran adalah sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1

Tidak Setuju (TS) : Skor 2

Setuju (S) : Skor 3

Sangat Setuju (SS) : Skor 4

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar, maupun elektronik. Teknik dokumentasi merupakan

Cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip


46

dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-

hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian ( Margono, 2003 :

181).

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif yaitu memberikan gambaran atau deskripsi

suatu sebaran /dispersi data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

standard devisiasi, varian, maksimum, minimum, dan rangenya (Ghozali,

2006 : 19). Analisis ini mendeskripsikan data yang telah terkumpul untuk

tiap variabel.

2. Analisis Statistik

Teknik anlisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model regresi linear sederhana ( Simple Linear Regression) karena

mengacu pada rumusan hipotesis, penelitian ini melibatkan 1 variabel

bebas dan 1 variabel terikat. Tujuan penggunaan analisis Regresi Linear

Sederhana adalah untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat yang diketahui melalui persamaan regresinya.

Y = a + bX

Keterangan

Y = Variabel response atau variabel terikat (dependen)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi (kemiringan); besaran response yang ditunjukkan

oleh predictor.

X = Variabel predictor atau variabel faktor penyebab (Independen)


47

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan

suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak suatu hipotesis.

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara

dua atau lebih variable. Hipotesis nol (Ho) merupakan hipotesis yang

menyatakan suatu hubungan antar variabel yang sama dengan nol atau

secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hubungan atau pengaruh

(signifikan) antara variabel yang diteliti. Lawan pernyataan dari format

hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis alternatif (Ha) yang menunjukkan

adanya hubungan atau pengaruh (signifikan) antar variable yang diteliti

(Indriantoro dan Supomo, 2002 : 97). Pengujian hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan uji F.

X =Subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu

dimana:

Y = Minat bersosialisasi

X = Penggunaan handphone

a = Konstanta regresi

b = Koefisien arah regresi

Uji F dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

a. Merumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut:

Ho : β = o, berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variable

bebas terhadap variable terikat.

H1 = β ≠0, berarti terdapat pengaruh signifikan dari variable bebas

terhadap variable terikat


48

b. Menentukan tingkat signifikansi yang diharapkan, yaitu ɑ = 5% atau

tingkat kepercayaan sebesar 95%

c. Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai ɑ (0,05), dengan

ketentuan jika nilai Sig > 0,05, Ho diterima dan H1 ditolak; Jika nilai

Sig < 0,05, Ho ditolak dan H1 diterima.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Analisis Deskripsi Hasil Kuisioner Pada Penggunaan Handphone

Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi di

Universitas Wisnuwardhana Malang angkatan 2017 yang diwakili 5

mahasiswa dari 12 jurusan berjumlah 60 orang, penelitian distribusi

jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Item Pertanyaan Variabel Penggunaan Handphone

Indikator Jawaban Responden Mean


Penggunaan
Handphone 1 2 3 4
F % F % F % F %
X1.1 - - - - 25 41,7% 35 58,3% 3,5
X1.2 - - 12 20% 29 48,3% 19 31,7% 3,1
X1.3 5 8,3% 32 53,3% 16 26,7% 7 11,7% 2,4
X1.4 1 1,7% 4 6,7% 29 48,3% 26 43,3% 3,3
X1.5 - - 12 20% 31 51,7% 17 28,3% 3
X1.6 2 3,3% 20 13,3% 25 41,7% 13 21,7% 2,8
X1.7 - - 1 1,7% 13 21,7% 46 76,7% 3,7
X1.8 16 26,7% 32 53,3% 8 13,3% 4 6,7% 2
X1.9 4 6,7% 16 26,7% 28 46,7% 12 20% 2,8
X1.10 - - 4 6,7% 29 48,3% 27 45% 3,3
X1.11 6 10% 12 20% 25 41,7% 17 28,3% 2,8
Rata-Rata
Frekuensi 5,6 9,4 14,5 22,1 23,4 39,1 20,2 33,7
untuk X =
Sumber : Data Diolah 2020

49
50

Keterangan:

Berdasarkan hasil tabulasi dari kuisioner di atas, diperoleh hasil

X1.1 menunjukkan bahwa dari 60 responden, 35 responden (58,3%)

menyatakan sangat setuju, 25 responden (41,7%) menyatakan setuju. Rata-

rata keseluruhan jawaban responden adalah 3,5. Dengan demikian dapat

disimpulkan rata-rata responden sangat setuju bahwa handphone sangat

penting keberadaannya bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas

Wisnurawdhana Malang. Hasil tabulasi data X1.2 menunjukkan bahwa

dari 60 responden, 19 responden (31,7%) menyatakan sangat setuju, 29

responden (48,3%) menyatakan setuju, dan 12 responden (20%)

menyatakan tidak setuju. Rata-rata keseluruhan jawaban responden adalah

3,1. Dengan demikian dapat disimpulkan rata-rata mahasiswa/mahasiswi

Universitas Wisnuwardhana Malang setuju bahwa dampak positif

penggunaan handphone lebih banyak daripada dampak negatif.

