Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH LENGKAP

PENGAJARAN REMEDIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Penagajaran


Remedial yang diampu oleh :
Prof. Dr. Nurhayati B, M.Pd

Disusun Oleh :
Dian Hamdana
1814040013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkatnya saya dapat menyelesaikan tugas pengajaran remedial yang diberikan
oleh Prof. Dr. Nurhayati B, M. Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah
pengajaran remedial. Materi merupakan salah satu faktor pengukur bagi
mahasiswa dalam memenuhi mata kuliah pengajaran remedial.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
teknik penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Sebelumnya, saya mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan. Semoga dengan penyusunan makalah ini memberikan manfaat bagi
pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri. Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Aamiin.

Makassar, 26 Juli 2021


Penulis

Dian Hamdana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengajaran Remedial 3
a. Pengertian Pengajaran Remedial 3
b. Hakikat Pengajaran Remedial 4
c. Ciri Pengajaran Remedial 4
d. Fungsi dan Tujuan Pengajaran Remedial 6
e. Prinsip Pengajaran Remedial 8
B. Teknik dan Metode Pengajaran Remedial 10
a. Metode Pengajaran Remedial 10
b. Teknik Pengajaran Remedial 10
c. Strategi dan Pendekatan Remedial 13
C. Pelaksanaan Pengajaran Remedial 17
a. Prosedur Pelaksanaan Remedial 17
b. Waktu Pelaksanaan Pengajaran Remedial 18
c. Evaluasi Pengajaran Remedial 20
BAB III INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 22
BAB IV PENUTUP 28
A. Kesimpulan 28
B. Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
DOKUMENTASI WAWANCARA 31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah
melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam
meningkatkan mutu pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan
dan memilih strategi yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Suasana belajar siswa sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan
kesanggupan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya
menarik dan terpusat pada siswa, maka motivasi dan perhatian siswa akan
terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekan interaksi siswa dengan siswa
dan siswi dengan guru ku sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan
agar interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup
bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak
dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami
kesulitan atau masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,
setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran
remedial atau perbaikan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak
jarang pula dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk
mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian,
minat, bakat, keterampilan fisik, dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang

1
2

dimiliki peserta didik tersebut, setiap satuan pendidikan perlu


menyelenggarakan program pembelajaran pengayaan.
Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan
minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang
bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik.
Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan
untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan
perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik
perlu melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak
teknik yang dapat digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara,
pengamatan, dan sebagainya. Setelah diketahui kesulitan belajarnya peserta
didik diberikan pembelajaran remedial. Sedangkan sebelum memberikan
pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu pendidik perlu mengidentifikasi
kelebihan-kelebihan yang dimiliki peserta didik. Banyak teknik yang dapat
digunakan secara umum tidak jauh berbeda dengan pembelajaran remedial,
antara lain menggunakan tes, wawancara, dan pengamatan, dan sebagainya.
Setelah diketahui kelebihan yang dimiliki peserta didik diberikan
pembelajaran pengayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pengajaran remedial?
2. Bagaimana teknik dan metode pengajaran remedial?
3. Bagaimana pelaksanaan pengajaran remedial?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep pengajaran remedial
2. Untuk mengetahui teknik dan metode pengajaran remedial
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengajaran remedial
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengajaran Remedial
a. Pengertian Pengajaran Remedial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan bahwa
“Remedial” dan “Teaching”. Berasal dari dua kata yaitu, kata Remedial
yang berarti bahwa: Pertama, berhubungan dengan perbaikan, pengajaran
ulang bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, Remedial berarti
bersifat menyembuhkan. Sedangkan Teaching yang berarti “pengajaran”
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti: Proses perbuatan,
cara mengajar atau mengajarkan, Perihal mengajar, segala sesuatu
mengenai mengajar.
Berikut ini beberapa pendapat para pakar pendidikan tentang pengertian
remedial teaching adalah sebagai berikut:
a. Menurut Ahmadi dan Supriyono mendefinisikan remedial teaching
adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau
membetulkan dengan singkat pengajaran yang membuat menjadi baik.
Program remedial ini diharapkan dapat membantu siswa yang belum
tuntas untuk mencapai ketuntasan hasil belajarnya. Pengajaran
remedial juga bisa dikatakan sebagi pengajaran terapis atau
penyembuhan artinya yang disembuhkan dalam pengajaran ini adalah
beberapa hambatan atau gangguan kepribadian yang berkaitan dengan
kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti perbaikan
belajar juga perbaikan pribadi dan sebaliknya
b. Menurut Ischak S.W dan Warji R. memberikan pengertian Remedial
Teaching yaitu: Kegiatan perbaikan dalam proses belajar mengajar
adalah salah satu bentuk pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan
dalam proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan
terprogram dan disusun secara sistematis.

