“Petaka Korupsi”
Properti :
- Meja, Bangku dan Papan tulis
- Setumpuk Kertas berisi data Keuangan
- Map
- Jas Almet
- Borgol (Jika ada)
Tokoh :
- Narrator >>> RAMDANI
- Akuntan (…..) >>> Sofyan
- Direktur (…..) >>> Aulia
- Staff Keuangan (….) >>> Tiara
- Staff Persediaan (….) >>> Sarah
- Perwakilan Kpk (…) >>> Yasmini
Dialog :
1. Narrator “Kami akan menampilkan sebuah drama tentang kejujuran, Drama ini
berkisahkan tentang seorang akuntan bernama …. Yang bekerja disebuah
perusahaan manufaktur ternama” *Si akuntan sibuk mencatat
“ia adalah orang yang jujur, namun karena gaya hidup boros dan terlalu ambisius
mengumpulkan harta. Ia pun berubah menjadi orang yang menghalalkan segala cara
dalam meraih tujuannya”
2. Akuntan “hmm, bagaimana ya jalan pintas agar cepat kaya?” *ia melihat catatan
keuangan yang sedang dibuat.
“Uang perusahaan ini banyak sekali, sepertinya tidak akan ketahuan jika
kuambil sedikit demi sedikit”
5. Narrator “Hari – Hari pun berjalan dengan lancar tanpa diketahui, akuntan itupun
semakin kurang puas karena hidupnya yang begitu boros. Merasa aman… ia pun
mencoba mengkorupsi uang yang jumlahnya agak besar”
6. Akuntan “Huh, kurang kalau ambil dikit – dikit. Ambil banyak ah… gk bakal
ketahuan”
7. Narrator “Hingga pada suatu rapat akhir periode, seperti biasa ia menjelaskan
laporan keuangan kepada atasan dan staff bagian lainnya. Tetapi tanpa menduganya
rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan pembeli”
8. Direktur “Selamat pagi para rekan – rekan kerjaku” *para peserta rapat menjawab
pagi kepada direktur
10. Staff keuangan “Baik, pada periode ini kas mengalami kenaikan sedikit tetapi pada
saldo bank perusahaan, mengalami penurunan yang lumayan besar” *berdiri sambil
membaca data
12. Staff keuangan “menurut catatan, terjadi banyak retur penjualan yang meminta
untuk dikembalikan uang pembeli”
14. Staff keuangan “Ia, banyak perusahaan mengaku mengalami kerusakan barang dan
meminta agar uangnya dikembalikan”
17. Direktur “ Staff persediaan, tolong jelaskan laporan anda mengenai hal ini”
18. Staff persediaan “baik, menurut pencatatan persediaan, pada periode ini terjadi retur
tetapi barang yang diterima tidak sebanyak apa yang dilaporkan bagian keuangan”
19. Direktur “Bagaimana bisa?, baiklah saya akan menelpon pihak perusahaan pembeli”
20. Narrator “sang direktur pun menelpon pihak pembeli dan alangkah kagetnya bahwa
pihak pembeli mengkonfirmasi tidak terjadi retur”
21. Direktur “Tadi saya sudah menelpon pihak pembeli, tapi mereka mengkonfirmasi
tidak terjadi retur penjualan, tolong akuntan jelaskan pencatatan anda”
22. Akuntan “e… jadi, seperti kata staff keuangan, banyak terjadi retur. Mereka pasti
berbohong!, coba kita periksa”
23. Direktur “baiklah saya akan langsung menghubungi kpk, biar mereka yang
mengurus ini”
24. Akuntan “Tunggu dulu!, kenapa ke Kpk. Padahal kita bisa mengeceknya sendiri”
25. Direktur “saya ingin masalah ini segera diketahui, apakah salah pencatatan atau
kecurangan customer”
26. Akuntan “Tidak mungkin, catatan saya tidak salah. Mereka pasti curang”
29. Direktur “baik, untuk permasalahan ini saya akan langsung panggil kpk, mari
lanjutkan rapat”
30. Narrator “si akuntan panik, ia tidak menyangka akan ada Kpk yang terlibat. Tidak
lama setelah rapat selesai, Kpk langsung datang ke perusahaan untuk memeriksa
pencatatan”
31. Perwakilan Kpk “baik, nama saya …. Saya dari kpk. Saya ingin meminta informasi
dan mengecek data pencatatan”
33. Narrator “setelah diselidiki, ternyata kpk menemukan kesalahan pencatatan dan
mulai mencurigai si akuntan”
34. Perwakilan Kpk “ini adalah kesalahan pencatatan perusahaan, dalam masalah uang.
Siapa yang memegang rekening perusahaan?”
36. Akuntan “Pencatatan saya tidak salah, pasti mereka yang curang”
41. Narrator “dan akhirnya sidang telah memvonis penjara akuntan, ia pun
mengakuinya dan meminta maaf, keluarganya sedih dan seluruh asetnya disita”