Hasil tabulasi data X1.3 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

7 responden (11,7%) menyatakan sangat setuju, 16 responden (26,7%)

menyatakan setuju, 32 responden (53,3%) menyatakan tidak setuju, dan 5

responden (8,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Rata-rata keseluruhan

jawaban 2,4. Dengan demikian dapat disimpulkan rata-rata

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang tidak setuju

bahwa dampak negatif penggunaan handphone lebih banyak daripada

dampak positif. Hasil tabulasi data X1.4 menunjukkan bahwa, dari 60

responden, 26 responden (43,3%) menyatakan sangat setuju, 29 responden

(48,3%) menyatakan setuju, 4 responden (6,7%) menyatakan tidak setuju,


51

dan 1 responden (1,7%) menyatakan sangat tidak setuju. Rata-rata

keseluruhan jawaban 3,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-

rata mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang setuju

bahwa handphone membuat mereka tidak ketinggalan zaman.

Hasil tabulasi data X1.5 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

17 responden (28,3%) menyatakan sangat setuju, 31 responden (51,7%)

menyatakan setuju, dan 12 responden (20%) menyatakan tidak setuju.

Rata-rata keseluruhan jawaban 3. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa rata-rata mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana

Malang setuju bahwa handphone merupakan kebutuhan yang harus

dipenuhi.Hasil tabulasi data X1.6 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

13 responden (21,7%) menyatakan sangat setuju, 25 responden (41,7%)

menyatakan setuju, 20 responden (33,3%) menyatakan tidak setuju, dan 2

responden (3,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Rata-rata keseluruhan

2,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang setuju bahwa

menggunakan handphone sudah menjadi rutinitas bagi mereka.

Hasil tabulasi data X1.7 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

46 responden (76,7%) menyatakan sangat setuju, 13 responden (21,7%)

menyatakan setuju, dan 1 responden (1,7%) menyatakan tidak setuju.

Rata-rata keseluruhan sebesar 3,7. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa rata-rata mahasiswa/mahasiswi sangat setuju bahwa handphone

memberikan banyak kemudahan dan informasi. Hasil tabulasi data X1.8

menunjukkan bahwa, dari 60 responden, 4 responden (6,7%) menyatakan


52

sangat setuju, 8 responden (13,3%) menyatakan setuju, 32 responden

(53,3%) menyatakan tidak setuju, dan 16 responden (26,7%) menyatakan

sangat tidak setuju. Dengan rata-rata keseluruhan sebesar 2,0. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa/mahasiswi tidak

setuju mahasiswa/mahasiswi tidak bisa hidup tanpa handphone.

Hasil tabulasi data X1.9 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

12 responden (20%) menyatakan sangat setuju, 28 responden (46,7%)

menyatakan setuju, 16 responden (26,7%) menyatakan tidak setuju, dan 4

responden (6,7%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata

keseluruhan sebesar 2,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-

rata mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang setuju

bahwa menggunakan handphone membuat waktu luang mereka terbuang

sia-sia. Hasil tabulasi data X1.10 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

27 responden (45%) menyatakan sangat setuju, 29 responden (48,3%)

menyatakan setuju, dan 4 responden (6,7%) menyatakan tidak setuju.

Dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,3. Dengan semikian dapat

disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa/mahasiswa Universitas

Wisnuwardhana Malang setuju bahwa dengan handphone seseorang

memiliki banyak teman. Hasil tabulasi data X1.11 menunjukkan bahwa,

dari 60 responden, 17 responden (28,3%) menyatakan sangat setuju, 25

responden (41,7%) menyatakan setuju, 12 responden (20%) menyatakan

tidak setuju, dan 6 responden (10%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan rata-rata keseluruhan sebesar 2,8. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa/mahasiswi Universitas


53

Wisnuwardhana Malang setuju bahwa penggunaan handphone yang tidak

melihat waktu dan situasi membuat seseorang mengabaikan orang yang

ada di sekitarnya.

2. Analisis Deskripsi Hasil Kuisioner Pada Minat Bersosialisasi

Terdapat 11 pertanyaan variabel minat bersosialisasi yang diajukan

kepada responden dalam kuisioner, dan penilaian distribusi jawaban

responden dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Item Pertanyaan Variabel Minat Bersosialisasi

Indikator Jawaban Responden Mean


Minat
Bersosilisasi 1 2 3 4
F % F % F % F %
Y1.1 1 1,7% - - 28 46,7% 31 51,7% 3,4
Y1.2 - - 2 3,3% 33 55% 25 41,7% 3,3
Y1.3 - - 7 11,7% 33 55% 20 33,3% 3,2
Y1.4 7 11,7% 37 61,7% 12 20% 4 6,7% 2,2
Y1.5 17 28,3% 35 58,3% 5 8,3% 3 5% 1,9
Y1.6 8 13,3% 22 36,7% 18 30% 12 20% 2,5
Y1.7 5 8,3% 31 51,7% 16 26,7% 8 13,3% 2,4
Y1.8 5 8,3% 22 36,7% 23 38,3% 10 16,7% 2,6
Y1.9 - - 3 5% 33 55% 42 40% 3,3
Y1.10 - - 2 3,3% 23 38,3% 35 58,3% 3,5
Y1.11 22 36,7% 27 45% 9 15% 2 3,3% 1,8
Rata-Rata
Frekuensi 5,9 15,2 18,8 31,3 21,1 35,3 17,4 26,3
untuk X =
Sumber Data Diolah 2020
54

