Ada dua cara untuk mengatasi korupsi, yaitu dengan pencegahan dini atau
pendidikan antikorupsi dan pemberantasan korupsi dengan penindakan terhadap
pelaku tindak pidana korupsi. Pendidikan antikorupsi adalah usaha dasar dan
sistematis yang diberikan kepada peserta didik berupa pengetahuan, nilai-nilai,
sikap serta keterampilan yang dibutuhkan agar mereka mau dan mampu mencegah
dan menghilangkan peluang berkembangnya korupsi. Sasaran akhir bukan hanya
menghilangkan peluang, tetapi peserta didik juga sanggup menolak segala
pengaruh yang mengarah pada perilaku koruptif.
1. kejujuran 6. kedisiplinan
2. tanggung jawab 7. kesederhanaan
3. keberanian 8. kerja keras
4. keadilan 9. kepedulian
5. keterbukaan
Nilai-nilai antikorupsi tersebut secara formal dapat ditanamkan di sekolah ataupun
di perguruan tinggi melalui kurikulum yang dikembangkan. Nilai-nilai tersebut
dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum, misalnya dalam silabi, satuan acara
pembelajaran, dan kontrak pembelajaran ataupun diselenggarakan dalam bentuk
mata pelajaran atau mata kuliah itu sendiri. Metode pembelajaran yang dapat
dipilih untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi diantaranya adalah metode in-
class discussion, case study, improvement system scenario, generale lecture, film
discussion, investigative report, thematic exploration, prototype, education tools,
prove the government, integrated writing, dan social problem solving.
Daftar Pustaka
Handoyo, Eko. 2013. Pendidikan Antikorupsi
http://lp3.unnes.ac.id/v2/wp-content/uploads/2019/08/Pendidikan-Anti-
Korupsi-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi.pdf
Ngoyo, Muhammad Fardan. 2015. Mengawal Sustainable Development
Goals (SDGs); Meluruskan Orientasi Pembangunan yang Berkeadilan.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/
download/4525/4134