3
4

c. Menurut M. Entang Pengertian Remedial Teaching adalah Segala


usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat
kesulitan belajar. Faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan
kemungkinan mengatasinya. Baik secara kuratif (penyembuhan)
maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi
yang seobjektif mungkin.
d. Menurut Abdurrahman menyatakan bahwa remedial teaching pada
hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah mereka
melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya peserta didik
yang belum mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.7
e. Menurut Good, 1973, class remedial is a specially selected groups of
pupils in need of more intensive instruction in some area education
than is possible in the regular classroom, atau remedial kelas
merupakan pengelompokan siswa, khusus yang dipilih yang
memerlukan pengajaran lebih pada mata pelajaran tertentu dari pada
siswa dalam kelas biasa
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
Remedial Teaching adalah sebagai suatu bentuk pengajaran khusus, yang
ditujukan untuk menyembuhkan atau memperbaiki sebagian atau seluruh
kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.
b. Hakekat Pengajaran Remedial
Pembelajaran remedial (remedial teaching) merupakan layanan
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki
prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang
ditetapkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran
tuntas, lazimnya guru mengadakan:
1. Penilaian awal untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap
kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum pembelajaran
dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi strategi
pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio,
video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio,
slide, video, komputer multimedia, dsb.
2. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan
menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk
mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta
didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari
3. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih
formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk
menentukan tingkat pencapaian belajar, apakah seorang peserta didik
gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan kompetensi tertentu.
Penilaian akhir program ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan
apakah peserta didik telah mencapai kompetensi (tingkat penguasaan)
minimal atau ketuntasan belajar seperti yang telah dirumuskan pada
saat pembelajaran direncanakan
Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai
penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul
permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah
satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran
remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi
peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program
pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik
perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik
Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang
belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini
memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai
tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali
setelah mendapatkan program pembelajaran remedial
c. Ciri-Ciri Pengajaran Remedial
Adapun ciri-ciri remedial teaching jika dibandingkan dengan pengajaran
biasa adalah sebagai berikut:
a. Dilakukan setelah diketahui kesulitan belajar dan kemudian diberikan
pelayanan khusus sesuai dengan jenis, sifat dan latar belakang.
b. TIK disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
c. Metode yang digunakan bersifat diferensial disesuaikan dengan sifat,
jenis, dan latar belakang kesulitan belajar.
d. Dilaksanakan melalui kerja sama berbagai pihak, guru, pembimbing
konselor.
e. Pendekatan dan teknik lebih diferensial artinya disesuaikan dengan
keadaan siswa.
f. Alat evaluasi yang digunakan sesuai dengan kesulitan belajar yang
dihadapi siswa.
d. Fungsi dan Tujuan Pengajaran
Remedial Fungsi Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam
keseluruhan proses belajar mengajar. Adapun beberapa fungsi pengajaran
remedial tersebut adalah :
1. Fungsi Korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui
pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan
terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang
diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang
diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial antara lain :
● Perumusan tujuan
● Penggunaan metode mengajar
● Cara-cara belajar
● Evaluasi
● Segi-segi pribadi murid
Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, meka prestasi belajar
murid beserta faktor-faktor mempengaruhi dapat diperbaiki.
2. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud fungsi penyesuaian adalah agar dapat membantu murid
untuk menyesuaian dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid
dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga
mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih
baik. Tuntutan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan dengan
sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan
lebih terdorong untuk belajar.
3. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memungkinkan
guru, murid dan pihak-pihak lain dapat memperoleh pemahaman yang
lebih baik terhadap pribadi murid. Demikian pula murid diharapkan dapat
lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan
pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4. Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya
proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam
pengajaran reguler, dapat diperoleh melalui pengajaran remedial.
Pengayaaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan
adalam pengajaran remedial. Dengan demikian diharapkan hasil yang
diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga
hasil belajarnya lebih kaya.
5. Fungsi Terapuetik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat
menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid
yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan. Penyembuhan
kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar,
demikian pada sebaliknya.
6. Fungsi Akselerasi
Fungsi akselerasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat
proses belajar baik dalam arti aktual maupun materi. Misalnya : murid
yang tergolong lambat dalam belajar dapat dibantu lebih cepat proses
belajarnya melalui pengajaran remedial.
Kelompok siswa yang masuk dalam pembelajaran remedial, yaitu : (a)
kemampuan mengingat relatif kurang; (b) perhatian yang sangat kurang
dan mudah terganggu dengan sesuatu yang lain disekitarnya pada saat
belajar; (c) secara relatif lemah kemampuan memahami secara
menyeluruh (d) kurang dalam hal memotivasi diri dalam belajar (e)
kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya; (f) lemah
dalam kemampuan pemecahan masalah; (g) sering gagal dalam
menyimak suatu gagasan dari suatu informasi; (h) mengalami kesulitan
dalam memahami suatu konsep yang abstrak; (i) gagal menghubungkan
suatu konsep lainnya yang relevan; (j) memerlukan waktu relatif lama
dari pada yang lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas (Kunandar,
2008)
Tujuan Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan
belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses
perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Tujuan pengajaran remedial secara rinci adalah agar murid dapat :
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar
meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifat kesulitan.
2. Memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih baik sesuai dengan
kesulitan yang dihadapi.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi
kesulitan belajarnya.
4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat
mendorong tercapainya hasil belajar yang baik.
5. Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar belakang
kesulitannya
e. Prinsip Pengajaran Remedial
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain :
1. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu,
program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar
masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus
mengakomodasi perbedaan individual peserta didik
2. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk
secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang
tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar
peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan
monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika
dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan
bantuan.
3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang
berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan
berbagai metode mengajar dan metode penilaian sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan
balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera
mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari dengan kekeliruan
belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik .
5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan
satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan
remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar
setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan
masing-masing.