Keterangan

Berdasarkan hasil tabulasi data dari kuisioner di atas, diperoleh

bahwa Y1.1 menunjukkan bahwa dari 60 responden, 31 responden

(51,7%) menyatakan sangat setuju, 28 responden (46,7%) menyatakan

setuju, dan 1 responden (1,7%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan

rata-rata keseluruhan sebesar 3,4. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa rata-rata mahasiswa/mahasisiwi Universitas Wisnuwardhana

Malang sangat setuju bahwa mereka menjalin komunikasi yang baik

dengan teman. Hasil tabulasi data Y1.2 menunjukkan bahwa, dari 60

responden, 25 responden (41,7%) menyatakan sangat setuju, 33 responden

(55%) menyatakan setuju, dan 2 responden (3,3%) menyatakan tidak

setuju. Dengan rata-rata sebesar 3,3. Dengan demikian dapat disimpulkan,

rata-rata responden setuju bahwa mahasiswa/mahasiswi Universitas

Wisnuwardhana Malang berbicara sopan dengan orang lain. Hasil tabulasi

data Y1.3 menunjukkan bahwa, dari 60 responden, 20 responden (33,3%)

menyatakan sangat setuju, 33 responden (55%) menyatakan setuju, dan 7

responden (11,7%) menyatakan tidak setuju. Dengan rata-rata keseluruhan

sebesar 3,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang setuju mereka

memberikan umpan balik kepada lawan bicara.

Hasil tabulasi data Y1.4 menunjukkan bahwa, dari 60 responden, 4

responden (6,7%) menyatakan sangat setuju, 12 responden (20%)

menyatakan setuju, 37 responden (61,7%) menyatakan tidak setuju, dan 7

responden (11,7%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata


55

keseluruhan sebesar 2,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-

rata mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwadhana Malang tidak setuju

bahwa mereka tidak memberikan umpan balik kepada lawan bicara. Has\il

tabulasi data Y1.5 menunjukkan bahwa, dari 60 responden, 3 responde\n

(5%) menyatakan sangat setuju, 5 responden (8,3%) menyataka\\\\\\\\\\\\n

setuju, 35 responden (58,3%) menyatakan tidak setuju, dan 17\\\\\\\

responden (28,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata

keseluruhan sebesar 1,9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-

rata mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang tidak

setuju bahwa mereka menghindar ketika diajak bicara.

Hasil tabulasi data Y1.6 menunjukkan bahwa, dari 60 responden,

12 reponden (20%) menyatakan sangat setuju, 18 responden (30%)

menyatakan setuju, 22 responden (36,7%) menyatakan tidak setuju, dan 8

responden (13,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata

keseluruhan sebesar 2,5. Dengan demikian dapat disimpulkan rata-rata

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang tidak setuju

bahwa mereka hanya berinteraksi dengan orang-o\rang yang dikenali.

Hasil tabulasi data Y1.7 menunjukkan bahwa, dari 60 responden, 8

responden (13,3%) menyatakan sangat setuju, 16 responden (26,7%)

menyatakan setuju, 31 responden (51,7%) menyatakan tidak setuju, dan 5

responden (8,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata

keseluruhan sebesar 2,4. Dengan demikian dapat disimpulkan rata-rata

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang tidak setuju

bahwa mereka tak pandai mengajak orang lain berkomunikasi.


56

Hasil tabulasi data Y1.8 menunjukkan bahwa, dari 60 responden 10

responden (16,7%) menyatakan sangat setuju, 23 responden (38,3%)

menyatakan setuju, 22 responden (36,7%) menyatakan tidak setuju, dan 5

responden (8,3%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan rata-rata

keseluruhan sebesar 2,6. Dengam demikian dapat disimpulkan rata-rata

mahasiswa/mahasisiwi Universitas Wisnuwardhana Malang setuju bahwa

mereka susah berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal. Hasil

tabulasi data Y1.9 menunjukkan bahwa, dari 60 responden, 24 responden

(40%) menyatakan sangat setuju, 33 responden (55%) menyatakan setuju,

dan 3 responden (5%) menyatakan tidak setuju. Dengan rata-rata

keseluruhan 3,3. Dengan demikian dapat disimpulkan rata-rata

mahasiswa/mahasisiwi Universitas Wisnuwardhana Malang setuju bahwa

mereka cepat menyesuaikan diri dengan teman.

3. Hasil Analisis Data Regresi

Analisis data penelitian ini dimaksudkan ada tidaknya Pengaruh

Penggunaan Handphone terhadap Minat Bersosialisasi antarmahasiswa

Universitas Wisnuwardhana Malang. Analisis ini menggunakan metode

Regresi Linear Sederhana dengan rumus yaitu:

y = a + bX

Dimana :

Y = Variabel response atau variabel terikat (dependen)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi (kemiringan); besaran response yang

ditunjukkan oleh predictor.


