SINTAKSIS
Disusun Oleh:
(0142S1B021035)
Dihening nya malam, seorang gadis menatap indahnya bulan sembari meratapi
kehidupan nya yang muram, gadis itu bernama Tiara ia berambut ikal kulitnya berwarna sao
matang dan bermata sipit, dia adalah gadis periang dan pandai sebelumnya sampai pada
akhirnya terdapat sesuatu hal yang merubah pandanganya terhadap dunia ini, setiap malam ia
tidak berhentinya memandangi bulan, pandangan terhadap bulan tak pernah redup sedikit
“Tuhan bisakah kau kembalikan senyumku dan kembali memancarkan cahayaku?” Ucap dia
dalam hati,
Sang gadis berharap semoga kehidupannya akan berubah seindah bulan yang
ia tatap saat itu. Meskipun ia terlahir dari keluarga yang lengkap dan mempunyai segalanya
namun dalam hati serta pemikiranya dia menanggung banyak sekali beban yang tidak
Cerita ini bermula pada 7 tahun silam saat ia dan keluarganya pindah rumah ke
Bogor, pada saat itu ia juga ia melanjutkan sekolah dibangku kelas 9 Sekolah Menengah
Pertama (SMP) disinilah kejadian yang mulai tidak mengenakan muncul untuk pertama kali
dalam hidupnya, ia berusaha keras untuk mengingat kembali kejadian demi kejadian dan
kegagalan yang ia lalui beberapa tahun yang lalu, saat ia memasuki Sekolah Menengah
Menegah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“kak nanti kamu masuk SMPIT ya biar bisa bareng sama adikmu sudah ibu daftarin juga,
sekalian juga pakai mobil jemputan fasilitas dari sekolah biar ibu ga khawatir” Ucap ibunya
“hemmm…. tapi kakak pengenya ke SMP Negeri favorit kakak yang disini bu” Ucap Tiara
“iya… ibu tau kak tapi ibu pengen kaka bareng sama adik kamu sekalian juga naik jemputan,
jadi ibu ga khawatir, lagi pula ini sekolahan dekat dari rumah kak.” Ibu ketika memberikan
“yaudah kalo begitu ibu, kakak mau sekolah disitu.” Jawab tiara dengan wajah yang sedikit
muram.
Karena ia adalah anak yang berbakti dan selalu nurut perintah orangtuanya ia pun
dengan sedikit rasa berat hati menyetujuinya dan mengubur keinginan serta impiannya untuk
Setelah beberapa bulan ia bersekolah di sekolah yang dipilihkan oleh ibunya itu, ia
mendapat perilaku yang kurang mengenakan yang dilakukan oleh teman-teman nya, bahkan
Bullying pada saat itu menjadikan suatu hal yang umum, ibarat fenomena gunung es
yang berada dibawah lautan,. Akan tiba pada saatnya nanti sesuatu yang tersembunyi itu
muncul kepermukaan dan membawa trauma serta malapetaka untuk sekitarnya dan Tiara
Menjadi murid baru serta pindahan dari luar kota membuatnya menjadi dikucilkan
oleh teman-temanya. Ingin rasanya ia mengadu tapi ia tidak ingin membuat orangtuanya
kecewa, ia yang menyadari sedari kecil sering ditinggal ayahnya untuk bekerja diluar kota, ia
tidak ingin merasa ibunya bersedih dan kecewa jika ia ceritakan hal yang terjadi disekolahan.