B. Teknik dan Metode Pengajaran Remedial


a. Teknik dan Metode Pengajaran Remedial
Metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan yaitu metode yang
dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar mulai dari
identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode yang dapat digunakan,
yaitu:
1) Tanya jawab
Metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk mengetahui
jenis dan sifat kesulitannya. Sebagai metode Remedial Teaching, tanya jawab
dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dan murid yang mengalami
kesulitan belajar dan dari hasil dialog itu murid akan memperoleh perbaikan
dalam kesulitan belajarnya. Berdasarkan jenis dan sifat kesulitan yang
dihadapi murid, guru mengajukan beberapa pertanyaan, dan murid
memberikan jawaban. Melalui serangkaian tanya jawab, guru mengajukan
beberapa pertanyaan dan murid memberikan jawaban. Melalui serangkaian
tanya jawab, guru membantu murid untuk mengenal dirinya secara lebih
mendalam, memahami kelemahan dan kelebihan dirinya, dan memperbaiki
cara-cara belajarnya.
Dengan demikian kesulitan belajar yang dialaminya dapat diatasi sedikit
demi sedikit. Dalam tanya jawab dapat dilakukan secara individual atau
secara kelompok. Secara individual apabila dialog dilakukan antara guru dan
seorang murid yang mengalami kesulitan belajar
Keuntungan metode tanya jawab sebagai metode Remedial Teaching
adalah antara lain:
a) Memungkinkan terbinanya hubungan yang lebih dekat antara guru dengan
murid
b) Dapat meningkatkan saling pemahaman antara guru dengan murid
c) Dapat meningkatkan motivasi belajar murid
d) Dapat lebih meningkatkan pemahaman diri pada murid
e) Dapat menumbuhkan rasa harga diri murid
2) Diskusi
Diskusi merupakan suatu bentuk interaksi antar individu dalam
kelompok untuk membahas suatu masalah. Dalam interaksi ini masing-
masing peserta diskusi dapat turut serta menyumbangkan saran-saran
dalam menemukan pemecahan suatu masalah. Dalam hubungan dengan
remedial teaching, diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode
dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk
memperbaiki kesulitan belajar. Metode ini digunakan dengan
memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk
memperbaiki kesulitan belajar yang dialami oleh sekelompok siswa.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui metode diskusi
dalam Remedial Teaching antara lain:
a. Dalam diskusi masing-masing individu dapat lebih mengenal dirinya
dan kesulitan yang dihadapi serta menemukan jalan pemecahannya.
b. Interaksi dalam kelompok dapat menumbuhkan sikap saling
mempercayai antara yang satu dengan lainnya.
c. Dapat saling membantu antar individu dan mengembangkan kerja
sama antar pribadi.
d. Pengenalan dan kepercayaan diri secara lebih mendalam dan
mengarahkannya secara lebih baik.
e. Menumbuhkan rasa tanggung jawab baik terhadap dirinya maupun
terhadap orang lain
3) Pemberian Tugas
Metode ini dapat digunakan dalam rangka mengenai kasus dan dalam
rangka pemberian bantuan. Dalam metode ini, siswa yang mengalami
kesulitan belajar dibantu melalui kegiatan-kegiatan melaksanakan tugas-
tugas tertentu. Penetapan jenis dan sifat tugas yang diberikan sesuai
dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan yang dihadapinya.
Pemberian tugas dapat bersifat secara individual atau kelompok sesuai
dengan kesulitan belajarnya. Hal yang harus diperhatikan adalah agar
tugas-tugas yang diberikan dirancang secara baik dan terarah sehingga
pemberian tugas ini benar-benar membantu memperbaiki kesulitan belajar
yang dihadapi murid.
Dalam Remedial Teaching metode pemberian tugas mempunyai
beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:
a) Murid dapat lebih memahami dirinya baik kekuatan maupun
kelemahannya
b) Murid dapat memperdalam dan memperluas materi yang dipelajarinya
c) Memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami Dengan metode
ini, siswa yang mengalami kesulitan dapat ditolong dan diharapkan
dapat lebih memahami dirinya, dapat memperdalam materi yang telah
dipelajari, dan dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah
dialami.
4) Kerja kelompok
Metode ini hampir bersamaan dengan metode pemberian tugas dan
metode diskusi. Yang terpenting dari kerja kelompok adalah interaksi di
antara anggota kelompok, dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi
perbaikan pada diri murid yang mengalami kesulitan belajar. Dalam
metode ini beberapa murid bersama-sama ditugaskan untuk mengerjakan
suatu tugas tertentu. Kelompok dapat terdiri atas murid-murid yang
mengalami kesulitan belajar yang sama atau dapat pula seorang atau
beberapa orang saja yang mengalami kesulitan belajar. Dalam interaksi
kelompok ada beberapa keuntungan antara lain:
a. Adanya pengaruh kelompok yang dianggap cakap dan
berpengalaman.
b. Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minat belajar
c. Dalam kelompok dapat dicapai adanya pemahaman diri dan saling
memahami diantara anggota.
d. Kerja kelompok dapat memupuk berkembangnya rasa tanggung
jawab.
5) Tutor
Tutor adalah siswa sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu
temannya yang mengalami kesulitan belajar. Bantuan yang diberikan oleh
teman-teman sebaya pada umumnya dapat memberikan hasil yang cukup
baik. Karena hubungan antara teman lebih dekat dibandingkan hubungan
antara murid dengan guru. Pemilihan tutor ini berdasarkan prestasi,
hubungan sosial yang baik, dan cukup disenangi oleh teman-temannya.