57

X = Variabel predictor atau variabel faktor penyebab (Independen)

Analisis tersebut dapat dihitung menggunakan alat bantu

computer yaitu program Statistical Package For The Social Science

(SPSS) 21 For Windows. Hasil analisis ini dapat dilihat pada tabel 3

berikut .

Tabel 3

Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Penggunaan Handphone

Terhadap Minat Bersosialisasi

ANOVAa

Model Sum of Df Mean F Sig.

Squares Square

Regression 112.262 1 112.262 22.288 .000b

1Residual 292.138 58 5.037

Total 404.400 59

a. Dependent Variable: Minat Bersosialisasi

b. Predictors: (Constant), Penggunaan Handphone

Sumber analisis data primer 2020

Berdasarkan pada table 3 diketahui bahwa nilai = 22.288 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi variabel penggunaan handphone atau dengan kata lain

ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap variabel minat

bersosialisasi (Y).
58

Tabel 4

Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Penggunaan Handphone

Terhadap Minat Bersosialisasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.

Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 19.248 2.422 7.948 .000

1Penggunaan .342 .072 .527 4.721 .000

Handphone

a. Dependent Variable: Minat Bersosialisasi

Sumber Analisis Data Primer, 2020

Berdasarkan pada table 4 dapat disimpulkan bahwa

Diketahui nilai constant (a) sebesar 19.248, sedangkan nilai koefisien

regresi (b) sebesar 0.342, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:

Y = a + bX

Y = 19.248 + 342

Dari persamaan di atas, maka dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

1. Konstanta sebesar 19.248 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel penggunaan handphone adalah sebesar 19.248.

2. Koefisien regresi X sebesar 0.342 menyatakan bahwa setiap

perubahan 1% nilai variabel penggunaan handphone maka nilai

variabel minat bersosialisasi bertambah sebesar 0.342. Koefisien

regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah


59

pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah poositif (Positif yang

dimaksudkan adalah angka 0,342 adalah angka positif).

4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah

koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Hipotesis peneliti dalam

penelitian ini adalah:

H0 = Tidak ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap minat

bersosialisasi (Y).

Ha = Ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap variabel minat

bersosialisasi (Y).

a. Uji Hipotesis Membandingkan Nilai Signifikansi

Berdasarkan hasil regresi di atas diketahui nilai signifikansi (Sig)

sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan

handphone (X) terhadap minat bersosialisasi (Y).

b. Uji Hipotesis Membandingkan Nilai

Pengujian hipotesis ini sering juga disebut dengan uji t, dimana dasar

pengambilan keputusan dalam uji t adalah:

Berdasarkan pada table 4 diketahui nilai sebesar 4.721

>2,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan handphone

(X) terhadap minat bersosialisasi (Y).

Dari uji regresi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti, hipotesis kedualah yang
60

terbukti benar bahwasannya ada pengaruh penggunaan handphone (X)

terhadap minat bersosialisasi (Y). Karena nilai sebesar 4.721 >

2.00, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti bahwa ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap minat

bersosialisasi (Y). Untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan

handphone (X) terhadap minat bersosialisasi (Y) dalam analisis regresi

linear sederhana, maka dapat berpedoman pada nilai R Square atau R2

yang terdapat pada table 5 dibawah ini.

Tabel 5

Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Penggunaan Handphone

Terhadap Minat Bersosialisasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the

Square Estimate

1 .527a .278 .265 2.24430

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Handphone

Sumber data diolah 2020

Dari table di atas diketahui nilai R Square sebesar 0.278. Nilai ini

mengandung arti bahwa pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap

minat bersosialisasi (Y) adalah sebesar 27,8% sedangkan 72,2% minat

bersosialisasi dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti.

Merujuk pada pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan handphone (X) berpengaruh positif terhadap minat

bersosialisasi (Y) dengan total pengaruh sebesar 27,8%. Pengaruh positif ini
61

bermakna semakin meningkatnya penggunaan handphone maka akan

berpengaruh terhadap menurunnya minat bersosialisasi.

B. PEMBAHASAN

1. Penggunaan handphone mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang

Berdasarkan hasil data dari 60 responden pada penelitian ini,

dapat diketahui bahwa penggunaan handphone oleh

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang sangat

penting keberadaannya bagi mahasiswa/mahasiswi. Hal ini dapat

diketahui dari hasil rata-rata jawaban responden yang sangat setuju

bahwa handphone sangat penting keberadaannya bagi

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang, sebesar 35

responden atau 58,3%. Handphone berperan penting bagi

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang, dimana

handphone dapat dimanfaatkan untuk membantu proses perkuliahan

mahasiswa/mahasiswi seperti mencari informasi yang berkaitan dengan

tugas yang diberikan oleh dosen, mencari informasi yang berkaitan

dengan mata kuliah tertentu, mengirim tugas, sebagai alat komunikasi

yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua, terlebi

rata-rata mahasiswa/mahasisiwi Universitas Wisnuwardhana Malang

merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia,

hal ini menjadi factor penting yang mempengaruhi setiap

mahasiswa/mahasiswi sangatt bergantung pada handphone dimana alat

tersebut dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka,

dan kegunaan-kegunaan lainnya. Jika dapat digunakan secara bijaksana,


62

tentu saja keberadaan handphone akan sangat bermanfaat bagi

mahasiswa/mahasiswi, namun ada hal lain juga yang tidak disadari oleh

mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang,

bahwasannya karena penggunaan handphone yang dalam kuantitas tinggi

akan berpengaruh pada kehidupan sosial mahasiswa/mahasiswi.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan disimpulkan

