Oleh
Kelompok 4
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PKK dalam
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
Bahasa Indonesia Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
MAKALAH..............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Kesimpulan.....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada aktivitas belajar siswa yang secara langsung mengalami keterlibatan internal
agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai semaksimal mungkin yang sering
disebut sebagai hasil belajar. Hal yang harus diperhatikan tersebut antara lain
tidak lepas dari aktivitas guru dan siswa. Kesemua hal tersebut harus ada dalam
tak terkecuali pembelajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia juga tak luput
pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan dengan sifat bahasa, serta
sebagai kebiasaan, ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu sistem
komunikasi yang pada dasarnya dilisankan, dan ada lagi yang menganggap bahasa
1
sebagai seperangkat kaidah, yang kesemuanya merupakan suatu kesatuan fungsi
bahasa.
Pemahaman mengenai pendekatan sifatnya mutlak bagi setiap guru dan calon
guru pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan
pendekatan sangat besar peranannya dalam menentukan hasil suatu kegiatan, baik
kegiatan belajar mengajar yang bertujuan pada pencapaian hasil belajar yang
peranan yang antara lain sebagai langkah pemberian pemahaman yang lebih baik
bagi guru maupun siswa mengenai tata bahasa, penggunaan bahasa, dan abilitas
lain yang berkaitan dengan kebahasaan. Oleh karena itu, kita harus memahami
hakikat pendekatan dalam pembelajaran agar proses dan hasil dari pembelajaran
dapat dicapai secara maksimal yang dalam makalah ini dikhususkan pada
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
PEMBAHASA
Indonesia, kita harus memahami hakikat belajar dan pembelajaran. Belajar dan
pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Bila terjadi proses belajar maka bersama itu juga terjadi proses pembelajaran. Hal
ini kiranya mudah dipahami karena bila ada yang belajar sudah tentu ada
pembelajaran dan begitu juga pembelajaran tentu saja ada yang belajar.
berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang mereka dalam proses dan hasil belajar.
Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
lingkungannya.
sebagai suatu kegiatan yang memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga
terjadi proses belajar. Pemberian fasilitas belajar bagi siswa memerlukan suatu
melakukan revisi.
Indonesia adalah proses belajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam
belajar dan kemampuan siswa dalam mengolah dan menggunakan bahasa dalam
kriteria yang diajukan oleh Djamarah dan Aswan Zain (2006:105-106) berikut:
(TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Oleh karena itu, maka agar pembelajaran berhasil maka pemilihan strategi
menentukan metode, strategi, dan prosedur dalam mencapai target hasil tertentu
ketidakpuasan para praktisi atau pengajar bahasa atas hasil yang dicapai oleh
yang diharapkan dari belajar bahasa (Iskandarwassid dan Sunendar 2009:55). Jadi,
maupun reseptif sesuai dengan situasi nyata, bukan situasi buatan yang terlepas
dari konteks.
komunikatif ialah: a) materi harus terdiri dari bahasa sebagai alat komunikasi, b)
diperhatikan, yaitu:
a. Teori Bahasa
mengekspresikan makna. Teori ini lebih memberi tekanan pada dimensi semantik
dan komunikatif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa yang berdasarkan
b. Teori Belajar
dituntut untuk menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Teori belajar yang cocok
untuk pendekatan ini ialah teori pemerolehan bahasa kedua secara alami. Teori ini
beranggapan bahwa proses belajar bahasa lebih efektif apabila bahasa diajarkan
dipelajari.
c. Tujuan
d. Silabus
e. Tipe Kegiatan
f. Peranan Guru
g. Peranan Siswa
menguasai struktur bahasa, tetapi menguasai pula bentuk dan maknanya dalam
berfungsi sebagai sarana yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
110):
penghayatan; dan
1970-an sebagai reaksi terhadap empat aliran pembelajaran bahasa yang dianut
dan cognitive learning theory). Keempat metode itu memiliki ciri yang sama yaitu
komunikasi yang nyata yang sesungguhnya lebih urgen dimiliki oleh para siswa
kebermaknaan dan fungsi bahasa. Dengan kata lain, bahasa untuk tujuan tertentu
kehidupan sehari-hari.