Namun dengan tidak bercerita itu justru membuatnya merasa tertekan karena sikap dan
Cerita ini bermula saat Tiara duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP)
“ehh, Tiara kamu bukan asli anak sini ya?” tanya Rani
“iya bukan, aku baru pindah rumah ke Bogor asal aku dari Serang, nama kamu siapa?” jawab
“aku Rani, Kita temenan ya mulai sekarang, nanti kita main bareng ya!” ucap Rani
“iya makasih Rani nanti kita main bareng aja dirumah aku” jawab Tiara dengan antusias
“heh anak baru aja sok sokan kenalan sama temen kita, emangnya lu siapa?” tanya Resti dan
Resti adalah ketua geng dari grup geng yang cukup terkenal di kelasnya. Saat
mendengar suaranya membuat Jantung Tiara mulai berdentum kencang, tangannya terasa
“Berhubung kamu anak baru, dan kalo kamu ingin jadi teman kita kamu harus ikutin segala
perintah kami, tanpa terkecuali!” perintah Resti, Rani dan Yulikepada Tiara
“iya baiklah Resti” jawab Tiara dengan muka yang penuh ketakutan
Hari demi hari pun berganti ia yang selalu menjadi korban Bully yang dilakukan oleh
Resti dkk, Ia tidak tahu apa yang membuat teman-teman nya membully. Setiap jam istirahat
gadis itu selalu menyempatkan diri ke kamar mandi, tidak banyak oramg tahu bahwa gadis
itu sedang menangis didalam kamar mandi bahkan sempat bertanya tanya didalam hatinya.
Sampai pada suatu hari pada saat acara pentas seni yang dilaksanakan di sekolah,
Tiara kedapatan memakai baju kebaya yang sama dengan Resti, melihat hal itu Resti yang
“hehhh, TIARAAAAA, lu ngapain sih bego, baju malah samaan kayak gua…” dengan nada
“maafin aku Resti, tapi baju ini dibelikan oleh ibu aku.” Jawab Tiara
Terlihat jelas bahwa Resti memarahi Tiara didepan teman-teman yang lain, yang
sontak semuanya terdiam. Sampai pada akhirnya Tiara menyerah, hal pembullyan itu
membuat ia tidak masuk sekolah berbulan-bulan lamanya dan dimana waktu pembagian
raport untuk kenaikan kelas 9 ia melihat hasil yang kurang memuaskan, ini tidak terlepas dari
Untuk itu dia langsung menghampiri orang tuanya dan meminta maaf kepada
orangtuanya karena telah mengecewakan dengan nilainya yang tidak memuaskan dan
memberanikan diri untuk menceritakan segala hal yang terjadi selama ini disekolah,
mendengar semua ceritanya orang tuanya pun bergegas mengadukan tindakan yang kurang
mengenakan yang diterima oleh putrinya selama ini oleh anak murid di sekolah tersebut.
Resti,Rani dan Yuli pun dipanggil beserta orang tuanya dan pihak sekolah memutuskan untuk
menskors mereka selama 2 minggu dan membuat perjanjian tertulis, namun berbeda dengan
orang tua Tiara yang kemudia memutuskan untuk memindahka putrinya tersebut ke sekolah
walaupun jarak dari rumahnya sedikit lebih jauh. Dan disitulah ia merasa cocok dan diterima
dengan baik oleh teman-temannya yang lain, hingga ia memiliki 2 sahabat sejati dalam diri
Nurul dan Hani merekalah yang menemaninya menyelesaikan tugas-tugas serta ujian yang
diberikan oleh guru dan menghabiskan waktunya selama di SMP itu hingga pada akhirnya
tiba mereka bertiga pun berpisah seiring dengan kelulusan di sekolah ketiganya lulus dengan
nilai yang memuaskan, isak tangis yang tak terbendung mengalir dari air mata mereka yang
menandakan ketulusan dalam sebuah persahabatan walaupun Tiara murid pindahan dan hadir
hanya dalam kurun waktu satu tahun tapi kisah persahabatan mereka sangat melekat indah.
yang berbeda, Nurul melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri yang tak jauh dari
rumahnya dan mengambil jurusan IPA, Hani melanjutkan ke sekolah Swasta yang dan
mengambil jurusan Perkantoran, Sementara Tiara yang bercita-cita ingin menjadi seorang
apoteker dan ingin mempunyai apotik sendiri melanjutkan pendidikanya di sekolah Farmasi
yang ia inginkan, untuk kali ini orang tuanya mendukung penuh kemauan anaknya.