Tutor berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok sebagai
pengganti guru. Dalam pelaksanaannya, tutor ini dapat membantu teman-
temannya secara individual maupun secara kelompok berdasarkan
petunjuk-petunjuk yang diberikan guru.
Ada beberapa keuntungan metode tutor, antara lain:
a. Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid
yang dibantu dengan murid sebagai tutor yang membantu.
b. Bagi tutor sendiri, kegiatan ini merupakan pengayaan dan juga
menambah motivasi belajar.
c. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri
6) Pengajaran individual
Pengajaran individual adalah suatu interaksi antara guru siswa secara
individual dalam proses belajar mengajar. Dengan metode ini guru dapat
mengajar secara lebih intensif karena disesuaikan dengan keadaan
kesulitan yang dihadapi siswa dan kemampuan individual mereka.
Prosedur mengajar lebih diarahkan kepada usaha memperbaiki kesulitan
belajar siswa. Materi yang diberikan mungkin pengulangan dari yang
sudah atau pengayaan dari yang sudah dimiliki atau mungkin pemberian
materi baru semuanya tergantung keadaan kesulitannya.
Pengajaran individual ini bersifat teraputik, artinya mempunyai sifat
penyembuhan dengan cara memperbaiki cara-cara belajar siswa.
Pengajaran individual juga banyak memberikan keuntungan karena dalam
pelaksanaannya terjadi interaksi yang lebih dekat antara guru dengan
murid, sehingga terjadi saling pengertian antara keduanya. Untuk
melaksanakan pengajaran individual ini guru dituntut memiliki
kemampuan membimbing dan bersikap sabar, ulet, rela, bertanggung
jawab, memahami, dan sebagainya.
b. Strategi dan Pendekatan Remedial
Pada garis besarnya ada 2 macam pendekatan yang dapat ditempuh (Ross
& Stanley), yaitu pendekatan kuratif dan preventif. Sedangkan Dinkmeyer
& Caldwell menambahkan satu lagi yaitu yang bersifat pengembangan
1. Strategi Pendekatan yang Bersifat Kuratif
Tindakan pengajaran dikatakan bersifat kuratif bilamana diberikan
setelah selesainya program PBM. Utama diselenggarakan. Tindakan
tersebut dilakukan setelah melihat kenyataan bahwa ada seseorang
atau sebagian siswa bahkan sebagian besar siswa yang dipandang
tidak mampu untuk menyelesaikan program PBM yang bersangkutan
secara sempurna sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Program tersebut dapat dilihat setiap kali pertemanan, setiap satuan
unit pelajaran, atau satuan waktu (mingguan, bulanan bahkan triwulan
atau semesteran). Dengan ciri-ciri yang telah dikemukakan di depan,
yaitu antara lain prestasi di bawah rata-rata kelas, bahkan siswa yang
mempunyai prestasi tinggi di atas rata-rata juga perlu mendapatkan
perhatian dengan memberikan tambahan pelajaran ekstra. Sebab
selain untuk meningkatkan prestasi secara optimal, juga untuk
menyalurkan kepada kesibukan. Karena siswa ini lebih cepat
menyelesaikan tugas dibandingkan dari temannya. Selama menanti
teman-teman lain yang sedang bekerja atau menyelesaikan tugas
berikan tambahan, kalau tidak dia mungkin sekali akan mengganggu
teman yang bekerja, atau berkeliaran. Yang jelas prestasi atau
kemampuan yang dimiliki lebih tersebut akan ditingkatkan secara
maksimal. Justru di kelas-kelas anak yang demikian kurang
mendapatkan perhatian guru kelas / bidang studi. Untuk dapat
mencapai sasaran tersebut beberapa teknik yang dipergunakan dengan
pendekatan: pengulangan (repetition), pengayaan (enrichment), dan
pengukuhan (Reinforcement) serta pencepatan (acceleration).
Pelaksanaannya
a. Pengulangan (Repetition)
Pelaksanaannya dapat dilakukan pada tiap akhir jam pelajaran, tiap
akhir unit (satuan) pelajaran tertentu, maupuan setiap akhir pokok
bahasan. Sasaran dapat diberikan kepada perorangan (individual
maupun kelompok, tergantung kepada kebutuhan. Sedangkan
waktu penyampaiannya dapat diberikan sesudah pelajaran selesai
maupun di luar jam pelajaran. Misalnya pada sore hari. Sering kita
lihat ada sementara guru yang memberikan pelajaran
tambahan/ulangan pada waktu sore hari pada murid tertentu.Cara
lain yang dapat diberikan melalui “kelas remedial” yaitu khusus
bagi siswa yang memerlukan bantuan tersendiri lantaran rendah
prestasi. Siswa lainnya melakukan proses belajar secara biasa.
b. Pengayaan dan Pengukuhan (Enrichment dan Reinforcement)
Sasarannya ditujukan kepada siswa yang mempunyai kelemahan
ringan atau bahkan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
Materi yang diberikan yaitu yang masih ada kaitannya (ekuivalen).
Dengan materi pokok atau dapat juga merupakan tambahan
(suplementer) sehingga akan memperoleh cakrawala yang lebih
luas dari materi tersebut. Dengan demikian bagi siswa yang
berkemampuan lebih mempunyai kesibukan yang bersifat positif.
Baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya, sedang
kemampuannya dapat ditingkatkan secara optimal.
Pelaksanaannya dapat dengan memberikan tugas-tugas (take home)
bakat siswa yang lemah dengan dikerjakan di rumah atau tambahan
pada saat temannya yang lain sedang mengikuti pelajaran utama,
mereka yang berkemampuan lebih mendapat tugas tambahan.
Setelah selesai tugas tersebut sebaiknya diperiksa oleh guru.
c. Percepatan (acceleration, akselerasi)
Cara lain yang dapat diberikan kepada siswa berbakat tetapi
menunjukkan kesulitan emosional dapat dengan memberikan
promosi penuh atau maju berkelanjutan (continues progres).
Pelaksanaannya dapat diberikan pelajaran untuk tingkat yang lebih
tinggi / semester di atasnya. Dahulu pernah kita dengan ada siswa
yang naik kelas sebelum waktu setahun, sedangkan siswa lain
