Anda di halaman 1dari 11

TUGAS CERPEN

SINTAKSIS

Disusun Oleh:

Mutiara Putri Ramadhan

(0142S1B021035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BOGOR RAYA


2023

Aku yang Banyak Lukanya

Dihening nya malam, seorang gadis menatap indahnya bulan sembari meratapi

kehidupan nya yang muram, gadis itu bernama Tiara ia berambut ikal kulitnya berwarna sao

matang dan bermata sipit, dia adalah gadis periang dan pandai sebelumnya sampai pada

akhirnya terdapat sesuatu hal yang merubah pandanganya terhadap dunia ini, setiap malam ia

tidak berhentinya memandangi bulan, pandangan terhadap bulan tak pernah redup sedikit

pun, “Bulan, Apakah aku berhak bahagia?”

“Tuhan bisakah kau kembalikan senyumku dan kembali memancarkan cahayaku?” Ucap dia

dalam hati,

Sang gadis berharap semoga kehidupannya akan berubah seindah bulan yang

ia tatap saat itu. Meskipun ia terlahir dari keluarga yang lengkap dan mempunyai segalanya

namun dalam hati serta pemikiranya dia menanggung banyak sekali beban yang tidak

sanggup untuk ia ceritakan kepada siapapun.

Cerita ini bermula pada 7 tahun silam saat ia dan keluarganya pindah rumah ke

Bogor, pada saat itu ia juga ia melanjutkan sekolah dibangku kelas 9 Sekolah Menengah

Pertama (SMP) disinilah kejadian yang mulai tidak mengenakan muncul untuk pertama kali

dalam hidupnya, ia berusaha keras untuk mengingat kembali kejadian demi kejadian dan

kegagalan yang ia lalui beberapa tahun yang lalu, saat ia memasuki Sekolah Menengah

Pertama (SMP) ia mengikuti kemauan dari orangtuanya untuk bersekolah di Sekolah

Menegah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“kak nanti kamu masuk SMPIT ya biar bisa bareng sama adikmu sudah ibu daftarin juga,

sekalian juga pakai mobil jemputan fasilitas dari sekolah biar ibu ga khawatir” Ucap ibunya

saat memberi tahu Tiara.

“hemmm…. tapi kakak pengenya ke SMP Negeri favorit kakak yang disini bu” Ucap Tiara

kepada ibunya sembari bersedih.

“iya… ibu tau kak tapi ibu pengen kaka bareng sama adik kamu sekalian juga naik jemputan,

jadi ibu ga khawatir, lagi pula ini sekolahan dekat dari rumah kak.” Ibu ketika memberikan

penjelasan kepada Tiara.

“yaudah kalo begitu ibu, kakak mau sekolah disitu.” Jawab tiara dengan wajah yang sedikit

muram.

Karena ia adalah anak yang berbakti dan selalu nurut perintah orangtuanya ia pun

dengan sedikit rasa berat hati menyetujuinya dan mengubur keinginan serta impiannya untuk

melanjutkan bersekolah di sekolah terfavorit yang ia inginkan.

Setelah beberapa bulan ia bersekolah di sekolah yang dipilihkan oleh ibunya itu, ia

mendapat perilaku yang kurang mengenakan yang dilakukan oleh teman-teman nya, bahkan

ia hanya dimanfaatkan oleh teman-temanya tersebut.

Bullying pada saat itu menjadikan suatu hal yang umum, ibarat fenomena gunung es

yang berada dibawah lautan,. Akan tiba pada saatnya nanti sesuatu yang tersembunyi itu

muncul kepermukaan dan membawa trauma serta malapetaka untuk sekitarnya dan Tiara

adalah salah satu orang yang mengalaminya.

Menjadi murid baru serta pindahan dari luar kota membuatnya menjadi dikucilkan

oleh teman-temanya. Ingin rasanya ia mengadu tapi ia tidak ingin membuat orangtuanya

kecewa, ia yang menyadari sedari kecil sering ditinggal ayahnya untuk bekerja diluar kota, ia
tidak ingin merasa ibunya bersedih dan kecewa jika ia ceritakan hal yang terjadi disekolahan.

Namun dengan tidak bercerita itu justru membuatnya merasa tertekan karena sikap dan

perilaku orang-orang disekitarnya.

Cerita ini bermula saat Tiara duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP)

yang dianggap berbeda oleh teman-temanya dari mereka.

“ehh, Tiara kamu bukan asli anak sini ya?” tanya Rani

“iya bukan, aku baru pindah rumah ke Bogor asal aku dari Serang, nama kamu siapa?” jawab

tiara sambal menanyakan nama dia.