Pelatihan ini diawali dengan contoh yang dilakukan oleh guru. Para siswa
c. Tanya Jawab
Hal ini dilakukan dua fase. Pertama, Tanya jawab yang berdasarkan topik
dan situasi dialog. Kedua, tanya jawab tentang topik itu dikaitkan dengan
Siswa diajak untuk mengkaji salah satu ungkapan yang terdapat dalam
dialog. Selanjutnya, para siswa diberi tugas untuk memberikan contoh ungkapan
e. Penarikan Simpulan
Siswa diarahkan untuk membuat simpulan tentang kaidah tata bahasa yang
f. Aktivitas Interpretatif
yang bebas.
h. Pemberian Tugas
pelajaran ialah fungsi bahasa dan bukan tata bahasa. Dengan kata lain, tata bahasa
disajikan bukan sebagai tujuan akhir, tetapi sarana untuk melaksanakan maksud
komunikasi.
cara belajar siswa/ mahasiswa aktif, yang sekarang dikenal dengan istilah Student
Centered Learning (SCL). Cara belajar aktif merupakan perkembangan dari teori
Dewey Learning by Doing (Pannen, dkk. 2001:42). Dewey sangat tidak setuju
prinsip learning by doing, yaitu siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara
pada peserta didik adalah strategi pembelajaran yang member kesempatan seluas-
luasnya kepada peserta didik untuk aktif dan berperan dalam kegiatan
sebenarnya bukan lagi barang baru. Di era tahun 1960-an, nilai pendidikan
karakter secara eksplisit disebut sebagai pendidikan budi pekerti yang diajarkan
didik. Pada masa Orde Baru, pendidikan karakter secara sistematis masuk dalam
Pancasila (P4) yang diwajibkan bagi semua siswa pada setiap jenjang pendidikan.
kepercayaan lain, serta hidup rukun dan damai dengan agama lain. Nilai
dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta. Nilai
ciptaan. Secara keseluruhan sub-sub nilai yang terkandung dalam nilai religius
teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar-pemeluk agama dan kepercayaan,
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
berkorban, unggul, berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum,
bergantung kapada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, dan
dengan etos kerja atau kerja keras, tangguh, tahan banting, daya juang,
bantuan dan pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Nilai lainnya dari
sikap gotong royong yang perlu dikembangkan adalah inklusif, komitmen atas
adalah nilai integritas. Merupakan nilai perilaku yang didasarkan kepada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
kemanusiaan dan moral. Subnilai dari integritas antara lain sikap tanggungjawab
sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, serta konsistensi
guru pada siswa dengan pertimbangan, bahwa dipilihnya sekolah tersebut karena
ada indikasi yang menunjukkan, bahwa guru-guru belum memahami secara utuh
disesuaikan dengan kurikulum yang saat ini berlaku, yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Di samping itu juga di sekolah tersebut, dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia selalu menekankan kemahiran berbahasa
guru sebagai fasilitator, yang hanya menjelaskan pelajaran jika diperlukan. Siswa
prisipprinsip pendekatan komunikatif yaitu: (1) materi terdiri dari bahasa sebagai
alat berkomunikasi, (2) desain materi harus lebih menekankan pada proses
belajarmengajar bukan pokok bahasan, dan (3) materi harus memberi dorongan
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
pedagogik yang merupakan salah satu syarat untuk bisa bagi seorang guru
dimilikinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penggunaan bahasa secara baik dan benar (komunikatif) oleh peserta didik dalam
dirasa lebih baik dari pendekatan lainnya karena mampu memberikan pemahaman
setiap satuan pendidikan. Gerakan tersebut perlu terus dikawal oleh setiap satuan
pendidikan mulai dari sekolah, keluarga, dan kelas pada setiap jenjang
pendididikan mulai dari pendidikan usia dini sampai dengan perguruan tinggi
tidak bisa berjalan sendiri-sendiri harus terjalin kerjasama dan saling terhubung.
Secara lebih terperinci gerakan internalisasi bisa dilakukan melalui budaya kelas,
sekolah, dan keluarga melalui praktik-praktik baik. Dengan demikian lima nilai
dasar religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas sebagai wujud
dengan baik agar proses dan hasil belajar dapat meningkat dan sesuai dengan yang
kita harapkan. Hal tersebut harus didahului oleh pemahaman kita mengenai
menerapkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S.B dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.