naiknya setiap akhir tahun. Begitupun pada perguruan Tinggi yang
telah menerapkan SKS murni dapat memberi kesempatan pada
siswa untuk mengambil kredit lebih banyak sehingga mungkin
dapat menyelesaikan program lebih cepat. Sayangnya sistem di
sekolah lanjutan hal tersebut masih jarang.
kalau ketiga cara pendekatan tersebut dapat dipergunakan secara
baik. Oleh guru, maka kesulitan yang dihadapi para siswa secara
kuratif dapat diatasi hasil karya tambahan tersebut perlu dibukukan
dalam kemajuan akademik siswa sehingga dapat merupakan bahan
masukan untuk menentukan prestasi akademiknya. Hal ini akan
merupakan tambahan motivasi bagi siswa tersebut
2. Strategi Pendekatan Bersifat Preventif
Pada pendekatan kuratif ditujukan pada siswa yang secara nyata
telah mempunyai kesulitan tertentu, sedangkan pada pendekatan
preventif ditujukan kepada siswa yang diperkirakan mempunyai
kesulitan berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga langkah ini
merupakan antisipasi atau pencegahan agar apa yang mungkin terjadi
dapat dicegah. Sehingga pendekatan tersebut disebut juga sebagai
pencegahan. Siswa yang digolongkan dalam usaha tersebut adalah
mereka yang diperkirakan dapat menyelesaikan program belajar lebih
cepat dari waktu yang direncanakan, atau mereka yang diperkirakan
akan lebih lambat dari waktu yang telah diprogramkan.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara kelompok maupun secara
individual tergantung pada siswanya.
3. Strategi Pendekatan Pengajaran Remidi bersifat Pengembangan
(Developmental)
Seperti yang dikemukakan oleh dinkmeyer dan Caldwell ada satu
pendekatan lainnya yaitu pengembangan. (Developmental). Pada
dasarnya pendekatan kuratif diberikan sesudah berlangsungnya proses
belajar pendekatan preventif dilakukan sebagai tindak lanjut dari
perkiraan sebelum terjadinya kesulitan belajar, maka pada
pengembangan merupakan tindak lanjut yang dilakukan selama proses
belajar berlangsung (during teaching diagnostik). Tujuan utamanya
adalah agar siswa dapat segera mengatasi hambatan atau kesulitan
yang mungkin akan dialaminya. Pelaksanaannya dapat diberikan
berupa pemberian self instructional audio, modul, tutorial dan
sebagainya
C. Pelaksanaan Pengajaran Remedial
a. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial
Remedial teaching merupakan salah satu tahapan kegiatan utama
dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta
merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik
kesulitan belajar mengajar. Menurut Warkitri dkk dalam Sugihartono
pelaksanaan program pengajaran remedial bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
Remedial teaching dapat dilaksanakan melalui prosedur sebagai
berikut:
1) Penelaahan kembali kasus.
Penelaah kasus merupakan langkah awal yang sangat penting
bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi siswa dan
permasalahannya secara jelas, serta kemungkinan cara pemecahannya.
Proses penelaahan kasus dilakukan untuk menemukan atau
menentukan dengan lebih jelas tentang tingkat kesulitan yang dialami
siswa apakah tergolong berat atau ringan.
2) Pemilihan alternatif tindakan.
Dalam langkah ini sebagai kelanjutan atas dilakukan usaha-usaha
untuk menentukan karakteristik kasus yang ditangani tersebut.
Karakteristik permasalahan siswa dan kemungkinan alternatif
pemberian bantuannya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a) Kasus
ringan, b) Kasus yang cukup besar, c) Kasus yang sangat berat.
3) Pemberian layanan khusus bimbingan dan konseling
Tujuan utama proses proses layanan bimbingan dan konseling
dalam lingkup pendidikan dan pembelajaran adalah agar siswa yang
mengalami permasalahan belajar terbebas dari hambatan-hambatan
belajarnya. Hambatan-hambatan yang mungkin dialami siswa
umumnya dalam bentuk kebiasaan ataupun emosionalnya.
4) Pelaksanaan kegiatan remedial.
Sasaran pokok proses pelaksanaan pengajaran remedial adalah
untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa. Artinya, siswa
dibantu untuk mengejar ketertinggalan dalam memahami materi
pelajaran serta dalam menyesuaikan diri dengan metode dan proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
5) Pengukuran kembali hasil belajar.
Tahap pengukuran kembali hasil belajar siswa ini dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian antara rencana yang telah disusun dengan
pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa setelah program
pengajaran remedial. Pengukuran dilaksanakan setelah program
pengajaran remedial selesai dilakukan.
6) Re-evaluasi dan radiagnosik.
Hasil pengukuran prestasi siswa pada langkah ke 5, kemudian
ditafsirkan dan dibandingkan sesuai dengan cara dan kriteria atau
norma pembelajaran pada umumnya. Hasilnya akan memunculkan
tiga kemungkinan yaitu: siswa menunjukkan peningkatan kemampuan
menyesuaikan diri dan prestasinya telah mencapai kriteria
keberhasilan minimum seperti yang diharapkan, siswa menunjukkan
peningkatan kemampuan menyesuaikan diri, tapi prestasinya belum
mencapai kriteria keberhasilan minimum yang diharapkan, siswa
menunjukkan perubahan yang belum berarti, baik dalam prestasi
maupun kemampuan menyesuaikan diri.
b. Waktu Pelaksanaan Pengajaran Remedial
Untuk mencapai sasaran pencapaian dapat menggunakan pendekatan,
antara lain:
1) Pengulangan
Pengulangan ini dapat dilakukan dengan berbagai tingkatan sesuai
dengan diagnosisnya, yaitu : Pada setiap akhir jam pertemuan, Pada
setiap unit pelajaran tertentu, dan Pada akhir setiap program studi
(semesteran).