“aku Rani, Kita temenan ya mulai sekarang, nanti kita main bareng ya!” ucap Rani

“iya makasih Rani nanti kita main bareng aja dirumah aku” jawab Tiara dengan antusias

“heh anak baru aja sok sokan kenalan sama temen kita, emangnya lu siapa?” tanya Resti dan

Yuli temen akrab Rani.

Resti adalah ketua geng dari grup geng yang cukup terkenal di kelasnya. Saat

mendengar suaranya membuat Jantung Tiara mulai berdentum kencang, tangannya terasa

dingin. Akhirnya ia pun terdiam dan berusaha untuk tenang.

“Resti jangan gitu, Tiara juga teman kita” ucap Rani.

“Berhubung kamu anak baru, dan kalo kamu ingin jadi teman kita kamu harus ikutin segala

perintah kami, tanpa terkecuali!” perintah Resti, Rani dan Yulikepada Tiara

“iya baiklah Resti” jawab Tiara dengan muka yang penuh ketakutan

Hari demi hari pun berganti ia yang selalu menjadi korban Bully yang dilakukan oleh

Resti dkk, Ia tidak tahu apa yang membuat teman-teman nya membully. Setiap jam istirahat
gadis itu selalu menyempatkan diri ke kamar mandi, tidak banyak oramg tahu bahwa gadis

itu sedang menangis didalam kamar mandi bahkan sempat bertanya tanya didalam hatinya.

“Apa kurangnya saya?”

“kenapa saya terlihat jijik dimata teman-teman saya”

“saya sudah berusaha berbaur dengan teman-teman”

Sampai pada suatu hari pada saat acara pentas seni yang dilaksanakan di sekolah,

Tiara kedapatan memakai baju kebaya yang sama dengan Resti, melihat hal itu Resti yang

terlihat marah dan geram kemudian menghampiri Tiara dan memarahinya.

“hehhh, TIARAAAAA, lu ngapain sih bego, baju malah samaan kayak gua…” dengan nada

yang tinggi sambal menarik baju Tiara.

“maafin aku Resti, tapi baju ini dibelikan oleh ibu aku.” Jawab Tiara

“alaahhh.. alesan aja lu.”

Terlihat jelas bahwa Resti memarahi Tiara didepan teman-teman yang lain, yang

sontak semuanya terdiam. Sampai pada akhirnya Tiara menyerah, hal pembullyan itu

membuat ia tidak masuk sekolah berbulan-bulan lamanya dan dimana waktu pembagian

raport untuk kenaikan kelas 9 ia melihat hasil yang kurang memuaskan, ini tidak terlepas dari

pengaruh pembullyan yang dilakukan Resti dkk terhadapnya selama ini.

Untuk itu dia langsung menghampiri orang tuanya dan meminta maaf kepada

orangtuanya karena telah mengecewakan dengan nilainya yang tidak memuaskan dan

memberanikan diri untuk menceritakan segala hal yang terjadi selama ini disekolah,

mendengar semua ceritanya orang tuanya pun bergegas mengadukan tindakan yang kurang
mengenakan yang diterima oleh putrinya selama ini oleh anak murid di sekolah tersebut.

Resti,Rani dan Yuli pun dipanggil beserta orang tuanya dan pihak sekolah memutuskan untuk

menskors mereka selama 2 minggu dan membuat perjanjian tertulis, namun berbeda dengan

orang tua Tiara yang kemudia memutuskan untuk memindahka putrinya tersebut ke sekolah

Negeri yang diinginkan oleh putrinya.

Kemudian Tiara melanjutkan pendidikanya di SMP Negeri yang ia inginkan ya

walaupun jarak dari rumahnya sedikit lebih jauh. Dan disitulah ia merasa cocok dan diterima

dengan baik oleh teman-temannya yang lain, hingga ia memiliki 2 sahabat sejati dalam diri

Nurul dan Hani merekalah yang menemaninya menyelesaikan tugas-tugas serta ujian yang

diberikan oleh guru dan menghabiskan waktunya selama di SMP itu hingga pada akhirnya

tiba mereka bertiga pun berpisah seiring dengan kelulusan di sekolah ketiganya lulus dengan

nilai yang memuaskan, isak tangis yang tak terbendung mengalir dari air mata mereka yang

menandakan ketulusan dalam sebuah persahabatan walaupun Tiara murid pindahan dan hadir

hanya dalam kurun waktu satu tahun tapi kisah persahabatan mereka sangat melekat indah.

Masing-masing dari mereka melanjutkan tingkat pendidikanya ke jenjang Sekolah

yang berbeda, Nurul melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri yang tak jauh dari

rumahnya dan mengambil jurusan IPA, Hani melanjutkan ke sekolah Swasta yang dan

mengambil jurusan Perkantoran, Sementara Tiara yang bercita-cita ingin menjadi seorang

apoteker dan ingin mempunyai apotik sendiri melanjutkan pendidikanya di sekolah Farmasi

yang ia inginkan, untuk kali ini orang tuanya mendukung penuh kemauan anaknya.