bahwa penggunaan handphone (X) berpengaruh positif terhadap minat

bersosialisasi (Y) dengan total pengaruh sebesar 27,8%. Pengaruh positif

ini bermakna semakin meningkatnya penggunaan handphone maka akan

berpengaruh terhadap menurunnya minat bersosialisasi.

2. Pengaruh Penggunaan handphone terhadap minat bersosialisasi

antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang

Berdasarkan analisis data pada penelitian ini, bahwa

penggunaan handphone mempunyai hubungan terhadap minat

bersosialisasi antarmahasiswa. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil

regresi linear sederhana yaitu y = 19.248 + 0,342X. Menunjukkan bahwa

Konstanta sebesar 19.248 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel penggunaan handphone adalah sebesar 19.248.

Koefisien regresi X sebesar 0.342 menyatakan bahwa setiap

perubahan 1% nilai variabel penggunaan handphone maka nilai variabel

minat bersosialisasi bertambah sebesar 0.342. Koefisien regresi tersebut

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel

X terhadap variabel Y adalah positif (Positif yang dimaksudkan adalah

angka 0,342 adalah angka positif).


63

Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam

analisis regresi dengan melihat nilai signifikansi (Sig) hasil outpot SPSS

adalah: Berdasa esis yang diajukan oleh peneliti, hipotesis kedualah yang

terbukti benar bahwasannya ada pengaruh penggunaan handphone (X)

terhadap minat bersosialisasi (Y). Karena nilai sebesar 4.721 >

2.00, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima,

yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap

minat bersosialisasi (Y). Penggunaan handphone (X) berpengaruh positif

terhadap minat bersosialisasi (Y) dengan total pengaruh sebesar 27,8%.

Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya penggunaan

handphone maka akan berpengaruh terhadap menurunnya minat

bersosialisasi.

Penggunaan handphone dapat mempengaruhi minat

bersosialisasi antarmahasiswa. Dengan menggunakan handphone tanpa

melihat situasi dan kondisi serta kurangnya manajemen diri dari

mahasiswa/mahasiswi dapat berpengaruh pada kehidupan sosialnya yaitu,

tidak berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya, hal ini juga

didukung dari hasil penelitian, dimana rata-rata mahasiswa dari 60

responden 25 responden (41,7%) setuju bahwa mahasiswa/mahasiswi

sering mengabaikan orang lain yang ada disekitarnya akibat

menggunakan handphonedalam kuantitas tinggi (tidak wajar).

Dengan penggunaan handphone yang semakin banyak karena

kurangnya mahasiswa/mahasiswi mengontrol dirinya terhadap

penggunaan handphone akan sangat berdampak pada kehidupan sosial


64

mahasiswa/mahasisiwi itu sendiri, yang ditandai dengan kurangnya

komunikasi terhadap teman atau lingkungan di sekitarnya, terkadang juga

karena penggunaan yang tidak mengenal batasan dapat berpengaruh pada

perkuliahan mahasiswa/mahasiswi seperti lambat masuk kelas karena

malamnya mahasiswa/mahasiswi sibuk menggunakan handphone,

akibatnya mahasiswa/mahasiswi tidak tidur tepat waktu dan bangun

terlambat, sibuk dengan aplikasi-aplikasi yang ditawarkan oleh

handphone seperti game, dan sosial media lainnya, dan hal tersebut bisa

saja menjadi pemicu rkan nilai signifikansi dari table Coefficients

diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa. H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada

pengaruh variabel penggunaan handphone (X) terhadap variabel minat

bersosialisasi (Y).

Pengujian hipotesis ini sering juga disebut dengan uji t, dimana

dasar pengambilan keputusan dalam uji t adalah:

Berdasarkan hasil regresi diketahui nilai sebesar 4.721 >2,001,

sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti bahwa ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap minat

bersosialisasi (Y). Dari uji regresi yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa dari hipotesis yang diajukan peneliti, maka hipotesis

kedualah yang terbukti benar, bahwasannya ada pengaruh penggunaan

handphone (X) terhadap minat bersosialisasi (Y).

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

handphone yang berlebihan akan sangat berpengaruh terhadap minat


65

bersosialisasi antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang,

seperti hilangnya komunikasi antarmahasiswa karena masing-masing

sibuk dengan handphonenya, kurangnya kepedulian terhadap lingkungan

sekitar, terjadang juga karena menggunakan handphone

mahasiswa/mahasiswi tidak respek terhadap lawan bicaranya, yang

ditandai dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan temannya namun

tidak ada kontak langsung karena ia lebih sibuk memperhatikan layar

handphonenya sendiri.