Waktu dan cara pelaksanaannya :


a) Bila sebagian/seluruh kelas mengalami kesulitan sama, diadakan
pertemuan kelas biasa berikutnya, dengan cara:
1. Bahan dipresentasikan kembali.
2. Diadakan latihan/penugasan/soal bentuknya sejenis.
3. Diadakan pengukuran kembali untuk mendeteksi hasil
peningkatan ke arah kriteria keberhasilan yang diharapkan.
b) Diadakan di luar jam pertemuan biasa, misalnya:
1. Diadakan jam pelajaran tambahan bila yang mengalami
kesulitan hanya sejumlah orang tertentu (pada sore hari,
sehabis jam pelajaran biasa, waktu istirahat, dan sebagainya).
2. Diberikan pekerjaan rumah dan dikoreksi oleh guru sendiri.
c) Diadakan kelas remedial (kelas khusus bagi siswa-siswa tertentu
yang mengalami kesulitan belajar tertentu), dimana:
1. Siswa lain belajar dalam kelas yang biasa
2. Sedangkan siswa tertentu belajar dengan mendapat
bimbingan khusus dari guru bidang studi sampai yang
bersangkutan mencapai tingkat penguasaan (level of mastery)
tertentu untuk dapat bersama-sama lagi dengan temannya di
kelas biasa.
d) Diadakan pengulangan secara total kalau ternyata siswa yang
bersangkutan prestasinya sangat jauh dari batas kriteria
keberhasilan minimal dalam hampir keseluruhan program
(komponen bidang studinya).
2) Pengayaan/pengukuhan
Layanan ini ditujukan kepada siswa yang mempunyai kelemahan
sangat mendasar, layanan pengayaan dikenakan pada siswa yang
kelemahannya ringan, bahkan secara akademik mungkin termasuk
berbakat / sangat kuat.
Teknik pelaksanaannya dengan cara:
a. Pemberian tugas dalam bentuk pekerjaan rumah.
b. Pemberian tugas/soal yang dikerjakan di kelas pada jam pelajaran
itu juga.
3) Percepatan (akselerasi)
Layanan ini ditujukan kepada siswa yang berbakat tetapi
menunjukkan kesulitan psiko sosial (ego emosional):
a) Bila ternyata keseluruhan bidang studi unggul dibandingkan
kelompoknya dapat dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi.
b) Sedangkan bila hanya beberapa bidang studi untuk bidang studi
ini dapat diteruskan (maju berkelanjutan/continuous program)
Pelaksanaan layanan pengajaran secara akseleratif ini tentu perlu
adanya kerja sama diantara para guru yang bersangkutan di sekolah
tertentu.
C. Evaluasi Pengajaran Remedial
a. Tujuan Evaluasi
Para guru seyogyanya mempunyai kemampuan melakukan pilihan
model mana yang dipandang paling cocok baginnya.
Suatu pilihan rasional, mau tidak mau melibatkan suatu tindakan
penilaian (evaluasi). Setiap tindakan evaluasi sudah lazim
memerlukan adanya suatu perangkat kriteria atau tolak ukur sebagai
pegangan, suatu cara atau teknik pengumpulan dan pengolahan data
informasi untuk menunjukkan gambaran seberapa jauh objek yang
dievaluasi itu menandai atau tidaknya sesuai kriteria yang ditetapkan.
b. Perangkat kriteria kebaikan suatu model strategi dan/atau teknik
pendekatan pengajaran remedial
Kriteria pilihan alternatif model pendekatan ini berorientasi kepada
tiga prinsip, yaitu: keserasian (appropriateness), keefektifan
(effectiveness), dan kelancaran (efficiency). Secara tentatif dapat kita
formulasikan bahwa sesuatu model strategi dan atau teknik
pendekatan pengajaran remedial dapat dipandang baik kalau terdapat
indikator yang didukung oleh data/informasi yang memadai bahwa
model itu:
1. Serasi dengan tujuan (pemecahan permasalahan), jenis/jumlah
tingkat/karakteristik kasus berikut permasalahannya, kemampuan
teknis dan kepribadian guru yang bersangkutan, serta daya
dukung fasilitas instrumental/tempat/lingkungan/waktu atau
kesempatan.
2. Efektif yang ditujukan oleh adanya peningkatan prestasi belajar
dan/atau kemampuan penyesuaian diri pada siswa sesuai dengan
kriteria keberhasilan yang diharapkan.
3. Efisien yang didukung oleh minimalnya waktu yang digunakan
untuk mencapai peningkatan prestasi dan kemampuan
penyesuaian siswa tersebut.
Ada dua cara yang fisibel untuk mendeteksi seberapa jauh taraf
keserasian model yang kita evaluasi itu, yaitu kita kembangkan dalam
:
1. Bentuk pertanyaan pada setiap aspek yang dinilai atau;
2. Kita kembangkan dalam bentuk atau format skala penilaian atau
daftar cek.
BAB III
INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