Namun ternyata ia satu sekolahan dengan Resti temanya sewaktu di SMPIT dulu yang

membullynya, seiring berjalanya waktu kejadian pembullyan terhadap dirinya pun kembali

terjadi kali ini disekolah yang berbeda, terdapat 1 orang yang tidak menyukainya yakni orang

itu tidak lain dan tidak bukan ialah Resti teman yang sama saat dia duduk di kelas 8 di
SMPIT, Resti yang mempunyai power dan terkenal hits disekolahan tersebut sehingga teman-

teman yang lain lebih percaya perkataan Resti yang menjelek-jelekan Tiara dan menjauhinya.

Hingga pada akhirnya rasa kesabaran ia habis Tiara pun memberanikan dirinya untuk

menghampiri Resti yang sedang berada di kantin sekolah.

“HEHHHH Resti…. Sudah cukup lu ya ngebully gua selama ini.!!!”

“lu kurang puas? Salah apa gua sama lu?” Tiara dengan nada yang tinggi mendorongnya.

“Maksud lu apa-apaan dorong guaaaa hahh” Restiiii sambil mengarahkan pandangan ke

Tiara.

Dan kemudian kejadian diluar kendali itu pun terjadi dimana Tiara dan Resti

berantem di kantin serta didepan teman-teman yang lain, selepas kejadian itu mereka berdua

dipanggil keruang BK, serta kedua orang tuanya pun dipanggil, mereka berdua di skors

selama 2 minggu dan membuat surat perjanjian. Tiara yang sudah muak dengan Resti pun

tidak mau bersekolah disekolah yang sama denganya, ia kemudian berdiskusi dengan kedua

orang tuanya.

“apa kamu yakin ingin pindah sekolah lagi ra?” tanya ayah Tiara

“iya ayah yakin, Tiara udah capek dibully terus-terusan”. Jawab Tiara sambal meneteskan air

matanya.

Ayahnya pun kemudian meng “iya” kan kemauan putrinya tersebut, dengan diantar

oleh ayahnya ia mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan yang berada cukup jauh dari

rumah kurang lebih 20 menit perjalanan ia mengambil jurusan Administrasi Perkantoran

jurusan yang sama seperti Hani temanya sewatu di SMP Negeri namun dengan sekolah yang

berbeda, karena memang walaupun mereka sudah berbeda sekolah tak jarang mereka bertiga
kumpul dan saling bertukar cerita satu sama lain, terkait itu tentang Pendidikan atau masalah

percintaan.

Sayangnya Tiara tidak bisa melanjutkan dikelas yang ia seharusnya masuk sebab nilai

dan mata pelajaran yang ia tempuh di sekolah farmasi berbeda dengan jurusanya saat ini, ia

yang harusnya masuk dikelas 11 harus mengulang dikelas 10, namun ini adalah konsekuensi

yang ia harus terima karena ia memutuskan untuk pindah sekolah. Namun, ternyata ini

menjadi berkah serta rasa syukur tersendiri bagi Tiara, sebab disinilah ia menemukan kembali

sahabat sejatinya mereka adalah Adel dan Putri, mereka saling bertukar cerita satu sama lain

saat jam pelajaran kosong dan bahkan tak jarang mereka menginap dirumahnya Tiara,

Hingga pada suatu hari di tahun ajaran yang baru mereka bertiga sedang asik bercerita

dikantin, tiba-tiba dihampiri oleh seorang cowok, yang dimana cowok itu bernama Alif ia

berbeda jurusanya dengan mereka, Alif sendiri mengambil jurusan pemasaran dan kebetulan

juga kakak kelas mereka disekolah. Ternyata Alif ingin kenalan dengan Tiara, karena

diantara mereka bertiga yang jomblo itu hanya Tiara, Sementara Adel dan Putri masing-

masing mempunyai pasangan. Seiring berjalanya waktu antara Alif dan Tiara mulai tumbuh

perasaan, hingga pada akhirnya pun mereka berpacaran Alif yang menyatakan cintanya

disebuah caffee shop dan tentu saja Tiara pun menerimanya sebab ia pun memiliki perasaan

yang sama seperti Alif.

Alif yang pada saat itu telah lulus dan bekerja membantu pamanya berjualan dan

Tiara yang masih tengah duduk dibangku kelas 12 dan bersiap untuk kelulusan, mereka

terlihat seperti pasangan yang serasi layaknya pasangan yang yang tengah bahagia istilahnya

dimabuk kasmaran. Tak jarang ketika Adel, Putri dan Tiara berkumpul mereka bertiga saling

bertukar cerita satu sama lain menceritakan pasanganya, namun ternyata hal yang cukup

menyakitkan bagi Tiara keluar dari mulut Adel,


“Raaa, Lu jangan marah ya sama gua, semoga apa yang gua lihat itu salah, gua kemarin

ngeliat Alif jalan sama Dira raaa anak kelas 11 jurusan Pemasaran, gua ga sengaja liat mereka

saat gua lagi jalan juga sama Andri” ucap Adel dengan perasaan yang gaenak kepada Tiara.