Namun ternyata ia satu sekolahan dengan Resti temanya sewaktu di SMPIT dulu yang
membullynya, seiring berjalanya waktu kejadian pembullyan terhadap dirinya pun kembali
terjadi kali ini disekolah yang berbeda, terdapat 1 orang yang tidak menyukainya yakni orang
itu tidak lain dan tidak bukan ialah Resti teman yang sama saat dia duduk di kelas 8 di
SMPIT, Resti yang mempunyai power dan terkenal hits disekolahan tersebut sehingga teman-
teman yang lain lebih percaya perkataan Resti yang menjelek-jelekan Tiara dan menjauhinya.
Hingga pada akhirnya rasa kesabaran ia habis Tiara pun memberanikan dirinya untuk
“lu kurang puas? Salah apa gua sama lu?” Tiara dengan nada yang tinggi mendorongnya.
Tiara.
Dan kemudian kejadian diluar kendali itu pun terjadi dimana Tiara dan Resti
berantem di kantin serta didepan teman-teman yang lain, selepas kejadian itu mereka berdua
dipanggil keruang BK, serta kedua orang tuanya pun dipanggil, mereka berdua di skors
selama 2 minggu dan membuat surat perjanjian. Tiara yang sudah muak dengan Resti pun
tidak mau bersekolah disekolah yang sama denganya, ia kemudian berdiskusi dengan kedua
orang tuanya.
“apa kamu yakin ingin pindah sekolah lagi ra?” tanya ayah Tiara
“iya ayah yakin, Tiara udah capek dibully terus-terusan”. Jawab Tiara sambal meneteskan air
matanya.
Ayahnya pun kemudian meng “iya” kan kemauan putrinya tersebut, dengan diantar
oleh ayahnya ia mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan yang berada cukup jauh dari
jurusan yang sama seperti Hani temanya sewatu di SMP Negeri namun dengan sekolah yang
berbeda, karena memang walaupun mereka sudah berbeda sekolah tak jarang mereka bertiga
kumpul dan saling bertukar cerita satu sama lain, terkait itu tentang Pendidikan atau masalah
percintaan.
Sayangnya Tiara tidak bisa melanjutkan dikelas yang ia seharusnya masuk sebab nilai
dan mata pelajaran yang ia tempuh di sekolah farmasi berbeda dengan jurusanya saat ini, ia
yang harusnya masuk dikelas 11 harus mengulang dikelas 10, namun ini adalah konsekuensi
yang ia harus terima karena ia memutuskan untuk pindah sekolah. Namun, ternyata ini
menjadi berkah serta rasa syukur tersendiri bagi Tiara, sebab disinilah ia menemukan kembali
sahabat sejatinya mereka adalah Adel dan Putri, mereka saling bertukar cerita satu sama lain
saat jam pelajaran kosong dan bahkan tak jarang mereka menginap dirumahnya Tiara,
Hingga pada suatu hari di tahun ajaran yang baru mereka bertiga sedang asik bercerita
dikantin, tiba-tiba dihampiri oleh seorang cowok, yang dimana cowok itu bernama Alif ia
berbeda jurusanya dengan mereka, Alif sendiri mengambil jurusan pemasaran dan kebetulan
juga kakak kelas mereka disekolah. Ternyata Alif ingin kenalan dengan Tiara, karena
diantara mereka bertiga yang jomblo itu hanya Tiara, Sementara Adel dan Putri masing-
masing mempunyai pasangan. Seiring berjalanya waktu antara Alif dan Tiara mulai tumbuh
perasaan, hingga pada akhirnya pun mereka berpacaran Alif yang menyatakan cintanya
disebuah caffee shop dan tentu saja Tiara pun menerimanya sebab ia pun memiliki perasaan
Alif yang pada saat itu telah lulus dan bekerja membantu pamanya berjualan dan
Tiara yang masih tengah duduk dibangku kelas 12 dan bersiap untuk kelulusan, mereka
terlihat seperti pasangan yang serasi layaknya pasangan yang yang tengah bahagia istilahnya
dimabuk kasmaran. Tak jarang ketika Adel, Putri dan Tiara berkumpul mereka bertiga saling
bertukar cerita satu sama lain menceritakan pasanganya, namun ternyata hal yang cukup
ngeliat Alif jalan sama Dira raaa anak kelas 11 jurusan Pemasaran, gua ga sengaja liat mereka
saat gua lagi jalan juga sama Andri” ucap Adel dengan perasaan yang gaenak kepada Tiara.