Nama Guru : Gian Rahmatullah Rusli, S.Pd


Jabatan : Guru Biologi SMAN 7 Sidrap
Hari/Tanggal : Selasa, 27 Juli 2021
Pertanyaan Wawancara Guru tentang Pelaksanaan Pengajaran Remedial
No. Indikator Pertanyaan Jawaban
1. Penelaahan Apakah Bapak dalam Pelaksanaan
kembali kasus pelaksanaan pengajaran pembelajaran remedial
remedial berpedoman pada didasarkan dari hasil
hasil diagnostik? belajar peserta didik.
Untuk hasil diagnostic
digunakan setelah
mengetahui kemampuan
siswa yang mengalami
kesulitan dalam
pembelajaran atau siswa
yang memiliki nilai
kurang dari KKM
2. Pemilihan Apakah Bapak menentukan Kita tahu tes diagnostic
alternatif tindakan apa saja yang itu digunakan untuk
tindakan mungkin dapat diberikan mengetahui kelemahan
kepada siswa sehubungan dari siswa yang
dengan jenis dan tingkat mengalami kesulitan. Tes
kesulitan belajar siswa? ini digunakan untuk
mengetahui metode/
tindakan yang digunakan
untuk melaksanakan
pembelajaran remedial

23
24

3. Pemberian Apakah Bapak memberikan Kesulitan belajar itu ada


layanan khusus bimbingan khusus atau 2, ada eksternal dan
konseling sehubungan internal. Kesulitan
dengan kesulitan belajar belajar siswa ini
siswa yang berupa menyangkut internal
hambatan emosional? sebagai hambatan
emosional siswa. Jadi
perlu adanya konseling
guna membangun siswa
yang mengalami
kesulitan belajar.
4. Pelaksanaan 1. Kapan Bapak Kalau di sekolah yang
pengajaran mengadakan pengajaran bapak ajar nak, itu kami
remedial remedial? sepakat pengajaran
remedial itu dilaksanakan
jikalau setiap KD ada
siswa yang tidak tuntas

Metode yang bapak gu


2. Metode apa yang Bapak
nakan biasanya cerama
terapkan dalam
jikalau siswa yang
pelaksanaan pengajaran
remedial banyak tapi
remedial?
kalau sedikit kami biasa
gunakan tutor sebaya
atau mengerjakan tugas
saja.

3. Kenapa Bapak memilih Didasarkan atas tes


metode tersebut? diagnostik siswa karena
kita mengetahui
kelemahan siswa. Jadi
untuk mengefisienkan
waktu kita gunakan
metode ceramah tetapi
kita tekankan pada materi
atau bagian yang
mengalami kesulitan.

4. Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaannya dimana


metode tersebut? siswa yang mengalami
remedial dikumpulkan
dalam satu ruangan,
namun jadwalnya
berbeda dengan jadwal
seperti biasanya. Ini
membutuhkan waktu
tambahan seperti sore
setelah jam
pembelajaran. Namun
tidak mengambil waktu
pembelajaran karena ini
proses pengulangan. Jadi
metodenya dilaksanakan
secara terpisah dengan
waktu pembelajaran
,sehingga proses
pembelajaran berjalan
sesuai dengan alokasi
waktu.
5. Teknik apa yang Bapak Teknik ceramah. tetapi
terapkan dalam kita tekankan pada materi
pelaksanaan pengajaran atau bagian yang
remedial? mengalami kesulitan.
6. Strategi apa yang bapak Strateginya saya lakukan
gunakan dalam dengan mengelompokkan
pelaksanaan pengajaran siswa berdasarkan tes
remedial? diagnostiknya sehingga
siswa dapat dilihat
kemajuannya
berdasarkan hasil tesnya.

Prosedur pengajaran
7. Bagaimana prosedur
remedial saya laksanakan
pelaksanaan pengajaran
setelah satu kd
remedial yang bapak
terselesaikan, sehingga
terapkan?
setiap kd siswa yang
mengalami kesulitan
dilakukan pembelajaran
remedial.