3. Solusi yang ditempuh untuk mengatasi dampak negative penggunaan

handphone bagi mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang

Solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi dampak negative

penggunaan handphone bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas

Wisnuwardhana Malang yaitu : (a) Mampu mengontrol penggunaan

handphone dengan cara membatasi penggunaan handphone sedikit demi

sedikit setiap harinya; (b) Menolak ajakan teman untuk menyimpan

maupun melihat hal-hal yang menyangkut pornografi dan pornoaksi; (c)

Menghindari mendownload dan mengakses situs-situs porno; (d)

Menggunakan handphone jika diperlukan; (e) Menghindari

menggunakan handphone ketika berjalan; (f) Lebih memiliki kepekaan

terhadap lingkungan sekitar dan berkomunikasilah dengan teman bukan

handphone; (g) Mampu memenej diri sendiri agar tidak berlebihan dalam

menggunakan handphone ; (f) Mampu memenej waktu dalam

menggunakan handphone.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan handphone mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang

Penggunaan handphone mahasiswa/mahasiswi Universitas

Wisnuwardhana Malang berada pada tingkatan yang sedikit

menghawatirkan, hal ini ditandai dengan persentase ketergantungan

terhadap handphone ini tinggi dari 60 responden sebesar 35 (58,3%)

sangat setuju bahwa handphone sangat penting keberadaannya bagi

mereka, handphone sudah dianggap sebagai kebutuhan yang harus

dipenuhi. Akibat dari ketergantungan tersebut tanpa disadari hal ini

menjadi salah satu akibat munculnya masalah yaitu kurangnya interaksi

mahasiswa terhadap lingkungan sekitar termasuk didalamnya

mahasiswa/mahasiswi.

2. Pengaruh Penggunaan handphone terhadap minat bersosialisasi

antarmahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang

Dari uji regresi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti, hipotesis kedualah yang

terbukti benar bahwasannya ada pengaruh penggunaan handphone (X)

terhadap minat bersosialisasi (Y). Karena nilai sebesar 4.721 >

2.001, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima,

yang berarti bahwa ada pengaruh penggunaan handphone (X) terhadap

66
67

minat bersosialisasi (Y). Penggunaan handphone (X) berpengaruh positif

terhadap minat bersosialisasi (Y) dengan total pengaruh sebesar 27,8%.

Pengaruh positif ini bermakna semakin meningkatnya penggunaan

handphone maka akan berpengaruh terhadap menurunnya minat

bersosialisasi. Hal ini juga didukung dari hasil penelitian, dimana rata-rata

mahasiswa dari 60 responden 25 responden (41,7%) setuju bahwa

mahasiswa/mahasiswi sering mengabaikan orang lain yang ada

disekitarnya akibat menggunakan handphone dalam kuantitas tinggi (tidak

wajar). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Budyanta, bahwa handphone

dapat mempengaruhi kehidupan sosial penggunanya (Budyatna, 2005 :

67).

3. Solusi yang ditempuh untuk mengatasi dampak negative penggunaan

handphone bagi mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang

Solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi dampak negative

penggunaan handphone bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas

Wisnuwardhana Malang yaitu : (a) Mampu mengontrol penggunaan

handphone dengan cara membatasi penggunaan handphone sedikit demi

sedikit setiap harinya; (b) Menolak ajakan teman untuk menyimpan

maupun melihat hal-hal yang menyangkut pornografi dan pornoaksi; (c)

Menghindari mendownload dan mengakses situs-situs porno; (d)

Menggunakan handphone jika diperlukan; (e) Menghindari

menggunakan handphone ketika berjalan; (f) Lebih memiliki kepekaan

terhadap lingkungan sekitar dan berkomunikasilah dengan teman bukan

handphone; (g) Mampu memenej diri sendiri agar tidak berlebihan dalam
68

menggunakan handphone ; (f) Mampu memenej waktu dalam

menggunakan handphone.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Kampus

Diharapkan agar kampus menjadi salah satu lembaga yang

dapat memberikan pemahaman-pemahaman kepada

mahasiswa/mahasiswa bahwa penggunaan handphone yang berlebihan

bisa merugikan bagi mahasiswa/mahasiswi itu sendiri, pemberian

pemahaman tersebut bisa diselipkan dalam setiap perkuliahan tatap

muka dengan mahasiswa/mahasisiwi.

2. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi

Diharapkan mahasiswa/mahasiswi dapat menjadi pengontrol

bagi dirinya sendiri untuk dapat memenej waktu dan memenej diri

perihal penggunaan handphone agar tidak terjadi lagi hal yang tidak

diharapkan dan agar dapat memutus rantai permasalahn tentang

penggunaan handphone berpengaruh negative terhadap minat

bersosialisasi antarmahasiswa
69

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Azwar. 2000. Angket Penelitian: Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Budyatna. 2005. Pengembangan Sistem Informasi: Permasalahan Dan


Prospeknya. Komunika. Vol 8 No 1.