“tapi si Alif kemarin bilang ke gua dia nganterin ibunya berobat.” Ucap Tiara sambal

kebingungan

Tiara yang kepikiran dengan perkataan Adel tersebut dan langsung mengajak Alif

bertemu selepas pulang sekolah mereka janjian untuk ketemu di tempat biasa ia ingin

memastikan kalo omogan Adel itu ga bener, dan ternyata terbukti Alif berbohong sama dia,

ternyata selain Adel ada juga temenya Tiara yang melihat dia sama Dira, sontak Tiara yang

kesel itu pun kemudian pergi meninggalkan Alif di tempat tersebut. Kemudian Tiara

menghubungi Dira dan ingin memastikan kalo diantara mereka itu tidak ada hubungan

apapun, ternyata Dira memberi tahu yang sebernanya kepada Tiara kalo mereka sudah

menjalin hubungan selama 2 bulan kebelakang, itu berarti Alif berselingkuh dirinya.

Mendengar penjelasan dari Dira ia pun merasa bersedih, selama 2 minggu ia diam terlihat

muram, Adel dan Putri pun merasa bersalah telah member tau hal itu kedia, Alif pun

berusaha meminta maaf kepada Tiara, dan berjanji akan meninggalkan Adel dan memilihnya

ia berjanji akan memperbaiki kepercayaan yang ia rusak untuk Tiara, mendengar Alif berjanji

didepanya sontak Tiara pun memaafkanya, dan mereka pun kembali menjalin hubungan

special.

Hingga pada saatnya tiba Tiara pun lulus dari sekolah dan ia pun melanjutkan

studinya di Universitas dan jurusan yang telah ditentukan oleh orang tuanya, walapun ia ingin

masuk jurusan Farmasi karena ia bercita-cita ingin menjadi seorang apoteker dan membuka

apotik sendiri, pacar serta orang tuanya tidak menginzinkanya sebab letak kampus yang jauh
dari rumahnya sehingga orang tuanya kesulitan buat memantaunya, ia sekampus dengan

Putri, serta Nurul sahabatnya sewaktu SMP.

Tiara yang kesal dengan sikap Alif yang selalu membuatnya marah, serta tiap malam

membuatnya overthinking karena perbuatanya tak jarang Alif bersikap kasar kepadanya

bahkan tidak hanya dengan perbuatan melainkan juga dengan perkataan verbal yang

membuat mentalnya jatuh, ia kedapatan sering jalan sama cewek lain dibelakang Tiara, hal

inilah yang membuat mental serta pikirannya lelah memutuskan untuk mengakhiri

hubunganya dengan Alif karena ia telah hilang kepercayaan terhadap Alif.

Sembari merangkai kembali kepercayaan nya, serta melewati fase dunia perkuliahan

ada sosok pria yang selama ini mengagumi Tiara semasa di SMP dulu ia bernama Vije, ia

hadir dalam hidupnya, memperbaiki kepercayaanya, memberikan semangat buat Tiara,

meyakinkan Tiara bahwa ada orang yang sayang sama ia, yang rela ngelakuin apa saja demi

kebahagiaan dia, tak mudah memang meyakinkan seseorang yang kepercayaan serta

ketulusanya telah disakitin oleh pria, yang tidak tahu cara menghargainya, apalagi sedari

sekolah dulu ia pernah menjadi korban bully yang dilakukan oleh teman-temanya, tak mudah

memang namun ketika kita berusaha dan yakin bahwa sesuatu itu akan tercapai maka disitu

pula lah tuhan memberikan jalanya, hingga pada akhirnya mereka menjalin hubungan

pacaran Tiara yang sebelumnya mempunyai masalah tentang kepercayaan serta trauma akan

perilaku orang dimasa lalu membuatnya mampu merasa aman dan nyaman saat berada

dipelukan Vije, dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk lanjut kejenjang yang lebih

serius, sembari menunggu Tiara menyelesaikan Pendidikan S1-nya…


Quotes :

“Terkadang orang yang tepat tidak datang diwaktu yang cepat, terkadang ia datang ketika kamu sudah

lelah disakiti oleh orang yang tidak bisa menghargai kesempatan baik yang kamu beri, jika orang

tersebut telah datang pegang erat sebab belum tentu orang itu masih ada esok hari ”

Anda mungkin juga menyukai