Pelaksanaannya itu
8. Apakah pengajaran berdasarkan teori. Karena
remedial yang bapak teori itu menjelaskan
terapkan bersesuaian setiap selesai KD
antara teori dan praktik? dilaksanakan
Kalau tidak apa yang pembelajaran remedial
menyebabkan? bagi siswa yang memiliki
nilai rendah atau tidak
sampai KKMnya.
5. Pengukuran 1. Bagaimana cara Bapak Dilakukan dengan
kembali hasil mengukur hasil memberikan tes kembali
belajar pengajaran remedial kepada siswa
siswa?
2. Apakah bapak
memberikan informasi Mengenai hasil
tentang hasil evaluasi evaluasinya bapak
tersebut? berikan langsung kepada
mereka
6. Re-evaluasi Apakah Bapak mengukur Ya. Diukur dari hasil tes
dan perubahan yang terjadi pada yang diberikan
re-diagnostik siswa sudah sampai mana
berdasarkan hasil
pengajaran remedial yang
siswa ikuti?
7. Tindak lanjut Tindak lanjut apa yang Tindak lanjutny
Bapak lakukan berdasarkan melangkah a ke
perubahan yang sudah berikutnya
KD
dicapai siswa?

Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara Guru tentang Pengajaran Remedial


No. indikator pertanyaan Jawaban
1. Jenis hambatan Hambatan dalam hal apa yang Hambatan dalam
menghambat pelaksanaan pelaksanaan
pengajaran remedial? pengajaran remedial
kendala waktu, saya
sebagai seorang guru
terkadang terbatas
waktu dalam
melaksanakan
pembelajaran
remedial, meskipun
ada kendala kita juga
harus menjalankan
kewajiban sebagai
tenaga pendidik.
2. Faktor Hal apa yang menyebabkan Dikarenakan
hambatan tersebut muncul? pengajaran remedial
itu tidak tercantum
dalam RPP, sehingga
waktu yang ditetapkan
dalam kurikulum tidak
dicantumkan,
sehingga kita
mengambil waktu sore
yang menjadi
hambatan dalam
pembelajaran
remedial, dan tidak
semua siswa memiliki
waktu yang renggang
dalam pengajaran
remedial dan kita juga
sebagai pendidik
mengalami kendala
waktu.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari pembuatan makalah ini, antara lain:
1. Remedial Teaching adalah Segala usaha yang dilakukan untuk memahami
dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar. Ciri-ciri remedial teaching jika
dibandingkan dengan pengajaran biasa adalah dilakukan setelah diketahui
kesulitan belajar dan kemudian diberikan pelayanan khusus sesuai dengan
jenis, sifat dan latar belakang. Fungsi pengajaran remedial terdiri dari fungsi
korektif, fungsi penyesuaian, fungsi pemahaman, fungsi pengayaan, fungsi
terapuetik, fungi akselerasi. Pengajaran remedial bertujuan agar murid yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan
melalui proses perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun
kepribadian murid. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus
antara lain adaptif, interaktif, Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan
Penilaian, Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin, Kesinambungan dan
Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan.
2. Teknik dan metode dalam pengajaran remedial dapat dilakukan dengan tanya
jawab, diskusi, pemberian tugas, kerja kelompok, tutor, dan pengajaran
individual. Kemudian strategi dan pendekatan remedial melalui strategi
pendekatan yang bersifat kuratif, strategi dan pendekatan remedial melalui
strategi pendekatan yang bersifat preventif, strategi dan pendekatan remedial
melalui strategi pendekatan yang bersifat pengembangan.
3. Remedial teaching dapat dilaksanakan melalui penelaahan kembali kasus,
pemilihan alternatif tindakan, pemberian layanan khusus bimbingan dan
konseling, pelaksanaan kegiatan remedial, pengukuran kembali hasil belajar,
serta Re-evaluasi dan radiagnosik. Waktu pelaksanaan pengajaran remedial
diadakan diluar jam pertemuan biasa.

29
30

B. Saran
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan seorang guru
yang mengerti dan tahu kesulitan belajar siswa dapat mempersiapkan strategi
yang lebih baik lagi dalam mengajar serta partisipasi siswa demi kebaikan siswa
agar tidak ada gagal dalam pembelajaran memperoleh nilai yang maksimal.
Penulisan menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepanya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah yang kami lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Charles, et al. 2014. The Role of Remedial Schools in the Development of Education in
Ghana. Kwame Nkrumah University of Science and Technology: Kumasi
Departemen Pendidikan Nasional. 2015. Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Panduan Teknik Pembelajaran Remedial dan
Pengayaan di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Masbur, 2012. Remedial Teaching Sebagai Suatu Solusi: Suatu Analisis Teoritis. Jurnal
Ilmiah Didaktika. Vol. XII (No. 2), 348-367
Nurma, Izzati. 2015. Pengaruh Penerapan Program Remedial Dan Pengayaan Melalui
Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Eduma
Vol.4 No.1.
Poongothai, et all. 2012. The Impact Of Remedial Teaching On Improving The
Competencies Of Low Achievers. Faculty of Business Studiesof the University of
Jaffna: SriLanka.
Sumiyati, 2010. Implementasi KTSP Dalam Pembelajaran IPA SMP. Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan. Vol. 16, Nomor 1, Januari 2010
Slamet. 2015. Pembelajaran Remedial Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa
(Studi Kasus Siswa Kelas VI SDN Genengan 2 Pada Pembelajaran Matematika
“FPB dan KPK”). An-Nuha Vol. 2, No.1.
Syarif, Mohammad. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat
Pendidikan Dasar. Jakarta: Rajawali Press.
Tim Direktorat Pembinaan SMP.2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Guru Biologi SMAN 7 Sidrap melalui WhatsApp

Anda mungkin juga menyukai