Chaplin. 2004. Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Djamarah. 2002. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Erni Tisnawati. Pengantar Manajemen, Jakarta : Kencana Prenada Media.

Goode, William. Sosiologi Keluarga, Jakarta : Bumi Aksara.

Ghozali. 2006. Analisis Deskriptif : Metode Penelitian, Jakarta: Ensiklopedia.

Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Cetakan Keeempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Hadi dan Haryono. 2005, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :


Pustaka Setia.

Ihrom. 2004. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, Jakarta : Yayasan Obor


Indonesia.

Indriantoro, Supomo. 2002. Pengujian Hipotesis: Metode Penelitian, Jakarta:


Bumi Aksara.

Margono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Asdi Mahasatya.

Rinanda. 2006. Manajemen Diri, Bandung: Liberty.

Rinanda. 2006. Manajemen Diri, Bandung: Liberty.


70

Rochajat. 2011. Pengertian Komunikasi : Interaksi Sosial, Jakarta : Balai Pustaka.

Sarwono. 2011. Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali.

Subandy. 2011. Kritik Budaya Komunikasi: Budaya, Media dan Gaya Hidup dalam
Proses Demokratisasi di Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. R&D, Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. R&D, Bandung: Alfabeta.

Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi, Yogyakarta : Arti Bumi Intaran.

Soekanto. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers.

Soerjono. 2012. Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers.

Uzwatun. 2011. Dampak Positif dan Negatif Handphone, Jakarta: Bumi Aksara.

Zuriah. 2005. Metode Penelitian, Yogyakarta: Fakultas Hukum.

Zuhriah. 2005. Sampel : Metode Penelitian, Yogyakarta : Fakultas Hukum.


71

Lampiran 1. Kuisioner

KUISIONER

I. Keterangan Angket:

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari mahasiswa untuk

penyusunan skripsi, dengan mengisi angket ini, berarti mahasiswa telah ikut serta dalam

membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi.

II. Petunjuk Pengisian Angket:

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi

identitas di kolom yang sudah disediakan.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ceklis (√) pada salah

satu kolom, yang mungkin sesuai dengan keadaan objektif mahasiswa atau sesuai

dengan keadaan diri mahasiswa, dimana jawaban dari setiap pertanyaaan dengan

keterangan: a. Sangat Setuju (SS); b. Setuju (S); c. Tidak Setuju (TS); d. Sangat Tidak

Setuju (STS).

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian, sehingga semua pertanyaaan

dapat terjawab. Tak lupa penyusun mengucapkan limpah terima kasih atas

bantuannya.

III. Identitas Mahasiswa

Nama :

Fakultas :

Jurusan :

Semester :

Jenis Kelamin :
72

Hari/Tanggal :

Daftar Pertanyaan: Penggunaan Handphone

No Pernyataan SS S TS STS
1. Handphone sangat penting keberadaannya bagi
saya.
2. Dampak positif penggunaan handphone lebih
banyak daripada dampak negative
3. Dampak negatif penggunaan handphone lebih
banyak daripada dampak positif
4. Handphone membuat saya tidak ketinggalan
zaman.
5. Handphone merupakan kebutuhan yang harus saya
penuhi.
6. Menggunakan handphone menjadi rutinitas bagi
saya.
7. Handphone memberikan banyak kemudahan dan
informasi bagi saya.
8. Saya tidak bisa hidup tanpa handphone
9. Menggunakan handphone membuat banyak waktu
luang saya yang terbuang sia-sia.
10. Dengan handphone saya memiliki banyak teman
11. Penggunaan handphone yang tidak melhat waktu
dan situasi membuat saya mengabaikan orang
yang ada di sekitar saya.
73

Daftar Pertanyaan : Minat Bersosialisasi

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya menjalin komunikasi yang baik dengan

teman saya.

2. Saya berbicara sopan dengan orang lain.

3. Saya memberikan umpan balik kepada lawan

bicara.

4. Saya tidak memberikan umpan balik kepada

lawan bicara.

5. Saya menghindar ketika diajak berbicara

6. Saya berbicara atau berinteraksi dengan orang-

orang yang saya sukai.

7. Saya tak pandai mengajak orang lain

berkomunikasi dengan saya.

8. Saya susah berkomunikasi dengan orang yang

belum dikenal.

9. Saya cepat menyesuaikan diri dengan teman.

10. Bergaul dengan teman membawadampak positif

bagi saya.

11. Bergaul dengan teman membawa dampak

negative bagi saya.