“tapi si Alif kemarin bilang ke gua dia nganterin ibunya berobat.” Ucap Tiara sambal
kebingungan
Tiara yang kepikiran dengan perkataan Adel tersebut dan langsung mengajak Alif
bertemu selepas pulang sekolah mereka janjian untuk ketemu di tempat biasa ia ingin
memastikan kalo omogan Adel itu ga bener, dan ternyata terbukti Alif berbohong sama dia,
ternyata selain Adel ada juga temenya Tiara yang melihat dia sama Dira, sontak Tiara yang
kesel itu pun kemudian pergi meninggalkan Alif di tempat tersebut. Kemudian Tiara
menghubungi Dira dan ingin memastikan kalo diantara mereka itu tidak ada hubungan
apapun, ternyata Dira memberi tahu yang sebernanya kepada Tiara kalo mereka sudah
menjalin hubungan selama 2 bulan kebelakang, itu berarti Alif berselingkuh dirinya.
Mendengar penjelasan dari Dira ia pun merasa bersedih, selama 2 minggu ia diam terlihat
muram, Adel dan Putri pun merasa bersalah telah member tau hal itu kedia, Alif pun
berusaha meminta maaf kepada Tiara, dan berjanji akan meninggalkan Adel dan memilihnya
ia berjanji akan memperbaiki kepercayaan yang ia rusak untuk Tiara, mendengar Alif berjanji
didepanya sontak Tiara pun memaafkanya, dan mereka pun kembali menjalin hubungan
special.
Hingga pada saatnya tiba Tiara pun lulus dari sekolah dan ia pun melanjutkan
studinya di Universitas dan jurusan yang telah ditentukan oleh orang tuanya, walapun ia ingin
masuk jurusan Farmasi karena ia bercita-cita ingin menjadi seorang apoteker dan membuka
apotik sendiri, pacar serta orang tuanya tidak menginzinkanya sebab letak kampus yang jauh
dari rumahnya sehingga orang tuanya kesulitan buat memantaunya, ia sekampus dengan
Tiara yang kesal dengan sikap Alif yang selalu membuatnya marah, serta tiap malam
membuatnya overthinking karena perbuatanya tak jarang Alif bersikap kasar kepadanya
bahkan tidak hanya dengan perbuatan melainkan juga dengan perkataan verbal yang
membuat mentalnya jatuh, ia kedapatan sering jalan sama cewek lain dibelakang Tiara, hal
inilah yang membuat mental serta pikirannya lelah memutuskan untuk mengakhiri
Sembari merangkai kembali kepercayaan nya, serta melewati fase dunia perkuliahan
ada sosok pria yang selama ini mengagumi Tiara semasa di SMP dulu ia bernama Vije, ia
meyakinkan Tiara bahwa ada orang yang sayang sama ia, yang rela ngelakuin apa saja demi
kebahagiaan dia, tak mudah memang meyakinkan seseorang yang kepercayaan serta
ketulusanya telah disakitin oleh pria, yang tidak tahu cara menghargainya, apalagi sedari
sekolah dulu ia pernah menjadi korban bully yang dilakukan oleh teman-temanya, tak mudah
memang namun ketika kita berusaha dan yakin bahwa sesuatu itu akan tercapai maka disitu
pula lah tuhan memberikan jalanya, hingga pada akhirnya mereka menjalin hubungan
pacaran Tiara yang sebelumnya mempunyai masalah tentang kepercayaan serta trauma akan
perilaku orang dimasa lalu membuatnya mampu merasa aman dan nyaman saat berada
dipelukan Vije, dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk lanjut kejenjang yang lebih
“Terkadang orang yang tepat tidak datang diwaktu yang cepat, terkadang ia datang ketika kamu sudah
lelah disakiti oleh orang yang tidak bisa menghargai kesempatan baik yang kamu beri, jika orang
tersebut telah datang pegang erat sebab belum tentu orang itu masih ada esok hari ”