74

Lampiran 2. Data Hasil Angket

1. Penggunaan Handphone

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Skor
1 4 2 3 4 3 3 4 1 4 3 4 35
2 4 3 4 2 4 1 3 4 4 4 3 36
3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 2 36
4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 31
5 3 4 2 1 4 2 4 3 1 4 3 31
6 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 29
7 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 32
8 3 4 3 3 4 2 4 1 2 3 2 31
9 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 38
10 3 3 1 3 3 4 3 1 1 3 3 28
11 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 38
12 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 37
13 4 4 1 3 3 2 4 1 2 3 1 28
14 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 35
15 3 2 2 4 3 2 4 2 3 4 3 32
16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 42
17 4 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 29
18 4 3 2 4 4 3 4 2 3 4 2 35
19 4 3 2 4 3 3 4 2 3 4 4 36
20 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 39
21 4 3 2 4 2 3 4 2 2 4 3 33
22 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 30
23 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 29
24 3 4 2 3 2 3 3 1 3 3 3 30
25 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 38
26 4 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 30
27 4 4 2 4 3 2 4 1 3 3 1 31
28 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 37
75

29 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 32
30 3 3 1 4 4 4 4 1 4 4 4 36
31 4 3 2 3 2 2 4 1 3 3 3 30
32 4 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 32
33 4 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 32
34 4 3 2 4 2 3 4 2 4 4 4 36
35 4 3 3 2 2 3 4 1 2 4 2 30
36 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 34
37 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 37
38 4 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 37
39 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 35
40 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 34
41 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 4 32
42 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 44
43 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 4 34
44 3 2 1 3 2 2 4 1 3 3 3 27
45 4 3 2 3 4 3 4 2 2 3 2 32
46 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 25
47 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 1 30
48 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 1 24
49 4 2 2 3 3 3 4 1 1 4 1 28
50 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 34
51 3 4 1 3 3 2 4 1 4 4 4 33
52 3 3 3 3 3 2 4 1 1 3 3 29
53 4 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 35
54 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 36
55 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 41
56 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 4 37
57 4 2 2 3 2 2 3 1 3 4 4 30
58 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 30
59 4 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 32
60 4 3 2 3 4 4 3 4 2 4 3 36
76

2. Minat Bersosialisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Skor

1 4 4 4 1 1 2 3 4 3 4 2 32

2 3 4 4 2 1 2 2 4 3 4 2 31

3 4 4 3 2 1 3 1 3 4 4 3 32

4 3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 1 32

5 4 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 29

6 3 4 4 2 1 2 2 2 4 4 1 29

7 4 4 4 2 3 1 2 2 3 4 2 31

8 4 4 2 2 1 2 3 1 3 3 2 27

9 4 4 4 3 2 1 3 3 4 4 2 34

10 3 3 3 1 3 4 4 1 3 3 1 29

11 1 3 3 2 2 2 3 3 4 4 2 29

12 3 3 3 4 2 3 4 2 4 4 3 35

13 4 4 3 2 1 3 2 2 3 3 1 28

14 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 30

15 4 3 4 2 2 2 4 3 2 4 2 32

16 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 1 36

17 4 4 4 2 2 2 1 1 4 4 1 29

18 4 4 3 2 1 1 3 2 4 4 1 29

19 4 3 2 3 2 1 2 2 4 4 2 29

20 4 4 3 2 2 3 2 3 3 4 1 31

21 4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 2 32

22 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 30
77

23 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 28

24 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 29

25 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 2 33

26 3 4 3 2 1 2 2 2 3 3 1 26

27 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 1 30

28 3 3 4 2 2 4 2 2 3 4 2 31

29 4 3 3 2 1 1 2 3 2 3 2 26

30 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 1 30

31 4 4 3 1 1 2 2 2 4 4 1 27

32 4 3 3 1 2 2 2 3 3 4 1 28

33 4 3 3 1 2 4 2 3 3 4 1 30

34 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 1 32

35 4 4 3 3 2 3 2 2 3 4 1 31

36 3 3 4 2 1 4 4 3 3 4 3 34

37 3 3 3 2 2 4 1 3 3 3 1 28

38 4 3 4 2 2 3 1 2 3 4 2 30

39 3 3 4 1 14 2 4 3 3 3 4 32

40 3 2 3 2 2 1 2 4 3 2 3 27

41 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 1 32

42 3 2 4 3 4 2 4 2 4 4 4 36

43 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 28

44 4 3 3 1 1 3 2 2 4 4 1 28

45 4 4 2 3 2 3 2 2 4 3 2 31

46 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 30
78

47 3 4 3 2 2 2 3 2 3 4 2 30

48 3 4 2 3 2 3 2 1 3 4 1 28

49 4 4 4 4 1 3 4 1 3 3 2 33

50 4 3 3 3 2 4 2 2 4 3 2 32

51 4 4 4 2 2 1 2 2 4 4 1 30

52 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 28

53 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 2 33

54 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 1 33

55 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 38

56 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 29

57 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 28

58 4 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 35

59 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 35

60 4 3 2 3 3 2 2 4 3 3 2 31
79

Lampiran 3. Dokumentasi

Gambar 1. Pelaksanaan penelitian yaitu dengan membagikan angket kepada responden di

Kampus Universitas Wisnuwardhana Malang.


80

Gambar 2. Pengisian angket oleh responden dari mahasiswa/mahasiswi jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia angkatan 2017.


81

Gambar 3. Pengisian angket oleh responden dari jurusan PPKn angkatan 2016
82

Gambar 4. Suasana kelas pada saat pengisian angket oleh mahasiswa/mahasiswi.


83

Gambar 5. Pengisian angket mahasiswa/mahasiswi Universitas Wisnuwardhana Malang hari

kedua penelitian, tanggal 8 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai